• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ROHKUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN ROHKUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJ"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ROHKUDUS DALAM

PERTUMBUHAN GEREJA YANG DITINJAU

DARI KITAB KISAH PARA RASUL

KARYA TULIS

Diserahkan kepada Akademi Theologia Alkitab Salatiga

Untuk Memenuhi Sebagian Tugas-Tugas Akhir Guna Menyelesaikan

Studi Pogram Diploma III Theologia

Oleh :

RAMLIY JAMMES NADEAK

NIM:

AKADEMI THEOLOGIA ALKITAB SALATIGA

(2)

Diterima dan disahkan oleh pembimbing karya tulis diploma III Theologia Alkitab Salatiga untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna menyelesaikan pogram diploma III Theologia.

Konsultasi pembimbing

Pdt. Leonard Mailuhu S.Th ( ______________ )

Nilai __________

Mengetahui

Pimpinan Akademi Theologia Alkitab salatiga

Pdt.G.A Pandjaitan, S.Th

(3)

Motto :

“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia

terhadap Tuhan supaya engkau beruntung dalam segala

Yang kau lakukan dan dalam segala yang kautuju.”

( 1 raja-raja 2:3)

“Semangat adalah modal

utama

dalam mencapai

cita-cita”

(4)

Kupersembahkan kepada:

Kekasih sejatiku Tuhan Yesus Kristus untuk selama-lamnya, bapak mamaku dan mami kelompokku,anak-anak kelompokku yang selalu mendukung saya,

sahabat saya Shella, saudara-saudara saya dan

teman-teman seangkatan dari tingkat 1, beserta papa Theofilus dan seluruh kerabat saya di angkatan

XXXIIIV.

iv

KATA PENGANTAR

(5)

rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun karya tulis ini, yang berjudul:

“PERANAN ROHKUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA YANG

DITINJAU DARI KITAB KISAH PARA RASUL”

Karya tulis ini, penulis susun dalam rangka melengkapi tugas dan memenuhi syarat menyelesaikan Diploma III Theologia pada Akademi Theologia Alkitab Salatiga. Tanpa dorongan, khususnya bimbingan,

mustahil karya tulis ini dapat tersusun.

Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Yang terhormat, Pimpinan Akademi Theologia Alkitab Salatiga 2. Yang terhormat, Bpk. Pdt.G.A Panjaitan, S.Th, selaku pimpinan

Akademi Theologia Alkitab Salatiga yang telah menyetujui penyususnan karya tulis ini.

3. Yang terhormat,Pdt.Leonard Mailuhu S.Th, yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun karya tulis ini.

4. Yang terhormat bpk Pdt. Andreas M.Sumarno.MTh. yang dengan rela

v

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan karya tulis ini mulai dari pembuatan judul sampai selesai.

(6)

6. Yang tercinta bapak Theofilus S.Th yang telah mendukung penulis dalam segala hal.

7. Yang tercinta bapak dan mama beserta saudara-saudara saya di Nias.

8. Yang terhormat abang dan kakak saya di Klaten yang juga membantu penulis dalam penyusunan karya Tulis ini.

Akhirnyua penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh siswa /siswi angkata XXXVIII yang membantu penulis dalam segala hal sampai karya tulis ini selesai.

Semua yang telah dikorbankan, Tuhan Yesuslah yang memberkatinya. Semoga karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bahkan bagi pengembangan pelayanan dimana saja.

(7)

BAB II LANDASAN TEORI... 6

Deskripsi kitab Kisah Para Rasul

Deskripsi peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja

BAB III PERANA ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN

GEREJA YANG DITINJAU DARI KITAB KISAH PARA

RASUL... 23

Sejarah pertumbuhan jemaat dalam kitab Kisah Para Rasul

vii

Dampak dari peranan Roh Kudus dalam Pertumbuhan gereja di dalam kitab Kisah Para Rasul

BAB IV PENUTUP... 34

Kesimpulan Saran-saran

(8)

vii

BAB 1

PENDAHULUAN

Kehidupan ke-kristenan bukanlah suatu kehidupan yang statis, melainkan

kehidupan yang dinamis dan bertumbuh. Penting untuk kita ketahui bahwa

pertumbuhan ke-kristenan tidaklah terjadi secara otomatis atau instan

sebagaimana pertumbuhan fisik. Menurut curry , dalam bukunya peranan Roh

Kudus dalam pertumbuhan Kristen, ”Pertumbuhan ke-kristenan adalah sesuatu

yang harus diperjuangkan hingga mencapai kedewasaan rohani”1. Inilah yang di

kehendaki Allah supaya umat-Nya bertambah dewasa.

Dewasa ini banyak orang Kristen yang ingin mengetahui bagaimana Roh

Kudus bekerja dalam kehidupan mereka. Mereka tahu bahwa pada saat ini penting

sekali bagi orang Kristen untuk mengetahui pekerjaan Roh Kudus.

(9)

Untuk menanggapi masalah yang dihadapi orang Kristen. Kehadiran Roh

Kudus sangat perlu dalam kehidupan orang-orang percaya, sebab Ia menghendaki

kita hidup secara dinamis . Pekerjaan Roh Kudus sangat cepat dan Ia menjangkau

setiap bidang kehidupan orang-orang percaya, Ia membimbing untuk menuju

pengetahuan akan kebenaran kristus. Ia membantu orang percaya untuk dewasa

di dalam Tuhan. Pada waktu membimbing dan menguatkan umat Tuhan ketika

harus mengambil keputusan pribadi, bahkan Ia mengaruniakan karunia dan

kemampuan Ilahi sehingga umat Tuhan dapat memberi kesaksian pada orang

lain,bahkan Ia membantu umat Tuhan untuk hidup berkemenangan sebagai orang

Kristen.

Jadi, ketika tahu bahwa Roh Kudus mampu mengubah kehidupan umat

Tuhan menuju kepada pertumbuhan kearah kristus, maka peranan Roh Kudus

sangat penting bagi perjalanan ke-kristenan umat Tuhan.

LATAR BELAKANG MASALAH

Yang menjadi masalah dalam pertumbuhan kerohanian seseorang adalah

dimana seseorang tersebut tidak memiliki Roh Kudus. Ukuran pertumbuhan

gereja atau kedewasaan rohani seseorang tidak terlihat dari berapa lama ia

menjadi orang Kristen atau seberapa banyak ia terlihat di dalam pelayanan, tetapi

kedewasaan rohani terlihat dari karakter yang terdapat dalam dirinya, apakah baik

atau buruk, Freement concepts menyatakan bahwa,” Saat kita membangun hidup

kita, kita akan menghasilkan kepribadian yang baik , sedangkan kepribadian

yang baik adalah karakter yang memancar dari segala sesuatu yang kita lakukan

dan katakan.”2

Penjelasan Judul

(10)

Untuk lebih dipahami dan dimengerti , penulis menguraikan tentang

penjelasan judul dari,” Peranan Roh Kudus di dalam Pertumbuhan Gereja yang

ditinjau dari Kitab Kisah Para Rasul “sebagai berikut:

Peranan

Pengertian tentang Peranan adalah berasal dari kata peran. Menurut kamus

besar Indonesia, edisi ke 3, “Peran adalah seseorang yang memainkan tokoh

didalam suatu cerita yang menjadi sumber perhatian”.3

Jadi, peranan adalah tugas atau kewajiban yang harus dikerjakan oleh

oknum tersebut sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.

Roh Kudus

Roh Kudus adalah Roh Allah yang diberikan oleh Allah bagi orang

percaya. Dalam kamus alkitab di tulis oleh W.R.F.bahwa “Roh berasal dari kata

Ibrani yaitu Ruah dan kata Yunani yaitu Pneuma yang artinya nafas, angin”.4

Pertumbuhan

Kata pertumbuhan berasal dari kata dasar tumbuh di dalam kamus bahasa

indonesia mengandung arti” perubahan bentuk fisik secara bertahap atau

perkembangan(kemajuan)”.5

Gereja

Kata Gereja menurut kamus bahasa Indonesia yaitu tempat berdoa atau

tempat ibadah. sedangkan menurut Abineno dalam bukunya Gereja dan jemaat

bahwa gereja adalah , “Sekumpulan orang percaya yang telah di panggil keluar ke

dalam terang yang ajaib.

3House, 2007) 15

Kamus bahasa Indonesia,edisi 3.(Jakarta: balai pustaka,2005),854 . 4 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab.(Jakarta, BPK.gunung

(11)

Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah kisah perbuatan atau kegiatan Para Rasul selama

merek melyani Tuhan dalam memberitakan Firman Allah kepada semua orang.

Jadi , dari penjelasan judul di atas, dapat disimpulkan bahwa “Peranan

Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja menurut kisah para rasul adalah suatu

oknum yang dari Allah yang bergerak dalam kehidupan orang-orang percaya

yang telah di panggil Allah dan dapat dilihat dari kehidupan orang percaya pada

kegerakan Roh Kudus pada jemaat mula-mula zaman rasul-rasul.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah Mendeskripsikan Peranan Roh

Kudus dalam pertumbuhan gereja yang ditinjau dari kitab Kisah Para Rasul.

Rumusan Masalah

Dalam karya tulis ini rumusan masalah yang penulis ajukan

adalah,”Bagaimana mendeskripsikan peranan Roh Kudus dan dampaknya bagi

pertumbuhan gereja yang ditinjau dari kitab kisah para rasul?.

Hipotesa

Adapun hipotesa yang penulis ajukan dalam karya tulis ini yaitu bahwa

dalam kisah Para Rasul memuat ajaran peranan Roh Kudus didalam pertumbuhan

gereja dan masih relevan untuk diterapkan pada gereja masa kini.

Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis pakai dalam pembuatan karya tulis ini

(12)

Soedarmo dalam bukunya kamus istilah theologi adalah “ajaran tentang cara

menafsir dengan perbandingan kitab dengan kitab yang lain”.6

Deskripsi induktif adalah menjelaskan, mengemukakan hasil pengamatan

dan literatur biblika khususnya dalam kitab Kisah Para Rasul.

Jadi, metode penulisan dalam karya tulis ini adalah menafsir dengan

membandingkan pasal-pasal di dalam kitab Kisah Para Rasul dan menjelaskan

hasil pengamatan tersebut secara literatur biblika khususnya kitab Kisah Para

Rasul.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan sebagai berikut :

Dalam Bab pertama, terdiri dari latar belakang masalah, penjelasan

istilah-istilah judul, tujuan penelitian, Rumusan Masalah, hipotesa, metode

penulisan, sistematika penulisan.

Bab kedua, Landasan teori dari karya tulis ini terdiri dari deskripsi kitab

kisah para rasul , yang menjelaskan beberapa hal yaitu Penulis, latar belakang

kitab kisah para rasul, tempat dan tanggal penulisan dan tujuan penulisan kitab

kisah para rasul. Dan membahas juga tentang deskripsi peranan Roh Kudus dalam

pertumbuhan gereja.

Bab ketiga, mendeskripsikan peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan

gereja yang di tinjauh dari kisah para rasul, dengan cara menjelaskan sejarah

pertumbuhan gereja dalam kitab kisah para rasul yang melingkupi tentang hari

pentakosta dan dampak dari peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja yang

ditinjau dari kitab kisah para rasul.

Bab keempat, adalah penutup yang akan menjadi akhir dari penjelasan

karya tulis ini yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran serta daftar pustaka.

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bagian landasan teori ini, akan dibahas beberapa hal penting di

antaran diskripsi kitab Kisah Para Rasul yang terdiri dari Penulis Kisah Para

Rasul, latar belakang kisah para rasul, tempat dan tanggal penulisan, tujuan

penulis dan juga dibahas tentang deskripsi peranan Roh Kudus dalam

pertumbuhan gereja.

(14)

Dalam deskripsi kitab Kisah Para Rasul, Penulis akan mengawali dengan

menjelaskan Penulis kitab Kisah Para Rasul , latar belakang kitab Kisah Para

Rasul dan tujuan penulisan.

Penulis

Pada bagian ini di jelaskan bahwa, Lukas adalah penulis kitab ini,

walaupun Lukas tidak menyebutkan namanya sebagai penulis kitab Kisah Para

Rasul tetapi para theolog menyimpulkan bahwa penulis kitab Kisah Rara Rasul

adalah Lukas seorang tabib yang dikasihi. Penulis menyimpulkan dari gaya

bahasa Lukas dengan kisah para rasul 1:1 dan Lukas 1:1-4 bahwa penulis kitab ini

sama yaitu Tabib Lukas. Ia bukanlah orang Yahudi, dan menjadi kawan tetap

Paulus didalam melayani Tuhan. Menurut Irving L. Jensen dalam bukunya Buku

Penuntun Belajar Kisah Para Rasul bahwa ,“ Paulus dan Lukas adalah kawan

sekerja yang melayani bersama selama 20 tahun”7.

Kitab ini di alamatkan kepada Theofilus ( Lukas 1;3; kisah 1:1).Buku

williem Barclay pemahaman Alkitab setiap hari menuliskan” bahwa hanya ada

tiga referensi tentang Lukas dalam perjanjian baru yaitu kolose 4:14; Filemon 24;

dan 2 Timotius 4: 11, bahwa Lukas adalah seorang dokter”8.

Dapat di mengerti bahwa Lukas adalah seorang tabib dari kalimat-kalimat

yang tertulis dalam kitab kisah para rasul dan dalam injil Lukas memuat

istilah-istilah kedokteran.

Williem Barclay menyatakan bahwa “ Lukas adalah seorang tabib. Williem melihat kalimat-kalimat dari tulisan Lukas menggunakan istilah kedokteran seperti dalam Lukas 4:35, “ dan setan itupun menghepaskan orang itu”, Lukas menggunakan istilah medis yang tepat untuk penyakit sawan. Selain itu dalam Lukas 18:25, kata jarum yang biasanya dipakai untuk penjahit, tetapi Lukas sendiri menggunakan kata belone, yaitu istilah teknis jarum operasi.”9

7 Irving L. Jensen, Buku penuntun belajar kisah para rasul (Penerbit kalam Hidup, bandung, 1975) Halaman 8

8 Williem Barclay, Pemahaman Alkitab setiap hari kitab kisah para rasul ( BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2009 ) halaman 2.

(15)

Dapat di simpulkan bahwa melalui penjelasan di atas bahwa Lukas secara

tidak sengaja mempergunakan istilah-istialah medis di dalam tulisannya, dan

bahwa Lukas adalah seorang tabib dan penulis kitab kisah para rasul.

Latar belakang kitab Kisah Para Rasul

Dalam kitab terjemahan baru, kitab ini disebut “ Kisah Para Rasul” yang

merupakan kitab kelima dari perjanjian baru. Dalam Ensiklopedi Alkitab masa

kini jilid dua,”Kisah Para Rasul adalah judul yang diberikan, sejak tahun-tahun

terakhir abad ke- 2, pada bagian kedua sejarah permulaan kekristenan”10.

Sedangkan menurut Irving L. Jesen dalam bukuya menuliskan“kitab kisah para

rasul ialah kisah perbuatan para rasul yang diambil dari Alkitab Terjemahan

Lama,”11

Pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kitab Kisah Para Rasul adalah

kitab yang memuat perjalanan para rasul di dalam memberitakan Firman Tuhan.

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis surat kepada Theofilus supaya

mengerti betapa pentingnya kuasa Roh Kudus dalam gereja sebab inti dari kitab

Kisah Para Rasul adalah kuasa pekerjaan Roh Kudus khususnya gereja orang

Kristen bukan Yahudi.

Kitab Kisah Para Rasul jelas menerangkan pekerjaan Roh Kudus dalam

memberitakan Firman Allah bagi orang-orang yang di percayakan Tuhan untuk

memberitakan Firman Allah. Kitab ini di tulis oleh Lukas kepada seorang yang

mengasihi Tuhan yaitu Theofilus dalam kisah para rasul 1: 1.

Menurut Williem Barclay ada tiga kemungkinan siapa Theofilus

sebenarnya,” ia adalah seorang yang mengasihi Tuhan dilihat dari namanya,Theo

artinya Allah dan Fellein artinya mengasihi. Theofilus adalah orang memiliki

jabatan tinggi di kerajaan Romawi atau Theofilus adalah seorang yang sakit yang

membutuhkan pertolongan Lukas karna Theofilus sakit,”12.

10 Ensiklopedia Alkitab masa kini, Yayasan komuniasih bina kasih (Jakarta, 1988) halaman 563

11 Logcip halaman 7

(16)

Dari penjelasan diatas penulis berpendapat: bahwa

Theofilus adalah seorang yang mengasihi Tuhan yang memiliki kedudukan tinggi

pada masa itu dan sangat berpengaruh, dan Lukas ingin agar Theofilus tetap setia

mengasihi Tuhan.

Adapun Sembilan ciri utama menandai kitab ini yaitu sebagai berikut:

Pertama,Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi

gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap

angkatan.

Kedua, Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh

kali; baptisan dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8),

keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11),

kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh

(Kis 19:6).

Ketiga, Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat

khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus,

Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula

yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.

Keempat, Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan

sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.

Kelima, Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini

menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.

Keenam, Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus

membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun

(17)

Ketujuh, Urutan Yahudi -bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama

disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.

Kedelapan, Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam

pelaksanaan pelayanan gerejani.

Kesembilan, Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau

suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Tempat dan waktu penulisan

Lukas menuliskan kitab ini pada saat Paulus dalam penjara di Roma. Jadi,

dapat dijelaskan bahwa Lukas menulis kitab kisah para rasul pada saat Lukas

menemani Paulus selama dalam penjara . Menurut J. Sidlow Baxter dalam

bukunya Menggali isi Alkitab seri-3,” kemungkinan besar bahwa Paulus yang

membimbing Lukas dalam menyuratkannya kepada Theofilus”13. .

Kitab Kisah Para Rasul ditulis di Roma yaitu dari Lukas sendiri yang

selalu berada dekat dengan Paulus dan selalu mengunjungi Paulus dalam penjara

bahkan sampai pembebasannya. Waktu penulisan kitab Kisah Para Rasul kira–kira

tahun 63, alasannya bahwa Lukas hanya menulis kitab sampai pada masa Paulus

di penjarakan. Apabila Lukas menulis kitab sesudah tahun 63, maka tulisan Lukas

memuat tentang pengadilan kedua dan mati sebagai martir bahkan kitab ini tidak

akan dihentikan pada pasal 28. Dan juga jika Lukas menulis kitab ini sebelum

tahun 63 maka isi dari kitab ini tidak akan memuat peristiwa pemenjaraan Paulus. Sedangkan menurut Rev. Ola Tulluan,Ph.D. dalam bukunya Introduksi

Perjanjian Baru,”Lukas menulis kitab kisah para rasul kira –kira tahun 62-63”14.

Penulis berpendapat dari penjelasan di atas bahwa kitab Kisah Rara Rasul di tulis

kira-kira tahun 63.

13 J.Sidlow Baxter, Menggali isi Alkitab( Yayasan Komunikasih Bina kasih, Jakarta,1952) halaman 267

(18)

Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kitab Kisah Para Rasul ini, Lukas tidak sembarangan

untuk menulis kitab ini tetapi ada tujuan Lukas sendiri. Apa bila kitab lukas di

baca hanya sepintas, maka yang diketahui hanya tentang pelayanan dari para

rasul-rasul. Tapi penulis membaca dengan teliti dari pasal 1-28 maka dapat

dimengerti tujuan Lukas menulis kitab ini kepada Theofilus.

Menurut Alkitab penuntun bahwa Tujuan utama dari Lukas untuk

menuliskan kitab yaitu,” untuk mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam

kehidupan dan misi gereja, menekankan babtisan Roh Kudus sebagai persediaan

Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan injil”15. Selain itu kita dapat

melihat penekanan tujuan Lukas menuliskan kitab ini , menurut Williem Barclay

menuliskan tujuan Lukas menulis kitab ini untuk di ketahui bahwa” injil tersebar

dimana-mana karna Roh Kudus yang berperan didalamnya”.16 dapat di jelaskan

bahwa kitab ini ditulis bertujuan untuk menjelaskan bahwa Roh Kuduslah

sebagai pusat dari pertumbuhan gereja dan pelayanan para rasul-rasul dalam

memberitakan Firman Tuhan.

Lukas bukanlah orang yang biasa-biasa saja tetapi dia adalah orang yang

cerdas yang memahami peranan Roh Kudus itu dalam kehidupan orang-orang

percaya. Ia banyak melihat keajaiban-keajaiban Ilahi dari pelayanan para rasul

yang dipimpin oleh Roh Kudus. Sehingga secara tidak langsung Lukas ingin

menyampaikan kepada Theofilus bahwa Roh kuduslah yang mampu mengerjakan

sebuah pelayanan sampai berhasil dan orang-orang percaya dapat bertumbuhnya

orang-orang percaya secara Rohani.

15 Alkitab penuntun

(19)

Selain itu Lukas ingin menjelaskan kepada Theofilus agar surat-surat yang

ia terima sampai juga kepada orang-orang percaya yang lain, sehingga kehidupan

mereka tetap berfokus kepada Roh Kudus. Sebab tanpa kuasa dari Roh Kudus

tidak ada yang dapat dilakukan ,sama dengan para pemberita injil tanpa kuasa

Roh Kudus mereka tidak berani untuk memberitakan Firman Allah, karna

keterbatasan mereka sendiri.

Deskripsi Peranan Roh Kudus Dalam Pertumbuhan Gereja

Sebagaimana kita ketahui bahwa gereja tanpa Roh Kudus adalah gereja

yang mati secara rohani, dan tidak akan mengalami pertumbuhan karena

penggerak dalam tubuh gereja adalah Roh Kudus. Pergerakan Roh Kudus di mulai

pada hari pentekosta di loteng Yerusalem, pada saat semua orang-orang percaya

berkumpul menantikan hari pencurahan Roh Kudus . kapan terjadinya hari

pentakosta tidak ada yang dapat mengetahuinya dengan pasti tapi itulah salah satu

hari terbesar gereja pantakosta

Kitab Kisah Para Rasul lebih banyak memuat pekerjaan pelayanan yang

dikerjakan oleh Roh Kudus . Rasul Paulus salah satu Tokoh terbesar yang

Pelayanannya di pimpin oleh Roh Kudus. Williem Barcley dalam bukunya yaitu

Pemahaman Alkitab setiap hari kitab kisah para rasul, “Mengungkapkan bahwa

kitab Kisah Para Rasul adalah termasuk kitab injil dari Roh Kudus”17.

Bukan hal yang menguntungkan bila orang begitu sering berbicara

tentang peristiwa Pentakosta sebagai kedatangan Roh Kudus. Bahayanya ialah

jika banyak yang berpikir bahwa Roh Kudus baru mulai ada pada saat itu.

Sesungguhnya tidak demikian karena menurut Lembaga Alkitab Indonesia dalam

kejadian 1: 26,”berfirmanlah Allah baiklah kita menjadikan manusia menurut

(20)

rupa dan gambar kita”18. Dapat kita pahami bahwa Roh Kudus sudah ada sebelum

penciptaan bahkan ikut dalam penciptaan tersebut.

Melalui pekerjaan Yesus yang sudah selesai dikerjakan, Yesus menjadi

Oknum yang akan mengaruniakan Roh Kudus kepada para pengikutnya, yaitu

gereja-Nya. Maka setelah Yesus bangkit Ia berjanji pada murid-Nya Bahwa

mereka akan dibabtis dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:5) dan akan

menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun atas mereka ( Kisah Para Rasul 1:8).

Seperti yang telah dikatakan dari awal bahwa gereja tanpa Roh Kudus

adalah mati, karena Roh Kudus harus hidup dalam gereja, dimana gereja dapat

kuat dan tegar menghadapi tantangan internal maupun eksternal bahkan dapat

bertumbuh membangun gereja baru sebagai bukti perkembangan gereja .

Jadi, dapat di simpulkan bahwa gereja yang bertumbuh adalah gereja yang

dapat melahirkan gereja yang baru.

Suatu pelayanan sangat membutuhkan pimpinan dari Roh Kudus karena

Roh Kuduslah yang membawa suatu pelayanan di berkati Tuhan. karena peranan

Roh Kudus di dalam pelayanan Tuhan .

Roh Kudus sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan orang-orang

percaya , sebab memiliki sifat yang tidak bisa dipungkiri peranan-Nya yaitu

sebagai penolong, selain itu Roh Kudus memberikan kemampuan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Derek Prince menjelaskan

bahwa,”Roh Kudus adalah Tuhan karena Tuhan adalah Roh , dimana kalimat ini

menjelaskan bahwa Roh Kudus memiliki kedaulatan mutlak dalam kehidupan

jemaat, sehingga jemaat mengalami kemerdekaan atau kebebasan,”19 . Dalam

18 Lembaga Alkitab Indonesia(Jakarta, 1968) 9

(21)

kitab Kisah Para Rasul 2:42-47 menjelaskan tentang orang-orang percaya sebagai

jemaat Tuhan, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam

persekutuan dan membagi apa yang menjadi milik mereka untuk digunakan

bersama.

Setelah Roh Kudus memimpin kehidupan orang percaya kepada Kristus,

Ia akan menjadi Tuan di dalam kehidupan kita sebab Roh Kudus mendiami hati

orang percaya yang sudah di sucikan, dan Ia mampu melakukan tugasnya di

dalam kehidupan orang percaya. Ia menjadi penghibur saat kita mengalami

kesedihan, Ia juga menolong kita dalam segala kelemahan kita sebagai

orang-orang percaya.

Seperti yang telah disebut di atas bahwa Roh Kudus adalah sebagai

penolong , dimana bukan hanya turut merasakan apa yang kita rasakan tetapi juga

menghibur kita dalam keadaan sedih, Roh Kudus adalah penolong yang sejati

yang tidak dibatasi waktu dan tempat. Selain itu Roh Kudus juga melengkapi

orang-orang percaya dengan karunia-karunia Roh yang berbeda-beda satu dengan

yang lain. Tetapi semuanya dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama. Jelaslah bahwa Roh Kudus bukan suatu pengaruh saja tetapi juga oknum

Ilahi yang memiliki kuasa dan otoritas secara mutlak bagi orang-orang percaya.

Peranan Roh Kudus ini juga mencakup beberapa hal yaitu sebagai berikut:

Pelayanan para hamba-hamba Tuhan.

Keberanian yang dimiliki oleh hamba-hamba Tuhan untuk melayani bukan

semata-mata melayani karena kekuatan sendiri tetapi karena Roh Kudus yang

memberikan kemampuan untuk melayani Tuhan.

Kisah Para Rasul 1:8”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh

Kudus turun atas kamu, dan akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh

Yudea dan Samaria dan Sampai ke ujung bumi.”20 Dalam ayat ini Yesus

menjelaskan bahwa Ia mempunyai suatu rencana untuk menyebarluaskan injil ke

(22)

seluruh dunia, inilah rencana yang harus dikerjakan oleh para hamba-hamba

Tuhan.

Keberanian para hamba Tuhan dalam memberitakan Firman Tuhan karena

adanya kuasa. Kuasa yang diberikan Tuhan melalui pencurahan Roh Kudus dan

merupakan kunci utama keberanian mereka dalam memberitakan Firman

Tuhan(kisah para rasul 4:31).

Kuasa dalam bahasa Yunani disebut “dunamis”, dan dari kata dasar

tersebut penulis memperoleh kata”dinamo”,”dinamit”, dan dinamis”. Makna dasar

kata-kata tersebut adalah dampak (impact) yang kuat dan eksplosif( meledak).

Kuasa inilah yang memberi semangat untuk memberitakan Firman Tuhan seperti

yang telah tercatat dalam kisah para rasul 4:31” Dan mereka semua penuh dengan

Roh kudus , lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani, bandingkan

dengan ayat 33.

Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang

kebangkitan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya para hamba–hamba Tuhan tetap kuat di

dalam melayani Tuhan sekalipun banyak yang mengalami penderitaan.

Dalam ibadah

Pekerjaan Roh Kudus sangatlah penting dalam ibadah, karena ibadah

tanpa pimpinan kuasa Roh Kudus adalah hampa. Perlu disadari pelayanan dalam

ibadah adalah pelayanan yang harus dipimpin oleh Roh Kudus sehingga

pelayanan tersebut diberkati oleh Tuhan. Sebagai tubuh Kristus kita harus

menyadari fungsi setiap organ Tubuh yang diamanatkan oleh Kristus sebagai

Kepala Gereja. Untuk mengetahui tugas dan fungsi kita sebagai anggota Tubuh

Kristus, Harus mengikuti dan terlibat dalam persekutuan ibadah karena dengan

cara demikan kita akan mengalami pernyataan spiritual dan apa yang harus kita

(23)

Dalam Tubuh Kristus tidak ada anggota tubuh yang menganggap dirinya

lebih baik dengan yang lain, karna semuanya adalah satu persekutuan dan saling

melengkapi satu dengan yang lain. Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang

dalam persekutuan ada kesehatian , kebersamaan dan saling membangun satu

dengan yang lain, sehingga tugas dan fungsi kita dalam tubuh kristus semakin

sempurna.

Jelas anggota –anggota tubuh manusia berbeda, tidak ada satu anggota

yang paling penting atau yang tidak di butuhkan. Dengan perumpaan ini Paulus

hendak menyadarkan jemaat Korintus bahwa karunia-karunia yang mereka

anggap paling rohani, sebenarnya hanya merupakan beberapa fungsi dalam tubuh

(jemaat). Bukan setiap anggota tubuh manusia yang dapat melihat atau membawa,

demikian juga bukan setiap anggota jemaat yang dapat bernubuat atau berbahasa

lidah.

Namun setiap anggota tubuh mempunyai fungsinya dan kegunaannya dari

keseluruhan tubuh. Tubuh harus beraneka ragam, mata tidak mungkin menjadi

tubuh, bahkan seratus mata tidak merupakan tubuh. Tubuh justrus harus terdiri

dari banyak anggota, masing-masing dengan fungsinya yang bekerja sama untuk

kepentingan seluruh tubuh.

Maka penulis berpendapat bahwa ada fungsi – fungsi yang sangat

beranekaragam dalam jemaat , semuanyya berguna dan semuanya harus ada.

Tidak ada satu golongan atau kelompok orang yang boleh dianggap sebagai

eksklusif dalam jemaat, ataupun orang-orang yang kurang penting. Penulis tidak

boleh menyesal apabila tidak mempunyai karunia tertentu, Tuhan karunia- karunia

berdasarkan kebutuhan jemaat. Dalam suatu persekutuan ibadah, kita akan

mengalami manifestasi Roh Kudus yang melengkapi jemaat dengan

(24)

Roh Kudus akan menyatakan karunia-Nya yang bersifat Akrodati apabila

Ia kehendaki,(yang mana peristiwa-Nya tidak ada yang alami). Selain itu Tuhan

menyatakan karunia-karunia Ilahi sebagai pelengkap di dalam suatu ibadah, baik

karunia kesembuhan, karunia Mujizat, karunia iman dan karunia yang lainnya

seperti karunia–karunia pernyataan yaitu karunia berkata-kata hikmat, karunia

berkata-kata dengan pengetahuan dan karunia membedakan bermacam-macam

Roh. Semuanya itu dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam persekutuan yang

dipimpin oleh Roh Kudus.

Ada dua jenis karunia Roh Kudus yang terdapat di dalam 1 korintus 12:7-11

Berkata-kata dengan hikmat,1 korintus 12:8.

Kata hikmat adalah Sofias dalam bahasa Yunani yang berarti hikmat atau

kecerdasan, hikmat yang demikian inilah yang diminta Salomo dari Allah

sehingga dia mampu untuk menyelesaikan perkara dua orang perempuan sundal

yang memperebutkan seorang anak (1Raja-raja 3:16-28).

Dalam Matius 10:28 Yesus menubuatkan tentang penderitaan dan

penganiayaan yang akan menimpa murid-muridNya sehingga Dia berkata Apabila

kamu diperhadapkan kepada pemimpin-pemimpin jangan, kuatir sebab Roh

Kudus yang akan mengatakan perkataan-perkataan yang akan kamu ucapkan .

Pada masa sekarang, gereja sangat membutuhkan hikmat atau kecerdasan

untuk mengarahkan gereja. Tanpa mendapat hikmat dari Allah maka para rasul

tidak akan dapat memberikan solusi pada masalah yang dihadapi oleh Jemaat abad

pertama yaitu adanya sikap pengelompokan dalam memberikan kebajikan kepada

janda-janda dengan melalaikan janda-janda keturunan Gerika (Kisah Rasul 6).

(25)

Kata pengetahuan dalam bahasa Yunani yaitu gnosis yang dapat berarti

pengetahuan. Roh Kudus memberikan kemampuan bagi orang percaya untuk

mengingat perkara-perkara yang telah dikatakan oleh Yesus pada saat

bersama-sama dengan mereka. Hal itu sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Yesus

yang akan dilakukan Roh Kudus apabila Roh Kudus turun (Yohanes 14:26) “ialah

akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu dan akan mengingatkan kamu

segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu.”21 Allah tidak ingin agar

FirmanNya itu dilupakan begitu saja melainkan Dia menginginkan agar

firmanNya itu tetap disimpan didalam hati setiap orang yang percaya .

Karunia untuk Menyembuhkan.

Dalam Kisah Rasul 3:1-6, Lukas menuliskan penyembuhan seorang

timpang yang dilakukan Petrus dan Yohanes pada pintu gerbang Bait Allah yang

bernama Pintu Elok. Ayat enam Petrus berkata agar didalam nama Yesus orang

tersebut dapat berjalan. Selanjutnya didalam ayat 7 dikatakan seketika (segera) itu

juga dia berjalan dan tidak hanya itu saja melainkan dia juga meloncat sebagai

tanda bahwa dia sembuh total. Petrus tidak harus teriak-teriak didalam nama

Yesus lalu kelumpuhan itu berangsur-angsur pulih seperti yang dilakukan semua

orang-orang yang mengatakan dirinya dapat melakukan penyembuhan. Karunia

penyembuhan bukan semata-mata bertujuan untuk menyembuhkan orang-orang

sakit. Karena jikalau demikian Paulus selayaknya telah menyembuhkan

Teropimus yang ditinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus (2 Timotius 4:20).

Mengapa dia tidak menyembuhkan padahal dia dapat menyembuhkan

(26)

macam penyakit? Karena karunia penyembuhan itu bukan menjadi tanda kepada

orang percaya melainkan kepada orang yang tidak percaya.

Karunia iman

Karunia iman ini ditujukan kepada bagaimana cara seseorang itu percaya

dengan mendengarkan firman Allah Roma10:17,” jadi, iman timbul dari

pendengarang,dan oleh pendengarang oleh firman Kristus.”22 tentunya firman

yang disampaikan langsung oleh Roh Kudus terhadap seseorang. Dalam

tulisannya Paulus berkata “Roh Kudus berkata” (1 Timotius 4:1 ; Ibrani 3:7). Ini

berarti bahwa adakalanya Roh Kudus berbicara langsung terhadap seseorang

Kristen yang menjadikan iman orang itu semakin bertambah.

Karunia mengadakan mujizat.

Dalam teks ini kata mujizat berasal dari kata Yunani yaitu Dunaneon yang

berarti kuasa atau kekuatan. Kata dunaneon ini biasanya ditujukan kepada ledakan

yang maha dasyat tetapi juga ditujukan kepada suatu tindakan yang maha

menakjubkan karena bersifat diluar kekuatan normal (supranatural). Kekuatan

yang demikian hanya dimiliki oleh Allah. Nikodemus percaya kepada Sabda

Kristus sesudah dia melihat mujizat (Yohanes 3:1, 2). Simon tukang sihir juga

percaya kepada Pilipus sesudah dia melihat mujizat (Kisah Rasul 8:13).

Karunia bernubuat.

Dalam teks ini kata bernubuat adalah Propheteia yang berarti:

pertama, Menyatakan hal-hal yang pasti akan terjadi pada hari yang

akan datang. Kedua, Ditujukan untuk mengajar. Dalam teks ini arti bernubuat

cenderung ditujukan kepada tindakan seseorang yang mengajarkan firman Allah

(27)

sesuai dengan apa yang dinyatakan Roh Kudus kepadanya. Hal itu dengan jelas

digambarkan Paulus dalam 1 Korintus 4:4, 29-31.

Karunia untuk membedakan Roh

Karunia seperti ini ditujukan kepada karunia yang dimiliki seseorang

untuk membedakan pengajaran. Dalam 1 Yohanes 4:1, 2 Yohanes menasehatkan

orang Kristen abad pertama untuk menguji roh (pengajaran), tentu mereka harus

mendapat karunia Roh agar dapat melakukannya untuk membedakan Roh tersebut

Karunia Bahasa Roh.

Ditujukan kepada kemampuan seseorang berbicara dalam bahasa asing

yang tidak pernah dipelajari sebelumnya. Hal itu dikaruniakan Roh Kudus kepada

orang-orang tertentu agar pemberitaan injil itu tidak terkendala hanya karena

bahasa. Contoh yang tepat untuk ini terdapat pada Kisah Rasul 2:1-8.

Karunia untuk mengartikan Bahasa Roh.

Ditujukan kepada karunia yang dimiliki seseorang untuk mengartikan

maksud firman Allah yang disampaikan oleh seseorang yang mendapatkan

karunia bahasa Roh dan bukan berarti menterjemahkan.

Dalam hal ini, kita akan mengetahui bahwa setiap anggota gereja

memiliki karakteristik tersendiri dalam menjalankan fungsinya masing-masing.

Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat yang ada di Korintus bahwa setiap

karunia yang di dapat semua berasal dari Allah dan Allah menghendaki semua

karunia itu harus dipergunakan untuk memuliakan Tuhan.

(28)

Karunia-Karunia Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudus dengan tujuan

tertentu, dan tujuan itu dapat dibagi dalam tiga bagian besar yaitu:

Bertujuan untuk meneguhkan Sidang Jemaat (1 Korintus 14:2).

Paulus berkata dalam Roma 10:17 bahwa iman itu timbul oleh sebab

mendengar Firman Allah yang dilakukan Allah dengan memberikan karunia Roh

Kudus yaitu bernubuat (mengajar) firman Allah.

Menurut J.Sidlow Baxter mengatakan, “Sebagai hasil pengajaran itu Sidang Jemaat akan semakin teguh didalam iman. Sebaliknya jikalau Roh Kudus tidak memberikan karunia bernubuat kepada seseorang dari anggota jemaat, maka pengajaranpun tidak ada dan sebagai akibatnya iman atau keyakinan Jemaat itupun jadi rapuh dan mengarah kepada gaya hidup duniawi serta mengikuti ajaran-ajaran yang kontradiksi dengan firman Allah.”23

Bertujuan untuk meneguhkan individu.

Allah sangat peduli terhadap perorangan maupun kelompok Untuk

meneguhkan iman seseorang itu RohKudus mengaruniakan:

Iman - tentu melalui perkataan yang dikatakan langsung oleh Roh Kudus itu

kepada yang bersangkutan. Paulus mendengar Roh Kudus berbicara secara

langsung, 1 Timotius 4:1, tetapi Roh dengan tegas lalu mengikuti roh-roh

penyesat dan ajaran setan-setan .”24Hal ini tentu akan menjadi nilai plus bagi

seseorang yang mengalami hal yang demikian yang kemudian akan menjadikan

imannya semakin kuat.

