• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Akuntansi Keuangan Liabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH Akuntansi Keuangan Liabilitas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

LIABILITAS JANGKA PENDEK, PROVISI DAN KONTINJENSI LIABILITAS JANGKA PENDEK, PROVISI DAN KONTINJENSI

Di Susun Oleh : Di Susun Oleh : Kelompok 1 Kelompok 1 M. M. Rofiulala Rofiulala (1510421123(1510421123)) Faizaturruhaniah (1510421141) Faizaturruhaniah (1510421141) Yunita

Yunita Putri Putri W. W. (1510421156(1510421156)) Della

Della Norita Norita F.A F.A (1510421160))(1510421160

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Keuangan Menengah 2 tentang “Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam  pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan  baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jember, 5 Maret 2017

(3)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN ... 4 1.1 Latar Belakang ... 4 1.2 Rumusan Masalah ... 4 BAB II PEMBAHASAN ... 5 2.1 Peranan Liabilitas... 5 2.2 Definisi ... 5

2.3 Jenis dan Klasifikasi ... 6

BAB III PENUTUP ... 10

3.1 Kesimpulan ... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia akuntansi PSAK dibutuhkan untuk membantu proses penyusunan laporan keuangan agar tersaji sesuai dengan dasar atau aturan akuntansi berterima umum. Sehingga tidak ada keraguan didalamnya.

Salah satu yang perlu dipahami dan dipelajari dalam dunia akuntansi adalah mengetahui PSAK No 57 secara lebih rinci yang memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Dimana PSAK ini tidak wajib diterapkan untuk unsur –  unsur yang tidak material.

PSAK ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Dengan demikian, pengguna dapat memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK ini diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansi untuk provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi, kecuali yang ditimbulkan dari kontrak eksekutori dan hal –  hal yang dicakup dalam PSAK lain.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai penerapan PSAK No 57 dan menyajikannya dalam bentuk sebuah makalah tentang Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi pada PSAK No 57.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana peranan liabilitas tersebut?  b. Apa definisi liabilitas jangka pendek?

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peranan Liabilitas

Entitas memberikan manfaat untuk mendanai kegiatan perusahaan.Entitas menggunakan prinsip matching dalam memutuskan penggunaan liabilitas.Prinsip matching mengharuskan entitas memadankan antara bentuk investasi dan jenis  pendanaan yang digunakan.Konsep matching ini juga terkait dengan konsep periode  pengembalian investasi (

 payback peri od 

).Penggunaan dana untuk pendanaan tambahan  produksi diperlukan untuk jangka pendek,saat liabilitas jatuh tempo entias telah

memperoleh hasil penjualan sehingga dapat mengembalikan liabilitas.

2.2 Definisi

Liabilitas menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

PSAK 1 (Revisi 2009) mengharuskan entitas menyajikan liabilitas jangka pendek terpisah dari liabilitas jangka panjang.Pemisahan jangka pendek dan jangka panjang menggunakan jangka waktu 12 bulan atau satu siklus operasi perusahaan.

PSAK 1 ( Revisi 2009) menjelaskan klasifikasi liabilitas jangka pendek jika memenuhi kriteria:

Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi

normalnya.

Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.

Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah

 periode pelaporan.

Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama

sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

PSAK 1 (Revisi 2009) juga menjelaskan item-item minimum dari liabilitas  jangka pendek yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan.Item minimum yang

diharuskan untuk liabilitas jangka pendek tersebut adalah ;

 Utang dagang dan terutang lainnya.  Provisi.

 Liablitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam

 provisi)

 Liabilitas dan aset pajak kini,sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 46 ( Revisi

2013) Akuntansi Pajak Penghasilan.

 Liabilitas dan aset pajak tangguhan,sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 46

(Revisi 2013).

 Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan

sebagai dimiliki untuk dijual dalam PSAK 58 (Revisi 2010)  Aset Lancar yang Tersedia untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

(6)

2.3 Jenis dan Klasifikasi Klasifikasi

Liabilitas diklasifikasikan liabilitas yang nilainya tidak pasti dan di estimasi  berdasarkan informasi yang tersedia (PSAK 57 (Revisi 2009) Provisi)).

Jenis Liabilitas

1. Utang Berbunga Dalam Jangka Pendek  a. Utang Bank 

Utang bank akan diakui nilai kontraknya dikurangi dengan provisi biaya transaksi dari penarikan uang tersebut.Utang bank jangka pendek adalah utang suatu entitas kepada bank dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang.Misalnya : entitas untuk menghadapi penjualan di tahun ajaran baru memerlukan tambahan  persediaan,untuk itu diperlukan tambahan modal kerja selama 3-5 bulan.

Contoh Perhitungan :

PT BUMI pada tanggal 1 September 2015 menarik utang dari Bank NISP sebesar Rp.750.000.000 dengan bunga 16% untuk jangka waktu 180 hari.Buatlah Jurnal atas transaksi di atas!

Jawab:

-Menentukan Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 1 September 2015.

1/9-2015

Cash Rp 750.000.000

-Bank Paybale - Rp 750.000.000

-Menentukan Tanggal Jatuh Tempo. September 30-1 = 29 Oktober = 31  November = 30 Desember = 31 Januari = 31 Februari = 28 Total = 180 hari

Maka, Jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016.

Menentukan Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2015 atas bunga yang terutang dan belum dibayarkan.

Bunga= Rp 750.000.000 * 16% * 120/360 = Rp 40.000.000

31/12-2015

(7)

-Utang bank ada juga yang mensyaratkan pembayaran bunga pada saat kredit ditarik.Pokok utang entitas adalah jumlah utang dalam kontrak dikurangi dengan  bunga yang dipotong/dibayarkan di depan mengurangi utang.Entitas harus mengukur tingkat bunga efektif atas utang ini.Tingkat bunga efektif diukur dengan menghitung tingkat bunga (diskonto) yang akan menyamakan utang dalam kontrak dikurangi bunga dengan present value dari nilai pada tanggal jatuh tempo.

b. Wesel Bayar

Wesel bayar atau sering disebut sebagai notes atau promissory notes.Wesel  bayar merupakan janji dari pihak penarik wesel untuk memba yarkan sejumlah nilai tertentu di masa mendatang.Wesel bayar biasanya berbunga,jika tidak berbunga maka wesel akan dijual dengan diskon.Nilai diskon mencerminkan bunga dibayar di muka.

Dokumen transaksi wesel adalah surat wesel atau promissory notes,sedangkan  bukti transaksi utang bank adalah dokumen kredit bank.Jika dalam penerbitan wesel bayar,pihak penerbit mengeluarkan biaya transaksi maka biaya transaksi tersebut akan diperhitungkan menambah biaya bunga sehingga bunga efektif wesel akan menurun.

c. Liabilitas Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Pada Periode Berikutnya Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan,diklasifikasikan dalam jangka pendek meskipun :

1.Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari 12 bulan 2.Perjanjian untuk pembiayaan kembali,atau pendjadwalan kembali  pembayaran,atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan untuk tidak mensyaratkan  pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut.

Entitas mengklasifikasi liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek karena  pada akhir periode pelaporan entitas tidak memiliki hak untuk menunda  penyelesaian liabilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12 bulan

setelah tanggal pelaporan.

2. Liabilitas Jangka Pendek Terkait Dengan Kegiatan Operasi Entitas

Liabilitas jangka pendek terkait kegiatan operasi timbul karena konsekuensi kegiatan operasi entitias. Utang ini muncul karena entitas menangguhkan pembayaran kepada pihak lain. Penundaan pembayaran ini dapat dilakukan sampai dengan tanggal  jatuh tempo yang telah disepakati ,misalnya untuk utang dagang.utang dibayar pada saat jatuh tempo, pajak yang dibayarkan pada saat tanggal jatuh tempo,tagihan kepada  pihak lain dibayar sesuai tanggal jatuh tempo.

a. Utang Usaha

Utang usaha adalah utang terkait dengan kegiatan utama entitas. Untuk entitas yang bergerak dibidang perdagangan,utang usaha disebut sebagai utang dagang. Uatang dagang timbul saat entitas melakukan pembelian kepada pemasok secara kredit. Pembelian secara tunai dilakukan jika pemasok tidak membolehkan membeli secara kredit atau membeli secara tunai dimana secara eknomis lkebih murah dibandingkan membeli secara kredit. Pembelian kredit sering dituliskan dalam term : 2/10, n/60 FOB Shipping Point artinya pembelian akan diberikan diskon 2% jika dilunasi sampai dengan 10 hari, utang jatuh tempo dalam waktu 60 hari dan titik pengakuan digudang penjual.

(8)

Pengambilan diskon = 100%- diskon x 360  jangka waktu – jangka diskon 100

Diskon penjualan 2/10, n/30 setara dengan bunga( 100%-2%)/100% x 360/(30-10 = 17,64%. Dengan cara perhitungan yang sama term perjanjian 2/15, n/45 sama dengan 11,76% perjanjian kredit 3/10, n/45 sama dengan 9,98%.

b. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Entitas belum membayar beban tersebut karena kesepakatan kontrak menyatakan  pembayaran tidak dilakukan pada saat beban terjadi atau karena keterlambatan waktu penagihan. Beban yang masih harus dibayar yang sering muncul dilaporan  posisi keuangan antara lain.

1) Beban gaji.Karyawan telah berhak atau gaji karena sudah bekerja namun tidak  belum dibayarkan oleh perusahaan

2) Bunga yang masih harus dibayar/utang bunga. Bunga sudah menjadi beban dengan berlalunya waktu namun baru dibayarkan sesuai dengan tanggal dalam  perjanjian kredit

3) Beban operasi yang masih harus dibayar. Beban atas jasa pihak lain kepada  perusahaan atas kegiatan operasinya, namun belum dibayarkan oleh  perusahaan.

c. Pendapatan Diterima dimuka

Pada saat kas diterima dari pelanggan, entitas akan mencatat pendapatan diterima dimuka. Jika pekerjaan telag diselesaikan atau barang telah dikirimkan,  pendapatan diterima dimuka tersebut akan didebit dan diakui sebagai pendapatan

(kredit).

d. Utang Terkait Imbalan Kerja

Imbalan kerja diberikan dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, pension, dan lainnya, untuk mengelola pembayaran gaji, entitas biasanya memilki sistem gaji (payroll system) yang dapat menghitung gaji untuk tiap karyawan, potongan untuk tiap invidu. Gaji menurut UU Pajak Penghasilan merupakan penghasilan bagi

(9)

e. Utang Pajak Pihak Ketiga

Pajak yang dipotong di antaranya adalah PPh 21 atas gaji yang diterima  pekerja.PPh 26 atas penghasilan yang diterima wajib pajak luar negeri,PPh 23 atas  jasa,sewa,bunga royalti.Jika pembayaran pajak tidak dilakukan bersamaan dengan  pembayaran kepada pihak ketiga maka akan timbul utang pajak penghasilan.

f. Utang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai yang diciptakan oleh perusahaan.PPN sebenarnya ditanggung oleh konsumen sebagai  pemakai barang atau jasa,namun pengusaha kena pajak atau entitas yang bertugas

melakukan pemungutan pajak.

PPN tidak mempengaruhi nilai penjualan atau persediaan (pembelian) kecuali PPN yang tidak dapat dikreditkan.Hal ini sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2010)  Persediaan dan PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap yang menyatakan bahwa pajak yang dapat dikreditkan tidak boleh menambah harga perolehan persediaan dan aset tetap.

Utang PPN akan dibayarkan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.Jika PPN masukan lebih besar,maka kelebihan pembayaran PPN ini akan dikompensasi pada pembayaran pajak periode berikutnya atau dimintakan restitusi.Sebelum restitusi diberikan,pihak raja akan melakukan pemeriksaan.

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang mewah.PPnBM tidak dapat dikreditkan.Bagi produsen  barang mewah,PPnBM yang dikenakan harus disetorkan ke kas negara.Bagi importir barang mewah,PPnBM dibayarkan ke kas negara bersamaan dengan  pembayaran pajak impor dan bea masuk.

g. Utang Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan terdiri dari dua yaitu pajak kini dan pajak tangguhan.Pajak kini adalah pajak yang dihitung menurut ketentuan pajak atas  penghasilan yang diperoleh entitas dalam satu periode.Pajak kini juga merupakan  pajak terutang dalam satu tahun fiskal yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan

(SPT) tahunan ditambah pajak final jika ada.

Pajak terutang dalam satu tahun fiskal dikurangi pajak yang telah dipotong  pihak lain akan menghasilkan pajak kurang (PPh 29) atau lebih bayar akhir tahun (PPh 28).PPh 29 atau pajak kurang bayar akan disajikan sebagai utang pajak kini. Contoh perhitungannya

PT Gundul untuk tahun pajak yang berakhir 31 Desember 2015 menghitung  jumlah pajak terutang sebesar Rp 430.000.000.Pajak yang telah dibayar melalui

angsuran PPh 25 sebesar Rp 360.000.000 dan dipotong oleh pihak lain PPh 23 Rp 20.000.000.Perusahaan mencatatnya sebagai pajak dibayar di muka.Buatlah Jurnal  penyesuaiannya!

Jurnal pada tanggal 31 Desember 2015. 31/12-2015 Tax expense Rp 430.000.000 -Pendapatan dibayar di muka PPh 23 - Rp 20.000.000

Pajak di bayar di muka PPh 24

- Rp 360.000.000

(10)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Entitas memberikan manfaat untuk mendanai kegiatan perusahaan.Entitas menggunakan prinsip matching dalam memutuskan penggunaan liabilitas.

Liabilitas menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

PSAK 1 (Revisi 2009) mengharuskan entitas menyajikan liabilitas jangka pendek terpisah dari liabilitas jangka panjang.Pemisahan jangka pendek dan jangka panjang menggunakan jangka waktu 12 bulan atau satu siklus operasi perusahaan.

Jenis Liabilitas :

1. Utang Berbunga Dalam Jangka Pendek : a. Utang bank

 b. Wesel bayar

c. Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo pada periode berikutnya 2. Liabilitas jangka pendek terkait kegiatan operasi :

a. Utang usaha

 b. Beban yang masih harus di bayar c. Pendapatan diterima di muka d. Utang terkait imbalan kerja e. Utang pajak pihak ketiga f. Utang PPN dan PPNBM g. Utang pajak penghasilan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Obligasi (utang) – Pembayaran bunga kepada pemegang saham merupakan beban yang dapat mengurangi besarnya pajak penghasilan.. Saham (modal) – Pembayaran deviden berasal

Mata ajar Akuntansi Keuangan 2 bertujuan membahas pengakuan, pencatatan, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan atas pos liabilitas jangka pendek, jangka

Jenis kewajiban yang termasuk dalam utang biaya pinjaman merupakan kewajiban jangka pendek yang timbul dari adanya biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh

Seandainya ada kredit jangka panjang , harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo satu.. tahun yang akan datang sudah direklasifikasikan sebagai utang

yang harus dilunasi dalam jangka waktu pendek, paling lama satu tahun atau3. harus dilunasi dalam jangka waktu satu siklus operasi normal

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar

Dana yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen investasi seperti rekening koran, deposito, surat utang jangka pendek, surat utang

(**) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang. (**) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka