• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN ALAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN ALAT"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Diagram Blok Perancangan

Diagram blok dari perancangan alat sistem monitoring arus dan tegangan multichannel motor induksi tiga fasa menggunakan mikrokontroler ATmega8535 diperlihatkan gambar 3.1. Mikrokontroler Atmega 8535 Sensor Tegangan I Sensor Arus I Sensor Arus II Sensor Arus III Sensor Arus IV Sensor Arus V Sensor Arus VI Sensor Tegangan II PA 0 PA 1 PA 2 PA 3 PA 4 PA 5 PA 6 PA 7 Interface Protocol RS-232 Komputer Database Ms Access & Ms Excel Printer Catu Daya 5 VDC

Gambar 3.1 Diagram blok perancangan alat

Pada perancangan alat ini, digunakan 3 sensor arus dan 1 sensor tegangan yang dihubungkan langsung dengan port A0 – A3 mikrokontroler ATmega8535, dan digunakan untuk memonitoring motor induksi tiga fasa ke-1. Kemudian, 3 sensor arus dan 1 sensor tegangan lagi yang dihubungkan langsung dengan port A4 – A7 mikrokontroler ATmega8535, dan digunakan untuk memonitoring motor induksi tiga fasa ke-2. Tegangan analog output dari semua sensor akan dikonversi menjadi sinyal digital oleh ADC internal 10 bit mikrokontroler ATmega8535 terlebih

(2)

18

dahulu, sebelum dikirim ke komputer menggunakan komunikasi data secara serial. Data dari mikrokontroler ATmega8535 yang diterima komputer tersebut, akan ditampilkan dan diolah menggunakan software Borland Delphi 7. Data hasil pengolahan Borland Delphi 7 dapat disimpan secara otomatis dengan interval waktu yang dapat ditentukan ke database Microsoft Access, di-export ke Microsoft Excel dan dicetak menggunakan printer.

3.2. Rangkaian Sensor Arus CR 9580-10 dan Sensor Tegangan

Sensor arus tipe CR 9580-10 berfungsi mengkonversi besaran arus dengan range 0-10 AC menjadi tegangan 0-5 VDC. Dengan nilai range output tersebut, maka keluaran dari sensor arus CR 9580-10 dapat langsung dihubungkan ke port ADC mikrokontroler ATmega8535 tanpa menggunakan pengkondisian sinyal terlebih dahulu. Rangkaian sensor arus CR 9580-10 ditunjukkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Rangkaian sensor arus CR 9580-10

Sensor tegangan berfungsi mengkonversi besaran tegangan dengan range 0-400 VAC menjadi tegangan 0-5VDC. Pada sensor ini, digunakan 2 buah transformer. Transformer 1 memiliki ratio tegangan 400VAC/220VAC dan transformer 2 memiliki ratio tegangan 220VAC/6VAC. Prinsip kerja dari sensor ini adalah, tegangan input sensor sebesar 400VAC akan diturunkan menjadi 220VAC oleh transformer 1. Karena output transformer 1 langsung dihubungkan ke input transformer 2 maka, tegangan output 220VAC transformer 1 akan langsung diturunkan kembali menjadi 6VAC oleh transformer 2. Dengan menggunakan diode penyearah gelombang penuh, tegangan output transformer 2

Current Sensor CR9580-10 10A/5VDC To ADC Mikrokontroler + 0-10 AC 0-5 VDC

(3)

19

diubah menjadi 6VDC, yang kemudian disetting menjadi 5 VDC menggunakan resistor variable sebagai pembagi tegangan. Sebuah kapasitor ditambahkan sebagai filter pada sensor tengangan ini sebelum dihubungkan langsung ke port ADC mikrokontroler ATmega8535. Rangkaian sensor tengangan ditunjukkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Rangkaian sensor tegangan

3.3. Rangkaian Mikrokontroler ATmega8535

Rangkaian mikrokontroler yang dipakai merupakan sistem minimum mikrokontroler ATmega8535. Rangkaian sisitem minimum ini terdiri dari sebuah kristal 11.0592 MHz dan 2 kapasitor non polar 33pF untuk mendukung rangkaian osilator internal mikrokontroler. Tegangan catu daya untuk sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 ini hanya diperbolehkan dalam range 2.7 – 5.5V, jika tegangan melebihi range tersebut, mikrokontroler akan rusak. Pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini akan dioptimalkan penggunaa ADC internalnya, karena sensor yang digunakan berjumlah 8 buah yang kemudian dihubungkan ke port A0 - A7. ADC internal 10 bit mikrokontroler ATmega8535 tersebut akan mengkonversi tegangan output sensor arus dan sensor tegangan menjadi diskrit data-data digital 10 bit. Setiap perubahan tegangan input ADC akan sebanding dengan perubahan data digital yang dihasilkan. Range tegangan input ADC yang akan dikonversi berada pada 0 - 5V, sesuai dengan tegangan referensi yang digunakan, yaitu 5 VDC. Data-data digital keluaran ADC akan mewakili tegangan masukkan dari range tersebut. Rangkaian mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan pada gambar 3.4.

T1 400V/220V T2 220V/6V 5K 1A 1000uF/16V To ADC Mikrokontroler 0-5 VDC

(4)

20

Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroler ATmega8535

3.4. Rangkaian Komunikasi Serial Mikrokontroler ATmega8535

Interface antara komputer dengan mikrokontroler ATmega8535

menggunkan komunikasi serial. Karena pada komputer telah dilengkapi dengan protocol sistem komunikasi serial UART (Universal Asyncron Transmitte and Receive), maka kedudukan mikrokontroler ATmega8535 dalam komunikasi serial ini adalah sebagai perangkat interface serial komputer. Oleh karena itu, untuk keperluan ini pada port serial mikrokontroler ATmega8535 perlu ditambahkan IC RS-232, sebagai penyesuaian tegangan sebesar 12VDC. Komunikasi data secara serial antara mikrokontroler ATmega8535 dengan komputer dilakukan secara asinkron dengan jumlah data 8 bit, no parity, dan menggunakan boudrate 9600 bps. Untuk mengirim data, pada sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 menggunakan port PD0 (RXD) dan PD1 (TXD) serta konektor DB-9 sebagai penghubung antara mikrokontroler dengan PC. Rangkaian komunikasi serial mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan pada gambar 3.5.

PB0 (XCK/T0) 1 PB1 (T1) 2 PB2 (AIN0/INT2) 3 PB3 (AIN1/OC0) 4 PB4 (SS) 5 PB5 (MOSI) 6 PB6 (MISO) 7 PB7 (SCK) 8 RESET 9 PD0 (RXD) 14 PD1 (TXD) 15 PD2 (INT0) 16 PD3 (INT1) 17 PD4 (OC1B) 18 PD5 (OC1A) 19 PD6 (ICP) 20 PD7 (OC2) 21 XTAL2 12 XTAL1 13 GND 11 PC0 (SCL) 22 PC1 (SDA) 23 PC2 24 PC3 25 PC4 26 PC5 27 PC6 (TOSC1) 28 PC7 (TOSC2) 29 AREF 32 AVCC 30 GND 31 PA7 (ADC7) 33 PA6 (ADC6) 34 PA5 (ADC5) 35 PA4 (ADC4) 36 PA3 (ADC3) 37 PA2 (ADC2) 38 PA1 (ADC1) 39 PA0 (ADC0) 40 VCC 10 ATm ega8535-16PC 33pF 33pF 1 2 1 1 .0 5 9 2 M H z 5V

(5)

21

Gambar 3.5 Rangkaian komunikasi serial mikrokontroler ATmega8535

3.5. Pemrograman pada Mikrokontroler ATmega8535

Pemrograman pada sistem minimum mikrokontroler ATmega8535 menggunakan bahasa assembly. Software yang digunakan untuk membuat program dan me-loading program ke mikrokontroler adalah AVR Studio 4. Untuk upload program ke mikrokontroler ATmega8535 dapat menggunakan sistem AVR ISP-LPT (buffer) yang melalui port paralel (LPT) pada komputer dengan mode ISP (In Sistem Programmable). Pada rangkaian sistem AVR ISP-LPT (buffer) menggunakan IC buffer dengan tipe 74LS245. Rangkaian buffer ini sangat kompatibel dengan AVR ISP (In Sistem Programable) sistem

STK+200/+300 buatan Atmel. Pada sistem minimum mikrokontroler

ATMega8535 port ISP yaitu PB5 (MOSI), PB6 (MISO), PB7 (SCK) yang berfungsi sebagai kirim data dari komputer ke mikrokontroler ATMega8535.

