• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN WUDHU BAGI REMAJA DI DESA KALILEMBU KARANGDADAP PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN WUDHU BAGI REMAJA DI DESA KALILEMBU KARANGDADAP PEKALONGAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

37

A. Gambaran Umum Desa Kalilembu 1. Letak Geografis

Desa Kalilembu termasuk dalam wilayah kecamatan Karangdadap

kabupaten Pekalongan. Desa kalilembu adalah Desa yang mempunyai luas wilayah sekitar 116.316 ha (hektar). Desa Kalilembu merupakan salah satu dari 11 Desa di Wilayah kecamatan Karangdadap, yang terletak 1 km dari Kecamatan. secara Geografis Desa Kalilembu mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pangkah. b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Karangdadap. c) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pagumengan mas.

d) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Batang.1

2. Kondisi Demografi

a). Jumlah penduduk desa kalilembu secara umum adalah sebagai berikut :

* Jumlah total : 3030 jiwa

*Jumla laki-laki : 1456 jiwa

* Jumlah perempuan : 1574 jiwa

* Jumlah KK : 722 KK

(2)

* Jumlah KK Prasejahtera : 491 KK

* Keluarga sejahtera 1(s-1) : 100 KK

* Keluarga sejahtera 2 : 48 KK

* Keluarga sejahtera 3 : 43 KK

* Keluarga sejahtera 3plus : 40 KK

b). Keadaan penduduk menurut pendidikan di Desa kalilembu sebagai berikut:

* Belum sekolah : 282 Orang

* Belum tamat SD/ sederajat : 379 Orang

* Usia 7- 45 tidak pernah sekolah : 5 Orang

* Pernah sekolah SD tapi tidak tamat : 129 Orang

* Tamat SD / sederajat : 1154 Orang

* Tamat SLTP : 735 Orang

* Tamat SLTA : 306 Orang

* Tamat D1 : 1 Orang

* Tamat D2 : Orang

* Tamat D3 : 4 Orang

* Tamat S1 : 34 Orang

* Tamat S2 : 1 Orang

Tingkat pendidikan Desa Kalilembu selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini :

(3)

Tabel 1 Tingkat Pendidikan

Pra sekolah SD SLTP SLTA SARJANAH

282 1159 735 306 40

3. KEADAAN SOSIAL

a) Agama

Dengan jumlah penduduk di Desa kalilembu 3030 Jiwa , keadaan penduduk di Desa Kalilembu mayoritas (100 %) memeluk agama Islam. Masyarakat juga mempunyai rutinitas pengajian di tiap-tiap Musholah seminggu dua kali terbagi dalam komunitas campuran, komunitas

laki-laki, komunitas perempuan dan komunitas muda – mudi.2

Desa Kalilembu juga dikenal sebagai desa yang religius karena nuansa keagamaan yang kental. Kegiatan keagamaan sudah banyak dilakukan secara rutin yang diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat. Masing-masing kelompok mempunyai kegiatan keagamaan rutin yang terpisah dari kelompok lain, seperti kelompok tahlil bapak-bapak tiap malam jum’at, kelompok tahlil rutin remja putra juga tiap malam jum’at, kelompok tahlil dan berzanji ibu-ibu tiap hari jum’at dan hari minggu, kelompok berzanji anak-anak dan remaja putra tiap malam jum’at, dan kelompok berzanji remaja putri juga tiap malam jum’at tetapi terpisah dengan kelompok remaja putra dan pada hari jum’at keliwon bebersih ke makam atau ziarah kubur ke makamnya keluarganya, para wali yang

(4)

setiap tahunnya ada khaul dalam rangka untuk mengingatkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah bahwa kita itu nantinya akan meninggal dunia supaya kita itu sadar bahwa di dunia itu hanya sekedar/sebentar semua yang kita miliki itu nantinya akan kembali ke asalnya yaitu Allah Swt.3

b) Luas wilayah

Desa Kalilembu merupakan salah satu dari 11 Desa di Wilayah kecamatan Karangdadap, yang terletak 1 km dari kota Kecamatan. Desa Kalilembu adalah Desa yang kecil dimana mempunyai luas wilayah

sekitar 116.316 Ha / m3 dengan rincian sebagai berikut.

