• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Die Press / Press Tool

Die press atau press tool adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan atau pembetukan pelat menjadi produk yang dikehendaki dengan berdasarkan prinsip penekanan (Arifin, 2008). Keanekaragaman bentuk yang dihasilkan menyebabkan jenis die press yang digunakan berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh kerumitan bentuk suatu produk. Hal ini tentunya akan mempengaruhi bentuk rancangan dan konstruksinya, juga jenis material yang digunakan, mengingat die press digunakan berulang-ulang untuk memproduksi ratusan atau bahkan ribuan produk dalam waktu yang relatif singkat dengan jangka waktu penggunaan alat yang lama. Menurut Sumiyarso (2013) Die press dibuat karena memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

 Dapat digunakan untuk membuat produk secara massal.

 Dapat menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran yang seragam.

 Biaya lebih ekomomis dalam pembuatan produk massal.

(2)

2.2. Proses Pengerjaan pada Die Press yang Digunakan

Berdasarkan proses pengerjaannya, press tool dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu proses pembentukan dan proses pemotongan.

2.2.1. Proses pembentukan

Proses pembentukan merupakan proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau penghilangan material, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris dari produk (Amin et al, 2012).

2.2.2. Proses Pemotongan

Proses pemotongan adalah proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian material sehingga menjadi bentuk yang diinginkan (Amin et al, 2012). Dalam die press yang akan dirancang terdapat beberapa proses pemotongan, yaitu :

a. Blanking

Blanking merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil produksi yang sesuai dengan ukuran dan bentuk punch yang digunakan untuk memotong plat (Amin et al, 2012)..

(3)

b. Piercing

Piercing adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip kerja yang sama dengan proses blanking namun yang dipakai adalah lubang yang dihasilkan (Amin et al, 2012).

Gambar 2.2 : Piercing Process (Amin et al, 2012) c. Shaving

Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur,

dengan maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses blanking atau piercing guna mendapatkan ukurang yang teliti dari hasil pemotongan (Amin et al, 2012).

(4)

2.3. Bagian Utama Die Press

Die press terdiri dari beberapa komponen. Tapi mengingat die press tersebut digunakan untuk membuat produk dengan bentuk dan konsep yang berbeda-beda, maka komponen yang terdapat pada die press tersebut belum tentu sama. Sehingga komponen yang terdapat pada suatu die press belum tentu ada pada die press yang lain. Menurut Amin (2012) Komponen - komponen utama yang biasa digunakan dalam die press ini antara lain:

1) Shank

Fungsi utama dari shank adalah sebagai penghubung die press pada mesin press. Shank biasanya terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan gaya-gaya pembentukkan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak merata pada pelat atas.

2) Upper Plate

Upper plate atau plat atas merupakan dasar penempatan komponen-komponen

bagian atas seperti shank, punch, punch holder plate, punch backing plate, dll. Upper plate merupakan blok persegi yang dirancang dengan kebutuhan dan biasanya terbuat dari baja karbon menengah.

3) Punch

Punch merupakan komponen utama press tool. Punch berfungsi untuk

memotong dan membentuk material menjadi produk. Bentuk dari produk tersebut tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Punch harus lah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Punch biasanya dipasang pada punch holder plate, untuk keperluan

(5)

terentu punch mungkin juga dipasang pada upper plate atau bahkan pada lower plate.

4) Die Plate

Die plate merupakan pasangan dari punch untuk proses pemotongan dan pembentukan, sehingga dalam perencanaan bentuk die selalu sisesuaikan dengan bentuk punch. Bahan die biasanya digunakan high cromium high carbon steel, dikeraskan dan ditemper 60 – 62 HRc.

5) Guide bush dan Guide Pin

Kedua komponen tersebut merupakan bagian yang berpasangan dan merupakan komponen pengatur kedudukan antara punch dan die. Oleh karena itu, pemasangan guide bush dan guide pin tersebut sangat berpengaruh terhadap gerakan punch terhadap die.

6) Punch Holder Plate

Punch holder plate merupakan komponen tempat pengikat punch. Punch holder

plate dipasang pada upper plate dengan menggunakan baut dan dowel pin dan

biasanya terbuat dari baja karbon menengah. 7) Punch Backing Plate

Punch backing plate biasanya digunakan untuk menahan tekanan balik dari

punch ketika proses pemotongan atau pembentukan berlangsung. Tidak semua

die press, menggunakan punch backing plate, melainkan hanya terdapat pada bentuk-bentuk die press tertentu.

(6)

8) Stripper Plate

Stripper Plate berfungsi sebagai pelat penjepit material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat pembentukkan permukaan pada produk seperti kerut dan lipatan. Selain itu stripper plate juga dapat digunakan sebagai penguat dan pengarah punch ketika proses.

9) Lower Plate

Lower plate merupakan dudukan dari die plate dan tiang pengarah sehingga mampu menahan gaya yang bekerja akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.

