• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAKER KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN MENTERI DESA PDTT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAKER KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN MENTERI DESA PDTT"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAKER KOMISI V DPR RI DENGAN

MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN MENTERI DESA PDTT Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : III

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 21 April 2020 Waktu : Pukul 13.01 s.d. 17.30 WIB Tempat : Virtual meeting

Ketua Rapat : Lasarus., Sos.,M.Si/Ketua Komisi V DPR RI / F-PDIP Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Membahas Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Maret 2020;

2. Membahas mengenai Realokasi Anggaran Kementerian T.A. 2020 terkait Pandemi Covid 19;

3. Lain-lain.

Hadir : 36 orang anggota dari 52 orang anggota Komisi V DPR RI, yaitu sebagai berikut

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si (F-PDIP) 2. Ir.Ridwan Bae (F-PG)

3. H. Syarif Abdullah Alkadrie, SH, MH (F-NASDEM) 4. Hj.Nurhayati (F-PPP)

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

7 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. Herson Mayulu, S.IP

2. Hj. Sadarestuwati,SP.,MMA 3. Ir. Sudjadi

4. Mochamad Herviano

5. Bob Andika Mamana Sitepu, SH 6. H.M.Rifqinizamy Karsayuda 7. Bambang Suryadi, SH, MH

(2)

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR:

5 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. Dr.H.Gatot Sudjito.,M.Si

3. H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST 4. H. Hasan Basri Agus

5. Ir.H. Anang Susanto, M.Si 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 4 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H. Andi Iwan Darmawan Aras, SE, M.Si 2. Hj.Novita Wijayanti.,SE.,MM

3. Sudewo.,ST.,MT

4. Ir. Eddy Santana Putra, MT

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs.H.Soehartono 2. Drs. H.Tamanuri, MM 3. Sri Wahyuni

4. Roberth Rouw 5. FRAKSI PKB:

3 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. H. Irmawan, S.Sos, MM

2. Ruslan M Daud 3. H. Syafiuddin, S.Sos

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 3 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Willem Wandik.,S.Sos 2. H.Irwan.,S.IP.,MP 3. Lasmi Indaryani.,SE 7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

2 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, MA 2. H. Suryadi Jaya Purnama, ST 8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. H. A. Bakri H.M., SE

2. H. Boyman Harun.,SH 3. Athari Ghauthi Ardi

9. FRAKSI PPP:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd, MM

(3)

B. PEMERINTAH :

1. Drs. H. Abdul Halim Iskandar.,M.Pd (Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi)

2. Ir. Mochamad Basoeki

Hadimoeljono.,M.Sc.,Ph.D (Menteri PUPR) 3. Luhut Binsar Pandjaitan (Menteri

Perhubungan Ad Interim)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Kita hanya dikasih waktu dua jam, mudah-mudahan dalam dua jam nanti kita selesai. Oleh karenanya sekarang jam saya sudah menunjukkan jam 13.01 WIB, rapat ini akan segera kita mulai. Saya mohon izin kepada seluruh peserta rapat untuk kiranya bisa tertib mengikuti rapat ini. Sehingga nanti rapat ini betul-betul efektif dan efisiens dari sisi waktu.

Saya mendapat informasi dari sekretariat bahwa Menteri Perhubungan ad interim nanti akan bergabung setengah jam kemudian. Saya mohon persetujuan dulu sebelum saya mulai rapat, kepada peserta rapat apakah kita menunggu atau kita mulai saja dulu?

ANGGOTA KOMISI V DPR RI: Mulai dululah.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Baik, nanti biar nyusul saja mohon izin Pak Menteri Desa dan Pak Menteri PUPR.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua, Om swastiastu,

Namo Buddhaya, Salam kebajikan.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V DPR RI,

Yang terhormat saudara beserta seluruh Anggota Komisi V DPR RI yang saya cintai dan saya rindukan,

Yang terhormat saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta jajarannya,

Yang terhormat saudara Menteri Perhubungan yang sebentar lagi akan bergabung dan jajaran yang sudah hadir yang kami hormati,

(4)

Yang saya hormati saudara Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi beserta seluruh jajarannya,

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu walaupun hanya virtual, untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita mengikuti rapat secara besama sesuai jadwal yang sudah kita sepakati bersama. Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kita masih boleh sehat wal'afiat sampai dengan saat ini, Amiin.

Sebelum dilanjutkan perkenankan saya menyampaikan ada satu Anggota baru kepada Pak Menteri dan seluruh Mitra Kerja Komisi V yaitu Pak Irmadi Lubis, beliau tidak hadir di rapat kali ini karena ada Panja Omnibus Law. Beliau dari Fraksi PDI Perjuangan dengan Nomor Anggota 138 dari daerah pemilihan Sumatera Utara I, beliau adalah penggantinya Pak Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM.

Menurut laporan dari Sekretariat Komisi V DPR RI saat ini Rapat Komisi telah dihadiri oleh 26 Anggota dari 53 Anggota dari 8 unsur Fraksi yang berbeda. Sesuai hasil keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Bamus, tanggal 27 Maret 2020, terkait Tata Cara Pelaksanaan Rapat Alat Kelengkapan Dewan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020. Dalam kewaspadaan covid 19, pelaksanaan rapat Raker atau RDP dihadiri secara fisik maksimal 20 orang. Dan lama pelaksanaan Raker atau RDP disepakati pada saat pembukaan rapat agar lebih efisien dan efektif maksimal dua jam, tapi kemarin Pak Menteri Desa dan Pak Menteri PUPR yang kami hormati kita lebih dari dua jam kemarin pak dan mudah-mudahan hari ini kita bisa dua jam selesai. Ketika kemarin kami rapat dengan Basarnas, BMKG dan BPWS.

Berdasarkan Tata Tertib DPR RI pada Pasal 257 pertanyaan peserta rapat dibatasi maksimal 3 menit dan 5 menit bagi juru bicara. Saya harap nanti semua kita bisa taat supaya waktu kita betul-betul efektif. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan di atur dalam Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib izinkan saya membuka rapat pada hari ini dan berdasarkan ketentuan Pasal 246 ayat (1) Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat ini saya nyatakan terbuka untuk umum, ini saya ketok dulu pak. Mudah-mudahan ketoknya kedengaran ya Pak Menteri ya.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.01 WIB)

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada saudara Menteri PUPR, Menteri Perhubungan ad interim dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi yang telah memenuhi undangan kami secara virtual zoom cloud meeting dalam Rapat Kerja membahas mengenai realisasi anggaran sampai dengan bulan Maret 2020 dan realokasi anggaran tahun anggaran 2020 terkait pandemi covid 19 dan lain-lain.

(5)

Saudara-saudari sekalian yang saya hormati.

Sebelum rapat ini dimulai, kami menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas merebaknya pandemi covid 19 yang hampir seluruh wilayah Indonesia. Dan mudah-mudahan kita semua bersama-sama dengan Pemerintah mendapatkan kekuatan untuk menghadapi situasi ini. Kondisi ini tentu saja memerlukan perhatian dan penanganan yang cepat agar masyarakat yang terdampak baik langsung maupun tidak langsung tidak berdampak terlalu banyak.

Komisi V DPR RI memberikan apresiasi dan mendukung kebijakan Pemerintah. Saya tegaskan Komisi V DPR RI mendukung kebijakan Pemerintah antara lain, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid 19 dan Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Covid 19.

Kami menyadari dengan penerapan kebijakan tersebut, maka kelompok masyarakat yang berpeluang besar terkena dampak sosial dan ekonomi secara langsung adalah mereka yang bekerja di sektor informal. Untuk itu upaya perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak Covid 19 menjadi sangat penting.

Dalam kesempatan Rapat Virtual ini Komisi V DPR RI hendaknya mendapatkan penjelasan dari para Menteri Mitra Kerja Komisi V antara lain terkait realisasi anggaran sampai dengan bulan Maret 2020 dan realokasi anggaran kementerian mitra kerja Komisi V DPR RI terkait dengan penanganan pandemi Covid 19.

Saudara Pimpinan,

Anggota Komisi V DPR RI, Saudara Menteri,

Mitra Kerja Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Demikian pengantar rapat. Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada yang pertama kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selanjutnya nanti kami persilakan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi.

Pak Menteri PUPR dan Menteri Desa yang sudah hadir dan teman-teman dari Kementerian Perhubungan. Kami juga sudah menerima surat dari Fraksi Gerindra, terjadi pergantian unsur Pimpinan di Fraksi Gerindra, dari Pak Ahmad Riza Patria yang sekarang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta digantikan oleh adinda saya Andi Iwan Darmawan Aras.

Hallo Pak Iwan.

(6)

Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Selamat Pak Iwan ya.