Untuk meneguhkan firman Allah.

(29)

Objek pemberitaan firman Allah yang memerlukan karunia Roh ini adalah

orang-orang yang tidak percaya. Jikalau mereka sudah melihat sesuatu yang

menakjubkan diluar dari kemampuan manusia (kekuatan supranatural) maka

umumnya mereka akan percaya. Nikodemus percaya kepada Yesus Kristus

sesudah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus (Yohanes 3:1, 2). Dalam

Markus 16:15-20 Yesus menyuruh murid-muridNya untuk memberitakan Injil.

Yesus mengetahui bahwa pemberitaan itu akan kurang mendapat respon apabila

tidak disertai tanda-tanda ajaib, Itulah sebabnya dalam ayat 20 dikatakan bahwa

tanda-tanda ajaib itu meneguhkan pemberitaan mereka. Hasil yang pertama dari

pemberitaan yang disertai dengan mujizat terdapat dalam Kisah Rasul 2:1-41,

yaitu dibaptiskannya kira-kira 3000 orang yang percaya setelah mereka melihat

mujizat Allah.

BAB III

DESKRIPSI PERANAN ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA YANG DITINJAU DARI KITAB KISAH PARA RASUL

Dari bab ini penulis akan menjelaskan bahwa Roh Kudus tidak bersifat

menjajah, Tetapi mampu mempengaruhi kehidupan orang percaya , sebab Roh

Kuduslah yang memimpin hidup orang-orang percaya. Hari Pantakosta

menandakan mulainya zaman gereja, Roh Kudus tidak hanya turun atas

murid-murid tetapi juga kepada orang–orang yang datang menantikan saat pencurahan

(30)

Dalam Kisah para rasul 2:5,” waktu di Yerusalem diam orang-orang

Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit .“25 Dan kisah para

rasul 2:1,” Ketika hari Pentakosta, berkumpul mereka di suatu tempat,”26. Jadi

dapat dimengerti bahwa, orang-orang yang berkumpul di loteng Yerusalem

mengalami hal yang sama seperti dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus Kristus.

Sejarah pertumbuhan jemaat dalam Kisah Para Rasul

Pencurahan Roh Kudus adalah janji Tuhan yang di berikan kepada

orang-orang percaya untuk menyertai mereka dalam memberitakan Firman Allah (kisah

para rasul 1:8) “ tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas

kamu dan kamu akan menjadi saksiku di yerusalem dan diseluruh Yudea dan

samaria dan sampai ke ujung bumi”27.Turun-Nya Roh Kudus pada hari

Pentakosta sebagai tanda permulaan zaman gereja dan merupakan peristiwa yang

luar biasa , karena disertai Suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang lidah-lidah

seperti nyala api dan hinggap pada mereka masing-masing. Sejak saat itu Roh

Kudus menjadi kenyataan yang menguasai didalam kehidupan jemaat mula-mula

kisah Para Rasul 2:2-4 “ Tiba-tiba Turunlah dari langit suatu bunyi dari seperti

tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dimana mereka duduk: dan

tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan

hinggap pada mereka masing- masing”28.

HARI PENTAKOSTA

Hari pentakosta adalah hari raya tujuh minggu dalam perjanjian lama

seperti dalam keluaran 34:22-23” hari raya tujuh minggu, yakni hari raya buah

bungaran dari penuaian gandum haruslah kau rayakan, juga hari raya

25 Alkitab ,LAI, halaman 143 26 Ibid,halaman 142

(31)

pengumpulan hasil dari pergantian tahun,tiga kali setahun segala orangmu yang

laki-laki harus menghadap kehadiran Tuhanmu Tuhan Allah Israel”29 dan disebut

juga pesta pertanian pada waktu orang dilarang melakukan pekerjaan dalam

imamat 23:21 “ Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu

harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu

pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya disegala tempat

kediamanmu turun-temurun”30. Pantekosta mula-mula dihubungkan dengan

perjanjian yang dibuat dengan Nuh dalam kejadian 8:20-22, kemudian dengan

pemberian Taurat di gunung sinai. Karena jarak waktu antara paskah dan

kedatangan di Sinai dihitung sebagai lima puluh hari ((keluaran 19:1), Dalam

Kisah Para Rasul 1-2 menceritakan peristiwa penuangan Roh Kudus pada hari

yang ke 50, mulai dari kebangkitan Tuhan Yesus sampai kepada hari kenaikan

Tuhan Yesus.

Dalam buku karangan williem Barclay “…..Ada tiga upacara besar Yahudi dimana setiap laki-laki Yahudi yang tinggal dalam radius 20 mil sekitar Yerusalem, menurut hukum, terikat untuk menghadiri. Perayaan itu adalah paskah, pentakosta dan pesta tabernakel. Nama lain dari hari pentakosta adalah Perayaan atau Pesta seminggu.Dikatakan demikian, sebab perayaan demikian jatuh pada hari yang kelima puluh, satu minggu dari minggu-minggu perayaan paskah. Paskah jatuh pada bulan pertengahan april, karena itu hari Pentakosta jatuh pada awal juni. Pada saat itu, kondisi untuk melakukan perjalanan sangat baik. Kebanyakan orang datang menghadiri perayaan pentakosta untuk merayakan paskah.”31

Ada dua tanda utama didalam perayaan hari pentakosta yaitu:

Pertama,Tanda historis yaitu Perayaan yang memperingati pemberian taurat

kepada Musa di gunung Sinai.

Kedua, Tanda yang berhubungan dengan pertanian. Pada waktu paskah, Homer

pertama (360 liter) dari panen gandum dipersembahkan kepada Allah. Pada hari

29 Ibid, halaman 99 30 Ibid,halaman 135

(32)

pentakosta, dua ketul Roti di persembahkan sebagai ucapan Syukur atas

selesainya penuaian dan pengumpulan hasil tuaian.

Menurut hukum, pada hari itu tidak diperkenankan melakukan pekerjaan

berat dalam Bilangan 28:26 “Pada hari hulu hasil, pada waktu kamu

mempersembahkan korban sajian baru kepada Tuhan, pada hari raya lepas tujuh

minggu, haruslah kamu mengadakan pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu

melakukan sesuatu pekerjaan berat”32 Dengan demikan, hari itu merupakan hari

libur untuk semuanya. Yang sebenarnya terjadi pada hari pentakosta ialah

murid-murid mengalami kuasa Roh kudus yang tercurah atas mereka yang belum pernah

dialami sebelumnya.

Pada bagian ini Lukas bukanlah seorang saksi mata, dan apa yang sudah

dia tulis dalam cerita ini sudah tentu suatu cerita yang ia dengar.

Lukas menceritakan seolah-olah murid-murid secara tiba-tiba memperoleh

karunia berbicara dalam berbagai bahasa, tetapi sebenarnya tidak demikian

disebabkan karena:

Pertama, Fenomena seperti itu dalam jemaat perdana belum berakhir.

Itulah disebut berbicara dalam bahasa lidah ( Kisah Para Rasul 10:46;19:6). Apa

yang dialami seseorang adalah dalam keadaan sukacita yang meluap, mulai

berbicara dalam bahasa yang tidak di mengerti dan tidak dikenal. Hal ini dianggap

secara langsung diilhamkan oleh Roh Allah dan merupakan anugrah yang sangat

di dambakan. Rasul Paulus tidak sepenuhnya menyetujui hal itu, karena baginya

jauh lebih berarti jika pesan yang di sampaikan itu di ucapkan dalam bahasa yang

dapat di mengerti.