Pemrograman pada sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 terbagi menjadi beberapa subroutine program. Pertama kali mikrokontroler ATMega8535 akan melakukan aktivasi inisialisasi stack pointer dan register-register yang

PB0 (XCK/T0) 1 PB1 (T1) 2 PB2 (AIN0/INT2) 3 PB3 (AIN1/OC0) 4 PB4 (SS) 5 PB5 (MOSI) 6 PB6 (MISO) 7 PB7 (SCK) 8 RESET 9 PD0 (RXD) 14 PD1 (TXD) 15 PD2 (INT0) 16 PD3 (INT1) 17 PD4 (OC1B) 18 PD5 (OC1A) 19 PD6 (ICP) 20 PD7 (OC2) 21 XTAL2 12 XTAL1 13 GND 11 PC0 (SCL) 22 PC1 (SDA) 23 PC2 24 PC3 25 PC4 26 PC5 27 PC6 (TOSC1) 28 PC7 (TOSC2) 29 AREF 32 AVCC 30 GND 31 PA7 (ADC7) 33 PA6 (ADC6) 34 PA5 (ADC5) 35 PA4 (ADC4) 36 PA3 (ADC3) 37 PA2 (ADC2) 38 PA1 (ADC1) 39 PA0 (ADC0) 40 VCC 10 ATm ega8535-16PC 5V C1+ 1 VDD 2 C1-3 C2+ 4 C2- 5 VEE 6 T2OUT 7 R2IN 8 R2OUT 9 T2IN 10 T1IN 11 R1OUT 12 R1IN 13 T1OUT 14 GND 15 VCC 16 MAX232CPE 1 6 2 7 3 8 4 9 5 D C o n n e c to r 9 33pF 33pF 1 2 1 1 .0 5 9 2 M H z 1uF 1uF 1uF 1uF 1uF 5V TXD RX RXD TX

(6)

22

digunakan. Subroutine program untuk melakukan inisialisasi stack pointer dan register-register yang digunakan adalah sebagai berikut.

.include"C:\ProgramFiles\Atmel\AVRTools\AvrAssembler\Appnotes \m8535def.inc"

.org 0x0000 rjmp main

;---; ;---SETTING STACK POINTER---; ;---;

main: ldi r16,low(RAMEND)

out SPL,r16

ldi r16,high(RAMEND) out SPH,r16

Setelah inisialisasi stack pointer, pemrograman mikrokontroler ATmega8535 dilanjutkan dengan setting fungsi port mikrokontroler ATmega8535 dan inisialisasi komunikasi serial. Pada subroutine program setting fungsi port, semua port I/O pada mikrokontroler ATmega8535 difungsikan sebagai masukan. Subroutine programnya sebagai berikut.

;---; ;---SETTING FUNGSI PORT---; ;---; ldi r18, 0B00000000 out DDRA,r18 out DDRB,r18 out DDRC,r18 out DDRD,r18

Inisialisasi komunikasi serial dilakukan untuk men-setting register-register yang berhubungan dengan komunikasi serial, serta memberikan nilai baudrate untuk kecepatan komunikasinya. Berikut adalah potongan program untuk melakukan inisialisasi komunikasi serial.

;---; ;---SETTING KOMUNIKASI SERIAL---; ;---;

ldi r19,0x00

out UBRRH,r20

ldi r19,71

(7)

23

ldi r19, (1<<RXEN)|(1<<TXEN)

out UCSRB,r19

ldi r19, (1<<URSEL)|(3<<UCSZ0)

out UCSRC,r19

Setelah mejalankan subroutine program inisialisasi stack pointer, setting fungsi port dan inisialisasi komunikasi serial, maka pemrograman mikrokontroler Atmega8535 dilanjutkan dengan inisilisasi ADC. Pada subroutine program ini meliputi beberapa proses, diantaranya penentuan clock, penentuan tegangan referensi, format data output dan mode pembacaan. Register yang perlu di-setting nilainya adalah ADMUX (ADC Multiplexer Slection Register) dan ADCSRA (ADC Control and Status Register A). Setelah proses inisialisasi dilakukan, maka mikrokontroler Atmega8535 akan langsung mengkonversi tegangan analog output sensor menjadi data digital yang kemudian disimpan dalam sebuah register. Berikut adalah potongan programnya:

