• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jln. Dr. Sofyan No.1 Gedung D Lt.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jln. Dr. Sofyan No.1 Gedung D Lt.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Radio USUKOM 107,7 FM yang terletak di Jln. Dr. Sofyan No.1 Gedung D Lt.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

III.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Sumatera Utara

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota).

Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran.

(2)

Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.

III.1.2 Sejarah Perkembangan Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.

Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

(3)

Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.

Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), dan Fakultas Psikologi (2008). Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.

(4)

Di Universitas Sumatera Utara terdapat Unit Penjaminan Mutu yang bertujuan untuk mempromosikan dan memelihara baik kualitas kegiatan akademik maupun administratif Universitas. Unit ini mengembangkan dan memantau standar dan praktik kualitas; meninjau dan mengevaluasi sistem dan prosedur penjaminan mutu; memberikan rekomendasi dari waktu ke waktu tentang isu-isu penjaminan mutu kepada Senat Akademik dan Rektor.

Adapun bagan Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Gambar 3: Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

III.2 Sejarah Singkat Radio USUKOM 107,7 FM

(5)

memiliki kepedulian terhadap perkembangan kualitas komunikasi dan informasi. Proses pendirian radio USUKOM telah dimulai sejak September 2005 melalui diskusi-diskusi intensif di tingkat komunitas FISIP USU. Gagasan ini kemudian dimatangkan dengan disusunnya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) yang diajukan ke Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF) FISIP USU, yaitu baik mereka yang laki-laki maupun perempuan yang merupakan bagian dari sekelompok orang yang tergabung di FISIP USU.

Pendirian Radio USUKOM telah mendapatkan dukungan atau persetujuan oleh seluruh komunitas USUKOM yang terdiri dari komunitas staf pengajar dan mahasiswa FISIP USU yang berada di departemen sosiologi, kesejahteraan sosial, administrasi, komunikasi, antropologi, politik, dan perpajakan. Selain itu pendiriannya juga mendapat dukungan atau persetujuan dari komunitas Staf Administrasi FISIP USU dan masyarakat sekitar USU yang dukungannya berupa dukungan tertulis atau tanda tangan.

Setelah mendapat perhatian serta dukungan dari pihak yang berwenang, selanjutnya Radio USUKOM secara legal dikuatkan dengan adanya Akte Notaris Junita Ritonga, SH Nomor 30 Tanggal 31 Januari 2007.

Radio USUKOM mulai mengudara dan melaksanakan uji siarannya pada Tanggal 2 Mei 2007 atau tepat pada Hari Pendidikan Nasional. Setelah melalui proses verifikasi administrasi faktual evaluasi dengar pendapat dan forum rapat bersama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) SUMUT, pada Tanggal 25 Agustus 2007 dilakukan Grand Launching di pelataran parkir kampus FISIP dan Studio Radio USUKOM. Selama periode tersebut, Radio USUKOM mulai siaran secara reguler dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB diisi dengan berbagai macam

(6)

program acara seperti: Coffee Morning, Request Time, Lunch Break, Indoholic, Men’s Corner, Ladies Vaganza, Afternoon Show, Movie Time, Sobat Kampus On The Air dan info-info yang berhubungan dengan komunitas akademis Universitas Sumatera Utara. Waktu siaran kemudian mengalami pengurangan durasi yang disesuaikan dengan kebutuhan siaran, begitu juga jenis program acaranya yang berkurang namun mengalami peningkatan dari segi konten siaran. Saat ini Radio USUKOM FM telah memperoleh Izin Prinsip Penyiaran (IPP) dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sumatera Utara.

Gambar 4: Logo Radio USUKOM 107,7 FM

Sebagai institusi sosial yang lahir dari komunitas intelektual, Radio USUKOM diharapkan dapat mendedikasikan dirinya guna mencapai masyarakat atau komunitas yang sejahtera di bidang komunikasi dan informasi. Di samping itu, bagi Departemen Ilmu Komunikasi yang bertanggung jawab secara operasional, Radio USUKOM diharapkan mampu memenuhi permintaan bagi tersedianya pelaku-pelaku komunikasi yang profesional sesuai dengan visi, misi, maksud, dan tujuan pendiriannya.

(7)

III.2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi lembaga penyiaran komunitas Radio USUKOM terdiri dari 2 bagian yaitu:

1. Dewan Penyiaran Komunitas (DPK) yang beranggotakan 7 orang, yang terdiri dari Dekan, PD I, PD III, dan pimpinan Departemen Sosiologi, Kesejahteraan Sosial, Administrasi, Komunikasi, Antropologi, Politik, Perpajakan di FISIP USU. Pemilihan struktur DPK ini dilakukan berdasarkan keputusan Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF) FISIP USU.

2. Badan Pelaksana Penyiaran Komunitas (BPPK) merupakan unit pelaksana teknis Radio USUKOM yang terdiri dari: Kepala Stasiun, marketing, news director, manajer siaran, sekretaris, bendahara. BPPK ini dipilih oleh Dewan Penyiaran Komunitas (DPK).

III.2.2 Visi dan Misi Radio USUKOM 107,7 FM

Adapun Visi Radio USUKOM adalah sebagai wadah untuk mengekspresikan sendi-sendi “freedom of”, “freedom for”, dan “freedom from” hak-hak informasi dan komunikasi komunitas. Sedangkan misinya adalah:

1. Memberikan pencerahan bagi komunitas USU yang terdiri dari civitas akademika berupa informasi dan komunikasi yang mengandung nilai-nilai kebenaran, kejujuran, menjunjung etika dan estetika sosial.

2. Memberdayakan potensi para mahasiswa dalam kemampuan manajerial, teknis dan operasional penyelenggaraan siaran radio sebagai pengembangan sumber daya manusia yang profesional, berdedikasi, dan berwatak sosial.

(8)

III.2.3 Maksud dan Tujuan Pendirian Radio USUKOM 107,7 FM a. Maksud dari pendirian Radio USUKOM

1. Melengkapi sarana pengembangan ilmu komunikasi khususnya di bidang penyiaran.

2. Membuka kesempatan yang lebih luas bagi staf pengajar untuk meningkatkan keilmuan maupun profesionalitas di bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang penyiaran.

3. Menyalurkan aspirasi komunitas dalam hal kreativitas dan inovasi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

b. Tujuan dari pendirian Radio USUKOM

1. Membangun, memproduksi program siaran yang memiliki manfaat bagi komunitasnya.

2. Memberi ruang alternatif bagi komunitas untuk berinteraksi dalam kehidupan sosial dengan melibatkannya sebagai partisipan acara.

3. Menyalurkan aspirasi komunitas dalam hal kreativitas dan inovasi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

III.2.4 Karakteristik Radio USUKOM 107,7 FM Target Pendengar : Akademisi Kampus

Target Umur : 18-45 Tahun Sex : Pria dan Wanita

(9)

Jenis Musik : Pop (lokal dan mancanegara)

Jangkauan Siar : Kampus USU Padang Bulan dan sekitarnya

Durasi On Air : 7 Jam (pukul 08.00-15.00 WIB) setiap Hari Senin s/d Minggu Station Call : Sobat Kampus

Radio Positioning : Solusi Cerdas Sobat Kampus

Alamat : Jln. Dr. Sofyan No.1 Gedung D Lt.2 FISIP USU Medan Telp : 061-77844419

Fax : 061-8217168

E-mail : usukom_fm@yahoo.co.id

Tabel 2: Program Acara Radio USUKOM 107,7 FM

NO NAMA

PROGRAM WAKTU MATERI PROGRAM

1 Coffee Morning Senin-Minggu 08.00-10.00 WIB

08.00-09.00 WIB Menyampaikan

Greeting, Breaking News, dan Job Vacancy.

09.00-10.00 WIB Membacakan berita dari harian KOMPAS dan Analisa. 2 Request Time Senin-Minggu 10.00-11.00 WIB Dan 13.00-14.00 WIB

Membacakan dan memutarkan request lagu dari pendengar. Khusus hari Sabtu akan dibacakan chart lagu mancanegara.

3 Lunch Break Senin-Minggu 11.00-13.00 WIB

Menyampaikan informasi mengenai agenda kampus

(event-event yang akan diadakan di

Kampus USU) dan mengupas tentang USU. Program ini

(10)

mengundang narasumber yang bersangkutan atau panitia dari suatu kegiatan atau event.

