• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DAN HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISA DAN HASIL"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DAN HASIL

5.1 Analisa menggunakan Fishbone

TIDAK TERCAPINYA TINGKAT KEBERHASILAN Man

Tidak disiplin,sering bercanda saat bekerja

Kemampuan menguasai prosedur kurang

Pengerjaan tidak Sesuai prosedur

Training hanya pemberian Materi tanpa pelatihan praktek terlebih dahulu

Teknisi tidak Menguasai prosedur sepenuhnya Pengambilan sprarepart lama Sparepart belum siap Adanya antrian Terkadang Cover set

Belum terpasang semua Teknisi mengambil

cover set, jarak cukup jauh

Balancing cukup lama Ban mengantri untuk

dibalancing

Teknisi harus bulak-balikngambil air untuk mengisi air di enggine room Botol air terlalu kecil Tools

Ada alat yang sering dipinjam oleh teknisi general

Selang angin sering menghambat gerakan Alat teknisi general rusak

Ada alat yang rusak Penempatan alat di caddy Express tidak rapi

Motivasi rendah Tidak adanya

apresiasi

Tidak adanya evaluasi

Terlalu banyak alat yang tidak diapakai

(2)

diketahui bahwa faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapinya tingkat keberhasilan Express Maintenance Service terdiri dari beberapa faktor yaitu : 1. Man

Faktor dari manusia disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :

a) Teknisi tidak disiplin saat bekerja, sering kali teknisi mengobrol ataupun bercanda dengan teknisi lainnya. Hal ini disebabkan karena motivasinya yang rendah akibat dari tidak adanya apresiasi dan evaluasi atau perhatian dari management.

Gambar 5.2 Teknisi 1

(3)

Dari kedua gambar diatas terlihat teknisi sedang mengobrol dengan yang lainnya, hal ini akan sangat memperlambat waktu pengerjaan mobil. b) Kemampuan menguasai prosedur kurang, karena training hanya pemberian

materi tanpa pelatihan praktek terlebih dahulu.

2. Method

Faktor dari methode disebabkan oleh berbagi hal, yaitu :

a) Pengerjaan Exspress Maintenace Service tidak sesuai prosedur karena teknisi tidak menguasai prosedur sepenuhnya.

Gambar 5. 4 Kesalahan prosedur 1

Pada gambar diatas terlihat teknisi sedang melakukan chek rem belakang pada posisi lift bawah yang seharusnya dilakukan pada posisi lift tengah.

(4)

Gambar 5.5 Kesalahan prosedur 2

Pada gambar diatas terlihat teknisi A membuka ban dan teknisi B melakukan

chek rem depan di posisi lift atas yang seharusnya dilakukan pada posisi lift

tengah dan pembagian tugasnya terdiri dari teknisi A membuka ban belakang dan melakukan chek rem belakang sedangkan teknisi B membuka ban depan dan melakukan chek rem depan.

b) Pada beberapa pengerjaan unit mobil didapatkan bahwa proses pengerjaan sudah hampir selesai hanya tinggal memasangkan ban, namun hal itu belum bisa dikerjakan karena ban belum selesai untuk dibalancing. Proses balancing cukup lama karena terjadi antrian untuk balancing.

(5)

Pada gambar 5.6 terlihat ban yang telah dibalancing baru bisa dipasang padahal mobil sudah cukup lama menunggu ban.

3. Material

Faktor dari Material disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :

a) Pengambilan sparepart lama karena terjadinya antrian dan sparepart belum siap.

b) Teknisi harus bulak-balik mengambil air untuk mengisi air di engine room karena botol air terlalu kecil.

4. Tools

Faktor dari tools disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :

a) Terdapat alat yang rusak sehingga mengganggu proses pengerjaan unit mobil service.

Berikut ini daftar alat yang rusak beserta fungsinya : Tabel 5.1 Kerusakan alat

No Nama alat Fungsi

1 Deep thin wall impact socket 21mm Untuk membuka mur roda dengan celah mur roda yang tipis.

2 Magnet pick-up tool Untuk memudahkan pengambilan busi

3 Rachet handle Untuk mepercepat mebuka baud-baud

4 One man brake bleeder set Untuk menguras minyak rem

5 Couple 3/8” to 1/2” Sebagai adapter

(6)

Dibawah ini foto dari kerusakan masing masing alat.