c) Tanah sawah

* Sawah irigasi : 8000 ha

* Sawah irigasi ½ teknis : 9000 ha

* Sawah tada h hujan : 32.220 ha

d) Tanah Kering * Tegalan / ladang : 15.058 ha * Pemukiman : 45.338 ha e) Tanah basah * Tanah rawa : - ha * Tanah surut : - ha f) Tanah perkebunan

(5)

* Tanah perkebunan rakyat : - ha

* Tanah perkebunan negara : - ha

* Tanah perkebunan swasta : - ha

g) Tanah fasilitas umum

* Kas Desa : 2500 ha * Perkantoran pemerintah : 0,700 ha * Lapangan : - ha * Tanah bengkok : 13,487 ha - Kepala Desa : 4970 ha - Sekertaris Desa : 2,255 ha - Kaur : 2,242 ha - Pembantu kaur : - ha - Kadus : 4,020 ha - Guru : 0,580 ha h) Tipologi Desa : * Desa Pantai ( - ) * Desa Pegunungan ( - ) * Desa Perkotaan ( v ) i) Orbitasi :

* Jarak dari ibu kota Negara : 600 Km

* Jarak dari ibu kota Propinsi : 150 Km

* Jarak ke Ibu kota Kabupaten : 18 Km

(6)

j) Iklim :

* Curah hujan : 32 M2

* Suhu rata-rata : 37 0 C

* tinggi tempat : 11 Mdl

* Bentang wilayah : Dataran rendah

k) Etnis

* Jawa : 3030 Orang

* Negro : - Orang

4. KEADAAN EKONOMI a) Mata pencaharian

Desa Kalilembu merupakan Daerah tujuan Wisata Alam ( Bendungan Asemsiketek). Keadaan penduduk Desa Kalilembu menurut Mata Pencaharian mayoritas bekerja sebagai wirasuasta , petani , home industri (konveksi ), juga berprofesi sebagai buruh , pedagang , dan lain – lain.4

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2.

Karakteristik Pekerjaan Masyarakat Desa Kalilembu

No Pekerjaan Jumlah ( jiwa )

1 Petani 155

2 Buruh Tani 153

3 Buruh Bangunan 295

4 Pedagang 265

4 Nur Khayati, Kaur Pembangunan Desa Kalilembu, Wawancara Pribadi, Kalilembu, 10

(7)

5 PNS 17 6 Pensiunan 3 7 Nelayan - 8 Pengusaha 41 9 Buruh Industri 325 10 Tukang Kayu 17 11 Lain – lain 59 Jumlah 1330

b) Sarana dan prasarana a) lembaga pendidikan

* Jumlah TK/ RA : 2 Unit

* Jumlah SD / MI : 2 Unit

* Jumlah madrasah : 1 Unit

b) Kelembagaan keamanan

* Jumlah pos kamling : 4 Unit

* Jumlah Hansip / sejenisnya : 35 Unit

c) Tempat Ibadah

* Jumlah Musholah : 11 Unit

* Jumlah Masjid : 1 Unit

d) Prasarana Desa

* Balai Desa : 1 Unit

(8)

* Jalan Kecamatan : 1 Km

* Jalan Desa : 5 Km

Jumlah kepemilikan hewan ternak penduduk Desa kalilembu dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3

Kepemilikan Hewan Ternak

AYAM ITIK KAMBING SAPI KERBAU LAIN-LAIN

6250 158 10 2 73

5. KONDISI PEMERINTAHAAN DESA

Secara administrasi Desa Kalilembu memiliki susunan Kepemerintahan

terbagi dalam 9 Dusun , 5 RW, dan 12 RT.5

selengkapnya dapat terlihat dalam tabel 4 berikut ini : Tabel 4

Jumlah Rt/ Rw Desa Kalilembu No Nama Desa Kepala Desa Jumlah RW Jumlah RT Nama Dusun & RW Nama Ketua RW Nama RT Nama Ketua RT

1 Kalilembu Suparno Barat 01 Wasaer 01

02

Mansur Sumedi

(9)

