• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.SI PI Fazril Azi Nugraha Hapzi Ali Isu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.SI PI Fazril Azi Nugraha Hapzi Ali Isu"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Oleh

Fazril Azi Nugraha

Mahasiswa Pasca Sarjana Program Magister Akuntansi Dosen Pengampu

Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM Universitas Mercubuana Jakarta

2017

Abstrak

Teknologi membawa perubahan yang cukup besar dan menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat, meningkatnya kemampuan jaringan teknologi informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabilitas (pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya dalam penggunaan sistem informasi dan internet sangat mudah terjadi penyalah gunaan baik di tempat kerja dan juga di lingkungan masyarakat. Mereka harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam hal etika disetiap bagian bagian kerja, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat. Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan Keyword : Isu Etika, Isu Sosial, Sistem Informasi,

Pendahuluan

(2)

Salah satu kewajiban manajerial adalah membuat keputusan terbuka yang merupakan refleksi dari pemahaman isu-isu etika dan sosial serta isu-isu bisnis disekitar pemanfaatan system informasi. Pada makalah ini akan dibahas apa saja isu-isu etika, sosial, dan politik yang disebabkan oleh system informasi? Apakah ada prinsip-prinsip khusus untuk perilaku yang bisa digunakan sebagai penuntun pengambilan keputusan mengenai dilema etika? Serta sejumlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada pembahasan ini.

PEMBAHASAN

Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar berikut.

Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu-isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa memotong beragam level tindakan individu, social, dan politik.

(3)

1. Hak dan Kewajiban Informasi

Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri? Apa saja yang dilindunginya? Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi mengenai informasi tersebut ? Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.

Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet

Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara mudah, murah, dan efektif.

Tantangan-tantangan internet bagi kebebasan pribadi

Menurut (Anonim1, 2009) Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru terhadap perlindungan kebebasan individu. Informasi yang dikirimkan melalui jaringan memiliki peluang melewati beragam system computer sebelum pada akhirnya sampai ke tujuan akhir. Masing-masing system itu mampu melakukan pemantauan, penangkapan, dan penyimpanan komunikasi yang melewatinya. Sangat dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk newsgroups atau file-file apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman Web mana yang telah dikunjungi oleh seseorang, dan item-item apa yang telah diakses atau dibali melalui Web. Semua tindakan pemantauan dan pelacakan ini terlaksana di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung. Alat-alat untuk memantau kunjungan World Wide Web menjadi terkenal karena membantu organisasi untuk menentukan siapa yang mengunjungi Website mereka dan bagaimana menyusun sasaran promosi secara lebih baik. (Sebagian perusahaan juga melakukan pemantauan penggunaan Internet pada karyawannya; seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber milik perusahaan.) Website retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang memungkin mereka untuk memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau kelompok, sementara mereka mengunjungi Web site dan melakukan pembelian. Tuntutan komersil untuk informasi pribadi ini tampaknya tidak pernah akan terpuaskan.

(4)

“cookie”. Cookies adalah file-file berukulan kecil yang disimpan pada hard disk computer sewaktu pengunjung mengunjungi website tertentu.

Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam teknologi baru untuk member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama melakukan interaksi pada Website. Sebagian besar alat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mali, untuk membuat aktivitas e-mail atau berselancar di Web tampak anonym, atau untuk mencegah agar computer pengguna tidak menerima “cookies”

Minat sekarang berkembang dalam alat-alat yang bisa membantu pengguna menentukan jenis data pribadi apa yang bisa diekstrak oleh Website. Platform Acuan Kebebasan Pribadi (Platform for Prifacy Preference) dikenal dengan sebutan P3P, memungkinkan komunikasi otomatis mengenai kebijakan-kebijakan kebebasan pribadi antara situs-situs e-commerce dan para pengunjungnya. P3P memberikan standar untuk mengkomunikasikan kebijakan kebebasan pribadi Web site kepada para pengguna internet dan untuk membandingkan kebijakan tersebut dengan acuan-acuan pengguna atau dengan standar lainnya, misalnya penuntun dari FIP FTC atau Instruksi Perlindungan Data dari Komisi Eropa. Pengguna bisa menggunakan P3P untuk memilih tingkat privasi yang diinginkan sewaktu berinteraksi dengan Website.

Standar P3P memungkinkan Website untuk memplubikasi kebijakan menmgenai kebebasan pribadi dalam format yang bisa dipahami oleh computer. Jika sudah sesuai dengan aturanm-aturan P3P, kebijakan kebebasan pribadi menjadi bagian dari perangkat lunak untuk masing bagian dari perangkat lunak untuk masing-masing halaman Web. Para pengguna yang menggunakan versi Microsoft Internet Explorer versi terakhir bisa mengakses dan membaca kebijakan kebebasan pribadi P3P dan daftar semua cookie yang berasal dari Website tersebut. Internet Explorer memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan computer agar menampilkan semua cookie atau sebagian saja sesuai tingkat privasi. Misalnya, level “medium” menerima cookies dari situs “pihak-pertapa” yang memiliki kebijakan opt-in atau op-out, namun menolak cookies pihak ketiga yang menggunakan pengidentifikasi informasi pribadi tanpa kebijakan opt-in.

Fungsi Perlindungan Kebebasan Pribadi Keterangan Contoh Pengelolaan Cookies memblokir atau membatasi cookies dari penempatannya pada komputer pengguna Microsoft internet Explorer 5 dan 6 Cookie Crusher, memblokir Iklan mengendalikan iklan yang muncul (pop-up) berdasarkan profil pengguna dan mencegah iklan tersebut melakukan pengumpulan atau pengiriman informasi.

AdSubstract Mengekripsi e-mail atau data mengacak e-mail atau data sehingga tidak bisa dibaca Pretty Good Privacy menganonimkan memungkinkan pengguna berselancar pada Web tanpa teridentifikasi atau mengirimkan e-mail anonym.

(5)

bisa mendapatkan informasi pengirim atau pernyataan kebebasan pribadi. Para pengguna juga perlu mendapat pengarahan mengenai interpretasi pernyataan privasi perusahaan dan level privasi P3P.

Isu-isu etika

Isu-isu etika mengenai kebebasan pribadi dalam era informasi ini adalah sebagai berikut : Dalam kondisi apa saya (Anda) dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang? Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah kita perlu memeberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.

Isu-isu sosial

Isu-isu sosial mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan “pengharapan kebebasan pribadi” atau norma-norma kebebasan pribadi, dan sikap punlik. Dalam wilayah kehidupan apa kita, sebagai masyarakat, harus mendorong orang-orang untuk berfikir bahwa mereka ada pada “wilayah pribadi” sebagai lawan dari sudut pandang public? Misalnya, haruskah kita sebagai seorang anggota masyarakat mendukung orang-orang untuk mengembangkan pengharapan kebebasan pribadi sewaktu menggunakan e-mail, telepon seluler, bulletin board, system posral, tempat kerja, atau jalan raya? Haruskah pengharapan-pengharapan kebebasan pribadi meluas sampai menimbulkan konspirator kejahatan?

Isu-isu politik

Isu-isu politik mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan perundang-undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan dan individu. Haruskah kita mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak penjahat atau teroris. Sampai sejauh apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi mengenai individu?

2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban

(6)

Rahasia dagang adalah produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara.

Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak cipta ini adalah mendorong kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut menerima manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya.

Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undang-undang hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau metode yang baru akan menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan dari penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten ditentukan oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan.

Isu-isu etika

Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual seperti perangkat lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah saya(Anda) menggandakan sebagian perangkat lunak atau materi digital yang dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan atau paten untuk tujuan pribadi? Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi kepemilikan intelektual jjika bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui internet.

Isu-isu sosial

Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh teknologi informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan intelektual sekarang ini kurang berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di Amerikan menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar-mulai dari pengutipan tanpa izin terhadap cuplikan dokumen hingga penggandaan buku dan perangkat lunak. Kemudahan menggandakan perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai bagian dari masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan mengancam penyebaran bentuk-bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam pula kemajuan-kemajuan dalam produktivitas dan kehidupan sosial yang lebih baik.

(7)

Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada penyusunan ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi yang dibuat oleh pencipta perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital. Microsoft dan 1400 perangkat lunak lainnya dari perusahaan content informasi tergabung dalam Asosiasi Industri Informasi dan Perangkat Lunak (SIIA), yang mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan pelaksanaan hukum-hukum yang sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh dunia. SIIA dibentuk pada 1 januari 1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak dengan Ssosiasi Industri Informasi. SIIA menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para individu agar melaporkan aktivitas pembajakan serta menyebarluaskan program edukasi untukm membantu organisasi melawan pembajakan perangkat lunak dan telah mempublikasi penuntun untuk karyawan dalam menggunakan perangkat lunak. Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang yakin bahwa hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan bahwa perangkat lunak seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan. Menurut kelompok-kelompok ini, ada keuntungan sosial yang lebih besar dari distribusi perangkat lunak secara bebas.

3. Akuntabilitas dan Pengendalian

Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan? Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.

Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan pribadi, teknologi informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik sosial yang ada yang member perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh mesin yang sebagian dikendalikan oleh perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab dan dimintaui pertanggung jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan el;ektronik seperti Amerika Online mengizinkan pengiriman materi-materi pornografi atau materi lainnya yang melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap tidak bertanggung jawab atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh penggunannya? Bagaimana dengan internet? Jika anda meng-outsource proses informasi, dapatkah anda dianggap vendor eksternal yang bertanggung jawab untuk segala kerugian yang ditanggung oleh konsumen?

(8)

Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggung jawaban menaruh perhatian pada harapan-harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan pelayanan jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk mengembangkan perangkat cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah organisasi secara ketat dianggap bertanggung jawab atas layanan system yang diberikan? Jika organisais secara ketat dianggap bertanggung jawab, dampak apa yang terjadi terhadap pengembangan system layanan yang baru? Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan papan pengumuman public memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan salah persepsi sehingga merugikan banyak orang lain? Atau haruskah perusahaan penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk dalam hal penyensoran informasi?

Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara penyedia jasa informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat lunak sampai penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin dibebaskan dari pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan mereka), dan layanan individu-pengguna, organisasi, dan komunitas- yang menginginkan agar organisasi dianggap bertanggung jawab secara hukum karena member layanan system berkualitas tinggi (dan berarti nmemaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab secara hukum, padahal para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa mengakui bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang-undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggu jawab kepada para penyedia jasa? Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum.

4. Kualitas Sistem

Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat? Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.

5. Kualitas Hidup

(9)

begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.

Tetapi dari segi negatif, banyak penyalah gunaan internet, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online di media social sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan mereka, aktivitas online juga menguras banyak waktu dan tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan techno stress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer.

Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.

Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan membahayakan. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.

Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu keuntungan besar dari sistem komputer kontemporer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi kontemporer.

(10)

isu-isu etika lainnya yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapan standar untuk mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat (Anonim3, 2008).

Memahami isu-isu etika dan social yang terkait dengan system

Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, untuk membuat pilihan-pilihan yang menuntun perilakunya. Teknologi informasi dan sistem informasi mengangkat masalah-masalah etika baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan social yang intensif, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban. Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun bisa juga digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian

Tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika

Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Ada empat tren teknologi yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika (Yudhi, 2015):

1. Berlipat gandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam proses produksinya. Hasilnya adalah, ketergantungan kita kepada system dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta kualitas data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan kemantapan system informasi belum secara universal diterima atau diupayakan. 2. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan

drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.

(11)

mengenai individu. Dengan teknologi system informasi kontemporer, perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada pada masa lalu.

4. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA) memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi.

Etika pada masyarakat informasi

Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”?

Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara hukum

Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya.

Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat. Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab (yudhi, 2015).

Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar. Analisis Etika

Analisis etika dapat dilakukan melalui lima tahap (Yudhi,2015) 1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.

(12)

3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.

4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.

Prinsip-prinsip etika

Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah (Anonim2, 2008):

1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda

2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga

3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil.

4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur 5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling

sedikit

6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.

Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda.

Aturan-aturan perilaku professional

Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para professional seperti American Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of Information Technology Proffesionals (AITP), dan Association of Computing Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya sendiri dalam minat umum kemasyarakatan.

1. Dimensi-dimensi moral dari system informasi

(13)

menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil.

Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:

1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.

2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.

3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.

4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. 5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet

untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.

6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.

8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan kajian pustaka yang meliputi kajian dari berbagai literatur tentang sistem informasi dan isu etika dan social dan politik. Sistem informasi sebagai solusi perbaikan efisiensi dan efektifitas. Di sisi lain memberikan sebuah dampak perubahan di bidang social, etika dan juga politik karena perkembangannya mengambil andil besar dalam perubahan struktur sosial di tempat kerja dan masyarakat luas.

Pembahasan

(14)

dalam hal etika disetiap bagian bagian kerja, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat. Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan. Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Terdapat berbagai kasus dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar salah atau yang biasa kita sebut dengan etika.

Saran dan kesimpulan

(15)

Daftar Pustaka

Yudhi Herliansyah, 2015, Modul bahan ajar Isu etika dan Sosial dalam Sistem informasi universitas mercubuana.

Anonim 1, 2009, http://fadlisim.blogspot.com/2009/10/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem.html (diakses 25 maret 2017 pukul 18:15)

Anonim2, 2008, http://mawaries.wordpress.com/2008/12/02/bab-4-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/ (diakses 25 maret 2017 pukul 18:25)

Referensi

Dokumen terkait

Anda dapat mencantumkan diagram alir maupun komponen dan parameter yang digunakan di dalam praktikum dalam sebuah gambar ataupun

Tanaman rosella (sabdariffa hibiscus linn) merupakan tanaman yang sangat dikenal saat ini karena pada kelopak bunga rosella dapat digunakan sebagai minuman kesehatan yang

Berdasarkan analisis uji hipotesis yang diujikan, diketahui bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima atau menunnjukan angka signifikan yaitu ada pengaruh

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa perbandingan kinerja perkebunan kelapa sawit Indonesia dan Malaysia selama periode 2000 – 2015, khususnya komoditas

Jika suatu larutan yang terdiri dari dua buah larutan komponen yang cukup mudah menguap misalnya larutan benzene-toluene dididihkan, maka fase uap yang terbentuk akan

Untuk kadar volatile matter, kadar abu dan kadar fixed carbon, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang didapatkan pada penelitian pembuatan briket dengan bahan baku daun

Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan dan pranta sosial memiliki ketrkaitan yang erat, dimana pendidikan membutuhkan suatu pranata sosial

Hasil penelitian mengenai variabel kompetensi pedagogik guru yang diukur berdasarkan tujuh indikator yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kemamuan guru dalam