• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit jantung pada anak anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyakit jantung pada anak anak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Penyakit jantung pada anak-anak

Anak-anak yang kelebihan berat badan sering menjadi orang dewasa gemuk. Mereka akan menghadapi risiko kardiovaskular yang datang dengan obesitas.. Tingkat di mana anak-anak berat badan juga dapat menjadi faktor. Jika anak Anda memiliki berat badan lebih cepat daripada anak-anak lain,

Penyakit jantung pada anak ada 2 macam, yaitu penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung didapat. Kedua macam penyakit jantung ini dapat menyebabkan gagal jantung atau fungsi jantung yang menurun di mana jantung tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan metabolik jaringan tubuh Disebut bawaan karena kelainan jantung yang diidap si anak telah terbentuk sejak dalam kandungan. Sementara yang satunya, dinamakan didapat karena penyakit tersebut baru didapatkan oleh anak setelah menginjak umur-umur tertentu, biasanya lima hingga lima belas tahun. Penyebab penyakit jantung bawaan hingga kini belum diketahui secara pasti. Penyakit Jantung Bawaan meliputi defek septum ventrikel , duktus arteriosus persisten, defek septum atrioventrikular, stenosis pulmonal, tetralogi Fallot, transposisi arteri besar dan atresia pulmonal. Salah satu penyakit jantung didapat yang sering ditemui adalah demam reumatik akut (DRA) dan penyakit jantung rematik (PJR)

A. Konsep Medis

1. Definisi

Penyakit jantung Kongenital ( CHD ) adalah suatu bentuk penyakit Kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan.

Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan adalah sekumpulan malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir. Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak. Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal waktu bayi

(2)

Penyakit Jantung congenital pada anak meliputi defek septum ventrikel , duktus arteriosus persisten, defek septum atrioventrikular, stenosis pulmonal, tetralogi Fallot, transposisi arteri besar dan atresia pulmonal.

Defek septum Ventrikel

Merupakan PJB yang paling sering ditemukan, yaitu 30 % dari semua jenis PJB. Pada sebagian besar kasus,Diagnosis kelainan ini ditegakkan setelah melewati masa neonates , karena pada minggu-minggu pertama bising yang bermakna biasanya belum terdengar oleh karena resistensi vascular paru masih tinggi dan akan menurun setelah 8 – 10 minggu

Duktus arteriosus persisten (DAP)

adalah duktus arteriosus yang tetap terbuka setelah bayi lahir. Kelainan ini merupakan 7 % dari seluruh PJB. Duktus arteriosus persisten sering dijumpai pada bayi premature, Insidensnya bertambah dengan berkurangnya masa gestasi

Duktus arteriosus persisten (DAP)

Defek ini terjadi pada ±5 % dari penyakit jantung bawaan dan tersering pada sebagian

sindrom down. Pada kelainan ini tidak terjadi pemisahan antara cincin katup mitral dan katup trikuspidalis sehingga terdapat satu lubang besar cincin katup atrioventrikular yang menghubungkan kedua atrium dan kedua ventrikel secara bersama.

Stenosis pulmonal

Istilah ini menunjukkan terdapatnya obstruksi pada jalan keluar ventrikel kanan atau pulmonalis dan cabang-cabangnya. Stenosis dapat terjadi di bawah katup yaitu di infundibulum (stenosis subvalvular), pada katup (valvular ) , di atas katup (supravalvular), atau cabang a.Pulmonalis ( stenosis pulmonal perifer). kelainan ini dapat tersendiri atau menjadi bagian dari kelainan lain seperti tetralogi Fallot, trasposisi arteri besar, ventrikel kanan dengan jalan keluar ganda , dan lainnya.

Tetralogi Fallot,

adalah PJB sianotik yang paling sering ditemukan dan merupakan 5 – 8 % dari seluruh PJB. Tetralogi Fallot terjadi bila terdapat kegagalan perkembangan infundibulum.