03 Ali mustopa 2 Utara 02 Santoso 01 02 Makmur Tari 3 Tengah 03 Sakhur 01 02 03 Santuri Wasiun Rayis HR 4 Jrakah 04 Rozi 01 02 Agus nawawi Safii 5 Wonosari 05 Busro tirto 01 02 Masykuri Khoyin

a) Lembaga pemerintahan Desa

 Jumlah aparat Desa : 7 Orang

 Pendidikan kepala Desa : SLTA

 Pendidikan Sek-Des : -

 Pendidikan Kaur

(10)

o Kaur Pembangunan : SLTA

o Kaur Kesra : SLTA

o Kadus 1 : SLTP

o Kadus 2 : -

o Kadus 3 : SLTA

o Kadus 4 : SD

b). Prasarana Pemerintahan

* Balai Desa : Ada

* Kondisi Balai Desa : Baik

* Jumlah Mesin ketik : 2 buah

* Jumlah komputer : 1 Unit

* Jumlah mesin hitung : 3 buah

* Jumlah meja : 8 buah

* Kondisi : Baik

* Jumlah Kursi : 12 buah

* Kondisi : Baik

* Jumlah almari : 6 buah

* Jumlah buku administrasi : 31 buah

* Kondisi : Terisi / kadang -kadang

* Kendaraan dinas : Ada

(11)

6. Struktuk Organisasi Pemerintahan

Suatu organisasi dihimpun sebagai wadah kesatuan kerja dan tanggung jawab sebagai sistem pelaksanaan administrasi yang masing-masing komponen berusaha menerapkan fungsinya berdasarkan tingkatan struktur yang membawahinya. Pembagian struktur pada masing-masing bidang memudahkan ruang kerja berdasarkan tugas dan kewajiban yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untuk menjalin kerja sama yang baik.

Adapun bagan struktur organisasi pemerintahan Desa Kalilembu adalah sebagai beriku

(12)

Tabel 5

Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap6

---

B. Kondisi Remaja Di Desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan.

Desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan ¼ penduduknya adalah remaja. Dimana remaja di Desa Kalilembu mempunyai produktivitas yang cukup tinggi. Remaja Desa Kalilembu mempunyai bermacam-macam aktivitas, ada yang masih menempuh pendidikan di sekolah,

6 Nur Khayati, Kaur Pembangunan Desa Kalilembu, Wawancara Pribadi Kalilembu, 10

Oktober 2015. Kepala Desa Suparno BPD A. Syahroni Kadus I Mufakiyah Kadus II - Kadus III Inayah Kadus IV Aspari Sekretaris Desa - Kaur pemerintahan Suhardi Kaur Pembangunan Nur Khayati Kaur Kesra Afifudin

(13)

ada yang sudah bekerja, ada yang masih di pondok pesantren ada pula yang menganggur. Selain itu mereka juga mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda ada yang sampai tamat SMA/MA, ada juga yang hanya tamatan SD. Hal ini yang menyebabkan pengetahuan masing-masing remaja terhadap wudhu dan imlementasinya dalam kehidupan sehari-hari menjadi berbeda beda.

Pada tahapan awal peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap enam remaja yang ada di Desa Kalilembu antara lain :

1. Nama : Tata Arianto

Usia : 16 Th

Pendidikan : Kelas 3 MTSS Proto Kedungwuni

Tata dilahirkan oleh keluarga yang cukup religius, Orang tuannya

sebagai wirausaha dan mempunyai latar belakang pendidikan lulusan Madrasah dirasa cukup mumpuni dalam mendidik agama kepada anaknnya. Selain sekolah di sekolah yang mempunyai basic agama yang cukup kuat, di desa Tata juga menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah Nurul Huda setiap sore hari.

2. Nama : Sopikhin

Usia :18 Th

Pendidikan : Kelas 3 MAS Proto Kedungwuni

Sopikhin dilahirkan dari keluarga biasa-biasa saja baik dari sisi

ekonomi maupu keagamaannya. Orang tuanya yang hanya menempuh pendidikan Sekolah Dasar bukan berarti tidak memperhatikan pendidikan

(14)

anaknya. Dalam kesehariannya sopikhin dapat dikatakan sebagai remaja yang taat beribadah bisa dilihat dari seringnya berjamaah di musholah, mendatangi majelis taklim, dan mengaji di tempat salah satu ust di desa.

