• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK

SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh : Nur Ibrahim

13204067

Laporan Tugas Akhir ini telah diterima, diperiksa, dan disahkan sebagai kolokium untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

SARJANA TEKNIK ELEKTRO pada

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bandung, Juni 2009

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing

Dr. Effrina Yanti Hamid, ST.MT. NIP 132163651

(2)

ii

ABSTRAKSI

IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713

Sistem OFDM merupakan sistem yang populer saat ini serta diajukan untuk transmisi Next Generation Network. Beberapa penelitian mengimplementasikan sistem OFDM menggunakan platform pengembangan DSP yaitu DSK TMS320C6713. Salah satu bagian yang krusial agar proses transfer data dapat berjalan dengan baik adalah sinkronisasi. Pada tugas akhir ini akan diimplementasikan algoritma sinkronisasi untuk sistem OFDM pada DSK TMS320C6713.

Metoda sinkronisasi yang digunakan adalah dengan menggunakan cyclic

prefix dan dengan menggunakan pilot symbol. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

tugas akhir ini antara lain adalah menyisipkan fungsi sinkronisasi pada coding receiver, mengimplementasikan sistem OFDM pada DSK TMS320C6713, mengevaluasi kompleksitas dari masing-masing algoritma sinkronisasi berdasarkan hasil pengamatan, serta membandingkan performansi masing-masing sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi yang berbeda.

Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi, metoda sinkronisasi dengan menggunakan cyclic prefix memiliki kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan dengan metoda sinkronisasi menggunakan pilot symbol. Hal ini dapat dilihat dari memori yang digunakan dan waktu eksekusi proses sinkronisasi yang dibutuhkan dengan menggunakan cyclic prefix lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan

pilot symbol. Pada metoda sinkronisasi menggunakan cyclic prefix, Semakin panjang

ukuran cyclic prefix ,maka waktu untuk eksekusi proses sinkronisasi pun semakin besar. Sedangkan pada metoda sinkronisasi menggunakan pilot symbol, semakin panjang ukuran pilot symbol, maka semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk eksekusi proses sinkronisasi. Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan

pilot symbol memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan sistem OFDM

dengan metoda sinkronisasi menggunakan cyclic prefix.

(3)

iii

ABSTRACT

SYNCHRONIZATION ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR OFDM SYSTEM AT DSK TMS320C6713

Nowadays, OFDM system is one of the popular systems. Several researches use DSP develepoment platform, DSK TMS320C6713, to implementation OFDM system. In order to have data transfer process could work properly, One of crucial problem is synchronization. In this final project, synchronization algorithm for OFDM system will be implemented at DSK TMS320C6713.

Synchronization methods that will be used is synchronization method using cyclic prefix and synchronization method using pilot symbol. Several steps that has been done in this final project is inserting synchronization function into coding receiver, implementing OFDM system into DSK TMS320C671, evaluating the complexity of each method, and comparing performance of each OFDM system which use different synchronization method.

From observation and evaluation result, synchronization method using cyclic prefix have lower complexity. It can be seen from used memory and time consumed for synchronization process using cyclic prefix that fewer than using pilot symbol. OFDM system with synchronization method using pilot symbol have better performance than OFDM system with synchronization method using cyclic prefix

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul ‘Implementasi Algoritma Sinkronisasi Untuk Sistem OFDM Pada DSK TMS320C6713’.

Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan pendidikan tingkat sarjana di Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. Pengerjaan tugas akhir ini bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu penulis mengenai metoda sinkronisasi pada sistem OFDM dan penggunaan DSK TMS320C6713 dalam pemrosesan real-time.

Dalam mengerjakan tugas akhir ini, penulis mendapatkan bantuan, motivasi dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Effrina Yanti Hamid, ST.MT, selaku pembimbing penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini. Terima kasih atas segala ilmu, pengetahuan, dorongan, masukan, dan waktu yang senantiasa Ibu berikan dengan tanpa pamrih sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Bapak penulis, Rachmat Harimurti, dan Mama, Eha Julaeha, yang senantiasa memberikan cinta, kasih sayang, motivasi serta doa yang tak pernah putus untuk penulis. Tak lupa untuk adik-adik penulis, Nur Muhammad Karim dan Nur Muhammad Azis.

3. Seluruh staff dosen dan tata usaha Program Studi Teknik Elektro ITB.

4. Sahabat – sahabat penulis, Ferdi, Dwi Pambudi, Amalia, Irsalina, Fina, Dimas dan keluarga, Fitri, Renita, Agung, Fajar, Afif, Vika, Anto, Devi, Devid, Edit, Riri, Puput, Ayu, Dito, Shinta, Anggaditya, Heldi, Ibu-ibu EL’04 lainnya dan segenap keluarga besar Teknik Elektro Angkatan 2004 lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan yang indah yang terjalin selama ini. Terima kasih pula atas dukungan dan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti sidang sebagai persyaratan kelulusan. Mari kita jaga silaturahmi yang indah ini selamanya. Dan tak lupa sahabat penulis lainnya, Rachmani F.A.

(5)

v

dan keluarga, Juju Juarsih, Mufraeli, Yahya, Bebeh, Luky, Ajeng, Setyo dan segenap anggota Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA) ITB dan SMAN 3 Bandung Angkatan lulus 2004.

5. Segenap pihak lain yang tidak sempat penulis sebutkan.

Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam laporan ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tapi juga bagi siapa saja yang meluangkan waktu membaca laporan ini. Wassalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Bandung, Juni 2009

(6)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... ii ABSTRACT ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

BAB 1 ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 1 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Metodologi Penelitian ... 2 1.5 Sistematika Penulisan ... 3 BAB 2 ... 4 DASAR TEORI ... 4 2.1 Modulasi Multicarrier ... 4

2.2 Garis Besar Sistem OFDM ... 6

2.2.1 Convolutional Coding dan Viterbi Decoding ... 9

2.2.2 Interleaving dan Deinterleaving ... 10

2.2.3 Mapping dan Demapping ... 11

2.2.4 IFFT dan FFT ... 11

2.2.5 Estimasi Kanal ... 16

2.2.6 Cyclic Prefix ... 19

2.2.6 Upsampling dan Pulse Shaping Filter ... 20

2.3 Sinkronisasi ... 21

2.3.1 Sinkronisasi dengan metode menggunakan cyclic prefix . 21 2.3.2 Sinkronisasi dengan metode menggunakan pilot symbol . 23 2.3.2.1 Struktur Frame ... 23

(7)

vii 2.3.2.2 Protokol Transmisi ... 24 2.3.2.3 Training Sequence ... 25 2.3.2.4 Length Frame ... 26 2.3.2.5 Pilot Frame ... 26 BAB 3 ... 28 IMPLEMENTASI DSP ... 28 3.1 Pengenalan DSK TMS320C6713 ... 28 3.1.1 Arsitektur DSK TMS320C6713 ... 29 3.1.2 Peta Memori DSK TMS320C6713 ... 31 3.1.3 Fitur-fitur DSK TMS320C6713 ... 32 3.1.3.1 Memori Flash ... 32 3.1.3.2 SDRAM ... 33

3.1.3.3 AIC23 Stereo Codec ... 33

3.1.3.4 Daughter Card Interface ... 34

3.1.3.5 Complex Programmable Logic Device (CPLD) . 34 3.1.3.6 Voltage Power Supply +5 Volt ... 35

3.1.3.7 LED dan DIP switch ... 35

3.2 Code Composer Studio ... 35

3.3 Mekanisme Transfer Data ... 36

3.3.1 DSP Berbasis Sample dan DSP Berbasis Frame ... 36

3.3.2 Triple Buffering ... 37

3.3.3 Direct Memory Access ... 39

3.4 Desain Sistem OFDM ... 39

3.4.1 Transmitter ... 40

3.4.2 Receiver ... 40

3.5 Arsitektur Sistem OFDM pada Layer Pemrosesan Sinyal ... 41

3.5.1 Mapping ... 41 3.5.1.1 Constellation Mapper ... 41 3.5.1.2 Channel Mapper ... 43 3.5.2 IFFT ... 43 3.5.3 FFT ... 45 3.5.4 Demapping ... 46

(8)

viii

3.5.4.1 Channel Demapper ... 46

3.5.4.2 Constellation Demapper ... 48

3.5.5 Sinkronisasi ... 49

3.5.5.1 Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan cyclic prefix... 49

3.5.5.2 Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan pilot symbol ... 51

BAB 4 ... 52

PENGUJIAN DAN EVALUASI ... 52

4.1 Pengujian ... 52

4.1.1 Pengujian hasil simulasi pengiriman data ... 52

4.1.2 Pengamatan Bentuk Sinyal ... 53

4.2 Evaluasi Kompleksitas ... 54

4.2.1 Evaluasi waktu eksekusi proses sinkronisasi ... 54

4.2.1.1 Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan cyclic prefix ... 54

4.2.1.2 Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan cyclic prefix ... 64

4.2.2 Evaluasi memori yang digunakan untuk proses sinkronisasi ... 67

4.3 Performansi... ... 67

4.3.1 Sistem OFDM dengan BPSK mapper ... 68

4.3.2 Sistem OFDM dengan QPSK mapper ... 68

4.3.2 Sistem OFDM dengan QPSK mapper ... 69

4.3.2 Sistem OFDM dengan QPSK mapper ... 69

BAB 5 ... 70

KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Carrier dibagi menjadi beberapa subcarrier `` 4

Gambar 2.2 Spektrum Frekuensi OFDM 5

Gambar 2.3 Perbandingan antara SCM, MCM dan OFDM [1] 5 Gambar 2.4 Sistem OFDM berbasis Discrete Fourier Transform 6 Gambar 2.5 Teknik modulasi OFDM dapat dilakukan dengan IDFT di

transmitter 8

Gambar 2.6 Teknik demodulasi OFDM dapat dilakukan dengan DFT di

receiver 9

Gambar 2.7 Convolution coding [2] 9

Gambar 2.8 Interleaving [2] 11

Gambar 2.9 Karakteristik twiddle factor 12

Gambar 2.10 FFT Decimation-in-time 8-point 16

Gambar 2.11 Model Sistem dengan sinyal-sinyal 16

Gambar 2.12 Tiga diagram penempatan pilot yang berbeda [3] 18

Gambar 2.13 Struktur cyclic prefix 19

Gambar 2.14 Korelasi antara deretan M sampel terakhir dengan cyclic prefix [3] 21

Gambar 2.15 Aliran data pada sistem OFDM 21

Gambar 2.16 Timing synchronization 22

Gambar 2.17 Frame OFDM 23

Gambar 2.18 Permulaan transmisi OFDM [5] 24

Gambar 2.19 Protokol transmisi [5] 25

Gambar 2.20 Struktur dari training sequence [5] 25

Gambar 3.1 Komponen dasar Sistem DSP 28

Gambar 3.2 Diagram blok DSK TMS320C6713 [3] 30

Gambar 3.3 Bentuk fisik DSK TMS320C6713 [3] 31

Gambar 3.4 Peta memori DSK TMS320C6713 [3] 32

Gambar 3.5 Interface codec pada DSK TMS320C6713 33

Gambar 3.6 Pemrosesan DSP berbasis sampel 37

(10)

x

Gambar 3.8 Struktur Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan

cyclic prefix 39

Gambar 3.9 Struktur Sistem OFDM dengan metoda sinkronisasi menggunakan

pilot symbol 39

Gambar 3.10 Konstelasi QPSK Mapper 42

Gambar 3.11 Proses QPSK Mapper 42

Gambar 3.12 Proses Channel Mapper 44

Gambar 3.13 Proses IFFT 45

Gambar 3.14 Proses FFT 46

Gambar 3.15 Proses Channel Demapper 47

Gambar 3.16 Proses QPSK Demapper 48

Gambar 3.17 Diagram alir receiver pada mode start-up 49

Gambar 3.18 Pendeteksian energi di receiver 49

Gambar 3.19 Sebuah frame OFDM diletakkan di tengah-tengah buffer DSP [5] 50 Gambar 3.20 Metoda sinkronisasi ini menggunakan korelasi antara

training sequence dengan sinyal output dari filter 51

Gambar 3.21 Contoh Hasil Korelasi 51

Gambar 4.1 Tampilan CCS untuk data yang dikirim 52

Gambar 4.2 Tampilan CCS untuk data yang diterima 53 53 Gambar 4.3 Tampilan CCS untuk data yang dikirim dan diterima 53 Gambar 4.4 Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 64 54 Gambar 4.5 Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada

OFDM 64 55

Gambar 4.6 Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 128 56 Gambar 4.7 Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada

OFDM 128 56

Gambar 4.8 Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 256 58 Gambar 4.9 Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada

OFDM 256 58

Gambar 4.10 Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 512 60 Gambar 4.11 Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada

(11)

xi

Gambar 4.12 Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 1024 63 Gambar 4.13 Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada

OFDM 1024 63

Gambar 4.14 Hubungan antara pilot symbol dengan clock pada OFDM 512 64 Gambar 4.15 Hubungan antara pilot symbol dengan waktu eksekusi pada

OFDM 512 65

Gambar 4.16 Grafik BER vs SNR sistem OFDM dengan menggunakan BPSK

mapper 68

Gambar 4.17 Grafik BER vs SNR sistem OFDM dengan menggunakan QPSK

mapper 68

Gambar 4.18 Grafik BER vs SNR sistem OFDM dengan menggunakan 8-QAM

mapper 69

Gambar 4.19 Grafik BER vs SNR sistem OFDM dengan menggunakan 16-QAM

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bit-reverse untuk FFT 8-point 15

Tabel 3.1 Mekanisme Triple Buffering 38

Tabel 4.1 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 64 54 Tabel 4.2 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 128 55 Tabel 4.3 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 256 57 Tabel 4.4 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 512 59 Tabel 4.5 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 1024 61 Tabel 4.6 Waktu eksekusi proses sinkronisasi pada OFDM 512 64

(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

CCS Code Composer Studio

CP Cyclic Prefix

DFT Discrete Fourier Transform

DSK DSP Starter Kit

DSP Digital Signal Processor

EDMA Enhanced Direct Memory Access FFT Fast Fourier Transform

ICI Intercarrier Interference

IDFT Inverse Discrete Fourier Transform IFFT Inverse Fast Fourier Transform ISI Intersymbol Interference ISR Interrupt Service Routine JTAG Joint Test Action Group

OFDM Orthogonal Frequency Division Multiplexing

PC Personal Computer

QAM Quadrature Amplitude Modulation USB Universal Serial Bus

Gambar

Gambar 4.12   Hubungan antara cyclic prefix dengan clock pada OFDM 1024    63  Gambar 4.13   Hubungan antara cyclic prefix dengan waktu eksekusi pada
Tabel 2.1   Bit-reverse untuk FFT 8-point 15

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan dimana

Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, yaitu interasksi antara konselor dan konseli merupakan suatu kondisi yang membuat konseli terbantu dalam

Hasil dari perhitungan analisis SWOT diatas bahwa dalam pengembangan usaha pembesaran udang vanname pada tambak intensif di kecamatan Palang kabupaten Tuban memiliki

setara, sehingga penggunaan konjungsi adalah sudah tepat. Namun, konjungsi jika tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut karena konjungsi jika seharusnya

- Tingkat integrasi antara industri-industri yang berada di kawasan dengan sistem alam adalah tingkat integrasi kawasan EIP dengan lingkungan yang memperhatikan kesesuaian

Permainan target (target games) adalah suatu bentuk permainan akurasi penyampaian objek pada sasaran tertentu yang disusun dengan nilai- nilai bermain dan dilakukan selama

Organisasi-organisasi tersebut merupakan organisasi milik praja Mangkunegaran yang berfungsi sebagai salah satu alat, wadah dan sarana untuk mengatasi berbagai

Sifat khas inilah yang menarik perhatian untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Kakawin Sena berbentuk kakawin, namun apakah benar Kakawin Sena berbentuk kakawin? Hal ini