ANALISA DAN HASIL
5.1 Analisa menggunakan Fishbone
TIDAK TERCAPINYA TINGKAT KEBERHASILAN Man
Tidak disiplin,sering bercanda saat bekerja
Kemampuan menguasai prosedur kurang
Pengerjaan tidak Sesuai prosedur
Training hanya pemberian Materi tanpa pelatihan praktek terlebih dahulu
Teknisi tidak Menguasai prosedur sepenuhnya Pengambilan sprarepart lama Sparepart belum siap Adanya antrian Terkadang Cover set
Belum terpasang semua Teknisi mengambil
cover set, jarak cukup jauh
Balancing cukup lama Ban mengantri untuk
dibalancing
Teknisi harus bulak-balikngambil air untuk mengisi air di enggine room Botol air terlalu kecil Tools
Ada alat yang sering dipinjam oleh teknisi general
Selang angin sering menghambat gerakan Alat teknisi general rusak
Ada alat yang rusak Penempatan alat di caddy Express tidak rapi
Motivasi rendah Tidak adanya
apresiasi
Tidak adanya evaluasi
Terlalu banyak alat yang tidak diapakai
diketahui bahwa faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapinya tingkat keberhasilan Express Maintenance Service terdiri dari beberapa faktor yaitu : 1. Man
Faktor dari manusia disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :
a) Teknisi tidak disiplin saat bekerja, sering kali teknisi mengobrol ataupun bercanda dengan teknisi lainnya. Hal ini disebabkan karena motivasinya yang rendah akibat dari tidak adanya apresiasi dan evaluasi atau perhatian dari management.
Gambar 5.2 Teknisi 1
Dari kedua gambar diatas terlihat teknisi sedang mengobrol dengan yang lainnya, hal ini akan sangat memperlambat waktu pengerjaan mobil. b) Kemampuan menguasai prosedur kurang, karena training hanya pemberian
materi tanpa pelatihan praktek terlebih dahulu.
2. Method
Faktor dari methode disebabkan oleh berbagi hal, yaitu :
a) Pengerjaan Exspress Maintenace Service tidak sesuai prosedur karena teknisi tidak menguasai prosedur sepenuhnya.
Gambar 5. 4 Kesalahan prosedur 1
Pada gambar diatas terlihat teknisi sedang melakukan chek rem belakang pada posisi lift bawah yang seharusnya dilakukan pada posisi lift tengah.
Gambar 5.5 Kesalahan prosedur 2
Pada gambar diatas terlihat teknisi A membuka ban dan teknisi B melakukan
chek rem depan di posisi lift atas yang seharusnya dilakukan pada posisi lift
tengah dan pembagian tugasnya terdiri dari teknisi A membuka ban belakang dan melakukan chek rem belakang sedangkan teknisi B membuka ban depan dan melakukan chek rem depan.
b) Pada beberapa pengerjaan unit mobil didapatkan bahwa proses pengerjaan sudah hampir selesai hanya tinggal memasangkan ban, namun hal itu belum bisa dikerjakan karena ban belum selesai untuk dibalancing. Proses balancing cukup lama karena terjadi antrian untuk balancing.
Pada gambar 5.6 terlihat ban yang telah dibalancing baru bisa dipasang padahal mobil sudah cukup lama menunggu ban.
3. Material
Faktor dari Material disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :
a) Pengambilan sparepart lama karena terjadinya antrian dan sparepart belum siap.
b) Teknisi harus bulak-balik mengambil air untuk mengisi air di engine room karena botol air terlalu kecil.
4. Tools
Faktor dari tools disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :
a) Terdapat alat yang rusak sehingga mengganggu proses pengerjaan unit mobil service.
Berikut ini daftar alat yang rusak beserta fungsinya : Tabel 5.1 Kerusakan alat
No Nama alat Fungsi
1 Deep thin wall impact socket 21mm Untuk membuka mur roda dengan celah mur roda yang tipis.
2 Magnet pick-up tool Untuk memudahkan pengambilan busi
3 Rachet handle Untuk mepercepat mebuka baud-baud
4 One man brake bleeder set Untuk menguras minyak rem
5 Couple 3/8” to 1/2” Sebagai adapter
Dibawah ini foto dari kerusakan masing masing alat.
Gambar 5.7 Magnet pick-up tool
Pada gambar diatas diperlihatkan pada lingkaran merupakan kerusakan yang terjadi. Yang seharusnya bisa menarik benda logam karena ada magnetnya, tetapi tidak bisa berfungsi karena magnet hilang. Alat ini biasa digunakan saat mengambil busi,
Gambar 5.8 Shock 30
Pada gambar diatas terlihat bahwa kunci Shock 30 pecah sehingga tidak bisa digunakan kembali.
Gambar 5.9 One man brake bleeder set
Salah satu dari one man bleeder set rusak. One man brake bleeder set ini berfungsi untuk menguras minyak rem dan digantikan dengan minyak rem yang baru akan tetapi alat ini tidak bekerja maksimal karena terjadi kebocoran di saluran anginnya pada bagian yang dilingkari warna merah. Sehingga saat digunakan memerlukan waktu yang lama untuk menguras minyak rem.
Gambar 5.10 Rachet handle
Gambar 5.11 Deep thin wall impact socket 21mm
Salah satu dari dua kunci Deep thin wall impact socket 21mm rusak, ada bagian
yang pecah pada kunci sehingga tidak dapat lagi digunakan.
Gambar 5.12 Couple 3/8” to 1/2”
Extention rod tidak bisa digunakan lagi karena patah.
b) Ada alat yang sering dipinjam oleh teknisi general, karena alat yang dikhusukan untuk general repair rusak dan tidak ada alat yang sama lagi selain dari alat Express.
Berikut ini daftar alat dari Express Maintenance Service yang biasa dipinjam oleh teknisi General Repair karena alat yang disediakan untuk teknisi general rusak.
2. Brake fluid auto-repline 3. Flat screw driver
c) Terkadang cover set belum terpasang semua, sehingga teknisi Express harus mengambil cover set yang jaraknya cukup jauh yang dapat memperlama waktu pengerjaan. Cover set ini terdiri dari dua jenis yaitu cover set di
Interior dan eksterior. Cover set berfungsi untuk melindungi interior
maupun eksterior dari goresan atau kotoran. Cover set interior terdiri dari
streering cover, shift lever cover, seat cover dan floor mate. Sedangkan
cover set eksterior yaitu fender cover.
a. Cover set interior belum terpasang semua. Pemasangan cover set interior merupakan tugas dari petugas WAI yang dilaksanakan oleh teknisi sampai jam 09:00 WIB. Petugas WAI bertugas untuk memasangkan cover set
interior, memarkirkan kendaraan yang datang untuk service dan memeriksa
kondisi awal kendaraan seperti pemeriksaan body, lampu-lampu dan
interior saat masuk bengkel. Selama bertugas sering kali merasa kerepotan
jika harus memasang semua cover set sedangkan antrian mobil yang datang untuk service sudah banyak, sehingga mobil harus segera dimasukan ke area dalam bengkel agar tidak terjadi ketidak nyamanan bagi custamer dan mencegah menumpuknya kendaraan diluar area dalam bengkel. Setelah lewat jam 09:00 WIB petugas WAI tidak lagi bertugas, dan tugasnya dikerjakan langsung oleh Service advaisor mengalami kesulitan yang sama.
Gambar 5.13 lintasan 1
Pada gambar diatas A merupakan Stall express maintenance service sedangkan garis panah merupakan lintasan yang dilalui untuk mengambil
cover set.
Gambar 5.14 Lintasan 2
A
Gambar 5.15 Lintasan 3
Gambar 5.17 Lemari cover set interior
Pada kelima gambar diatas menunjukan lintasan yang harus dilalui oleh teknisi saat mengambil cover set dengan jarak yang cukup jauh sekitar 35 Meter.
Gambar 5.18 Cover set belum tepasang semua
Pada gambar diatas terlihat bahwa cover set yang terpasang yaitu steering
cover dan floor mate. Sedangkan yang belum terpasang semua yaitu seat cover (B) dan shift lever cover belum terpasang (A).
Lemari cover set interior A B
C
D
b. Pemasangan cover set eksterior.
Pengerjaan mobil diwajibkan memasangkan fender cover yang berfungsi melindungi mobil dari goresan maupun kotoran. Pada saat pengerjaan tugas dari Exspress maintenance service telah selesai dan masih ada pengerjaan lain yang akan dilakukan oleh teknisi general, vender cover tidak dilepas oleh teknisi express sehingga saat ada mobil yang masuk teknisi harus mengambil lagi vender cover. Jarak pengambilan vender cover juga cukup jauh sehingga memperlambat waktu pengerjaan.
Gambar 5.19 Fender cover
Gambar 5.21 Tempat fender cover
Gambar diatas memperlihatkan jarak yang lumayan cukup jauh sekitar 25 meter untuk mengambilan fender cover.
d) Selang yang dipakai sering kali menghambat gerakan.
Dibawah ini merupakan beberapa gambar yang memperlihatkan bahwa selang plasti menghambat pergerakan.
Gambar 5.22 Selang menghambat pergerakan 1
B
B
C
A
Pada gambar diatas memperlihatkan selang plasti yang dipasang di lift (A) sering berbenturan dengan badan dan tidak dapat menjangkau semua sisi ,sehingga inisiatif ditambah dengan selang fleksibel tambahan (B) namun dalam penggunaannya terdapat kendala. Teknisi harus menarik selang sampai bagian ujung atau membungkukkan badan untuk menarik ujung selang agar bisa dipasang alat. Pada C terlihat selang panjang yang sering dipakai karena mengatasi sisi-sisi yang tidak terjangkau oleh selang yang terpasang pada lift karena keterbatasan selang fleksible dan mengurangi gerakan pelepasan dan pemasangan alat pada selang fleksible, namun sebenarnya ini mengganggu pergerakan. Sebagai contoh ketika teknisi akan berpindah posisi dengan membawa caddy express selang sering mengahangi jalan sehingga harus memindahkan selang terlebih dahulu.
Gambar 5.24 Selang menghambat pergerakan 3
Gambar diatas sebagai contoh selang yang mengganggu pergerakan perpindahan teknisi.
e) Penempatan alat di Caddy Express sering kali berantakan, sehingga
menambah waktu saat mengambil alat untuk dipakai.
Berikut ini merupakan gambar dari peletakan alat yang berantakan .
Gambar 5.26 Caddy express berantakan 2
Pada kedua gambar diatas terlihat penembatan alat yang berantakan dikarenakan terdapat banyak alat-alat yang sebenarnya tidak digunakan sedangkan konruksi
caddy kecil , dan kurangnya kerapihan teknisi.
5.2 Langkah-langkah perbaikan
Berdasarkan hasil analisa menggunakan Fisbone diagram telah didapatkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target waktu pada proses Express
Maintenance Service. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat dicari langkah
perbaikannya menggunakan metode 5W+1H.
Berikut ini merupakan langkah-langkah perbaikan menggunkan metode 5W+1H . 1. Usulan penyelesaian faktor MAN
A. Permasalahan : Teknisi tidak disiplin dan sering bercanda saat proses
6) How : Foreman melakukan pengawasan terhadap kedilisinan teknisi dalam
bekerja, jika terlihat bercanda ataupun mengobrol teknisi diberi teguran. B. Permasalahan : Motivasi rendah
1) What :
a) Memberikan apresiasi atau reward jika tingkat keberhasilan
tercapai.
b) Melakukan evaluasi setiap hari oleh forman.
2) Why : Untuk mendorong semangat teknisi dalam bekerja, sehingga dapat
mencapai target yang ditentukan.
3) Who : Foreman dan teknisi.
4) Where : Express maintenance service 5) When : Setiap bulan satu kali
6) How : Disetiap meeting bulanan dibahas hasil pencapaian Express Maintenance Service, jika target tercapai teknisi diberikan reward.
C. Permasalahan : Kemampuan teknisi menguasai prosedur kurang
1) What : Memberikan training lagi, selain pemberian teori juga pemberian
training praktek.
2) Why : Agar teknisi dapat melaksanakan Express Maintenace Service sesuai dengan prosedur yang benar.
4) When : Untuk training dilakukan secepatnya, sedangkan untuk penggantian jadwal teknisi Express Maintenace Service dilakukan satu bulan sekali. 5) How
a) Melakukan pelatihan bertahap untuk setiap jenis PMS. Pelatihan
diikuti oleh seluruh teknisi yang menjalankan System Express
Maintenace Service.
b) Memberikan pembagian tugas kepada setiap teknisi untuk berperan
sebagai teknisi A maupun B.
c) Memberikan jadwal penggantian teknisi Express Maintenace Service lebih lama yang sebelumnya pergantian dilakukan 2 minggu
sekali menjadi 1 bulan satu kali agar teknisi lebih terbiasa dengan tugasnya sehingga lebih menguasai prosedur yang perlu dijalankan. 2. Usulan penyelesaian faktor Tools
A. Permasalahan : Alat rusak dan alat yang sering dipinjam oleh teknisi general
repair.
1) What : Memperbaiki alat yang rusak maupun menggantinya.
2) Why : Dengan ketesediaan alat yang memadai tidak akan terjadi
hambatan dalam proses Express Maintenace Service sehingga pelaksanaan dabat berjalan dengan baik.
3) Where : Workshop
ajukan Claim agar segera diganti oleh alat yang baru, sedangkan untuk alat rusak yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian maka tidak dapat di Claim sehingga harus membeli alat baru.
B. Permasalahan : Penempatan alat di Caddy Express sering kali berantakan . 1) What : Memilah alat-alat yang digunakan dan yang tidak digunakan lalu
menyusun penempatan alat.
2) Why : Dengan memilah alat-alat yang memang dipergunakan akan
mengurangi jumlah alat sehingga alat yang ditempatkan pada caddy express
maintenance dapat tersusun pasti pengambilan alat tidak memerlukan waktu
lama.
3) Where : Caddy express maintenance service 4) When : Secepatnya
5) Who : Teknisi, dan Forman
6) How : Mendata alat alat yang biasa digunakan untuk mengerjakan service,
berdasarkan daftar alat tersebut alat-alat yang tidak digunakan disimpan di ruang SST ( Special service tools ).
Dibawah ini merupakan alat-alat yang diperlukan saat pengerjaan service.
Tabel 5.2 Pemilahan alat
NO NAMA ALAT JUMLAH ( UNIT )
1 Key oil filter 1
2 Universal key oli filter 1
3 Hinged socket wrench 12X13 2
4 Fast combination wrench 7 2
5 Fast combination wrench 13 2
6 Fast combination wrench 14 2
7 Ring combination wrench 8x10 2
11 14 mm spark plug socet 1
12 16 mm spark plug socet 1
13 20.8 mm spark plug socet 1
14 250 mm concave jaw pliers (tang stel) 1
15 250 mm combination pliers (tang kombinasi ) 1
16 2X100 screwdriver (+) 1
17 6,5 x 150 screwdriver (-) 2
18 Flat screw driver (-) 1
19 Deep impact socet 14,SQ1/2” 2
20 Deep impact socet 17,SQ1/2” 2
21 Deep impact socet 19,SQ1/2” 2
22 Deep impact socet 21,SQ1/2” 2
23 Short deep impact socet 30,SQ1/2” 1
24 Heksagon key 17 mm 2
25 Drive 3/8” socket 8 mm, 6 point 1
26 Drive 3/8” socket 10 mm, 6 point 1
27 Drive 3/8” socket 13 mm, 6 point 2
28 Drive 3/8” socket 14 mm, 6 point 2
29 Extention socet SQ 3/8 X75 mm 1
30 Extention socet SQ 3/8” X125 mm 1
31 Extention socet SQ 3/8” X1250 mm 1
40 Dial gauge with magnetic stand 1
41 Vervier caliper 250 mm 2
42 Penggaris 15 cm 2
43 T-handle 8 mm 1
44 T-handle 10 mm 1
45 One man brake bleeder set 2
46 Brake fluid auto-repline 1
47 Pre-set torque wrench (50Nm,1 /8”) 2
48 Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8”) 2
49 Pre-set torque wrench (350Nm, ½”) 1
50 L bintang 4” 1
51 Nampan 2
52 500 gr Ball pein hammers (pali besi) 1
53 35 mm dead blow hammers (palu plastic) 2
54 Dirigen 1
55 Hydrometer 1
56 Counslat 3+
Total 75
Berdasarkan daftar alat-alat tersebut disusunlah letak penempatannya. Berikut ini rekomendasi untuk letak alat-alat tersebut.
Gambar 5.27 Rekomendasi penempatan alat teknisi A
A
Bc
D
E
F
G
HI
J
nampan.
b) Bagian B yaitu Air Presure guage
c) Bagian C yaitu Air gun
d) Bagian D yaitu Impact wrench
e) Bagian E yaitu 500 gr Ball pein hammers (pali besi) dan 35
mm dead blow hammers (palu plastik).
f) Bagian F terdiri 250 mm combination pliers ( tang kombinasi)
g) Bagian G terdiri dari Drive 3/8” socket 14 mm 6 point,
Vervier caliper 250 mm, Penggaris 15 cm, Rachet handle.dan Vervier caliper 500 mm.
h) Bagian H yaitu Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8") dan Pre-set torque wrench (350Nm, 1/2")
i) Bagian I yaitu majun
Gambar 5.28 Rekomendasi penempatan alat teknisi B
Berikut ini merupakan rekomendasi penempatan alat agar alat bisa tertata rapi dan memudahkan pengambila alat.
a) Bagian A terdiri dari Hinged socket wrench 12X13,Fast
combination wrench 13, Fast combination wrench 14, Ring
A
Bc
D
E
F
G
HI
J
nampan.
b) Bagian B yaitu Air Presure guage c) Bagian C yaitu Air gun
d) Bagian D yaitu Impact wrench
e) Bagian E yaitu 500 gr Ball pein hammers (pali besi) dan 35
mm dead blow hammers (palu plastik).
f) Bagian F terdiri dari Rachet handle, 250 mm concave jaw
pliers (tang stel), 250 mm combination pliers (tang kombinasi ), Magnet pick-up tool, 2X100 screwdriver (+).
g) Bagian G terdiri dari 14 mm spark plug socet, 16 mm spark
plug socet, 20.8 mm spark plug socet, Drive 3/8” socket 8 mm,6 point, Drive 3/8” socket 10 mm,6 point, Drive 3/8” socket 13 mm, 6 point, Drive 3/8” socket 14 mm,6 point, Extention socet SQ 3/8 X75 mm, Extention socet SQ 3/8” X125 mm, Extention socet SQ 3/8” X1250 mm, Sliding T handle SQ 3/8”. Radiator cap pressure & leak test gauge, Rachet handle, Dial gauge with magnetic stand, Vervier caliper 250 mm, Penggaris 15 cm.
h) Bagian H yaitu Pre-set torque wrench (140Nm, 3/8")
i) Bagian I yaitu Dirigen, majun dan hydrometer.
Alat-alat setiap Brake fluid auto-repline caddy dari masing-masing teknisi berbeda jumlah dan jenisnya. Alat yang ditempatkan pada masing-masing caady berdasarkan kebutuhan setiap tugasnya.
C. Permasalahan : Terkadang Cover set belum terpasang semua
1) What : Menempatkan lemari kecil untuk cover set didekat Stall Express Maintenance service.
2) Why : Dengan adanya lemari kecil untuk cover set, teknisi tidak
perlu lama untuk mengambil cover set.
3) Where : Di dekat stall Express Maintenance service. 4) Who : Teknisi, Foreman dan Workshop Head
5) When : Secepatnya
6) How : Mengajukan penembahan lemari kecil untuk tempat cover set
kepada Workshop head yang akan ditempatkan di dekat stall
Express Maintenance service.
A
mengambil cover set.
D. Permasalahan : Selang angin seringkali menghambat pergerakan
1) What : Memasang selang angin yang bisa ditarik dan panjangnya
bisa disesuaikan di Lift Express Maintenace Service.
