PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN
MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON
LULUSAN SMK
Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Theresia Trice Suri
NIM : 062214017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN
MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON
LULUSAN SMK
Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Theresia Trice Suri
NIM : 062214017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iii
iv
HALAMAN
PERSEMBAHAN
DAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Skripsi
ini
kupersembahan
untuk
yang
tercinta
:
♥
Tarekat
Maria
Mediatrix
(TMM)
yang
telah
memberikan
kesempatan
dan
kepercayaan
kepadaku
untuk
mengembangkan
diri
dan
belajar
di
Jurusan
Manajemen,
Fakultas
Ekonomi,
USD.
♥
Orang
tuaku,
saudari
‐
saudariku
setarekat
serta
teman
–
temanku
semua
yang
telah
mendukung
dengan
doa
dan
korbannya.
♥
Almamaterku
MOTTO
♠
“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,
dan
sumbuh
yang
pudar
nyalahnya
tidak akan dipadamkan-Nya,
sampai Ia menjadikan hukum itu menang”. ( Mat 12:20 )
♠
“Kita tidak dapat melakukan hal-hal yang besar,
Kita hanya dapat melakukan hal yang kecil
tetapi dengan cinta yang besar”.
( Ibu Teresa)
♠
“Jikalau engkau mengasihi, engkau akan menderita,
dan jikalau engkau tidak mengasihi,
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :
PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN
MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON
LULUSAN SMK
Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Oktober 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi ) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka
saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh ( S.E. ) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku ( UU No 20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70 ).
Yogyakarta, 31 Oktober 2011
Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
:
Theresia
Trice
Suri
Nomor Induk Mahasiswa
: 062214017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN
MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON
LULUSAN SMK
Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2011
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Yang Maha Kudus, bersama doa
Bunda Maria Pengantara Rahmat Allah dan bapak Mgr.Yohanes Aerts MSC, yang
telah menyertai penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Kinerja Guru, Partisipasi Orang Tua, dan Manfaat Kerja Praktek Terhadap
Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK”, Studi kasus pada SMK Maria Mediatrix
Tangerang.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan Akademik untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Saya sunguh menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena adanya bantuan
dan campur tangan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara
istimewa saya mengucapkan limpah terima kasih kepada :
1.
Rama Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ.,M.Sc., selaku Rektor
Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
viii
4.
Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen pembimbing I
yang dengan penuh perhatian, ketelitian, kesabaran, dan kesetiaan
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E, M.B.A. selaku Dosen pembimbing II yang
dengan penuh ketelitian dan kesetiaan membantu memeriksa serta
memberikan bimbingan, nasehat dan saran kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan selama penulis menjalani studi di Universitas
Sanata Dharma.
7.
Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang
perkuliahan.
8.
Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang selama ini telah memberikan pelayanan yang baik
kepada penulis.
ix
10.
Bapak Ferdinandus Labatar, S.H, selaku kepala sekolah SMK Maria
Mediatrix Tangerang yang telah memberikan ijin penelitian sehingga
penulis dapat mengadakan penelitian di SMK Maria Mediatrix Tangerang.
11.
Sr. Yosephina Nurmalay, TMM, Pemimpin Umum Tarekat Maria
Mediatrix bersama staf dewan yang memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
12.
Sr. Esterlina Umpanmetan, TMM, selaku pemimpin komunitas studi
Yogyakarta bersama saudara – saudaraku sepanggilan dalam Tarekat
Maria Mediatrix yang telah ikut mendukung penulis selama menjalani
studi.
13.
Mama dan saudara –saudaraku di Atambua yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan dalam doa yang tulus sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
14.
Untuk teman – teman Fakultas Ekonomi angkatan 2006- 2007 yang
senantiasa memberikan dorongan dan perhatian kepada penulis selama
menjalani studi di USD, Nining, Erika, Yoris, Ester, Ayu, Denis, Dwi,
siska, Ema dan ade Regis Jeujanan.
x
memberikan informasi bagi penulis dalam mengadakan penelitian di SMK
Maria Mediatrix Tangerang.
16.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
keterbatasan baik dari segi materi maupun dari susunan kalimat, namun penulis
berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini, dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan pendidikkan di SMK Maria Mediatrix Tangerang.
Yogyakarta, 31 Oktober 2011
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
ABSTRAK ... xvii
ABSTRACT………..xviii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 5
C.
Pembatasan Masalah ... 5
D.
Tujuan Penelitian ... 6
E.
Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8
B.
Kinerja ... 9
C.
Penelitian sebelumnya ... 24
D.
Kerangka Konseptual ... 24
E.
