• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA T.P 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN

KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA T.P 2015/2016

Oleh :

Eka Inomiaty Panjaitan NIM 4123121013

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Eka Inomiaty Panjaitan dilahirkan di Porsea, pada tanggal 08 Maret 1995.

Ayah bernama Guntur Panjaitan dan Ibu bernama Rosmiati Sinaga, anak pertama

dari lima bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk Sekolah Dasar SD Negeri

No 173632 Porsea dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis memasuki

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Porsea dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siantar

Narumonda dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai salah

satu mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

(4)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN

KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA T.P 2015/2016

Eka Inomiaty Panjaitan (4123121013)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini merupakan quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang terdiri dari delapan kelas paralel. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X7 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas X8 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang yang ditentukan dengan cara Class Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t).

Data penelitian menunjukkan skor rata-rata pretes kelas eksperimen 34,57 dengan standar deviasi 10,74 dan kelas kontrol diperoleh skor rata-rata pretes sebesar 33,86 dengan standar deviasi 10,78 sedangkan skor rata-rata postes kelas eksperimen 64,43 dengan standar deviasi 9,98 dan kelas kontrol diperoleh skor rata-rata postest sebesar 58,57, dengan standar deviasi 12,98. Kedua kelas berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan aktivitas pada setiap pertemuan. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t ,diperoleh thitung = 2,032, artinya bahwa ada pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P 2015/2016 yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas pada setiap pertemuan.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala

kasih dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu

yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul ”Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II

SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P.2015/2016” disusun untuk memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

kepada: Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Purwanto, M.Pd, Bapak Dr. Wawan

Bunawan, M.Pd, M.Si dan Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Ibu Dra. Ida Wahyuni,

M.Pd selaku validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk

melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Asrin Lubis

M.Pd selaku dekan FMIPA, Bapak Muhammad Kadri, M.Sc selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Piner Sihotang,

S.Pd., M.Si selaku kepala SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang memberikan

izin penelitian, kepada Bapak Drs. Jumantar Sirait selaku salah satu validator dan

guru mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang selalu

(6)

v

pegawai SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang turut membantu selama

penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Guntur

Panjaitan dan Ibunda tercinta Rosmiati br. Sinaga yang telah membimbing dan

mendidik penulis dengan kasih sayang, selalu mendoakan, memberikan penguatan

serta materi selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, demikian juga kepada

keempat adik-adik tercinta Andy Panjaitan, Ady Panjaitan, Putri Panjaitan,

Valentina Panjaitan juga kepada adik sepupu saya Nicky Chandra yang selalu

memberikan semangat bagi penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk

kedua orang tua sebagai tanda terimakasih yang terdalam juga kepada adik-adik

tercinta.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para SEKUTU: Aleksander

Sahat Parulian Sihotang, Juli Briana Lumban Gaol, Libri Klevani Sinaga dan Kak

Muda Hartini Tutur Mangasi Sitorus atas kebersamaan dan kegilaan yang kita

lalui selama empat tahun di UNIMED terkhusus di masa-masa penyusunan skripsi

ini, juga Reinhard Hutabarat yang turut membantu. Dan teristimewa untuk abaang

yang saya sayangi Parulian Sijabat, S.sos terimakasih selalu menemani, memberi

waktu, semangat, motivasi dan doa dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih

buat kebersamaan teman-teman seperjuangan Fisika Dik A 2012 yang selalu

berbagi disaat perkuliahan, seminar, dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca

yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis

mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2016

Penulis,

Eka Inomiaty Panjaitan

(7)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengerian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 10

2.1.4. Model Pembelajaran 11

2.1.5. Model Problem Based Learning 12

2.1.5.1. Teori Belajar yang Mendukung Problem Based Learning 12

2.1.5.2. Ciri-ciri Khusus Model Problem Based Learning 13

(8)

vii

2.1.5.4. Kelebihan dan Kelemahan Problem Based Learning 16

2.1.6. Media Pembelajaran 16

2.1.7 Mind Mapping 17

2.1.7.1 Pengertian Mind Mapping 17

2.1.7.2 Kegunaan Mapping 17

2.1.7.3 Keunggulan dan Kelemahan Mapping 18

2.1.7.4 Unsur dan Aturan Pembuatan Mind Mapping 18

2.1.8 Pembelajaran Konvensional 19

2.1.9 Materi Pembelajaran 20

2.1.10. Penelitian yang Relevan 44

2.2. Kerangka Konseptual 45

2.3. Hipotesis Penelitian 46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 47

3.2. Populasi dan Sampel penelitian 47

3.2.1. Populasi Penelitian 47

3.2.2. Sampel Penelitian 47

3.3. Variabel Penelitian 47

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 48

3.5. Prosedur Penelitian 48

3.6. Instrumen Penelitian 51

3.6.1. Tes Hasil Belajar 51

3.6.2. Observasi 52

3.7. Teknik Analisis Data 52

3.7.1. Tes Hasil Belajar 52

3.7.1.1. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 52

3.7.1.2. Uji Normalitas 53

3.7.1.3. Uji Homogenitas 53

(9)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian 57

4.1.1. Deskripsi Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57

4.1.2. Analisa Data Pretes 59

4.1.3. Deskripsi Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 60

4.1.4 Analisa Data Postes 62

4.1.5 Deskripsi Data Hasil Observasi 64

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 69

5.2 Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 71

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Beberapa jenis termometer 21

Gambar 2.2 Hubungan linear antara panjang kolom raksa X dan suhu 23

dalam skala Celcius

Gambar 2.3 Skala Celcius dan Skala Kelvin 25

Gambar 2.4 Skala Fahrenheit dan Celcius pada sebuah termometer 26

Gambar 2.5 Pemuaian pada Keping Bimetal 27

Gambar 2.6 Grafik Anomali Air 30

Gambar 2.7 Proses Isobarik 31

Gambar 2.8 Proses Isokhorik 32

Gambar 2.9 Proses Istermis 32

Gambar 2.10 Kalorometer 37

Gambar 2.11 Skema Perubahan Wujud Zat 37

Gambar 2.12 Grafik Pemanasan dan Pendinginan Lilin 38

Gambar 2.13 Kalor Berpindah dari Suhu Tinggi ke Suhu Rendah 40

Gambar 2.14 Pergerakan Partikel-Partikel pada Ujung Benda 41

Gambar 2.15 Konveksi pada Zat Cair 42

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 51

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes 59

Gambar 4.2 Perkembangan Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen 62

Gambar 4.3 Perkembangan Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol 63

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks untuk Problem Based Learning 15

Tabel 2.2 Kegiatan Ceramah, Tanya jawab dan Tugas 20

Tabel 2.3 Koefisien muai berbagai zat pada suhu kamar 28

Tabel 2.4 Kalor Jenis Berbagai Zat 34

Tabel 2.5 Bentuk Perubahan Wujud Zat 37

Tabel 2.6 Penelitian yang Relevan dengan Menggunakan Model 44

Problem Based Learning

Tabel 3.1 Control Grup Pretest-Postest Design 48

Tabel 3.2 Kisi – kisi Tes Hasil Belajar Siswa 52

Tabel 3.3 Kriteria Kemampuan Siswa 53

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes 59

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes 60

Tabel 4.4 Uji Hipotesis Data Pretes 60

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 61

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 62

Tabel 4.7 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 63

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Postes 65

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Data Postes 65

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 73 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 84 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 97 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 109

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa 1 121

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa 2 124

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa 3 127

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa 4 130

Lampiran 9 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian 133 Lampiran 10 : Soal-soal Tes Hasil Belajar 146 Lampiran 11 : Deskriptor Observasi Aktivitas 153

Lampiran 12 : Angket Siswa 154

Lampiran 13 : Data Pretes Kelas Eksperimen 158 Lampiran 14 : Data Pretest Kelas Kontrol 160 Lampiran 15 : Lembar Distribusi Data Observasi 162

Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

Lampiran 16 : Data Postest Kelas Eksperimen 165 Lampiran 17 : Data Postes Kelas Kontrol 167 Lampiran 18 : Perhitungan Rata-rata, Varians Dan Standar Deviasi 169

Lampiran 19 : Uji Normalitas 172

Lampiran 20 : Uji Homogenitas 175

Lampiran 21 : Pengujian Hipotesis 178

Lampiran 22 : Dokumentasi 182

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu

untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek

tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran

tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan

akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Dunia pendidikan tidak

lepas dari kegiatan belajar dan mengajar. “Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 2010).” Menurut Sardiman (2011) mengajar diartikan

sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya

dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.

Berdasarkan proses belajar mengajar yang berlangsung dalam dunia

pendidikan formal khususnya di sekolah, menunjukkan bahwa kegiatan belajar

mengajar itu terjadi akibat interaksi siswa dan guru serta membuahkan sebuah

hasil dari proses tersebut. “Perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang

dengan lingkungannya yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku

pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan, sikap dan keterampilan (Jihad dan

Haris, 2012).”

Fisika merupakan salah satu dari bagian ilmu pengetahuan yang menuntut

siswa memiliki keterampilan memahami konsep sekaligus rumus secara

seimbang. Selain itu siswa juga dituntut untuk mampu menghubungkan atau

mengaplikasikan konsep-konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah

otomatis memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan

siswa baik dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Oleh sebab itu,

(14)

2

mengadakan variasi dalam belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi

dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran

dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa (Djamarah, 2013).”

Fakta pendidikan di Indonesia bisa dikatakan cukup rendah beberapa

faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya guru hanya mengandalkan

buku paket sebagai acuan pengajaran mereka tanpa mencari sumber referensi lain;

Kebanyakan guru menggunakan metode pembelajaran dengan satu cara, yaitu

dengan ceramah; kurangnya sarana belajar. Selain itu pendidikan di Indonesia

tidak menerapkan metode pertanyaan terbuka. Salah satu ciri negara Finlandia

yang merupakan negara ranking pertama kualitas pendidikannya adalah dalam

ujian guru memberkan soal terbuka, siwa boleh menjawab soal dengan membaca

buku. Demikian juga dengan peraturan kurikulum yang terlalu mengikat guru. Hal

ini mengganggu kreatifitas guru sehingga guru lebih terfokus pada administrator,

dan melupakan fungsi utamanya sebagai mediator, motivator, akselerator,

fasilitator, dan lainnya (kompasiana, diakses 20 Februari 2016).

Terkait dengan hal tersebut, peneliti mengumpulkan data dengan cara

menyebarkan angket kepada siswa/i kelas X di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

dengan jumlah 39 orang serta wawancara kepada salah seorang guru mata

pelajaran fisika di sekolah tersebut terkait minat belajar siswa terhadap mata

pelajaran fisika, proses kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung di

sekolah, serta nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran fisika. Dari hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data bahwa siswa yang menyukai

mata pelajaran fisika hanya berkisar 12,8 %, 30,8 % siswa tidak suka mata

pelajaran fisika, dan sisanya sebesar 56,4 % siswa yang menganggap bahwa mata

pelajaran fisika itu biasa – biasa saja. Sekitar 59 % siswa mengatakan bahwa

pelajaran fisika itu sulit dan kurang menarik, 2,6 % mengatakan bahwa pelajaran

fisika itu membosankan, 25,6 % menganggap biasa saja dan hanya sekitar 12,8 %

yang mengatakan bahwa fisika itu mudah dan menyenangkan.

Rendahnya minat belajar siswa/i terhadap mata pelajaran fisika ini

ditunjukkan dari minimnya kesadaran minat siswa untuk membaca dan

(15)

3

siswa jarang mengulang pelajaran dirumah, 5,1 % sering, dan 5,1 % sama sekali

tidak pernah mengulang pelajarannya, hanya sekitar 18 % saja siswa yang mau

mengulang pelajaran fisika yang telah diajarkan sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru, fasilitas di sekolah

cukup mendukung untuk menunjang kegiatan pembelajaran fisika dengan adanya

laboratorium IPA. Dalam hal praktikum, guru mengatakan bahwa praktikum

jarang dilakukan karena keterbatasan waktu dan beberapa alat yang belum

memadai pada beberapa materi pokok pelajaran fisika. Dalam proses kegiatan

belajar mengajar, yang paling sering digunakan guru adalah model pembelajaran

konvensional dengan mengajarkan konsep ataupun materi dan penggunaan rumus

secara seimbang, guru juga selalu mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari serta pemberian tugas diakhir pembelajaran agar siswa lebih cepat memahami

materi, namun tetap saja nilai yang diperoleh siswa masih kurang memuaskan.

Sesuai dengan hasil observasi yang peneliti peroleh hanya 43,6 % siswa yang

mampu memperoleh nilai yang cukup memuaskan dengan mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) 70; 5,1 % siswa yang mencapai nilai yang

memuaskan dengan rentang 80-90 dan sisanya 51,3 % mendapat nilai yang tidak

memuaskan dengan nilai dibawah KKM.

Pada dasarnya banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika

dengan menganggap belajar fisika itu sulit dan kurang menarik. Dari hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti seberar 48,7 % siswa menginginkan

pembelajaran fisika itu dilakukan dengan cara belajar sambil bermain. Mata

pelajaran fisika menuntut kemampuan guru untuk memilih media pembelajaran

yang tepat agar tidak terkesan membosankan.

Model problem based learning merupakan alternatif pembelajaran yang

dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam memecahakan masalah.