Kedua, berbicara dalam bahasa-bahasa asing itu tidak perlu. Orang banyak itu

terdiri dari orang- orang Yahudi dan proselit. Proselit adalah orang-orang yang

bukan Yahudi yang telah menerima agama orang Yahudi dan cara hidup orang

Yahudi. Bagi banyak orang, hanya dua bahasa saja yang diperlukan. Hampir

semua orang Yahudi berbahas Aram. Tetapi apabila mereka adalah orang-orang

(33)

Yahudi perantauan di negeri asing, mereka akan berbicara dalam bahasa yang di

pergunakan hampir semua orang di dunia.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penantian mereka atas

pencurahan Roh Kudus tidak menjadi sia-sia, mereka mengalami karya Roh

Kudus masing-masing sesuai dengan pemberian Roh tersebut.

DAMPAK DARI PERANAN ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA DI DALAM KITAB KISAH PARA RASUL

Sejak dari pencurahan Roh Kudus pada saat itu , Roh Kuduslah yang

menjadi kenyataan yang dominan di dalam kehidupan jemaat mula-mula. Dampak

dari pencurahan Roh Kudus para rasul dengan berani untuk memberitakan Firman

Allah. Penulis dapat memulai dari pelayanan yang dikerjakan oleh rasul Petrus

(Kisah Para Rasul 2:14-40), ketika rasul Petrus berkhotbah dan orang-orang yang

mendengarkannya menjadi percaya dan memberi dirinya di babtis, sehingga

jumlah mereka bertambah kira-kira 3000 jiwa. Inilah jemaat mula-mula yang

telah menjadi percaya dan memberi dirinya dibabtis.

Akibat dari pelayanan Rasul Petrus, jemaat mula-mula tersebut mengalami

pertumbuhan Rohani, dalam Kisah Para Rasul 2:42”mereka bertekun dalam

pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan dan mereka selalu berkumpul

bersama sambil memecahan Roti dan berdoa”.33

Kehidupan jemaat mula-mula adalah kehidupan jemaat yang sangat

luar biasa karena sangat mengutamakan ibadah sebagai kebutuhan primer.

Williem Barclay menjelaskan karakteristik jemaat mula-mula,” gereja mula-mula

adalah gereja yang belajar, gereja yang bersekutu,gereja yang berdoa, gereja yang

(34)

menunjukkan rasa hormat,gereja yang penuh karya Ilahi, suka berbagi, suka

menyembah, selalu bersukacita dan gereja yang disenangi”34.

Dari penjelasan di atas tentang karakteristik jemaat mula –

mula, dapat dilihat dampak yang sangat luar biasa dari pekerjaan Roh Kudus yaitu

mampu mengubah kehidupan orang-orang percaya menjadi orang-orang yang

takut akan Tuhan, bahkan Bukan hanya sampai begitu saja, dalam Kisah para

rasul 2:41-47 dan 4-37 menjelaskan cara hidup jemaat sebagai pertumbuhan

rohani mereka yaitu sebagai berikut :

Gereja yang mengutamakan kepenuhan dan pimpinan Roh Kudus

Dalam 1 korintus 6:19,” Roh Kudus akan diam dalam hidup orang

percaya”35. Roh Kudus akan mengajar dan mengingatkan kita semua yang telah

diajarkanNya. Roh Kudus akan menginsafkan kita akan dosa hari penghakiman.

Roh Kudus akan memimpin orang percaya dalam seluruh kebenaran. Roh Kudus

akan memberi kuasa selaku saksi-saksiNya di mana orang percaya berada

sampailah ke ujung bumi. (Yohanes 14:15-21, 26, 16:7-8, 12-13, Kisah Para Rasul

1:8). Dalam Wahyu 2-3, gereja diminta untuk dengar-dengaran apa yang harus

disampaikan oleh Roh kepada jemaat-jemaat.

Gereja yang mengutamakan doa

Dalam kisah Para rasul 2:42” mereka bertekun dalam pengajaran

rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan

roti dan berdoa”36. Ini terbukti bahwa Mereka menghadapi semua tantangan

34 Logcip, halaman 42 35 LAI

(35)

dengan kesatuan doa mereka. Kisah 4:31, 6:4,13:3,14:23,16;25,20:36,21:5,21

menguraikan kehidupan jemaat mula-mula bahwa mereka yang menjual harta

miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan

masing-masing.

Dengan kata lain mereka saling memperhatikan dan saling melayani

sesama mereka. Inilah pelayanan kasih, inilah misi gereja, gereja yang awal bukan

satu institusi seperti sekarang ini di mana jemaat setia datang dan duduk

mendengar tetapi dalam keadaan terasing dari sesama. Jemaat gereja awal

mengenal siapa duduk di kiri kanan depan belakang dan peka dengan keperluan

yang ada di sekitarnya sebelum berfikir bantuan atau misi keseberang laut.

Williem Barclay menjelaskan bahwa “gereja yang berdoa adalah orang-orang

Kristen yang sadar akan kekuatan Tuhan yang memampukan mereka dalam

menghadapi masalah mereka”37.

Dalam Yohanes 13: 34 ;” Yesus pernah berkata dengan demikian

semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu

saling mengasihi "38.

Gereja yang benar membuahkan kesaksian yang baik

Firman Tuhan berkata dalam kisah rasul 2:47 “ sambil memuji Allah.

Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap hari Tuhan menambahkan jumlah

mereka dengan orang yang diselamatkan"39. Hal ini juga termasuk dampak dari

pimpinan Roh Kudus dalam hidup orang percaya, mengapakah gereja mula-mula

disukai oleh semua orang karena kasih Kristus yang berdiam dalam hidup mereka

sehingga semua yang mereka lakukan adalah mengasihi sesama seiman bahkan

37 Williem Barclay,halaman 43 38 LAI

(36)

juga kepada orang lain seperti kepada orang-orang miskin.

Ada tertulis dalam sejarah gereja bahwa apabila orang luar melihat

keadaan kehidupan gereja yang awal, maka mereka akan berkata “Lihatlah betapa

baiknya mereka itu. Dalam surat Filipi ada tertulis, "biarlah kebaikan hatimu

diketahui semua orang" (Filipi 4:5).

Oleh sebab itu Penulis sendiri menyimpulkan bahwa kehidupan

jemaat mula-mula adalah kehidupan yang berfokus kepada Tuhan . sehingga tidak

ada dalam kehidupan mereka yang memiliki sikap yang tidak baik.

Tujuan Karunia Roh Kudus

Karunia-Karunia Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudus dengan tujuan

yang dapat dibagi dalam tiga bagian besar yaitu: Bertujuan untuk meneguhkan

Sidang Jemaat (1 Korintus 14:2). Paulus berkata dalam Roma 10:17 bahwa iman

itu timbul oleh sebab mendengar Firman Allah yang dilakukan Allah dengan

memberikan karunia Roh Kudus yaitu bernubuat (mengajar) firman Allah.

Sebagai hasil pengajaran Sidang Jemaat akan semakin teguh didalam iman.

Sebaliknya jikalau Roh Kudus tidak memberikan karunia bernubuat kepada

seseorang dari anggota jemaat, maka pengajaranpun tidak ada dan sebagai

akibatnya iman atau keyakinan Jemaat itupun jadi rapuh dan mengarah kepada

gaya hidup duniawi serta mengikuti ajaran-ajaran yang kontradiksi

( bertentangan)dengan Firman Allah.

(37)

Allah sangat peduli terhadap perorangan maupun kelompok. Untuk itu

Ia selalu meneguhkan iman seseorang melalui Roh Kudus yang mengaruniakan:

Iman - tentu melalui perkataan yang dikatakan langsung oleh Roh Kudus kepada

yang bersangkutan. Paulus mendengar Roh Kudus berbicara kepadanya secara

langsung, hal ini tentu akan menjadi nilai tambah bagi seseorang yang mengalami

hal yang demikian yang kemudian akan menjadikan imannya semakin kuat.

Menurut Peter Tan dalam bukunya karunia-karunia Roh Kudus

bahwa” semua karunia beroperasi dengan iman melalui seseorang dengan cara

melatihnya”40.

Untuk meneguhkan Firman Allah

Objek pemberitaan firman Allah yang memerlukan karunia Roh ini

adalah orang-orang yang tidak percaya. Jikalau mereka sudah melihat sesuatu

yang menakjubkan diluar dari kemampuan manusia (kekuatan supranatural) maka

umumnya mereka akan percaya. Nikodemus percaya kepada Yesus Kristus

sesudah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus (Yohanes 3:1, 2). Dalam

Markus 16:15-20 Yesus menyuruh murid-muridNya untuk memberitakan Injil.

Yesus mengetahui bahwa pemberitaan itu akan kurang mendapat respon apabila

tidak disertai tanda-tanda ajaib, Itulah sebabnya dalam ayat 20 dikatakan bahwa

tanda-tanda ajaib itu meneguhkan pemberitaan mereka. Hasil yang pertama dari

pemberitaan yang disertai dengan mujizat terdapat dalam Kisah Rasul 2:1-41,

yaitu dibaptiskannya kira-kira 3000 orang yang percaya setelah mereka melihat

mujizat Allah.

(38)

Oleh karena kuasa dari Roh Kudus para rasul dan para pemimpin

rohani pada saat itu juga mengalami kegerakan besar untuk melayani Tuhan dalam

memberitakan Firman Allah. Ada beberapa hal dalam kitab Kisah Para Rasul yang

di kerjakan oleh kuasa Roh Kudus :

Pertama, Roh Kuduslah yang menggerakkan Filipus untuk mendekati sida-sida dari Etiopia ( kisah para rasul 8:19).

Kedua, Roh Kudus yang mempersiapkan Petrus untuk menerima kedatangan utusan Kornelius (kisah para asul 10:19).

Ketiga,.Roh Kudus yang memberikan kesanggupan kepada Agabus untuk menubuatkan adanya kelaparan ( Kish Para Rasul 11:28).

Keempat, Tujuh orang yang terpilih adalah orang yang dipenuhi oleh Roh (kisah para rasul 6:3).

Kelima, Roh Kudus menetapkan penilik jemaat melalui rasul Paulus (kisah 20:28).

Keenam,Roh Kudus yang memimpin Petrus untuk berbicara di hadapan sanhedrin(kisah 4:31)

Ketujuh, Paulus memenangkan Elimas di siprus karna Kuasa Roh Kudus.

Jadi, dari beberapa hal yang di terangkan di atas sangat jelas sekali untuk

memahami kuasa yang bekerja ketika mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Selain

hal di atas masih banyak yang di kerjakan oleh Roh Kudus seperti Stefanus yang

rela mati karena iman kepada Yesus Kristus. Rasul Paulus yang memberitakan

Firman Allah dari ia bertobat sampai ia mati, ia banyak memberitakan Firman

Allah mulai dari Perjalanan Missi yang pertama di sekitar Yerusalem, perjalanan

yang kedua seperti di Filipi,Tesalonika, Berea, Korintus, Efesus dan kota-kota

lain, dan pada perjalanan ketiga . Itu semua dilakukan dengan keberanian oleh

(39)
(40)

BAB IV

PENUTUP

Karya tulis yang berjudul “ Peranan Roh Kudus Dalam pertumbuhan

Gerja yang ditinjau dari Kitab Kisah Para Rasul” penulis akhiri dengan suatu

kesimpulan yang menguraikan dengan singkat tentang peranan Roh Kudus dalam

gereja, sebagai berikut :

Pertama : Kitab Kisah Para Rasul banyak menjelaskan tentang dampak dari

pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan para hamba – hamba Tuhan

bahkan sidang jemaat Tuhan yang menerima Yesus sebagai Juru

selamat mereka. Dalam hal ini kita bisa mengerti betapa besar kuasa

yang dinyatakan oleh Roh Kudus bagi mereka yang mau dipimpin oleh

Roh Kudus.

Kedua : Para Rasul-Rasul bahkan tokoh-tokoh gereja berani memberitakan

Firman Tuhan kepada orang-orang Yahudi, orang-orang kafir

( samaria ) bahkan orang-orang yang tidak ada agama (Atheis)

sekalipun. Banyak pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan

Tuhan , baik itu pemberita Firman secara personal maupun dalam

sidang jemaat Tuhan secara Universal, seperti halnya karunia-karunia

ilahi yang diberikan melalui pekerjaan Roh Kudus dalam diri

orang-orang percaya.

Ketiga : Roh Kudus membawa orang-orang percaya kedalam pengalaman –

pengalaman Rohani yang meningkatkan kepercayaan seseorang kepada

kuasa Tuhan. Sehingga orang-orang tersebut mengalami perubahan

(41)

Penulis harus menyadari bahwa tanpa kuasa dari Roh Kudus yang

memampukan orang-orang percaya, apapun yang dikerjakan semuanya sia-sia

karena Roh Kudus tidak ada didalamnya .

Saran-saran

Penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan judul dari

karya Tulis ini yaitu sebagai berikut :

Pertama , kita harus menyadari keterbatasan penulis agar penulis tetap

mengandalkan Roh Kudus.

Kedua , kita harus menyadari bahwa Roh kuduslah sebagai pusat kehidupan bagi

orang-orang percaya.

Ketiga , mintalah Kuasa Roh kudus untuk memenuhi hidup agar tetap dalam

(42)

DAFTAR PUSTAKA

DOUGLOS WEAD, Dengarlah Suara Roh, Gandum Mas, Malang- jawa Timur, 1997

A.Heuken SJ, Ensiklopedia Orang Kudus, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 1985

Irving L. Jensen, Buku penuntun Kisah Para Rasul, Kalam Hidup, Bandung, 1975

Rev. OlaTuluan.Phd, Introduksi Perjanjian Baru,Yayasan Pekabaran Injil Indonesia, Malang-jawa Timur, 1999

Dereck Prince, Faedah pantekosta, Yayasan Pekabaran injil, Immanuel, Jakarta, 1992

Dr.R Soedarmo, kamus Istilah Theologia, BPK.Gunung MUlia, Jakarta, 2006

Kumpulan Diktat Tingkat I,Akademi Theologia Alkitab Salatiga

Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Yayasan Komunikasi Bina Kasih /OMF, Jakarta, 2008

Alkitab penuntun, gandum Mas

Dr. A.B. Simson, Berjalan Menurut Roh Itu, kalam Hidup ,bandung, 1964

Frank M. Boyd, Roh Kudus penolong Ilahi, Gandum Mas, Malang-Jawa timur, 1979

Alkitab, Lembaga ,Alkitab Indonesia, 1966

(43)

Jakarta, 2004

Freman Koncept, Apa kata Tuhan dengan Karakter, harves Publication House, Jakarta, 2007

Barclay Williem , BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2009

Peter tan, Karunia-Karunia Roh Kudus, yayasan Petra ministry, jakarta ,1993

Dr.hadiwijono harun, Iman Kristen, PT BPK. Gunung Mulia, Jakarta, 1997

DR. Tandiassa S. soteria doktin Alkitab Tentang Keselamatan, Moriel Publising

House,jokjakarta,2009

Dr. Tandiassa S.,MA,Teologia Perjanjian Baru, Moriel Publising House,

Referensi

Dokumen terkait

Agar organisasi itu berkembang baik atau tidak berhenti maka perlu adanya seorang pemimpin seorang pemimpin inilah yang mempunyai ciri gaya kepemimpinan yang memberikan

Nilai Siswa Turun 42 poin ketika diajar oleh guru tidak baik PENDAHULUAN SYARAT GURU POTRET KITA UPAYA PERBAIKAN GURU ABAD 21... 8 St udent perf orman c e on St andardiz ed Ex

lingkup Sub. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pembukuan dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki

Dengan menerima sakramen yang mendewasakan ini, maka seorang anak remaja diharapkan untuk memahami amanat Tuhan, yaitu karena telah menerima keselamatan maka

[r]

Setelah dilakukan klasifikasi terhadap data set sms spam menggunakan algoritma Naïve Bayes, maka didapatkan tiga hasil perbandingan untuk tingkat akurasi,

ü Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri. ü Dalam hubungan

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelatihan kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas; (2) pelatihan kerja, berpengaruh positif dan