Hipotesis ... 26
xii
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 27
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 27
D. Variabel Penelitian ... 28
E. Definisi Operasional ... 28
F. Populasi dan Sampel ... 34
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 35
H. Sumber Data ... 35
I. Teknik Pengumpulan Data ... 36
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 36
K. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
A.Sejarah Singkat SMK Maria Mediatrix Tangerang... 43
B. Visi dan Misi SMK Maria Mediatrix ... 44
C. Struktur Organisasi SMK Maria Mediatrix ... 45
D. Kekhasan Kurikulum SMK Maria Mediatrix ... 56
E. Fasilitas yang Tersedia di SMK Maria Mediatrix ... 59
F. Profil Guru dan Tenaga Administrasi SMK Maria Mediatrix ... 59
G. Profil Sosial Ekonomi Orang Tua SMK Maria Mediatrix ... 61
H. Profil Lulusan SMK Maria Mediatrix ... 61
I. Jaringan Kerja Sama SMK Maria Mediatrix dengan Industri ... 63
J. Keadaan Siswa SMK Maria Mediatrix ... 64
K. Kebijakan Yayasan dalam Meningkatkan Mutu di SMK ... 64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Karakteristik Responden ... 67
B. Deskripsi Tingkat kinerja guru, Partisipasi orang tua,
dan Manfaat kerja praktek ... 69
C. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 78
xiii
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ... 89
B. Saran ... 90
C. Keterbatasan penelitian ... 91
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
IV.1 Keadaan Siswa SMK Maria Mediatrix ... 64
V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 67
V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 68
V.4 Deskripsi Tingkat Kinerja Guru Jurusan Akuntansi ... 70
V.5 Deskripsi Tingkat Partisipasi Orang Tua Jurusan Akuntansi... 71
V.6 Deskripsi Tingkat Manfaat Kerja Praktek Jurusan Akuntansi ... 72
V.7 Deskripsi Tingkat Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK
Jurusan Akuntansi ... 73
V.8 Deskripsi Tingkat Kinerja Guru Jurusan Perkantoran ... 74
V.9 Deskripsi Tingkat Partisipasi Orang Tua Jurusan Perkantoran ... 75
V.10 Deskripsi Tingkat Manfaat Kerja Praktek Jurusan Perkantoran ... 76
V.11 Deskripsi Tingkat Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK
Jurusan Perkantoran ... 77
V.12 Coefficien
aJurusan Akuntansi ... 79
V.13 Hasil Uji F Jurusan Akuntansi ... 80
V.14 Hasil Uji Koefisien Korelasi Jurusan Akuntansi ... 81
V.15 Coefficien
aJurusan Perkantoran ... 82
V.16 Hasil Uji F Jurusan Perkantoran ... 83
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran
xvii
ABSTRAK
PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN
MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON
LULUSAN SMK
Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang
Thresia Trice Suri
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua
dan manfaat kerja praktek dan juga untuk mengetahui pengaruh kinerja guru,
partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan
menurut persepsi siswa SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan Jurusan
Perkantoran. Penelitian ini dilakukan selama bulan April 2011. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
SMK Jurusan Akuntansi dan Jurusan Perkantoran. Jumlah sampel sebanyak 48
responden yang terdiri atas Jurusan Akuntansi dan Jurusan Perkantoran. Pengambilan
sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan
adalah penentuan tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja praktek
dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jurusan
Akuntansi menurut persepsi siswa tingkat kinerja guru cukup, partisipasi orang tua
tinggi, manfaat kerja praktek sangat tinggi dan kesiapan kerja siswa tinggi. Untuk
Jurusan Perkantoran menurut persepsi siswa kinerja guru cukup, partisipasi orang tua
tinggi, manfaat kerja praktek tinggi dan kesiapan kerja siswa tinggi.Untuk Jurusan
Akuntansi secara sendiri – sendiri kinerja guru dan partisipasi orang tua tidak
berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan sedangkan untuk manfaat kerja
praktek berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja calon lulusan. Sedangkan secara
bersama-sama kinerja guru, partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek
berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan. Dan untuk Jurusan Perkantoran
secara sendiri – sendiri maupun bersama –sama kinerja guru, partisipasi orang tua,
dan manfaat kerja praktek tidak berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan.
xviii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TEACHERS’ PERFORMANCE, PARENTS’
PARTICIPATION, AND BENEFITS OF PRACTICAL WORK TO THE JOB
READINESS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL PROSPECTIVE
GRADUATES
A Case Study at Maria Mediatrix Vocational High School Tangerang
Theresia Trice Suri
Sanata Dharma University
Yogyakata,
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya manusia (human resources managemen)
mempunyaiperan yang penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mencapai
tujuan perusahaan atau organisasi. Menurut Simamora (2004 : 4) manajemen
sumber daya manusia adalah ”pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau
kelompok karyawan, juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan
yang baik”. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas yang
dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan
secara efektif guna mencapai tujuan. Sumber daya manusia juga memilki kaitan
yang sangat erat dengan produktivitas perusahaan atau organisasi.
Menurut Formulasi dari National Productivity Board, Singapore menyatakan
bahwa produktivitas adalah sikap mental ( attitude of mind ) yang mempunyai
semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan
peningkatan perbaikan. Jay Heizer dan Barry Render (2006:16-17)
mengemukakan bahwa: produktivitas (productivity) adalah perbandingan antara
dan modal). Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi. Dari
segi ekonomi, input adalah tenaga kerja, modal, dan manajemen. Manajemen
menciptakan sistem produksi yang menghasilkan proses transformasi dari input
menjadi output dan bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan
modal yang digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktifitas.
Manajemen bertanggung jawab pada lebih dari separuh peningkatan
produktivitas yang termasuk didalamnya upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan yang memegang peran penting dalam proses
peningkatan ketersediaan tenaga kerja yang berbakat dan memiliki keahlian
dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan organisasi/perusahaan demi
tercapainya tujuan organisasi / perusahaan.
Upaya peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan organisasi nirlaba /
perusahaan dan bekerjasama dengan pemerintah khususnya melalui Depdiknas
yang terus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem
pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan
dengan faktor guru. Dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, yang pada dasarnya merupakan kebijakan
pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Michael G.
Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan
bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada
“whatteachers doand think” atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan
kompentensi guru karena guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda
dengan itu maka guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, berkaitan
dengan kinerja, totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya. Upaya apapun
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan
sumbangan yang signifikan jika tanpa didukung oleh kinerja guru yang
profesional dan berkualitas.
Di samping itu juga peran dan partisipasi orang tua menjadi salah satu kunci
keberhasilan anak dalam belajar, sehingga orang tua perlu menciptakan
komunikasi yang intensif dengan anak terhadap proses belajar anaknya. Orang
tua harus menjadikan rumah sebagai wadah untuk berkomunikasi secara intens
dengan anaknya yang berhubungan dengan kegiatan belajar anak di rumah dan
di luar rumah serta pemenuhan kebutuhan belajar anak (Suryo Subroto,
1990:11). “Orang tua dituntut selalu mengkomunikasikan kebutuhan
pendidikkan anaknya, karena anak membutuhkan komunikasi dalam bentuk
perhatian dan penghargaan, sebab komunikasi seperti itu dapat memberi
motivasi dan memperlancar proses belajar anak”. Apabila dihubungkan antara
kehidupan anak di rumah dengan orang tua, maka orang tua harus menciptakan
rumah sebagai “learning environment”, mengajarkan nilai-nilai kebaikan moral,
etis, dan sebagainya.
Selain dari komunikasi,keberhasilan dalam kegiatan belajar yang dilakukan
oleh setiap siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dianggap cukup
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah adalah faktor
sosial ekonomi atau faktor keadaan ekonomi yang terdiri dari tingkat
Slameto (1991:65) menjelaskan bahwa : keadaan ekonomi keluarga erat
hubungannya dengan hasil belajar anak. Kebutuhan-kebutuhan anak harus
terpenuhi adalah : makanan, pakaian, kesehatan, dan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan dan buku-buku.
Dengan fasilitas belajar yang tersedia dapat menunjang tercapainya prestasi
belajar siswa yang berada dijenjang pendidikan khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang dibekali dengan pengetahuan,
ketrampilan, keahlian, sikap mental dan kemauan untuk terjun ke dunia kerja.
Kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki siswa SMK sebelum
terjun ke dunia kerja harus diawali dengan persiapan dari dirinya sendiri, baik
kesiapan fisik maupun kesiapan mental. Oleh sebab itu, baik siswa maupun guru
serta orang tua mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam
mempersiapkan dan menciptakan prestasi siswa yang memuaskan, yang pada
akhirnya menimbulkan kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang secara
formal memiliki peran penting bagi peningkatan sumber daya manusia yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja
pada bidangnya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi serta mampu
mengembangkan diri, melalui ketrampilan dan keahlian yang dimiliki dan juga
menyiapkan mental dalam menghadapi kemungkinan yang terjadi dalam dunia
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kinerja Guru, Partisipasi
Orang Tua, dan Manfaat Kerja Praktek Terhadap Kesiapan Kerja Calon
Lulusan SMK ”. Dengan studi kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja
praktek, dan kesiapan kerja siswa menurut persepsi siswa?
2. Apakah ada pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua siswa, dan
manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja siswa secara
bersama-sama maupun sendiri-sendiri menurut persepsi siswa?
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat menjawab
permasalahan yang ada, maka masalah akan dibatasi:
1. Responden yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII tahun ajaran 2010
/ 2011 yang berada di SMK Maria Mediatrix Tangerang Jurusan
Akuntansi dan Jurusan Administrasi Perkantoran.
2. Pada variabel kinerja guru akan diteliti 4 aspek yaitu kompentensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompentensi sosial dan kompetensi
3. Pada variabel partisipasi orang tua akan diteliti 3 aspek yaitu pemberian
motivasi, komunikasi yang efektif dan penyediaan fasilitas.
4. Pada variabel manfaat kerja praktek akan diteliti yaitu manfaat magang.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja
praktek, dan kesiapan kerja siswa menurut persepsi siswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua, dan
manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja siswa secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri menurut persepsi siswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. SMK Maria Mediatrix
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi para guru, orang tua siswa-siswi, dan pimpinan SMK Maria Mediatrix
Tangerang dalam meningkatkan kesiapan kerja calon lulusan.
2. Universitas Sanata Dharma.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan ilmiah bagi
3. Penulis
Penelitian ini dapat menjadi salah satu usaha untuk memperoleh dan
menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen sumber daya
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya. Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai
proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan
kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana
organisasi”.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut SP Hasibuan Manajemen Sumber Daya Manusiaadalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Henry
Simamora Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap
individu anggota organisasi. Menurut Flippo Edwin B. (1982 :10) : “Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan sumber daya manusia ke suatu titik
akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat terpenuhi.
B.Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah prestasi yang dapat dicapai seseorang atau organisasi
berdasarkan kriteria dan alat ukur tertentu. Mangkunegara (2001) menyatakan
bahwa kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseeorang.
Simamora (2002:423) memberi batasan kinerja, kinerja merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris, performance atau job performance tetapi dalam bahasa
Inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa
Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja (performance)
diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja
(performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu
yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik
kuantitas maupun mutunya. Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil
yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan.
Bernardin dan Russel (2002:15) memberikan pengertian kinerja sebagai
berikut : “performance is defined as the record of outcomes produced on a
specifiedjob function or activity during time period”. Prestasi atau kinerja adalah
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu
job performance adalah hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi,
efisiensi dan kefektifan kinerja. Sementara menurut Ilyas (1999: 99), kinerja
adalah penampilan hasil kerja personil maupun dalam suatu organisasi.
Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan
fungsional maupun struktural tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil di
dalam organisasi.
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005:1)
yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan
tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka
mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Prawirosentono (1999) kinerja seorang
pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan
untuk bekerja, adanya imbalan / upah yang layak dan mempunyai harapan masa
depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku
kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan
variabel psikologis.
2. Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing
individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Menurut Irawan (2002:11),
bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat
diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan
organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam
Dessler (2000:87) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah
prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari
karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun
sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya
dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari
karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat
tentang kinerja dan prestasi kerja dapat dipahami bahwa pengertian kinerja
maupun prestasi kerja mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh
seseorang.
Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan
hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan
(individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau
kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan
perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka
kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik.