Hubungan model problem based learning dengan minat belajar siswa yang lebih

mengarah kepada motivasi adalah ketika siswa/i termotivasi dalam belajar secara

otomatis aktivitas belajar mereka akan meningkat. Dalam aktivitas belajar ini akan

terlihat hasil yang diharapkan pada model problem based learning yang

(16)

4

secara mandiri. Model pembelajaran ini sudah pernah diteliti sebelumnya oleh

Dwi, dkk (2013) dengan hasil penelitian rata-rata nilai pemahaman konsep siswa

kelas eksperimen sebesar 81,27 dan kelas kontrol sebesar 71,51; Simanjuntak

(2014) dengan hasil penelitian yang menunjukkan rata-rata N-gain penguasaan

konsep mahasiswa kelas eksperimen sebesar 73% dan kelas kontrol sebesar 60%;

Hartini, (2014) memperoleh hasil penelitian rata-rata pre-test 49,3 mengalami

peningkatan dengan rata-rata post-test 79,2; Setiawan, dkk (2012) dengan hasil

rata-rata belajar kelas eksperimen 73,77 dan kelas kontrol 62,76.

Pada penggunaan model problem based learning kendala yang dihadapi

kebanyakan peneliti adalah mengenai alokasi waktu. Upaya yang akan dilakukan

peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memberikan model

problem based learning disertai mind mapping (peta pikiran) sebagai salah satu

media pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk mempelajari pokok bahasan

Suhu dan Kalor. Selain itu peneliti juga membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan

dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah memahami pokok bahasan

tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan

penelitian dengan judul : Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2015/2016”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik

2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah

(17)

5

1.3.Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya

maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II di SMA Negeri 1

Siantar Narumonda T.P. 2015/2016

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based

learning

3. Materi pokok adalah Suhu dan Kalor kelas X semester II SMA Negeri

1 Siantar Narumonda T.P. 2015/2016

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan

menggunakan model problem based learning pada materi pokok Suhu

dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

T.P. 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas

X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2015/2016?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model problem based learning pada materi pokok Suhu

dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

T.P. 2015/2016?

4. Bagaimana pengaruh model problem based learning terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X Semester II

(18)

6

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan

menggunakan model problem based learning pada materi pokok Suhu

dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

T.P. 2015/2016

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu

dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

T.P. 2015/2016

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model problem based learning pada materi pokok Suhu

dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

T.P. 2015/2016

4. Untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X

Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2015/2016

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model problem

based learning pada pokok bahasan Suhu dan Kalor di kelas X

Semester II SMA Negeri 1 Siantar Narumonda

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model

pembelajaran

1.7Definisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

(19)

7

2. Model Problem Based Learning dirancang terutama untuk membantu

siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan

menyelesaikan masalah dan keterampilan intelektualnya; mempelajari

peran-peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui berbagai

situasi riil dan menjadi pelajar yang mandiri. (Arends, 2008)

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

(20)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model

problem based learning pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri

1 Siantar Narumonda T.P 2015/2016 mengalami peningkatan. Namun

rata-rata postes yang diperoleh sebesar 64,43 belum mencapai nilai KKM mata

pelajaran fisika di sekolah tersebut.

2. Hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri 1 Siantar

Narumonda T.P 2015/2016 diperoleh dengan nilai rata-rata sebesar 58,57

belum mencapai nilai KKM mata pelajaran fisika di sekolah tersebut.

3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model

problem based learning pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri

1 Siantar Narumonda T.P 2015/2016 mengalami peningkatan dari

pertemuan I hingga pertemuan IV dengan kategori aktif.

4. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis

menggunakan uji t dua pihak sebelumnya kedua kelas sampel memiliki

kemampuan awal yang sama. Setelah diberi perlakuan dengan model yang

berbeda, hasil uji t satu pihak pada nilai postes kedua kelas sampel

menunjukkan ada pengaruh signifikan ke arah yang lebih baik dari hasil

model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok suhu dan kalor di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P

2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka sebagai tindak lanjut dari

(21)

70

1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mampu memfokuskan siswa

pada saat proses belajar mengajar berlangsung agar suasana belajar

menjadi lebih kondusif.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar mengingatkan masing-masing

siswa membawa literatur yang berhubungan dengan sub materi yang akan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan penerapan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh bahwa ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok Suhu

Peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol dan berdasarkan hasil uji t satu pihak dengan α = 0,05 dan dk = 74

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif pada materi pokok suhu,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa Kelas X Semester II pada materi pokok Suhu dan Kalor SMA Negeri

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t diperoleh H a diterima, H 0 ditolak sehingga ditarik kesimpulan ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training

Melalui pengujian statistik menggunakan uji-t satu pihak dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model Problem Based Learning terhadap kemampuan