• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat Desa Pantai Cermin Kanan

Hubungan antara masyarakat Desa Pantai Cermin Kanan dengan dusun lainnya dihubungkan dengan jalan aspal dikarenakan daerah ini merupakan kawasan pariwisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Oleh sebab itu diupayakan jalan menuju objek wista tersebut memadai agar menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dalam kehidupan sehari-hari hubungan antara masyarakat yang satu dengan yang lain terlihat aman dan tentram walaupun di daerah ini terdapat masyarakat yang terdiri dari beragam suku.

Sejarah nama Desa Pantai Cermin kanan pada dahulunya cerita orang tua yang telah lama menetap disana dan bisa dikatakan orang yang paling tua disana, menurut informasi yang penulis dapatkan bahwa nama Desa Pantai Cermin Kanan disebakan karena letaknya tepat disebelah kanan bila datang dari Medan menuju Kecamatan Pantai Cermin. Ditambah lagi di daerah tersebut terdapat kawasan pesisir pantai yang saat ini sudah menjadi kawasan pariwisata. Terebentuknya Pantai Cermin Kanan sejak tahun 1958 dipelopori oleh Adzla Hasan, Kaslani, dan Yak Denak. Pada saat itu ketiga pelopor di atas berusaha untuk merebut kawasan pantai cermin dari pemberontakan Simbolon dan Nainggolan pada saat pemerintahan Soekarno. Saat itu banyak pengungsi dari luar daerah yang tinggal disana menentang karena para pemberontak Simbolon dan Nainggolan berusaha untuk menguasai kawasan Pantai Cermin seutuhnya.

(2)

Padahal sebelumnya para pengungsi bebas untuk tinggal di daerah tersebut. Setelah berjuang keras pada akhirnya daerah kawasan Pantai Cermin tersebut bisa di rebut kembali oleh ketiga pejuang pelopor Pantai Cermin dari tangan para pemberontak tersebut. Saat itu pula para pengungsi bisa untuk kembali tinggal di sana. Dan pada saat itu pula ditetapkan nama daerah tersebut dengan sebutan Desa Pantai Cermin Kanan. Ketika itu kondisi kawasan Desa Pantai Cermin Kanan masih seperti hutan belantara. Kemudian satu-persatu orang-orang berdatangan dan memilih untuk tinggal disana apalagi pada saat itu masyarakat bebas dalam menggarap tanah untuk dijadikan hak milik, dan sesuka hati dalam memilih mana lahan yang mereka suka dan layak untuk dijadikan tempat tinggal mereka.

Setelah dikeluarkan pemerintah undang-undang darurat pada tahun 1942 mengenai wilayah pemukiman yang berbunyi: “segala sesuatu yang diambil dan yang telah dianggap milik masyarakat terhadap lahan permukiman menurut Undang-undang darurat ini dinyatakan “sah” maka mulai banyak orang-orang berdatangan untuk menempati lahan yang ada termasuk di pinggiran pantai. Sehingga pada saat ini Desa Pantai Cermin sudah terlihat ramai dipadati oleh masyarakat. Bentuk rumah ataupun pola pemukiman yang ada disana tidak beraturan, apalagi ketika kita mengunjungi kawasan pemukiman yang agak masuk ke dalam gang-gang terlihat sekelompok rumah masyarakat yang tidak beraturan bentuk penyusunannya karena pada waktu pertama kali pendatang tiba mereka belum memikirkan mengenai tata cara pemukiman perumahan, bangunan rumah, arah jalan, sirkulasi udara atau yang lainnya belum tertata rapi dan ada juga rumah yang terletak jauh dari antara masyarakat yang lain dan tidak mempunyai jalan yang layak.

(3)

2.2. Kondisi Geografis Desa

Pantai Cermin secara geografis dan administrasi terletak pada daerah pesisir pantai timur Sumatera beriklim tropis dengan kelembapan udara 84%. Curah hujan bekisar 30 sampai dengan 340 mm perbulan, dengan periodik tertinggi pada bulan September dan Oktober, ketinggian dari permukaan laut 0-3 m, rata-rata kecepatan uadara berkisar 1,10 m/s dengan tingkat penguapan 3,47 mm/hari, temperatur udara perbulan minimum 24 C dan maksimal 34 C. Kecamatan Pantai Cermin memiliki panjang garis pantai 21 km dengan kondisi tanah datar sangat berpotensi untuk pengembangan wisata laut.