Gambar 5.7 Magnet pick-up tool

Pada gambar diatas diperlihatkan pada lingkaran merupakan kerusakan yang terjadi. Yang seharusnya bisa menarik benda logam karena ada magnetnya, tetapi tidak bisa berfungsi karena magnet hilang. Alat ini biasa digunakan saat mengambil busi,

Gambar 5.8 Shock 30

Pada gambar diatas terlihat bahwa kunci Shock 30 pecah sehingga tidak bisa digunakan kembali.

(7)

Gambar 5.9 One man brake bleeder set

Salah satu dari one man bleeder set rusak. One man brake bleeder set ini berfungsi untuk menguras minyak rem dan digantikan dengan minyak rem yang baru akan tetapi alat ini tidak bekerja maksimal karena terjadi kebocoran di saluran anginnya pada bagian yang dilingkari warna merah. Sehingga saat digunakan memerlukan waktu yang lama untuk menguras minyak rem.

Gambar 5.10 Rachet handle

(8)

Gambar 5.11 Deep thin wall impact socket 21mm

Salah satu dari dua kunci Deep thin wall impact socket 21mm rusak, ada bagian

yang pecah pada kunci sehingga tidak dapat lagi digunakan.

Gambar 5.12 Couple 3/8” to 1/2”

Extention rod tidak bisa digunakan lagi karena patah.

b) Ada alat yang sering dipinjam oleh teknisi general, karena alat yang dikhusukan untuk general repair rusak dan tidak ada alat yang sama lagi selain dari alat Express.

Berikut ini daftar alat dari Express Maintenance Service yang biasa dipinjam oleh teknisi General Repair karena alat yang disediakan untuk teknisi general rusak.

(9)

2. Brake fluid auto-repline 3. Flat screw driver

c) Terkadang cover set belum terpasang semua, sehingga teknisi Express harus mengambil cover set yang jaraknya cukup jauh yang dapat memperlama waktu pengerjaan. Cover set ini terdiri dari dua jenis yaitu cover set di

Interior dan eksterior. Cover set berfungsi untuk melindungi interior

maupun eksterior dari goresan atau kotoran. Cover set interior terdiri dari

streering cover, shift lever cover, seat cover dan floor mate. Sedangkan

cover set eksterior yaitu fender cover.

a. Cover set interior belum terpasang semua. Pemasangan cover set interior merupakan tugas dari petugas WAI yang dilaksanakan oleh teknisi sampai jam 09:00 WIB. Petugas WAI bertugas untuk memasangkan cover set

interior, memarkirkan kendaraan yang datang untuk service dan memeriksa

kondisi awal kendaraan seperti pemeriksaan body, lampu-lampu dan

interior saat masuk bengkel. Selama bertugas sering kali merasa kerepotan

jika harus memasang semua cover set sedangkan antrian mobil yang datang untuk service sudah banyak, sehingga mobil harus segera dimasukan ke area dalam bengkel agar tidak terjadi ketidak nyamanan bagi custamer dan mencegah menumpuknya kendaraan diluar area dalam bengkel. Setelah lewat jam 09:00 WIB petugas WAI tidak lagi bertugas, dan tugasnya dikerjakan langsung oleh Service advaisor mengalami kesulitan yang sama.

(10)

Gambar 5.13 lintasan 1

Pada gambar diatas A merupakan Stall express maintenance service sedangkan garis panah merupakan lintasan yang dilalui untuk mengambil

cover set.

Gambar 5.14 Lintasan 2

A

(11)

Gambar 5.15 Lintasan 3

(12)

Gambar 5.17 Lemari cover set interior

Pada kelima gambar diatas menunjukan lintasan yang harus dilalui oleh teknisi saat mengambil cover set dengan jarak yang cukup jauh sekitar 35 Meter.

Gambar 5.18 Cover set belum tepasang semua

Pada gambar diatas terlihat bahwa cover set yang terpasang yaitu steering

cover dan floor mate. Sedangkan yang belum terpasang semua yaitu seat cover (B) dan shift lever cover belum terpasang (A).

Lemari cover set interior A B

C

D

(13)

b. Pemasangan cover set eksterior.

Pengerjaan mobil diwajibkan memasangkan fender cover yang berfungsi melindungi mobil dari goresan maupun kotoran. Pada saat pengerjaan tugas dari Exspress maintenance service telah selesai dan masih ada pengerjaan lain yang akan dilakukan oleh teknisi general, vender cover tidak dilepas oleh teknisi express sehingga saat ada mobil yang masuk teknisi harus mengambil lagi vender cover. Jarak pengambilan vender cover juga cukup jauh sehingga memperlambat waktu pengerjaan.