3. Nama : Sakinah

Usia : 16 Th

Pendidikan : Kelas 3 MTS Simbang Kulon

Sakinah adalah anak ke tiga dari lima bersaudara dalam

kesehariannya sakinah adalah remaja yang cukup pendiam, dalam pergaulannya tidak seperti remaja putri sebayanya yang suka berpenampilan gaya modern mengenakan jeans dan baju yang ketat. Penampilannya sedrhana. Dalam keberagamaannya juga cukup religius selain sekolah di sekolah formal ia juga telah menamatkan pendidikan TPQ hingga wisuda dan melanjutkan ke Madrasah Diniah dan telah berhasil ditamatkanya pula

4. Nama : Fi’il

Usia : 16 Th

Pendidikan : Tamat SD

Fi’il lahir dari keluarga sederhana ayahnya bekerja sebagai buruh

dan ibunya bekerja sebagai pedagang nasi di kampung. Karena keterbatasan biaya Fi’il hanya menamatkan sekolahnya sampai sekolah Dasar saja selain itu Fi’il juga pernah mengenyam pendidikan di TPQ Nurul Huda Desa Kalilembu. Dalam kesehariannya Fi’il sudah bekerja sebagai penjahit di salah satu usaha konfeksi tetangganya.

(15)

5. Nama : Samsul

Usia : 16 Th

Pendidikan : Tidak tamat SD

Samsul dibesarkan di keluarga yang kurang begitu memperhatikan

pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Meski yang jadi alasan adalah keterbatasan biaya. Dalam kesehariannya ia kurang menjalankan perintah-perintah agama, misalnya saja menjalankan sholat, ia tidak setiap waktu menjalankan sholat bahkan boleh dibilang jarang dalam seminggu kadang hanya sholat jumat saja. Aktivitasnya seharti hari bekerja sebagai penjahit di konveksi kalo tidak bekerja waktunya dihabiskan untuk main PS atau main tidk jelas istilah jawanya “mayeng”.

6. Nama : Wiwik

Usia : 18 Th

Pendidikan : Tamat SD

Wiwik dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh tenun di Desa

Pakumbulan. Sehari-hari selain bekerja waktunya dihabiskan dirumah sesekali jalan-jalan. Dalam keberagaamaanya wiwik termasuk biasa-biasa saja, jarang terlihat sholat berjamaah ke moshola, jarang pula mendatangi majelis taklim. Dalam menjalankan ibadah hanya semampunya saja yang ia bisa dan ketahui.

(16)

C. Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terkandung Dalam Praktik Wudhu Bagi Remaja Di Desa Kalilembu

Dalam pelaksanaan suatu ibadah dibutuhkan adanya kebersihan atau kesucian. karena dalam semua praktek ibadah pada kenyataannya didahului dengan berbagai macam praktek penyucian diri. Bahkan, penyucian diri ini tidak hanya terkait dengan hal-hal yang bersifat fisik saja, tetapi psikis pun juga sangat dianjurkan. Salah satu di antara praktek penyucian diri yang harus dilakukan oleh umat Islam dalam rangka beribadah kepada Allah SWT adalah wudhu.

Untuk memperoleh data tentang nilai-nilai pendidikan wudhu dan implementasinya bagi remaja di desa Kalilembu, penulis menggunakan metode wawancara. Dalam hal ini yang akan menjadi fokus penelitian penulis adalah nilai-nilai pendidikan wudhu diantaranya pendidikan ibdah, iman, kesehatan jasmani, kesehatan rohani, psikologis, akhlak, dan menahan amarah.

Sebagaimana yang dikatakan Tata Arianto dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“Yo ono, misal pak shalat orak wudhu yo rak sah shalate, wudhu biso dadeke sehat juga, karo iman misal wudhu shalat yo berarti percoyo

karo gusti Allah dan sebagainya”.7

Demikian halnya yang dikatakan Sakinah dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“ Ono, kalau mau shalat harus wudhu orak wudhu yo rak sah, karo iman pedek karo gusti Allah, karo kesehatan wajahe seger, karo Akhlak yo kelakuane dadi apik, karo jiwa yo dadi tenang jiwane, karo emosi orak

jengekelan”.8

7 Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015. 8 Sakinah, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015 .

(17)

Pendapat yang sama disampaikan Sopikhin bahwa :

“ Ya sangat pengaruh kerena wudhu itu bersangkut paut dengan segala macam aspek kehidupan. Terutamanya wudhu itu kalau di niati ibadah yo dadine ibadah itu kan tergantung macam-macam niatnya, kalau dengan iman wudhu secara terus menerus itu bisa mejadikan atine bersih, lalu beriman, dan taqwa, dengan kesehatan wudhu biso gawe wajahe bersinar, seger atine resik, dengan akhlah menjadi baik, biso mensucikan jiwa, bisa

membuat marah itu semakin hilang kalau melakukan wudhu”.9

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan sehari-hari ternyata terdapat nilai-nilai pendidikan bagi kita. Perlu diketahui bahwa wudhu yang kita lakukan memang kelihatanya sepele, dibalik itu semua wudhu mengandung hikmah atau nilai-nilai pendidikan bagi kita semua diantaranya:

a. Pendidikan Ibadah

Berwudhu merupakan suatu ibadah yang berangkaian dengan shalat. Melaksanakan dan mendirikan shalat lima kali sehari semalam adalah wajib’ain bagi setiap orang yang beragama Islam. Untuk sahnya shalat disyaratkan bersuci terlebih dahulu, sehingga berwudhu untuk shalat wajib menjadi wajib hukumnya. Dengan kata lain, orang yang akan melaksanakan suatu ibadah shalat baik yang wajib maupun yang sunnah itu harus dalam keadaan suci, baik suci dari hadast kecil maupun besar.

Sebagaimana yang dikatakan Tata Arianto dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“ Yo wudhu, sebab nek orak wudhu orak sah shalate.”10

Pendapat yang sama dikatakan Fiil mengatakan bahwa :

9 Sopikhin, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015 . 10 Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015.

(18)

“ Wudhu, sebabe ben orak najis, sholate ben sah.”11 Pendapat yang sama dikatakan Samsul mengatakan bahwa :

“ Wudhu, najise ben ilang.”12

Pendapat yang sama dikatakan Wiwik mengatakan bahwa :

“ Wudhu. Ben resik disunahke.”13

Dan pendapat lain yang dikatakan Sopikhin dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“ Wudhu, karena sak durunge shalat itu harus suci dulu, suci dari hadast

kecil dan besar. Karena kui kabeh termasuk ajaran Islam.”14

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan sangat berpengaruh, karena wudhu merupakan suatu syarat sahnya shalat. Orang yang akan melaksanakan suatu ibadah shalat baik yang wajib maupun yang sunnah itu harus dalam keadaan suci, baik suci dari hadast kecil maupun besar.

b. Pendidikan keimanan

Pendidikan keimanan bahwa wudhu merupakan amaliah harian, maka ketentraman dan kedamaian jiwa seseorang muslimpun senantiasa bertambah setiap hari. Iman akan semakin meningkat dan jiwa akan terdidik untuk selalu tersebar akan kehadiran Allah. Sebagaimana yang dikatakan Tata Arianto dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“ ... iman misal wudhu shalat yo berarti percoyo karo gusti Allah,

berdoa’ dan sebagainya.”15

11 Fiil, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 12

Samsul, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

13 Wiwik, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 14 Sopikhin, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 15 Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015.

(19)

c. Pendidikan Kesehatan Jasmani

Pendidikan kesehatan jasmani bahwa wudhu dapat menyehatkan badan jasmani kita seperti menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada tubuh kita dan menghilangkan penyakit kulit. Sebagaimana yang dikatakan Sopikhin dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“biso, sebab biso membuat wajah bersinar, bisa menghilangkan kotoran, koyo maune gudiken dadine ilang. Podone yo gampange

menghilangkan penyakit kulit”.16

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan sangat berpengaruh. wudhu nampaknya sepele dan mudah dilakukan. Ternyata dibalik kemudahan wudhu, wudhu dapat menghilakan kotoran dan najis yang melekat pada anggota wudlu tubuh kita dan bahkan wudhu bisa menghilangkan penyakit kulit.

d. Pendidikan Kesehatan Rohani

Pendidikan kesehatan rohani bahwa wudhu dapat membersihkan hati kita, menghilangkan penyakit-penyakit dalam hati dan menghilangkan dosa-dosa yang kita lakukan dengan anggota tubuh kita baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja seperti melakukan maksiat melalui anggota tubuh seperti mulut, mata, telinga, kaki dan sebagainya itu semua dapat dihilangkan sedikit demi sedikit dengan melalui wudhu.

Sebagaimana yang dikatakan Tata Arianto dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“Biso, wajahe dadine putih, padang asale keno banyu teros awake resik. Yo ono seng secara kesehatan ki seng bagian ngisor bagian gok usus

(20)

nek nanggon wudhu seng biso ngilangke kotoran nang gok kono gok ususe yo melalui wudhu seng biso ngilangi dadi nko jerone biso resik atine”.17

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan bahwa daerah-daerah yang sering dibasuh air wudhu memang daerah yang paling sering melakukan dosa seperti hidung, muka, kedua tangan, kepala, telinga dan kaki. Anggota-anggota inilah sering melakukan dosa. Sehingga dengan berwudhu dosa-dosa yang kita lakukan pada anggota-anggota tubuh kita akan hilang dengan cara berwudhu.

e. Pendidikan Psikologis

Pendidikan psikologis bahwa orang yang sering melakukan wudhu hatinya akan suci, jiwanya tentram dan damai. Sebagaimana yang dikatakan Sopikhin dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“Bisa karena apa, wudhu itu termasuk suci bisa menjaga diri lalu jiwa

menjadi tentram”.18

Senada dengan pendapat Sopikhin, Tata mengatakan bahwa:

“Biso, wes wudhu tinggal shalat, seng pertama tinggal shalat ae nek

wes sholat nko adem opo maneh tinggal turu”.19

Pendapat lain yang disampaikan Sakinah bahwa:

“Biso, Atine dadine tenang”.20

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan wudhu bisa menjadikan jiwa kita menjadi sejuk, tentram, dan damai sehingga jiwa kita akan merasa lebih tenang.

17

Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015 .

18 Sopikhin, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015 . 19 Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015. 20 Sakinah, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

(21)

f. Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak bahwa orang yang sering membiasakan wudhu akhlaknya akan menjadi baik. Dalam berwudhu kita diajarkan tertib atau urut-urut, mendahulukan yang kanan dan mengahirkan yang kiri. Dan Ketika kita akan menghadap Allah kita harus bersuci terlebih dahulu supaya dalam mendekatkan diri kepada Allah kita itu harus keadaan suci dan bersih.

Sebagaimana yang dikatakan Sakinah dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“ Ono, kalau mau shalat harus wudhu orak wudhu yo rak sah, karo iman pedek karo gusti Allah, karo kesehatan wajahe seger, karo Akhlak yo kelakuane dadi apik, karo jiwa yo dadi tenang jiwane, karo emosi orak

jengekelan.21

g. Pendidikan Menahan Amarah

Pendidikan menahan amarah ketika tubuh kita sedang marah maka sulit dikendalikan karena pada saat marah suhu tubuh naik dan tidak terkontrol sehingga tubuh menjadi panas oleh karena itu ketika sedang marah maka kita dianjurkan untuk bewudhu. Sebagaimana yang dikatakan Tata dalam wawancara, mengatakan bahwa :

“Orak tau, tapi wudhu biso ngilangke jengkel tah wes wudhu tinggal

shalat, ngaji dadi jengkele ilang dewe. Tapi aku orak tau ngelakoni.”22

Senada halnya yang dikatakan oleh Sakinah dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“Orak. Yo tapi biso ngilangi jengkel, misal jengkel gawe wudhu

jengkele mending ilang krosone adem awake.”23

21 Sakinah, Pelajar , Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 22 Tata Arianto, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015. 23 Sakinah, Pelajar , Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

(22)

Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa praktik wudhu yang kita lakukan ketika kita marah kita dianjurkan untuk melakukan wudhu karena pada saat kita marah tubu kita terasa panas sehingga dengan berwudhu maka suhu tubuh kita akan menurun dan tubuh menjadi stabil.