Luas wilayah Kecamatan Pantai Cermin yaitu 77,266 km2 atau 7. 726,6 Ha yang terdiri dari 12 desa antara lain:

Desa Ujung Rambung Desa Sementara

Desa Celawan Desa Besar II Terjun

Desa Kota Pari Desa Pematang Kasih

Desa Pantai Cermin Kanan Desa Ara Payung Desa Pantai Cermin Kiri Desa Lubuk Saban

Desa Kuala Lama Desa Naga Kisar

Batas-batas wilayahnya antara lain:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Perbaungan • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Perbaungan

(4)

Pantai Cermin Kanan adalah merupakan salah satu desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Pantai Cermin. Tidak lain merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. Pantai Cermin merupakan daerah pesisir pantai timur Sumatera, daerah wisata bahari, serta merupakan kunjungan wisata baik mancanegara maupun domestik karena merupakan kawasan wisata yang terkenal. Kecamatan Pantai Cermin terletak di sebelah barat laut kota Sei Rampah yang merupakan ibukota Kabupaten Serdang Bedagai dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka, Deli Serdang.

Pantai Cermin Kanan terletak diantara posisi 2° 57” Lintang Utara, 30° 16” Lintang Selatan hingga 98° 33” Bujur Timur, 99° 27" Bujur Barat, ketinggian berkisar 0-3 m dari permukaan laut dengan luas daerah 362,6 Ha, secara administrative berbatasan dengan:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kota Pari dan Desa Celawan • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Besar II Terjun

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pantai Cermin Kiri

2.3. Sarana dan Prasarana Desa

Desa Pantai Cermin Kanan ini bisa dikatakan sudah memadai dalam bidang sarana dan prasaran hanya saja mungkin pada suatu jenis sarana jumlah yang sedikit. Bisa terlihat dari fasilitas pendidikan, pemukiman dan kesehatan yang ada. Namun jika dilihat dari semua jenis sarana yang modern dan canggih masyarakat desa ini bisa dikatakan belum ketinggalan. Apalagi setelah keberadaan objek wisata Ancol Theme

(5)

Park yang berdesain internasional membuat masyarakat bisa menikmati fasilitas yang ada dan tidak perlu heran lagi ketika mereka melihat di televisi. Ditambah lagi dari para wisatawan yang datang berkunjung yang menggunakan teknologi canggih seperti HP yang memiliki banyak keistimewaan, ketika mereka dikenalkan oleh orang lain mereka tidak perlu terkejut lagi.

2.3.1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dewasa ini, sektor pendidikan merupakan salah satu pilar yang mendukung program pembangunan. Pendidikan dapat membantu meningkatkan taraf hidup seseorang. Bahkan bagi sebagian masyarakat tingkat pendidikan menunjukkan status atau kelas seseorang dalam masyarakat. Dalam rangka memajukan pendidikan perlu adanya sarana maupun prasarana pendidikan. Di Desa Pantai Cermin Kanan memiliki 3 unit gedung Taman Kanak-kanak, 3 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menegah Pertama , 3 Unit Sekolah Menegah Atas. Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi masyarakat Pantai Cermin Kanan akan melanjutkan pendidikan diluar dari Desa Pantai Cermin Kanan seperti di Lubuk Pakam dan Medan serta kota-kota lainnya. Untuk tingkat yang lebih tinggi lagi masyarakat yang melanjutkan pendidikannya terbatas hanya pada anak yang orang tuanya memiliki dana yang cukup. Apabila mereka melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi maka para orang tua merelakan anak-anaknya berpisah dari orang tua karena di daerah ini sama sekali tidak terdapat Universitas

(6)

Tabel 1

Sarana dan Parasarana Pendidikan

No Sekolah Unit 1 Taman Kanak-kanak 7 2 SD Negeri 24 3 SD Swasta 2 4 Madrasah Ibtidaiyah 10 5 SLTP Negeri 1 6 SLTP Swasta 1 7 Mts 2 8 SMK Negeri 1 9 SLTA Swasta 1 Jumlah 49

Sumber: Kantor Camat Pantai Cermin

Berdasarkan keterangan masyarakat Pantai Cermin Kanan sekarang ini banyak masyarkat usianya muda yang bermata pencaharian nelayan rata-rata memiliki pendidikan SLTA. Namun bagi masyarakat berusia 30 tahun diatas ada yang hanya tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ataupun hanya pada tingkat Sekolah Dasar saja. Menurut mereka hal tersebut dikarenakan para orang tua dahulu tidak begitu mengerti arti pentingnya pendidikan. Disamping itu para orang tua tersebut mengaku tidak memiliki biaya yang cukup untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Saat ini sangat sering terlihat anak-anak usia sekolah berhenti di tengah jalan/ putus sekolah.

(7)

Apalagi bagi anak yang orang tuanya bekerja hanya sebagai nelayan yang tidak memiliki penghasilan yang cukup.

Saat ini bisa dikatakan banyak anak yang bisa bersekolah sampai pada tingkat SLTP hal tersebut terjadi karena adanya program pemerintah memberlakukan sekolah gratis. Alasan para orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya adalah dikarenakan ketiadaan biaya untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya. Apalagi saat ini harga-harga kebutuhan pokok yang sudah sangat mahal. Tidak hanya itu ada pula anak yang pada dasarnya tidak ingin bersekolah karena pengaruh lingkungan yang melihat teman-temannya menikmati ketika mereka tidak bersekolah. Anak tersebut merasa bahwa bersekolah adalah kegiatan yang membosankan dan menjenuhkan, padahal jika dilihat Pantai Cermin Kanan adalah lokasi objek wisata oleh sebab jika ada niat sekolah dan menyekolahkan anak disana orang tua dan anaknya bisa berjualan untuk mendapatkan uang.

2.3.2. Kesehatan

Untuk sarana kesehatan di desa ini terbilang sedikit dan terbatas. Fasilitas yang mendukung sarana sarana tersebut masih sangat sederhana dan terbatas. Desa Pantai Cermin Kanan fasilitas sarana kesehatan antara lain puskesmas 1 unit, prakter dokter sebanyak 3 unit, serta terdapat apotik 3 unit dimana tempat masyarakat untuk membeli resep obat yang telah dianjurkan oleh dokter kepada mereka. Dengan keterbatasan sarana dan fasilitas kesehatan yang tersedia di desa ini cukup membuat masyarakat masyarakat kerepotan bila ada masyarakat yang menderita penyakit yang serius namun tidak membuat warga menanggapi dengan mengadukan protes berlebihan terhadap

(8)

pemerintah daerah mereka. Pemerintah kabupaten sering mengadakan program-program kesehatan ke desa mereka. Peranan medis telah mampu menyadarkan dan manambah wawasan masyarakat tentang gizi anak atau dewasa, perawatan balita, KB, kesehatan lingkungan dan pemberian immunisasi pada tahap dini. Tak jarang juga masyarakat menpersepsikan penyakit pada hal gaib ataupun guna-guna dan yang menjadi tujuan utama mereka untuk menyembuhkannya adalah pengobatan tradisional atau alternatif.

2.3.3. Tempat Ibadah

Berdasarkan agama yang terdapat di Desa Pantai Cermin Kanan diketahui bahwa sebahagian besar agama Islam dan sebahagian lagi beragama Budha dan Kristen. Agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena agama sangat hakiki yang mengatur hubungan manusia dengan penciptanya. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut diperlukan saranan peribadatan sebagai tempat umat melaksanankan kepercayaannya. Di Desa Pantai Cermin Kanan tersedia 2 unit Mesjid, 3 unit Surau dan 2 unit Kelenteng. Sedangkan Gereja tidak terdapat di desa tersebut. Jadi masyarakat desa yang beragama Kristen harus melakukan ibadah ke desa tetangga yang terdapat seperti Desa Pantai Cermin kiri.

2.3.4. Transportasi

Di Desa Pantai Cermin Kanan termasuk daerah yang jauh dari kehidupan suasana kota. Namun untuk mencapai desa ini tidak begitu sulit karena bila dari Medan atau Amplas banyak angkutan umum yang dapat dinaiki tetapi tidak langsung menuju daerah ini. Angkutan yang digunakan hanya sampai menuju kota Perbaungan dengan

(9)

ongkos terlebih dahulu Rp 5000,-. Tiba di kota Perbaungan (simpang tiga menuju Pantai Cermin) maka turun lalu dari situ menuju objek wisata Pantai Cermin dapat menggunakan becak mesin yang sering mangkal di simpang tiga tersebut. Salah satu yang menjadi kelemahan dari berkembangnya objek wisata Pantai Cermin karena tidak didukung lagi dengan sarana tranportasi umum yang membuat orang yang ingin berkunjung ke objek wisata yang ada di Pantai Cermin merasa diberatkan oleh ongkos becak. Adapun sarana angkutan yang beroperasi menuju ke Pantai Cermin dengan jumlah yang sedikit itupun pada waktu tertentu saja, hanya pada pagi hari tersedia untuk anak sekolah dan juga ketika anak sekolah pulan. Adapun tersedia anguktan umum tersebut berpangkalan di Perbaungan kota yang sangat sederhana seperti jenis angkot Sudako dan Sintong jaya.

Oleh sebab itulah, saat ini Tetapi mengingat kemajuan teknologi saat ini serta persaingan ekonomi dengan banyaknya tawaran jenis sepeda motor yang menggiurkan serta sistem kredit yang menawarkan bunga yang murah membuat masyarakat sudah rata-rata memiliki kenderaan sendiri dan membuat angkutan umum tidak menjadi suatu kebutuhan mendasar. Untuk dapat berhubungan tidak dengan daerah lain masyarakat desa menggunakan sepeda motor pribadi sebagai sarana transportasi yang utama. Apalagi bagi para pedagang yang berjualan di objek wisata Pantai Cermin sangatlah membutuhkan sepeda motor sebagai alat transpotasi untuk mencari pengunjung agar singgah di pondok miliknya dan memesan menu makanan padanya pula, selain itu masyarakat juga masih menggunakan sepeda.

(10)

Saat ini becak mesin merupakan sarana transportasi yang setiap waktu ada, karena becak mesin hanya mau mengantarkan penumpang yang berasal dari berbagai daerah terutama penumpang dari Perbaungan, serta orang-orang yang ingin berwisata. Becak mesin hanya mau mengantar penumpang sampai batas waktu jam 18.00 wib atau sebelum gelap hal ini dikarenakan rawannya bahaya perampokan yang senantiasa sering terjadi ditengah-tengah perkebunan kelapa sawit, karena hal itu masyarakat di sana berusaha agar berhati-hati apalagi bagi mereka yang memiliki kendaraan sebagai alat transportasi sendiri misalnya sepeda motor dan mobil pribadi.

Saat ini jalan menuju Pantai Cermin Kanan telah diaspal dengan baik kira-kira 7-8 tahun yang lalu. Tetapi saat ini kondisi aspal tersebut wilayah tersebut masyarakat selalu mengeluh Karena aspal tersebut dijumpai sudah banyak lubang dan bila hujan turun maka jalan ini akan becek. Pengaspalan ini dilakukan adalah merupakan upaya untuk kemajuan di bidang pariwisata pantai yang ada di wilayah tersebut. Di sepanjang perjalanan menuju objek wisata yang berada di Pantai Cermin Kanan dapat kita jumpai perkebunan kelapa sawit milik para pengusaha cina yang menanamkan modal dan sebahagian besar lagi milik PT. Adolina dengan menikmati suhu udara yang sejuk dan segar. Dari tahu ketahun pemandangan tersebut tidak pernah berubah, karena di sisi sebelah kiri dan kanan jalan hamparan kebun kelapa sawit yang masih muda ataupun sudah menghasilkan.

(11)

KEPALA DESA LMD SEKRETARIS DESA KAUR PEMERINTAH KEPALA DUSUN II KAUR KESRA KEPALA DUSUN I KEPALA DUSUN III KEPALA DUSUN IV KAUR PEMBANGUN 2.3.5. Bidang Pemerintahan

Wilayah Desa Pantai Cermin Kanan di kepelai oleh seorang Kepala Desa, yang merupakan penduduk asli desa. Pemilihan Kepala Desa ini dilakukan setiap satu priode lima tahun sekali, dengan cara pemungutan suara dari semua warga.

Susunan organisasi di Desa Pantai Cermin Kanan berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan desa yang berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut babhwa pemerintahan desa terdiri atas:

• Kepala Desa

• Lembaga Masyarakat Desa (LMD) • Perangkat Desa lainnya:

- Sekretaris Desa - Kepala Dusun

Lebih lanjut susunan organisasi pemerintahan desa dan perangkat Desa Pantai Cermin Kanan dapat dilihat dalam bagan seperti berikut:

(12)

Adapun tugas Kepala Desa sebagai berikut:

a. Sebagai pelaksanan kebijakan pemerintah di desa

b. Penerus suara warga ketingkat pemerintah yang lebih tinggi c. Pengambilan keputusan atas kebijakan di lingkungan desa d. Sebagai perantara antara hokum dan adapt

e. Sebagai pemimpin sekaligus pengannyom desa.

Prasarana di Kantor Kepala Desa dapat dikatakan sudah memadai, diamana kantor tersebut memiliki computer, laptop, dan dilengkapi print tidak hanya itu sejak tahun 2009 Bupati Serdang Bedagai membuat kebijakan setiap Kepala Desa di sediakan fasilitas sebuah kendaraan bermotor dengan jenis yang sama guna mempelancar kegiatannya dalam memimpin desa.

2.3.6. Komunikasi

Sarana Komunikasi yang ada Didesa Pantai Cermin Kanan sudah sangat berkembang terlihat dari penggunaan Handphone sebagai alat komunikasi. Keberadaan Hp di desa ini bukan lagi menjadi barang yang langka bagi mereka hampir 80% orang tua dan remaja di desa ini memiliki Hp serta menggunakannya sebagai alat komunikasi. Meskipun layanan telepon rumah sudah masuk ke desa ini, namun warga mengaku lebih senang dengan menggunakan HP hal ini disebabkan kemudahan HP dapat dibawa kemana saja. Sebelum penggunaan HP di desa ini jarang wartel (warung telepon) merupakan satu-satunya alat komunikasi jarak jauh yang praktis bagi warga.

Selain telepon masyarakat di desa ini bisa menggunakan layanan surat kabar, pos, radio, televisi yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Tidak hanya itu media

(13)

massa atau surat kabar yang beredar adalah Koran lokal yaitu SIB (Sinar Indonesia Baru), waspada, harian Analisa, dan lainnya. Pada umumnya yang berlangganan korang adalah pemilik warung kopi, toko grosir atau kedai nasi, dan pembaca lebih memilih warung kopo atau kedai nasi sebagai tempat membaca Koran. sedangkan fasilitas internet juga sudah ada namun jumlahnya belum memadai, terdapat hanya satu masyarakat yang membuka warung internet dalam satu wilayah kecamatan.

2.4. Jumlah Penduduk

Luas wilayah Kecamatan Pantai Cermin 77.266 km2 atau 7.726 Ha yang terdiri dari 12 desa diantaranya Desa Pantai Cermin Kanan. Penduduk Desa Pantai Cermin Kanan terdiri 3702 jiwa terdiri dari 781 kk berdasarkan data dari kantor Kepala Desa tahun 2006.

2.4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jumlah penduduk disetiap daerah, maka data tersebut terdiri dari jenis yaitu laki-laki dan perempuan oleh sebab itu akan terlihat pada tabel di bawah ini.

(14)

Tabel 2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah/ Jiwa %

1 Laki-laki 1751 45

2 Perempuan 1951 55

Jumlah 3702 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kanan 2006

Berdasarkan Data yang didapatkan dari kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kanan dapat diketahui bahwa dari jumlah penduduk sebanyak 3702 jiwa penduduk Desa Pantai Cermin Kanan, dimana komposisi perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Dari total jumlah penduduk tersebut di atas dijelaskan bahwa laki-laki sebanyak 1.751 jiwa atau sebesar 45% dan perempuan sebanyak 1.951 jiwa atau sebesar 55%. Bedasarkan obsevasi yang dilihat di lapangan, dapat diketahui juga bahwa masyarakat yang berperan dalam aktivitas pariwisata yang membuka usaha berjaulan makanan, pakaian, cendramata, fasilitas berenag seperti ban dan lain sebagainya di lokasi objek wisata Pantai Cermin mayoritas adalah kaum perempuan.

2.4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Masyarakat Pantai Cermin Kanan memiliki berbagai macam jenis mata pencaharian sebagai sumber penghasilan. Di bawah ini akan terlihat data masyarakat bermata pencaharian paling dominan.

(15)

Tabel 3

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Sumber: Kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kanan 2006

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Semua itu di dukung karena Pantai Cermin Kanan merupakan wilayah pesisir laut. Disamping itu juga wilayah ini alamnya sangat mendukung untuk dijadikan sebagai objek pariwisata yang dapat digunakan masyarakat sebagai wadah sumber mata pencaharian.

2.4.3. Jumlah Penduduk Bedasarkan Suku Bangasa

Di Desa Pantai Cermin Kanan terdapat beberapa suku, misalnya Melayu, Batak/ Karo, Mandailing, Banjar, Jawa, Tionghoa. Data penduduk berdasarkan suku bangsa dapat dilihat pada table di bawah ini:

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani 19

2 Buruh Tani 7

3 Buruh/Swasta 120

4 Pegawai Negeri Sipil 20

5 Pedagang 27

6 Peternak 8

7 Nelayan 209

8 Montir 4

(16)

Tabel 4

Jumlah Penduduk Desa Pantai Cermin Kanan berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah

1 Melayu 1849 2 Batak 7 3 Mandailing 9 4 Bandar 128 5 Jawa 1305 6 Tionghoa 256 7 Karo 25 8 Banten 11 9 Nias 2 10 Minang 21

Sumber: Kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kanan 2006

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahawa mayoritas penduduk Pantai Cermin Kanan adalah bersuku melayu dan jawa. Namun dengan keragaman suku di desa ini tidak membuat mereka merasa saling berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu hidup rukun ramah antara satu dan dengan yang lain.

2.4.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Dengan jumlah Penduduk sebanyak 3702 jiwa, masyarakat Desa Pantai Cermin Kanan memiliki beraneka ragam agama yang dianut oleh penduduknya antara lain dapat dilihat tabel di bawah ini.

(17)

Tabel 5

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah 1 Islam 3295 2 Kristen 25 3 Katholik - 4 Hindu 7 5 Buhda 351

Sumber: Kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kanan 2006

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa agama Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat Pantai Cermin Kanan. Mereka yang memeluk agama Islam adalah orang yang bersuku Jawa, Banten, ditambah dengan suku-suku yang lainnya.

2.5. Sistem Mata Pencariaan Masyarakat Desa

Sektor ekonomi semakin berkembang di wilayah ini dimulai sejak pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai terpisah dari kabupaten Deli Serdang dan membentuk kabupaten sendiri sejak tahun 2004. Dimana terlihat program-program pemerintah kabupaten mulai dicanangkang. Sistem mata pencaharian masyarakat Desa Pantai Cermin Kanan umumnya adalah nelayan, hal ini disebabkan dikarenakan wilayah Pantai Cermin Kanan merupakan daerah yang dekat pesisir pantai. Namun disamping itu sebagai nelayan penduduk Desa Pantai Cermin Kanan ada juga diantara mereka yang

(18)

bermata pencaharian sebagai pedagang di objek wisata Pantai Cermin, Pegawai Negeri Sipil, Wiraswasta, buruh, dan lain sebagainya.

Di Desa Pantai Cermin kanan ini terdapat pasar tradisional yang beroperasi satu kali dalam seminggu atau sering disebut dengan pekan rabu. Hal tersebut dikarenakan keberadaan objek wisata Pantai Cermin yang terletak di desa tersebut dan di khawatirkan akan mengganggu keberlangsungan kegiatan pariwisata. Karena kegiatan pasar tradisional tersebut berada di sekitar jalan menuju ke objek wisata tersebut, maka bila pasar tradisional tersebut beroperasi setiap hari akan menghambat perjalanan para wisatawan serta menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wisatawan.

Di sepanjang jalan menuju desa ini yang ada hanya berupa toko-toko kelontong dan restoran-restoran yang berkualitas wisata. Untuk kebutuhan sehari-hari berupa sayur-sayuran, beras, serta berbagai jenis kebutuhan harian lainnya masyarakat Desa Pantai Cermin Kanan mendapatkannya dari kedai sampah yang menyediakan bahan-bahan tersebut, atau masyarakat dapat berbelanja ke kota perbaungan karena di sana terdapat pasar tradisional yang beroperasi setiap hari serta lebih lengkap dan besar.

Sementara untuk sarana perbankan tidak terdapat di daerah ini tetapi tidak merupakan permasalah bagi mereka karena Pantai Cermin Kanan dekat dengan Kecamatan Perbaungan. Sehingga menurut para warga walupan tidak ada fasilitas jasa Bank mereka tidak perlu khawatir karena sudah ada kendaraan pribadi yang kapan saja bisa diggunakan untuk menuju ke kota Perbaungan. Masyarakat Pantai Cermin Kanan lebih meilih kota Perbaungan ketimbang kota lain sebagai tempat untuk mamakai jasa Bank yang ada di sana. Hal tersebut dikarenakan kota Perbaungan adalah salah satu kota

(19)

besar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai yang memiki fasilitas Bank yang lengkap.

2.6. Pola Permukiman Masyarakat Desa

Secara umum ada dua model rumah penduduk di Desa Pantai Cermin Kanan, yaitu semi permanen dan permanen. Mayoritas rumah penduduk di sepanjang jalan Pantai Cermin Kanan terlebih menuju ke objek wisata pantai cermin sudah rata-rata permanen. Tetapi jika kita melihat secara langsung memasuki ke gang-gang yang ada sepanjang jalan menuju objek wisata Pantai Cermin maka disana akan dapat dijumpai rumah yang bertipe semi permanen karena rata-rata dari mereka berpenghasilan hanya sebagai nelayan.

Model rumah yang dijumapai sudah permanen kebanyakan dari mereka yang ekonominya sudah mapan atau mereka yang memiliki pekerjaan Pegawai Negeri Sipil serta memiliki pekerjaan sampingan lagi yang menjamin keuangannya untuk dapat memperoleh rumah permanen. Umumnya rumah penduduk menghadap ke jalan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang jalan menuju objek wisata Pantai Cermin. Sedangkan rumah penduduk yang berada di dalam gang-gang tersebut kebanyakan berhadap-hadapan.

Dalam kegiatan kehidupan sehari-hari yang mereka gunakan untuk MCK adalah sungai yang sebahagian besar menggunakan sarana sumur bor yang telah dibangun oleh pemerintah sekitar lebih dari 20 tahun yang lalu. Sumur bor yang terdapat di desa ini merupakan alternatif lain bagi warga untuk mendapatkan air bersih selain menggunakan fasilitas PDAM. Sebagian kecil saja dari masyarakat yang menggunakan air yang

(20)

berasal dari PDAM untuk kebutuhan sehari-hari, dan biasanya masyarakat yang menggunakan fasilitas PDAM ini adalah warga yang mampu secara ekonomi. Bagi warga yang merasa kurang mampu secara ekonomi mereka lebih memilih menggunakan fasilitas sumur bor untuk keperluan air bersih. Pada umumnya masyarakat yang rumahanya dekat dengan lokasi sumur bor mereka lebih memilih mengangkat airnya ke rumah untuk mengisi bak yang ada di kamar mandi mereka. Namun bila masyarakat yang rumahnya jauh dari lokasi sumur bor maka mereka lebih memilih cara yang simpel yaitu dengan menggunakan sambungan pipa yang ditarik menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari sumur bor untuk mengisi bak mandi mereka.

Disekitar bangunan sumur bor ini sudah memiliki bangunan berupa kamar mandi tersendiri yang terbuat dari beton dan beratapkan seng yang bisa digunakan juga untuk masyarakat umum. Dulu sebelum adanya kamar-kamar tersebut tidak jarang terlihat segala aktifitas sehari-hari ibu-ibu rumah tangga disana. Dahulu sumur bor tersebut tidak seperti sekarang ini, kondisinya sangat sederhana.

Referensi

Dokumen terkait

a) Membagikan hasil tes untuk dikoreksi kembali oleh siswa, yaitu setiap siswa setelah mendapatkan hasil pekerjaannya dan mengetahui nilainya, kemudian mengkoreksi diri sendiri, dan

15.1 Regulasi/legislasi keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang spesifik bahan atau campuran Tidak ada informasi tambahan.

PM 68 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara;. Peraturan Menteri

Berdasarkan hasil analisis Competitiveness Monitor,perkembangan indikator perkembangan infrastruktur, indikator keterbukaan, dan indikator pengaruh pariwisata

Hasil penelitian tentang pengaruh Green Competitive Strategies terhadap pelaksanaan Green banking sejalan dengan penelitian Tonmoy (2013) menjelaskan bahwa Green

beratnya. Sementara itu, jika nilai b lebih besar dari 3 menunjukkan pertambahan  berat lebih cepat dari pertambahan panjangnya (Effendie 2005).     

Unggahan dokumen Surat Lamaran tidak sesuai dengan ketentuan : surat lamaran tidak sesuai dengan ketentuan, surat lamaran harus diketik komputer ditujukan kepada BUPATI

Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen aktif yang mampu menangkap atau mereduksi radikal bebas yang terdapat dalam ekstrak papasan paling banyak dibanding dengan fraksi