• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI –LAKI DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI –LAKI DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN

KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI

LAKI

DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG”

SKRIPSI

Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan

Program Studi S1 Keperawatan

Disusun oleh:

DINDA RESTIANTI NIM A11300874

Disusun oleh:

TRI YATININGSIH

A11300976

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juli 2017

Tri Yatiningsih 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)

ABSTRAK

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAK –LAKI DI SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar Belakang : Konsumsi rokok di Indosnesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan. Konsumsi rokok di Indonesia juga meningkat secara pesat sebanyak 35,4 % dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mampu memiliki kontrol diri yang baik untuk tidak merokok salah satunyadengan kecerdasan spiritual.Seeorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik dapat melakukan manajemen diri untuk tidak merokok.

Tujuan : Mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki – laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Metode : penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sejumlah 213 mahasiswa yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa dskriptif dan koreltif mengguankan uji kendal tau.

Hasil : Sebagian besar responden dengan kecerdasan spiritual adalah kategori baik (64.8 %). Sebagian besar responden dengan kebiasaan merokok kategori sedang (43,7 %). Ada hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki - laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong (p=0,004)

Kata Kunci : Kecerdasan spiritual, kebiasaan merokok,mahsiswa laki-laki

(7)

S1 PROGRAM OF NURSING DEPARTEMENT

MUHMMADIYYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, July 2017

Tri Yatiningsih 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)

ABSTRACT

RELATIONSHIP OF SPIRITUAL INTELIGENCE TO THE SMOKING HABITS OF MALE STUDENTS AT MUHAMMADIYAH HEALTH

SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Background: Tobacco consumtonin ndonesia has reached an alarming situation. Consumption of cigarettes in Indonesia is also increasing rapidly for all ages 35,4% from year to year. One of the factors that causes a person to have good self-control to not smoke one of them spiritual intelligence. A person who has good spiritual intelligence can do self-management to not smoke.

Objective: To know the relationship of spiritual intelligence to the smoking habits of male students at Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong. Samples totaled 213 students taken in total smapling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using kendal tau test.

Method: Tis research uses correlational method with with cross-sectional approach. Samples totaled 213 students taken in total sampling. Data were analysed using descriptive and correlative analysis using kendal tau test.

Result: Most respondent with spiritual intelligence in the category of good (64,8%). Most respondents with moderate smoking habit (43,7%). There is a relationship of spiritual intelligence with smoking habits of male studedents at Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong (p=0,004).

Keyword: spiritual intelligenc, smoking habits, male students

(8)

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi

kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat

buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak

mengetahui”

(Al-Baqarah: 216)

“Hasbunallah Wanimal Wakil”

Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-

baik pelindung

“Seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

“Ridho Allah berada pada ridho kedua orang tuanya, dan murka

Allah (akibat) murka kedua orang tuanya. (HR. At-Tarmizi)”

Yang paling mengerti baik buruknya diri kita adalah kita sendiri

Pelaut ulunng tidak dilahirkan dari lautan yang tenang

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allloh yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah

–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan

Kecerdasan Spiritual dengan Kebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-laki di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammdiyah Gombong” Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga

peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua Orang tuaku

2. Hj. Herniyatun, S. Kep., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

4. Marsito, S. Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Tri Sumarsih, S. Kep., Ns, MNS, selaku pembimbing II yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

6. Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

(10)

8. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu,penulis ucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang berifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

.

Gombong, Juli 2017

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACK ...vii

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8

B. Kerangka Teori... 28

C. Kerangka Konsep ... 29

(12)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Variabel Penelitian ... 31

D. Definisi Operasional... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Instrumen Penelitian... 33

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ... 43

H. Teknik Analisa Data ... 36

I. Etika Penelitian ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 32

Tabel 3.2. Kisi- kisi kuisioner kecerdasan spiritual ... 33

Tabel 3.3. Kisi-kisi kuisioner kebiasaan merokok mahasiwsa laki-laki ... 34

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi kecerdasan spirtual mahasiswa di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ... 40

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi kebiasaan Merokok Mahasiswa di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ... 41

Tabel 4.3. Hubungan kecerdasan spiritualdengan kebiasaan merokok mahasiswa

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Kerangka teori ... 28

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Hubungan Kecerdasan Spiritual Dengan Kebiasaan