Ada tiga faktor situasional yang mempengaruhi job performance adalah:
abilities and skill, role perceptions dan effor or motivation. Konsep perubahan
perilaku dari Cascio (1992) yang menyebutkan abilitas dan motivasi sebagai
faktor-faktor yang berinteraksi dengan kinerja. Abiliti ditentukan oleh skill dan
pengetahuan, sedangkan skill dipengaruhi oleh kecakapan, kepribadian dan
pengetahuan yang terbentuk oleh pendidikan, pengalaman, latihan dan minat.
untuk mengetahui prilaku dalam organisasi memerlukan pemahaman terhadap tiga
hal.
Pertama individu yang meliputi kemampuan, keterampilan mental dan fisik,
latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur,asal usul dan
jenis kelamin). Kedua, variabel organisasi yang meliputi sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan. Ketiga variabel psikologi yang
meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Sementara itu Zane K.
Quible (2005:214) berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
manyatakan: “basic human traits affect employees’ job related behaviour and
performance. These human traits include ability, aptitude, perception, values,
interest, emotions, needs and personality”. Ability atau kemampuan akan
menentukan bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaan, bakat dan berperan
dalam membantu melaksanakan pekerjaan jika ada kesesuaian dengan jenis
pekerjaannya, demikian juga halnya dengan persepsi, konsep diri, nilai-nilai,
minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian.
3. Kinerja Guru
Dengan pemahaman konsep kinerja sebagaimana dikemukakan di atas, maka
akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan kinerja guru. Kinerja guru pada
dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan
mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagai guru
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan
tugasnya di sekolah khususnya dalam proses pembelajaran dalam konteks
sekarang ini memerlukan pengembangan dan perubahan kearah yang lebih
inovatif. Kinerja inovatif guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya
implementasi inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan/pembelajaran.
Guru merupakan profesi profesional di mana guru dituntut untuk berupaya
semaksimal mungkin menjalankan profesinya sebaik mungkin. Sebagai seorang
profesional maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih hendaknya
dapat berimbas kepada siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya dapat terus
meningkatkan kinerjanya yang merupakan modal bagi keberhasilan pendidikan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam Sedarmayanti (2001:50)
mengemukakan, performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan
kerja. Sedang August W. Smith dalam kutipan Sedarmayanti menyatakan bahwa
performance atau kinerja adalah “…. Output drive from processes, human or
otherwise”, jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari
suatu proses.
Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah
telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam
Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu :
a. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta
2) pemahaman terhadap peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/
silabus; 4) perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis; 6) evaluasi hasil belajar; dan 7) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang:1)
mantap; 2) stabil; 3) dewasa; 4) arif dan bijaksana; 5) berwibawa; 6)
berakhlak mulia; 7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 8)
mengevaluasi kinerja sendiri; dan 9) mengembangkan diri secara
berkelanjutan.
c. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk : 1) berkomunikasi lisan dan tulisan; 2) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 3) bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik; dan 4) bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar.
d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) konsep, struktur,
dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi
ajar; 2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; 3) hubungan konsep
antar mata pelajaran terkait; 4) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari; dan 5) kompetisi secara profesional dalam konteks
4. Partisipasi Orang Tua
Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh pengajaran di sekolah melainkan
ditentukan pula oleh berbagai faktor, termasuk kegiatan belajar di rumah. Orang
tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Oleh karena itu, usaha peningkatan
hasil belajar anak juga harus dilakukan dengan memperhatikan kemajuan
pendidikan anak, memberi bimbingan dan motivasi belajar serta melengkapi
fasilitas belajar anak, disamping itu orang tua juga harus menjalin hubungan
dengan sekolah. Atas dasar pemikiran inilah, maka Orang tua perlu memberikan
perhatian sepenuhnya terhadap proses belajar anak. (Ihsan,1996: 72) Untuk
mencapai suatu prestasi yang baik, maka siswa harus belajar secara efektif.
Untuk keefektifan belajar itu sangat dibutuhkan komunikasi orang tua di
rumah, mulai dari memperhatikan kemajuan belajar anak, kegiatan belajar di
rumah dan di sekolah, menciptakan kondisi belajar yang kondusif di rumah,
memberi pengertian pentingnya belajar dan melengkapi peralatan belajar, memberi
motivasi belajar, mengatasi kesulitan-kesulitan belajarnya, sampai membimbing
dalam mempelajari ulang pelajaran yang diperolehdi sekolah. Salah satu indikator
yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam
menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang
dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada
lembaga pendidikan tersebut.
Prestasi yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari dalam diri
siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya: fasilitas belajar,
sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor
tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting
dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya
adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata (1988)
bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari
dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa
meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari luar meliputi
lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai
sarana dan prasarana dalam belajar.
Kondisi psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar
siswa adalah perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif dalam proses
belajar mengajar. Sedangkan kondisi fisiologis mencakup faktor materi
pembelajaran, faktor lingkungan, faktor individual siswa. Selain itu ada faktor
fisiologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi
individual siswa termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan
kesehatan pancaindra. Siswa yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang
segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan
belajar
.
Sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan keluarga dan lingkunganSelanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa keberadaan
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat
hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat
berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat.
Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat
perkembangan siswa itu sendiri. Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor
partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat
penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan
dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta
sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan
keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang
tinggi.
Setiap orang tua memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya
dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena
latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di
sini adalah pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi
orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya.
Dan beberapa latar belakang tersebut, pertama pendidikan orang tua merupakan
faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap anaknya,
sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap prestasi
di atas, penulis berasumsi bahwa partisipasi orang tua dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa termasuk dalam kesiapan kerja siswa untuk bekerja.
Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal
yang berhubungan antara partisipasi orang tua dengan kesiapan siswa SMK Maria
Mediatrix sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa
pada jenjang kelas 3 atau semester terahkir berada pada masa transisi. Artinya,
bahwa mereka akan menuju jenjang pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja,
tentunya sangat berbeda bila berada di jenjang pendidikan tinggi atau dunia kerja.
Oleh karena itu, masa transisi tersebut, partisipasi orang tua sangat diperlukan
untuk mengontrol perilaku anak, khususnya dalam hal belajar perlu mendapat
perhatian yang serius.
5. Manfaat Kerja Praktek
Kegiatan magang / pratek kerja industri adalah Kegiatan bekerja sambil belajar
atau belajar sambil bekerja dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman dan
keterampilan dalam Dunia Usaha/Dunia Industri dan merupakan bagian integral
dalam sistem pendidikan di SMK yang ditujukan untuk memberikan sarana
penguasaan kompetensi bagi siswa yang relevan dengan kebutuhan Dunia
Usaha/Dunia Industri dan praktikan diharapkan dapat memiliki wawasan
industrialisasi secara utuh. Kegiatan magang/praktek kerja industri mempunyai
nilai tambah bagi peserta didik yaitu :
a. Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat mereka memiliki
keahlian sebagai bekal untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.
c. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
percaya diri tamatan, yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi
(Dedikbud,1994)
Tujuan dari praktek kerja industri dari siswa SMK adalah :menghasilkan tenaga
kerja yang berkualitas, memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja berkualitas dan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari profesinal siswa. Dan mempersiapkan para
siswa/siswi untuk belajar secara mandiri, disiplin, teliti dalam bekerja, mampu
bekerja dalam suatu tim, kemampuan untuk berelasi dengan orang, bekerja dengan
target waktu, dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan
bakat masing-masing. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman
dalam kerja sehingga siswa dalam pembelajaran di sekolah tidak hanya memahami
sebuah teori saja, namun dapat mengetahui dan memahami seluk beluk dalam
kerja di sebuah perusahaan, sehingga dalam masa yang akan datang di saat siswa
sudah memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun merasa tidak
percaya diri dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini siswa
dapat pengalaman kerja yang lebih baik. (Abur Mustikawanto, disdik prop.Jabar)
6. Kesiapan Kerja Calon Lulusan
Menurut pendapat God yang dikutip oleh Sukirin (1975) kesiapan terhadap
a. Tingkat Kematangan
Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam perkembangan yang berkaitan
dengan fungsi fisik atau mental yang telah mencapai perkembangan sempurna
dalam arti siap digunakan. Tingkat kematangan ini banyak berhubungan dengan
usia dan kondisi fisik siswa. Kematangan tidak dapat dipengaruhi bila saatnya
belum tiba, tetapi dengan latihan tingkat kematangan dapat dicapai. Kematangan
dapat memberikan hasil yang maksimal bagi seorang siswa yang menyiapkan diri
untuk terjun ke dunia kerja sehingga mempunyai kemungkinan yang terbaik untuk
mempraktekan ketrampilan dan keahlian yang diperoleh dalam pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Ditinjau dari segi usia, seorang siswa dikatakan siap bekerja jika telah
mencapai usia dewasa. Pada usia dewasa seorang siswa mengalami perkembangan
karakteristik jenis kelamin, baik yang bersifat primer, dalam artian bentuk tubuh,
maupun yang bersifat sekunder berupa fungsi sosial dalam masyarakat atau
lingkungan. Pada masa ini seorang siswa memasuki masa pendewasaan baik dalam
penampilan maupun tingkah laku dan mulai memerankan peranan sebagai orang
dewasa dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Dalam kehidupan sosial
menyibukan diri dengan upaya berlatih fungsi dari status sangat tergantung ke
status mandiri.
Di sisi lain, tahap usia ini menjadikan seorang siswa mengalami kehidupan
petualangan, kreatif, idealis dan sangat memperhatikan kepentingan bersama
mereka dalam kegiatan yang bertanggungjawab sebagai mana layaknya orang
dewasa dan melimpahkan hak-hak serta kewajiban sebagai masyarakat.
Menurut Samuel Soeitoe (1982) dalam proses pematangan ada tiga hal yang
ensensial yaitu: 1) Faktor kematangan itu sendiri. Bahwa tidak semua perubahan
dan kemajuan pada seseorang disebabkan pengaruh lingkungan, tetapi sebagian
besar terjadi perkembangan sendiri dari dalam induvidu; 2) Proses kematangan
berjalan melalui beberapa tingkat atau fase; 3) Sebagian besar proses
perkembangan psikis pada siswa harus dipandang sebagai satu kerja sama yang
diberikan oleh lingkunganya.
Menurut Syamsu Mappa dan Anisah Basleman (1994) seseorang mencapai
usia dewasa pada usia antara 16 – 20 tahun, Sedangkan Imam Soepomo (1974)
menyatakan bahwa orang dewasa adalah laki-laki atau perempuan yang telah
berusia 18 tahun ke atas.
b. Pengalaman yang Diperlukan
Pengalaman merupakan salah satu penentu kesiapan kerja. Untuk menciptakan
kesiapan kerja siswa terhadap suatu pekerjaan dapat direncanakan melalui
pengalaman yang diberikan pada siswa tersebut. Menurut Sukirin (1975)
pengalaman-pengalaman yang diperlukan adalah pengalaman-pengalaman tertentu
yang diperoleh siswa yang ada sangkut pautnya dengan keadaan lingkungan kerja,
kesempatan-kesempatan yang tersedia dan pengaruh dari luar baik yang disengaja
maupun tidak. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah
diketahui dan dikuasai siswa, sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang
Dari kedua definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman
adalah suatu tingkat penguasaan serta pemahaman siswa dalam bidang yang
diminatinya dan dapat diukur dari lamanya kegiatan belajar serta tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman dapat diperoleh
melalui pendidikan dan latihan. Pada dasarnya pendidikan dimaksudkan guna
mempersiapkan tenaga kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan, agar
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan syarat yang
dikehendaki oleh suatu jenis pekerjaan.
Bagi sebagian besar siswa terutama yang kurang memiliki pengalaman kerja
atau bahkan belum pernah bekerja, sering mengalami banyak kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang diembannya. Siswa yang memiliki
cukup pengalaman kerja dapat memperoleh kepuasan kerja yang lebih baik, sesuai
dengan pekerjaan yang dipilih bila dibandingkan dengan yang kurang mempunyai
pengalaman kerja. Bahkan pengalaman kerja sambilan yang diperoleh pada waktu
siswa masih sekolah di tingkat SMK dapat digunakan untuk menilai jenis
pekerjaan yang dianggap cocok dari berbagai alternatif pekerjaan yang tersedia
demi hari depannya kelak.
Menurut Kartini Kartono (1985) bahwa pada hakekatnya pemilihan jenis
pekerjaan tidak lepas dari masalah pendidikan. Hal ini berkaitan dengan bekal
pengetahuan dan adanya kemampuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk
bekerja dibidang yang akan dituju. Untuk menyiapkan kualitas siswa yang handal
kualitas pengajarannya, baik dengan cara menambah sarana prasarana maupun
dengan pembenahan sistem pengajaran.
c. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi
Menurut Sukirin (1975) keadaan mental dan emosi yang serasi adalah suatu
keadaan yang meliputi sikap kritis, memiliki pertimbangan-pertimbangan yang
logis, obyektif, bersikap dewasa dan emosi yang terkendalikan. Menurut Bern
Hard yang dikutip oleh Mar’at (1984) sikap adalah suatu prodisposisi atau
kecenderungan untuk melakukan respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu maupun obyek-obyek tertentu. Menurut Krench
yang dikutip oleh Mar’at (1984) mendefinisikan sikap sebagai suatu sistem yang
mantap, yang berupa evaluasi positif dan negatif, perasaan emosional,
kecenderungan-kecenderungan untuk menyetujui terhadap suatu obyek.
Jadi sikap siswa terhadap suatu obyek akan timbul jika ada rangsangan
tertentu yang akan menyebabkan timbulnya perasaan mendukung atau tidak
mendukung terhadap obyek tersebut. Dengan sikap kerja yang baik seorang siswa
akan bekerja penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri dan mampu menyelesaikan
segala kesulitan yang dihadapi serta menentukan keberhasilan kerja. Bila sikap
kerja dikaitkan dengan kesiapan mental dari seorang siswa untuk memasuki dunia
kerja maka diperlukan adanya kematangan emosional siswa yang akan bekerja dan
C. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya berjudul “ Pengaruh Kinerja kepala Sekolah dan
Kinerja Guru terhadap mutu lulusan” yang ditulis oleh Suryawati ( Studi kasus
pada SMA Negeri Purwakarta ) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui
kinerja kepala sekolah dan kinerja guru terhadap mutu lulusan. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan survei langsung dengan memberikan kuesioner.
Sampel yang diambil dilakukan dengan menggunakan sampel secara acak (random
sampel) jumlah sampelnya 100 orang. Sampel yang diambil dilakukan dengan
menggunakan sampel secara acak( random sampel ) jumlah sampelnya 100 orang.
Kuisioner dibuat dengan skala likert. Alat analisis yang digunakan adalah regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja kepala sekolah dan kinerja
guru secara bersama–sama mempunyai penagaruh terhadap mutu lulusan.
D. Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori mengenai pengaruh kinerja guru, partisipasi
orang tua dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan, maka
dikembangkan kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini seperti yang
Gambar II.1
Keterangan :
X1 = Kinerja Guru
X2 = Partisipasi Orang Tua
X3 = Manfaat Kerja Praktek
Y = Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK
→ = Pengaruh X1, X2, dan X3 secara sendiri -sendiri
... = Pengaruh X1, X2, dan X3 seacara bersama -sama Kinerja guru: (X1)
- kompetensi pedagogik - kompetensi kepribadiaan - kompetensi sosial
- kompetensi profesional
Kesiapan kerja calon lulusan SMK ( Y) -Profesional terhadap pekerjaan
-Kematangan mental dan emosi Partisipasi Orang Tua (X2) -Pemberian motivasi -Komunikasi yg efektif -Menyediakan fasilitas
Manfaat Kerja Praktek (X3) -Menerapkan teori dan
praktek
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban teoretis terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah.
Ha : Terdapat pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua dan manfaat kerja
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Menurut Singarinbun
(1995:3) yang dimaksud penelitian survei adalah penelitian yang mengambil
sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
sehingga penelitian survei bertujuan untuk mengetahui pendapat responden.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa - siswi kelas XII SMK Maria Mediatrix
Jurusan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah kinerja guru, partisipasi orang tua,
manfaat kerja praktek dan kesiapan kerja calon lulusan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2011.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan variabel – variabel yang akan diteliti untuk
mendukung data yang telah diperoleh.
1. Variabel bebas ( Independent Variable ) adalah variabel yang dianggap
dapat menentukan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kinerja guru, partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek.
2. Variabel terikat ( Dependent Variable ) adalah variabel yang terikat
oleh variabel lain atau variabel yang tergantung dengan variabel yang
lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja calon
lulusan
E. Defenisi Operasional
1. Kinerja Guru
Kinerja guru adalah prestasi yang dapat dicapai seseorang atau organisasi
berdasarkan kriteria dan alat ukur tertentu. Parameter yang paling umum
digunakan, menurut Drucker (1997:23) adalah efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas. Sedangkan menurut pendapat Stoner( 1996) kinerja guru adalah
prestasi yang dapat ditunjukan oleh guru. Kinerja merupakan hasil yang dapat
dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada guru
berdasarkan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu yang tersedia.