;---; ;---DATA ADCnya---; ;---; baca_ADC_0: ldi r24,0x40 ;referensi AVCC,left adj,channel 0

out ADMUX,r24

ldi r24,0xc7 ;enable start,singleconv,prescaler128 out ADCSRA, r24

wait0: sbic ADCSRA, ADSC

rjmp wait0

in r1,ADCL ;ambil data dari ADCL ke r1 --> 8 bit in r2,ADCH ;ambil data dari ADCH ke r2 --> 2 bit cbi ADCSRA,7 ;register ke 7 ADCSRA = ADEN diisi 0 jd ADC tidak aktif

Data hasil konversi ADC akan tetap disimpan hingga ada permintaan kirim data dari komputer. Prosedur pengiriman data hasil konversi ADC mikrokontroler

ATmega8535 diawali dengan permintaan dari komputer. Kemudian

mikrokontroler ATmega8535 akan melakukan pencocokan permintaan dari komputer dan mengirim data ADC yang diinginkan. Potongan program kirim data ADC sebagai berikut.

(8)

24

;---; ;---PROSEDUR KIRIM DATA---; ;---; send: sbis UCSRA,RXC ;apa ada perintah kirim data

rjmp send

ldi r20,(0<<rxc) ;RXC di-nolkan out UCSRA,r20

in r20,UDR ;perintahnya dibaca

cpi r20,2 ;apa 2 (Ada perintah dari PC?) brne send2

out UDR,r1 ;kirim data ADCL arus R motor 1

rcall tunda rjmp baca_ADC_0

Dalam setiap pemrograman mikrokontroler ATmega8535 selalu terdapat subroutine tunda (delay) yang berfungsi untuk memberikan jeda waktu agar setiap program data yang dihasilkan tidak bertabrakan satu sama lain. Subroutine tunda (delay) ini ditunjukkan sebagai berikut.

;---; ;---PROSEDUR TUNDA---; ;---; tunda: ldi r21,0x00 ulang1: ldi r22,0x00 ulang2: ldi r23,0x00 ulang3: inc r23 cpi r23,10 brne ulang3 inc r22 cpi r22,10 brne ulang2 inc r21 cpi r21,100 brne ulang1 ret

Secara keseluruhan urutan pemrograman pada mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan dengan flowchart pada gambar 3.6.

(9)

25

Mulai

Apa ada perintah 2 dan 3 dari PC? Inisialisasi stack pointer

Inisialisasi port Inisialisasi komunikasi serial

Inisialisasi ADC

Ambil data, konversi dan simpan data ADC

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase R motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase S motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase T motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH Tegangan motor 1

Tunda

Tidak

Apa ada perintah 4 dan 5 dari PC?

Tidak

Apa ada perintah 6 dan 7 dari PC?

Tidak

Ya Ya Ya

Apa ada perintah 8 dan 9 dari PC?

Tidak

Ya

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase R motor 2

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase S motor 2

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH Arus phase T motor 2

Tunda Apa ada perintah 10 dan 11 dari PC?

Tidak

Apa ada perintah 12 dan 13 dari PC?

Tidak

Ya Ya

Apa ada perintah 14 dan 15 dari PC?

Tidak

Ya

Kirim data ADCL dan ADCH Tegangan motor 2

Tunda Apa ada perintah 16 dan 17 dari PC? Tidak Ya Ulangi? Selesai Tidak Ya

(10)

26 3.6. Perancangan Software Menggunakan Borland Delphi 7

Pada komputer, untuk dapat menerima data ADC dari mikrokontroler ATmega8535 yang dikirim dengan komunikasi data serial, diperlukan program aplikasi yang dapat membaca data dari serial port tersebut, dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 yang dipilih dalam penelitian ini. Perancangan program aplikasi yang telah dibuat dengan Borland Delphi 7 pada penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi :

1. Form password, berisi kolom edit tempat memasukkan password sebagai persyaratan melanjutkan program aplikasi ini, form ini dibuat sebagai langkah pengamanan dari penyalahgunaan program aplikasi ini. Jika password yang dimasukkan salah, akan muncul peringatan dan tidak dapat melanjutkan ke form splash screen.

