• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Pati Sitrat sebagai Bahan Pengembang Tablet Isoniazid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Pati Sitrat sebagai Bahan Pengembang Tablet Isoniazid"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

PENGGUNAAN PATI SITRAT YANG DISINTESA DARI PATI SINGKONG SEBAGAI BAHAN PENGEMBANG TABLET ISONIAZID

ABSTRAK

Latar Belakang: Pati dalam sediaan tablet digunakan sebagai pengisi, penghancur maupun sebagai bahan pengikat. Pati termodifikasi adalah pati yang gugus hidroksinya telah diubah atau diberi perlakuan tertentu misalnya dengan pemanasan. Pati sitrat merupakan pati modifikasi yang memiliki kemampuan mengembang yang baik serta dapat meningkatkan laju disolusi pada obat. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian penggunaan pati sitrat yang disintesa dari pati singkong sebagai bahan pengembang tablet isoniazid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pati sitrat yang disintesa dari pati singkong sebagai bahan pengembang tablet isoniazid.

Metode: Pati sitrat dibuat dengan mereaksikan pati singkong dan asam sitrat pada temperatur yang tinggi (135-160oC). Pati sitrat yang diperoleh diuji ukuran partikel, kelarutan, daya mengembang, berat jenis, mikroskopik dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Tablet dibuat dengan dua variasi yaitu: tablet isoniazid yang menggunakan pati sitrat konsentrasi F1(4%), F2(5%), F3(6%) dan tablet isoniazid yang menggunakan pati singkong konsentrasi F4(4%), F5(5%), F6(6%). Uji preformulasi yang dilakukan yaitu uji waktu alir, sudut diam dan indeks tap dilakukan terhadap massa granul sebelum dicetak menjadi tablet. Setelah dicetak menjadi tablet dilakukan evaluasi tablet yaitu uji kekerasan, waktu hancur, friabilitas, penetapan kadar, keragaman bobot dan uji disolusi.

Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa evaluasi F1 sampai F6 memenuhi persyaratan yang ditentukan. Pada uji disolusi, tablet isoniazid yang menggunakan pati sitrat F1 80,15%, F2 80,78%, dan F3 81,23% memenuhi persyaratan uji disolusi menurut Farmakope Indonesia edisi IV yaitu dalam waktu 45 menit harus terlarut tidak kurang dari 80% (Q) C6H7N3O dalam medium HCl 0,1N,

sedangkan tablet isoniazid yang menggunakan pati singkong tidak memenuhi persyaratan uji disolusi.

Kesimpulan: Pati sitrat yang disintesa dari pati singkong dapat digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan tablet isoniazid.

Katakunci: pati singkong, pati sitrat, pengembang, tablet isoniazid

(2)

vii

THE USE OF CITRATE STARCH SYNTHESIZED FROM CASSAVA STA RCH AS SWELLING AGENT OF ISONIAZID TABLETS

ABSTRACT

Background: Starch in tablet dosage form widely use as filler, disintegrant, and b inder. The modified starch is a starch which its hydroxyl group has been modified or given specific treatment for example by heating. Citrate starch is a modified sta rch which has good flow property and ability to expand and improve the dissoluti on rate of poorly soluble drugs. Based on descriptions above, the researcher to do research about use of citrate starch that synthesizing from cassava starch as swelli ng substance of isoniazid tablet.

Objective: The aim of this study is to know about use of citrate starch as a swellin g agent and to determine the influence of the concentration to dissolution and disi ntegration time.

Method: Citrate starch was made by reacting cassava starch and citric acid at high temperature (135-160 oC). Starch citrate is evaluated of particle size, solubility, swelling index, density, microscopic, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The isoniazid tablets was made two variations, that is: isoniazid tablets with use citrate starch in concentration F1 (4%), F2 (5%), F3 (6%) and isoniazid tablets with use cassava starch in concentration F4 (4%), F5 (5%), F6 (6%). Preformulation test included flow time test, angle of repose and tap index in to the mass of granule before it is molded into tablets. After it is molded into tablets, some tablet evaluations are conducted, that is solidity, disintegration time, friability, assay, diversity of weights and dissolution tests. Result: This result shows that the evaluation of F1 to F6 comply the specified req uirements. In the dissolution test, the formula which uses starch citrate F1 80.15% , F2 and F3 80.78% 81.23 complied the requirements of dissolution testing accord ing to Indonesia Pharmacopoeia 4th edition, that is in 45 minutes must be dissolve d not less than 80% (Q) C6H7N3 in medium HCl 0,1 N, while Formula which use cassava starch did not complied the requirements of dissolution test. Conclusion: Citrate starch synthesized from cassava starch can be used as a swelling agent in t he manufacture of isoniazid tablets.

Keywords: cassava starch, citrate starch, swelling substance, isoniazid tablets

Referensi

Dokumen terkait

PEMBUATAN PATI SITRAT DARI PATI SINGKONG (Manihot utilissima P.) DENGAN METODE KLAUSHFER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI DISINTEGRAN PADA FORMULASI.. TABLET PARASETAMOL YANG DIBUAT

Penggunaan maltodekstrin yang diperoleh dari pati beras dengan konsentrasi 5-35% sebagai bahan pengikat dapat meningkatkan harga HFR/DT tablet asetosal namun tidak

Perbedaan waktu hancurnya tablet dengan bahan pengikat pati nangka dengan pati singkong terlihat pada Gambar, dimana tablet yang menggunakan pati nangka menyerap

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kondisi optimum pembuatan plastik biodegradable dari pati kulit singkong dengan variasi penambahan karagenan, dan asam sitrat sebagai

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pati singkong dapat dikembangkan menjadi eksipien co-process untuk bahan pengisi tablet cetak langsung dengan Avicel

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: pati jagung pragelatinasi dapat digunakan sebagai bahan pengembang pada

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati jagung gelatinasi dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet allopurinol secara granulasi basah dengan

Penggunaan Co-Process Pati Bengkuang - avicel PH101 dengan konsentrasi Avicel PH101 0 - 4% sebagai bahan pengisi belum menghasilkan tablet yang baik karena