Hanya memang pelantikannya karena situasinya masih begini ya. ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Pelantikannya di udara saja di udara saja.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya ini sebagai informasi saja dulu kepada kementerian lembaga mitra kerja Komisi V.

Untuk mempersingkat waktu saya persilakan pak yang terhormat Pak Menteri PU, Pak Basuki untuk menyampaikan paparannya. Waktu dan tempat saya persilakan pak.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Terima kasih Bapak Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pak Ketua,

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Pertama-tama, saya mengucap syukur ke hadirat Allah SWT, sehubungan dengan pertama pasti dengan pandemi Covid 19 ini kami belum mendengar dan Insya Allah tidak akan mendengar para Pimpinan dan Anggota Komisi V yang menjadi terkait dengan pandemi ini. Doa kami semua dari keluarga besar Kementerian PUPR mudah-mudahan bapak-bapak ibu-ibu selalu mendapat perlindungan Allah SWT.

Kami juga yang kedua mengucapkan selamat kepada Bapak H. Andi Iwan Darmawan Aras sebagai Wakil Ketua Komisi V sebagai pengganti Bapak Ahmad Riza Patria. Mudah-mudahan kerja sama ini menjadi lebih baik ke depan.

F-P.GERINDRA (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si.): Terima kasih Pak Menteri.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

(7)

Yang ketiga sebelum kami masuk pada laporan, kami melaporkan tentang pandemi Covid 19 terhadap Staf PUPR. Jadi di PUPR ini ada 44.825 pegawai, yang terpapar ada 169, terkonfirmasi 5 orang, 1 meninggal dunia, PDP 4 orang, 1 meninggal dunia namun status negatif Covid 19, ODP 115 orang, dan sudah keluar rumah sakit status negatif(rekaman suara kurang jelas) orang. Ini adalah laporan singkat kami terhadap penanganan Covid 19 di lingkungan Kementerian PUPR. Hampir seluruhnya sudah kami lakukan rapid test dari 44.000 orang, 91% mempunyai resiko sangat rendah atau belun ada resiko, yang resiko tinggi 0,18%. Jadi kami juga punya Satgas Penanganan Covid di Kementerian PUPR. Demikian sebelumnya laporan kami terhadap Covid 19 ini.

Bapak Ketua,

Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Perkenankanlah kami masuk kepada materi diskusi kita, laporan kami atas undangan Komisi V DPR RI tentang realisasi anggaran hingga Maret 2020 dan realokasi dan refocusing program dan anggaran terkait dengan pandemi Covid 19.

Pertama, realisasi anggaran Kementerian PUPR hingga 31 Maret 2020 dari pagu awal 120 Triliun, progres keuangan 8,34% atau secara nominal 10,03 Triliun Rupiah, dengan progres fisik 7,48% dari data 100%. Mudah-mudahan sudah ada grafiknya, ada Pak Indra? Itu yang pertama. Ini karena terjadi kelambatan sedikit dari rencana semula yang seharusnya 11% tapi sekarang baru mencapai 8,34%, jadi ada defiasi 3%.

Kemudian untuk kronologi anggaran Kementerian PUPR yang dalam realokasi dan refocusing ini. Sesuai dengan Rencana Undang-undang APBN sebelumnya Nota Keuangan, kita mendapatkan alokasi 120 Triliun. Jadi kronologinya pada kerangka jangka menengah kita mempunyai 106 Triliun. Kemudian pagu alokasi anggaran sesuai Surat Menteri Keuangan 11 September adalah 120,21 Triliun pada halaman 8.

Kemudian realokasi anggaran yang pertama sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Postur Perubahan Postur Rincian Anggaran APBN 2020. Kementerian PUPR diamanahkan untuk dapat merealokasi anggaran dalam rangka penanganan Covid. Khususnya untuk pertama mendukung sektor kesehatan, kemudian yang kedua untuk safety net, social safety net atau Bansos, dan yang ketiga mendukung jasa konstruksi sebesar 24,53 Triliun. Kronologinya pak.

Kemudian dengan perkembangan selanjutnya pada tanggal 15 April yang lalu, Menteri Keuangan melalui surat Nomor S302/MK02 Tahun 2020 menambahkan kembali realokasi yang harus di atau yang dibebankan kepada Kementerian PUPR sebesar 44,58 Triliun Rupiah. Dengan demikian pagu anggaran Kementerian PUPR dari semula 120 Triliun, sekarang yang harus kita belanjakan sebesar 75,63 Triliun Rupiah.

(8)

Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing kegiatan realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid 19. Kementerian PUPR melaksanakan realokasi anggaran dan program tahun 2020 yang bersumber dari yang 44,58 Triliun tadi realokasi diambil dari pertama penghematan alokasi perjalanan dinas dan paket-paket meeting sebesar 50% minimal dari sisa anggaran yang belum terserap pada tahun 2020 ini.

Yang kedua, penundaan paket-paket kontraktual yang belum lelang ini bukan dibatalkan, tapi ditunda dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan. Jadi nanti ini kita akan kalau yang ditunda akan kita...(rekaman suara kurang jelas) pada bulan-bulan Oktober-November untuk bisa dialokasikan di 2021...(rekaman suara kurang jelas) paket-paket kontraktual yang belum lelang dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan. Seperti rehabilitasi jaringan irigasi, dari irigasi D.I. Baro Raya di Pidie, penggantian jembatan simpang Tohpati Cokroaminoto Denpasar dan penataan kawasan waterfront Kota Pariaman Sumbar ini lanjutan. Jadi kita tunda sedikit di tahun 2021.

Kemudian masih di dalam klaster realokasi, yang ketiga adalah berasal dari rekomposisi alokasi anggaran 2020 pada paket kegiatan tahun jamak. Jadi yang tadinya tahun jamak. Kalau selesai tahun ini kita selesaikan, tapi kalau selesai tahun depan masih bisa mungkin diundur tahun 2022. Jadi sehingga pelaksanaannya dapat lebih diperpanjang, seperti pembangunan Bendungan Uaeskampung di Lampung, Bendungan Jelagung di Jateng, Bendungan Temef di NTT. Pembangunan jalan lingkar Timur Kuningan di Jabar, jalan lingkar Brebes, Tegal, Jateng, optimasi jaringan pipa air limbah Kota Medan Sumut. Ini sekali lagi bukan di ini pekerjaan jalan terus, hanya uangnya dijereng di tahun berikutnya. Jadi tetap berjalan terus proyeknya.

Kemudian mengubah paket-paket single years tahun 2020 menjadi paket tahun jamak. Jadi yang sekarang mestinya toh ini nanti perjalanan kegiatannya kan melambat karena ada Covid ada nanti puasa. Jadi melambat sehingga ini akan kita jadikan tahun jamak yang harusnya tahun 2020, kita jadikan 2020-2021. Termasuk paket-paket kontraktual yang di bawah 100 Miliar, antara lain rehabilitasi jaringan irigasi DI di ujung di Banten dan pengembangan PLTN Longnawan di Kaltara dan lain-lain. Yang harusnya bisa kalau kemarin bisa di berjalan normal tahun ini selesai, tapi kalau ini kondisinya misalnya work from home saja diperpanjang sampai 13 Mei. Nanti terus ada belum tentu ada perubahan, nah nanti pasti ada pelambatan-pelambatan pekerjaan fisik sehingga ini dijadikan multi years kontrak.

Kemudian yang kelima, optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa ditunda atau dihemat. Selain paket-paket survei, investigasi, dan detail engineering design pembangunan bendungan. Jadi semua kita harapkan tidak membatalkan proyek tapi menunda proyek atau memperlambat penyelesaian proyek. Sehingga kegiatan-kegiatan yang sudah disepakati disetujui oleh Komisi V tetap akan tetap berjalan.

(9)

Kemudian yang ke empat, nah tadi ada realokasi, kemudian refocusing. Jadi kalau realokasi tadi 44,58 Triliun, kami juga sudah me-refocusing kegiatan sebesar 1,829 Triliun yang akan dimanfaatkan antara lain:

Satu, pembangunan fasilitas penampungan observasi karantina tahap II di Pulau Galang. Kemudian yang sekarang juga Alhamdulillaah sudah bisa menangani beberapa minimal 43 pasien di sana sudah bisa ditangani. Kemudian rehabilitasi dan renovasi Wisma Atlit Kemayoran untuk rumah sakit darurat.

Kemudian penyelesaian Rumah Sakit Akademi UGM sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid di DIY. Jadi semua ini kami lakukan atas perintah dari Ketua Gugus Tugas Covid 19 Nasional. Kalau Pulau Galang dari Panglima TNI, kemudian diperkuat oleh Gugus Tugas, kemudian Wisma Atlit dari Gugus Tugas, Rumah Sakit Yogya juga dari Gugus Tugas.

