• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi suku dan marga pohon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Deskripsi suku dan marga pohon"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI SUKU, MARGA, DAN 

JENIS­JENIS POHON PENTING

(2)

Kelompok Tumbuhan

(3)
(4)

Ciri-ciri Kelompok Tumbuhan

Divisi Gymnospermae

1. Buah kerucut (cone) dengan biji terbuka atau telanjang 2. Habitat pohon dan perdu

3. Sebagian besar daunnya berbentuk jarum, sisik atau lanset

4. Bunga berbentuk strobilus yang terdiri atas strobilus jantan dan betina

5. Kotiledon 2-17

6. Sistem perakaran tunggang

7. Kayunya terdiri dari jaringan pembuluh semu (tracheida). Pembuluh sejati hanya dijumpai pada kayu anggota ordo

Gnetales

1. Buah kerucut (cone) dengan biji terbuka atau telanjang 2. Habitat pohon dan perdu

3. Sebagian besar daunnya berbentuk jarum, sisik atau lanset

4. Bunga berbentuk strobilus yang terdiri atas strobilus jantan dan betina

5. Kotiledon 2-17

6. Sistem perakaran tunggang

7. Kayunya terdiri dari jaringan pembuluh semu (tracheida). Pembuluh sejati hanya dijumpai pada kayu anggota ordo

(5)

Podocarpaceae

 Araucariaceae

 Pinaceae

Podocarpaceae

 Araucariaceae

 Pinaceae

(6)

PODOCARPACEAE

Karakteristik Umum:

 Habitus; berupa semak, perdu, pohon

 Kelas Pohon berdaun jarum dan tajuk berbentuk kerucut  Daun; Bersisik atau melebar, bangun daun berbentuk

jarum atau berbentuk satu urat daun

Bangun daun kadang melekat pada ranting, daun gugur

bersama ranting

Bunga: tersusun dalam strobilus, bunga betina soliter dan

mempunyai satu bakal biji dibungkus epimatium

 Kulit batang licin, mengelupas lembaran-lembaran kecil  Bergetah bening, harum

 Penyebaran : Seluruh Sumatera kecuali Lampung, Seluruh

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, Maluku, Papua

Karakteristik Umum:

 Habitus; berupa semak, perdu, pohon

 Kelas Pohon berdaun jarum dan tajuk berbentuk kerucut  Daun; Bersisik atau melebar, bangun daun berbentuk

jarum atau berbentuk satu urat daun

Bangun daun kadang melekat pada ranting, daun gugur

bersama ranting

Bunga: tersusun dalam strobilus, bunga betina soliter dan

mempunyai satu bakal biji dibungkus epimatium

 Kulit batang licin, mengelupas lembaran-lembaran kecil  Bergetah bening, harum

 Penyebaran : Seluruh Sumatera kecuali Lampung, Seluruh

(7)

 7 marga di Indonesia yang tersisa marga; 1. Dacrydium

2. Podocarpus 3. Phyllocladus

 Jenis-jenis penting :

Dacrydium : Dacrydium Baccarii Parl.(Melur) D. junghuhnii Miq. (Melur)

Podocarpus : Podocarpus wallichianus Presl (syn P. Blumei Endl.) (melur)

P. imbricatus Bl. (jamuju)

P. motleyi Dumm. (melur)

P. neriifolius D. Don. (Melur) Podocarpus polystachyus

 Kegunaan: Kayu melur dapat dipakai untuk konstruksi ringan, lantai, mebel. Alat menggambar, ukiran, korek api, kayu lapis, panel, alat olah raga, musik, pensil dan moulding

 7 marga di Indonesia yang tersisa marga;

1. Dacrydium 2. Podocarpus 3. Phyllocladus

 Jenis-jenis penting :

Dacrydium : Dacrydium Baccarii Parl.(Melur) D. junghuhnii Miq. (Melur)

Podocarpus : Podocarpus wallichianus Presl (syn P. Blumei Endl.) (melur)

P. imbricatus Bl. (jamuju)

P. motleyi Dumm. (melur)

P. neriifolius D. Don. (Melur) Podocarpus polystachyus

 Kegunaan: Kayu melur dapat dipakai untuk konstruksi ringan,

(8)
(9)
(10)