Gambar 5.19 Fender cover

(14)

Gambar 5.21 Tempat fender cover

Gambar diatas memperlihatkan jarak yang lumayan cukup jauh sekitar 25 meter untuk mengambilan fender cover.

d) Selang yang dipakai sering kali menghambat gerakan.

Dibawah ini merupakan beberapa gambar yang memperlihatkan bahwa selang plasti menghambat pergerakan.

Gambar 5.22 Selang menghambat pergerakan 1

B

B

C

A

(15)

Pada gambar diatas memperlihatkan selang plasti yang dipasang di lift (A) sering berbenturan dengan badan dan tidak dapat menjangkau semua sisi ,sehingga inisiatif ditambah dengan selang fleksibel tambahan (B) namun dalam penggunaannya terdapat kendala. Teknisi harus menarik selang sampai bagian ujung atau membungkukkan badan untuk menarik ujung selang agar bisa dipasang alat. Pada C terlihat selang panjang yang sering dipakai karena mengatasi sisi-sisi yang tidak terjangkau oleh selang yang terpasang pada lift karena keterbatasan selang fleksible dan mengurangi gerakan pelepasan dan pemasangan alat pada selang fleksible, namun sebenarnya ini mengganggu pergerakan. Sebagai contoh ketika teknisi akan berpindah posisi dengan membawa caddy express selang sering mengahangi jalan sehingga harus memindahkan selang terlebih dahulu.

(16)

Gambar 5.24 Selang menghambat pergerakan 3

Gambar diatas sebagai contoh selang yang mengganggu pergerakan perpindahan teknisi.

e) Penempatan alat di Caddy Express sering kali berantakan, sehingga

menambah waktu saat mengambil alat untuk dipakai.

Berikut ini merupakan gambar dari peletakan alat yang berantakan .

(17)

Gambar 5.26 Caddy express berantakan 2

Pada kedua gambar diatas terlihat penembatan alat yang berantakan dikarenakan terdapat banyak alat-alat yang sebenarnya tidak digunakan sedangkan konruksi

caddy kecil , dan kurangnya kerapihan teknisi.

5.2 Langkah-langkah perbaikan

Berdasarkan hasil analisa menggunakan Fisbone diagram telah didapatkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target waktu pada proses Express

Maintenance Service. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat dicari langkah

perbaikannya menggunakan metode 5W+1H.

Berikut ini merupakan langkah-langkah perbaikan menggunkan metode 5W+1H . 1. Usulan penyelesaian faktor MAN

A. Permasalahan : Teknisi tidak disiplin dan sering bercanda saat proses

(18)

6) How : Foreman melakukan pengawasan terhadap kedilisinan teknisi dalam

bekerja, jika terlihat bercanda ataupun mengobrol teknisi diberi teguran. B. Permasalahan : Motivasi rendah

1) What :

a) Memberikan apresiasi atau reward jika tingkat keberhasilan

tercapai.

b) Melakukan evaluasi setiap hari oleh forman.

2) Why : Untuk mendorong semangat teknisi dalam bekerja, sehingga dapat

mencapai target yang ditentukan.

3) Who : Foreman dan teknisi.

4) Where : Express maintenance service 5) When : Setiap bulan satu kali

6) How : Disetiap meeting bulanan dibahas hasil pencapaian Express Maintenance Service, jika target tercapai teknisi diberikan reward.

C. Permasalahan : Kemampuan teknisi menguasai prosedur kurang

1) What : Memberikan training lagi, selain pemberian teori juga pemberian

training praktek.

2) Why : Agar teknisi dapat melaksanakan Express Maintenace Service sesuai dengan prosedur yang benar.

(19)

4) When : Untuk training dilakukan secepatnya, sedangkan untuk penggantian jadwal teknisi Express Maintenace Service dilakukan satu bulan sekali. 5) How

a) Melakukan pelatihan bertahap untuk setiap jenis PMS. Pelatihan

diikuti oleh seluruh teknisi yang menjalankan System Express

Maintenace Service.

b) Memberikan pembagian tugas kepada setiap teknisi untuk berperan

sebagai teknisi A maupun B.

c) Memberikan jadwal penggantian teknisi Express Maintenace Service lebih lama yang sebelumnya pergantian dilakukan 2 minggu

sekali menjadi 1 bulan satu kali agar teknisi lebih terbiasa dengan tugasnya sehingga lebih menguasai prosedur yang perlu dijalankan. 2. Usulan penyelesaian faktor Tools

A. Permasalahan : Alat rusak dan alat yang sering dipinjam oleh teknisi general

repair.

