• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Penelitian Kualitatif . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Penelitian Kualitatif . docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Penelitian Kualitatif

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:

(2)

 untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.

 untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.

 untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

B. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto

Penelitian kuantitatif

1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal. 2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun. 3. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.

4. Hipotesis: (jika memang perlu)

a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan

5. Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

6. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan. 7. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul

Penelitian kualitatif

1. Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).

2. Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.

3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.

4. Hipotesis:

a. Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung

b. Hasil penelitian terbuka

5. Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya.

(3)

C. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif

Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity)

2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif

4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif

5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data

6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka 7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil

8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian

9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik

10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)

11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

2. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung

3. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data 4. Analisis data dilakukan secara induktif

5. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik

6. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.

7. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus 8. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka

9. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama 10. Pembentukan teori berasal dari dasar

11. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif 12. Teknik sampling cenderung bersifat purposive

13. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik) 14. Makna sebagai perhatian utama penelitian

(4)

1) Latar alamiah

• Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan

• Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi

2) Manusia sebagai alat (instrumen)

Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif

• Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda • Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden

• Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi

4) Analisis data secara induktif

 Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data

 Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya

 Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan

 Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik

5) Teori dari dasar 6) Deskriptif

7) Lebih mementingkan proses daripada hasil 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 10) Desain yang bersifat sementara

D. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan hipotesis 5. memilih pendekatan

(5)

7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10. Menarik kesimpulan 11. Menulis laporan

E. Teknik Pengumpulan Data

Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:

1. Observasi

Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:

a. Observasi biasa

Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian

b. Observasi terkendali

Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat

Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:

(6)

 Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung

 Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari

 Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati.

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:

 Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus.

 Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan digunakan.

 Fase-fase dalam observasi:

 Pertemuan perencanaan

 Observasi kelas

 Diskusi balikan

Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:

a) Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia

b) Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer.

c) Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.

d) Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.

e) Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Kelebihan observasi:

(7)

b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.

c) Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala. d) Tidak tergantung kepada self-report

e) Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti

f) Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden)

g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa

h) Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti.

Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2 sumber, yaitu:

a. Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:

 Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden

 Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden

 Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden

 Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.

b. Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:

 Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden

 Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan

 Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan

2. Wawancara

(8)

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:

 Wawancara baku dan terjadwal

 Wawancara baku dan tidak terjadwal

 Wawancara tidak baku

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:

• Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak

• Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran

• Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.

• Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:

 Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu

 Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai

 Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

3. Dokumen

Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:

a. Koleksi dan analisis buku teks

b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya c. Arsip penerimaan murid baru

d. Catatan rapat

e. Catatan tentang siswa

f. Rencana pelajran dan catatan guru g. Hasil karya siswa

(9)

i. Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa angkatan lama

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):

• Silabi dan rencana pembelajaran

• Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum • Berbagai macam ujian dan tes

• Laporan rapat • Laporan tugas siswa

• Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran • Contoh essay yang ditulis siswa

4. Triangulasi

Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

F. Validitas Dan Reliabilitas

Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isi

Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji. Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti.

2. Validitas prediktif

Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata.

3. Validitas konstruk

Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.

(10)

Validitas dibedakan menjadi:

 Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.

 Validitas eksternal: berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.

Reliabilitas

Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.

Pengujian validitas dan reliabilitas

Dalam uji keabsahan data meliputi::

1) Uji kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan;

 Perpanjangan pengamatan

 Meningkatkan ketekunan

 Triagulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu)

 Analisis kasus negatif

 Menggunakan bahan referensi

 Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud sumber data atau informan.

(11)

Transferability merupakan validitas eksternal

3) Pengujian depenability

Dilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

4) Pengujian konfirmability

 Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.

 Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

 Hamid potilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta

 Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

 Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

 Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Jogjakarta: UGM Press

 Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

 Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Jogjakarta: Penerbit Usaha Keluarga

 Sutrisno, Hadi. 2007. Metodologi Research. Jogjakarta: Penerbit Andi

 Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

makalah penelitian kualitatif Document Transcript

 1. PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANDI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI Oleh :

TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat

(12)

Belajardengan Disiplin Belajar Pada Siswa kelas IX SMPN 1 Bukittinggi Dalam proses penyelesaian makalah ini kami banyak menemukankesulitan-kesulitan, karena

keterbatasan kemampuan kami baik penagalamanmaupun penegetahuan. Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kami dapatmengatasi kesulitan yang ditemukan selama

penulisan proposal penelitian ini.Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yangtelah ikut memabantu, semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasandari Allah SWT. Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitin ini masih jauh darikesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangunsangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah penelitian inibermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Padang, 25 November 2011 Penulis

 3. DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ………...

……….…….KATA PENGANTAR ………... ………..……DAFTAR ISI ………... …………..…...A. PENDAHULUAN ………... …... 1 Latar Belakang ………... 2. Fokus Penelitian ……….…... 3. Tujuan Penelitian ……….…... 4. Manfaat Penelitian ……….……...B . KAJIAN PUSTAKA

………... a). Disiplin Belajar ………..…... b). Motivasi Belajar

………... c). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar ...C. METODE PENELITIAN ……..

………...……...……... a. MetodologiPenelitian ………... b. Lokasi Penelitian ………... d. Informan Penelitian

………...…... e. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ………...………... f. Teknik Analisis

Data……….. g. Teknik Penjamin Keabsahan Data………....DAFTAR PUSTAKA

 4. PENDAHULUAN1. Latar belakang Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologisemakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antaralain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan

diantaranya bidangpendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yangberkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan

mutupendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatanbelajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik.

Untukmencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisidimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapatmengembangkan daya

eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasibelajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklahmudah, banyak faktor yang

(13)

berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuanyang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebuttidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukansuatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang

mempengaruhitercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihaksekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin

belajaryang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitudengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar

 5. mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasadisiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atauketerikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti daripenelitian adalah : 1. Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3.

Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi.3. Tujuan Penelitian Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3. Mengetahui Pengaruh Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar

 6. 4.Manfaat penelitianSebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaatantara lain: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang disiplin belajar dan motivasi belajar. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

 7. KAJIAN PUSTAKAA. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena itudisiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telahbanyak di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satumempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya sepertiyang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untukmenghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuktunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,disiplin adalah kepatuhan

mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :“ Tingkat konsistensi

(14)

merupakan caramasyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok”. Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapatdiketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentukmelalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilaiketaatan,kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin akan

menunjukkan ketaatan, dan keteraturanterhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secaraterarah dan teratur.Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan danmengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalamkehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkansiswa dalam belajar secara terarah dan teratur.

 8. 2. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidikdan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan

berprestasi tinggidalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurlock(1999: 82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yangdisetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk

perilakusedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang

ditetapkankelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasinya. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui prosesdari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,keteraturan dan ketertiban.

(Prijodarminto, 1994: 23). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalahsikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang

menunjukkanketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nialai moral. Effendi dan Praja (985: 102) menyatakan bahwa belajar adalah suatuproses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan,pengetahuan, sikap dan sesuatu yang baru sebagai hasilpengalaman yangdilaluinya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajardalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturanberdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah lakuyang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai denganstandar sosial.B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorangmelakukan aktifitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang adapada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat

 9. menentukan keberhasilan belajar. Menurut Filmore Sanford (Un Effendi danJuhaya SP, 1993: 60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkansuatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orangtersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorongsuatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar diatergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga agar dia tergerakhatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinyauntuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.(Ngalim Purwanto, 1992: 71). Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upayayang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakansebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk

(15)

dapatdiartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu,maka motivasi itu dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadiaktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untukmencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 20001:71). Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawamotivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai denganmunculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ada tiga elemen pentingyaitu : 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. 3. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 4. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya

penggerak didalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentudemi mencapaitujuan tertentu. Wasty Soemanto (1983:193) berpendapat bahwa “ motivasi bertaliandengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketigahal

 10. tersebut ialah : “ keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating sataes),tingkah laku tersebut (goals or end of such behavior).” Menurut M. NgalimPurwanto (1992 : 60) mengemukakan definisi motivasi adalah “segala sesuatuyang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.” Maslow (1943 - 1970) mengemukakan bahwa : “ Tingkah laku manusiadibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu, seperti :kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri,mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik. “ Goerge R.Terry, Ph.D. menyatakan bahwa : “ motivation is the desirewithin an individual that stimulates him or her to action.”

( motivasi adalahkeinginan di dalam seorang individu yang mendorong untuk bertindak). (Moekijat,2001: 5) Horlad Konntz et al. mengatakan bahwa : “ motivation refers to the driveand effort to satisfy a want or goal.” (motivasi menunjukkan dorongan dan

usahauntuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai

suatutujuan). (Moekijat, 2001: 5). Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapatdisimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseoranguntuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan

tertentu.Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajarserta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendakisiswa tercapai. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman A.M

(1986:75) bahwa “ motivasi belajar keseluruhan dayapenggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjaminkelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyekbelajar dapat tercapai. Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatanbelajar dapat timbul dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.Sehubungan dengan itu Sardiman (1996 : 90) mengemukakan bahwa :“ Motivasiintrinsik yaitu motivasi yang menjadi aktif atau tidak memerlukan rangsangan dariluar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu

 11. motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsinya karena

(16)

yaknisebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke

dalambentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwapengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diriindividu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatanbelajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswayang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatanbelajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan

yangdikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.C. Hubungan antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidikdan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasitinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurutPrijodarminto (1994 : 23) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang terciptadan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan danketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat diperlukan tingkat konsistensi dankebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses belajar mengajar karena dalambelajar membutuhkan beberapa faktor salah satu

diantaranya adalah kebiasaandalam disiplin belajar. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajardalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dariserangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturanberdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah lakuyang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai denganstandar sosial. Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa

 12. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

denganmunculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertianmotivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individuuntuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar,motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajardan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yangdikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dengan menerapkan sikap disiplin dalam belajar pada siswa, makadiharapkan pula dapat

mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Sehinggadapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan juga siswa semakinrajin, kreatif dan aktif dalam belajarnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswamemiliki

(17)

rajin belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan kata lain sistem sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harussudah diketahui dan diperkenalkan kepada anak masuk sekolah. Suatu hal yangsangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada permulaansekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar pendidikan moral, sosial, susila, etika

 13. dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk membentuk kepribadian anak yangberbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif, aktif, dinamis, serta berinteligensi. METODE PENELITIANA. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode yang dikemukakan oleh Cresswell(1994) yang dinamakan qualitative narrative yang pada intinya adalah suaturancangan atau prosedur penelitian yang mengkomentari atau

bercerita tentanghasil suatu analisis data dengan ciri-ciri yang dapat disarikan sebagai berikut : 1)menalaah hasil pemaparan/ cerita untuk kemudian di hubungkan dengan tipe ataurancangan yang diinginkan, 2) menggambarkan atau mendeskripsikan hasilanalisis data kemudian dibandingkan dengan teori yang sesungguhnya yangbersumber dari literatur umum yang sesuai dengan topik penelitian. Dalampenelitian ini adalah komentar atau narasi yang bersumber dari analisis data yangdiperoleh tentang motivasi belajar dan disiplin belajar yang dilaksanakan diSMPN 1 Bukittinggi. Hasil analisis data selanjutnya dibandingkan dengan teoriyang bersumber dari literatur umum yang berkaitan dengan topik penelitian.B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bukittinggi. Komplek sekolah iniberada di Jalan Jend. Sudirman No 102. Data terakhir menunjukkan bahwasekolah ini mempunyai sekitar 937 siswa dengan 43 tenaga pengajar, dibantu oleh5 orang staf tata usaha dan satu orang pengelolaan perpustakaan. Secara umum sarana penunjang proses pembelajaran yang adadiantaranya adalah 23 buah lokal belajar yang dilengkapi dengan masing-masing1 buah labor IPA, 1 buah ruangan perpustakaan, labor komputer, ruangan majelisguru dan sarana penunjang lainnya.C. Informan Penelitian Informan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala bidangkurikulum, guru, pegawai/ karyawan sekolah, dan siswa.

 14. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian maka alat yang digunakanuntuk memperoleh data sebagai berikut : a) Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secaralangsung pelaksanaan disiplin belajar apakah efektif untuk meningkatkan motivasibelajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini peneliti berpartisipasisecara aktif, dalam pengertian peneliti mengamati secara langsung semua aktifitasyang dilakukan oleh subjek penelitian terutama yang berkaitan denganpelaksanaan proses pembelajaran b) Wawancara

(18)

Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan. g. Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh dilapangan.

 15. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara aktif dalamproses pembelajaran yaitu guru, siswa dan kepala sekolah, serta wakil kepalabidang kurikulum sebagai orang yang bertanggung jawab secara penuh terhadapsegala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. c) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data bersifatadministratif serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaranyang jelas terutama yang berkaitan dengan data yang berhubungan langsungdengan proses pembelajaran. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah perangkatpembelajaran, media pembelajaran yang tersedia, data tentang siswa dan guru,data geografis dan struktur organisasi sekolah serta sumber data lainnya yangberhubungan dengan topik yang diteliti.E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang ditetapkan kedalam penelitian ini adalah sepertiyang dikemukan Spradley (1980) sebagai berikut :1. Menentukan subjek penelitian Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah SMPN 1 Bukittinggi. Penentuan subjek penelitian ini didasarkan pada : a) sederhana yaitu ruang lingkup terbatas, b) mudah memasukinya, c) tidak kentara melakukan penelitian, d) memperoleh izin, e) kegiatannya berulang-ulang.2. Menentukan Observasi Lapangan Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanapiah (1990), bahwa didalam penelitian kualitatif yang menjadi observasi adalah suatu situasi sosial yang setidak-tidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu : a) lokasi atau fisik tempat situasi sosial tersebut berlangsung, b) pelaku/ aktor yang menduduki posisi tertentu, c) kegiatan atau aktifitas pelaku pada lokasi/ tempat berlangsungnya situasi sosial.

(19)

 17. Analisis taksonomi merupakan analisis pada kawasan-kawasan untuk melacak struktur internal kawasan tersebut secara lebih rinci dan mendalam. Sesuai dengan yang dikemukakan Spradley (1980), langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis

taksonomi, yaitu : a) menyeleksi kawasan yang dianalisis, b) mencari kesamaan unsur didasarkan pada hubungan semantic yang sama, c) mencari tambahan unsur atau istilah tercakup, d) mencari kawasan yang lebih besar yang dapat mencakup sebagian dan sub bagian dari kawasan yang dianalisis, e) membangun taksonomi yang bersifat tentative, f) melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis, g) membuat taksonomi yang lengkap.4. Melakukan observasi terseleksi Observasi terseleksi adalah untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan- kawasan yang telah dipilih. Dalam observasi terseleksi ini diajukan suatu bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan masalah-masalah kawasan budaya yang muncul dari perbedaan sebagaimana bahwa dengan kesamaan diatas kategori- kategori observasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kontras dua butir dan pertanyaan kontras tiga butir yang diajukan guna menemukan makna budaya dari situasi sosial yang dipelajari.7. Melakukan analisis komponensial Analisis komponensial merupakan analisis yang bermaksud mencari dimensi kontras diri atribut-atribut kawasan. Dalam analisis taksonomi yang dicari adalah kesamaan-kesamaan, sedangkan dalam analisis komponensial yang dicari adalah perbedaaan. Spradley (1980) menjelaskan bahwa analisis komponensial adalah usaha sistem komponen-komponen yang mengandung arti yang berhubungan dengan kategori budaya. Dalam kawasan setiap budaya terdapat sejumlah yang termasuk didalamnya masing-masing kategori yang mempunyai atribut-atribut, yaitu unsur informasi yang membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya. Selanjutnya dengan mengajukan pertanyaan kontras, maka sejalan dimensi kontras dapat dilakukan dengan memasukkan atribut-atribut yang ditemukan kedalam format paradigma.

 18. Analisis komponensial dilakukan dengan menganalisis kedaan dan situasi pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Bukittinggi dengan cara mengajukan pertanyaan kontars atau yang berlawanan. Dengan mengajukan pertanyaan yang berlawanan diharapkan dapat memperoleh data yang diinginkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dimaksud.8. Menentukan Tema Penelitian Tema budaya merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam upaya untuk memperoleh beberapa pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi. Saat guru melaksanakan proses

pembelajaran mulai dari merencanakan strategi yang digunakan dan media yang dipakai. Analisis ini dilakukan atas dasar analisis komponensial yang telah dilakukan guru

(20)

 19. 3. Triangulasi data, yaitu merupakan proses menemukan kesimpulan dari berbagai sudut pandang dengan melakukan upaya mengumpulkan data dari sejumlah sumber yang berbeda dengan metode yang bervariasi. Triangulasi data penelitian ini dilakukan

dengan : a) membandingkan pendapat peneliti dengan beberapa pendapat orang lain, antara lain kepala sekolah dan guru, b) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, c) menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan hasil kerja atau tugas serta respon siswa, bahwa hasil pengamatan dan wawancara sesuai dengan kenyataan.4. Diskusi yang dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan orang lain yang diteliti serta rekan-rekan sejawat, bahwa hasil pengamatan dan diskusi sesuai dengan kenyataan.

 20. DAFTAR PUSTAKAHamalik,oemar. 2007. Proses belajar mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.Dahar, Ratna wilis.1989.teori-teori belajar.Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas

Metode penelitian adalah suatu teknik dimana teknik yang berada didalam suatu penelitian yang menyediakan dan mengajarkan secara menyeluruh dan terkoordinasi dan

Variabel intervening adalah variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.. Sebagai contoh, prestasi kerja pengaruh

(Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami) yaitu Khidhir (yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami) yakni kenabian, menurut suatu

Dengan memahami karakteristik ini akan membantu para mahasiswa sebagai peneliti dalam menyusun penelitiannya sendiri dengan lebih baik atau membaca, mengevaluasi, dan menggunakan

Untuk mengetahui atau mendeteksi mitos dapat dengan cara mengetahui ciri-ciri mitos seperti yang dikatakan Barthes 1972: 74 sebagai berikut : 1 Tautologi Suatu pendefinisian dari

Soal nomor 18 dan 19 dikategorikan pada tingkat analisis karena dari membaca sebuah gambar atau menganalisis gambar tersebut kemudian di hubungkan dengan konsep

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: 1 Adanya keterlibatan warga negara rakyat dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung