• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Bab I Enti Priyatin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Bab I Enti Priyatin"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Tuhan bukan hanya sebagai makhluk individu, tetapi juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam kehidupan, manusia sering kali menemukan masalah baik yang berkaitan dengan manusia maupun yang berkaitan dengan Tuhan seperti halnya masalah agama. Permasalahan agama menjadi penting dalam suatu kehidupan bernegara karena agama menjadi dasar manusia untuk menjalankan kehidupan yang di dalamnya terdapat norma-norma yang mengatur semua hal tentang kehidupan agamanya.

Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini banyak permasalahan tentang kehidupan beragama yang menyimpang seperti halnya, munculnya paham-paham baru dalam beragama. Agama tidak lagi menjadi penyejuk dan pengayom mereka, tetapi menjadi bagian dalam bentuk-bentuk ratapan yang seakan-akan diintrodusir oleh normatif agama dan kekuasaan elit agama yang menopang kebijakan negara tak berkeadilan dan mensejahterakan rakyat (Qodir, 2011: 18). Elit agama menjadi lebih sibuk mengurusi kepentingan kelompok daripada kepentingan orang banyak (rakyat) yang menderita.

(2)

hidupnya lebih sejahtera dari sebelumnya. Ajaran-ajaran baru tentang beragama yang sesat seperti halnya, mengaku bahwa ada nabi setelah nabi Muhammad SAW. Padahal telah diketahui bahwasanya nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus Allah ke bumi. Adanya fatwa-fatwa baru yang muncul selaras dengan permasalahan yang terjadi karena tidak ada hukumnya dalam Al-Quran dan sunah Rasul.

Persoalan keagamaan sangat disorot dalam kehidupan karena merupakan keyakinan dan kepercayaan yang dianut manusia yang apabila salah satu dilecehkan atas nama agama maka akan terjadi perpecahan. Oleh sebab itu, kritik sosial kegamaan pada saat ini banyak disampaikan melalui sebuah karya sastra. Di dalamnya terdapat sikap dan tingkah laku beragama manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang ditulis oleh pengarang. Seperti halnya, novel-novel yang ditulis oleh Habiburahman EL-Shirazy tentang kehidupan poligami dan cara bergaul antara perempuan dan laki-laki dalam hukum Islam. Oleh sebab itu, karya sastra merupakan media fiktif yang berlatar belakang kehidupan nyata sehingga isinya mengajarkan tentang cara menjalani kehidupan manusia dalam bermasyarakat.

(3)

sebutan bagi anak kiyai. Ia merupakan seorang ulama yang sudah tidak asing lagi di masyarakat. Selain dikenal sebagai ulama, ia dikenal sebagai penulis, novelis, pelukis, budayawan, dan cendikiawan muslim. Cerpen karyanya sudah populer di masyarakat yang di dalamnya terdapat pembelajaran tentang kehidupan beragama khususnya agama Islam.

Tema cerpennya didominasi dengan kondisi sosial keagamaan yang ada pada masyarakat, yakni kehidupan beragama. Di dalamnya terdapat kritik sosial keagamaan misalnya apabila seseorang dalam rumahnya memelihara anjing itu najis dan malaikat tidak mau datang ke rumah orang yang ada anjingnya. Munculnya orang yang mengaku nabi dan ajaran baru yang di dalamnya mengajarkan tata cara beragama yang tidak sesuai dengan syariat Islam, cara menghapus dosa dengan membakar diri dengan spirtus. Padahal telah diketahui cara menghilangkan dosa dengan cara ibadah kepada Allah SWT. Apabila dihubungkan dengan dunia nyata kejadian tersebut sudah ada sejak zaman Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa Nabi, muncul Nabi palsu di Yaman bernama Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al-Kadzdzab, atau yang lebih dikenal sebagai Al-Aswad Al-Ansi. Di Indonesia muncul seorang Lia Eden yang mengaku dirinya adalah seorang nabi yang dibimbing langsung oleh malaikat Jibril, sehingga ia di penjara sampai dua tahun lamanya.

(4)

Mustofa Bisri tema yang diangkat menyangkut fenomena sosial dan spiritual yang sangat dekat dengan realitas masyarakat. Fenomena yang banyak muncul dalam tulisannya berupa dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi di sekeliling kita.

Dalam mengungkapkan ide kreatifnya A. Mustofa Bisri memiliki kekhasan tersendiri. Cerpennya mengungkapkan kehidupan yang mengandung unsur agama. Dalam menggambarkan cerita tidak hanya melalui hubungan manusia dengan manusia (hablum minnannas) sebagai makhluk sosial tetapi juga melalui hubungan antara manusia dengan Allah SWT (hablum minallah), sehingga pesannya dapat tersampaikan kepada pembaca. Cerpen-cerpennya memiliki ciri tersendiri yaitu bahasanya yang sederhana dan merupakan percakapan sehari-hari, sehingga tidak terkesan diindah-indahkan tetapi di balik itu semua memiliki nilai yang sarat akan pesan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kritik sosial keagamaan secara detail maka penelitian ini akan mengkaji secara empirik.

Peneliti melakukan penelitian mengenai kritik sosial keagamaan berkaitan dengan kehidupan masyarakat dalam cerpen yang diceritakan pengarang, kemudian merelasikan dengan fenomena kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Penelitian mengenai kritik sosial keagamaan nantinya diharapkan agar pembaca dapat meningkatkan rohaniahnya untuk menghadapi segala segi kehidupan beragama yang berlaku dalam masyarakat, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu pengalaman untuk memperluas pengetahuan tentang ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti kumpulan

cerpen Lukisan Kaligrafi dengan judul Kritik Sosial Keagamaan dalam kumpulan

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat

dirumuskan permasalahn sebagai berikut.

1. Kritik sosial keagamaan apa sajakah yang terdapat dalam kumpulan cerpen

Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri?

2. Bagaimana relasi kritik sosial keagamaan yang terdapat dalam kumpulan cerpen

Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri dengan kehidupan masyarakat yang

sebenarnya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan kritik sosial keagamaan yang terdapat dalam kumpulan cerpen

Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri.

2. Mendeskripsikan relasi kritik sosial keagamaan yang terdapat dalam kumpulan

cerpen Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri dengan kehidupan masyarakat

yang sebenarnya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu praktis dan

teoritis.

1. Manfaat praktis

(6)

b. Bagi kalangan akademik, penelitian ini dapat menjadi referensi dan acuan untuk

menganalisis cerpen yang di dalamnya terkandung kritik sosial keagamaan.

2. Manfaat teoretis

a. Memberikan sumbangan terhadap ilmu sastra, khususnya telaah karya sastra.

b. Menjadi bahan pertimbangan penikmat serta pembaca sastra dalam mengungkapkan kritik sosial keagamaan Islam yang ada dalam cerpen.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan kesusastraan, sehingga dapat merangsang penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh dalam konteks kritik sosial keagamaan dalam cerpen, terutama dalam kaitannya denagn pencapaian tujuan.

E. Sistematika

Sistematika penelitian yang berjudul “Kritik sosial keagamaan dalam kumpulan cerpen Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri”, secara keseluruhan terbagi atas lima bab, yaitu:

(7)

Bab dua berisi tinjauan pustaka dan landasan teori, dalam penelitian ini akan ditemukan hal baru. Landasan teori mendeskripsikan teori yang akan digunakan untuk penelitian ini.

Bab tiga berisi tentang metode penelitian, metode yang penulis gunakan secara rinci mengenai bab tiga yakni, data dan sumber penelitian, pendekatan penelitian, teknis analisis data, metode penelitian, dan langkah penelitian.

Bab empat, adalah analisis mengenai kritik sosial keagamaan dalam kumpulan cerpen Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri. Pembahasan mengenai kritik sosial agama menggunakan pendekaran sosiologi. Pengungkapan mengenai krirtik sosial keagamaan dalam cerpen, kemudian dihubungkan dengan kenyataan sebenarnya di kehidupan nyata.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan judul yang dikemukakan, yaitu Problematika Sosial Remaja dalam Kumpulan Cerpen Bukan Karena Aku Tak Cinta karya Eko Sri Israhayu dan saran

Fenomena yang berkaitan kinerja guru SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen ditandai faktor yang menyebabkan penurunan dan kurang optimalnya kinerja guru ini ditekankan pada

Melalui pemahaman wacana multikultural dan kemudian dilakukan langkah kritik wacana multikultural dalam buku teks sejarah dapat ditemukan format yang relatif

Melihat fenomena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penulis kemudian tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan apa yang dikeluarkan oleh

Maka dengan perkembangan sosial, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan, sistem Ie yang menjadi dasar dari pengelolaan kehidupan masyarakat desa mengalami pergeseran dan menyerap

Dunia sastra ini berkaitan dengan wujud dan unsur kebudayaan Bali dalam kumpulan cerpen Perempuan yang Mengawini Keris terutama bagi yang memiliki keinginan

Mendapatkan informasi tentang persepsi, stigma dan dukungan sosial menurut orang yang hidup dengan herpes (people living with herpes/PLWH), masyarakat dan petugas kesehatan

depan album Koes Bersaudara dengan The Beatles, dan fenomena dengan latar alamiah yang juga akan berkaitan dengan kajian budaya dan sosiologis yang terjadi