PINACEAE

Karakterisk Umum:  Kelas Coniferae

 Habitus : Pohon atau pohon, tinggi 15 – 35 m, bebas

cabang 10 – 25 m, diameter 100 – 140 cm, tidak berbanir, pepagan tebal kasar dan beralur dalam

 Daun : berbentuk jarum pada pangkalnya diliputi selaput

disebut fesicle. Setiap fesikel terdiri dari 2-3 helai daun

 Bunga : berumah satu, strobilus jantan terdiri dari sisik-sisik

yang tersusun spiral, masing-masing mengandung kantong sari, strobilus betina besar berkayu terdiri dari sisik-sisik yang tersusun spiral yang mengandung 2 bakal biji

 Buah : Buah berbentuk kerucut, biji bersayap, sesisi dan

kerpakali miring

 Batang: bergetah yang umum disebut gondorukem,

Karakterisk Umum:

 Kelas Coniferae

 Habitus : Pohon atau pohon, tinggi 15 – 35 m, bebas

cabang 10 – 25 m, diameter 100 – 140 cm, tidak berbanir, pepagan tebal kasar dan beralur dalam

 Daun : berbentuk jarum pada pangkalnya diliputi selaput

disebut fesicle. Setiap fesikel terdiri dari 2-3 helai daun

 Bunga : berumah satu, strobilus jantan terdiri dari sisik-sisik

yang tersusun spiral, masing-masing mengandung kantong sari, strobilus betina besar berkayu terdiri dari sisik-sisik yang tersusun spiral yang mengandung 2 bakal biji

 Buah : Buah berbentuk kerucut, biji bersayap, sesisi dan

kerpakali miring

(11)

Contoh :

Pinus merkusii

(Tusam)

Habitus : Pohon dengan tinggi 20 – 40 m

Daun : daun dalam berberkas dua, berbentuk

jarum dan pada pangkalnya dikelilingi selaput tipis

panjangnya

0, 5 cm

Bunga : Bunga jantan panjangnya

2 cm. Bunga

betina terkumpul dalam jumlah kecil pada ujung

tunas yang muda, cylindris, sedikit berbangun

telur, kerapkali bengkok

Buah : sisik kerucut buah panjangnya 7 – 10 cm.

Biji pipih berbentuk bulat telur degan panjang 6-7

mm, pada tepi saya besar mudah lepas

Contoh : Pinus merkusii (Tusam)

Habitus : Pohon dengan tinggi 20 – 40 m

Daun : daun dalam berberkas dua, berbentuk

jarum dan pada pangkalnya dikelilingi selaput tipis

panjangnya

0, 5 cm

Bunga : Bunga jantan panjangnya

2 cm. Bunga

betina terkumpul dalam jumlah kecil pada ujung

tunas yang muda, cylindris, sedikit berbangun

telur, kerapkali bengkok

Buah : sisik kerucut buah panjangnya 7 – 10 cm.

Biji pipih berbentuk bulat telur degan panjang 6-7

mm, pada tepi saya besar mudah lepas

(12)

 Penyebaran : Di Indoensia secara alami di Aceh (Strain Kerinci) dan DI Sumatera Utara (Strain Tapanuli) dan Sumatera Barat. Pinus Merkusii Jungh. et De Vr

 Ekologi : Pinus merkusii terdapat di hutan dan hutan savana, berbagai jenis pionir. Tumbuh tersebar di padang rumput dan belukar yang rawan kebakaran.

Pinus merkusii lebih tahan lama

 Kegunaan : Pinus untuk bahan bangunan, mebel, box/kotak, tangkai korek api, pulp, papan wol kayu. Getahnya diolah menjadi terpentin, vernis dan bahan dasar untuk pencelupan batik

 Penyebaran : Di Indoensia secara alami di Aceh

(Strain Kerinci) dan DI Sumatera Utara (Strain Tapanuli) dan Sumatera Barat. Pinus Merkusii Jungh. et De Vr

 Ekologi : Pinus merkusii terdapat di hutan dan hutan

savana, berbagai jenis pionir. Tumbuh tersebar di padang rumput dan belukar yang rawan kebakaran.

Pinus merkusii lebih tahan lama

 Kegunaan : Pinus untuk bahan bangunan, mebel,

box/kotak, tangkai korek api, pulp, papan wol kayu. Getahnya diolah menjadi terpentin, vernis dan bahan dasar untuk pencelupan batik

(13)
(14)
(15)

ARAUCARIACEAE

 Habitus: berupa semak atau Pohon. Pohon biasanya

tinggi besar (20-60) dan tajuknya berbentuk kerucut, cabang seringkali berlingkar, kulit batang mengelupas berbentuk bundar/bulat telur

 Helaian daun : Alternate (spiral) hampir linier atau

bulat telur tidak rontok serta bersifat dimorfik (daun muda lebih besar dan berbeda dalam bentuk dengan daun tua)

 Bunga : Strobilus betina dengan sisik berbakal biji 1

dan buah berbentuk kerucut berkayu, ukuran besar dan sisik rontok pada saat matang

Buah : berbiji (Cotyledon) 2- 4

 Batang bergetah yang umum disebut sebagai damar

 Habitus: berupa semak atau Pohon. Pohon biasanya

tinggi besar (20-60) dan tajuknya berbentuk kerucut, cabang seringkali berlingkar, kulit batang mengelupas berbentuk bundar/bulat telur

 Helaian daun : Alternate (spiral) hampir linier atau

bulat telur tidak rontok serta bersifat dimorfik (daun muda lebih besar dan berbeda dalam bentuk dengan daun tua)

 Bunga : Strobilus betina dengan sisik berbakal biji 1

dan buah berbentuk kerucut berkayu, ukuran besar dan sisik rontok pada saat matang

Buah : berbiji (Cotyledon) 2- 4

(16)

ARAUCARIACEAE

 Marga-marga penting ; 1. Araucaria

2. Agathis

Jenis-jenis penting :

Dacrydium : Agathis Borneensis Warb (Damar/Agathis)

A. celebica Warb. (Agathis)

A. dammara (Lambert) L.C. Rich. (Agathis)

A. alba Foxw. (Agathis)

A. labillardiesri Warb. (Agathis) A. loranthifolias (damar putih) Araucaria : Araucaria cunninghamii Ait.

 Marga-marga penting ;

1. Araucaria 2. Agathis

Jenis-jenis penting :

Dacrydium : Agathis Borneensis Warb (Damar/Agathis)

A. celebica Warb. (Agathis)

A. dammara (Lambert) L.C. Rich. (Agathis)

A. alba Foxw. (Agathis)

(17)

Penyebaran : tersebar secara alamiah di

Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua

Kegunaan : Kotak/box, tangkai korek api,

sendok/gagang ice cream, pensil, meubel,

peti pengepak, alat ukur/gambar, venir dan

kayu lapis, pulp dan kayu pertukangan.

Damarnya (getah) dikenal sebagai kopal

diekspor sebagai bahan untuk vernis, sabun

dan alat-alat listrik.

Penyebaran : tersebar secara alamiah di

Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua

Kegunaan : Kotak/box, tangkai korek api,

sendok/gagang ice cream, pensil, meubel,

peti pengepak, alat ukur/gambar, venir dan

kayu lapis, pulp dan kayu pertukangan.

Damarnya (getah) dikenal sebagai kopal

diekspor sebagai bahan untuk vernis, sabun

dan alat-alat listrik.

(18)

Agathis alba

 Habitus : Pohon sedang sampai besar, batang utama lurus berbeentuk silinder dengan diameter 200 – 400 cm, tidak berbanir, pepagan luar abu-abu muda hingga coklat kemerahan

 Tajuk : monopodial-simpodial

 Pepagan dalam putih susu atau merah muda  Kayu gubal : kuning pucat hingga kuning jerami

 Daun : tepi rata, tangkai pendek, berhadapan, bulat telur sampai lanset, panjang 6 – 12 cm

 Bunga : Bunga jantan hampir duduk di dalam atau sedikit di atas ketiak daun

 Buah : kerucut berbentuk bola dengan diameter 8 cm, sisik kerucut pendek, beberntuk baji, sisik biji bersatu dengan daun pelindung, dengan satu bakal biji, bersayap satu atau dua sisinya

 Habitus : Pohon sedang sampai besar, batang utama

lurus berbeentuk silinder dengan diameter 200 – 400 cm, tidak berbanir, pepagan luar abu-abu muda hingga coklat kemerahan

 Tajuk : monopodial-simpodial

 Pepagan dalam putih susu atau merah muda  Kayu gubal : kuning pucat hingga kuning jerami

 Daun : tepi rata, tangkai pendek, berhadapan, bulat

telur sampai lanset, panjang 6 – 12 cm

 Bunga : Bunga jantan hampir duduk di dalam atau

sedikit di atas ketiak daun

 Buah : kerucut berbentuk bola dengan diameter 8

(19)

Penyebaran : genus

Agathis

21 jenis, 11

diantaranya terdapat dikawasan malesia,

semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi, Filipina, Maluku sampai Papua

Nugini dan Selendia Baru

Ekologi:

Agathis

tumbuh baik di hutan hujan

dataran rendah hingga pegunungan rendah

pada ketinggian 2000 – 2400 m dpl

Kegunaan : untuk bahan bangunan, kotak teh,

papan wol kayu, bahan kertas dan kayu lapis,

damar dari pepagan dalam dikenal dengan

dengan nama kopal digunakan sebagai bahan

vernis, dupa, cat, dll

Penyebaran : genus

Agathis

21 jenis, 11

diantaranya terdapat dikawasan malesia,

semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi, Filipina, Maluku sampai Papua

Nugini dan Selendia Baru

Ekologi:

Agathis

tumbuh baik di hutan hujan

dataran rendah hingga pegunungan rendah

pada ketinggian 2000 – 2400 m dpl

Kegunaan : untuk bahan bangunan, kotak teh,

papan wol kayu, bahan kertas dan kayu lapis,

damar dari pepagan dalam dikenal dengan

dengan nama kopal digunakan sebagai bahan

vernis, dupa, cat, dll

(20)
(21)
(22)
(23)

Ciri-ciri Kelompok Tumbuhan

Divisi Angiospermae

1. Tumbuhan dengan biji tertutup

2. Terdapat dua sub tipe yaitu kotiledon dan monokotiledon 3. Habitat : pohon, semak dan perdu

4. Kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam

5. Bunga ada tersusun dari sporofil plus bagian-bagian lain 6. Sistem perakaran sangat kompleks, ada akar serabut dan

akar tunggang

7. Berkembang dengan baik, melalui jaringan xylem dan floem

1. Tumbuhan dengan biji tertutup

2. Terdapat dua sub tipe yaitu kotiledon dan monokotiledon 3. Habitat : pohon, semak dan perdu

4. Kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam

5. Bunga ada tersusun dari sporofil plus bagian-bagian lain 6. Sistem perakaran sangat kompleks, ada akar serabut dan

akar tunggang

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Kurva Von Koch dihasilkan oleh prosedur geometris sederhana yang dapat diiterasikan tak terbatas dengan membagi segmen garis lurus menjadi tiga bagian yang sama dan mengganti

inframerah dan pbototransistor sebagai penerimanya. Sensor inframerah tersebut berfiingsi untuk mendeteksi adanya benda obyek berwarna terang atau obyek berwarna gelap.

Anodising merupakan proses pelapisan dengan cara elektrolisis untuk melapisi Anodising merupakan proses pelapisan dengan cara elektrolisis untuk melapisi permukaan

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan (eksplorasi), model pedagogi yang dipilih dalam pengembangan pembelajaran online adalah model yang dibangun atas teori

1*  diisi dengan +umlah sisa pagu anggaran yang diper!leh dari jumlah anggaran dikurangi dengan jumlah SP+ atas penggunaan dana S7 P/ ./ sampai dengan bulan ini..

Pemilihan teknologi yang tepat didapatkan pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik (P6), perlakuan tersebut secara efektif mampu

Jika dilihat dari kecenderungan perubahan pasar global, yang lebih mengutamakan sumber daya alami sebagai destinasi wisata, maka potensi sumber daya alam di wilayah

Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas pada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I dan Program