(3)

merupakan penyakit jantung bawaan sianotik kedua tersering setelah tetralogi Fallot, kira-kira 5 % dari seluruh penyakit jantung bawaan. Kelainan ini lebih sering di temukan pada anak laki-laki. Sepertiga kasus mempunyai riwayat ibu yang menderita diabetes mellitus . Bayi tranposisi jarang lahir premature, Biasanya ia lahir dengan berat badan normal atau besar.

Atresia pulmonal.

Secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok yaitu atresia pulmonal dengan defek septum ventrikel dan atresia pulmunal tanpa defek septum ventrikel ( Atresia pulmonal dengan septum yang utuh )

Salah satu penyakit jantung didapat yang sering ditemui adalah demam reumatik akut (DRA) dan penyakit jantung rematik (PJR)

Demam reumatik akut

merupakan penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A. Penyakit ini cenderung berulang dan dipandang sebagai penyebab terpenting penyakit jantung didapat pada anak dan dewasa muda di seluruh duni . Demam reumatik yang menimbulkan gejala sisa pada katup-katup jantung disebut sebagai penyakit jantung reumatik.

Endokarditis infektif.

merupakan penyakit yang disebabkan infeksi mikroba pada lapisan endotel jantung, ditandai oleh vegetasi yang biasanya terdapat pada katup jantung, namun dapat terjadi pada endokardium di tempat lain.

2. Etiologi

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti,Lebih dari 90 % kasus penyakit jantung bawaan penyebabnnya adalah multifaktorial, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan :

1. Faktor Prenatal :

(4)

Ibu alkoholisme.

Umur ibu lebih dari 40 tahun.

Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.

Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.

2. Faktor Genetik :

Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.

Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.

Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.

Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

3. Faktor Lingkungan

Radiasi

Gizi ibu yang jelek

Kecanduan obat-obatan dan

Alcohol juga mempengaruhi perkembangan embrio

(Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan PembuluhDarah Nasional Harapan Kita, 2001 ; 109)

3. Tanda dan Gejala

Gejala

(5)

Pasien sianotik mudah ditemukan. Pasien bisa mampu berjalan pada tingkat kecepatannya sendiri untuk jarak cukup jauh .Anak dengan Tetralogi Fallot khas berjongkok untuk istirahat pada waktu kelelahan.

Payah jantung lebih cenderung timbul pada bayi dalam minggu atau bulan pertama kehidupan. Gejala mencakup pernafasan yang cepat dan bahkan sulit, kelelahan waktu makan dan pertambahan berat badan yang lambat

Tanda

1 Tekanan darah

Tekanan darah ( bila diukur ekstremitas atas dan bawah dengan manset yang sempit dari ukuran yang tepat) merupakan komponen penting pemeriksaan fisik untuk semua pasien yang diduga menderita penyakit jantung congenital.

2 Denyut radialis dan femoralis

Palpasi kedua denyut radialis serentak, serta denyut radialis dan femoralis serentak memberikan informasi tentang obstruksi atau aliran aorta

3 Pulsasi vena

Pulsasi vena menunjukkan peningkatan tekanan paengisisan atrium kanan atau obstruksi bagi saluran keluar atrium kanan

4 Sianosis

Tanda sianosis tidak hanya mencakup warna biru pada kuku, membrane mukosa dan kulit, tetapi sering warna merah muda pada pipi seluruh konjuntuva serta clubbing jari tangan dan jari kaki

5 Kardiomegali

Tanda kardiomegali pada bayi dan anak kecil adalah benjolan prekordium tepat

dikiri sternum jika ventrikel kanan membesar, dan pada apeks yang sering tergeser kebawah dan keluar, jika ventrikel kiri terlalu besar

Pada palpasi, Lift ventrikel kanan dan kiri menyertai bukti pembesaran yang terlihat

ini.