1) What : Memperbaiki alat yang rusak maupun menggantinya.

2) Why : Dengan ketesediaan alat yang memadai tidak akan terjadi

hambatan dalam proses Express Maintenace Service sehingga pelaksanaan dabat berjalan dengan baik.

3) Where : Workshop

(20)

ajukan Claim agar segera diganti oleh alat yang baru, sedangkan untuk alat rusak yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian maka tidak dapat di Claim sehingga harus membeli alat baru.

B. Permasalahan : Penempatan alat di Caddy Express sering kali berantakan . 1) What : Memilah alat-alat yang digunakan dan yang tidak digunakan lalu

menyusun penempatan alat.

2) Why : Dengan memilah alat-alat yang memang dipergunakan akan

mengurangi jumlah alat sehingga alat yang ditempatkan pada caddy express

maintenance dapat tersusun pasti pengambilan alat tidak memerlukan waktu

lama.

3) Where : Caddy express maintenance service 4) When : Secepatnya

5) Who : Teknisi, dan Forman

6) How : Mendata alat alat yang biasa digunakan untuk mengerjakan service,

berdasarkan daftar alat tersebut alat-alat yang tidak digunakan disimpan di ruang SST ( Special service tools ).

(21)

Dibawah ini merupakan alat-alat yang diperlukan saat pengerjaan service.

Tabel 5.2 Pemilahan alat

NO NAMA ALAT JUMLAH ( UNIT )

1 Key oil filter 1

2 Universal key oli filter 1

3 Hinged socket wrench 12X13 2

4 Fast combination wrench 7 2

5 Fast combination wrench 13 2

6 Fast combination wrench 14 2

7 Ring combination wrench 8x10 2

11 14 mm spark plug socet 1

12 16 mm spark plug socet 1

13 20.8 mm spark plug socet 1

14 250 mm concave jaw pliers (tang stel) 1

15 250 mm combination pliers (tang kombinasi ) 1

16 2X100 screwdriver (+) 1

17 6,5 x 150 screwdriver (-) 2

18 Flat screw driver (-) 1

19 Deep impact socet 14,SQ1/2” 2

20 Deep impact socet 17,SQ1/2” 2

21 Deep impact socet 19,SQ1/2” 2

22 Deep impact socet 21,SQ1/2” 2

23 Short deep impact socet 30,SQ1/2” 1

24 Heksagon key 17 mm 2

25 Drive 3/8” socket 8 mm, 6 point 1

26 Drive 3/8” socket 10 mm, 6 point 1

27 Drive 3/8” socket 13 mm, 6 point 2

28 Drive 3/8” socket 14 mm, 6 point 2

29 Extention socet SQ 3/8 X75 mm 1

30 Extention socet SQ 3/8” X125 mm 1

31 Extention socet SQ 3/8” X1250 mm 1

(22)

40 Dial gauge with magnetic stand 1

41 Vervier caliper 250 mm 2

42 Penggaris 15 cm 2

43 T-handle 8 mm 1

44 T-handle 10 mm 1

45 One man brake bleeder set 2

46 Brake fluid auto-repline 1

47 Pre-set torque wrench (50Nm,1 /8”) 2

48 Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8”) 2

49 Pre-set torque wrench (350Nm, ½”) 1

50 L bintang 4” 1

51 Nampan 2

52 500 gr Ball pein hammers (pali besi) 1

53 35 mm dead blow hammers (palu plastic) 2

54 Dirigen 1

55 Hydrometer 1

56 Counslat 3+

Total 75

(23)

Berdasarkan daftar alat-alat tersebut disusunlah letak penempatannya. Berikut ini rekomendasi untuk letak alat-alat tersebut.