2) Why : Dengan adanya pemasangan selang angina yang bisa ditarik
tidak akan mengganggu pergerakan dari teknisi saat melakukan pengerjaan mobil.
3) Where : Di Liftl Express Maintenance service.
4) Who : Teknisi
5) When : Secepatnya
6) How : Mengajukan pemasangan selang angin yang bisa ditarik
kepada Workshop head yang akan ditempatkan di stall Express
Maintenance service.
3. Usulan penyelesaian faktor Methode
A. Permasalahan : Pengerjaan tidak sesuai prosedur
Pada permasalahan ini didapatkan usulan perbaikan yang sama dengan Faktor Man dengan permalasalahn teknisi tidak menguasai sepenuhnya prosedur, yaitu :
1) What : Memberikan training lagi, selain pemberian teori juga pemberian
2) Why : Agar teknisi dapat melaksanakan Express Maintenace Service sesuai dengan prosedur yang benar.
3) Who : Teknisi, Foreman, dan workshop head.
4) When : Untuk training dilakukan secepatnya, sedangkan untuk penggantian jadwal teknisi Express Maintenace Service dilakukan satu bulan sekali. 5) How
a) Melakukan pelatihan bertahap untuk setiap jenis PMS. Pelatihan
diikuti oleh seluruh teknisi yang menjalankan System Express
Maintenace Service.
b) Memberikan pembagian tugas kepada setiap teknisi untuk berperan
sebagai teknisi A maupun B.
c) Memberikan jadwal penggantian teknisi Express Maintenace Service lebih lama, yaitu 1 bulan satu kali agar teknisi lenih
menguasai prosedur yang perlu dijalankan.
B. Permasalahan : Proses balancing cukup lama
1) What : Menambahkan alat balancing dan menugaskan 1 Teknisi balancing
dan Spooring untuk memprioritaskan mengerjakan mobil yang dikerjakan
Express Maintenace Service.
2) Why : Agar tidak terjadi waktu tunggu lama pada proses balancing, sehingga ban bisa segera dipasang.
b) Menugaskan 1 teknisi spooring balancing untuk memprioritaskan
mengerjakan terlebih dahulu mobil yang dikerjakan diExporess
Maintenace Service.
4. Usulan penyelesaian faktor Material
A. Permasalahan: Pengambilan Sparepart lama
1) What
a) Petugas JPCB mengambil terlebih dahulu Spare Part yang akan digunakan
b) Mengelompokkan sparepart berdasarkan jenis mobil dan PMS.
2) Why : Karena dengan cara sparepart telah dipersiapkan oleh petugas JPCB sebelum mobil dikerjakan oleh teknisi Express Maintence Service tidak akan terjadi lagi permasalahan lamanya proses pengambilan Sparepart.
3) Who : Petugas JPCB dan Partman.
4) When : Sebelum mobil dikerjakan oleh teknisi Express Maintence Service 5) Where : Sparepart
6) How : JPCB yang bertugas membagikan pekerjaan kepada teknisi melalui Work Order yang berisi jenis pekerjaan dan daftar sparepart yang dipakai.
Sebelum work order diberikan kepada teknisi, work order diberikan terlebih dahulu kepada partman untuk selanjutnya partman mengambil Sparepart yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis mobil dan jenis pekerjaan. Setelah itu JPCB mengambil dan memasukan sparepart didalam mobil
yang akan dikerjakan. Hal ini akan mengurangi lamanya waktu pengambilan sparepart.
Gambar 5.30 Work order
Gambar diatas merupakan Work order yang berisi perintah kerja (A) sedangkan B berisikan biaya jasa dan Sprarepart beserta harganya yang di alokasikan untuk unit service.
B. Permasalahan: Pengambilan air
1) What : Memakai jirigen ukuran 5 liter
2) Why : Karena jika memakai botol yang haya berukuran 1 liter teknisi akan bulak-balik untuk mengisi air, dengan menggukanan tempat air yang berkapasitas lebih besar akan mengurangi gerakan bulak-balik tersebut.
3) Who : Teknisi,Forman, dan Workshop Head. 4) When :Saat mengisi air di Engine room