EFEKTIFITAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 626/K/PDT/2010 TERHADAP MASALAH GADAI TANAH PERTANIAN
(STUDI DI KABUPATEN TANAH KARO)
TESIS
Oleh
PROKLAMASI SINGARIMBUN
127011133/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
EFEKTIFITAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 626/K/PDT/2010 TERHADAP MASALAH GADAI TANAH PERTANIAN
(STUDI DI KABUPATEN TANAH KARO)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
PROKLAMASI SINGARIMBUN
127011133/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : EFEKTIFITAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 626/K/PDT/2010 TERHADAP MASALAH
GADAI TANAH PERTANIAN (STUDI DI
KABUPATEN TANAH KARO) Nama Mahasiswa : PROKLAMASI SINGARIMBUN
Nomor Pokok : 127011133
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof.Dr.Syafruddin Kalo,SH,MHum) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 11 Februari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : PROKLAMASI SINGARIMBUN
Nim : 127011133
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : EFEKTIFITAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 626/K/PDT/2010 TERHADAP MASALAH
GADAI TANAH PERTANIAN (STUDI DI
KABUPATEN TANAH KARO)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i
ABSTRAK
Gadai menggadai menurut ketentuan hukum adat umumnya mengandung unsure eksploitasi, karena hasil yang diterima oleh pemegang gadai dari tanah yang bersangkutan setiap tahunnya umumnya jauh lebih besar daripada apa yang merupakan bunga yang layakdariuanggadai yang diterima pemilik tanah. Umumnya ekonomi pemegang gadai lebih kuat dari pemilik tanah.Hal inilah yang mengandung sifat feudal dan bertentangan dengan jiwa Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). Namun menyangkut gadai atas tanah milik masyarakat di pedesaan sebagai objeknya belum ada disentuh oleh Undang-undang tersebut. Khususnya di Kabupaten Tanah Karo mengenai objek gadai tanah yang telah berlangsung tujuh tahun atau lebih sampai saat ini masih banyak dikuasai oleh penerima gadai dan dikembalikan kepada pemberi gadai, karena pemberi gadai maupun penerima gadai tidak dibahas dalam tesis ini yaitu, bagaimana efektifitas hukum terhadap pelaksanaan gadai tanah pertanian di Tahan Karo, bagaimana Perkembangan Prp Nomor 56 Tahun 1960 setelah digantinya menjadi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian, bagaimana perlindungan hukum terhadap pemberi gadai atas tanah pertanian pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 626 K/Pdt/2010.
Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah yuridis empiris yaitu penelitian terhadap efektifitas hukum dengan mempelajari peraturan-peraturan hukum yang kemudian dihubungkan dengan data dan perilaku yang hidupd an berkemang ditengah masyarakat. Data atau materi pokok dalam penelitian ini diperoleh langsung dari para responden melalui penelitian lapangan (field research) pada Masyarakat Kabupaten Tanah Karo yang melakukan gadai tanah. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa, akibat dari ketidakpahaman masyarakat mengenai peraturan gadai tanah maka pemberi gadai tidak pernah mempersoalkan walaupun penerima gadai telah menguasai gadai tanah telah sampai dengan 7 tahun lamanya bahkan ada juga yang waktunya telah berpuluh-puluh tahun lamanya telah dikuasai oleh penerima gadai. Perubahan ini terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai perkembangan budaya hidup masyarakat. Putusan Mahkamah Agung Nomor 626 K/Pdt/2010, yang memutuskan bahwa gadai tanah yang telah dikuasai selama 7 tahun atau lebih oleh penerima gadai maka objek gadai tersebut harus dikembalikan kepada pemberi gadai.
ii
Agung mengenai sengketa gadai tanah. Dengan beralihnya sikap tolong menolong menjadi hukum pemerintahan dan penawaran ini sejalan dengan perkembangan hidup masyarakatnya maka pemerintah seharusnya membuataturan yang lebih tegas mengenai gadai di kemudian hari. Dalam hal tanah gadai telah lewat dari 7 tahun, maka pihak pemerintah seharusnya menyediakan fasilitas atau sebagai mediator untuk mempertemukan antara pemberi gadai dengan penerima gadai guna memusyawarahkan dan menjelaskan bahwa gadai tanah sifatnya sementara dan tanah tersebut kembali ketangan pemberi gadai apabila waktunya telah mencapai 7 tahun.
iii
ABSTRACT
According to the adat (customary) law, mortgaging has an exploitation element because the profit received by the man who lends the money is much bigger than the natural interest which should be paid by the land owner, In general, a pledger is securer in economy than a land owner which indicates feudalism and contrary to UUPA (Agrarian Law). The mortgage of the land owned by the people in Karo District as its object does not meet this law and has taken more than seven years. Most of the land was controlled by the pledgers while the pledgees never ask the pledgors to return the land to them. The problem is that both parties do not know about law on land mortgaging. The problems of the research were as follows: howabout the effectiveness of law in the implementation of mortgaging farmland in Karo District, how about the development of the Government Regulation No. 56/1960 after it was amended to Law No. 1/1961 on Determining the area of farmland, and how about legal consequence of the pledgors on farmland under the Ruling of the Supreme Court No. 626 K/Pdt/2010.