D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Wudhu Bagi Remaja di Desa Kalilembu Karangdadap Pekalongan

Praktik wudhu yang dilakukan anak-anak remaja Desa Kalilembu dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku bagi remaja dalam segala hal. Sebagaimana yang dikatakan Tata Arianto dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“Yo biso, kalau seng biasa wudhu bakale perilakune apik. Yo seng orak

tau wudhu yo orak.”24

Senada yang dikatakan Sopikhin dalam wawancara, mengatakan bahwa: “Menjaga diri dari hal yang negatif, perilakune apik, membuat orang itu terjaga dari yang tidak baik menjadi baik, bisa mencegah maune ngelakoni maksiat dadi orak ngelakoni maksiat, dan menjaga diri dari

kotoran.”25

Senada yang dikatakan Sakinah dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“ Yo biso. Akhlake dadi apik, jiwane tentrem.” 26

Senada yang dikatakan fiil dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“ biso, perilakune dadi apik, sopan.”27

Senada yang dikatakan Samsul dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“ Biso, yo dadi apik.”28

Senada yang dikatakan Wiwik dalam wawancara, mengatakan bahwa:

“ Yo biso. Dadi adem, damai.”29

24 Tata, Pelajar, Wawancara Pribadi, Minggu 11 Oktober 2015. 25

Sopikhin, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

26 Sakinah, Pelajar, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 27 Fiil, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015. 28 Samsul, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

(23)

Pendapat lain dikatakan K.H. Agus Salim selaku tokoh masyarakat Desa Kalilembu, mengatakan bahwa:

“masalah bab wudhu, yo kui jelas biso mempengaruhi kearah yang lebih baik sebab di desa kalilembu tiap seminggu sekali ono majlis taklim, pengajian-pengajian rutin itu kan jelas bahwa kui kabeh biso memperbaiki sisitem ibadah koyo wudhu, shalat, akhlak dan sebagainya

yo dadi intine tambah suwi yo biso tambah apik.”30

Pendapat yang sama di kemukakan oleh Kyai. Roqib tokoh masyarakat Desa Kalilembu, mengatakan bahwa:

“Perkembangan remaja maju mundurnya saat-saat ini sebenarnya sangat pengaruh dengan adanya lingkungan atau pergaulan lingkungan. Cuman karena ditanamnya rohani itu diperkuat maka akhirnya kedepannya lebih baik untuk kemajuan bocahe. Intine yo biso membuat kearah yang lebih baik soale kan sebelum diajarkan babakan wudhu istilahnya nanggone sunnah, syarat, rukunnya itu kan dalam berwudhu itu mengandung banyak pelajaran-pelajaran seng biso kito ambil diantarane yo tentang akhlak dan sebagainya. Sebelumnya itu diantarane babakan wudhu bisa memberikan penjelasan-penjelasan menegenai babakan akhlah nantinya itu bisa memepengaruhi kearah

akhlak yang lebih baik.”31

Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa orang yang sering melakukan wudhu perilakunya akan menjadi baik, menjaga diri dari hal yang negatif, membuat orang itu terjaga dari yang tidak baik menjadi baik, menjaga diri dari kotoran, akhlaknya menjadi bagus, jiwanya menjadi tentram, sopan, jiwanya menjadi sejuk dan pikirannya menjadi damai. Bahwa wudhu yang dilakukan lima kali sehari dapat mempengaruhi perkembangan remaja dan dapat mempengaruhi perilakunya kearah yang lebih baik bagi kehidupan sehari-hari.

29 Wiwik, Kerja, Wawancara Pribadi, Senin 12 Oktober 2015.

30 Agus Salim, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Jum’at 9 Oktober 2015 . 31 Roqib, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Jum’at 9 Oktober 2015.

(24)

Ini menunjukan bahwa nilai-nilai pendidikan dalam wudhu sudah dipahami dan dipraktikan oleh remaja di desa Kalilembu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sudah seharusnya menjadi sesuatu yang harus diketahui oleh remaja agar dalam melaksanakan beribadah kepada Allah itu harus dalam keadaan suci, terjaga dari kotoran, jiwanya akan tenang tentram, damai, imanya semakin meningkat dan perilakunya akan menjadi baik. Orang yang benar-benar tau tentang apa arti wudhu ketika berwudhu dia meresapi apa yang ia lakukan itu dengan sungguh-sungguh. Maka efek yang ia rasakan dari wudhu itu akan mempengaruhi bagi dirinya dan akan tertanam di dalam hatinya.

Sebagaimana yang dikatakan K.H. Agus Salim selaku tokoh masyarakat Desa Kalilembu, mengatakan bahwa:

“ Supaya wudhunya baik dan sebagainya yo dikasih seperti santapan-santapan rohani, pengajian-pengajian, dan sebagainya jadi nantinya bisa mengarahkan kearah yang positif seperti Wudhunya lebih baik, ibadahya lebih baik dan sebagainya intine supaya anak remaja itu untuk menambah ilmu atau memperoleh pengetahuan melalui pengajian-pengajian yang

sudah ada.”32

Pendapat lain dikatakan Kyai. Roqib tokoh masyarakat Desa Kalilembu, mengatakan bahwa:

“ Tentang wudhu disinikan sebelum disampaikan babakan mengenai wudhu lebih dahulu dikasih pengertian-pengertian bahwa babakan adap dan andap ashor untuk mengenai istilahe jiw-jiwa biar bertambah berpotensi, bermanfaat. Maka harus diberi penjelasan tentang akhlakul karimah kedepannya dimasukan dngan babakan santapan rohani. Intine tetep dikasih pelajaran babakan mengenai akhlakul karimah kedepannya biar wudhunya mengandung arti mengandung makna juga merubah dalam artian mengerti artine bahwa wudhu seng kita lakukan itu nantinya

bisa kita rasapi juga perlunya dikasih santapan-santapan rohaniah.”33

32 Agus Salim, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Jum’at 9 Oktober 2015. 33 Roqib, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Jum’at 9 Oktober 2015.

(25)

Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diterapkan bagi remaja di Desa Kalilembu, supaya wudhunya sempurna dan lebih bermakna dan lain sebagainya. Maka perlu ditanamkan bagi remaja tentang pengetahuan-pengetahuan agama seprti santapan-santapan rohani, pengertian-pengertian tentang babakan adab dan andap ashor supaya jiwa-jiwa biar bertambah berpotensi dan bermanfaat dan pengajian-pengajian Sehingga nantinya bisa mengarahkan kearah yang positif seperti wudhunya lebih baik, ibadahya lebih baik dan sebagainya supaya anak remaja itu, untuk menambah ilmu atau memperoleh pengetahuan melalui pengajian-pengajian. Dan perlu diberi penjelasan-penjelasan tentang akhlaqul karimah kedepanya biar wudhunya mengandung arti mengandung makna sihangga wudhu yang kita lakukan itu dapat diresapi dan di rasakan.

Gambar

Tabel  1   Tingkat Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam materi ini digunakan strategi everyone is a teacher here (semua bisa jadi guru), yaitu dengan membagikan kertas kepada siswa dan diminta meuliskan pertanyaan

Menjaga akhlak yang luhur dan mulia yang dilakukan oleh remaja Jam’iyyah Simtudurar Desa Jrebengkembang Karangdadap Pekalongan, semata-mata dilakukan demi terciptanya

47 Observasi, Jam’iyyah Simtudurar Desa Jrebengkembang Karangdadap, Pekalongan, 26 Agustus 2015.. merealisasikan peningkatan keagamaan remaja untuk membentengi diri

KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana

(Darjah Kelas Kedua – Ahli lelaki yang menerima kurniaan ini berhak menggunakan gelaran “Dato’” dan ahli wanita berhak menggunakan gelaran “Datin Paduka” pada

Pengelolaan ialah bagian manajemen dimana pengelolaan bagian dari beberapa proses manajemen karena didalamnya harus diperhatikan mengenai proses kerja yang baik,

2) Dalam peristiwa pembai'atan Abu Bakar r.a. untuk menjadi khalifah, diqiyaskan kepada Nabi Muhamad saw.yang menyuruh Abu Bakar mengimami shalat, sebagai ganti

Dengan hadirnya pendidikan yang dilakukan melalui sastra profetik akan dapat membantu untuk memperbaiki akhlak manusia, karena didalam sastra profetik mengandung nilai-