Kinerja guru merupakan pencapaian hasil kerja yang dicapai guru berdasarkan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
Standar dan alat ukur tersebut merupakan indikator untuk menentukan apakah
seorang guru berkinerja tinggi atau rendah.
Aspek : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
dan kompetensi sosial.
a.Aspek pedagogik dengan indikatornya
1). Kesanggupan merencanakan program pembelajaran.
2). Kesanggupan menciptakan interaksi dalam proses pembelajaran.
3). Kemampuan melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar.
b. Aspek kepribadian dengan indikatornya
1).Memiliki rasa tanggungjawab.
2). Tidak emosional.
3). Mampu memberikan perhatian dan dukungan.
4). Dekat dengan anak didik.
c. Aspek sosial dengan indikatornya
1). Mampu berkomunikasi secara lisan, tulisan maupun isyarat dengan baik.
2). Dapat memahami dengan baik kepribadian siswa.
d. Aspek profesional dengan indikatornya
1). Penguasaan materi pembelajaran.
2). Penggunaan media atau sumber pembelajaran.
2. Partisipasi Orang Tua
Partisipasi orang tua adalah bentuk dukungan dan keikutsertaan dalam
pendidikan anak baik yang bersifat formal maupun nonformal demi keberhasilan
anak pada masa yang akan datang. Partisipasi orang tua secara formal
didefinisikan sebagai turut wewenang baik secara mental dan emosional
memberikan sumbangsih kepada proses pembentukan dimana kerterlibatan secara
pribadi orang yang bersangkutan untuk melaksanakan tanggung jawabnya (
Winardi, 1973:323). Partisipasi orang tua sangat diperlukan dalam menunjang
kemajuan dan pendidikan seorang anak. Apabila orang tua memperoleh
pemahaman yang benar mengenai pentingnya pendidikan bagi anak, maka
terbentuk kenyakinan mengarah pada pembentukan sikap positif dan
menumbuhkan aspirasi yang tinggi terhadap pendidikan.
Aspek : pemberian motivasi, komunikasi yang efektif dan penyediaan fasilitas.
a. Aspek motivasi dengan indikatornya
1). Mampu mencintai anak apa adanya.
2). Pemberian pujian penghargaan bila anak mendapat prestasi yang baik.
3). Mampu memberikan solusi bila anak mengalami kesulitan atau
masalah.
b. Aspek komunikasi yang efektif dengan indikatornya
1). Memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga inti
2). Dalam berkomunikasi mampu menghargai dan menghormati pendapat
anak.
c. Aspek penyediaan fasilitas dengan indikatornya
1).Menyediakan ruang belajar di rumah
2). Menyediakan perabot belajar di rumah
3). Menyediakan dana untuk pembelian buku pelajaran
4). Menyediakan uang transportasi untuk kegiatan belajar.
5). Menyediakan alat-alat tulis yang dibutuhkan
3. Manfaat Kerja Praktek.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu sistem
pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan
pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara umum pelaksanaan
program Praktek Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang
sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan
langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktek
Kerja Industri, secara khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang
mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang
berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi
untuk belajar secara mandiri, disiplin, teliti dalam bekerja, mampu bekerja dalam
suatu tim, kemampuan untuk berelasi dengan orang, bekerja dengan target waktu,
dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam kerja
sehingga siswa dalam pembelajaran di sekolah tidak hanya memahami sebuah
sebuah perusahaan, sehingga dalam masa yang akan datang di saat siswa sudah
memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun merasa tidak percaya
diri dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini siswa dapat
pengalaman kerja yang lebih baik. (Abur Mustikawanto, disdik prop.Jabar)
Indikator dari manfaat kerja praktek :
a. Menerapkan teori yang didapat di sekolah ke dalam praktek.
b. Dilatih untuk disiplin dalam bekerja.
c.Berelasi dengan orang lain di tempat praktek.
d. Mengalami relasi dengan orang lain dalam kerja tim.
e. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu.
f. Dilatih melakukan pekerjaan yang menuntut ketelitian.
4. Kesiapan Kerja Calon Lulusan
Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan
subsistem dari sistem pendidikan. Evans & Edwin (1978:24) mengemukakan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
mempersiapkan individu pada suatu pekerjaan atau kelompok pekerjaan. Harris
seperti yang dikutip oleh Slamet (1990:2), menyatakan pendidikan kejuruan
adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang
disukai individu untuk kebutuhan sosialnya. Menurut House Committee on
Education and Labour (HCEL) pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk
pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan, dan
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan
Vocational Education Amereka Serikat (NCRVE, 1981:15), Pendidikan
kejuruan merupakan subsistem pendidikan yang secara khusus membantu
peserta didik dalam mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. Salah satu ciri
pendidikan kejuruan dan yang sekaligus membedakan dengan jenis
pendidikan lain adalah orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk
memasuki lapangan kerja. Pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik
untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, berarti pula mempersiapkan siswa agar
dapat memperoleh kehidupan yang layak melalui pekerjaan yang sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki, kemampuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai
manusia yang bertanggung jawab dan mencintai profesi pekerjaannya.
Aspek : kematangan mental dan emosi dan Profesional terhadap pekerjaan.
a. Aspek tingkat kematangan mental dan emosi dengan indikatornya
1). Apabila bekerja dan melakukan kesalahan bersedia menerima teguran.
2). Tertarik untuk bekerja lembur guna menyelesaikan pekerjaan.
3). Bersedia untuk dipindahkan ketempat dan pekerjaan yang baru.
4). Bersedia melakukan pekerjaan yang sama dari hari ke hari.
5). Memiliki informasi mengenai alternatif pekerjaan yang akan ditekuni.
6). Tertarik untuk bekerja dalam timework.
7). Siap bekerja secara mandiri (menyelesaikan pekerjaan secara sendiri).
8). Mampu berbahasa asing misalnya bahasa Inggris dan atau Mandarin.
b. Aspek Profesional terhadap pekerjaan dengan indikatornya
1). Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer.
2). Melakukan download, upload dan membuat web, blog.
3). Mempunyai kemampuan mengoperasikan mesin hitung.
4). Memiliki kemampuan mengerjakan administrasi Gudang.
5). Mampu menyusun laporan keuangan.
6). Mampu menjalankan tugas sebagai Kasir.
7). Mampu menjalankan tugas sebagai Teler.
8). Mampu menjalankan tugas sebagai Juru Penggajian.
9). Mampu menjalankan tugas sebagai sekretaris yunior/mudah.
10). Mampu menjalankan tugas sebagai juru tik/steno.
11). Mampu menjalankan tugas sebagai juru tata usaha kantor/ arsiparis.
12). Mampu menjalankan tugas sebagai humas/keprotokolan.
13). Mampu menjalankan tugas sebagai operator telepon,teleks dan facsimile.
14). Mampu menjalankan tugas sebagai resepsionis.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2003:108) memberikan pengertian tentang populasi, yaitu
keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan Sugiyono, ( 2007:57 ) memberi
pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya
orang akan tetapi juga benda – benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas XII SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan
Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 52 orang siswa.
2. Sampel
Riduwan (2007: 56) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari
populasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 orang
yaitu seluruh siswa kelas XII SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan
Administrasi Perkantoran yang merupakan seluruh anggota populasi hal ini sesuai
dengan pendapat Arikunto (1989 : 107 ), “jika kurang dari 100 lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2003: 61 )
H. Sumber Data
1. Data Primer adalah data yang di ambil secara langsung melalui angket /
kuesioner dan observasi yang diberikan kepada responden. Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner pada saat penelitian.
I . Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dengan mengunakan metode angket / kuesioner dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara tertulis pada subyek penelitian
dengan maksud untuk memperoleh data tentang kinerja guru, partisipasi orang tua
dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan SMK Maria
Mediatrix. Teknik pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini
mengunakan instrument yang berupa kuesioner yang diberikan kepada responden
yang telah ditentukan, dimana kuesioner tersebut disusun dalam kalimat – kalimat
pertanyaan dan responden di minta untuk memberikan jawaban dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai. Skala yang digunakan
adalah skala Likert, yaitu :
-Untuk jawaban sangat tinggi (ST) nilainya 5
-Untuk jawaban tinggi (T) nilainya 4
-Untuk jawaban cukup (C) nilainya 3
-Untuk jawaban rendah (R) nilainya 2
-Untuk jawaban sangat rendah nilainya 1
J. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yang diperlukan
dalam penelitian ini menggunakan intrumen yang berupa kuesioner yang
diberikan kepada responden yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan instrumen
yang handal dan dapat dipercaya, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
1. Uji Validitas
Menurut Imam Ghozali ( 2001: 135 ) uji validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan tugasnya dalam
suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan validitas yang tinggi apabila
instrumen ukur memberikan hasil sesuai dengan tujuan. Dalam penelitian ini uji
validitas mengunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan sebagai
berikut :
r
xy=keterangan :
rxy : korelasi Product Moment
n : jumlah sampel yang diuji
X : Skor total dari semua item
Y : Skor faktor/skor dari setiap ite
Kuesioner dikatakan valid bila r hitung ≥ r tabel, karena dalam pengujian
validitas jumlah responden yang di gunakan 30 responden maka r tabelnya 0,361.
Bila hasil pengujian menunjukkan tidak valid maka kemungkinan kesalahan
dalam membuat pernyataan yang kurang mengarah ke topik skripsi atau
kurangnya pernyataan, sehingga perlu diperbaiki struktur pernyataan atau
penambahan pernyataan hingga pengujian itu valid.
1. Uji Reliabilitas
Menurut Singarimbun dan Sofyan ( 1989 : 40) reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau
menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan sebagai
berikut :
Keterangan:
rtt : Reliabilitas instrumen
Vx : Variansi butir
Vt : Varians total
M : Jumlah butir
Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha > r kritis product moment.
Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas < 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Priyatno,
2008:26)
K. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian akan penulis gunakan daftar pertanyaan untuk variabel
kinerja guru, yang terdiri dari 4 aspek dengan 12 pertanyaan, partisipasi orang tua,
yang terdiri dari 3 aspek dengan 11 pertanyaan, dan manfaat kerja praktek dengan
6 pertanyaan serta kesiapan kerja calon lulusan yang terdiri dari 2 aspek dengan
14 pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban lima kategori
yang dimulai dari Sangat Tinggi sampai Sangat Rendah. Berikut bobot nilai dari
Sangat Tinggi (ST) dengan skor 5
Tinggi (T) dengan skor 4
Cukup (C) dengan skor 3
Rendah (R) dengan skor 2
Sangat Rendah (SR) dengan skor 1
1. Untuk menganalisis masalah pertama akan dilakukan perhitungan rata-rata
skor dari semua siswa pada masing –masing variabel yaitu : kinerja guru,
partisipasi orang tua, manfaat kerja praktek, dan kesiapan kerja calon
lulusan. Dari hasil rata-rata dikategorikan ke Sangat Tinggi, Tinggi,
Cukup, Rendah , dan Sangat Rendah dengan kriteria:
1,00 -1,80 = SR
1,81 -2,60 = R
2,61 -3,40 = C
3,41 -4,20 = T
4,21 – 5,00 = ST
2. Untuk menganalisis masalah kedua, penulis akan mengunakan rumus
e x b X b X b a
Y = + 1 1+ 2 2 + 3 3+
Keterangan:
Y = Skor kesiapan kerja calon lulusan
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien regresi
X1 = Skor kinerja guru
X2 =