The research used judicial empirical method in order to find out the effectiveness of law by studying legal provisions which would be related to the data and behavior in the society. The data were obtained directly from the respondents, the people in Karo District who mortgaged their land, through field research. The result of the research showed that because they did not understand the regulation of land mortgaging, the pledgees never bothered with it even though the peldgors had controlled their land for more than seven years or even tens of years. Land mortgaging has changed the principle of togetherness into supply and demand principle between pledgees and pledgors, and this change developed as their cultural development. The Ruling of the Supreme Court No. 626 K/Pdt/2010 states that land mortgaging which has taken more than seven years must be returned to the pledgees.
In order that the people understand the regulation on land mortgaging, it is recommended that the Government through the National Land Office, immediately socialize Article 7 and Article 10 of Law No. 56/196 on Land Mortgaging and the Rulings of the Supreme Court on the disputes in land mortgaging. The shift from the principle of togetherness to the principle of supply and demand which is in line with the people’s development has expected that the government to make stricter regulation on this land mortgaging in order to forestall disputes between the pledgees and the pledgors in the future. The Government is also excepted to provide facility as mediator in order to
negotiate and explain that land mortgaging is only temporary and the land has to be
returned to the pledgees when te mortgage has been in seven year time.
iv
KATA PENGANTAR
Bismilillahirrahmanirrahimwalhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat
ALLAH Subhanahuwataa’la yang maha agung, raja dari segala raja, yang maha
pengasih lagi maha penyayang atas segala rahmat dan nikmat serta hidayahnya dan
berharap akan ridhanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini,
yang mana penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Berkat kasih
saying dan rahmat serta karunia yang diberikan oleh ALLAH Subhanahu Wata’ala
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini
dengan judul“EFEKTIFITAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 626 K/PDT/2010 TERHADAP MASALAH GADAI TANAH PERTANIAN (Studi Penelitian di KabupatenTanah Karo).
Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
Rasulullahsalallahua’laihiwassalam yang telah ALLAH Subhanahuwata’ala turunkan
ke bumi ini sebagai panutan, contoh suri tauladan yang baik bagi umat seluruh alam
agar umat manusia mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
tesis ini, oleh karena itu penulis dengan hati terbuka sangat menerima saran dan kritik
dari seluruh pihak agar dapat menjadi pedoman untuk dikemudian hari. Dalam
penulisan dan penyusunan tesis ini, penulis telah mendapat bimbingan dan arahan
serta saran-saran dari berbagai pihak, maka dengan itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepadaBapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H., M.S., C.N.,selaku ketua komisi pembimbing danBapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum., serta Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, masing-masing selaku anggota komisi pembimbing yang banyak memberika nmasukan dan
v
Sembiring, S.H., M.Hum, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan kritikan, serta saran dan masukan dalam penulisan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K),, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H., M.S., C.N.,selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N., M.Hum., selaku Seketaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak dan Ibu Guru Besar serta Staff Pengajar begitu juga kepada seluruh
Karyawan Biro Administrasi pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada
kedua orangtua penulis yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik penulis
dengan penuh kasih sayang. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
rekan-rekan seperjuangan, khususnya kepada seluruh rekan-rekan-rekan-rekan Magister Kenotariatan
yang telah memberikan saran, masukan dan motivasinya kepada penulis.
Penulis berharap seluruh kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas
oleh ALLAH Subhanahuwata’la dengan sebuah hidayah dan ridhanya ALLAH
Subhanahuwata’la. Penulis juga berharap agar tesis ini dapat berguna bagi diri
penulis dan seluruh pihak yang berkaitan dengan bidang Kenotariatan.