Rumah Sakit Yogya ini kenapa penyelesaian, karena ini sudah dikerjakan dulu oleh Kemkes atau ya mungkin Kemkes karena ini ada Rumah Sakit Akademi. Dua gedung yang sejak tahun 2010 sudah dikerjakan tapi belum selesai, nanti akan ada poto-potonya. Nah sehingga kita hanya tinggal menyelesaikan sebanyak sekitar 107 ruangan. Contohnya ada lagi saat di Lamongan, tapi itu nanti akan dibiayai oleh Gugus Tugas sendiri melalui BNPB. Di Kabupaten Lamongan juga mengusulkan untuk penambahan ruang isolasi sebanyak 100 ruangan.

Kemudian kebutuhan internal mendesak mengatasi pandemi di lingkungan Kementerian PUPR di seluruh Indonesia, ke balai-balainya. Baik untuk peningkatan daya tahan tubuh seluruh staf misalnya vaksinasi, kemudian vitamin, dan sterilisasi kantor-kantor PUPR di seluruh Indonesia ya. Jadi kaya di Balikpapan di depan kantor ada yang terpapar dan meninggal, langsung kita tutup kemudian kita sterilisasi kantor balainya. Ada lagi di Lampung dan di Banjarmasin.

Kemudian mitigasi dampak Covid 19. Jadi ada tiga hal sebetulnya, eh dua hal, yang satu realokasi anggaran, yang kedua refocusing. Refocusing yang pertama untuk penanganan Covid, yang kedua untuk memitigasi dampak Covid. Nah ini yang menyangkut kepada daya beli masyarakat. Satu, kita melakukan program padat karya tunai untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, khususnya di pedesaan di 34 provinsi yang terdiri atas:

Pertama, program peningkatan tata guna air irigasi P3TGAI di 10.000 lokasi, ini sebetulnya yang sudah disepakati oleh antara Kementerian PUPR dan Komisi V DPR RI RDP kemarin sebanyak 6.000 lokasi. Presiden memerintahkan akan diperbanyak sehingga kita tambahkan 4.000 lagi. Nanti akan kita mintakan juga diskusikan dengan persetujuan dari Komisi V DPR RI tentang lokasi 4.000 itu. Sekarang ini di lapangan sudah ada progres 485 lokasi sudah kegiatan fisik di 11 provinsi dan 1.959 lokasi sudah dilakukan sosialisasi.

(10)

Jadi seperti bapak-bapak ketahui tahapannya adalah pertama rekrutmen pendamping, yang kedua sosialisasi dan yang ketiga baru pelaksanaan fisik. Semua pelaksanaan fisik ini nanti untuk padat karya tetap memakai protokol kesehatan. Jadi dengan sesuai dengan protokolnya jadi pakai masker dengan kalau di irigasi biasanya misalnya 50 orang atau 60 orang. Sekarang mungkin dibagi dua 30-30 seminggu-seminggu dengan jarak yang sesuai dengan protokol.

Kemudian pembuatan akuifer buatan simpanan air hujan, ini biasanya di mesjid-mesjid untuk wudhu. Jadi ini adalah akuifer buatan di 94 lokasi, ini bisa dikerjakan swakelola oleh masyarakat oleh jemaah mesjid itu sendiri, sehingga mereka punya upah hariannya.

Kemudian pemeliharaan rutin jalan dan jembatan 47.000 Kilo Meter dan Kota Tanpa Kumuh KOTAKU di 364 kelurahan. Ini sudah ada mulai kegiatan fisik di 19 desa kelurahan. Kemudian PISEW di 900 kecamatan sedang dalam persiapan. Kemudian TPST 3R di 106 lokasi sudah dilakukan pelatihan fasilitator di 106 lokasi hingga akhir April 2020. Kemudian SANIMAS di 1.208 lokasi, saya kira ini lokasinya juga mudah-mudahan sudah disepakati dalam RDP yang lalu.

Kemudian PAMSIMAS di 4.717 desa dan rumah swadaya berupa pembangunan baru 12.000 unit dan peningkatan kualitas 208 unit dengan progres 5.156 unit telah dilaksanakan kegiatan fisiknya. Jadi ini setiap tahapan pelaksanaan dilakukan sesuai dengan protokol Covid, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.

Kemudian PUPR juga melakukan pembelian resin jadi seperti getah pohon damar produksi Perhutani di Trenggalek sebesar 800 Ton untuk pencampuran cat yang digunakan sebagai marka jalan. Sehingga nanti penyadap resin di Trenggalek bisa mendapatkan upah itu.

Kemudian pembelian karet petani sebagai bahan campuran hasil karet di Lampung Sumsel, Jabar, Jambi dan Kalbar yang sekarang sesuai dengan arahan Menko Perekonomian harga jualnya sedang menurun.

Kemudian adanya subsidi perumahan, baik subsidi selisih bunga maupun bantuan uang muka dengan target sasaran 175.000 unit sebesar 1,5 Triliun yang bersumber dari BUN 999 Kementerian Keuangan.

Bapak Ketua,

Ibu Bapak sekalian yang kami hormati.

Di halaman 9 bapak-bapak juga bisa memeriksa mana-mana yang menjadi sumber 4 realokasi program tadi, di masing-masing Unit Eselon I Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal sampai Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, bapak-bapak kami laporkan di situ. Kemudian untuk refocusing di halaman 10, kami juga sampaikan di sana apa saja kegiatannya untuk yang tadi kami sampaikan.

(11)

Izinkan kami menyampaikan beberapa poto coba di lampiran, nah ini adalah komplek lay out fasilitas penampungan konservasi di Pulau Galang Kepulauan Riau. Ini adalah bekas makam pengungsi Vietnam yang lalu dari tahun 1980-an yang untuk kami bangun yang baru hanya Gedung Isolasi yang kuning itu pak ya, yang lainnya adalah renovasi. Ini adalah ruang-ruang. Kemudian untuk Wisma Atlet ini adalah sekarang yang sedang dikerjakan adalah yang tower tahap I, tower 1, tower 3, tower 6 dan tower 7. Tahap II diminta untuk disiapkan juga tower 2, 4 dan 5 untuk disiapkan kembali. Terus ya ini adalah hasilnya. Ya terus lanjut.

Nah ini tadi yang kami laporkan ini adalah penyelesaian Rumah Sakit Akademi UGM. Ini yang sudah lama dibangun 2010 dengan progres 75%. Ini diminta ada 107 ruangan yang harus kita selesaikan. Secara struktur menurut Kementerian PUPR masih bisa dipakai, sehingga ini akan segera kita bangun apa selesaikan. Mudah-mudahan akhir Mei nanti sudah bisa dapat diselesaikan masing-masing 5 lantai dengan luas lantai seluruhnya ada sekitar 8.600 Meter Persegi. Terus lanjut.

Ini tadi adalah program padat karya tunai. Lanjut ini yang sekarang sudah ada di lapangan ada kegiatan, lanjut. Nah ini yang di lapangan mereka sudah pakai masker semua. Lanjut, ini pemilihan jalan, lanjut, terus. Di PAMSIMAS juga menyiapkan beberapa cuci tangan di beberapa tempat dan baru 8 sosialisasi untuk SANIMAS jadi sudah dilakukan. Lanjut, terus, nah ini KOTAKU yang sedang dilakukan di lapangan. Lanjut, nah ini bantuan stimulan untuk BSPS sudah dilakukan sosialisasi.

Demikian Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat, laporan kami tentang progres realokasi dan refocusing anggaran dan program 2020 Kementerian PUPR. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Wa'alaikumsalam.

Baik, terima kasih Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas penjelasannya. Nanti kita bisa dalami secara bersama-sama dengan teman-teman Pimpinan dan semua Anggota Komisi V.

Selanjutnya saya persilakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

(12)

MENTERI DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI (Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd.):

Terima kasih Pak Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, Shaloom,

Om swastiastu, Salam kebajikan.

Yang kami hormati Ketua,

Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI, Pak Menteri PUPR.

Alhamdulillah pada siang hari ini kita bisa menyampaikan laporan progres penggunaan anggaran di Kementerian Desa Tahun 2020. Dan sebelum kami melaporkan, kami keluarga besar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, senantiasa mendoakan kepada Bapak Ketua, Wakil Ketua dan seluruh Anggota Komisi V mudah-mudahan senantiasa dalam keadaan sehat dan terjauhkan dari wabah Covid 19 amin.

Maka kepada Pimpinan dan Anggota Komisi V, Ibu-ibu kami mengucapkan selamat Hari Kartini. Baik Ibu-ibu yang cantik-cantik yang ada di forum ini maupun Ibu-ibu yang cantik-cantik yang tidak ikut di forum ini. Pak Ketua,

Wakil Ketua dan seluruh Anggota yang kami hormati.