6 Bising jantung

(6)

Bising holosistolik secara tidak langsung berarti hubungan abnormal antara

ventrikel dan beberapa kamar lain selama systole

Bising sistolik ejeksi padabasis jantung disebabkan oleh ejeksi darah dalam jumlah

normal

Bising berasal dari pulmonal yang menjalar kelapangan paru posterior

Bising diastolic kurang lazim dibandingkan yang sistolik pada penyakit jantung

congenital

Bising awal dan mediodiastolik pada basis dan sepanjang batas sternum kiri karna

insufiensi katup semilunaris

Bising mediodistolik yang lebih rendah diatas prekordium

BIsing sistolok dan diastolic yang kontinu disebabkan oleh hubungan arterio-venosa

7 Bunyi jantung juga tanda penting dalam diagnosis

Bunyi kedua pada sela iga kedua kiri sangat penting. Normalnya bunyi ini terbelah

dan komponen aorta mendahului pulmonal.Bunyi jantung ketiga pada apeks terdengar pada banyak anak yang normal

Bunyi jantung keempat patologi

Dalam jantung yang gagal, bunyi menjadi S3, S4 atau summation gallop

8 Bunyi ejeksi atau click

Bunyi ejeksi sistolik yang dini atau click berasal dari Katup atau vascular

Bila suatu bising sistolik ejeksi pada basis jantung ditemukan , maka bunyi ejeksi

sistolik yang dini menggambarkan bahwa stenosis lebih bersifat valvular dari pada sub-atau supravalvular

Click dapat juga terdengar bila aorta atau arteri pulmonalis berdilatasi

Click mediosistolik disertai bising sistolik lanjut pada apeks.

(7)

Edema pada subjek rawat jalan bersifat dependen, tetapi pada bayi yang bahkan

tidak dapat duduk, edema juga bersifat generalisata

Adanya edema pertama kali bisa dideteksi sebagai bengkak paltebra,

Ronci merupakan bukti edema paru tetapi pada bayi merupakan suatu tanda lanjut.

4. Klasifikasi

Ada 2 kelompok besar penyakit jantung bawaan yaitu :

1. Penyakit Jantung Bawaan yang Tidak Biru ( asianotik ) Ada 2 kelompok besar yaitu:

- Terdapat defek / lesi/lubang sehingga terjadi aliran pirau dari kiri ke kanan (dari darah yang penuh oksigen ke dalam darah yang kurang oksigen), misalnya pada PDA, ASD, VSD, AVSD.

- Aliran darah ke paru kurang (oligemic lung) - Aliran darah ke paru berlebih (plethoric lung)

5. Patofisiologi

Secara fisiologis sirkulasi paru akan membawa darah yang telah teroksigenasi meninggalkan paru dan akan masuk kembali ke dalam siklus jantung untuk dialirkan kembali keseluruh tubuh guna memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen seluruh organ-organ vital dalam tubuh

Sedangkan secara patofisiologi pada kelompok ini terdapat defek pada dinding pemisah antara ventrikel kiri dan kanan sehingga dapat menimbulkan peralihan (shunt) darah yang telah teroksigenasi penuh akan kembali ke paru-paru.

(8)

perlahan-lahan dan stabil pada setingkat dewasa sekitar umur 3-6 bulan. Pemajanan yang lama sirkulasi pulmonal pada tekanan dan aliran darah yang tinggi akan menyebabkan kenaikan tahanan vaskuler pulmonal sedikit demi sedikit. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia neonatus tahanan vaskuler pulmonal akan menurun akibatnya shunt darah dari kiri ke kanan yang melalui defek tersebut akan mulai dan bertambah besar, sehingga menyebabkan bertambahnya volume darah dalam paru dan mengakibatkan menurunkan kelenturan paru dan menaikkan kerja pernapasan.