4 Indoholic

Senin, Rabu, Jumat 13.00-14.00 WIB

Setiap Hari Senin membahas tentang artis atau Band Major Label.

Setiap Hari Rabu membahas

tentang artis atau Band Indie Label. Setiap Hari Jumat akan dibacakan chart lagu Indonesia.

5 Movie Time Selasa dan Kamis 14.00-15.00 WIB

Setiap Hari Selasa membahas film yang akan dan sedang tayang

premiere dan membacakan jadwal

tayang bioskop.

Setiap Hari Kamis membahas film yang pernah menjadi Box Office dan membacakan jadwal tayang bioskop.

6 Men’s Corner Rabu 14.00-15.00 WIB

Program yang mengetengahkan tentang seluk beluk masalah cowok

7 Ladies Vaganza Jumat 14.00-15.00 WIB

Program semi drama radio yang membahas tentang karir,

relationship, dan kecantikan dari

sudut pandang wanita.

8 Sobat Kampus On The Air

Sabtu 13.00-15.00 WIB

Mengundang Sobat Kampus (pendengar) untuk ikut bersiaran di Radio USUKOM dan bebas untuk memilih dengan siapa dia akan bersiaran.

(11)

Dari seluruh Program Acara di atas yang disiarkan Radio USUKOM FM tidak terlepas dari peran seorang announcer atau penyiar. Berikut ini adalah nama-nama penyiar yang ada di Radio USUKOM FM:

1. Ezzy Augusta Mutiara 2. Rizqin Yan Hasanah

3. Nenda Pratiwi Medany

4. Ande Samot Serepina 5. Yudhi Van Arda 6. Tri Yunita 7. Harry Syahputra

Gambar 5: Struktur Dewan Penyiaran Komunitas

Dekan FISIP USU (Penasihat) Pembantu Dekan I

(Koordinator)

Pembantu Dekan III (Wakil Koordinator) Pembantu Dekan II (Wakil Koordinator) Dewan Penyiaran Komunitas

(12)

Gambar 6: Struktur Badan Pelaksana Penyiaran Komunitas

III.3 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2001: 63).

Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi. Penelitian ini menggambarkan secara rinci mengenai Opini Peserta Audisi Penyiar Radio Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus.

Kepala Stasiun Radio

Sekretaris

Manager On Air Manager On Air Manager On Air Manager On Air

Program Director News Director Music Director Creative Director

(13)

Dalam penelitian ini menggunakan studi kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data, bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2006: 58).

III.4 Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini terhadap para Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan observasi, wawancara (Interview), dan studi literatur (Library Research).

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan berbagai indera tanpa pertolongan alat standar untuk keperluan tersebut. Metode observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Dalam penelitian observasi dapat juga dilakukan dengan angket, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara (Arikunto, 1993: 123).

Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung dapat dapat dilakukan dengan mengambil peran atau pun tak berperan. Menurut Spedley 1980 (dalam Sutopo, 1996: 59) menjelaskan bahwa peran dalam observasi dapat dibagi menjadi 1) tak berperaan sama sekali, 2)

(14)

berperan pasif, 3) berperan aktif, dan berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga anggota kelompok yang sedang diamati.

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, artinya peneliti tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati, dengan kata lain peneliti tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang diamati.

wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam (depth

interview) dengan responden yaitu mahasiswa USU yang memiliki minat untuk

menjadi seorang penyiar radio. Wawancara dilakukan secara langsung maupun via telepon dengan menggunakan pedoman wawancara namun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Wawancara ini termasuk wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

Penelitian melalui studi literatur (Library Research) dilakukan guna memperoleh data pelengkap dari penggunaan metode wawancara dalam penelitian kualitatif. Literatur dapat berbentuk dokumen tulisan (sumber bacaan yang relevan), gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Responden di dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang beraal dari berbagai fakultas dan jurusan berbeda yang merupakan peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM dan masih aktif sebagai mahasiswa. Dari hasil pra penelitian yang telah peneliti lakukan, jumlah Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM yang terdaftar berjumlah 40 orang mahasiswa (Sumber: Data Radio USUKOM FM per Mei 2011).

(15)
(16)

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive

Sampling, yaitu penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian,

dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006: 154).

Dari keseluruhan Peserta Audisi Penyiar yang terdaftar sebanyak 40 orang mahasiswa, peneliti menarik 9 orang dari mereka untuk dijadikan responden. Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih responden dari peserta audisi penyiar adalah karena ketertarikan mereka untuk menjadi Penyiar Radio USUKOM FM yang mengindikasikan bahwa mereka gemar mendengarkan siaran radio, khususnya Radio USUKOM FM. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata mereka memang sering atau pernah mendengarkan Siaran Radio USUKOM FM dan memiliki pemahaman yang cukup serta memiliki pandangan masing-masing mengenai Siaran Radio USUKOM FM. Dengan alasan itu sehingga peneliti merasa tepat untuk menjadikan mereka sebagai responden dalam penelitian ini untuk di observasi opini-opini mereka.

Penentuan jumlah responden sebanyak 9 orang dilakukan hanya atas dasar pertimbangan peneliti yang menganggap kriteria yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Adapun kriteria yang dimaksudkan yaitu peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM yang merupakan mahasiswa aktif di Universitas Sumatera Utara, di mana mereka sering atau pernah mendengar siaran Radio USUKOM FM.

Selain itu, penentuan jumlah responden yang ditarik berdasarkan pada pertimbangan bahwa tidak semua dari peserta audisi penyiar tersebut bersedia dijadikan responden dan tidak semua dari mereka dapat peneliti hubungi. Namun

(17)

dengan jumlah responden sebanyak 9 orang tersebut peneliti merasa mereka sudah dapat merepresentasikan seluruh peserta audisi yang lain untuk digali informasi yang dibutuhkan.

III.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu kegiatan yang menunjukkan pengorganisasian data kedalam susunan tertentu, ditabulasi sesuai sajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah (Singarimbun, 1995: 122). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menampilkan gambaran analitis dan mendalam dari fenomena yang diteliti. Gambaran ini tersusun dalam bentuk paragraf yang mengidentifikasikan makna-makna dari pengalaman dan mengungkapkan inti dari fenomena.

Proses pengolahaan data dimulai dengan mengelompokkan data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka maupun catatan yang dianggap dapat menunjang dalam penelitian ini untuk diklasifikasikan dan dianalisa berdasarkan kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersifat kualitatif. Oleh karena itu analisis data yang digunakan adalah sesuai dengan data kualitatif, yaitu analisis deskriptif kualitatif.

Proses analisis data ditempuh melalui proses reduksi data. Reduksi data merupakan data yang diperoleh melalui observasi atau pengumpulan dokumen yang masih berupa uraian panjang dan perlu direduksi. Menurut Rohidi (1993: 16), mereduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabsahan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

(18)

muncul di lapangan. Data-data tersebut dipisahkan sesuai dengan permasalahan yang dimunculkan.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disederhanakan dalam pengertian bahwa sejumlah data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka digabung menjadi satu kemudian dicoba untuk dibakukan dan diolah serta dipilah-pilah menurut jenis-jenis atau golongan pokok bahasannya. Karena data yang diperoleh masih dalam bentuk uraian panjang maka perlu sekali untuk direduksi. Dengan mereduksi data dapat membantu peneliti dalam memberikan kode-kode pada aspek-aspek tertentu.

Data yang telah terorganisir dan di abstraksi, kemudian disajikan dan dianalisis dengan tidak menggunakan metode statistik (yaitu analisis yang berdasarkan pada perhitungan angka), tetapi dalam bentuk pernyataan yang dijabarkan secara deskriptif. Penyajian data dalam hal ini dimaksudkan sebagai langkah pengumpulan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Selain mereduksi dan menyajikan data, tindakan selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Simpulan tersebut tidak mutlak, tetapi sifatnya lentur, dalam arti ada kemungkinan berubah setelah diperoleh data yang baru.

Peneliti dalam melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperlauan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 1988: 178).

(19)

Pengumpulan data dalam penelitian dengan cara observasi dan wawancara dengan informan, oleh karena itu untuk mendapatkan data yang valid dan ada kecocokan satu sama lain, peneliti mengadakan trianggulasi sumber data melalui pemeriksaan terhadap sumber lainnya yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

(20)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pada saat melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data. Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a. Tahap Awal

Penelitian diawali dengan mengunjungi Radio USUKOM FM dan meminta izin agar dapat mengadakan penelitian untuk mendapatkan data mengenai operasional radio dan data para peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM yang terdaftar untuk dijadikan responden pada penelitian ini. Data yang diperoleh dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun pertanyaan mengenai opini peserta audisi penyiar tentang Radio USUKOM FM sebagai radio berbasis kampus. Responden pada penelitian ini berjumlah 9 orang dari 40 orang total keseluruhan peserta audisi yang diseleksi berdasarkan pada pertimbangan bahwa tidak semua dari peserta audisi penyiar tersebut bersedia dijadikan responden dan tidak semua dari mereka dapat peneliti hubungi. Melalui observasi yang penulis lakukan mulai dari bulan April sampai dengan Juli 2011, serta wawancara yang dilakukan terhadap para peserta audisi tersebut, maka akhirnya semua data yang diperlukan berhasil didapatkan.

b. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara secara mendalam baik secara langsung maupun via telepon antara penulis dengan peserta

(21)

audisi dengan menggunakan pedoman wawancara. Disamping itu penulis juga mempersiapkan buku catatan yang dipergunakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya data terbaru yang ditemukan di lapangan untuk dicatat dan ditindaklanjuti.

Untuk menentukan siapa yang akan menjadi responden dalam penelitian ini, maka teknik penentuan responden yang dipergunakan adalah purposive

sampling (sampling purposif) yaitu teknik yang mencakup orang-orang yang

diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006: 154).

Para responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Medan, yang merupakan Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM. Untuk menjadi seorang penyiar di Radio USUKOM FM, para pesertanya disyaratkan harus berstatus mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan di Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah baik pria maupun wanita. Dari data yang diperoleh, mereka berasal dari 4 Fakultas yang beragam seperti dari FISIP, Ekonomi, Pertanian, dan Ilmu Budaya dengan usia, jenis kelamin, asal daerah, dan suku bangsa yang berbeda-beda.

Wawancara dilakukan setelah mendapatkan konfirmasi kesediaan mereka untuk diwawancarai dengan waktu dan tempat yang berbeda satu sama lain. Hal ini di karenakan kesepakatan yang terjadi sebelumnya antara penulis dengan para responden penelitian. Waktu wawancara disesuaikan dengan waktu yang dapat mereka luangkan sesuai dengan jadwal waktu luang mereka.

(22)

IV.2 Teknik Pegolahan Data

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari para responden, maka peneliti melakukan proses pengolahan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan responden. Pada tahap ini, penulis menguraikan hasil wawancara terhadap responden penelitian dan kemudian menguraikan jawaban-jawaban berdasarkan penuturan responden yang sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan. Proses pengolahan data ditempuh melalui proses reduksi data. Reduksi data merupakan data yang diperoleh melalui observasi atau pengumpulan dokumen yang masih berupa uraian panjang dan perlu direduksi. Mereduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabsahan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang muncul di lapangan (Rohidi, 1993: 16).

Selain itu dalam melakukan pemeriksaan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperlauan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 1988: 178).

IV.3 Uraian Karakteristik Responden

Wawancara di lakukan terhadap Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM yang berjumlah 9 (sembilan) orang responden dengan karakteristik sebagai berikut:

(23)

Tabel 3: Asal Fakultas Responden No. Asal Fakultas Responden Jumlah

1 ISIP 6

2 Pertanian 1

3 Ekonomi 1

4 Ilmu Budaya 1

Total 9

Dari jumlah responden yang di tarik sebanyak 9 orang Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM, mayoritas berasal dari Fakultas ISIP dengan jumlah sebanyak 6 orang mahasiswa. Selebihnya, responden yang berasal dari Fakultas Pertanian, Ekonomi, dan Ilmu Budaya yang masing-masing hanya berjumlah 1 orang mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa yang paling banyak berminat untuk menjadi seorang penyiar adalah mahasiswa yang berasal dari Fakultas ISIP. Hal ini dimungkinkan karena Radio USUKOM FM berada di kawasan Fakultas ISIP sehingga banyak dari mahasiswanya yang lebih concern terhadap Radio USUKOM FM dibandingkan dengan mahasiswa dari fakultas lainnya.

Sudah menjadi sebuah kewajaran dan keharusan apabila pendengar radio dan peminat untuk menjadi seorang penyiar Radio USUKOM FM didominasi oleh mahasiswa Fakultas ISIP karena selain lokasinya yang berada di dalam kawasan Fakultas ISIP, para pencetus berdirinya Radio USUKOM FM juga merupakan kaum intelektual yang berasal dari Fakultas ISIP. Keinginan responden untuk menjadi penyiar didasari oleh beberapa motivasi misalnya ingin

(24)

belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Selain itu responden juga ingin mengetahui bagaimana atmosfir dalam dunia kepenyiaran yang dirasa sepertinya seru untuk digeluti. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan kesadaran untuk menjadi lebih baik dalam hal berkomunikasi membuat mereka ingin menjadi bagian di dalam manajemen Radio USUKOM FM dan bersatu bersama tim untuk meningkatkan kualitas diri mereka sehingga pada akhirnya juga akan dapat memajukan radio.

Tabel 4: Usia Responden

No. Usia Responden Jumlah

1 18 Tahun 1

2 19 Tahun 6

3 20 Tahun 2

Total 9

Semua responden masih tergolong sangat muda. Usia responden yang paling dominan adalah berusia 19 tahun dengan jumlah 6 orang mahasiswa. Responden yang berusia 18 tahun hanya berjumlah 1 orang dan yang berusia 20 tahun berjumlah 2 orang. Satu-satunya responden termuda yang bernama Uun dengan usia 18 tahun merasa bahwa sangat tinggi minatnya untuk menjadi seorang penyiar. Dengan didukung oleh motivasi dirinya yang ingin menjadi seorang presenter seperti halnya presenter idolanya, Choky Sitohang, serta anggapan teman-temannya yang menyatakan bahwa Radio USUKOM FM

(25)

menarik untuk didengarkan membuat ia tertarik untuk mencoba menggali bakat

public speakingnya dimulai dengan menjadi seorang penyiar.

Secara keseluruhan, dengan usia yang sangat muda ini diharapkan mereka akan dapat dengan mudah mempelajari bagaimana cara bersiaran yang baik dengan senior-seniornya dan dapat beradaptasi dengan segala kondisi, baik dari sisi kelebihan maupun kekurangan yang ada di dalam stasiun Radio USUKOM FM.

Tabel 5: Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Responden Jumlah

1 Laki-laki 5

2 Perempuan 4

Total 9

Dari 9 orang responden Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM, peminatnya paling banyak diminati oleh laki-laki dengan jumlah 5 orang, sedangkan jumlah responden perempuan berjumlah 4 orang. Dengan jumlah peminat yang hampir seimbang jumlahnya menandakan bahwa peminat untuk menjadi penyiar radio tidak dibatasi oleh adanya perbedaan gender, semua dianggap sama dalam hal minat dan bakat. Yang paling diperhitungkan adalah bagaimana seseorang penyiar radio dapat menunjukkan kompetensinya di dalam berkomunikasi atau public speaking dengan didukung oleh wawasan luas yang dimilikinya.

(26)

Sejauh ini, Penyiar Radio USUKOM FM didominasi oleh kaum hawa. Dengan jumlah peserta audisi yang hampir seimbang jumlahnya diharapkan dapat melahirkan penyiar-penyiar baru baik laki-laki maupun perempuan sehingga akan menjadikan suasana siaran lebih variatif. Hal ini juga dirasa penting karena karakteristik pendengar sangat beragam, ada pendengar yang menghendaki suatu jenis acara dibawakan oleh seorang penyiar laki-laki dan ada pula pendengar yang suka mendengarkan siaran radio apabila penyiarnya seorang perempuan.

Tabel 6: Asal Daerah Responden No. Asal Daerah Responden Jumlah

1 Medan 2 2 Berastagi 1 3 Pematang Siantar 1 4 Kisaran 1 5 Asahan 1 6 Nias 1 7 Pekan Baru 1 8 Aceh Timur 1 Total 9

Asal responden berasal dari daerah yang beragam seperti dari Kota Medan, Berastagi, Pematang Siantar, Kisaran, Asahan, Nias, Pekan Baru, dan Aceh Timur. Dari keseluruhan responden, yang berasal dari Kota Medan adalah

(27)

yang lebih banyak yaitu berjumlah 2 orang. Sedangkan yang berasal dari kota-kota yang lainnya masing-masing berjumlah 1 orang.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Peserta Audisi Penyiar Radio USUKOM FM mayoritas berasal dari luar Kota Medan. Dengan banyaknya mahasiswa pendatang yang paling berminat untuk menjadi Penyiar Radio USUKOM FM dimungkinkan karena hampir semua peserta audisi yang berasal dari luar Kota Medan tersebut merupakan mahasiswa Fakultas ISIP dengan latar belakang Jurusan Komunikasi, Sosiologi, dan Administrasi. Mereka diibaratkan menjadi tuan rumah di fakultas sendiri sehingga sudah sepantasnya mahasiswa yang berasal dari Fakultas ISIP harus lebih tinggi antusiasmenya untuk menjadi penyiar Radio USUKOM FM dibandingkan dengan mahasiswa dari fakultas lain. Namun demikian, tidak ada batasan bagi mahasiswa dari fakultas lainnya untuk belajar dan menyalurkan segala potensinya di dunia kepenyiaran.

Tabel 7: Suku Bangsa Responden No. Suku Bangsa Responden Jumlah

1 Jawa 5

2 Batak 3

3 Nias 1

Total 9

Suku bangsa dari seluruh responden terdiri dari 3 suku bangsa yaitu Suku Jawa, Batak, dan Nias. Suku Jawa mendominasi dari 9 jumlah responden yang ada, yaitu berjumlah 5 orang. Sedangkan Suku Batak berjumlah 3 orang dan Suku

(28)

Nias berjumlah 1 orang. Responden yang bersuku Jawa terdiri dari seorang yang berdomisili di Kota Medan dan 4 orang lainnya berasal dari luar Kota Medan seperti dari Rantau Parapat, Kisaran, Asahan, dan Aceh Timur.

Responden yang satu-satunya bersuku bangsa Nias bernama Roman. Ia lahir dan besar di Nias. Dengan menjadi mahasiswa USU telah membawanya ke Kota Medan. Dengan logat Niasnya yang masih kental tidak menjadikan hal itu sebagai halangannya untuk menjadi penyiar. Biasanya, apabila seseorang memiliki logat daerah yang kental ketika berbicara dapat menurunkan tingkat kejelasan kata-kata yang diucapkannya atau artikulasinya kurang baik ketika berbicara. Namun bagi Roman, itu bukanlah suatu penghalang karena itu merupakan ciri khas yang dapat menjadi daya tariknya. Dengan menjadi penyiar Radio USUKOM FM juga akan dapat membiasakan diri dalam berbicara dengan baik sebagaimana yang pendengar inginkan.

IV.4 Uraian Hasil Wawancara

I. Siaran Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus Tabel 8: Program Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama Responden

Nilai Siaran Radio USUKOM FM

Menarik Tidak Menarik

1 Agus - 

2 Eki  -

3 Naomi  -

(29)

5 Salmon - 

6 Theresia - 

7 Uun  -

8 Winandar  -

9 Yohana  -

Program siaran radio biasanya ditentukan berdasarkan minat atau permintaan pasar yang membutuhkan jenis siaran seperti apa yang menarik dan dapat memuaskan pendengarnya. Opini peserta audisi sebagian besar menilai bahwa Program Siaran Radio USUKOM FM sudah menarik dengan program siaran yang sudah ada sekarang. Hal tersebut karena Program Acara Radio USUKOM FM berisikan siaran musik dan materi siaran yang sesuai dengan permintaan mayoritas pendengarnya. Sama halnya dengan radio-radio pada umumnya, Program siaran Radio USUKOM FM menentukan sebuah program siarannya yang disesuaikan dengan segmentasi pendengar di mana para pendengarnya adalah kalangan kampus atau akademisi.

Ada 8 jenis Program Acara yang ditawarkan Radio USUKOM FM seperti Coffee Morning, Request Time, Lunch Break, Indoholic, Movie Time,

Men’s Corner, Sobat Kampus On The Air, dan Ladies Vaganza. Program-program

acara tersebut memiliki segmennya masing-masing, ada yang memusatkan perhatiannya ke acara musik seperti chart lagu-lagu dalam dan luar negeri, request lagu, membahas artis-artis atau band-band yang sudah lama terkenal dan yang baru diorbitkan. Selain itu ada acara-acara siaran seperti informasi terkini tentang peristiwa yang sedang terjadi di sekitar kampus dan luar kampus, berita-berita

(30)

singkat, informasi yang mengulas tentang kehidupan cewek dan cowok, dan informasi seputar perfilman.

Bagi Winandar, mahasiswa Jurusan Sosiologi, Program Acara Radio USUKOM FM harus sangat menghargai efisiensi waktu siarannya yang dimulai dari jam 9 sampai jam 3 sore di mana mahasiswa semuanya masih ada di kampus. Lain lagi opini Yohana, mahasiswi Jurusan Manajemen ini menganggap bahwa sepertinya siaran Radio USUKOM FM tidak berlangsung setiap hari, siarannya kadang ada dan kadang tidak ada. Begitupun ketika ia mendatangi langsung Stasiun Radio USUKOM FM, tidak ada siaran yang dilihatnya. Ia merasa bahwa penyebabnya mungkin karena sedang ada kerusakan di stasiun radio.

Bagi pendengar setia radio sebagaimana mahasiswa, acara-acara yang disiarkan radio merupakan hiburan yang sangat menyenangkan ketika tidak ada aktivitas dan sedang menunggu sesuatu. Mereka akan sangat mencari-cari siaran yang disukainya ketika jenuh atau sepi dengan memilih program siaran pada jam tertentu di mana keinginannya sedang muncul. Program acara yang disiarkan harus dapat memikat perhatian pendengarnya sehingga dapat meningkatkan minat pendengarnya secara terus-menerus, mudah dipahami agar dapat menggerakkan hati pendengarnya untuk melakukan sesuatu yang disampaikan penyiarnya.

Tabel 9: Susunan Jadwal Acara Radio USUKOM FM

No. Nama Responden

Nilai Susunan Jadwal Acara Radio USUKOM FM

Sesuai Tidak Sesuai

(31)

2 Eki  - 3 Naomi -  4 Roman  - 5 Salmon  - 6 Theresia -  7 Uun -  8 Winandar  - 9 Yohana - 

Radio USUKOM FM menerapkan jadwal sebagaimana rutinitas kehidupan kampus yang biasanya dimulai dari pagi dan berakhir di sore hari dengan waktu on air dari Hari Senin hingga Sabtu. Para pendengarnya yang berlatar belakang mahasiswa sebagian besar menilai bahwa jadwal siaran Radio USUKOM FM kurang sesuai antara waktu perkuliahan mereka dengan jam siar yang ada. Dengan banyaknya aktivitas kampus yang harus mereka lakukan mengurangi kesempatan mereka untuk meluangkan waktu di dalam mendengarkan siaran radio ketika berada di kampus. Selain itu mereka juga mengeluhkan kurang panjangnya waktu siaran yang seharusnya dapat juga dinikmati hingga malam hari sehingga tidak banyak jenis acara yang ditawarkan untuk dipilih sesuai dengan waktu luang mereka. Efisiensi waktu siaran dan ditambah lagi dengan sulitnya memperoleh frekwensi radio juga menjadi alasan ketidakefektifan jadwal acara.

(32)

Jadwal acara harus dapat menyampaikan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum, terbuka, dan kemudahan yang teratur sehingga dapat diakses secara terus-menerus.

Tabel 10: Strategi Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama Responden

Nilai strategi

Siaran Radio USUKOM FM

Sesuai Tidak Sesuai

1 Agus  - 2 Eki  - 3 Naomi  - 4 Roman  - 5 Salmon  - 6 Theresia  - 7 Uun -  8 Winandar -  9 Yohana - 

Terdapat 6 orang responden yang menyatakan bahwa Strategi Siaran Radio USUKOM FM dalam hal pemilihan acara, jadwal acara, dan penyiar sudah sesuai. Namun bagi Yohana, stategi siaran belum baik. Ia merasa bahwa Siaran Radio USUKOM FM tidak selalu ada sehingga eksistensinya di anggap kurang sebagai radio kampus. Pendapat yang hampir sama juga diutarakan oleh

(33)

siaran stasiun radio lain ke dalam Siaran Radio USUKOM FM yang sedang on air sehingga menghasilkan suara siaran yang kabur dan tidak jelas kedengarannya.

Strategi sangat dibutuhkan oleh sebuah stasiun radio agar tetap eksis. Strategi seharusnya dilakukan dengan menetapkan tujuan yang ada sebagai upaya peningkatan kualitas acara yang menitikberatkan pada kebutuhan pendengar dengan dukungan jadwal acara yang proporsional serta usaha di dalam peningkatan sumber daya penyiar misalnya mengadakan pelatihan dan seminar. Strategi yang telah berjalan perlu dilakukan evaluasi dalam periode waktu tertentu untuk mengkaji ulang faktor-faktor yang mendukung kegiatan eksternal dan internal radio agar tindakan perbaikan dan peningkatan operasional dapat dilakukan.

Tabel 11: Kekuatan Siaran Radio USUKOM FM

No.

Nama Responden

Kekuatan Radio USUKOM FM

Materi Program Siaran Penyiar Waktu Siaran B TB B TB B TB B TB 1 Agus - - - -  2 Eki  - - - - 3 Naomi  - -   - -  4 Roman  - - - - 5 Salmon  - - - -  6 Theresia  - -   - -

(34)

7 Uun -   - - -

8 Winandar  - - - -

9 Yohana  - - - -

Kekuatan sebuah siaran radio tidak terlepas dari unsur materi, program siaran, penyiar, dan waktu siarannya. Semua unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Materi yang baik akan menarik untuk disampaikan apabila berada dalam sebuah program siaran yang sesuai atau sudah pada tempatnya. Program siaran seharusnya didukung oleh seorang penyiar yang baik dalam menyampaikan isi program tersebut.

Pada tabel di atas terdapat singkatan B (Baik) dan TB (Tidak Baik). Materi yang ditawarkan Radio USUKOM FM dinilai sudah baik oleh mayoritas responden. Menurut Uun, materi siaran kurang baik. Ia mengharapkan adanya sebuah acara sejenis Talk Show yang menghadirkan dosen-dosen di USU sebagai pembicaranya.

Program siaran Radio USUKOM FM juga dinilai baik oleh mayoritas responden. Mereka menilai bahwa program acara sudah disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. Misal pada siang hari Radio USUKOM FM menyajikan program siaran Request Time yang didalamnya berisi tentang lagu-lagu yang di minta oleh pendengar, hal ini memiliki pertimbangan karena pendengar pada siang hari membutuhkan suasana santai, hiburan yang ringan.

Bagi mayoritas responden, penyiar sudah dinilai baik. Namun bagi Yohana, penyiar Radio USUKOM FM masih belum baik dan masih harus di tingkatkan kapabilitasnya. Sedangkan waktu siaran Radio USUKOM FM dinilai

(35)

belum baik karena sebagian responden merasa waktu yang ada tidak selalu tepat dengan keberadaan mereka di kampus. Misalnya ketika mereka berada di kampus, untuk mendengarkan siaran Radio USUKOM FM, mereka harus memilih acara siaran yang mereka disukai, itupun jika ada waktu senggang yang menyelingi jadwal perkuliahan yang ada.

Tabel 12: Kelemahan Siaran Radio USUKOM FM

No.

Nama Responden

Kelemahan Radio USUKOM FM

Penyiar Materi Waktu Siaran Daya Jangkauan 1 Agus - - - 2 Eki - - -  3 Naomi  - -  4 Roman - -   5 Salmon - - -  6 Theresia - - -  7 Uun -    8 Winandar - - -  9 Yohana - -  

Para Peserta Audisi Penyiar sangat yakin betapa lemahnya daya jangkauan frekwensi Radio USUKOM. Mereka merasakan sulitnya memperoleh siaran radio yang seharusnya dapat mereka akses ketika di kampus. Suatu

(36)

program siaran yang telah direncanakan dan diatur sedemikian rupa ketika sebelum on air akan tidak ada artinya apabila si pendengar tidak dapat memperoleh siarannya dengan baik.

Seharusnya Radio USUKOM sudah dapat berkonsentrasi dan fokus dalam mendesain acara agar semakin menarik minat pendengar untuk mendengarkannya, tidak lagi berkutat pada daya jangkauan maksimal yang dapat diterima oleh radio penerima.

Daya jangkauan Radio USUKOM FM sangat perlu untuk ditingkatkan karena mahasiswa sangat banyak yang membutuhkan informasi mengenai kehidupan kampus sehingga mereka tidak ketinggalan informasi.

II. Opini Mahasiswa FISIP USU

Tabel 13: Motivasi Mendengarkan Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama

Motivasi Mendengar Siaran

Mendengarkan Musik Mencari Informasi Mengisi Waktu Kosong Mengikuti Perkembangan Lagu atau Band Terbaru

1 Agus  - - - 2 Eki - - - 3 Naomi   - - 4 Roman - - - 5 Salmon  - - - 6 Theresia - - -

(37)

7 Uun  - -

8 Winandar   - -

9 Yohana   - -

Pada mulanya radio sangat digemari para pendengar setianya untuk mendengarkan musik. Namun seiring dengan perkembangan media massa, siaran radio semakin berkembang sebagai sarana informasi yang mudah dan cepat untuk diperoleh.

Motivasi responden dalam mendengarkan musik dan informasi sama baiknya. Selain ingin mendengarkan lantunan lagu-lagu yang diputar di Radio USUKOM FM, informasi juga dirasa perlu untuk didengarkan. Hal tersebut dikarenakan oleh status mereka sebagai mahasiswa yang sangat membutuhkan informasi-informasi apalagi yang terkait dengan aktivitas perkuliahan mereka. Selain itu, lagu-lagu perlu untuk didengarkan ketika begitu banyaknya aktivitas mereka sehingga dibutuhkan hiburan untuk penyegaran kembali pikiran mereka.

Terdapat dua kategori bahan siaran yang merupakan sumber motivasi pendengar siaran radio yaitu siaran kata dan siaran seni suara. Siaran kata yaitu segala bahan siaran yang pokok isinya dilukiskan dengan kata-kata (spoken

words). Siaran seni suara yaitu segala bentuk kesenian yang pokok isinya

dilukiskan dengan musik. Musik dinilai sangat bermanfaat dan tetap menjadi pilihan utama sebagai sarana hiburan.

Musik sangat digemari oleh hampir semua orang dan telah lama menjadi pilihan hiburan ketika sedang jenuh sebagaimana yang dirasakan oleh responden. Ketika suasana dirasa sepi dan membosankan maka mereka menjadikan siaran

(38)

radio sebagai alternatif pilihan. Fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran dan kejenuhan sehingga dapat membuat pikiran pendengarnya segar kembali.

Tabel 14: Nilai Manfaat Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama

Nilai Manfaat Siaran

Bermanfaat Tidak Bermanfaat

1 Agus  - 2 Eki  - 3 Naomi  - 4 Roman  - 5 Salmon  - 6 Theresia -  7 Uun  - 8 Winandar  - 9 Yohana  -

Siaran Radio USUKOM FM dirasakan sudah memiliki nilai manfaat bagi mayoritas responden. Hal itu dikarenakan mayoritas responden telah mendapatkan konten-konten siaran yang mereka inginkan seperti lagu-lagu terbaru dan informasi atau berita yang butuh untuk mereka ketahui. Dari 9 responden, hanya ada satu responden yang menganggap bahwa Siaran Radio USUKOM FM belum bermanfaat. Sebagaimana penuturan Theresia, ia menilai bahwa Siaran Radio

(39)

berdomisili di Kota Medan, ia mengambil sebuah perbandingan antara Siaran Radio USUKOM FM dengan radio-radio lain yang ada di Kota Medan yang didapatinya masih jauh dari nilai baik. Menurutnya, radio pada umumnya sangat akrab, dalam artian dapat di telusuri, didengarkan, dan dinikmati tanpa adanya gangguan ketika diakses frekwensinya. Mahasiswa Fakultas Pertanian ini sangat menyayangkan dengan kondisi itu. Ia berharap agar Radio USU dapat berkembang seperti radio-radio lainnya. Apabila nantinya ia menjadi Penyiar Radio USUKOM FM, ia menginginkan adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik sehingga Siaran Radio USUKOM FM benar-benar dapat menjadi saluran komunikasi yang menarik untuk dipelajari.

Pada hakikatnya suatu siaran radio ditujukan kepada para pendengarnya karena siaran itu dinilai ada manfaatnya dengan harapan akan adanya hal-hal baik yang akan diperoleh oleh pendengarnya setelah mendengarkan siaran tersebut. Masing-masing individu memiliki perbedaan motivasi dan kebutuhan tersendiri di dalam mendengarkan siaran radio sehingga penilaiannya terhadap siaran radio juga akan berbeda-beda.

Bagi stasiun radio, tujuan utama memproduksi acara siaran radio adalah untuk menarik minat pendengarnya agar mau mendengarkan atau menjadi pendengar setianya. Dalam membuat atau menyusun siaran radio, harus berpedoman pada tiga fungsi radio yaitu siaran radio sebagai media penerangan, siaran radio sebagai sarana pendidikan, dan tentu saja siaran radio sebagai tempat hiburan. Ketika semua itu telah diperoleh maka pemuasan terhadap kebutuhan akan informasi telah diperoleh dengan baik.

(40)

Tabel 15: Nilai Kepuasan Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama

Nilai Kepuasan Siaran

Puas Tidak Puas

1 Agus  - 2 Eki  - 3 Naomi  - 4 Roman  - 5 Salmon  - 6 Theresia -  7 Uun -  8 Winandar -  9 Yohana  -

Kepuasan di dalam mendengarkan siaran radio tergantung dari pendengar sebagai khalayak pengguna media radio yang biasanya didasarkan pada kebutuhan dan intensitas dalam mendengar siaran. Sebanyak 6 responden merasa puas dengan siaran Radio USKOM FM dimana mereka secara aktif mencari pemenuhan kebutuhan mereka di dalam mendengarkan siaran radio. Bagi Eki, Siaran Radio USUKOM FM ada daya tariknya. Siarannya ditujukan bagi mahasiswa dan juga bagi orang-orang yang ada di Kampus USU dengan konten yang informatif seperti misalnya apabila sedang ada acara-acara penting di Kampus USU maka akan dapat diketahui dari Radio USUKOM FM.

(41)

membuatnya tidak merasa bosan. Selain itu apa yang dibutuhkan seperti informasi dan hiburan mereka dapatkan di Radio USUKOM FM. Siaran Radio USUKOM FM dapat menghibur pendengar, ditambah dengan penyiar yang cukup atraktif dan bersahabat.

Selebihnya, responden yang berjumlah 3 orang merasa belum puas dengan Siaran Radio USUKOM FM. Penilaian tersebut mereka titikberatkan pada sulitnya frekwensi didapatkan dan waktu siaran yang tidak klop dengan waktu mereka.

Tabel 16: Frekwensi Mendengarkan Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama

Frekwensi Mendengarkan Siaran

Sering Jarang 1 Agus  - 2 Eki  - 3 Naomi -  4 Roman -  5 Salmon -  6 Theresia -  7 Uun -  8 Winandar -  9 Yohana  -

(42)

siaran Radio USUKOM FM ketika sedang berada di kampus, itupun jika didukung oleh adanya waktu luang.

Frekwensi dalam mendengarkan siaran radio tergantung beberapa faktor misalnya kebutuhan dalam seringnya mendengarkan siaran, kesediaan waktu luang, mudah atau sulitnya siaran radio dapat di akses, dan keaktifan serta selektifitas pendengar. Dikarenakan faktor pendengar yang aktif dan selektif maka setiap stasiun radio seharusnya semaksimal mungkin untuk dapat meraih sebanyak mungkin pendengar. Selagi membina hubungan baik dengan pendengar setia, satu stasiun harus berusaha meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang kualitas siaran agar pendengar tetap setia dengan radio.

Tabel 17: Waktu Mendengarkan Siaran Radio USUKOM FM

No. Nama

Waktu Mendengarkan Siaran

Pagi Siang Sore

1 Agus - -  2 Eki - - 3 Naomi  - - 4 Roman  - - 5 Salmon - - 6 Theresia - - 7 Uun - - 8 Winandar - - 9 Yohana - -

(43)

Siang hari merupakan waktu yang paling dominan bagi responden dalam mendengarkan siaran Radio USUKOM FM. Pada siang hari merupakan waktu dimana mereka sedang berada di kampus sehingga mereka sering mendengarkan siaran, tepatnya pada saat istirahat atau sebelum pergantian mata kuliah. Kadang kala waktu siaran sangat tepat dengan keinginan mereka dalam mendengarkan siaran dan kadang kala waktu siarannya sangat sempit karena adanya aktivitas kampus mereka.

Ketepatan waktu merupakan kendala yang juga menghambat intensitas responden mendengarkan siaran Radio USUKOM FM. Dengan demikian, ketepatan waktu dan pemilihan program acara siaran yang sesuai sangat diperlukan. Pengelola program harus yakin bahwa waktu yang dipilih untuk penyiaran suatu acara sudah tepat. Ketepatan ini didasari pada kebiasaan mendengar dari khalayak. Dengan demikian acara tersebut akan efektif dan mencapai target siarannya.

Tabel 18: Lama Mendengarkan Siaran Radio USUKOM FM Dalam Sehari

No. Nama

Lama Mendengarkan Siaran Lebih Dari 3 Jam 2-3 Jam Kurang Dari 2 Jam 1 Agus - -  2 Eki - -  3 Naomi - - 4 Roman - - 5 Salmon - -

(44)

6 Theresia - -

7 Uun - -

8 Winandar - -

9 Yohana - -

Lama atau durasi responden mendengar siaran Radio USUKOM FM rata-rata adalah selama satu jam. Selagi waktu luang dirasa mencukupi untuk mendengarkan siaran lebih dari sejam maka mereka akan mendengarkannya lebih dari sejam, begitu juga sebaliknya ketika waktu dirasa tidak cukup dikarenakan harus melakukan aktivitas lain atau bahkan dikarenakan sulitnya frekwensi radio di akses, maka mereka akan mendengarkan siaran hanya dalam hitungan menit.

Selain itu ada faktor lain yang membuat responden sangat singkat waktunya ketika mendengarkan siaran, yaitu kebutuhan responden yang sudah terpenuhi hanya dengan mendengarkan siaran dalam satu jam dan kualitas suara siaran yang dirasakan kurang sempurna sehingga mengurungkan niat responden untuk mendengarkan siaran.

Tabel 19: Program acara Radio USUKOM FM yang Didengarkan

No.

Nama Responden

Program Acara Radio USUKOM FM

Musik

Informasi/Tips /Berita

Titip Salam Request Lagu

S J TP S J TP S J TP S J TP

(45)

2 Eki  - - - - - - - - 3 Naomi  - - - - - - - - 4 Roman  - - - - - - - - 5 Salmon  - - - - - - - -  6 Theresia  - - - - - - - - 7 Uun - - - - - - - -  8 Winandar - - - - - - - - 9 Yohana  - - - - - - -

Dari tabel di atas terdapat singkatan S (Sering), J (Jarang), TP (Tidak Pernah). Kategori atau jenis program siaran yang ada di Radio USUKOM FM seperti Musik, Informasi/Tips, Titip Salam, Request lagu, dan Sobat Kampus Siaran, yang sering responden dengarkan adalah musik dan informasi/tips.

Orientasi responden terhadap Radio USUKOM FM masih belum maksimal dalam mendengarkan materi siaran acara titip salam, dan request lagu. Jelas bahwa musik dan informasi menjadi daya tarik untuk didengarkan. Dengan demikian perlu kiranya jenis acara di luar musik dan informasi/tips untuk dibenahi agar lebih menarik dan variatif.

Tabel 20: Acara Favorit Di Radio USUKOM FM

No Nama Acara Favorit Coffee Morning Request Time Lunch Break Indo-holic Movie Time Men’s Corner Sobat Kampus Ladies Vaganz

(46)

On The Air a 1 Agus - - - - - - - 2 Eki - - - - - - - 3 Naomi  - - - - - - - 4 Roman  - - - - - - - 5 Salmon - - - - - - - 6 Theresia - - - - - - - 7 Uun - - - - - - -  8 Winanda r - - - - - - - 9 Yohana - - - - - - -

Program acara favorit mayoritas responden di Radio USUKOM FM didominasi oleh program acara Coffee morning dan Lunch Break. Acara Coffee

Morning dan Lunch Break menjadi program acara terfavorit di Radio USUKOM

FM karena jam siarannya yang sangat proporsional dengan jadwal mereka di kampus yaitu pada waktu pagi dan siang hari. Kelonggaran waktu juga menjadi alasan mereka mengakses program siaran pada waktu-waktu tersebut.

(47)

Tabel 21: Penyiar Favorit Di Radio USUKOM FM

No Nama

Penyiar Favorit

Ezzy Rizqin Nenda Ande Yudhi Tri Harry

1 Agus - - - - - - 2 Eki - - - - - -  3 Naomi - - - - - - 4 Roman - - - - - -  5 Salmon - - - - - - 6 Theresia - - - - - - 7 Uun - - - - - - 8 Winandar - - - - - -  9 Yohana - - - - - -

Penyiar Radio USUKOM FM yang paling responden favoritkan adalah Ande. Ande dinilai sangat ramah dan sangat menarik dalam menyampaikan materi siaran sehingga responden banyak yang suka. Selain itu siaran yang dibawakan Ande sangat sering responden dengarkan sehingga membuat ia lebih dikenal dibandingkan penyiar lain.

Penyiar menyajikan siarannya yang berdasarkan program yang telah disusun. Sampainya sebuah acara kepada para pendengar adalah hasil kerja sama penyiar, operator siaran, dan petugas pemancar. Radio USUKOM FM dalam setiap kepenyiarannya. Bagi para penyiar Radio USUKOM FM harus selalu meningkatkan kualitas dalam menyiarkan acara yang dibawakan serta berusaha

(48)

Selain menjaga kelancaran siaran radio, seorang penyiar juga harus membuat karakter (guyonan yang segar atau biasa disebut dengan istilah jokes), membangun suasana, mood yang stabil, selalu semangat dan mengontrol jalannya sebuah acara berdasarkan skrip siar yang telah dibuat, karena penyiar adalah orang pertama yang melakukan interaksi langsung dengan para pendengar.

Tabel 22: Materi Siaran Radio USUKOM FM Yang Disukai

No. Nama

Materi Siaran Yang Disukai

Musik Bahas topik (Info dan Tips) Titip Salam Bahas Penyanyi/Band Terbaru. 1 Agus  - - - 2 Eki - - -  3 Naomi  - - - 4 Roman - - - 5 Salmon  - - - 6 Theresia  - - - 7 Uun  - - - 8 Winandar - - - 9 Yohana - - -

Materi siaran Radio USUKOM FM yang paling responden sukai adalah musik dimana telah menjadi primadona banyak orang ketika mendengarkan siaran

(49)

Sebuah radio tidak mungkin tidak menyajikan musik sebagai materi siarannya. Dalam hal program terdapat musik latar yang menyertainya. Penggunaan musik dapat menciptakan suasana yang dapat membangkitkan emosi. Agar hal ini tercapai, radio harus tahu bagaimana cara memilih lagu yang disukai pendengar dan bagaimana penggunaan musik dalam program. Ada beberapa tujuan dasar mengapa radio menggunakan musik, yaitu sebagai isi untuk program musik, sebagai tema untuk banyak program, untuk menjembatani devisi dalam sebuah program, sebagai sebuah efek suara, dan untuk latar belakang atau isi hati.

Tabel 23: Cara Penyiar Radio USUKOM FM Dalam Menyampaikan Materi Siaran

No. Nama

Cara Penyiar Menyampaikan Materi Siaran

Menarik Tidak Menarik

1 Agus  - 2 Eki  - 3 Naomi  - 4 Roman  - 5 Salmon  - 6 Theresia -  7 Uun  - 8 Winandar  - 9 Yohana  -

(50)

Daya pikat sebuah siaran tidak terlepas dari kualitas penyiarnya dalam menyampaikan materi siarannya. Untuk itu seorang penyiar harus memiliki tingkat berkomunikasi yang baik dan didukung oleh wawasan luas di dalam menyampaikan berbagai materi siaran. Hampir seluruh responden beropini bahwa penyiar Radio USUKOM FM sudah menarik dalam menyampaikan isi siarannya.

Dengan demikian sepertinya responden sudah memahami betul bahwa menjadi seorang penyiar itu harus memiliki kelebihan dalam hal cara berkomunikasi serta wawasan. Stasiun radio sangat penting untuk membuat kebijakan dalam operasionalnya, terutama kebijakan mengenai kualitas penyiar. Kebijakan radio dalam hal peningkatan kualitas penyiar yang terdiri dari evaluasi

recording, mendengarkan bagaimana siaran radio lain, pengalokasian sumber

daya, dan mengubah struktur organisasi perlu untuk dilakukan agar kualitas siaran dapat terjaga dengan baik.

Tabel 24: Saran Untuk Acara Atau Program Siaran Baru Radio USUKOM FM Yang Perlu Dibuat

No. Nama Saran Program Siaran Baru

1 Agus

“Maunya lebih ke ininya sih, lebih di tambah lagi variasi-variasinya supaya banyak”.

2 Eki

“Sarannya mungkin seperti ini, saya pengen menonjolkan bakat-bakat anak USU khususnya di bidang musik, saya pengennya mereka tampil live di radio kita untuk mempromosikan band atau

(51)

musik mereka itu ke kampus”.

3 Naomi

“Menurut saya untuk sejauh ini udah sangat kreatif sih kak”.

4 Roman

“Kalau bisa ada satu acara khusus untuk ucapin selamat, entah selamat ulang tahun atau apa, intinya untuk ucapan selamat gitu”.

5 Salmon

“Menurut aku sih program yang udah ada di perdalam lagi materi atau isinya”.

6 Theresia

“Kayaknya sih di bikin acara informasi atau tips-tips gitu yang bisa bikin orang penasaran, misalnya tentang kesehatan dan kehidupan mahasiswa”.

7 Uun

“Ini kayaknya, program acara tentang nostalgia-nostalgiaan gitu kayak buat acara kelulusan SMA atau kelulusan wisuda entah dimana gitu”.

8 Winandar

“Kayaknya program mengenai pengetahuan budaya aja nih”.

9 Yohana

“Kayaknya membuat program acara tentang cerita-cerita cerpen atau apa gitu yang ada alih suaranya tapi di buat semenarik mungkin”.

Beragam saran acara baru dari responden yang diharapkan dapat di buat oleh manajemen Radio USUKOM FM. Inovasi untuk membuat acara baru harus dilakukan bagi sebuah radio yang sedang berkembang seperti Radio USUKOM

(52)

ditingkatkan lagi kontennya dengan mengedepankan permintaan pendengar sebagai pasar.

Intinya adalah bahwa acara yang selanjutnya akan dibentuk diharapkan merupakan acara yang dapat menarik minat para pendengar untuk mendengarkannya dan tentu saja memiliki konten acara yang baik serta menghibur banyak pendengarnya.

Tabel 25: Hal-Hal Yang Harus Dibenahi Oleh Managemen Radio USUKOM FM Agar Kualitas Siaran Dapat Menjadi Lebih Baik No. Nama Hal-hal Yang Harus Dibenahi

1 Agus

“Kayaknya cuman jaringannya aja sama materi-materinya sih”.

2 Eki “Penyiar dan jangkauannya aja”.

3 Naomi

“Mungkin jam siarannya aja kali dan kalau bisa jangkauannya lebih jauh lagi”.

4 Roman

“Kayaknya daya jangkauannya lah, kayaknya itu aj sih”.

5 Salmon “Jangkauannya yang di perluas lagi”.

6 Theresia

“Yang terutama ya harus dibenahi ya frekuensinya bang, udah gitu mengenai promosinya, kayaknya kurang promosi radionya”.

7 Uun

“Materi siarannya, udah gitu gelombangnya atau apa gitu, jangkauan siarannya”.

(53)

8 Winandar “Jangkauannya”.

9 Yohana

“SDMnya ya kali, terus kayaknya ketetapan waktunya harus di perbaikin, terus setiap siaran tetap di selipkan berita-berita terbaru”.

Banyak masukan yang mereka berikan demi kemajuan Radio USUKOM FM. Namun hampir semua dari responden mengharapkan adanya pembenahan besar dalam hal frekwensi atau daya jangkauan siaran yang mereka rasa masih sangat terbatas. Kesulitan di dalam memperoleh frekwensi Radio USUKOM FM tidak hanya dirasakan ketika mereka berada di luar kawasan USU, tetapi hal tersebut juga mereka rasakan ketika berada di dalam kawasan USU. Bahkan ketika frekwensinya didapatkan pun suara siarannya memiliki kualitas yang buruk.

Secara umum ada beberapa hal yang menjadikan sebuah siaran radio dapat dinikmati dengan baik oleh para pedengarnya yaitu bahan atau materi siaran yang baik, penyiar yang memiliki kapabilitas tinggi di dalam menyampaikan materi siarannya, dan daya jangkauan siaran yang dapat dengan mudah di akses oleh pendengarnya, yang dalam hal ini berkaitan dengan faktor teknologi. Materi siaran yang baik dan sumber daya penyiar yang berkualitas akan sangat efektif apabila didukung oleh teknologi penunjang penyiaran.

IV.4 Pembahasan

Radio USUKOM FM adalah sebuah radio yang berada di kawasan FISIP Universitas Sumatera Utara yang didirikan oleh beberapa orang yang sangat

(54)

peduli terhadap perkembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial. Usia Radio USUKOM FM saat ini sudah empat tahun dan dengan umur yang semuda ini masih banyak pembenahan yang harus dilakukan agar kualitas siaran dapat benar-benar memuaskan bagi para pendengarnya yang merupakan komunitas mahasiswa. Bila dibandingkan dengan radio lain yang sudah lama berkibar, jelas tantangan Radio USUKOM FM jauh lebih berat. Radio lain yang pada umumnya bersifat komersil memandang pendengar hanya sebagai pasar.

Kendala dana menjadikan peran Radio USUKOM FM sebagai Radio Kampus di USU, masih jauh dari harapan kita semua. Tidak seperti stasiun radio publik di beberapa tempat yang lainnya, Radio USUKOM FM sangat bergantung pada dana dari fakultas yang dalam hal ini adalah FISIP USU. Sementara anggaran dana operasional radio yang ada masih sangat minim, dibandingkan dengan pembiayaan yang harus dibiayai untuk keperluan perawatan dan pengembangan sarana serta prasarana.

Opini yang berkembang bahwa sulitnya pendengar Radio USUKOM FM dalam memperoleh frekwensi sangat disesalkan. Dengan peminat dengar yang sudah ada seharusnya siaran bisa lebih maksimal. Pendengar sebenarnya sudah berupaya untuk menjadikan Radio USUKOM FM sebagai radio pilihan dan merupakan radio kebanggaan bagi komunitas mahasiswa di USU dengan mencoba mengakses frekwensinya, namun sulit untuk didapatkan. Dan bahkan ketika frekwensinya didapatkan, kualitas suara dikeluhkan oleh pendengarnya. hal tersebut sangat mempengaruhi motivasi pendengar untuk mendengarkan siaran Radio USUKOM FM sehingga tidak heran jika pendengarnya akan berusaha mencari alternatif siaran stasiun radio lain.

(55)

Radio USUKOM FM sangat dibutuhkan oleh masyarakat kampus USU untuk mendengarkan musik, mendapatkan informasi kampus dan umum, dan sebagai media yang sangat baik bagi mereka untuk mengisi kekosongan waktu ketika belum masuk jam kuliah. Hal tersebut sudah sangat dirasakan manfaatnya sehingga para pendengar berusaha untuk mencari media yang dapat memuaskan (gratifications) mereka karena perhatian mereka dipusatkan pada kegunaan (Uses) isi media untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan.

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil penjabaran, penelitian, dan pengkajian yang ada maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Opini Peserta Audisi Penyiar Radio mengenai Siaran Radio USUKOM FM sebagai radio kampus masih jauh dari harapan sebagai stasiun radio mahasiswa yang ideal. Kurang jauhnya jangkauan frekuensi siaran menimbulkan dampak yang signifikan minimnya minat mahasiswa USU dalam mendengar siaran Radio USUKOM FM. Kelemahan tersebut hampir dirasakan oleh seluruh mahasiswa. Mereka berpendapat bahwa frekuensi tidak lagi bisa mereka dapatkan ketika berada di luar USU dan bahkan dari kampus mereka yang hanya berjarak kurang dari 1 km.

2. Jangkauan siaran tersebut juga diperparah dengan sering terganggunya frekuensi siaran sehingga ketika para pendengar sedang menikmati siaran merasa tidak nyaman dengan kualitas suara yang dihasilkan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh angin, hujan, atau dikarenakan oleh gangguan langsung dari perangkat di stasiun radio.

3. Kedudukan Radio USUKOM FM di kalangan mahasiswa USU seharusnya dapat diperhitungkan dan menjadi media komunikasi yang sangat efektif bagi masyarakat kampus USU dalam memperoleh hiburan, informasi, pendidikan,

(57)

bersama. Sudah menjadi keharusan bahwa Radio USUKOM FM adalah sebuah radio yang selalu di dengarkan oleh mahasiswa-mahasiswa USU sehingga kualitas sarana dan prasarana penunjang siaran harus dibenahi.

4. Siaran-siaran Radio USUKOM FM mampu menciptakan suasana kampus menjadi lebih hidup dengan mengedepankan siaran-siaran yang edukatif, informatif, dan pilihan musik yang sesuai dengan selera pendengar.

5. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara rata-rata sangat gemar untuk mendengarkan siaran Radio USUKOM FM dari pada siaran radio lain ketika berada di kampus. Mereka berpendapat bahwa Radio USUKOM FM dapat memberikan hiburan dan sebagai alternatif lain dalam mengisi waktu luang ketika belum masuk kelas atau ketika jeda jam kuliah.

6. Banyak sekali informasi yang di dapat melalui Radio USUKOM FM, seperti berita-berita terbaru baik informasi mengenai seputar kampus maupun luar kampus, jadwal kegiatan kampus yang akan dan sedang berlangsung, informasi mengenai perkuliahan, lowongan pekerjaan, dan lain sebagainya.

7. Kebiasaan mahasiswa USU mendengar siaran Radio USUKOM FM rata-rata selama 1-2 jam sehari yang dilakukan pada siang hari antara pukul 11.00 sampai 13.00 WIB.

8. Intensitas mahasiswa USU dalam mendengarkan siaran Radio USUKOM FM masih tergolong biasa-biasa saja, mereka biasanya menyesuaikan dan mengatur kebutuhan mendengarkan siaran dengan waktu luang yang mereka miliki.

Gambar

Gambar 3: Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
Tabel 2: Program Acara Radio USUKOM 107,7 FM
Gambar 5: Struktur Dewan Penyiaran Komunitas
Gambar 6: Struktur Badan Pelaksana Penyiaran Komunitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Stres kerja bisa saja akan dialami oleh setiap orang yang telah

- Anak menempel bentuk kaki, kepala dan ekor penyu dari karton dibmbing guru KEGIATAN 3 : menyebutkan bagian-bagian tubuh penyu.. - Anak menyebutkan bagian-bagian tubuh penyu

Los coeficientes de reflexi´ on son los coeficientes que aparecen en una relaci´ on de recurrencia entre los errores de predicci´ on a un paso hacia adelante y hacia atr´ as de

Balongsari Tama 3B/22 Tandes Wagiyo Sri Basuki Pk.. Syafik Mahfudl,

Pernyataan else dapat berisi satu atau beberapa blok pernyataan (kode) yang mana akan dijalankan jika kondisi tersebut salah (atau tidak sesuai dengan syarat yang berlaku)..

Have implemented a virtual lab for the user especially vocational students (SMK), making practices more interesting through user interaction using a mobile with touchscreen facility

Perjuangan pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peranan dan kiprah dari Suwardi Surjaningrat atau juga lebih dikenal dengan nama Ki Hajar

ada situasi, bagaimanapun, di mana hak ini dibatalkan oleh negara, mungkin bertindak dalam yang terbaik dari individu yang dinilai tidak kompeten untuk