• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALIRAN KEPERCAYAAN PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 1920-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ALIRAN KEPERCAYAAN PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 1920-2016"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ALIRAN KEPERCAYAAN PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA

DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG

KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 1920-2016

Disusun oleh

CICI KARINA APRILLIANTI C. 0512014

Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd NIP. 195806011986012001

Mengetahui

Kepala Program Studi Ilmu Sejarah

(2)

iii

ALIRAN KEPERCAYAAN PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA

DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG

KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 1920-2016

Disusun Oleh

CICI KARINA APRILLIANTI C. 0512014

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Pada Tanggal 21 Juli 2017

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dra. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd ... NIP. 195905091985032001

Sekretaris Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum ... NIP. 197306132000032002

Penguji I Dra. Sawitri Pri Prabawati., M.Pd ... NIP. 195806011986012001

(3)

iv

PERNYATAAN

Nama : Cici Karina Aprillianti

NIM : C. 0512014

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 1920-2016 adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 21 Juli 2017 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

v MOTTO

Look deep into nature, and then you will undersatand everything better

(Albert Einstein)

Adventure, Nature, Culture and Love. (Penulis)

(5)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak Aris Waluyo Mama Barinah

(6)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberi kemudahan dan kekuatan lebih kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya

Bangsa di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 1920-2016”.

Dalam penulisannya, skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan semangat, bimbingan dan pengarahan yang diberikan. Untuk itu seudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi.

2. Tiwuk Kusuma Hastuti, SS,. M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengarahkan penulis.

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati selaku dosen pembimbing skripsi yang selama ini telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis, mebesarkan hati penulis di masa-masa paling sulit.

4. Insiwi Febriari Setiasih, SS,. M.A, terimakasih telah menjadi pembimbing akademik yang begitu sabar dan memberi semangat kepada penulis.

5. Segenap staf dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak, Mama, adik tersayang Raditya, terimakasih banyak atas doa, cinta, kasih dan sayang selama ini, kalian adalah alasan penulis untuk terus berjuang, kalian sumber penyemangat penulis.

(7)

viii

Budaya Bangsa, terimakasih telah banyak memberikan bantuan dan masukan terkait pencarian sumber dan memberikan informasi untuk penulis.

8. Sepupu tersayang, Ria dan Mbak Tami yang selalu mendoakan, menyemangati dan mengingatkan penulis akan skripsi.

9. Sahabat terbaik yang penulis sayangi Nia beserta keluarga, terimakasih atas semangat dan doa yang telah diberikan selama ini.

10.Para teman mendaki gunung yang tidak bisa penulis sebutkan satu demi satu, terimakasih banyak telah menemani penulis mendaki gunung selama ini. Semoga selalu ada kesempatan untuk tetap mendaki.

11.Seluruh teman-teman Ilmu Sejarah 2012, terimakasih banyak untuk waktu yang selama ini kita lalui bersama. Penulis sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi bagian dari hidup kalian. Selalu jaga silaturahmi, dan tetap semangat.

12.Anak kost Wisma Larasati dan kos Naluri, terimakasih banyak atas doa, semangat dan kebersamaan selama ini, selalu berbagi tawa dan duka. Semoga kekeluargaan kita selalu terjaga sampai kapanpun.

13.Seluruh pihak yang telah membantu baik dalam bentuk moril dan non moril sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 21 Juli 2017

(8)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR ISTILAH ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

ABSTRAK ... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Kajian Pustaka ... 11

F. Metode Penelitian... 14

(9)

x

BAB II. LATAR BELAKANG, PRINSIP AJARAN, PERILAKU AJARAN DAN LAMBANG PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA

A. Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Masyarakat Gombong ... 21

B. Latar Belakang Lahirnya Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa ... 22

C. Prinsip-prinsip Ajaran Paguyuban Budaya Bangsa ... 33

1. Pengertian Paguyuban Budaya Bangsa ... 35

2. Asas, Sifat, dan Tujuan ... 36

3. Ajaran-Ajaran Dalam Paguyuban Budaya Bangsa ... 37

D. Manifestasi Laku Ajaran Penghayat Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa ... 51

1. Penghayatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa ... 54

2. Perilaku Spiritual ... 56

BAB III. PERKEMBANGAN ORGANISASI PENGHAYAT KEPERCAYAAN PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA TAHUN 1920-1985 A. Periode Tahun 1920-1949 ... 73

1. Kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo (1920-1942) ... 73

2. Perkembangan di Masa Kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo .. 78

3. Masa Peralihan Kepemimpinan (1942-1949) ... 79

B. Periode Tahun 1980-1985 ... 80

1. Kepemimpinan Raden Nurhadi (1950-1980) ... 80

2. Perkembangan di Masa Kepemimpinan Raden Nurhadi ... 81

3. Masa Peralihan Kepemimpinan (1980-1985) ... 96

BAB IV. EKSISTENSI PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA A. Masa Kepemimpinan Raden Adji Tjaroko (1986-2016) ... 99

1. Perkembangan di Masa Kepemimpinan Raden Adji Tjaroko ... 99

2. Pebukuan Ajaran Secara Sistematis ... 101

(10)

xi

B. Sistem Organisasi dan Keanggotaan Paguyuban Budaya Bangsa ... 117

1. Musyawarah Umum dan Musyawarah Luar Biasa ... 119

2. Rapat Kerja ... 120

3. Sarasehan Umum dan Daerah ... 120

4. Pengurus Pusat ... 121

5. Keanggotaan Paguyuban Budaya Bangsa ... 129

6. Peran Anggota Paguyuban Budaya Bangsa dalam Bidang Perpolitikan ... 132

BAB V. KESIMPULAN ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 139

(11)

xii

DAFTAR TABEL

(12)

xiii

DAFTAR ISTILAH

Among-among Selamatan secara kecil-kecilan.

Anasir Suatu paham yang menjadi bagian dari atau termasuk dalam keseluruhan (suasana, perkumpulan, gerakan, dan sebagainya). Antroposentris Berpusat kepada manusia.

Distrik Daerah bagian dari kabupaten yang pemerintahannya dipimpin oleh pembantu bupati (sebelum tahun 1970).

Jawanisme Ilmu-ilmu tentang Jawa.

Keba Peringatan atau upacara selamatan tujuh bulan kehamilan. Klenik Kegiatan perdukunan (pengobatan dan sebagainya) dengan

cara-cara yang sangat rahasia dan tidak masuk akal, tetapi dipercayai oleh banyak orang.

Komunal Milik rakyat atau umum

Layon Kematian

Mbahureksa Mahluk halus yang dipercaya sebagai penguasa disuatu tempat.

Mesianisme Salah satu gerakan Ratu Adil.

Milenarianisme Suatu keyakinan oleh suatu kelompok atau gerakan keagamaan, sosial, atau politik tentang suatu transformasi besar dalam masyarakat dan setelah itu segala sesuatu akan berubah ke arah yang positif (atau kadang-kadang negatif atau tidak jelas).

Monoteisme Kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu.

Ngesuhi Merawat atau menjaga.

(13)

xiv

Nguri-uri Melestarikan.

Nyekar Berkunjung ke makam kemudian menaburkan bunga sembari mendoakan orang tersebut yang telah meninggal dunia.

Panteisme Kepercayaan bahwa Tuhan adalah Semuanya dan Semua adalah Tuhan.

Penimbul Orang yang bertugas untuk mengusir roh jahat dalam sebuah pertunjukan kuda lumping.

Pirukunan Pernikahan anggota Paguyuban Budaya Bangsa.

Prasaja Sederhana, tidak berlebih-lebihan tentang tingkah laku.

Pshycoteraphie Usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku.

Puputan Lepasnya tali pusar pada bayi.

Puritan Orang yang hidup saleh dan yang menganggap kemewahan dan kesenangan sebagai dosa.

Reinkarnasi Penjelmaan (penitisan) kembali makhluk yang telah mati.

Sekte Kelompok orang yang mempunyai pandangan agama yang sama, yang berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut agama tersebut.

Selapanan Perhitungan 40 hari dalam kalender Jawa yang mempunyai hari dan pasaran yang sama.

Sinkretis Mencari keseimbangan antara antara nilai Jawa tradisional dan agama Islam.

Sir Melakukan hubungan suami istri.

(14)

xv

Wedana Pembantu pimpinan wilayah Daerah Tingkat II (kabupaten).

(15)

xvi

DAFTAR SINGKATAN ASRI Akademi Seni Rupa Indonesia BATAN Badan Atom Nasional Indonesia BKKI Badan Kongres Kebatinan Indonesia

HPK Himpunan Paguyuban Kepercayaan

KTA Kartu Tanda Anggota

KWN Kaweruh Naluri

PAJATI Paguyuban Jawa Sejati

PAKEM Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat

PBB Paguyuban Budaya Bangsa

PDN Paguyuban Djawa Naluri

PKI Partai Komunis Indonesia

(16)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat ijin penelitian ... 145

2. Foto para pemimpin Paguyuban Budaya Bangsa ... 146

3. Tembang macapat untuk mengiringi prosesi kematian ... 148

4. Doa sehari-hari ... 160

5. Doa kematian ... 164

6. Daftar koordinator pembangunan sarana dan prasarana ... 170

7. Sertifikat pemuka penghayat kepercayaan ... 185

8. Surat perkawinan ... 186

9. Akta perkawinan ... 187

10. Akta perkawinan Vita dan Bayu ... 188

11. Akta kelahiran ... 189

12. Surat tanda inventarisasi ... 190

13. Surat keterangan terdaftar pajak ... 191

14. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak ... 192

15. Tanda terima pemberitahuan keberadaan organisasi ... 193

16. Surat keterangan domisili ... 194

(17)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gotong royong anggota proses pembangunan sarana dan

prasarana di desa Wonokriyo ... 84

Gambar 2 Pembangunan Wisma Eka Praja ... 87

Gambar 3 Gotong royong pembangunan Sanggar Eka Kapti ... 87

Gambar 4 Suasana pembangunan Sanggar Darmawangsa ... 88

Gambar 5 Pembangunan sanggar pamudjan ... 88

Gambar 6 Penurunan batu dari truk ... 89

Gambar 7 Gotong royong mengangkut bahan bangunan ... 89

Gambar 8 Gotong royong mengangkut pohon kelapa ... 90

Gambar 9 Para wanita membantu menghaluskan bata merah ... 91

Gambar 10 Gotong royong pembangunan sanggar pamudjan ... 93

Gambar 11 Gotong royong mengambil pasir di sungai ... 94

Gambar 12 Suasana pengangkitan batuan dan pasir dari kali ... 95

Gambar 13 Pembangunan jembatan ... 96

Gambar 14 Pertunjukan kuda kepang Desa Rawajaya ... 109

(18)

xix ABSTRAK

CICI KARINA APRILLIANTI. C.0512014. 2017. Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 1920-2016. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui latar belakang dan munculnya Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Desa Wonokriyo, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. 2) Mengetahui ajaran-ajaran pokok Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa. 3) Mengetahui dinamika yang terjadi dalam Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa selama periode 1920-2016.

Penelitian ini menggunakan metode historis, yaitu heuristik, kritik sumber (kritik intern dan ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian dikumpulkan melalui studi dokumen, arsip dan wawancara dengan para pelaku sejarah. Sumber primer yang digunakan antara lain arsip instansi terkait dan wawancara dengan para pelaku sejarah. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku, referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan tentang tema yang diambil.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemunculan aliran kepercayaan ini tidak terlepas dari keadaan masyarakat pada zaman penjajahan Belanda yang sangat menderita hingga merindukan sosok Ratu Adil. Ki Bagus Hadikusumo melegitimasi dirinya sebagai ratu adil sekaligus mendirikan perkumpulan Kawulo Naluri pada tahun 1920. Sebelum bernama Paguyuban Budaya Bangsa, aliran kepercayaan ini bernama Kawulo Naluri saat kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo, Kaweruh Naluri saat kepemimpinan Raden Nurhadi dan akhirnya bernama Paguyuban Budaya Bangsa saat kepemimpinan Raden Adji Tjaroko. Ajaran aliran kepercayaan ini adalah ilmu kejawen yang diajarkan oleh Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan campuran dari konsep Ketuhanan di agama Islam namun perilaku kehidupannya seperti yang terjadi di jaman Hindu-Budha. Aliran kepercayaan ini memiliki tata cara beribadah sendiri dan aturan-aturan sendiri dalam berkehidupan. Prinsip hidup mereka adalah memperoleh ketentraman lahir dan batin agar kelak dapat bersatu kembali dengan Tuhannya.

(19)

xx ABSTRACT

CICI KARINA APRILLIANTI. C. 0512014. 2017. Paguyuban Budaya Bangsa Trust in Wonokriyo Village Gombong District Kebumen Regency Year 1920-2016.

Thesis: History Departement of Faculty of Cultural Sciences, Surakarta Sebelas Maret University.

This research have purpose to: 1) Know the history and background of Paguyuban Budaya Bangsa Trust in Wonokriyo Village Gombong district Kebumen Regency. 2) Know the principles and behavior of the teachings Paguyuban Budaya Bangsa Trust. 3) Know the dynamics of mystical Paguyuban Budaya Bangsa Trust since its appearance in 1920 until 2016.

The research uses historical method such as heuristic, source critics (internal and external critics), interoretation, and historiography. The research sources were collected through document study, archive, and interviewing the historical actors. The research uses primary sources, such as documents of institutions and the interview with historical actors. The secondary sources which are used, such as printed books, references, articles, also proceding researches similiar them.

The results of research shows that emergence this trust was inseparable from the state of society In the Dutch colonial era that suffered so much to miss the figure of Ratu Adil. Ki Bagus Hadikusumo legitimated as Ratu Adil who was also the founder of this mystical trust which at that time was named Kawulo Naluri in 1920. The trust before called Paguyban Budaya Bangsa, the trust was called Kawulo Naluri when Ki Bagus Hadikusumo’s leadership, Kaweruh Naluri

when Raden Nurhadi’s leadership, and finally the trust was called Paguyuban

Budaya Bangsa when Raden Adji Tjaroko’s leadership. The theory this trust is mysticism general Java knowledge legacy from Ki Bagus Hadikusumo. The knowledge is combination from divinity concept in Islam religion however in daily behavior like in Hindu-Buddha period. The Trust have rule of worship and rule of life own. The principle of life is get tranquility physical and spirityual in order to could united with God.

The research concludes that the trust appear because of social condition people miss the figure of Ratu Adil. Ki Bagus Hadikusumo legitimated as Ratu Adil and establish Kawulo Naluri association. The theory is java knowledege. The trust was on glory period and destruction period when Raden Nurhadi’s leadership, and get up when Raden Adji Tjaroko’s leadership. Paguyuban Budaya Bangsa avowed by the goverment was a legal social organization

Referensi

Dokumen terkait

(2) Faktor penyebab ketidaksetaraan dalam pemenuhan hak pendidikan kepercayaan bagi penghayat kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen yaitu

sumber tersebut yang ditelusuri melalui kritik ekstern dan kritik intern. Dalam penelitian dilakukan teknik verifikasi sumber, yaitu :. 1)

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi 4 tahapan, yaitu (1) Heuristik atau pencarian sumber, (2) Kritik Sumber atau Verifikasi, kritik sumber

Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Masjid Raya Nur Balangnipa Sinjai didirikan pada tahun 1660 oleh

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (verifikasi) yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik

Metode ini menggunakan empat tahap penelitian yaitu, Heuristik (Pengumpulan sumber), Verifikasi (Kritik Sumber), Interpretasi (Penafsiran Sumber), dan Historiografi

Metode ini menggunakan empat tahap penelitian yakni Heuristik (pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik sumber), Interpretasi (penafsiran sumber), dan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah (historis) yang meliputi metode heuristik, verifikasi sumber, interpretasi teks, dan historiografi, serta