2. Form splash screen, form yang berisi judul penelitian, nama penulis dan progress bar loading. Form ini dibuat untuk menampilkan judul penelitian dan identitas penulis selama 10 detik sebelum melanjutkan ke form monitoring.

3. Form monitoring, berisi tampilan arus fasa R,S,T dan tegangan dari ke-2 motor induksi tiga fasa yang dimonitoring. Data arus juga ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga bisa dilihat fluktuasi kenaikan dan penurunannya. 4. Form database, berisi record data arus fasa R,S,T dan tegangan dari ke-2

motor induksi tiga fasa yang dimonitoring dengan interval waktu recording yang dapat diatur. Form ini juga dilengkapi dengan fasilitas pencarian data berdasarkan tanggal, waktu, arus fasa (R,S,T) dan tegangan. Data pencarian tersebut dapat ditampilkan di Microsoft excel setra dicetak menggunakan printer.

3.6.4. Form Password

Form password adalah tampilan awal dari pogram aplikasi yang dibuat pada penelitian ini. Form ini dibuat sebagai sikap penanggulangan dari penyalahgunaan program aplikasi ini. Pada form password terdapat kolom edit sebagai tempat memasukkan password, push button log in dan push button exit.

(11)

27

Jika password yang dimasukkan tidak sesuai akan muncul notification warning jika password yang dimasukkan salah. Desain dari form password ditunjukkan gambar 3.7.

Gambar 3.7 Form password

Pengaturan properti dan komponen yang digunakan pada form password ditampilkan di tabel 3.1.

Tabel 3.1 Komponen dan properti form password

Komponen Properties Nilai

BitBtn1 Name BitBtn1 Caption Log in Glyph (TBitmap) BitBtn2 Name BitBtn2 Caption Exit Glyph (TBitmap)

Image1 Align alNone

Stretch False

Label 1 Caption PASSWORD SALAH !

(12)

28

Tabel 3.1 Lanjutan

Label 2 Caption Masukkan Password

Transparent True

Edit2 Name Edit2

Visible True

3.6.4. Form Splash Screen

Pada form splash screen ditampilkan informasi mengenai judul penelitian beserta identitas penulis. Form splash screen hanya muncul selama 10 detik sesuai dengan setting dari progress bar di Delphi 7 yang kemudian disusul dengan munculnya form monitoring setelahnya. Desain dari form splash screen ditunjukkan gambar 3.8.

Gambar 3.8 Form splash screen

Pengaturan properti dan komponen yang digunakan pada form splash screen ditampilkan di tabel 3.2.

(13)

29

Tabel 3.2 Komponen dan properti form splash screen

Komponen Properties Nilai

Image1 Align alNone

Stretch False Timer1 Enable False Interval 1000 Name Timer1 ProgressBar1 Align alNone Step 10 Smooth True 3.6.4. Form Monitoring

Pada Form Monitoring ditampilan data arus fasa R,S,T dan tegangan dari ke-2 motor yang dimonitoring. Komponen grafik atau chart juga ditambahkan pada form ini untuk menampilkan nilai arus fasa R,S,T dari ke-2 motor. Untuk menjalankan program, pada form monitoring ini dilengkapi dengan beberapa action button diantaranya :

1. Button ON, berfungsi mengawali program dengan mengaktifkan komponen

comport, sehingga komputer dapat mulai berkomunikasi dengan

mikrokontroler Atmega8535 secara serial, mengaktifkan chart sehingga nilai arus R,S,T dari ke-2 motor dapat ditampikan dalam bentuk grafik serta mengaktifkan auto saving data termonitoring ke database Microsoft Access. 2. Button OFF, berfungsi mematikan program dengan meng-nonaktifkan

komponen comport, fungsi chart, dan auto saving data.

3. Button Setting, berfungsi menampilkan comport setup yang berisi setting komunikasi serial. Perihal yang perlu diisikan pada comport setup diantaranya boudrate (kecepatan kirim data), port yang digunakan untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler ATmega8535, data bit, stop bit, parity dan flow control.