Kami didampingi oleh seluruh Dirjen, seluruh Eselon II dan tentu nanti berharap ada arahan dari Pimpinan dan Anggota Komisi V.

Pak Ketua yang saya hormati.

Selanjutnya juga kami ingin melaporkan Alhamdulillaah keluarga besar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari sekitar 3.000 karyawan tenaga yang ada di kementerian. Alhamdulillaah hanya satu yang terdampak atau terpapar Covid 19 dan Alhamdulillaah sudah sembuh. Ini semata-mata karena doa kita semua dan mudah-mudahan tidak nambah lagi dan mudah-mudahan Indonesia segera keluar dari wabah Covid 19.

Pak Ketua,

Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V.

Izinkan kami melaporkan beberapa hal singkat karena memang tidak banyak yang bisa kami laporkan. Pertama terkait dengan rencana dan realisasi anggaran tahun 2020. Di mana perjalanan sejak Januari, Februari sampai Maret

(13)

Alhamdulillaah rencana dan realisasi berjalan linear bahkan relatif realisasinya lebih tinggi dari pada perencanaan. Karena memang sejak awal tahun anggaran Bapak Presiden selalu memberikan tekanan kepada kementerian dan lembaga negara untuk percepatan pembelanjaan. Dan kita juga senantiasa mendorong kepada unit kerja eselon I untuk percepatan pembelanjaan. Sehingga dalam perjalanannya mulai Januari, Februari, Maret realisasi belanja selalu di atas perencanaan.

Ini sesuatu yang sangat membahagiakan. Meskipun kemudian semua itu harus berhenti dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi. Di mana di dalam perjalanan berikutnya seluruh rencana kerja harus dihentikan karena ada kebijakan untuk melakukan pemotongan anggaran kementerian dan lembaga.

Di Kementerian Desa Pak Ketua, Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V. Dari total pagu anggaran 1 tahun ada Rp.3.497.000.000.000,- dan exercise pertama kita mendapatkan gambaran untuk melakukan pengurangan atau penurunan Rp.512.000.000.000,. Dan kita lakukan exercise sebagaimana yang pernah sudah pernah kita laporkan dengan detailing sebagaimana di tampilan halaman berikutnya rinciannya ada di dalam itu.

Lanjut, nah jadi misalnya di tugas teknis, di program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari anggaran 212 dilakukan pemotongan 7,8 dan seterusnya. Dan tentu dari seluruh exercise ini memang belum diputuskan tetapi sudah kita coba komunikasikan dengan Kementerian Keuangan dan kita kirim ke Komisi VII.

Alhamdulillaah Pak Ketua, Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V, perjalanan berikutnya pada tanggal 17 April kita mendapat surat dari Kementerian Keuangan untuk melakukan perubahan exercise.

Jadi yang semula kita mendapatkan pagu 512 untuk pengurangannya, di surat Menteri Keuangan yang kita terima tanggal 17 dengan surat tertanggal 15 April, kita diminta untuk melakukan pengurangan Rp.1.123.000.965.120,-. Nah tentu ini membutuhkan satu perjuangan yang cukup berat bagi Kementerian Desa. Karena untuk exercise Rp. 512.000.000.000,- sudah dilaksanakan sudah selesai. Kemudian ada surat terbaru harus menambah berarti sekitar Rp.700.000.000.000,- lagi.

Nah kami masih melakukan ikhtiar-ikhtiar karena ketika kita melakukan exercise selalu ketemu defisit Pak Ketua dan para Pimpinan serta Anggota Komisi V. Karena apa? Karena memang kita sudah melaksanakan realisasi kegiatan itu sudah dilaksanakan sampai dengan 20 April. Karena memang ada beberapa hal yang sudah direalisasi, ada yang sudah penanganan penandatanganan kontrak. Kemudian ada penarikan dan seterusnya. Nah kalau itu kemudian dilakukan exercise dengan kondisi yang ada, situasinya akan pada posisi defisit atau minus.

(14)

Nah ini kita lagi upayakan untuk bisa memenuhi 1,123 Triliun dengan tetap mempertimbangkan untuk mempertahankan belanja gaji dan tunjangan untuk pegawai, belanja operasional perkantoran, belanja gaji PPNPN, belanja gaji pendamping desa. Karena ini kalau sudah urusan gaji mungkin tidak bisa dihitung-hitung lagi.

Kemudian belanja gaji pendamping kawasan pedesaan, belanja pendamping transmigrasi. Termasuk insentif para medis, dokter, bidan, guru sekolah dasar, guru ngaji, petugas keamanan serta jaminan hidup bagi warga transmigran di 136 satuan pemukiman. Itu akan meng-cover sekitar 54.000 jiwa. Ini juga kita upayakan tidak kita ganggu karena ini urusan kemanusiaan juga, Ketua dan para Pimpinan serta Anggota Komisi V. Kemudian belanja PHLN ini juga tidak mungkin kita lakukan exercise karena memang itu hibah. Pak Ketua,

Pak Wakil Ketua beserta jajaran Anggota Komisi V.

Itulah kondisi yang ada di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, tentu kami nanti juga akan melakukan konsultasi dengan Pimpinan Komisi V, sebelum kita menyampaikan surat ini kepada Menteri Keuangan. Di mana batas akhirnya tanggal 25 April kami sudah harus menyerahkan rincian secara jelas mana yang diserahkan untuk dilakukan penghematan sebesar 1,123 Triliun.

Pak Ketua,

Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V.

Selanjutnya izinkan kami melaporkan sekilas terkait dengan beberapa kebijakan di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait dengan dana desa. Sebagaimana sudah kita laporkan secara berkala, bahwa Kementerian Desa mengambil 3 kebijakan dalam penggunaan dana desa tahun 2020 dalam konteks pencegahan, penanganan dan dampak Covid 19.

Yang pertama tentu terkait dengan upaya pencegahan, kita mengeluarkan surat edaran agar desa-desa membentuk relawan desa tanggap lawan Covid 19 dengan berbagai kegiatan yang harus dilakukan. Antara lain melakukan edukasi dalam upaya pencegahan, kemudian penanganan terhadap gejala atau situasi yang dihadapi oleh warga desa. Dan tentu semua program-program itu senantiasa dikomunikasikan dikonsultasikan dengan para pihak yang berwenang di tingkat pemerintahan kabupaten kota, misalnya Dinas Kesehatan, Badan Daerah Penanggulangan Bencana, kemudian Puskesmas, Rumah Sakit dan seterusnya.

Pak Ketua,

Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V.

Selain untuk kepentingan pencegahan dan penanganan Covid 19, penggunaan dana desa juga difokuskan pada padat karya tunai desa. Di mana padat karya tunai desa di dalam konteks untuk dana desa tidak terlalu

(15)

menekankan pada skill. Karena para pekerja yang harus dilibatkan adalah pertama para dari keluarga miskin, yang kedua kelompok penganggur dan atau setengah penganggur, dan yang ketiga kelompok marginal lainnya misalnya difabel dan lain-lain. Itulah makanya komponen upah di dalam padat karya tunai desa harus selalu lebih tinggi dari pada komponen bahan. Karena kalau komponen bahannya lebih tinggi, itu berarti keterlibatan masyarakat juga relatif rendah.

Bapak Ketua,

Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati.

Selain padat karya tunai desa, yang terbaru kebijakan Kementerian Desa terkait dengan penanggulangan Covid atau dampak Covid 19; adalah dana desa untuk bantuan langsung tunai atau sebutan yang mudah adalah Bansos tunai yang bersumber dari dana desa.

Besaran Bansos tunai yang bersumber dari dana desa ini sama dengan...(rekaman suara kurang jelas) Kementerian Sosial yaitu Rp. 600.000,- per bulan dikasihkan dalam durasi waktu 3 bulan. Sehingga total nilai adalah Rp.1.800.000,- per keluarga penerima manfaat.

Nah siapa yang menjadi sasaran Bansos tunai dana desa? Adalah keluarga miskin yang kehilangan mata pencaharian, belum terdata di penerima PKH, penerima bantuan pangan non-tunai dan tentu nanti juga belum masuk di kartu prakerja. Sehingga betul-betul diupayakan untuk menghindari overlapping atau dobel penerimaan jaring pengaman sosial.

Kemudian di PKH ada kelompok difabel, kalau di bantuan sosial tunai desa kita masukkan kelompok rentan sakit menahun atau sakit kronis. Ini konteknya juga Covid 19 sebagaimana disampaikan BNPB bahwa penyakit-penyakit kronis misalnya jantung, darah tinggi, diabetes, paru-paru. Kemudian struk, gagal ginjal, itu adalah penyakit-penyakit yang sangat rentan terhadap covid 19 sehingga sebagian besar korban Covid 19 ini selalu berdampingan dengan penyakit-penyakit kronis tersebut. Itulah makanya keluarga yang di dalamnya ada keluarga yang memiliki sakit menahun atau kronis kita masukkan di dalam salah satu sasaran penerima Bansos tunai desa.

Kemudian mekanisme pendataan, tentu oleh relawan desa yang diketuai oleh Kepala Desa dan pendataannya berbasis RT dan dimusyawarahkan untuk transparansi itu di Musdes khusus. Yang memang diselenggarakan dalam upaya melakukan verifikasi, validasi dan finalisasi terhadap data calon penerima bantuan sosial tunai desa.

Sedangkan besaran alokasi anggaran untuk masing-masing desa berbeda-beda sesuai dengan besaran dana desa yang diterima. Untuk dana desa di bawah Rp 800.000.000,- mengalokasikan 25% dari dana desa. Kemudian yang 800 sampai 1,2 Miliar, 30%-nya untuk Bansos tunai dana desa atau BLT dana desa, dan yang di atas 1,2 mengalokasikan 35% persen dari jumlah dana desa. Ini adalah batasan maksimalnya dalam artian pengalokasian di APBDes Perubahan.

(16)

Ketika fakta di lapangannya ternyata di bawah dari maksimal ini, maka nanti setelah wabah Covid 19 ini selesai. Pasti di Kementerian Desa akan mengeluarkan kebijakan untuk revisi APBDes berikutnya untuk melihat Silpa dan pemanfaatan dana desa yang masih ada di tahun anggaran 2020, ini untuk kepentingan yang lebih produktif lagi dalam rangka ketahanan ekonomi pasca Covid 19.

Ya tentu harapan kita, alokasi ini tidak akan terpakai semua dalam artian karena memang sebenarnya di desa-desa kabupaten kota kemudian provinsi juga mengalokasikan anggaran untuk Bansos. Bisa dalam bentuk tunai, bisa dalam bentuk sembako.

Bapak Ketua,

Wakil Ketua dan Anggota Komisi V.

Perlu juga kami laporkan bahwa proses pendataan untuk calon penerima tetap mendasarkan pada Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS) yang ada di Kementerian Sosial. Dan ini juga sudah kita konsultasikan kita diskusikan dengan KPK, insa Allah dalam 1-2 hari ini KPK menjanjikan untuk mengeluarkan surat edaran yang terkait referensi utama dalam pemberian bantuan langsung tunai maupun sembako dan Bansos-bansos lainnya itu bertumpu pada DTKS.

Ketika di DTKS itu tidak ada, tetapi faktanya di lapangan ditemukan misalnya kehilangan mata pencaharian karena Covid 19. Maka dia bisa dimasukkan dan kemudian dilaporkan ke Kementerian Sosial. Sekaligus dalam rangka melakukan pembaharuan terhadap DTKS. Begitu juga sebaliknya ketika di DTKS ada nama yang ternyata menurut para relawan dalam melaksanakan pendataan itu tidak layak masuk di DTKS, maka juga dimungkinkan untuk diusulkan atau dilaporkan kepada Kementerian Sosial.

Yang pasti kita berharap pelaaan bantuan langsung tunai dana desa ini betul-betul bisa mengisi ruang kosong. Di mana fakta lapangan dengan kondisi Covid 19 ini banyak kita temukan warga miskin mendadak atau mendadak miskin. Yang kemudian harus di-backup dengan jaring pengaman sosial meskipun masa berlaku yang diarahkan atau ditetapkan oleh Bapak Presiden waktunya 3 bulan, bulan April, Mei dan Juni. Dengan harapan dan mudah-mudahan terwujud bahwa bulan Juni Covid 19 sudah selesai di Indonesia.

Pak Ketua dan Wakil Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Pak Menteri kalau bisa dipersingkat pak yang sifatnya teknis mungkin kita bahasnya.

(17)

MENTERI DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI (Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd.):

Sudah, sudah selesai.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Baik, baik.

MENTERI DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI (Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd.):

Sudah selesai Pak Ketua.

Jadi itu yang bisa kami laporkan, karena memang sudah habis. Terima kasih atas waktunya.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Wa’alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Demikian Pimpinan dan semua Anggota Komisi V, paparan yang disampaikan oleh Menteri Desa PDT dan Transmigrasi. Terkait dengan perubahan anggaran di kementerian dan refocusing anggaran yang disampaikan kepada kita terkait dengan penanganan Covid 19.

Saya sudah melihat di layar sudah hadir Menteri Perhubungan ad interim.

Selamat siang Pak Luhut?

MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

Selamat siang Pak Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya, selamat bergabung pak. Ini rapat pertama kita dengan Pak Luhut. MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

(18)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Kurang enak ini kita tidak bisa berjabat tangan.

MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

Ya jabat tangan gini saja.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Tidak bisa berjabat tangan, tidak bisa mengenal Pak Luhut lebih dekat. MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

Ya bisa dari jauh juga bisa.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Nanti selesai Covid takutnya sudah kembali ke tempat semula lagi pak tidak ketemu kita.

MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

Ya tidak apa-apa bisa ketemu juga di mana-manalah, tenang saja Pak Lasarus.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Baik, siap Pak Jenderal.

Ini mohon izin Pak Jenderal sudah paparan dari Kementerian PU dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi juga disampaikan. Ini salam kenal juga buat Pak Luhut Menteri Perhubungan ad interim, bergabung di Komisi V salam hangat dari kami semua Pak Luhut. Walaupun kita hanya bisa saling bertatap muka di layar masing-masing.

Saya persilakan Pak Luhut untuk mempersingkat waktu untuk menyampaikan paparannya sesuai dengan materi rapat yang sudah kami sampaikan lewat undangan rapat. Waktu dan tempat saya per silakan Pak Menteri Perhubungan ad interim.

MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

(19)

Yang saya hormati saudara Ketua,

Para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Pak Basoeki,

Menteri Desa.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Mengawali Rapat Kerja ini, terlebih dahulu kita ucapkan syukur bahwa kita semua sehat-sehat hari ini. Dan kita lakukan rapat secara virtual dengan agenda realisasi anggaran dari realokasi anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2020 terkait pandemi Covid 19.

Pak Ketua,

Para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Berdasarkan ini saya slide, mungkin bisa ditayangkan pak, slide yang kedua berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S704 tanggal 26 September 2019 tentang Penyampaian Pagu Alokasi Anggaran Kementerian Lembaga Tahun 2020. Total anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2020 adalah sebesar 43 Triliun. Alokasi anggaran berdasarkan belanja adalah sebagai berikut. Saya kira ada di slide semua pak.

Jadi ini kira-kira anggaran kami yang teman-teman ini, saya kira sudah siapin ini paten-paten ini para pejabat eselon satunya saya hanya ya bacain doang sebenarnya. Jadi mereka ini sudah nyiapin semua, saya tidak ada bisa berkomentar lagi karena saya lihat sih sangat profesional.

Kemudian kalau next slide kita lihat realisasi anggaran tahun 2020 posisi 17 April, next slide please. Slide berikutnya ya, ini itu jangan kebablasan halaman 3 slide 3, lihat dong kamu slide-nya itu. Itu jumlah realisasi dana sebesar 4,7 Triliun, jadi baru 10,91% penyerapannya. Tapi ini kan terjadi akibat juga di Covid 19 kemarin yang masih jalan sampai sekarang.

Saudara Ketua dan para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

Penyebaran Covid 19 di Indonesia dari waktu ke waktu masih cukup anu meningkat. Walaupun dari modeling yang kami dapat kelihatannya 3 hari terakhir ini ada kecenderungan atau peningkatan sembuh, jadi melewati yang meninggal. Ini juga saya kira satu indikasi yang sangat baik.

Kemudian kalau kita lihat Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang refocusing kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid 19. Ini ada surat dari Bu Menteri Keuangan juga yang cukup banyak untuk tadi menyusun realokasi anggaran ini.

Total realokasi anggaran tahun 2020 dalam penanganan Covid 19 di lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebesar 320,7 Miliar dengan

(20)

rincian per unit eselon I sebagai berikut; Ini ada di slide-nya kalau bapak-bapak saksikan itu Sekretaris Jenderal itu sebesar Rp 50.000.000.000,- dan seterusnya.

Adapun peruntukkan realokasi anggaran tersebut antara lain; pengadaan peralatan, pencegahan penyebaran virus, serta sterilisasi ruang kerja, antiseptik refil dan sebagainya. Pembelian alat pelindung diri, seperti masker, hand sanitizer dan lain-lain. Pembelian penambahan imunitas tubuh seperti vitamin c 1.000 Mg dan multivitamin.

Mudah-mudahan bapak-bapak Anggota DPR dan Ibu-ibu juga makan vitamin c 1.000 ini karena paten ini, saya juga makan soalnya, segar. Pembayaran honor dan petugas piket seperti makan dan minuman tambahan dan uang harian. Pengadaan alat dukung kerja lain seperti termometer. Dan semua ini sebenarnya mengacu kepada protokol kesehatan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan.

Saudara Ketua dan para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020, tanggal 3 April 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun 2020. Kementerian Perhubungan telah melakukan penyesuaian anggaran tahun 2020 dan pagu awal sebesar 43,11 Triliun menjadi pagu akhir sebesar 36,98 Triliun.

Dengan kata lain ada pemotongan anggaran sebesar 6,1 triliun, tapi kami bersepakat dengan Ibu Ani program-program yang pembangunan Lima Tourist Destination yang Kementerian Perhubungan terlibat itu tidak dipotong tapi dimasukkan pada multi years. Supaya pariwisata ini karena salah satu yang paling cepat bisa rebound itu jangan sampai terlalu terganggu.

Saya kira sebagai penutup Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati. Ini laporan kami terkait dengan realisasi anggaran dan realokasi anggaran Kementerian Perhubungan Tahun 2020 terkait pandemi Covid 19. Selanjutnya saya mohon masukan dan arahan dari bapak-bapak dan ibu-ibu untuk perbaikan peningkatan kinerja Kementerian Perhubungan di masa datang.

Saya juga berharap dapat bahu membahu menyelaraskan niat dan tekad tersebut untuk menangani pandemi Covid 19 ini, agar kondisi ini normal segera dapat kita capai. Saya hanya ingin menginformasikan Pak Budi Karya saya kira makin sehat, dan sudah berkomunikasi sama kami. Dan juga sudah mulai secara bertahap beliau juga kami anjurkan berkomunikasi dengan para Eselon I. Sehingga tidak waktu terlalu lama beliau bisa aktif lagi memimpin Kementerian Perhubungan. Itu kondisi yang bisa saya laporkan, sekian terima kasih.

(21)

INTERUPSI F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.): Izin Pak Ketua, interupsi izin.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Baik, sebentar, sebentar, tenang saja, nanti kita bagi waktu Pak Hamka. Asal tahan kita perpanjang dua kali lipat waktunya pun boleh.

Terima kasih Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan ad interim dan terima kasih sudah bergabung di Rapat Kerja Komisi V. Semoga kita bisa melanjutkan tugas-tugas Pak Budi sementara beliau ber-recovery untuk bisa sehat kembali.

Demikian teman-teman sekalian penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, serta Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya sebagaimana rapat kita biasa, saya akan membatasi karena ini faktor waktu. Namun demikian nanti kita akan kasih kesempatan kepada teman-teman untuk menyampaikan, manakala ada hal-hal yang perlu disampaikan yang belum disampaikan oleh teman-teman pembicara terdahulu. Saya mulai dari Fraksi PDI Perjuangan, saya persilakan siapa yang akan mengambil kesempatan.

Dari Poksi PDI Perjuangan saya persilakan.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Rifqi Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Pak Rifqi ya?

Baik saya persilakan, Pak Rifqi silakan.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Terima kasih Pak Ketua.

Pak Pimpinan dan Mitra Kerja, Pak Menteri PUPR,

Menteri Perhubungan ad interim,

Dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi.

Pertama-tama, kami mengucapkan terima kasih atas waktu ini, karena saya kira rapat pada kesempatan ini menjadi momentum penting bagi kita di

(22)

tengah Covid 19 ini. Di mana kita tahu tiga kementerian yang menjadi mitra kerja kita ini, salah satu ujung tombak dalam penanganan Covid di luar aspek kesehatan. Terutama dalam aspek ekonomi, konektivitas dan juga dalam aspek sosial.

Pertama terkait dengan Kementerian Perhubungan. Saya kira beberapa jam yang lalu Bapak Presiden Joko Widodo, Pak Luhut telah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik pada saat Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang. Kita tentu menunggu realisasi Peraturan Presiden atau Instruksi Presiden terkait dengan hal-hal itu.

Sembari itu saya kira kami menyarankan agar kemudian seluruh institusi-institusi negara. Terutama BUMN yang menangani sektor-sektor perhubungan baik darat, laut, maupun udara menjadi pioner dari apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Sembari terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota. Agar apa yang telah disampaikan Bapak Presiden ini betul-betul implementatif sampai dengan di lapangan.

Kita mengetahui mudik ini setidaknya bisa diindikasikan pada dua hal. Satu terkait dengan waktu yang biasanya normalnya menjelang Lebaran atau Idul Fitri. Namun mungkin pada tahun-tahun ini dengan adanya berbagai kebijakan, termasuk banyaknya PHK yang melanda di berbagai perkotaan di Indonesia. Maka arus mudik itu bisa saja dilakukan lebih cepat dibanding waktu yang konvensional. Dan yang kedua tentu kita bisa mengindikasikan dengan arus manusia yang mudik itu. Itu pertama dari Kementerian Perhubungan.

Yang kedua Kemendes. Kakanda Halim Iskandar, masyarakat ini sekarang sedang menunggu betul realisasi program-program dari Kemendes terutama dalam rangka pengamanan jaring sosial. BLT dana desa misalnya, saya dan hampir semua Anggota Komisi V ini rata-rata berada di Dapil saat ini. Rekan-rekan di desa sekarang sedang diinventarisasi klastering yang mana yang tidak menerima PHK, yang mana yang tidak menerima bantuan pangan non-tunai untuk mendapatkan BLT yang bersumber dari dana desa.

Kendati demikian beberapa teman-teman pendamping desa dan Kepala-kepala Desa menyampaikan aspirasi kepada kami Pak Menteri. Pertama satu Juknis terkait dengan penyaluran dana desa itu antara Kementerian Desa dengan Kementerian Keuangan, mungkin perlu kita sinkronkan. Kepala-kepala Desa ada yang menerima Juknis nanti dananya disampaikan secara non-tunai, tapi Kementerian Keuangan menyampaikan akan disampaikan secara tunai. Termasuk juga mari kita awasi bersama agar kemudian dana ini jangan sampai hanya dinikmati oleh segelintir dalam tanda kutip orang dan kurang tepat sasaran.

Yang terakhir untuk Kementerian PUPR. Saya kira Kementerian PUPR kami berharap realisasi terkait dengan infrastruktur berbasis masyarakat yang tadi telah Pak Basoeki sampaikan kepada kita semua, bisa segera direalisasikan. Bahkan mungkin itu juga menjadi faktor stimulus bagi ekonomi

(23)

di tempat kita di seluruh Indonesia karena mengedepankan swakelola dan padat karya.

Yang kedua, saya dalam satu minggu terakhir ini banyak sekali didatangi oleh para petani karet Pak Basoeki. Karena pernyataan dan saya kira ini pernyataan yang sangat populis dari Kementerian PUPR membantu sekali Bapak Presiden. Karena Kementerian PUPUR berkomitmen untuk membeli karet dari petani kita, untuk menjadi salah satu bahan pencampur aspal, di mana bokar bahan olah karet itu nanti akan dibeli oleh para petani.

Nah karena itu saya kira dana yang sudah ada di Kementerian PUPR itu mudah-mudahan bisa disalurkan kuotanya dengan cukup proporsional di tempat-tempat di mana petani karet kita itu berada. Bukan hanya di tadi provinsi yang sudah tadi Pak Menteri sebutkan di Jambi, di Medan, di Palembang, termasuk di Kalimantan di Kalimantan Barat. Kami juga menyampaikan di Kalimantan Selatan saya kira, kami juga memohon agar kemudian kuota itu bisa diberikan dalam rangka sekali lagi kita menstabilkan ekonomi di rakyat-rakyat kecil kita yang berada di paling bawah.

Saya kira itu Bapak Ketua Bang Lasarus, serta seluruh Pimpinan yang bisa saya sampaikan. Salam hormat kami dari Banjarmasin, Kepala Balai Jalan di sini dinyatakan positif Covid 19 pak di bawah Kementerian PUPR. Kami terus memantau Alhamdulillaah yang bersangkutan sudah tes swab dan sudah negatif. Mudah-mudahan bisa segera keluar dari rumah sakit dan mengisolasikan diri. Doa kami semua para Menteri kita semua semoga selalu dijagakan kesehatan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa dan semoga kita semua tetap dapat menjalankan amanah menjalankan tata kelola negara ini. Selamat siang, terima kasih.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Wa'alaikumsalam.

Terima kasih Pak Rifqi dari Poksi PDI Perjuangan.

Selanjutnya dari Poksi Golkar saya persilakan, siapa yang ambil kesempatan? Poksi Golkar? Silakan dari Golkar Pak Ridwan Bae.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.): Atau saya?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG): Assalaamu'alaikum Pak Ketua.

(24)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Pak Ketua.

Ya silakan, siapa Pak Ridwan apa Pak Hamka?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):

Saya sendiri nanti disambung Pak Hamka pada waktunya ya.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya silakan, silakan Pak Ridwan.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG): Yang saya hormati Pak Ketua,

Teman-teman Wakil Ketua dan Anggota DPR yang saya sayangi,

Yang saya hormati Abang saya Pak Luhut sebagai Menteri Perhubungan, Yang saya hormati Pak Menteri PUPR Pak Basoeki, dan

Yang saya hormati Pak Menteri Desa PDT.

Mungkin yang pertama izinkan saya bicara sama Abang saya Pak Luhut. Saya sependapat dengan Poksi PDIP tadi tentang persoalan keputusan Bapak Presiden melarang untuk tidak melakukan mudik. Yang ingin saya maksudkan adalah saya berharap semua departemen yang terkait yang terkait dengan kebijakan Presiden ini terutama Menteri Perhubungan atau Departemen Perhubungan.

Agar mengambil langkah-langkah yang konkrit dalam rangka memberikan dukungan kepada kebijakan Presiden supaya tidak menjadi suatu folemik lagi di tengah-tengah masyarakat. Karena keputusan Presiden ini kita percaya betul dengan tidak bermaksud untuk menghalangi silaturahim keluarga, tetapi justru kebijakan Presiden ini adalah perlu disambut dan perlu didukung dalam rangka meminimalisasi. Bahkan meniadakan persoalan tular menular dalam persoalan Covid 19. Hanya itu saya kepada Pak Abang saya Pak Luhut sebagai Menteri Perhubungan. Hormat saya Pak Luhut.

Dan yang berikutnya adalah kepada PDT. PDT dari berbagai program tadi saya sudah dengarkan dengan baik. Cuma satu barangkali yang masih kurang karena lebih arahnya diarahkan kepada kebijakan bantuan tunai terhadap masyarakat.

Di sisi lain, kita betul-betul belum paham betul. Kita betul-betul belum tahu kapan berakhirnya Corona ini, walaupun kita berharap bahwa Corona ini kalau bisa sedapat mungkin berakhir lebih cepat. Tetapi kalau ini berjangka panjang, maka itu kita ragukan bahwa jangan hanya BLT-BLT atau bantuan

(25)

tunai yang diberikan kepada masyarakat. Tetapi justru yang perlu dibantu adalah kepada para petani kita agar mereka menanam non beras untuk persiapan-persiapan kita dalam menghadapi hal-hal yang tidak kita inginkan, antara lain kekurangan pangan kita.

Jadi masyarakat saya minta melalui Kementerian PDT yang satu itu adalah harus ditambah satu kebijakan dalam rangka memberikan bantuan kepada petani.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya Pak Ridwan kayanya gangguan ini.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):

Supaya mereka bisa menanam jenis-jenis makanan alternatif yang biasa...(rekaman suara kurang jelas).

Dan yang berikutnya kepada Pak Menteri...(rekaman suara kurang jelas) saya mencermati betul tadi ada beberapa hal. Yang pertama adalah realokasi. Dan yang kedua adalah persoalan mitigasi dan yang berikutnya adalah refocusing.

Nah masalah mitigasi adalah dampak Covid 19 ini kalau mungkin itu dapat dibuat program padat karya. Seperti P3TGAI itu dapat dimasyarakatkan lebih luas dan diperbanyak di berbagai provinsi dan jenis-jenis yang lainnya, itu yang pertama.

Yang kedua, kalau bisa yang namanya realokasi, realokasi itu adalah kalau boleh seperti misalnya saya inikan Dapil saya saja ya. Itu Dapil saya ada proyek di Ameroro namanya bendungan. Bendungan itu adalah telah selesai kontraknya bahkan mungkin sudah bertandatangan barangkali kontraknya. Itu anggaran yang ada di sana adalah sebesar untuk Ameroro paket 1 itu sebesar dari 1T kurang lebih kontraknya itu dianggarkan tahun ini sebesar 85,5 Miliar.

Kemudian paket II adalah sebesar 0,5 T, itu dianggarkan tahun ini adalah 79 Miliar Pak Menteri. Nah karena ini sudah terkontrak, dan sudah ditenderkan, harapan kami adalah realokasi Pak Menteri kalau bisa jangan dihabiskan pengurangannya. Tetapi bisa disisakan anggaran minimal paket I Ameroro itu dari 85 Miliar tinggal menjadi 25 Miliar untuk tahun ini. Begitu pula paket II yaitu...(rekaman suara kurang jelas) 500 Miliar itu dari 79 Miliar jika bisa ditetapkan dan jangan dipotong sebesar 25 Miliar. Sehingga kontrak kami bisa berjalan dan penundaan sisanya itu akan dijalankan pada tahun 2021.

Kemudian yang berikutnya Pak Menteri adalah persoalan jalan. Jalan yang ada di salah satu jalan di Sulawesi Tenggara namanya Jalan Pohara. Yaitu Jalan Pohara ini adalah jalur logistik utama dari Sulawesi Selatan,

(26)

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Jalan Pohara itulah diputus Pak Menteri diputus kontraknya karena sudah...(rekaman suara kurang jelas). KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya Pak Ridwan? Kita tidak bisa monitor ini Pak Ridwan. Pak Ridwan? F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.):

Lanjut ke yang lain dulu mungkin Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya. Ini Pak Ridwan tahu tidak kalau dia punya tidak nyampai ke kita ini?

Ya Pak Hamka mungkin, nanti kalau Pak Ridwan bergabung lagi akan saya sampaikan. Pak Hamka mungkin ada yang mau ditambahkan? Tolong Pak Hamka punya speaker silakan.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pak Menteri PUPR,

Pak Menteri PDT,

Pak Menteri Perhubungan ad interim,

Dan seluruh teman-teman Pimpinan Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Singkat saja Pak Ketua, karena sudah mengambil waktu Poksi 5. Saya hanya ingin menyampaikan khusus untuk Kementerian Perhubungan ada dua hal pokok penghematan itu 10,3 T dan refocusing-nya 320,7 itu berdasarkan laporan yang ada. Nah tentu dari seluruh eselon I, mohon nanti diberikan penjelasan kepada kami semuanya kepada Pimpinan dan kepada seluruh Anggota. Agar supaya pengurangan dari penghematan yang pertama tadi 10,366 itu apa saja rinciannya dari mamsa eselon I? Kemudian refocusing, refocusing ini tentu tidak masuk dari 10,366, 320,7 itu internal. Pertanyaannya adalah apakah untuk 320,7 Miliar itu itu hanya digunakan untuk inetrnal saja untuk mengantisipasi atau menangani menanggulangi Covid 19?

Itu ada dua poin saja pertanyaan saya dan saya apresiasi kepada Kementerian Perhubungan yang telah menetapkan bahwa KRL itu tidak boleh tidak berjalan. Itu apresiasi saya karena memang dalam kondisi sekarang ini bukan penutupan sekaligus tetapi itu adalah PSBB.

(27)

Kemudian yang kedua, Pak Menteri PUPR tidak telalu banyak yang ingin saya sampaikan. Saya hanya bangga dan terima kasih atas seluruh karya-karyanya di mana-mana beliau hadir dalam keadaan apapun. Untuk itu saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PUPR secara keseluruhan.

Titipan saya dan pertanyaan sekaligus dan harapan saya bahwa setelah refocusing dan penghematan masing-masing kementerian. Kalau Dirjen Cipta Karya sisa pagunya kurang lebih 13,7 Triliun, apa saja yang berkurang, tolong diberikan nanti. Kemudian Dirjen Sumber Daya Air, itu berkurang juga sisa pagunya sisa 27,068. Demikian pula Dirjen Perumahan. Jadi memberikan laporan secara detil kepada kami nanti, agar supaya kami bisa menyampaikan kepada masyarakat dengan baik. Intinya adalah yang mana yang berkurang dan yang mana dilanjutkan sebagai multi years dan sebagainya dan sebagainya. Itu saja untuk Kementerian PUPR.

Dan yang terakhir adalah Kementerian Desa. Kementerian Desa memang kita memang prihatin melihat anggarannya. Karena sebagian besar anggaran itu dibayarkan untuk pendamping. Kalau saya tidak salah 1,7 Triliun untuk pendamping saja dari 3. Dipotong lagi 1,2 ya lebih parah lagi tetapi ya itulah kondisi yang harus kita terima.

Tapi saya coba menitipkan kepada Bapak-bapak semua Pak Menteri, di dalam Perpu 42 Kebijakan Keuangan Negara Pasal 2 Ayat (1) poin b, sebenarnya bisa dilakukan pengurangan yang mandatori. Saya tidak tahu kebijakan Kementerian Keuangan, di Badan Anggaran juga belum pernah kita bahas dengan secara detil. Bahkan sebenarnya kan dana desa itu sudah dikurangi 800 Miliar.