Merokok Mahasiswa Laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong

Lampiran 2 Kuisioner Kebiasaan Merokok Mahasiswa laki-laki

Lampiran 3 Surat Ijin Studi pendahuluan

Lampiran 4 Lembar Konsul

Lampiran 5 Hasil Uji Reabilitas Kebiasaan Merokok Mahasiswa

Laki-laki

Lampiran 6 Hasil Uji ValiditasKebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-laki

Lampiran 7 Hasil Uji Reabilitas Kecerdasan Spiritual

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan

sempurna, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan

cacar. Sedangkan Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 memberikan batasan

bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis

(Notoatmodjo, 2010). Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang

merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau

miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari

merokok namun pada kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan.

Pada tahun 2015 dari data WHO terdapat 5 juta orang mati karena penyakit yang

disebabkan oleh rokok. WHO terus mengingatkan bahwa rokok merupakan salah satu

pembunuh paling berbahaya di dunia, dimana rokok merupakan suatu tindakan merusak

diri sendiri yang menyebabkan timbulnya penyakit dan membawa kematian apabila

menghirup racun rokok secara terus menerus atau sama dengan menghirup bakteri-bakteri

penyakit (WHO, 2015).

Berdasarkan data dari The ASEAN Tobacco Control Report tahun 2015 bahwa

Indonesia merupakan negara perokok terbesar di lingkungan negara-negara ASEAN,

yakni sebanyak 57.563 juta orang perokok dari jumlah perokok ASEAN sebanyak 124.691

juta orang perokok. Data Riskesdas 2012, prevalensi merokok di Indonesia naik dari tahun

ke tahun. Prosentase pada penduduk berumur >15 tahun adalah 35,4% aktif merokok

(65,3% laki-laki dan 5,6% wanita), artinya 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok aktif

(Depkes RI, 2012).

Konsumsi rokok di Indonesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan.

Konsumsi rokok di Indonesia juga meningkat secara pesat untuk semua umur dari tahun

ke tahun (Kemenkes, 2014). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 40 tahun 2013, perokok pemula jumlahnya meningkat dua kali dalam 10 tahun

terakhir pada usia 10-14 tahun di tahun 2001 dari 9,5% menjadi 17,5% pada tahun 2010.

Sedangkan perokok pemula usia 15-19 tahun menurun 15,5% dari 58,9% menjadi 43,3%.

(17)

2

Golongan yang didapati paling banyak merokok adalah golongan dewasa muda. Indonesia

juga cetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Sebanyak 13,2

persen dari total keseluruhan remaja di Indonesia adalah perokok aktif (Republika, 2015).

Mahasiswa juga termasuk dalam golongan yang merokok ini. Termasuk juga mahasiswa

yang belajar di Fakultas Kesehatan. Walaupun mahasiswa kesehatan mempelajari tentang

bahaya merokok, namun masih juga terdapat mahasiswa fakultas kesehatan yang

merokok. Hal ini akan menjadi masalah kepada mereka pada masa yang akan datang

sebagai tenaga kesehatan karena mereka seharusnya menunjukkan contoh yang baik

kepada pasien untuk menjalani cara hidup yang sehat (Geller et al., 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Rizanna (2010) di Banda Aceh didapatkan bahwa

tantangan terbesar untuk berhenti merokok adalah ketidakberdayaan mengatasi candu

rokok, pengaruh teman sebaya, dan lingkungan sekitar. Responden yang diteliti

mengungkapkan keinginan untuk berhenti merokok. Alasan utama untuk berhenti

merokok adalah masalah keuangan, kesehatan, pengaruh orang terdekat dan faktor agama.

Fenomena perilaku merokok mahasiswa juga merupakan fenomena sosial yang sering kita

jumpai. Lingkungan Universitas merupakan tempat berkumpulnya individu dari berbagai

daerah dengan keunikan sendiri dan tipe kepribadian yang berbeda pula. Cara individu

dalam lingkungan sosialisasi, penyesuaian baru serta stres yang dialaminya berbeda satu

dengan lainnya. Meskipun semua orang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan

akibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah surut dan hampir setiap saat dapat ditemui banyak

orang yang sedang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh

para remaja, khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009). Banyak kerugian yang

ditimbulkan oleh asap rokok dan asap rokok itu sendiri juga dapat mengganggu orang

yang berada di sekitar

Menurut Calhoun dan Acocella (2009) mengemukakan dua alasan yang

mengharuskan individu mengontrol diri secara terus menerus. Pertama, individu hidup

bersama kelompok sehingga dalam memuaskan keinginannya individu harus mengontrol

perilakunya agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain salah satunya dengan tidak

merokok di tempat umum. Kedua, masyarakat mendorong individu untuk secara konstan

menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya. Ketika berusaha memenuhi tuntutan,

dibuatkan pengontrolan diri agar dalam proses pencapaian standar individu tidak

melakukan hal-hal yang menyimpang, salah satunya perilaku merokok.

(18)

3

setengah (6juta) disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah

penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah struk. Survey Depkes RI tahun 2012,

mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 8,7% (peringkat ke-3)

menjadi 16% (peringkat pertama. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit

pembuluh darah dan jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung

koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah, otak, dan perifer (Depkes,

2012).

Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mampu memiliki kontrol diri yang

baik dengan memiliki spiritual yang tinggi yaitu manusia dapat melakukan manajemen

diri. Menurut Zohar dan Marshal (2010), seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual

atau spiritual tinggi akan mampu mengendalikan diri sepenuhnya. Kecerdasan spiritual

merupakan kecerdasan yang menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks

makna yang lebih luas. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa

sebagai perangkat internal diri untuk pencerahan jiwa. Seseorang yang memiliki

kecerdasan spiritual yang tinggi mampu memaknai hidup dengan memberi makna positif

pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialami sehingga mampu

membangkitkan jiwanya, melakukan perbuatan dan tindakan yang positif, salah satunya

tindakan tidak merokok. Penelitian Umam (2015) menunjukkan ada pengaruh keaktifan

mengikuti kegiatan kerohanian islam dan kecerdasan spiritual terhadap karakter siswa.

Kecerdasan spiritual yang kurang akan mempersulit seseorang untuk dapat memutuskan

mana yang baik dan yang tidak baik, serta sulit memikirkan kemungkinan yang akan

terjadi (Zohar dan Marshall, 2010).

Kajian tentang pengamalan ajaran agama dapat dikaji dalam religiusitas. Haryati

(2013), menyebutkan bahwa religiositas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan berupa

aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata, serta aktivitas yang tidak tampak yang

terjadi dalam hati seseorang. Tingkat religiusitas dilihat dari keterikatan individu terhadap

agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa individu telah menghayati dan mengaplikasikan

ajaran agamanya, sehingga berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya

salah satunya pandangan hidup untuk tidak merokok demi kesehatan (Ghufron &

Risnawita, 2012

Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Teori

Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan

individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an

(19)

4

utama transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin

bila tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 2002).

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong merupakan salah satu

institusi pendidikan tinggi ilmu kesehatan di Kota Kebumen yang akan menghasilkan

tenaga kesehatan bidan, perawat dan apoteker. Hasil wawancara awal penulis terhadap 8

(delapan) mahasiswa keperawatan laki-laki didapatkan 4 orang dengan perilaku merokok.

Ketika ditanya apakah tindakan merokok mereka mengganggu lingkungan dan

bertentangan dengan agama mereka mengungkapkan belum mengetahui hal tersebut.

Penelitian tentang kecerdasan spiritual berkaitan dengan kebiasaan merokok mahasiswa

laki-laki belum pernah dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan

kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah ada hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok mahasiswa

laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong ?”

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan kebiasaan merokok

mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kecerdasan spiritual mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong

b. Mengetahui kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

D.Manfaat

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah

(20)

5

2. Secara Praktis

a. Bagi Penulis

Memberikan pengalaman dan tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis pada

waktu melaksanakan penelitian.

b. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang bahaya merokok dan

faktor-faktor yang dapat mengurangi intensitas merokok salah satunya dengan

meningkatkan kecerdasarn spiritual.

c. Stikes Muhammadiyah Gombong

Memberikan informasi dan bahan referensi bagi penelitian-penelitian

selanjutnya, sebagai informasi tambahan untuk merancang strategi menciptakan

kawasan bebas rokok di kampus

E.Keaslian Penelitian

1. Umam (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh keaktifan mengikuti

kegiatan kerohanian islam dan kecerdasan spiritual terhadap karakter siswa di SMA

Negeri 2 Banguntapan. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 2 Banguntapan, teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling sebanyak 50 siswa. Pengumpuan data menggunakan

angket, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan product moment, dan

uji reliabilitas menggunakan alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Keaktifan mengikuti kegiatan

kerohanian Islam siswa SMAN 2 Banguntapan berada pada kategori sedang (48%). 2)

Kecerdasan spiritual siswa SMAN 2 Banguntapan berada pada kategori tinggi (48%).

3) Karakter siswa SMAN 2 Banguntapan pada kategori sedang (36%). 4) Adanya

pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kerohanian Islam dan kecerdasan spiritual

terhadap karakter siswa SMAN 2 Banguntapan yang ditunjukkan dengan angka

signifikansi 0.000 atau F=15.998. Nilai detrminan R2=0.380 artinya sumbangan

pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kerohanian Islam dan kecerdasan spiritual

terhadap karakter siswa sebesar 38% dan 62% dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan

dengan penelitian yang akan dilakukan adalah kesamaan tema tentang kecerdasarn

(21)

6

2. Rinjani (2014) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara tingkat stres

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki

PSIK UMY”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki.

Penelitian ini merupakan penelitian Korelasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan Total Sampling yang berjumlah 45 mahasiswa yang sedang mengerjakan

skripsi di UMY. Instrumen pada penelitian ini menggunakan skala tingkat stres dan

skala perilaku merokok dengan model Likert. Analisa data yang digunakan adalah

Kendall Tau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang ditemukan

pada mahasiswa adalah tingkat stres sedang dengan jumlah 42 orang (93,3%), dan berat

3 orang (6,7%). Selain itu, untuk perilaku merokok baik 7 orang (17,8%), cukup 30

orang (66,7%) dan buruk 8 orang (17,8%). Dari analisa ditemukan bahwa p value

=0,319, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat stres

dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok. Kata Kunci: Tingkat Stres,

Perilaku Merokok, Mahasiswa Laki-laki, Mengerjakan Skripsi. Persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah kesamaan tema tentang perilaku merokok pada

mahasiwa sedangkan perbedaannya pada sampel, tempat penelitian dan waktu

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama.Y.T.(2012). Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI-Press

Agustian, Ary Ginanjar. (2013). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emotional dan Spiritual (ESQ). Jakarta: Penerbit Arya.

Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara

Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bustan, N.M, (2011). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

Calhoun,J., Acocella, J.R., (2009). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan kemanusiaan. (terjemahan : Satmoko, R.S.,) Semarang : MIP Semarang Press

Depkes RI. (2012). Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok. Promosi Kesehatan, Depkes RI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Depkes RI.(2010). Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Effendi, N., (2008). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Frihartine.W.N, (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada siswa laki

laki di sekolah menengah atas negeri 1. Skripsi. Stikes U’Budiyah Banda Aceh

Geller, E Scott. (2010). The Psychology of Safety Handbook. New York: Lewis Publishers.

Gunarsa, S. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Hartaji, Damar A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hawari, Dadang. (2008). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Kemenkes RI. (2014). Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

(23)

White Mountain Publication.

Khotimah (2014). Hubungan kecerdasan spiritual dengan otonomi profesional perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Al Islam Bandung. Bandung: Universitas Padjadjaran

Kozier. Erb, Berman. Snyder. (2011). Buku Ajar Fondamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.

Leininger, M. & Mcfarland, M. R. (2002). Transcultural Nursing : Concepts, Theories, Research and Practier. McGraw-Hill.

Mu’tadin, Z. (2012). Remaja dan rokok, www.e-psikologi.com. Diambil Pada Tanggal 24 Januari 2016.

Nasution. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Medan: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.

Papalia, D.E (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) Bagian s/d IX. Jakarta: Kencana

Pasiak (2012). Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains. Bandung: PT Mizan

Republika (2015). Lebih dari tiga juta meninggal karena tembakau dalam setahun. Jakarta: Harian Republika.

Rinjani (2014). Hubungan antara tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok mahasiswa laki-laki PSIK UMY. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Riwidikdo, H. (2007). Statistika Kesehatan. Mitra Cendekia Press : Yogyakarta

(24)

Rizanna. (2010). Puasa sebagai media mengurangi rokok. Diperoleh tanggal 14 Januari 2016 dari http://rizanna.com/index.php/11-tobacco-control/17-remaja-yang-merdeka

Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medik.

Santrock, J.W., (2007). Adolescence-Perkembangan Remaja. Jakarta: Airlangga.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

Sinetar, Marsha. (2011). Spiritual Intellegence (Kecerdasan Spiritual), Alih Bahasa Susanto Boddhi Dharmo. Jakarta: Alex Media Komputindo

Subanada.(2014). Rokok dan Kesehatan (Edisi Ketiga). Jakarta : UII Pres

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Bandung:. Alfabeta

Susilo, Suko. (2009). Psikologi Sosial. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama

Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

WHO. (2015). WHO report on global adult tobacco survey. At: http://www.who.int.

Yusuf, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(25)

Frequencies

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

(26)

Descriptives

Nonparametric Correlations

Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation

51 24 75

213 15 54 38.74 11.075

213 39 82 67.62 7.544

213

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion

Correlati ons

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

(27)

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKIDI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG

Kuesioner

1. Identitas Responden

1. Nomor reponden : ... (diisi oleh peneliti)

2. Nama responden : ... ...

3. Usia : ... tahun

4. Alamat : ...

2. Kecerdasan Spiritual

Berikut ini Anda akan diberikan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan kecerdasan

spiritual. Anda diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan teliti. Pada setiap

pernyataan, Anda diminta untuk melingkari pilihan skala yang benar-benar

menggambarkan keadaan diri Anda.

0 = Sama sekali tidak sesuai

1 = Tidak sesuai

2 = Kadang-kadang

3 = Sesuai

4 = Sangat sesuai

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Saya sering bertanya-tanya atau merenung

tentang makna kenyataan

2 Saya mengenali aspek tentang jati pribadi saya

lebih dalam

3 Saya telah menggunakan waktu untuk

merenungkan tujuan/ alasan keberadaan saya

4 Saya mampu masuk kedalam kesadaran yang

(28)

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

5 Saya mampu merenung apa yang terjadi setelah

kematian dengan dalam

6 Sulit bagi saya untuk merasakan sesuatu

dibandingkan sesuatu (bersifat fisik, material).

7 Kemampuan saya untuk menemukan makna dan

tujuan dalam hidup itu membantu saya untuk

beradaptasi terhadap situasi yang membuat stress

8 Saya dapat mengendalikan diri ketika saya

memasuki area kesadaran yang lebih dalam

9 Saya telah mengembangkan teori saya tentang

kehidupan, kematian, kenyataan, dan eksistensi

10 Saya sadar akan hubungan yang lebih dalam

antara diri saya sendiri dan orang lain.

11 Saya mampu menentukan tujuan atau alasan

hidup saya

12 Saya mampu bergerak dengan bebas diantara

batas-batas kesadaran.

13 Saya sering merenungkan makna peristiwa dalam

hidup saya

14 Saya menggambarkan diri saya lebih dalam, dari

bagian dari saya (non fisik) yang lebih dalam

15 Ketika saya mengalami kegagalan, saya masih

dapat menemukan hikmah dari kegagalan itu.

16 Saya sering menemukan permasalahan dengan

lebih jelas dalam kesadaran yang lebih tinggi

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

17 Saya sering merenungkan hubungan antara

manusia dan seluruh alam semesta

(29)

yang non materi

19 Saya mampu membuat keputusan sesuai dengan

tujuan hidup saya

20 Saya mengenali kualitas orang yang lebih

bermakna dibandingkan dari fisik, kepribadian,

atau emosi.

21 Saya sudah merenungkan dengan lebih dalam

apakah ada atau tidak kekuatan yang lebih besar

(Allah).

22 Saya mengenali dengan aspek nonmaterial

kehidupan membantu saya merasa lebih fokus.

23 Saya mampu menemukan makna dan tujuan

dalam pengalaman saya sehari hari

24 Saya telah mengembangkan teknik saya sendiri

untuk memasuki keadaan kesadaran yang lebih

tinggi.

3. Kebiasaan Merokok Mahasiswa Laki-Laki

Isilah kuesioner ini dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda.

terus bertambah dari hari ke hari

(30)

4 Saya merokok, terutama setelah makan

5 Saya merokok jika mulut saya terasa asam

6 Saya merokok, kapan pun saya mau

7 Saya merokok, baik saat cuaca dingin

maupun panas

8 Saya merokok, terutama saat cuaca dingin

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok

9 Saya merokok, terutama saat bersama

teman

10 Saya mengajak teman saya untuk merokok

11 Saya merokok saat sedang sendiri dan juga

saat bersama teman

12 Saya merokok, terutama saat ada teman

yang mengajak untuk merokok

No Pernyataan SL SR KK TP

Dampak rokok

13 Saya merasa pusing jika tidak merokok

dalam satu hari

14 Saya merasa sesak napas setelah merokok

15 Orang di dekat saya mengeluh jika terkena

(31)
(32)
(33)

SAVE OUTFILE='D:\2017\Yati\uji.sav' /COMPRESSED. CROSSTABS /TABLES=VAR00004 BY VAR00003 /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=BTAU /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 08-Sep-2017 05:59:35

Comments

Input Data D:\2017\Yati\uji.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

213

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all

the cases with valid data in the specified

range(s) for all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=VAR00004 BY VAR00003

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=BTAU

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW

COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 0:00:00.015

Elapsed Time 0:00:00.016

Dimensions Requested 2

(34)

Case Processing Summary

Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation

Kebiasaan Merokok Mahasiswa

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

70.8% .0%

% of Total 47.9% .0%

Total Count 144 11

(35)

% within Kecerdasan

Spiritual Mahasiswa

67.6% 5.2%

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

100.0% 100.0%

% of Total 67.6% 5.2%

Kecerdasan Spiritual Mahasiswa * Kebiasaan Merokok Mahasiswa Crosstabulation

Kebiasaan

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

% within Kebiasaan Merokok

(36)

% within Kebiasaan Merokok

Mahasiswa

100.0% 100.0%

% of Total 27.2% 100.0%

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b -.157 .068 -2.272 .023

N of Valid Cases 213

a. Not assuming the null hypothesis.

(37)

CROSSTABS /TABLES=VAR00005 BY VAR00004 /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 08-Sep-2017 06:01:36

Comments

Input Data D:\2017\Yati\uji.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

213

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all

the cases with valid data in the specified

range(s) for all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=VAR00005 BY VAR00004

/FORMAT=AVALUE TABLES

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW

COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.016

Dimensions Requested 2

Cells Available 131071

(38)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Prodi * Kecerdasan Spiritual

Mahasiswa

213 100.0% 0 .0% 213 100.0%

Prodi * Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Crosstabulation

(39)
(40)

Gambar

Tabel 4.3. Hubungan kecerdasan spiritualdengan kebiasaan merokok mahasiswa
Gambar 3. 2. Kerangka konsep ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Lebih jauh, pada negara-negara berkembang dengan kelembagaan ekonomi yang masih lemah, ekspektasi terjadinya risiko fiskal akan mempengaruhi perilaku agen-agen ekonomi

yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,. pemerintah,

[r]

Tujuannya adalah untuk merancang dan membuat mesin jahit otomatis berbasis mikrokontroler atmega 8535 serta merancang dan membuat mesin jahit yang bisa diatur

Berdasarkan hasil analisis respon petani secara keseluruhan dari aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan terhadap UPJA Bukit Raya sebesar 3,48 yang berada dalam

c.. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa renovasi berpengaruh terhadap wisatawan sehingga hipotesis awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

Berdasarkan tinjauan kebijakan moneter maret 2017, Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya diperkirakan tumbuh relatif tetap kuat didorong

Nilai TBE yang paling tinggi 389,27 terdapat pada sampel 35 dengan kemiringan 23,1 % ,vegetasi kopi, tanpa tindakan konservasi, kedalaman efektipnya 95 cm dengan