4. Button Database, berfungsi menampilkan form database dan menutup form monitoring.

(14)

30

5. Button Exit, berfungsi mengakhiri program dan keluar dari program aplikasi. Prosedur pengoperasian form ini sangat mudah untuk dilakukan, seketika form monitoring muncul setelah form splash screen, pengguna program hanya perlu memilih button Setting terlebih dahulu untuk menentukan port komunikasi serial dan boudrate. Setelah itu, dengan memilih button ON program aplikasi akan langsung berjalan dengan menampilkan data monitoring arus tiga fasa dan tegangan dari ke-2 motor. Untuk melihat data yang tersimpan dalam database pengguna program dapat memilih button database, dan seketika itu form monitoring akan tertutup untuk menampilkan form database. Desain dari form monitoring ditunjukkan gambar 3.9.

Gambar 3.9 Form monitoring

Pengaturan properti dan komponen yang digunakan pada form monitoring ditampilkan di tabel 3.3.

(15)

31

Tabel 3.3 Komponen dan properti form monitoring

Komponen Properties Nilai

Timer1 Enable False Interval 200 Name Timer1 Timer2 Enable False Interval 600 Name Timer2 Timer3 Enable True Interval 100 Name Timer3 Timer4 Enable False Interval 200 Name Timer4 Timer5 Enable False Interval 600 Name Timer5 Timer6 Enable True Interval 100 Name Timer6 Timer7 Enable False Interval 200 Name Timer7 Timer8 Enable False Interval 600 Name Timer8 Timer9 Enable True Interval 100 Name Timer9

(16)

32

Tabel 3.3 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

Timer10 Enable False Interval 200 Name Timer10 Timer11 Enable False Interval 600 Name Timer11 Timer12 Enable True Interval 100 Name Timer12 Timer13 Enable False Interval 200 Name Timer13 Timer14 Enable False Interval 600 Name Timer14 Timer15 Enable True Interval 100 Name Timer15 Timer16 Enable False Interval 200 Name Timer16 Timer17 Enable False Interval 600 Name Timer17 Timer18 Enable True Interval 100 Name Timer18

(17)

33

Tabel 3.3 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

Timer19 Enable False Interval 200 Name Timer19 Timer20 Enable False Interval 600 Name Timer20 Timer21 Enable True Interval 100 Name Timer21 Timer22 Enable False Interval 200 Name Timer22 Timer23 Enable False Interval 600 Name Timer23 Timer24 Enable True Interval 100 Name Timer24 Timer25 Enable False Interval 1000 Name Timer25 Timer26 Enable False Interval 1000 Name Timer26 Timer28 Enable False Interval 2000 Name Timer28

(18)

34

Tabel 3.3 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

Timer29 Enable False Interval 2000 Name Timer29 Timer30 Enable True Interval 400 Name Timer30 Timer31 Enable True Interval 1000 Name Timer31 ComPort1 Name ComPort1 BoudRate br9600 StopBits sbOneStopBit DataBits dbEight ADO Connection1 Connected True LoginPrompt False Mode cmShareDenyNone Provider Microsoft.Jet.OLEDB.4.0 BitBtn1 Name BitBtn1 Caption OFF Glyph (TBitmap) BitBtn2 Name BitBtn2 Caption EXIT Glyph (TBitmap) BitBtn3 Name BitBtn2 Caption SETTING Glyph (TBitmap)

(19)

35

Tabel 3.3 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

BitBtn4

Name BitBtn4

Caption DATA BASE

Glyph (TBitmap) BitBtn5 Name BitBtn5 Caption ON Glyph (TBitmap) Chart1

Title GRAFIK ARUS MOTOR 1

Style Fast Line

Align alNone

Chart2

Title GRAFIK ARUS MOTOR 2

Style Fast Line

Align alNone Dotmatrix5x71 Alignment taLeftJustify DotMode dmRectangle Color clBlack OnColor clRed

Label1 Caption ARUS R

Transparent True

Label3 Caption ARUS S

Transparent True

Label5 Caption ARUS T

Transparent True

Label7 Caption TEGANGAN

Transparent True

Label9 Caption ARUS R

Transparent True

Label11 Caption ARUS S

(20)