Saya sangat berharap tolong disampaikan ke Ibu Menteri Keuangan, Pak Menteri Desa tolong perhatikan Bab Peraturan Perpu Pemerintah Bab II Ayat (1) khususnya poin b melakukan penyesuaian besaran belanja wajib mandatory expenditures atau mandatory spending, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.

Bagaimana kalau misalnya sebagian dari pada dana desa itu dikurangi dan sebenarnya dana desa pun sudah dikurangi yang saya dapat informasi dan data, kurang lebih 800 Miliar. Agar supaya Kementerian Desa bukan hanya mengurus semua pendampingnya digaji 1,7 Triliun. Masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang bersifat kemasyarakatan, menggerakkan ekonomi yang lain. Oleh karena itu harapan saya nanti kepada Menteri Desa untuk bisa membicarakan dengan baik. Agar supaya jangan terlalu besar dipotong atau dikurangi anggaran untuk desa. Karena banyak hal yang sudah dijanjikan kepada masyarakat.

Kemudian yang terakhir untuk Kementerian Desa, tolong pak mengenai ini setuju ini dengan penggunaan dana BLT desa, dengan 3 syarat itu kehilangan mata pencaharian, belum terdata dan sebagainya, ini di lapangan pak, ini akan mengalami kesulitan. Pendamping-pendamping ini ada data yang overlapping.

(28)

Jadi tolong jangan sampai desa ini langsung memberikan BLT tanpa ada koordinasi dengan kementerian atau Dinas Sosial. Kalau terjadi hal seperti begitu, akibatnya di dalam satu kampung nanti meminta semua BLT. Nah harus cermat betul untuk memberikan utamanya kepada yang kehilangan pekerjaan. Dan yang kedua tentu kita pikirkan yang sudah mendapatkan nanti kartu prakerja dan sebagainya. Ini yang saya lihat ini Pak Menteri Desa sangat perlu didata dengan baik, perlu kecermatan.

Saya lihat Kepala Desa sekarang ini langsung membagi sembako, langsung membagi tunai. Persoalannya adalah apakah itu yang berhak atau tidak? Ini yang saya harapkan kepada Kementerian Desa dan terima kasih Pak Lasarus Pimpinan telah memberikan kesempatan saya. Mohon maaf Pak Ridwan kalau mendengarkan saya, tadi saya insert suara saya masuk terpaksa karena terputus jaringan dari Sulawesi Tenggara.

Terima kasih, lebih dan kurangnya mohon maaf. Mudah-mudahan kita diberikan kesehatan untuk bisa berbuat semaksimal mungkin terhadap bangsa dan negara.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Terima kasih Pak Hamka.

Pak Ridwan masih monitor Pak Ridwan Bae?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):

Satu saja Pak Ketua terima kasih kesempatannya, satu saja.

Mungkin Pak Menteri apa yang ingin saya sampaikan, nanti saya bersurat langsung saja. Besok saya akan mengirim langsung suratnya kepada Pak Menteri. Itu saja yang kami sampaikan Pak Ketua.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Kepada Menteri mana ini suratnya Pak Ridwan? WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):

(29)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Oh iya ke Pak Basoeki, bukan ke Pak Luhut ya? WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):

Saya takut dengan Pak Luhut, takut saya, saya tidak berani saya Pak Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Dia sama suhunya, takut dia Pak Luhut.

MENTERI PERHUBUNGAN RI AD INTERIM (LUHUT BINSAR PANDJAITAN):

Topeng itu Pak Ridwan Bae itu.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos, M.Si/F.PDIP):

Ya baik dari Poksi Golkar, jangan tegang-tegang terus, kalau lihat Pak Luhut senyum itu, segar kita.

Baik selanjutnya dari Poksi Gerindra dipersilakan Pak Iwan. Ya Pak Iwan tadi minta waktu.

Silakan Pak Andi Iwan Aras.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI(H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./F.GERINDRA):

Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR, Pak Basoeki.

Bapak Menteri Desa PDT,

Bapak Menhub ad interim, Bapak Luhut.

Semoga kita semua sehat dan bisa tetap melaksanakan aktivitas seperti sebelum-sebelumnya mohon bantuan vitaminnya pak, saya pikir tadi Pak Menteri PUPR bagus banget vitamin ini.

Saya mau menyampaikan menyangkut masalah realokasi dan refocusing, kita berharap bahwa dengan adanya realokasi ini tidak membuat mitra kerja kita sulit dalam melaksanakan kegiatannya dan tetap bisa melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal. Dan kemudian kita berharap bahwa dengan tidak diketahuinya kondisi Covid ini akan sampai kapan. Tentunya seluruh mitra Komisi V kita harapkan mampu membuat

(30)

skenario-skenario terburuk apabila terjadi pemotongan lagi, mungkin di tahap ketiga atau terjadi hal-hal yang sama-sama tidak kita inginkan.

Kemudian bahan yang diberikan khusus untuk Kementerian Perhubungan Pak Luhut mohon maaf pak. Barangkali semua kementerian mitra Komisi V semuanya mendapatkan surat kedua dari Kementerian Keuangan tentang pemotongan tambahan tahap pertama dan tahap kedua. Saya tadi melihat bahan yang diserahkan oleh Kementerian Perhubungan masih patokannya masih tahap pertama.

Apakah itu kemudian di Kementerian Perhubungan tidak mendapatkan pemotongan tahap kedua atau tidak? Kalau misalkan mendapatkan pemotongan tahap kedua, seperti halnya dengan Kementerian Desa belum memberikan exercise tentang pemotongan tahap keduanya, masih bahan yang tahap pertama. Sehingga tentunya nanti akan menjadi persoalan dalam proses pengambilan keputusan Pak Ketua, mungkin itu.

Yang kedua, saya akan masuk mengenai khususnya di Kementerian PUPR yang mungkin juga bisa diikuti oleh Kementerian Perhubungan, kebijakan-kebijakan apa saja yang diambil dalam proses melaksanakan belanja modal yang ada yang sudah dilaksanakan pada saat ini.

Baik yang dari single years contract kemudian digantikan kepada proyek multi years contract. Ini perlu mungkin diperjelas payung hukumnya pak karena harus ada persetujuan Kementerian keuangan dalam proses itu dan untuk memudahkan bagi seluruh mitra kerja seharusnya ini menjadi kebijakan Presiden. Dan kemudian diikuti oleh Kementerian Keuangan dalam bentuk kebijakan, terutama pengelolaan anggaran yang melampaui tahun anggaran.

Kita berharap Kementerian PUPR juga memberikan semacam keringanan kepada pengusaha jasa konstruksi atau penyedia jasa. Agar dalam pelaksanaannya yang cenderung sekarang ini terhambat atau pun bahkan terhenti tidak mendapatkan atau tidak kerja denda dalam hal keterlambatan. Sehingga mereka semua ini tentunya juga harus jelas payung hukumnya dari mana.

Selanjutnya kemudian ada beberapa kontrak kegiatan yang tadinya Pak Basoeki tarik katanya, mereka bisa mengerjakan terlebih dahulu tanpa anggaran yang sudah ada, tapi akan dianggarkan di 2021. Hal ini tentu akan berefek sama kemampuan permodalan para pengusaha para penyedia jasa. Tentu ini juga harus menjadi perhatian apakah mendapatkan fasilitas keuangan atau perbankan yang kemudian bisa menjadi jaminan adalah kontrak kerja dari kementerian-kementerian yang mereka bermitra.

Selanjutnya menyangkut masalah harga, kita berharap bahwa dengan kondisi Covid ini, tentunya harus ada eskalasi harga dan juga.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam

Hasil Uji chi square didapatkan nilai ρ-value (0.00) <α (0.05) artinya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan

Permasalahan yang diteliti di dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kalibrasi jam waktu salat di Masjid Agung Baitunnur Pati dan Masjid Jami’ Kajen serta

Alokasi anggaran pendidikan Islam masih kurang satu triliun koma empat puluh delapan milar (1 triliun 48 miliar). Di samping itu Ditjen Pendis belum mampu memenuhi bukan nggak

Memberikan informasi mengenai perilaku penjamah makanan terhadap penggunaan rhodamin B dan formalin pada pasar dengan program dan tanpa program pasar aman,

8. Hasil pengindraan jauh berupa foto udara dihasilkan oleh … a. Wahana penginderaan jauh yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 km dpal pada saat perekaman

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data profil pendidikan jenjang pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah

pola-pola attachment, figur attachment pada remaja, pengertian kecerdasan emosi, aspek-aspek kecerdasan emosi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi,