• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum

2.1.1. Sistem

Sistem adalah suatu komponen yang saling terhubung satu dengan lainnya. Sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Sistem juga diperlukan untuk memberdayakan pemakai informasi. Sistem diguhnakan untuk mengintergrasi data-data yang ada pada aplikasi.

Menurut Gelinas (2008, p11). Sistem adalah kumpulan dari elemne yang berdiri sendiri yang secara bersamaan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem haus memiliki organisasi, hubungan, intergrasi, dan tujuan utama.

Menurut Hall(2011.p5). secara umum sistem dapat dikatakan sebagai hasil penggambaran dari komputer dan pemgoraman. Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling terkait untuk tujuan terentu. Sistem harus menyediakan setidaknya satu tujuan, tetapi dapat juga menyediakan lebih dari satu tujuan. Sistem tidak memiliki tujuan lagi, maka sistem tersebut harus digantikan

Jadi sistem adalah suatu kumpulan dari satu atau lebih komponen yang berdiri sendiri dan saling terkait untuk mencapai suatu tujuan tertentu

2.1.2. Sistem Informasi

Sistem informasi digunakan di dalam perusahaan untuk memproses data yang masuk dan kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dengan sistem informasi ini sebuah ide dapat tercipta, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.

Menurut Laudon(2007, p14) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berkerjasama mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam sebuah organisasi

Menurut O’brien(2006, p5), menerangkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah perpaudan anatar user, hardware, software, network dan database yang berisikan informasi dalam sebuah organisasi

(2)

Menurut Turban(2008. P6), sistem informais adalah suplai informasi yang berguna untuk memproses data menjadi informasi dan pengetahuan

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimp[ulan bahwa sistem informasi merupakan sebuah alat untuk memproses informasi yang kemudian dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan dalam menghadapi suatu maslaah, selain itu memberikan masukan dalam mengembangkan perusahaan untuk kedepannya.

2.1.3. Informasi

Informasi adalahdata yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara tertentu.

Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”

2.1.4. Data

Data merupakan komponen terpenting yang ada didalam basis data. Data juga digunakan untuk sumber daya pada suatu perusahaan atau organisasi untuk membuat suatu basis data pada aplikasi yang memerlukan data untuk diolah agar dapat menjadi informasi yang berguna

Menurut Connolly (2010, p70), data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu basis data.

Menurut Hoffer(2009, p46). Adata adalah representasi objek dan kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan kepada lingkungan pertama

Menurut McLeod (2007, p9), data terdiri dari fakta-fakta dan angka0angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai, fakta mentah yang belum diolah

(3)

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan sebuah fakta yang dapat berupa angka-angka hasil dari sebuah analisis dan observasi

2.1.5. UML

2.1.5.1. Definisi UML / Unified Modeling Language

Menurut Bui Minh Duc (2007, p77) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa grafis umum yang sangat fleksibel dan mudah disesuaikan untuk pemodelan software berorientasi objek dan memungkinkan kita untuk membuat metodologi yang menggambarkan kegiatan sistem, objek, relasi database dan lain-lain”.

2.1.5.3. Use Case Diagram

Menurut Henderi (2008) Use Case Diagram adalah model fungsional sebuah sistem yang menggunakanactor. Use Caseadalah layanan (services)atau fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem untuk pengguna-penggunanya.

2.1.5.4. Activity Diagram

Menurut Satzinger (2005, p144), sebuah activity diagram

hanyalah sebuah diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai pengguna kegiatan, orang yang melakukan aktivitas masing-masing dan aliran sekuensial kegiatan ini

2.1.6ERD / Entity Relationship Diagram 2.1.6.1. Pengertian ERD

Menurut pendapat Kronke (2006 : .37-40)Entity-Relationship Diagram (ERD)adalah adalah suatu pemodelan konseptual yang didesain secara khusus untuk mengidentifikasikan entitas yang menjelaskan data dan hubungan antar data, yaitu dengan menuliskan dalamcardinality.

