• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedikulosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedikulosis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KOLEJ SAINS KESIHATAN BERSEKUTU

SULTAN AZLAN SHAH

PERAK DARUL RIDZUAN

TAHUN 2 SEMESTER 1,

CASE STUDY ( PENGKAJIAN KES )

TAJUK :

PEDIKULOSIS (PEDIKULOSIS KAPITIS)

NAMA : MUHAMMAD TAUFIQ BIN ALIAS NO MATRIKS : BPP 2014– 2032

NO KAD PENGENALAN : 900612-14-6283

Maklumat Pesakit

(2)

No Daftar : BD 38173 Umur : 12 Tahun Bangsa : India Agama : Tamil

Sekolah : Sekolah Kebangsaan Tamil Klebang, Ipoh.

Latar Belakang

Pedikulosis (iaitu, serangan kutu) sejak prasejarah. Telur-telur kutu adalah fosil-fosil terkenal dan tertua kira-kira 10,000 tahun lama. Pada tiga dekad terakhir, insiden penyakit pedikulosis telah naik berterusan. Bagi perspektif perubatan,

membuat diagnosis dan rawatan serangan kutu adalah salah satu amalan dan tugas-tugas yang paling biasa. Terdapat 3 kitaran hayat ektoparasit yang lazim pada

manusia iaitu Pedikulus capitis humanus ( kutu kepala), Pedikulus corporis humanus ( kutu badan) dan Phthirus pubis ( kutu pubik). Kutu manusia (P humanus dan P

pubis) dijumpai dalam semua negara dan iklim. Ianya di dalam Arthropoda filum,

kelas Insecta, Phthiraptera dan kutu suborder (dikenali sebagai hisap kutu). Mamalia ialah hos untuk semua kutu dan walaupun kutu suka kepada hos manusia, P

humanus juga hidup dan membiak pada babi.

Kutu tanpa sayap mempunyai 3 pasang kaki, setiap hujungnya terdapat talus clawlike untuk menggenggam. Saiz dan bentuk kuku adalah disesuaikan untuk tekstur dan bentuk bulu-bulu dan / atau serat pakaian mereka hinggapi. Kutu manusia mempunyai mouthparts anterior kecil dengan 6 hooklets yang membantu mereka semasa menghisap. Secara umum, makanan kutu kira-kira 5 kali setiap hari bagi lebih kurang 35-45 minit setiap kali. Dalam setiap spesies, kutu betina lebih besar sedikit daripada kutu jantan. Kitaran hayat kutu ialah 30-35 hari dari telur untuk dewasa. Kebiasannya kutu mati akibat dari perut pecah semasa menghisap/makan.

(3)

Pedikulosis adalah penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma), sejenis kutu yang hidup dari darah manusia, pada rambut kepala & kemaluan atau baju. Kutu tersebut akan memberi rasa gatal akibat gigitannya. Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan serangga tak bersayap yang mudah menular dari orang ke orang melalui kontak badan dan pemakaian bersama baju atau barang lainnya.

Pedikulosis kapitis adalah suatu infeksi kulit dan rambut kepala yang

disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis. Selain menyerang kulit dan rambut kepala, pedikulosis dapat pula menyerang badan oleh Pediculus humanus var corporis dan menyerang daerah pubis oleh Phtyrus pubis. Penyakit ini boleh ditemui di seluruh dunia tanpa adanya batasan umur, jenis kelamin, ras, status ekonomi & status sosial.Gejala utama yang sering ditemukan adalah gatal pada kulit kepala terutama pada bahagian belakang telinga dan tengkuk. Pedikulosis kapitis disebut juga kutu kepala atau head lice.

Epidemiologi

Insidens tertinggi pada usia sekitar 3 – 12 tahun. Pedikulosis kapitis lebih sering timbul pada wanita dibandingkan lelaki. Penularan penyakit ini lebih sering melalui kontak kepala dengan kepala, namun dapat juga melalui benda-benda seperti sikat, topi, bantal, dan aksesori rambut yang dipakai secara berganti.

Penjagaan kebersihan yang teruk juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, misalnya jarang membersihkan rambut atau rambut yang panjang pada wanita.

Etiologi

Penyakit pedikulosis kapitis disebabkan oleh parasit subspecies Pediculus humanus var. capitis. Parasit ini termasuk dalam golongan filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Phthiraptera, subordo Anoplura, family Pediculidae dan species Pediculus humanus. Siklus hidup Pediculus humanus capitis melalui telur, larva, nimfa dan dewasa. Satu kutu kepala betina dapat hidup selama 16 hari dan

menghasilkan 50 – 150 telur. Telur berbentuk oval dan umumnya berwarna putih atau kuning.13 telur diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut, yang membawa maksud semakin ke hujung semakin terdapat telur yang lebih matang. Telur kutu memerlukankan 8 – 9 hari untuk menetas.

(4)

Telur yang menetas akan menjadi nimfa. Bentuknya menyerupai kutu dewasa, namun dalam ukuran kecil. Nimfa akan menjadi dewasa 9 – 12 hari sesudah

menetas. Untuk hidup, nimfa harus memperoleh makanan berupa darah.

Pediculus humanus capitis berbentuk seperti biji wijen dengan panjang sekitar 1 – 2 mm, tidak bersayap, memipih di bagian dorsoventral dan memanjang. Parasit ini memiliki 3 pasang kaki yang disesuaikan sebagai pengepit rambut dan mulut

pengisap kecil di bagian anterior yang menjadi bahagian untuk mendapatkan darah. Kutu kepala dapat merayap dengan cepat, di atas 23 cm/minit. Kutu dewasa dapat bertahan hidup sekitar 30 hari di kepala manusia. Kutu mati dalam 1 – 2 hari setelah jatuh dari rambut.

Patogenesis

Masalah kulit kepala terjadi disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan rasa gatal. Sepanjang siklus kehidupannya, larva dan kutu dewasa menyimpan kotorannya di kulit kepala, yang akan menyebabkan timbulnya rasa gatal. Selain itu gatal juga ditimbulkan oleh liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukkan ke dalam kulit semasa menghisap darah. Garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal akan menyebabkan terjadinya erosi dan ekskoriasi sehingga memudahkan terjadinya infeksi sekunder.

Manifestasi Klinikal

Gejala awal yang dominan adalah rasa gatal pada kulit kepala. Rasa gatal dimulai dari yang ringan sehingga rasa gatal yang tidak dapat ditoleransi. Lesi papul yang gatal biasanya terdapat pada bahagian belakang telinga dan bahagian tengkuk leher, akibat garukan pada kulit kepala yang menyebabkan erosi dan ekskoriasi. Terdapatnya infeksi sekunder yang berat menyebabkan terbentuknya pustul, abses.

(5)

Diagnosis pedikulosis kapitis dapat dibuktikan melalui inspeksi pada kulit kepala dan rambut, dengan penemuan kutu atau telur berwarna abu-abu berkilat. Kutu dan telur tersebut dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan mikroskop.

Diagnosa Perbezaan 1. Dermatitis seborika 2. Impetigo krustosa 3. Tinea kapitis Pengurusan 1- Ubat-ubatan (Pedikulosid) : a. Permethrin(1%)

Permethrin 1% cream rinse diberikan ke kulit kepala dan rambut. Awalnya rambut dicuci dengan shampoo nonconditioner kemudian dikeringkan. Lalu diberikan Permethrin 1% cream rinse selama 10 menit kemudian dibilas. Tetapi, disarankan agar pemakaiannya diulang apabila kutu masih ada pada 7-10 hari selepas penggunaannya.

b. Pyrethrin

Pyrethrin adalah merupakan sari daripada bunga chrysanthemum.

Pyrethrin yang dikombinasi dengan piperonyl butoxide adalah neurotoksik untuk kutu tetapi kurang toksik terhadap manusia. Produk ini seperti shampoo dimana diberikan pada rambut yang kering dan dibiarkan selama 10 minit sebelum dibilas. Penggunaan perlu diulang 7-10 hari kemudian untuk membasmi kutu kepala yang baru.

c. Malathion

Ubat malathion organophosphate adalah suatu pembasmi cholinesterase dan telah digunakan selama 20 tahun untuk perubatan kutu kepala. Malathion 0,5% atau 1% digunakan dalam bentuk losyen atau spray. Caranya ialah malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losyen malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disikat dengan

(6)

sikat yang halus dan rapat (serit). Pengubatnan ini perlu diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur.

d. Lindane(1%)

Lindane adalah organochloride yang mempunyai efek toksik terhadap CNS (Central Nervous System) apabila penggunaannya tidak berkesan.

Penggunaannya seperti shampoo dan perlu dibiarkan lebih kurang selama 10 minit dan perlu diulangi dalam 7-10 hari.

2- Perubatan sekitaran/menyeluruh (pencegahan) :

a. Desinfeksi semua perhiasan kepala, syal, mantel, tuala, dan skaf dengan mesin cuci dalam air panas, kemudian keringkan dengan menggunakan udara panas (dijemur). Selain itu, bahan yang akan dibersihkan

dimasukkan ke dalam sebuah beg plastik, diisi dengan pedikulosid lalu disimpan 2-4 minggu. Sisir dan sikat harus direndam dalam air panas selama 5-10 minit. Perabot dan permadani harus dibersihkan dengan vakum.

b. Anggota keluarga dan rakan sekolah juga harus diberi rawatan.

c. Beritahu para guru sekolah apabila terdapat kes ini.

Kesimpulan

Pedikulosis kapitis adalah penyakit pada kulit kepala dan rambut yang disebabkan oleh parasit Pediculus humanus capitis. Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak kepala dengan kepala atau melalui benda-benda seperti sikat, bantal, dan aksesori rambut. Manifestasi klinikal yang sering terjadi adalah gatal pada kulit kepala terutama pada bahagian belakang telinga dan tengkuk leher. Diagnosis dibuktikan berdasarkan inspeksi pada kulit kepala dan helaian rambut bagi menemui kutu yang masih hidup dan telurnya. Perubatan yang dilakukan berupa terapi medikamentosa dan terapi non-medikamentosa. Pencegahan dapat dilakukan terutama dengan menjaga kebersihan rambut, pakaian, serta benda-benda yang dapat menjadi agen penularan.

(7)

Lampiran

Kutu Betina

(8)
(9)

Rujukan  http://emedicine.medscape.com/article/225013-treatment  http://www.anispharmacy.com/  http://www.efarmasi.com.my/contents/selfcare/selfcare.asp?sfcrb=kutu %20kepala.htm  http://ms.wikipedia.org/wiki/Kutu_kepala

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil tangkapan yang menjadi tujuan utama penangkapan oleh nelayan di Kabupaten Kupang adalah ikan kakap dan ikan kerapu dari ketiga alat tangkap tersebut berbeda dengan

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dipondok pesantren Iqra‟ pada tahun 2007 yang menjadi guru untuk mata pelajaran pondok adalah Azwar Munaf sendiri beserta

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media power

Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan izin penulisan skripsi ini..

Perhatian penelitian ini adalah bagaimana persepsi remaja Surabaya terhadap tayangan Korean Wave sebagai budaya populer di Indosiar berdasarkan banyaknya tayangan

Sumber data penelitian ini adalah karangan deskripsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ajibarang.Sumber data ditentukan dengan teknik sampling bertujuan (purposive