10) Pin stop

Pin stop berfungsi untuk menahan (menghentikan) lembaran material. sehingga pada kedudukan berhenti sebagai batas ukuran untuk proses pengerjaan selanjutnya. Pin stop digunakan untuk proses yang lebih dari satu langkah pengerjaan dan biasanya dipakai pada progressive tool.

11) Spring

spring berfungsi untuk menjaga kedudukan stripper plate, mengembalikan posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar tidak bergeser pada saat dikenai gaya potong atau gaya pembentukan

(7)

Gambar 2.4: Bagian - Bagian Die Press (Amin et al, 2012) Keterangan:

1) Shank 8) Lower Plate

2) Upper Plate 9) Guide Pin

3) Guide Bush 10) Stopper Pin

4) Punch Backing Plate 11) Stopper Sring 5) Punch Holder Plate 12) Bolt

6) Stripper Plate 13) Spring

7) Die Plate & Punch 14) Spring Guide

2.4. Macam-macam Die Press 2.4.1. Simple Press Tool

Simple press tool merupakan jenis press tool yang paling sederhana, karena hanya terjadi satu proses pengerjaan dan satu station dalam satu alat (Arifin, 2008).

(8)

Gambar 2.5: Simple Press Tool (Arifin, 2008). Keuntungan simple press tool :

 Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat.

 Kontruksi relatif sederhana.

 Proses pengerjaan mudah. Kerugian simple press tool :

 Tidak dapat mengerjakan produk yang menggunakan beberapa proses.

2.4.2. Compound Press Tool

Pada press tool jenis ini, pada satu station terdapat lebih dari satu proses pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak (Arifin, 2008). Upper plate Shank Spring Lower Plate Upper plate Punch Holder Pillar Die Plate

(9)

Gambar 2.6: Compound Press Tool (Arifin, 2008). Keuntungan compound press tool :

 Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada station yang sama.

 Kerataan dan kepresisian dapat dicapai.

 Hasil produksi yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti. Kerugian compound press tool :

Konstruksi dies menjadi lebih rumit.

 Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal.

Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu station menyebabkan perkakas cepat rusak.

Shank Spring Lower Plate Upper plate Punch Holder Punch Punch

(10)

2.4.3. Progressive Press Tool

Jenis press tool ini terdapat lebih dari satu proses pengerjaan dan material bergerak secara bertahap dari satu station ke station berikutnya (Arifin, 2008).

Gambar 2.7: Progressive Press Tool (Arifin, 2008). Keuntungan progressive press tool :

 Dapat diperoleh waktu produksi yang relatif singkat.

 Pergerakan menjadi lebih efektif.

 Dapat melakukan pengerjaan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda.

Kerugian progressive press tool :

Ukuran die set besar.

 Biaya perawatan besar.

 Harga relatif lebih mahal karena bentuknya yang rumit.

Shank Spring Lower Plate Upper Plate Punch Holder Punch Die Plate Guide Pin Guide Bush Spring Guide Bolt Dowel Pin Punch Backing

(11)

2.5. Definisi Dial Plate

Dial plate merupakan salah satu bagian utama dari speedometer. Dial plate berbentuk lembaran plastic yang terdapat berbagai skala indikator pada lembaran tersebut seperti indikator kecepatan, transmisi, fuel, select switch, dll. Pada industri otomotif, dial plate diproduksi secara masal menggunakan proses die press atau press tool.

Gambar 2.8: Dial plate (Custom Screen Printing PC Auto Instrument Panel Truck Speedometer, n.d.)

Gambar

Gambar 2.1 : Blanking Process (Amin et al, 2012)
Gambar 2.2 : Piercing Process (Amin et al, 2012)
Gambar 2.4: Bagian - Bagian  Die Press (Amin et al, 2012) Keterangan:
Gambar 2.5: Simple Press Tool  (Arifin, 2008).
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bendungan tipe urugan adalah suatu bendungan yang bahan materialnya ditimbunkan untuk membentuk tubuh bendungan, bahan material yang digunakan antara lain batu, krakal,

Ialah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipikul oleh kayu

Biaya bahan penolong (indirect material) adalah bahan-bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya relative kecil atau pemakaiannya

Pada metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogin, bentuk produk bersifat standar dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh

Produk biodiesel tergantung pada minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku serta pengolahan pendahuluan dari bahan baku tersebut .Alkohol yang digunakan

Produk biodiesel tergantung pada minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku serta pengolahan pendahuluan dari bahan baku tersebut .Alkohol yang digunakan

Dalam keadaan tidak seimbang, dimana gaya yang berfungsi menahan/melawan lebih kecil dibandingkan dengan gaya-gaya yang mendorong ke bawah, maka akan terjadi suatu

Pondasi harus didesain untuk menahan gaya yang dihasilkan dan mengakomodasi pergerakan yang disalurkan ke struktur oleh gerak tanah desain. Sifat dinamis gaya,