2.1.6.2. Elemen-elemen dalam ERD

Elemen-elemen yang membentuk ERD adalah : (1)Entityyaitu suatu entitas yang dapat berupa orang, tempat, obyek, atau kejadian yang dianggap penting bagi perusahaan, sehingga segala atributnya harus dicatat dan disimpan dalam basis data. Contoh dari entity adalah employee, pelanggan, sales order, dan sebagainya, (2) Attribute. Setiap entitas mempunyai karakterisik tertentu yang dinamakan dengan atribut. Contoh dari attribute adalahEmployeeName,Pelanggan Name,Employee ID, danPelanggan ID,

(4)

(3)Identifiermerupakan nama attribute yang digunakan untuk mengidentifikasi entity. Ada tiga jenis identifier, yaitu Primary Key,SecondaryKey, danForeign Key. Dalam penulisan skripsi ini hanya menggunakanPrimary Key danForeign Key. (a)Primary Keymerupakan suatu kode identifikasi yang bersifat unik yang ditunjukkan oleh masing-masing record dalam sistem. Tujuan dariprimary keyadalah untuk menunjukkan lokasi tiap catatan di dalam suatu file mengenai catatan-catatan serupa. (b)Foreign Keymerupakan attribute yang merupakan primary key dari relasi lain yang ditarik/dihubungkan ke suatu relasi. (4)Relationshipmerupakan hubungan suatu jalinan antara entitas

2.1.6.3. Relationship

Menurut Romney (2009 : 596) ada tiga tiperelationship, yaitu : (a).One-to-one relationshipDimana maximumcardinalitysetiapentityadalah 1. Contoh : Satu nasabah bank hanya memiliki satu account. (b)One-to-many relationship(1:N). Dimana maximumcardinalitydari suatuentityadalah 1 danmaximum cardinalitydari entity lain adalah N. Contoh : Satu nasabah bank dapat memiliki lebih dari satu account. (c) Many-to-many relationship(M:N).

2.1.7. Database

Menurut Harlinda (2005, p372) basis data adalah suatu kumpulan data berhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data, sehinga mudah untuk digunakan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.

Sedangkan menurut Connolly & Begg (2010. P65), database adalah kumpulan dari data yang terkait secara logical dan dideskripsikan, didesain utuk memenuhi kebutuhan informasi di suatu organisasi.

Menurut Kroenke & Auer (2010, p8), database adalah kumpulan dari tabel-tabel terkait dan berstruktur

Kelebihan dari database :

- Mengelola data-data agar dapat menjadi sebuah informasi yang berguna - Memudahkan proses penyimpanan data

- Melindungi data yang ada dari ancaman - Menciptakan integrasi dari data-data yang ada

(5)

Kekurangan dari database

- Memerlukan biaya yang cukup mahal

- Perawatan dan pengembangan yang cukup rumit - Implementasi memerlukan software dan tenaga ahli 2.1.8.1. Database System

Menurut Conoolly dan Begg (2010 , p81) database sistem adalah gabungan dari program aplikasi dan sistem yang berinteraksi dengan database bersama dengan DBMS. 2.1.9. Database Managament System (DBMS)

Pengertian Database Management System menurut Connolloy dan Begg (2010, p 66) suatu sistem software yang memungkinkan user, untuk menjelaskan, membuat dan memaintain dan mengontrol akses ke database.

2.1.9.1 Kelebihan dari DBMS

Menurut connoly dan Begg (2002, p26), ada beberapa kelebihan dari DBMS dibandingkan dengan sistem pengelolaan data tradisional. Kelebihan tersebut adalah :

• Berkurangnya Redundansi

Redundansi adalah kerangkapan data yang terjadi dalam basis data, bukan pada tabel, dengan penggunaan DBMS, terjadi pengurangan redundansi data, sehingga terjadi penghematan dalam penggunaan piranti penyimpana

• Konsisten data

Denganmenghilangkan redundansi, resiko data tidak konsisten dapat dikurangi, dengan penggunaan DBMS, suatu data item hanya disimpan sekali daalam database, sehingga proses update terhadap data item tersebut juga hanya dilakukan sekaoli dan dnilai baru hasil proses update tersebut juga akan langsung tersedia bagi semua pengguna.

• Lebih banyak Informasi

Dengan terintegrasinya data operasional, organisasi akan mampu untukl memperoleh lebih banyak informasi dari sejumlah data yang sama.

(6)

Database memiliki oleh seluruh bagian organisasi dan dapat diakses oleh pengguna-pengguna yang diberikan otorisasi untuk mengakses data tersebut, dengan demikian, setiap pengguna akan memiliki baigan yang lebih banyak dari data yang ada.

• Meningkatkan integritas data

Dengan adanya integrasi yang dilakukan oleh DBMS, database administrator dapat memaksa agar dilakukan validasi terhadap batasan-batasan integritas data yang dihasilkan oleh suatu proses pada sistem.

• Peningkatan keamanan

Dengan adanya integrasi data dalam database, database adminstrator dapat memaksa dilaksanakannya batasan-batasan kemanan terentu terhadap penggunaan database oleh pengguna-pengguna tertentu pula.

• Standarisasi

Sama seperti pada keamanan, adanya intergrasi data juga memungkinkan dilakukannya standarisasi data antara setiap bagian dari organisasi.

• Penghematan biaya

Dengan mengkombinasi seluruh data operasional organisasi ke dalam satu database dan membuat sekumpulan aplikasi yang dapat mengolah satu sumber data ini, organisasi dapat melakukan penghematan biaya.

• Meminimalisasi konflik antar penguna

Setiap pengguna dalam suatu organisasi memiliki kebutuhan yang mungkin dapat mengakibatkan konflik dengan pengguna lain. Karena database berada diabwah kontrol database administrator, database administrator dapat membuat keputusan tentang bagaimana rancangan dan penggunaan operasional dari database, yang memungkinkan digunakan sumberdaya sebaik mungkin bagi keseluruhan perusahaan

• Meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi waktu respon

Dengan adanya DBMS, data-data yang dimiliki oleh suatu departemen dapat diakses secara langsung oleh pengguna pada departemen lainnya, hal ini akan mengakibatkan sistem memiliki fungsionalitas tambaan yang dapat berguna bagi perkembangan organisasi

(7)

2.1.9.2. Kekurangan DBMS

Berikut adalah kekurangan DBMS menurut Connolly dan Begg (2002, pp29). Kekurangan DBMS antara lain :

• Ukuran

Kompleksitas dan banyaknya fungsionalitas dari sebuah DBMS membuat DBMS menjadi sebuah iranti lunak yang berukuran besar, yang membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar dan membutuhkanb memori yang besar unuk dapat bekerja.

• Biaya

DBMS memerlukan biaya yang cukup besar, biaya tersebut merupakan biaya untuk software, tenaga ahli dan perawatan.

• Kompleksitas

Perancang dan pengembangan database, memerlukan orang khusus yang ahli dalam bidang tersebut seperti data administrator dan pengguna harus dapat memahami cara menggunakan DBMS tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pelatihan khusus.

• Kinerja

Karena DBMS dibuat sebagai solusi umum untuk lebih dari satu masalahm ada beberapa aplikasi yang berjalan lebih lambat dari biasanya.

• Dampak kesalahan yang lebih besar

Karena seluruh kegiatan operasi perusahaan tergantung pada keberadaan DBMS, adanya kesalahan pada komponen dari DBMS dapat mengakibatkan terhentinya operasi perusahaan.

2.1.9.3. Komponen DBMS

Berikut beberapa komponen DBMS menurut Connolly & Begg (2010. P68):

1. Hardware

(8)

2. Software

Komponen software terdiri dari software DBMS sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi pada komputer dan perangkat jaringan jika sebuah DBMS diakses melalui sebuah jaringan.

3. Data

Komponen yang paling utama dalam sebuah DBMS adalah data. Tanpa adanya data, DBMS tidak akan dapat digunakan atau dimanfaatkan.

4. Procedure

Merupakan sebuah instruksi yang mengatur desain dan penggunaan database. Pengguna sistem yang mengelola database membutuhkan prosedur yang terdokumentasi tentang bagaimana cara menggunakan atau menjalankan sistem tersebut.

5. User

Komponen akhir yang tentunya dibutuhkan adalah pengguna dari sistem yang dibuat. Pengguna sistem yang menjadi komponen penggerak dari DBMS yang sudah disediakan

2.1.10. Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p92), mendefinisikan DDL sebagai bahasa yang memungkinkan daabase administrator untuk menambahkan dan menamakan entitas, atribut dan hubungan yang dibutuhkan dalam aplikasi , terkait dengan intergritas dan kendala keamanan aplikasi.

Sedangkan menurut Dedy Rahman Wijaya (2007, p9) , mendefinisikan bahwa DDL adalah struktur sebuah tabel, tipe dan data dari setiap field dan constraint yang berlaku pada data yang tersimpan di dalam sebuah tabel.

2.1.11. Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92) DML adalah bahasa yang memungkinkan satu set operasi untuk mendukung basic data manipulation operasi dalam data yang diadakan di database.

(9)

Sedangkan menurut Dedy Rahman Wijaya (2007, p 10) DML adalah bahasa yang memungkinkan user untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana telah direpresentasikan oleh model data.

Jadi kesimpulannya DML adalah sebuah bahasa komputer yang memberikan fungsi untuk memanipulasi data dan menggunakannya untuk keperluan pengguna

2.1.12. Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010, p416) normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan ssebuah set dari hubungan propertis berdasarkan kebutuhan perusahaan.

Proses dalam Normalisasi :

1. Un-normalized form (UNF), suatu tabel yang berisi satu atau lebih kelompok data yang berulang.

Syarat-syaratnya :

• Tentukan primary key

• Buat tabel dari data yang berulang berdasarkan primary key.

2. First Normalized Form (1NF), relasi dimana tiap kolom dan baris hanya mengandung satu nilai.

Syarat-syaratnya :

• Tentukan primary key pada 1NF

• Tentuan functional dependency pada relasi

• Jika terdapat dependency pada bagian dari key maka dpisahkan dengan membuat relasi baru dengan menggandakan determinan

3. Second Normalized Form (2NF), terjadi jika suatu hubungan pada 1 NF dan setiap atribut yang bukan primary key fungsional berkaitan pada primary key.

Syarat-syaratnya : • Harus 1NF

(10)

Tentukan functionaol dependency pada relasi

• Setiap atribut yang bukan key bergantung secara penuh pada key-nya

4. Thrid Normalized Form (3NF), terjadi jika hubungan dalam bentuk 1NF dan 2 NF kemudian tidak ada atribut yang merupkana primary key yang berkaitan kuat dengan primary key

Syarat-syaratnya :

• Tentukan primary key pada 3NF • Harus 2NF

• Setiap atribut yang bergantung pada atributnya bukan merupakan key.

2.1.13. Fact Finding Technique

Sebuah sistem basis data dibangun berdasarkan masalah yang muncul lalu dibuat sistem untuk menangani masalah tersebut untuk menemukan masalah-masalah yang muncul harus dilakukan pengumpulan data.

Berikut merupakan lima teknik umum dari Connolly dan Begg : - Examining Documentation

Examining documentation dapat sangat berguna ketika kita mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari beberapa wawasan seperti bagaimana mendapatkan kemunculan suatu database.

- Interviewing

Teknik interview merupakan teknik yang paling sering digunakan dan cara yang paling biasa digunakan untuk fact finding.

- Observing the enterprise in operation

Merupakan satu dari banyak teknik fact-finding teknik untuk memahami sistem. Teknik ini memungkinkan untuk salah satu participan atau melihat aktifitas perform seseorang untuk mempelajari sistem tersebut.

- Research

Teknik fact finding yang berguna untuk mencari applikasi dan problem - Quisioner

(11)

2.1.14 . Structure Query Language

Menurut Connolly & Begg (2010, p221) SQL adalah nonprocedural language terdiri dari beberapa keywords seperti Selectm Insert, dan Delete yang dapat digunakan oleh profesional dan nonprofesional.SQL digunakan untuk memanipulasi database.

Berikut adalah penjelasan dari beberapa keywords :

- SELECT , digunakan untuk menampilkan tabel / data dari database

- INSERT, perintah yang digunakan untuk memasukan data ke dalam sebuah tabel - UPDATE, perintah untuk mengupdate atau mengganti data dalam tabel

- DELETE, perintah yang digunakan untuk menghapus baris, kolom atau tabel

2.1.15. Database System Development Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), database system development lifecycle adalah keterkaitan inheren dengan lifecycle dari system informasi, database system development lifecycle tidak berurutan secara ketat, tapi melibatkan beberapa jumlah dari representasi dari tingkatan sebelumnya melalui feedback loops.

(12)

Gambar 2.1 Tahapan Database Lifecycle (Sumber : Connolly dan Begg(2010, p314))

A. Database Planning , membangun sebuah sistem basis data yang akan diimplementasi di sebuah perusahaan harus direncanakan secara mendalam berdasarkan masalah yang sedang terjadi pada perusahaan tersebut.

B. System Definition , sebuah gambaran atau pnejleasan akan suatu rancangan database sistem sehingga user dapat mengetahui batasan-batasan suatu aplikasi dalam memenuhi kebutuhan user untuk menyimpan data-data penting.

C. Requirement collection dan analysis, merupakan sebuah proses pengumpulan data-data suatu perusahaan yang akan dianalisis masalahnnya yang sedang terjadi untuk dibuatkan suatu rancangan sistem basis data.

(13)

D. Database Design, tahap ini merancang basis data yang akan mendukung perusahaan untuk sistem basis data yang diinginkan. Ada 2 pendekatan :

- Bottom Up Approach

Pendekatan dimulai dari tingkat paling dasar yaitu atribut untuk dikelompokan kedalam relasi-relasi yang merpresentasikan tipe-tipe entitas dan hubungan antar entitas - Top Down Approach

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang terdiri dari beberapa hubungan relasional dan entitas

Database Design dibagi dalam 3 tahapan utama : a. Conceptual Database Design

Proses dimana membangun suatu model data dari informasi perusahaan dan bebas dari pertimbangan fisik, dimana lebih menekankan konsep.

b. Logical Database design

Proses membangun model dari informasi yang telah diperoleh berdasarkan model data khusus, tapi bebas dari data khusus, tapi bebas dari hal yang berkaitan dengan DBMS dan pertimbangan fisik lain.

c. Physical Database design

Proses pembuatan deskripsi dari implementasi basis data pada secondary storage, yang menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang akan digunakan dalam mengakses data secara tepat.

e. DBMS selection, desain user interface dan program aplikasi yang digunakan dan proses database.

f. Prototyping, Membangun model kerja dari database system, yang memungkinkan designer atau user untuk membayangkan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir akan terlihat dan berfungsi.

i. Implementation, membuat definisi physical database dan program aplikasi.

h. Data conversion dan loading, loading data dari sistem lama ke sistem baru dimana memungkinkan penggabungan antar aplikasi yang sedang berjalan dalatm database yang baru

(14)

i. Testing, sistem database dicoba apabila ada error dan memvalidasi terhadap sepsifikasi kebutuhan user.

j. Operational maintenance, sistem database sudah dijalankan secara penuh, sistem secara berkesinambungan di monitor

2.1.16. Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p320), menerangkan bahwa Database Design merupakan suatu proses pembuatan sebuah rancangan ang akan mendukung tujuan perusahaan dan tujuan harus dicapai guna memenuhi persyaratan sistem basis data.

Proses perancangan basis data dibagi menjadi 3 yaitu : a. Conceptual Model

Langkah-langkah pada Conceptual Model : 1. Mengidentifikasi entity types

=> untuk menentukan entity types utama yang dibutuhkan. Menentukan entity dapat dilakukan dengan memeriksa user’s requirement specification

2. Mengidentifikasikan relationship types

=> bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relationship yang penting antar entity yang telah diidentifikasi.

3. Mengidentifikasi dan menghubungkan attribute dengan entity atau relationship yang tepat 4. Menentukan attribut domain

=>Bertujuan untuk menentukan attribut domain pada conceptual data model. 5. Menentukan candidate key dan primary key attributes

=> Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key pada setiap entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu candidate key.

6. Mempertimbangkan penggunaan enhance modeling concepts (pilihan)

=> langkah ini bertujuan untuk menentukan specialization, generalization, dan aggregration composition.

7. Mengecek redudansi

=>bertujuan untuk memeriksa conceptual model untuk menghindari dari adanya informasi yang redundan.

(15)

-> setelah entity didentifikasikan maka kemungkinan ada dua entity yang mewakili satu objek.

9. Menghilangkan relasi yang redundansi

=> untuk menekan jumlah model data, maka relationship data yang redundan harus dihilangkan.

10. Memvalidasi conceptual model dengan transaksi

=> Bertujuan untuk menjadi bahwa conceptual data model mendukung kebutuhan transaksi. Dengan menggunakan model yang telath divalidasi.

11. Mendeskripsikan transaksi

=> memeriksa seluruh informasi yang diperlukan pada setiap transaksi yang disediakan oleh model dengan mendokumentasikan pengambaran dari tiap kebutuhan transaksi.

12. Menggunakan transaksi pathways

=> untuk memvalidasi data model dengan keperluan transaksi yang melibatkan diagram. 13. Melihat kembali conceptual data model dengan pengguna.

=> Bertujuan untuk melihat kembali conceptual model dan memastikan bahwa data model tersebut sudah benar

b. Logical Model

Menurut Connolly & Begg (2010,p323) langkah kedua dalam merancang basis data adalah dengan membangun dan memvalidasi model data logical untuk setiap view

Beberapa langkah logical model :

1. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model relational 2. Membuat relasi untuk model data logical lokal

3. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi. 4. Memvalidasi relasi pada transaksi-transaksi user 5. Mendefinisikan intergrity constraints

6. Mendefinisikan intergritas constarints

7. Meninjau ulang model data logical lokal dengan user

8. menggabungkan model-model data logikal ke dalam model data global 9. memvalidasi model data logikal global

10. Mengecek pertumbuhan masa depan

(16)

C. Physical Model

Menurut Connolly dan Begg (2010, p324), langkah ini menerjemahkan model data logikal kedalam target DBMS

Beberapa langkah Physical Model : 1. Merancang relasi dasar

2. Merancang representasi dari data turunan 3. Merancang batasan perusahaan

4. Analisis transaksi 5. Memilih organisasi file 6. Memilih indeks

7. Memperkirakan kapasitas disk yang dibutuhkan untuk menyimpan basis data 8. Merancang user views

9. Merancang mekanisme keamanan Entity Relationship Model

Entity type Multiplycity Attribut Simple atribut Composite atribut Single value atribut Multi value atribut Derived atribut Keys

Relasional integritas Database security

Database recovery

2.1.17 Problem Solving Theory

Metode problem solving yaitu metode yang dilakukan dengan cara langsung menghadapi masalah, mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran-kesukaran sehingga dapat di pecahkan. Metode problem solving atau pemecahan masalah suatu metode yang dimerancang murid untuk mau berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan pemecahannya. Metode pemecahan masalah merupakan suatu cara

(17)

mengajar yang merangsang seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam situasi dimana masalah itu berada.

Metode problem solving berasal dari John Dewey, maksud utama metode ini adalah memberikan latihan kepada murid dalam berfikir, metode ini menghindarkan untuk membuat kesimpulan tergesa-gesa, menimbang-nimbang berbagai kemungkinan pemecahan dan menangguhkan pengambilan keputusan sampai terdapat bukti-bukti yang cukup

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan Database Lifecycle  (Sumber : Connolly dan Begg(2010, p314))

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kelajuan yang kecil terhadap kelajuan cahaya, energi total partikel E ialah jumlah dari energi kinetik dan energi potensial V, dengan V pada umunya merupakan fungsi

Berdasarkan hasil observasipada tanggal 18 Agustus 2015.di kelas VIIB SMP Negeri 2 Godean, ditemukan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa sebatas

Minat anak berkebutuhan khusus perlu untuk diobservasi dan diberikan semacam tes yang sesuai dengan situasi mereka sehingga bisa ditemukan, disadari, dan

Benda kerja dan permukaan benda kerja yang akan dilas posisinya tegak lrlnrs gerakan elektroda (arah pengelasan) tegak lurus ke atas.. atw ke bawah (naik

Memulai Kerja dengan Microsoft Office Excel 2010,

Penghambat yang ada dalam kelas II adalah salah satu atau kombinasi dari pengaruh berikut: (1) lereng landai, (2) kepekaan erosi atau bahaya erosi sedang atau

Hasil analisis kelayakan usahatani dan sensitivitas, menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan harga setiap komoditi dan diikuti dengan kenaikan harga sarana

Riwayat penyakit lainnya pada keluarga Os, seperti diabetes, hipertensi, jantung, batuk lama, asma, dan alergi disangkal oleh