36

Tabel 3.3 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

Label13 Caption ARUS T

Transparent True

Label15 Caption TEGANGAN

Transparent True

3.6.4. Form Database

Pada form database, ditampilkan data arus tiga fasa dan tegangan dari ke-2 motor yang di-monitoring. Data yang ditampilkan tersebut merupakan data yang tersimpan di database Microsoft Access. Data tersimpan meliputi tanggal, waktu, arus fasa R motor 1, arus fasa S motor 1, arus fasa T motor 1, tegangan motor 1, arus fasa R motor 2, arus fasa S motor 2, arus fasa T motor 2 dan tegangan motor 2. Data tersebut bersifat auto saving dengan interval waktu record data yang dapat disesuaikan di form database. Pada form database juga dilengkapi dengan fasilitas pencarian data untuk memudahkan dalam melakukan pencarian data yang diinginkan, data control untuk memudahkan dalam mengakses dan mengontrol database dan data execution sebagai pilihan untuk penyimpanan data ulang dengan format Microsoft Excel serta pencetakan data dengan printer. Adapun tampilan form database ditunjukkan pada gambar 3.10.

(21)

37

Gambar 3.10 Form database

Pengaturan properti dan komponen yang digunakan pada form database ditampilkan di tabel 3.4.

Tabel 3.4 Komponen dan properti form database

Komponen Properties Nilai

Timer1 Enable True Interval 400 Name Timer1 Timer2 Enable True Interval 1000 Name Timer2 ADOQuery1 Active True Connection ADOConnection1 DataSetProvider1 DataSet ADOQuery1 Constraints True ResolveToDataSet False Exported True

(22)

38

Tabel 3.4 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

ClientDataSet1 Active True ProviderName DataSetProvider1 ReadOnly False DataSource1 DataSet ClientDataSet1 Enable True AutoEdit True RvProject1 Engine RvSystem1 LoadDesigner True ProjectFile Laporan.rav RvSystem1 DefaultDest rdPreview

TitlePreview Report Preview

TitleSetup Output Options

TitleStatus Report Status

RvDataSet Connection1 DataSet ClientDataSet1 LocalFilter True RuntimeVisibility rtDeveloper scExcelExport1 BeginColumnData 1 BeginColumnHeader 1 BeginRowData 4 BeginRowHeader 1 BeginRowTitles 3 DataPipe dpDataSet DataSet ClientDataSet1 BitBtn1 Name BitBtn1 Caption Search Glyph (TBitmap) BitBtn2 Name BitBtn2 Caption Excel Glyph (TBitmap)

(23)

39

Tabel 3.4 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

BitBtn3 Name BitBtn3 Caption Print Glyph (TBitmap) Button1 Name Button1 Caption LAST Visible True Button2 Name Button2 Caption FIRST Visible True Button3 Name Button3 Caption NEXT Visible True Button4 Name Button4 Caption PREVIOUS Visible True Button5 Name Button5 Caption DELETE Visible True Button6 Name Button6

Caption DELETE ALL

Visible True DBGrid1 DataSource DataSource1 Color clWindow ReadOnly True CheckBox1 Visible True Checked True State cbChecked

(24)

40

Tabel 3.4 Lanjutan

Komponen Properties Nilai

SpinEdit1 Name SpinEdit1 Value 1 Visible True ComboBox1 Color clWindow Style csDropDownList Name ComboBox1 MaskEdit1 Name MaskEdit1 EditMask !99/99/0000;1;_ Text _/_/____

3.7. Rangkaian Pengujian ADC Mikrokontroler ATmega8535

Pengujian ADC internal mikrokontroler ATmega8535 ditujukan untuk

mengetahui nilai resolusi data digital yang ada pada ADC itu sendiri serta komunikasi data antara mikrokontroler ATmega8535 dengan komputer. Pada pengujian ini, menggunakan rangkaian komunikasi serial mikrokontroler ATmega8535 yang ditambahkan resistor variable dan dirangkai sebagai pembagi tegangan. Resistor variable tersebut dihubungkan ke PA.0 dari mikrokontroler ATmega8535 dan VCC 5VDC. Fungsi dari resistor variable ini adalah mengatur besarnya tegangan input ADC internal mikrokontroler ATmega8535. Untuk tegangan reverensi ADC digunakan tegangan VCC 5VDC yang dihubungkan ke pin 30 (AVCC). Rangkaian pengujian ADC mikrokontreoler ATmega8535 ditunjukkan pada gambar 3.11.

(25)

41

Gambar 3.11 Rangkaian pengujian ADC mikrokontroler ATmega8535

Pada rangkaian tersebut menggunakan data 10 bit dengan tegangan referensi 5VDC pada AVCC sehingga resolusi ADC yang diperoleh adalah:

bit mV Vin R 4,88 / 1023 5000 1 2 max 10

Untuk pembacaan nilai ADC mikrokontroler ATmega8535 dikomputer, telah didesain sebuah program aplikasi dengan menggunakan Borland Delphi 7. Program aplikasi tersebut dibuat untuk menampilkan nilai dari ADCL, ADCH dan total nilai akhir ADC. Tampilan program aplikasi ini ditunjukkan gambar 3.12.

Gambar 3.12 Form kalibrasi PB0 (XCK/T0) 1 PB1 (T1) 2 PB2 (AIN0/INT2) 3 PB3 (AIN1/OC0) 4 PB4 (SS) 5 PB5 (MOSI) 6 PB6 (MISO) 7 PB7 (SCK) 8 RESET 9 PD0 (RXD) 14 PD1 (TXD) 15 PD2 (INT0) 16 PD3 (INT1) 17 PD4 (OC1B) 18 PD5 (OC1A) 19 PD6 (ICP) 20 PD7 (OC2) 21 XTAL2 12 XTAL1 13 GND 11 PC0 (SCL) 22 PC1 (SDA) 23 PC2 24 PC3 25 PC4 26 PC5 27 PC6 (TOSC1) 28 PC7 (TOSC2) 29 AREF 32 AVCC 30 GND 31 PA7 (ADC7) 33 PA6 (ADC6) 34 PA5 (ADC5) 35 PA4 (ADC4) 36 PA3 (ADC3) 37 PA2 (ADC2) 38 PA1 (ADC1) 39 PA0 (ADC0) 40 VCC 10 ATm ega8535-16PC 5V C1+ 1 VDD 2 C1-3 C2+ 4 C2- 5 VEE 6 T2OUT 7 R2IN 8 R2OUT 9 T2IN 10 T1IN 11 R1OUT 12 R1IN 13 T1OUT 14 GND 15 VCC 16 MAX232CPE 1 6 2 7 3 8 4 9 5 D C o n n e c to r 9 33pF 33pF 1 2 1 1 .0 5 9 2 M H z 1uF 1uF 1uF 1uF 1uF 5V TXD RX RXD TX 5K 5V

Gambar

Diagram  blok  dari perancangan  alat sistem monitoring  arus dan tegangan  multichannel motor induksi tiga fasa menggunakan mikrokontroler ATmega8535  diperlihatkan  gambar 3.1
Gambar 3.3 Rangkaian sensor tegangan
Gambar 3.6 Flowchart pemrograman mikrokontroler ATmega8535
Tabel 3.1 Komponen dan properti form password
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ester metil asam lemak memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan asam lemaknya, maka cara lain yang dapat dilakukan untuk memisahkan ester metil rantai medium

DAFTAR PENYESUAIAN NAMA JABATAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG.. No NAMA NIP GOL JABATAN LAMA

Yaitu komunikasi dari atas ke bawah yang artinya adalah informasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih

Penelttian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian amelioran abu sekam, pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedeIai hitam (G/ycine soja)

Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik uji t (satu ekor) untuk menunjukkan adanya keefektifan penggunaan media Animasi Lectora Inspire berbasis

Bahaya yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya.“Dengan adanya kredit bermasalah maka bank

Sedangkan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : (1) Hasil analisa dapat digunakan sebagai referensi ketika melakukan studi atau penelitian yang bersifat

Adapun judul tesis adalah “ Perbedaan Pengaruh Pemberian Infus HES dengan Berat Molekul 40 kD dan 200 kD Terhadap Plasma Prothrombin Time dan Partial Thromboplastin Time : Kajian