Peningkatan volume paru yang berlebihan akan menyebabkan cairan tersebut bocor ke dalam sela intertisial dan alveoli sehingga menimbulkan edema paru dan akan menimbulkan gejala seperti takipneu, retraksi dada, pernapasan cuping hidung dan mengi. Akibat dari edema paru ini menyebabkan volume dalam ventrikel kiri berkurang dan untuk tetap mempertahankan tingkat curah ventrikel kiri yang tinggi, frekuensi jantung dan volume sekuncup dinaikkan yang diperantarai oleh aktivitas sistem saraf simpatis mengaktivasi katekolamin dalam sirkulasi, bersama dengan bertambahnya kerja pernapasan mengakibatkan kenaikan konsumsi oksigen total tubuh, sering diluar kemampuan transport oksigen sirkulasi sehingga menimbulkan

gejala tambahan seperti berkeringat, iritabel, takikardi dan gagal tumbuh. Peningkatan

volume paru yang berlebihan akan menyebabkan cairan tersebut bocor ke dalam sela intertisial dan alveoli sehingga menimbulkan edema paru dan akan menimbulkan gejala seperti takipneu, retraksi dada, pernapasan cuping hidung dan mengi. Akibat dari edema paru ini menyebabkan volume dalam ventrikel kiri berkurang dan untuk tetap mempertahankan tingkat curah ventrikel kiri yang tinggi, frekuensi jantung dan volume sekuncup dinaikkan yang diperantarai oleh aktivitas sistem saraf simpatis mengaktivasi katekolamin dalam sirkulasi, bersama dengan bertambahnya kerja pernapasan mengakibatkan kenaikan konsumsi oksigen total tubuh, sering diluar kemampuan transport oksigen sirkulasi sehingga menimbulkan gejala tambahan seperti berkeringat, iritabel, takikardi dan gagal tumbuh

7. Gambaran Laboratorium

a. Pemeriksaan noninvasif a, c, dam f paling member informasi dan paling lazim

(9)

1. EKG, memberikan bukti tentang irama : frekuensi hantaran, sumbu listrik, dilatasi kamar

jantung atau hipertrofi

2. Vektorkardiogram menginterpretasi informasi diatas dalam tontonan tiga dimensi

3. Seri jantung dari foto toraks

4. Fonokardiogram membuat rekaman permanen bagi bunyi dan bising jantung serta

membantu menjelaskan kebingungan pada waktu kejadian diauskultasi

5. Ekokardiogram

6. Apekskardiogram merekam gerakan jantung dalam hubungan dengan EKG yang

serentak

7. Interval waktu sistolik memberikan informasi tentang masa preejeksi dan ejeksi

8. Rekaman tekanan tidak langsung dari pulsasi arteri merekam kejadian yang dipalpasi

dalam suatu layar dengan ketelitian dan kemurnian yang tinggi, meniru rekaman intraarteri

9. Tes gerak badan pada treadmill

b. Teknik Invasif

1. Katerisasi jantung dengan visualisasi kontraks yang selektif

2. Pemeriksaan eletrofisiologi yang didapat pada katerisasi jantung kanan bermanfaat

dalam menggambarkan aritmia yang rumit dan kelainan hantaran

3. Pemeriksaan radionuklid saat istirahat dan selama gerak badan merupakan tambahan

jantung untuk mengevaluasi penampilan miokardium dan perfusi maupun pirau utama.

4. Angiokardiografi subtraksi digital memberikan gambaran yang baik bagi anatomi

jantung yang abnormal dengan lebih sedikit radiasi.

c. Pemeriksaan Lainnya

1. Pemeriksaan gas darah

2. Eletrolit dan glukosa serum bias berubah dalam asidosis metabolic atau respirasi atau

pada terapi diuretic jangka panjang untuk payah jantung

3. Penemuan hemoglobin dan hematokrit sangat bermanfaat dalam diagnosis dan

penatalaksanaan pasien sianotik

4. Survai koagulasi yang terpadu diindikasikan untuk pasien sebelum dan setelah

(10)

5. Pemeriksaan neurologi seperti eletroensefalogram, pencitraan resonansi magnet,

tomografi di komputerisasi.

B. Konsep Dasar Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN 1. Pengkajian

Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi, (apical dan

perifer ). Pernapasan, tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada.

Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk,

makan buruj, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau infeksi saluran pernapasan yang sering.

Observasi ananak terhadap manifestasi penyakit jantung congenital.

Pada bayi

Sianosis –Umum, khususnya membrane mukosa, bibir dan lidah, konjungtiva, area

vaskularisasi tinggi

Dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan , menangis, dan mengejan

Keletihan

Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh ) sering mengalami infeksi

saluran pernapasan

Kesulitan mmakan

Hipotonia

Keringat berlebihan

Serangan sinkop seperti hiperpnea paroksismal, serangan anoksia

Anak Yang Lebih Besar Kerusakan pertumbuhan

Perkembangan tubuh lemah, sulit

(11)

Dispnea pada aktivitas

Ortopnea

Jari tabuh

Berjongkok untuk menghilangkan dispnea

Sakit kepala

Epistaksis

Keletihan kaki

2. Diagnosa keperawatan

a) Risiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan defek struktur

b) Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah

c) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan ketidakadekuatan

oksigen dan nutrient pada jaringan ; isolasi social

d) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit

jantung.

e) Risiko tinggi cedera (komplikasi) behubungan dengan kondisi jantung dan terapi

3 . Intervensi Keperawatan / Rasional / Evaluasi

a) Risiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan defek struktur

Sasaran Pasien : Pasien menunjukkan perbaikan curah jantung

Rencana intervensi dan rasional

Beri digoksin sesuai pesanan dengan menggunakan kewaspadaan yang dibuat

untuk mencegah toksisitas

Beri obat penurunan afterload sesuai instrusi

beri diuretic sesuai istruksi

Hasil yang diharapkan :

Frekuensi jantung, tekanan darah , dan perfusi perifer berada pada batas normal

sesuai usia

(12)

b) Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah Sasaran pasien : Pasien tidak menunjukan bukti-bukti infeksi

Rencana intervensi dan rasional

Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi.

Beri istirahat yang adekuat

Beri nutrisi optimal untuk mendukung pertahanan tubuh alami

Hasil yang diharapkan :

Anak bebas dari infeksi

c) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan ketidakadekuatan

oksigen dan nutrient pada jaringan ; isolasi social

Sasaran Pasien 1 : Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badan

Rencana intervensi dan rasional

Beri diet tinggi nutrisi yang seimbang untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat

Pantau tinggi dan berat badan,, gambarkan pada grafik pertumbuahn untuk

menentukan kecenderungan pertumbuhan

Dapat memberikan suplemen besi untuk mengatasi anemia, bila diinstruksikan

Sasaran Pasien 2 : Pasien mempunyai kesempatan untuk berpartisifasi dalam aktivitas yang sesuai.

Rencana intervensi dan rasional

Dorong aktivitas sesuai usia

Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama terhadap sosialisasi

seperti anak yang lain

Izinkan anak untuk menata ruangannya sensiri dan batasab aktivitas karena anak

akan beristirahat bila lelah

(13)

Anak mencapai pertumbuhan yang adekuat

Anak melakukan aktivitas sesuai usia

Anak tidak mengalami isolasi sosial

d) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit

jantung.

Sasaran Pasien 2 : Pasien mengalami penurunan rasa takut dan ansietas

Rencana intervensi dan rasional

Diskusikan dengan orang tua dan ananak ( bila tepat ) tentang ketakutan mereka

dana masalah defek jantung dan gejala fisiknya pada anak karena hal ini sering menyebabkan ansietas / rasa takut.

Sasaran Pasien 2 : Pasien menunjukkan perilaku koping yang positif

Dorong kkeluarga untuk berpartisifasi dalam perawatan anak selama dihospitalisasi

untuk memudahkan koping yang lebih baik di rumah

Dorong keluarga untuk memasukkan orang lain dalam perawatan anak untuk

mencegah kelelahan pada diri mereka sendiri

Bantu keluarga dalam menentukan aktivitas fisik dan metode disiplin yang tepat

untuk anak

Sasaran Pasien 3 ( Keluaarga ) : Paien (keluarga ) menunjukkan pengetahuan tentang perawatan dirumah.

Rencana intervensi dan rasional

Ajari keterampilan yang dirlukan untuk perawatan di rumah

Pemberian obat-obatan

Teknik pemberian makanan

Intervensi mengenai penghematan energy dan yang diarahkan pada penghilangan

gejala yang menakutkan

tanda-tanda yang mengindikasikan adanya komplikasi

(14)

Hasil yang diharapkan :

Pasien mengalami penurunan rasa takut dan ansietas

Keluarga menghadapi gejala anak dengan cara yang positif

Keluarga menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk perawatan dirumah

Anggota keluarga mempelajari teknik resusitasi jantung

e) Risiko tinggi cedera (komplikasi) behubungan dengan kondisi jantung dan terapi

Sasaran Pasien 1 : Pasien mengenali tanda-tanda komplikasi secara dini

Rencana intervensi dan rasional

Ajari keluarga untuk mengenali tanda-tanda komplikasi

Gagal Jantung KOhesif (GJK )

Tanda awal :

- Takikardia, khususnya selama istirahat dan aktivitas ringan

- Takipnea

- Keringat banyak dikulit kepala, khususnya pada bayi

- Keletihan dan iritasi

- Penanbahan dan iritasi

- Penambahan Berat badan yang tiba-tiba

- Distres pernapasan

- Toksisitas digoksin : Muntah , mual , anoreksia, bradikardia

- Distritmia

- Hipoksemia

- Kolaps Kardiovaskular

Ajari keluarga untuk melakukan intervensi selama serangan hipersianotik

Tempatkan anak pada posisi lutut – dada dengan kepala dan dadaditinggikan

Tetap tenang

Beri Oksigen 100 % dengan masker wajah bila ada hubungi praktisi

(15)

Rencana intervensi dan rasional

Jelaskan atau klarifikasi informasi yang diberikan oleh praktisi dan ahli bedah pada

keluarga

Siapkan anak dan orang tua untuk prosedur

Bantu membuat keputusan keluarga berkaitan dengan pembedahan

Gali perasaan mengenai pilihan pembedahan

Hasil yang diharapkan :

(16)

Read more: Asuhan Keperawatan : jantung kongenital pada anak http://nandarnurse.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-jantung-kongenital.html#ixzz421NfYEVB

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat terjadi gangguan akan mengalir arus yang sangat besar pada fasa yang terganggu menuju titik gangguan, dimana arus gangguan tersebut mempunyai harga yang jauh lebih besar

Panorama keindahan laut (sun rise) di sisi timur Kelurahan Serangan menjadi salah satu potensi untuk wisatawan menikmati momen di pagi hari. Yang diperlukan hanya lokasi

tida% bisa lagi diposes).. menetap%an %uota ma%simum podu%si dai setiap anggota sesuai dengan pemintaan. atau besaing dengann0a di pasa dunia) Amei%a Sei%at

Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah ; 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan melalui suatu penelitian ilmiah

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi unggah ungguh penggunaan bahasa tersebut, maka seseorang akan berbicara dengan memperhatikan status dirinya dan status orang

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu, Transparent DNS dapat membatasi hak akses internet dengan memaksa

Kemudian buat sebuah user mysql dengan nama easyhotspot dan password sesuai dengan keinginan anda (dalam contoh saya menggunakan password ‘xxyyzz’) yang

Mula kerja yang cepat pada midazolam, dengan efek puncak mencapai pada 2 – 3 menit setelah pemberian, namun masa pulih sama dengan diazepam dikarenakan kedua obat memiliki