21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Ditinjau dari tujuannya pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6). Dengan alasan seperti inilah pendekatan kualitatif dipilih peneliti, artinya penelitian ini tidak bermaksud untuk melakukan generalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara tepat sifat– sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat atau organisasi tertentu (Koentjaraningrat, 1997: 29). Jenis penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Lady Companion di Karaoke Mini 2 dalam melayani pengunjung.
3.2. Unit Pengamatan
Unit pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisis (Ihalauw, 2003:178). Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah Lady Companion, pengelola dan pengunjung di Karaoke Mini 2.
3.3. Unit Analisis
22
mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, komparasi, dan sejenisnya (Amirin, 2000:2).
Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah strategi komunikasi interpersonal Lady Companion di Karaoke Mini 2 dalam melayani pelanggan. Pada penelitian ini peneliti menulis dari semua data yang berhasil di kumpulkan selama proses penelitian di lakukan, dan penulisan berbentuk uraian terperinci, kemudian di reduksi, dirangkum dan di pilih hal-hal yang pokok untuk di fokuskan pada hal-hal yang di anggap penting, yang terkait dengan masalah penelitian. Ketika semua data telah terpilih, maka kemudian peneliti berusaha untuk mengambil kesimpulan dari proses tersebut. Tetapi kesimpulan yang ada masih direfleksikan secara terus menerus selama pembahasan berlangsung.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang sesuai dengan pokok permasalah. Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama, data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman pertanyaan untuk mencapai tujuan penelitian. Kedua, data sekunder, yaitu keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku dan laporan yang sifatnya dokumentasi (Siagian dan Sugiarto, 2001:19).
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden (Suyanto dan Sutinah, 2007:55). Data primer penelitian ini berupa transkrip wawancara dan matriks wawancara dari responden yaitu Lady Companion di Karaoke Mini 2.
2. Data Sekunder
23
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam (in depth
interview). wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan
data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Proses observasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu persiapan, memasuki lingkungan penelitian, memulai interaksi, pengamatan dan pencatatan, serta menyelesaikan tugas lapangan (Gulo, 2010:116). Kemudian dokumentasi dilakukan untuk memberikan tambahan data visual untuk menunjukkan strategi komunikasi interpersonal Lady Companion di Karaoke Mini 2. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada Lady Companion di Karaoke Mini 2, pengunjung dan pengelola.
1. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. 2. Dokumentasi
Selain menggunakan teknik wawancara peneliti juga melakukan studi kepustakaan seperti data Karaoke Mini 2, dan dokumen berupa gambar atau foto.
3. Pengamatan
Pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias dari proses wawancara.
24
3.6. Analisis Data
Penelitian Kualitatif merupakan proses penelitian yang
berkesinambungan. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Moleong, 2007:168). Analisis data kulaitatif didasarkan pada hasil wawancara mendalam dan observasi. Tahapan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 2007:16).
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data mentah yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles & Huberman, 1992:16).
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles & Huberman, 1992:17). Setelah data yang tersusun di cross-check dengan dokumen yang ada dan dengan sumber-sumber informasi lain, kemudian data disajikan.
3. Triangulasi Data
25
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini Triangluasi dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Menurut Nasution (2003: 115), triangulasi bersifat reflektif, yaitu berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, sehingga menghindari kesan subjektifitas. Metode triangluasi yang dilakukan peneliti adalah dengan metode pemanfaatan sumber. Menurut Patton (2009: 331), dalam penelitian kualitatif Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Sehingga untuk mencapai taraf kepercayaan dan menghidarkan subjektifitas hasil penelitian maka langkah-langkah yang diterapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membandingkan hasi pengamatan dengan data hasil wawancara, b. Membandingkan apa yang dikatakan subjek penelitian di depan
umum atau orang lain dengan apa yang dikatakan secara pribadi, c. Membandingkan situasi pengambilan data, dan
d. Membandingkan subjek penelitian dengan subjek penelitian lainnya yang memiliki strata sama.
4. Penarikan Kesimpulan