HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN
KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI
–
LAKI
DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG”
SKRIPSI
Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan
Disusun oleh:
DINDA RESTIANTI NIM A11300874
Disusun oleh:
TRI YATININGSIH
A11300976
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juli 2017
Tri Yatiningsih 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)
ABSTRAK
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAK –LAKI DI SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar Belakang : Konsumsi rokok di Indosnesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan. Konsumsi rokok di Indonesia juga meningkat secara pesat sebanyak 35,4 % dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mampu memiliki kontrol diri yang baik untuk tidak merokok salah satunyadengan kecerdasan spiritual.Seeorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik dapat melakukan manajemen diri untuk tidak merokok.
Tujuan : Mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki – laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Metode : penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sejumlah 213 mahasiswa yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa dskriptif dan koreltif mengguankan uji kendal tau.
Hasil : Sebagian besar responden dengan kecerdasan spiritual adalah kategori baik (64.8 %). Sebagian besar responden dengan kebiasaan merokok kategori sedang (43,7 %). Ada hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki - laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong (p=0,004)
Kata Kunci : Kecerdasan spiritual, kebiasaan merokok,mahsiswa laki-laki
S1 PROGRAM OF NURSING DEPARTEMENT
MUHMMADIYYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, July 2017
Tri Yatiningsih 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF SPIRITUAL INTELIGENCE TO THE SMOKING HABITS OF MALE STUDENTS AT MUHAMMADIYAH HEALTH
SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Background: Tobacco consumtonin ndonesia has reached an alarming situation. Consumption of cigarettes in Indonesia is also increasing rapidly for all ages 35,4% from year to year. One of the factors that causes a person to have good self-control to not smoke one of them spiritual intelligence. A person who has good spiritual intelligence can do self-management to not smoke.
Objective: To know the relationship of spiritual intelligence to the smoking habits of male students at Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong. Samples totaled 213 students taken in total smapling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using kendal tau test.
Method: Tis research uses correlational method with with cross-sectional approach. Samples totaled 213 students taken in total sampling. Data were analysed using descriptive and correlative analysis using kendal tau test.
Result: Most respondent with spiritual intelligence in the category of good (64,8%). Most respondents with moderate smoking habit (43,7%). There is a relationship of spiritual intelligence with smoking habits of male studedents at Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong (p=0,004).
Keyword: spiritual intelligenc, smoking habits, male students
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi
kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak
mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)
“Hasbunallah Wanimal Wakil”
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-
baik pelindung”
“Seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
“Ridho Allah berada pada ridho kedua orang tuanya, dan murka
Allah (akibat) murka kedua orang tuanya. (HR. At-Tarmizi)”
Yang paling mengerti baik buruknya diri kita adalah kita sendiri
Pelaut ulunng tidak dilahirkan dari lautan yang tenang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allloh yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan
Kecerdasan Spiritual dengan Kebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-laki di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammdiyah Gombong” Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga
peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Kedua Orang tuaku
2. Hj. Herniyatun, S. Kep., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Gombong.
3. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong.
4. Marsito, S. Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Tri Sumarsih, S. Kep., Ns, MNS, selaku pembimbing II yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu,penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang berifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
.
Gombong, Juli 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACK ...vii
MOTTO ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8
B. Kerangka Teori... 28
C. Kerangka Konsep ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian... 30
B. Populasi dan Sampel ... 30
C. Variabel Penelitian ... 31
D. Definisi Operasional... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 32
F. Instrumen Penelitian... 33
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ... 43
H. Teknik Analisa Data ... 36
I. Etika Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 40
B. Pembahasan ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 32
Tabel 3.2. Kisi- kisi kuisioner kecerdasan spiritual ... 33
Tabel 3.3. Kisi-kisi kuisioner kebiasaan merokok mahasiwsa laki-laki ... 34
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi kecerdasan spirtual mahasiswa di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ... 40
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi kebiasaan Merokok Mahasiswa di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ... 41
Tabel 4.3. Hubungan kecerdasan spiritualdengan kebiasaan merokok mahasiswa
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1. Kerangka teori ... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Hubungan Kecerdasan Spiritual Dengan Kebiasaan
Merokok Mahasiswa Laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 2 Kuisioner Kebiasaan Merokok Mahasiswa laki-laki
Lampiran 3 Surat Ijin Studi pendahuluan
Lampiran 4 Lembar Konsul
Lampiran 5 Hasil Uji Reabilitas Kebiasaan Merokok Mahasiswa
Laki-laki
Lampiran 6 Hasil Uji ValiditasKebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-laki
Lampiran 7 Hasil Uji Reabilitas Kecerdasan Spiritual
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan
sempurna, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan
cacar. Sedangkan Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 memberikan batasan
bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(Notoatmodjo, 2010). Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang
merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau
miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari
merokok namun pada kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan.
Pada tahun 2015 dari data WHO terdapat 5 juta orang mati karena penyakit yang
disebabkan oleh rokok. WHO terus mengingatkan bahwa rokok merupakan salah satu
pembunuh paling berbahaya di dunia, dimana rokok merupakan suatu tindakan merusak
diri sendiri yang menyebabkan timbulnya penyakit dan membawa kematian apabila
menghirup racun rokok secara terus menerus atau sama dengan menghirup bakteri-bakteri
penyakit (WHO, 2015).
Berdasarkan data dari The ASEAN Tobacco Control Report tahun 2015 bahwa
Indonesia merupakan negara perokok terbesar di lingkungan negara-negara ASEAN,
yakni sebanyak 57.563 juta orang perokok dari jumlah perokok ASEAN sebanyak 124.691
juta orang perokok. Data Riskesdas 2012, prevalensi merokok di Indonesia naik dari tahun
ke tahun. Prosentase pada penduduk berumur >15 tahun adalah 35,4% aktif merokok
(65,3% laki-laki dan 5,6% wanita), artinya 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok aktif
(Depkes RI, 2012).
Konsumsi rokok di Indonesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan.
Konsumsi rokok di Indonesia juga meningkat secara pesat untuk semua umur dari tahun
ke tahun (Kemenkes, 2014). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 40 tahun 2013, perokok pemula jumlahnya meningkat dua kali dalam 10 tahun
terakhir pada usia 10-14 tahun di tahun 2001 dari 9,5% menjadi 17,5% pada tahun 2010.
Sedangkan perokok pemula usia 15-19 tahun menurun 15,5% dari 58,9% menjadi 43,3%.
2
Golongan yang didapati paling banyak merokok adalah golongan dewasa muda. Indonesia
juga cetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Sebanyak 13,2
persen dari total keseluruhan remaja di Indonesia adalah perokok aktif (Republika, 2015).
Mahasiswa juga termasuk dalam golongan yang merokok ini. Termasuk juga mahasiswa
yang belajar di Fakultas Kesehatan. Walaupun mahasiswa kesehatan mempelajari tentang
bahaya merokok, namun masih juga terdapat mahasiswa fakultas kesehatan yang
merokok. Hal ini akan menjadi masalah kepada mereka pada masa yang akan datang
sebagai tenaga kesehatan karena mereka seharusnya menunjukkan contoh yang baik
kepada pasien untuk menjalani cara hidup yang sehat (Geller et al., 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Rizanna (2010) di Banda Aceh didapatkan bahwa
tantangan terbesar untuk berhenti merokok adalah ketidakberdayaan mengatasi candu
rokok, pengaruh teman sebaya, dan lingkungan sekitar. Responden yang diteliti
mengungkapkan keinginan untuk berhenti merokok. Alasan utama untuk berhenti
merokok adalah masalah keuangan, kesehatan, pengaruh orang terdekat dan faktor agama.
Fenomena perilaku merokok mahasiswa juga merupakan fenomena sosial yang sering kita
jumpai. Lingkungan Universitas merupakan tempat berkumpulnya individu dari berbagai
daerah dengan keunikan sendiri dan tipe kepribadian yang berbeda pula. Cara individu
dalam lingkungan sosialisasi, penyesuaian baru serta stres yang dialaminya berbeda satu
dengan lainnya. Meskipun semua orang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan
akibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah surut dan hampir setiap saat dapat ditemui banyak
orang yang sedang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh
para remaja, khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009). Banyak kerugian yang
ditimbulkan oleh asap rokok dan asap rokok itu sendiri juga dapat mengganggu orang
yang berada di sekitar
Menurut Calhoun dan Acocella (2009) mengemukakan dua alasan yang
mengharuskan individu mengontrol diri secara terus menerus. Pertama, individu hidup
bersama kelompok sehingga dalam memuaskan keinginannya individu harus mengontrol
perilakunya agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain salah satunya dengan tidak
merokok di tempat umum. Kedua, masyarakat mendorong individu untuk secara konstan
menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya. Ketika berusaha memenuhi tuntutan,
dibuatkan pengontrolan diri agar dalam proses pencapaian standar individu tidak
melakukan hal-hal yang menyimpang, salah satunya perilaku merokok.
3
setengah (6juta) disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah
penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah struk. Survey Depkes RI tahun 2012,
mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 8,7% (peringkat ke-3)
menjadi 16% (peringkat pertama. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit
pembuluh darah dan jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung
koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah, otak, dan perifer (Depkes,
2012).
Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mampu memiliki kontrol diri yang
baik dengan memiliki spiritual yang tinggi yaitu manusia dapat melakukan manajemen
diri. Menurut Zohar dan Marshal (2010), seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual
atau spiritual tinggi akan mampu mengendalikan diri sepenuhnya. Kecerdasan spiritual
merupakan kecerdasan yang menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks
makna yang lebih luas. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa
sebagai perangkat internal diri untuk pencerahan jiwa. Seseorang yang memiliki
kecerdasan spiritual yang tinggi mampu memaknai hidup dengan memberi makna positif
pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialami sehingga mampu
membangkitkan jiwanya, melakukan perbuatan dan tindakan yang positif, salah satunya
tindakan tidak merokok. Penelitian Umam (2015) menunjukkan ada pengaruh keaktifan
mengikuti kegiatan kerohanian islam dan kecerdasan spiritual terhadap karakter siswa.
Kecerdasan spiritual yang kurang akan mempersulit seseorang untuk dapat memutuskan
mana yang baik dan yang tidak baik, serta sulit memikirkan kemungkinan yang akan
terjadi (Zohar dan Marshall, 2010).
Kajian tentang pengamalan ajaran agama dapat dikaji dalam religiusitas. Haryati
(2013), menyebutkan bahwa religiositas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan berupa
aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata, serta aktivitas yang tidak tampak yang
terjadi dalam hati seseorang. Tingkat religiusitas dilihat dari keterikatan individu terhadap
agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa individu telah menghayati dan mengaplikasikan
ajaran agamanya, sehingga berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya
salah satunya pandangan hidup untuk tidak merokok demi kesehatan (Ghufron &
Risnawita, 2012
Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Teori
Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan
individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an
4
utama transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin
bila tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 2002).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong merupakan salah satu
institusi pendidikan tinggi ilmu kesehatan di Kota Kebumen yang akan menghasilkan
tenaga kesehatan bidan, perawat dan apoteker. Hasil wawancara awal penulis terhadap 8
(delapan) mahasiswa keperawatan laki-laki didapatkan 4 orang dengan perilaku merokok.
Ketika ditanya apakah tindakan merokok mereka mengganggu lingkungan dan
bertentangan dengan agama mereka mengungkapkan belum mengetahui hal tersebut.
Penelitian tentang kecerdasan spiritual berkaitan dengan kebiasaan merokok mahasiswa
laki-laki belum pernah dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan
kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah ada hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa
laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ?”
C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok
mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kecerdasan spiritual mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
b. Mengetahui kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
D.Manfaat
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah
5
2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
Memberikan pengalaman dan tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis pada
waktu melaksanakan penelitian.
b. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang bahaya merokok dan
faktor-faktor yang dapat mengurangi intensitas merokok salah satunya dengan
meningkatkan kecerdasarn spiritual.
c. Stikes Muhammadiyah Gombong
Memberikan informasi dan bahan referensi bagi penelitian-penelitian
selanjutnya, sebagai informasi tambahan untuk merancang strategi menciptakan
kawasan bebas rokok di kampus
E.Keaslian Penelitian
1. Umam (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh keaktifan mengikuti
kegiatan kerohanian islam dan kecerdasan spiritual terhadap karakter siswa di SMA
Negeri 2 Banguntapan. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 2 Banguntapan, teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling sebanyak 50 siswa. Pengumpuan data menggunakan
angket, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan product moment, dan
uji reliabilitas menggunakan alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Keaktifan mengikuti kegiatan
kerohanian Islam siswa SMAN 2 Banguntapan berada pada kategori sedang (48%). 2)
Kecerdasan spiritual siswa SMAN 2 Banguntapan berada pada kategori tinggi (48%).
3) Karakter siswa SMAN 2 Banguntapan pada kategori sedang (36%). 4) Adanya
pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kerohanian Islam dan kecerdasan spiritual
terhadap karakter siswa SMAN 2 Banguntapan yang ditunjukkan dengan angka
signifikansi 0.000 atau F=15.998. Nilai detrminan R2=0.380 artinya sumbangan
pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kerohanian Islam dan kecerdasan spiritual
terhadap karakter siswa sebesar 38% dan 62% dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah kesamaan tema tentang kecerdasarn
6
2. Rinjani (2014) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara tingkat stres
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki
PSIK UMY”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki.
Penelitian ini merupakan penelitian Korelasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan Total Sampling yang berjumlah 45 mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi di UMY. Instrumen pada penelitian ini menggunakan skala tingkat stres dan
skala perilaku merokok dengan model Likert. Analisa data yang digunakan adalah
Kendall Tau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang ditemukan
pada mahasiswa adalah tingkat stres sedang dengan jumlah 42 orang (93,3%), dan berat
3 orang (6,7%). Selain itu, untuk perilaku merokok baik 7 orang (17,8%), cukup 30
orang (66,7%) dan buruk 8 orang (17,8%). Dari analisa ditemukan bahwa p value
=0,319, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat stres
dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok. Kata Kunci: Tingkat Stres,
Perilaku Merokok, Mahasiswa Laki-laki, Mengerjakan Skripsi. Persamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah kesamaan tema tentang perilaku merokok pada
mahasiwa sedangkan perbedaannya pada sampel, tempat penelitian dan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Aditama.Y.T.(2012). Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI-Press
Agustian, Ary Ginanjar. (2013). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emotional dan Spiritual (ESQ). Jakarta: Penerbit Arya.
Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara
Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bustan, N.M, (2011). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta
Calhoun,J., Acocella, J.R., (2009). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan kemanusiaan. (terjemahan : Satmoko, R.S.,) Semarang : MIP Semarang Press
Depkes RI. (2012). Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok. Promosi Kesehatan, Depkes RI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Depkes RI.(2010). Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Effendi, N., (2008). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Frihartine.W.N, (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada siswa laki
laki di sekolah menengah atas negeri 1. Skripsi. Stikes U’Budiyah Banda Aceh
Geller, E Scott. (2010). The Psychology of Safety Handbook. New York: Lewis Publishers.
Gunarsa, S. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.
Hartaji, Damar A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Hawari, Dadang. (2008). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. (2014). Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
White Mountain Publication.
Khotimah (2014). Hubungan kecerdasan spiritual dengan otonomi profesional perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Al Islam Bandung. Bandung: Universitas Padjadjaran
Kozier. Erb, Berman. Snyder. (2011). Buku Ajar Fondamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.
Leininger, M. & Mcfarland, M. R. (2002). Transcultural Nursing : Concepts, Theories, Research and Practier. McGraw-Hill.
Mu’tadin, Z. (2012). Remaja dan rokok, www.e-psikologi.com. Diambil Pada Tanggal 24 Januari 2016.
Nasution. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Medan: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Papalia, D.E (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) Bagian s/d IX. Jakarta: Kencana
Pasiak (2012). Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains. Bandung: PT Mizan
Republika (2015). Lebih dari tiga juta meninggal karena tembakau dalam setahun. Jakarta: Harian Republika.
Rinjani (2014). Hubungan antara tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki PSIK UMY. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Riwidikdo, H. (2007). Statistika Kesehatan. Mitra Cendekia Press : Yogyakarta
Rizanna. (2010). Puasa sebagai media mengurangi rokok. Diperoleh tanggal 14 Januari 2016 dari http://rizanna.com/index.php/11-tobacco-control/17-remaja-yang-merdeka
Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medik.
Santrock, J.W., (2007). Adolescence-Perkembangan Remaja. Jakarta: Airlangga.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press
Sinetar, Marsha. (2011). Spiritual Intellegence (Kecerdasan Spiritual), Alih Bahasa Susanto Boddhi Dharmo. Jakarta: Alex Media Komputindo
Subanada.(2014). Rokok dan Kesehatan (Edisi Ketiga). Jakarta : UII Pres
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Bandung:. Alfabeta
Susilo, Suko. (2009). Psikologi Sosial. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama
Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
WHO. (2015). WHO report on global adult tobacco survey. At: http://www.who.int.
Yusuf, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Frequencies
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Descriptives
Nonparametric Correlations
Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation
51 24 75
213 15 54 38.74 11.075
213 39 82 67.62 7.544
213
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion
Correlati ons
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKIDI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Kuesioner
1. Identitas Responden
1. Nomor reponden : ... (diisi oleh peneliti)
2. Nama responden : ... ...
3. Usia : ... tahun
4. Alamat : ...
2. Kecerdasan Spiritual
Berikut ini Anda akan diberikan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan kecerdasan
spiritual. Anda diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan teliti. Pada setiap
pernyataan, Anda diminta untuk melingkari pilihan skala yang benar-benar
menggambarkan keadaan diri Anda.
0 = Sama sekali tidak sesuai
1 = Tidak sesuai
2 = Kadang-kadang
3 = Sesuai
4 = Sangat sesuai
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Saya sering bertanya-tanya atau merenung
tentang makna kenyataan
2 Saya mengenali aspek tentang jati pribadi saya
lebih dalam
3 Saya telah menggunakan waktu untuk
merenungkan tujuan/ alasan keberadaan saya
4 Saya mampu masuk kedalam kesadaran yang
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
5 Saya mampu merenung apa yang terjadi setelah
kematian dengan dalam
6 Sulit bagi saya untuk merasakan sesuatu
dibandingkan sesuatu (bersifat fisik, material).
7 Kemampuan saya untuk menemukan makna dan
tujuan dalam hidup itu membantu saya untuk
beradaptasi terhadap situasi yang membuat stress
8 Saya dapat mengendalikan diri ketika saya
memasuki area kesadaran yang lebih dalam
9 Saya telah mengembangkan teori saya tentang
kehidupan, kematian, kenyataan, dan eksistensi
10 Saya sadar akan hubungan yang lebih dalam
antara diri saya sendiri dan orang lain.
11 Saya mampu menentukan tujuan atau alasan
hidup saya
12 Saya mampu bergerak dengan bebas diantara
batas-batas kesadaran.
13 Saya sering merenungkan makna peristiwa dalam
hidup saya
14 Saya menggambarkan diri saya lebih dalam, dari
bagian dari saya (non fisik) yang lebih dalam
15 Ketika saya mengalami kegagalan, saya masih
dapat menemukan hikmah dari kegagalan itu.
16 Saya sering menemukan permasalahan dengan
lebih jelas dalam kesadaran yang lebih tinggi
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
17 Saya sering merenungkan hubungan antara
manusia dan seluruh alam semesta
yang non materi
19 Saya mampu membuat keputusan sesuai dengan
tujuan hidup saya
20 Saya mengenali kualitas orang yang lebih
bermakna dibandingkan dari fisik, kepribadian,
atau emosi.
21 Saya sudah merenungkan dengan lebih dalam
apakah ada atau tidak kekuatan yang lebih besar
(Allah).
22 Saya mengenali dengan aspek nonmaterial
kehidupan membantu saya merasa lebih fokus.
23 Saya mampu menemukan makna dan tujuan
dalam pengalaman saya sehari hari
24 Saya telah mengembangkan teknik saya sendiri
untuk memasuki keadaan kesadaran yang lebih
tinggi.
3. Kebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-Laki
Isilah kuesioner ini dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda.
terus bertambah dari hari ke hari
4 Saya merokok, terutama setelah makan
5 Saya merokok jika mulut saya terasa asam
6 Saya merokok, kapan pun saya mau
7 Saya merokok, baik saat cuaca dingin
maupun panas
8 Saya merokok, terutama saat cuaca dingin
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
9 Saya merokok, terutama saat bersama
teman
10 Saya mengajak teman saya untuk merokok
11 Saya merokok saat sedang sendiri dan juga
saat bersama teman
12 Saya merokok, terutama saat ada teman
yang mengajak untuk merokok
No Pernyataan SL SR KK TP
Dampak rokok
13 Saya merasa pusing jika tidak merokok
dalam satu hari
14 Saya merasa sesak napas setelah merokok
15 Orang di dekat saya mengeluh jika terkena
SAVE OUTFILE='D:\2017\Yati\uji.sav' /COMPRESSED. CROSSTABS /TABLES=VAR00004 BY VAR00003 /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=BTAU /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 08-Sep-2017 05:59:35
Comments
Input Data D:\2017\Yati\uji.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
213
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all
the cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=VAR00004 BY VAR00003
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=BTAU
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 0:00:00.015
Elapsed Time 0:00:00.016
Dimensions Requested 2
Case Processing Summary
Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation
Kebiasaan Merokok Mahasiswa
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
70.8% .0%
% of Total 47.9% .0%
Total Count 144 11
% within Kecerdasan
Spiritual Mahasiswa
67.6% 5.2%
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
100.0% 100.0%
% of Total 67.6% 5.2%
Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation
Kebiasaan
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
% within Kebiasaan Merokok
% within Kebiasaan Merokok
Mahasiswa
100.0% 100.0%
% of Total 27.2% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b -.157 .068 -2.272 .023
N of Valid Cases 213
a. Not assuming the null hypothesis.
CROSSTABS /TABLES=VAR00005 BY VAR00004 /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 08-Sep-2017 06:01:36
Comments
Input Data D:\2017\Yati\uji.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
213
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all
the cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=VAR00005 BY VAR00004
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 0:00:00.016
Elapsed Time 0:00:00.016
Dimensions Requested 2
Cells Available 131071
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Prodi * Kecerdasan Spiritual
Mahasiswa
213 100.0% 0 .0% 213 100.0%
Prodi * Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Crosstabulation