Medan, Februari 2015 Penulis,
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Proklamasi Singarimbun
Tempat/Tgl Lahir : Tanjung Merawa 17 Agustus 1980
Status : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat : Tanjung Merawa, Kecamatan
Tigan derket, Kabupaten Karo,
SUMUT
II. PENDIDIKAN
SD Negeri Tanjung Merawa : 1988-1994
SLTP PGRI Kelapa Nunggal : 1997-1999
SMA Triple J : 2000-2002
S1 Fakultas Hukum Jaya Baya : 2002-2008
S2 Program Magister Kenotariatan
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR ISTILAH ... ix
DAFTAR SINGKATAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Keaslian Penelitian ... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 15
1. Kerangka Teori ... 15
2. Konsepsi ... 21
G. Metode Penelitian ... 22
1. Sifat Penelitian ... 22
2. Lokasi Penelitian ... 23
3. Teknik Pengumpulan Data ... 24
4. Alat Pengumpul Data ... 24
5. Analisis Data ... 25
BAB II EFEKTIFITAS HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI TANAH PERTANIAN DI TANAH KARO ... 27
viii
B. Dasar Hukum Pelaksanaan Gadai Tanah ... 29
C. Efektifitas Hukum Pelaksanaan Gadai Tanah Di Tanah Karo 47 BAB III PERKEMBANGAN GADAI TANAH SETELAH PRP NOMOR 56/PRP/1960 ... 54
A. Objek Dan Subjek Gadai Tanah ... 54
B. Perkembangan Gadai Tanah Setelah Prp Nomor 56/PRP/1960 ... 60
C. Akibat Hukum Gadai Tanah Yang Melebihi 7 Tahun Tanpa Kembali Pada Pemberi Gadai (Analisis Putusan) ... 68
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBERI GADAI BILA GADAI TIDAK DIJALANKAN SESUAI ATURAN HUKUM/PRP/56/1960 ... 72
A. Kepastian Hukum Dalam Gadai Tanah ... 72
B. Kepastian Hukum Terhadap Perjanjian Yang Dibuat Oleh Para Pihak ... 83
C. Asas-asas dalam Hukum Adat diantaranya ... 89
D. Analisis putusan Mahkamah Agung Nomor 626 K/Pdt/2010 Tentang Kasus Gadai Tanah Di Kabupaten Tanah Karo ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105
A. Kesimpulan ... 105
B. Saran ... 106
ix
DAFTAR ISTILAH
Abstraksi : Gambaran
Absentee : Pemelikan Tanah yang letaknya diluar daerah tempat tinggal yang mpunya
Agrarische Wet : Undang-Undang
Berinterkoneksi : Menghubungkan
Bidang : Lahan
CaturTertib : Tertib Hukum, Tertib Administrasi, Tertib Penggunaan, dan Tertib Pemeliharaan Lingkungan.
Continous Recording : Pendataan Lanjutan
Culture Stelsel : Sistem Tanam Paksa
Dubius : Dua Pengertian
Dualisme : Dua Pemahaman
Eksistensi : Keberadaan
Eksplisit : Diuraikan Secara Tegas dan Cerdas
Implementasi : Penerapan
Konstatir : Segala Sesuatu Yang ditulis dan Diterapkan Adalah Benar
Konsisten : Teguh Dalam Pendirian
Komunikasi : Alat Untuk Menyampaikan Pesan Lewat Lisan
Landreform : Pengaturan, Penguasaan, Peruntukan dan Pemanfaatan Tanah
x
Legal Cadaster : Pendaftaran Tanah
Normative : Perundang-Undangan
Optimal : Sempurna
Pluralisme : Banyak Pengertian
Publisitas : Mengumumkan
PraSurvei : Persiapan Yang dilakukan Sebelum Pengukuran Tanah
Rechkadaster : Pendaftaran Tanah
Rechtsidee : Cita-Cita Hukum
Spesialitas : Pengkhususan
Solusi : Jalan Keluar
Tanah : Lapisan Tanah Permukaan Paling Atas
xi
DAFTAR SINGKATAN
BPN : Badan Pertanahan Nasional
BARAK : Bumi Air dan Ruang Angkasa
BW : Burgelijk Wetboek
HAN : Hukum Agraria Nasional
HM : Hak Milik
HP : Hak Pakai
HGU : Hak Guna Usaha
HGB : Hak Guna Bangunan
HPL : Hak Pengelolaan
HTN : Hukum Tata Nasional
HMN : Hak Menguasai Negara
HSUB : Hak Sewa Untuk Bangunan
HTPT : Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
INPRES : Intruksi Presiden
KEPRES : Keputusan Presiden
LNRI : Lembaga Negara Republik Indonesia
MA : Mahkamah Agung
MNA : Menteri Negara Agraria
PERPU : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
PERMEN : Peraturan Menteri
xii
PP : Peraturan Pemerintah
PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah
PERDA : Peraturan Daerah
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
RUU : Rancangan Undang-Undang
SKPT : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah
UU : Undang-Undang
UUD : Undang-Undang Dasar