• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Tablet Ekstrak Temulawak Dengan Menggunakan Beberapa Jenis Bahan Pengembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Tablet Ekstrak Temulawak Dengan Menggunakan Beberapa Jenis Bahan Pengembang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

36

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R.(2015). Aneka Tanaman Opotek Hidup Disekitar Kita. Jakarta: One Books.Halaman 60-64.

Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Edisi Keempat. Jakarta:UI-press. Halaman 244.

Ariswati, W., Siswanto, A., dan Hartanti., D. (2010). Pengaruh Gelatin, Amilum dan PVP Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet Ekstrak Temulawak ( Curcuma xanthorriza, Roxb). Journal Pharmacy, 07/60

Banker G.S,dan Anderson, N.R. (1989).Tablet, in: Lachman L., Lieberman H.A., kanig J.L Eds, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Edisi III.Philadelphia: Lea and Febiger. Halaman293-343.

Banker G.S, dan Anderson N.R (1994). Tablet. Editor: Lachman L. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi III. Jilid II. Jakarta:UI Press. Halaman 643.

Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Jakarta : Trubus Agriwidya. Halaman 19.

Depkes RI. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 67,155.

Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 6-7.

Ditjen POM RI. (2010). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 5,1086.

Ditjen POM RI. (1994). Kodifikasi Peraturan Perundang-Undangan Obat Tradisional. Jilid I. Jakarta: Bakti Husada. Halaman 104,112.

Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman10-11.

Hidayat, S., dan Rodame, M.N. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta Timur: Penerbit Swadaya Grup. Halaman 395.

Parrot, L. (1971). Pharmaceutical Technology Fundamental pharmaceutics. Edisi III. United State of America: Burges Publishing Company.Halaman 82.

Reksohadiprodjo, S.(1994). Pusat Penelitian Obat Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 223.

(2)

37

Siregar, C.J.P, dan wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-dasar Praktis.Cetakan II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 1-2, 8, 416-418.

Soekemi, R.A., Yuanita, T., Fat Aminah, dan Salim, U. (1987). Tablet. Medan: PT Mayang Kencana. Halaman 5-20.

Suharmiati dan Lestari, H. (2001). Cara Benar Meracik Obat Trdisional. Cetakan Pertama. Jakarta:Agromedia Pustaka. Halaman 1.

Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Cetakan II.Penerjemah: Soedani Noerono, yogyakarta: UGM-Press. Halaman 159.

WHO. (1998). Quality Control Methods for Medical Plant Materials. Switzerland: Geneva Press. Halaman 31-33.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana pengaruh kadar bahan pengikat PVP K 30 terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Dalam penelitian ini dibuat tiga formula dengan menggunakan bahan pengikat berbeda tetapi konsentrasinya sama (gelatin 5%, amilum 5%, PVP 5%).Tablet yang dihasilkan

STUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK

Untuk mengetahui ekstrak kering temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dapat diformulasi menjadi tablet dengan berbagai variasi bahan pengisi dengan metode cetak

Pengaruh Bahan Pengikat Na CMC dan Amilum Manihot Terhadap Karakteristik Sediaan Tablet yang Mengandung Ekstrak Air dan Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.).. Amerika:

merupakan bahan pengembang yang baik dengan konsentrasi 25% atau lebih,. dapat ditambahkan dalam bentuk keringnya untuk pencetakan

Ditambahkan Massa I sedikit demi sedikit kedalam Massa II, sambil digerus hingga diperoleh massa yang kompak, kemudian dicatat berapa bahan pengikat yang terpakai dan yang

Penggunaan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) sebagai antibiotik alternatif alami pada bakteri MRSA ini pada dasarnya adalah pemanfaatan potensi temulawak yang