Gambar 5.27 Rekomendasi penempatan alat teknisi A

A

B

c

D

E

F

G

H

I

J

(24)

nampan.

b) Bagian B yaitu Air Presure guage

c) Bagian C yaitu Air gun

d) Bagian D yaitu Impact wrench

e) Bagian E yaitu 500 gr Ball pein hammers (pali besi) dan 35

mm dead blow hammers (palu plastik).

f) Bagian F terdiri 250 mm combination pliers ( tang kombinasi)

g) Bagian G terdiri dari Drive 3/8” socket 14 mm 6 point,

Vervier caliper 250 mm, Penggaris 15 cm, Rachet handle.dan Vervier caliper 500 mm.

h) Bagian H yaitu Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8") dan Pre-set torque wrench (350Nm, 1/2")

i) Bagian I yaitu majun

(25)

Gambar 5.28 Rekomendasi penempatan alat teknisi B

Berikut ini merupakan rekomendasi penempatan alat agar alat bisa tertata rapi dan memudahkan pengambila alat.

a) Bagian A terdiri dari Hinged socket wrench 12X13,Fast

combination wrench 13, Fast combination wrench 14, Ring

A

B

c

D

E

F

G

H

I

J

(26)

nampan.

b) Bagian B yaitu Air Presure guage c) Bagian C yaitu Air gun

d) Bagian D yaitu Impact wrench

e) Bagian E yaitu 500 gr Ball pein hammers (pali besi) dan 35

mm dead blow hammers (palu plastik).

f) Bagian F terdiri dari Rachet handle, 250 mm concave jaw

pliers (tang stel), 250 mm combination pliers (tang kombinasi ), Magnet pick-up tool, 2X100 screwdriver (+).

g) Bagian G terdiri dari 14 mm spark plug socet, 16 mm spark

plug socet, 20.8 mm spark plug socet, Drive 3/8” socket 8 mm,6 point, Drive 3/8” socket 10 mm,6 point, Drive 3/8” socket 13 mm, 6 point, Drive 3/8” socket 14 mm,6 point, Extention socet SQ 3/8 X75 mm, Extention socet SQ 3/8” X125 mm, Extention socet SQ 3/8” X1250 mm, Sliding T handle SQ 3/8”. Radiator cap pressure & leak test gauge, Rachet handle, Dial gauge with magnetic stand, Vervier caliper 250 mm, Penggaris 15 cm.

h) Bagian H yaitu Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8")

i) Bagian I yaitu Dirigen, majun dan hydrometer.

(27)

Alat-alat setiap Brake fluid auto-repline caddy dari masing-masing teknisi berbeda jumlah dan jenisnya. Alat yang ditempatkan pada masing-masing caady berdasarkan kebutuhan setiap tugasnya.

C. Permasalahan : Terkadang Cover set belum terpasang semua

1) What : Menempatkan lemari kecil untuk cover set didekat Stall Express Maintenance service.

2) Why : Dengan adanya lemari kecil untuk cover set, teknisi tidak

perlu lama untuk mengambil cover set.

3) Where : Di dekat stall Express Maintenance service. 4) Who : Teknisi, Foreman dan Workshop Head

5) When : Secepatnya

6) How : Mengajukan penembahan lemari kecil untuk tempat cover set

kepada Workshop head yang akan ditempatkan di dekat stall

Express Maintenance service.

A

(28)

mengambil cover set.

D. Permasalahan : Selang angin seringkali menghambat pergerakan

1) What : Memasang selang angin yang bisa ditarik dan panjangnya

bisa disesuaikan di Lift Express Maintenace Service.

2) Why : Dengan adanya pemasangan selang angina yang bisa ditarik

tidak akan mengganggu pergerakan dari teknisi saat melakukan pengerjaan mobil.

3) Where : Di Liftl Express Maintenance service.

4) Who : Teknisi

5) When : Secepatnya

6) How : Mengajukan pemasangan selang angin yang bisa ditarik

kepada Workshop head yang akan ditempatkan di stall Express

Maintenance service.

3. Usulan penyelesaian faktor Methode

A. Permasalahan : Pengerjaan tidak sesuai prosedur

Pada permasalahan ini didapatkan usulan perbaikan yang sama dengan Faktor Man dengan permalasalahn teknisi tidak menguasai sepenuhnya prosedur, yaitu :

1) What : Memberikan training lagi, selain pemberian teori juga pemberian

(29)

2) Why : Agar teknisi dapat melaksanakan Express Maintenace Service sesuai dengan prosedur yang benar.

3) Who : Teknisi, Foreman, dan workshop head.

4) When : Untuk training dilakukan secepatnya, sedangkan untuk penggantian jadwal teknisi Express Maintenace Service dilakukan satu bulan sekali. 5) How

a) Melakukan pelatihan bertahap untuk setiap jenis PMS. Pelatihan

diikuti oleh seluruh teknisi yang menjalankan System Express

Maintenace Service.

b) Memberikan pembagian tugas kepada setiap teknisi untuk berperan

sebagai teknisi A maupun B.

c) Memberikan jadwal penggantian teknisi Express Maintenace Service lebih lama, yaitu 1 bulan satu kali agar teknisi lenih

menguasai prosedur yang perlu dijalankan.

B. Permasalahan : Proses balancing cukup lama

1) What : Menambahkan alat balancing dan menugaskan 1 Teknisi balancing

dan Spooring untuk memprioritaskan mengerjakan mobil yang dikerjakan

Express Maintenace Service.

2) Why : Agar tidak terjadi waktu tunggu lama pada proses balancing, sehingga ban bisa segera dipasang.

(30)

b) Menugaskan 1 teknisi spooring balancing untuk memprioritaskan

mengerjakan terlebih dahulu mobil yang dikerjakan diExporess

Maintenace Service.

4. Usulan penyelesaian faktor Material

A. Permasalahan: Pengambilan Sparepart lama

1) What

a) Petugas JPCB mengambil terlebih dahulu Spare Part yang akan digunakan

b) Mengelompokkan sparepart berdasarkan jenis mobil dan PMS.

2) Why : Karena dengan cara sparepart telah dipersiapkan oleh petugas JPCB sebelum mobil dikerjakan oleh teknisi Express Maintence Service tidak akan terjadi lagi permasalahan lamanya proses pengambilan Sparepart.

3) Who : Petugas JPCB dan Partman.

4) When : Sebelum mobil dikerjakan oleh teknisi Express Maintence Service 5) Where : Sparepart

6) How : JPCB yang bertugas membagikan pekerjaan kepada teknisi melalui Work Order yang berisi jenis pekerjaan dan daftar sparepart yang dipakai.

Sebelum work order diberikan kepada teknisi, work order diberikan terlebih dahulu kepada partman untuk selanjutnya partman mengambil Sparepart yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis mobil dan jenis pekerjaan. Setelah itu JPCB mengambil dan memasukan sparepart didalam mobil

(31)

yang akan dikerjakan. Hal ini akan mengurangi lamanya waktu pengambilan sparepart.

Gambar 5.30 Work order

Gambar diatas merupakan Work order yang berisi perintah kerja (A) sedangkan B berisikan biaya jasa dan Sprarepart beserta harganya yang di alokasikan untuk unit service.

B. Permasalahan: Pengambilan air

1) What : Memakai jirigen ukuran 5 liter

2) Why : Karena jika memakai botol yang haya berukuran 1 liter teknisi akan bulak-balik untuk mengisi air, dengan menggukanan tempat air yang berkapasitas lebih besar akan mengurangi gerakan bulak-balik tersebut.

3) Who : Teknisi,Forman, dan Workshop Head. 4) When :Saat mengisi air di Engine room

(32)

Gambar

Gambar 5.2 Teknisi 1
Gambar 5. 4 Kesalahan prosedur 1
Gambar 5.5 Kesalahan prosedur 2
Tabel 5.1 Kerusakan alat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif ( Sugiyono, 2012 ) Data dan informasi yang telah dikumpulkan akan didiskusikan dengan teori yang relevan ( Rachmawati,

Hasil isolasi kapan g lipolitik yang mampu mend egr adasi min yak pada limb ah SBE d ip er oleh sebanyak 4 isolat... Kemudian pada masing- masin g isolat yan g d i

Perbaikan spontan biasanya terjadi sejalan dengan #aktu, bahkan pada pasien dengan insufisensi mitral yang keadaannya berat pada saat onset. ?ebih dari separuh  pasien

Tidak diperkenankan untuk menawarkan kapal yang masih dalam keadaan disewa oleh Pertamina dengan akhir masa sewa (plus 15 hari) jatuh pada laycan yang telah ditentukan,

Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalamposisi horizontal (sejajar lengan AKDR), sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam perancangan sistem dan simulasi penelitian ini antara lain: perekaman suara paru-paru, deteksi suara jantung dan

Perbincangan dalam kajian ini hanya memberi fokus kepada aspek peranan penting guru sebagai agen sosialisasi politik dalam memupuk perpaduan etnik di sekolah, menganalisis

Oleh karena itu, sebagai umat yang beragama dan peduli dengan sesama kami selaku mahasiswa-mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya akan