• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON LULUSAN SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON LULUSAN SMK"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN

MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON

LULUSAN SMK

Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Theresia Trice Suri

NIM : 062214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN

MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON

LULUSAN SMK

Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Theresia Trice Suri

NIM : 062214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)

iii

 

 

(5)

iv

HALAMAN

 

PERSEMBAHAN

 

DAN

 

MOTTO

 

 

PERSEMBAHAN

   

Skripsi

 

ini

 

kupersembahan

 

untuk

 

yang

 

tercinta

 

:

 

 

Tarekat

 

Maria

 

Mediatrix

 

(TMM)

 

yang

 

telah

 

memberikan

 

kesempatan

 

dan

 

kepercayaan

 

kepadaku

 

untuk

 

mengembangkan

 

diri

 

dan

 

belajar

 

di

 

Jurusan

 

Manajemen,

 

Fakultas

 

Ekonomi,

 

USD.

 

  

Orang

 

tuaku,

 

saudari

‐ 

saudariku

 

setarekat

 

serta

 

teman

 

 

temanku

 

semua

 

yang

 

telah

 

mendukung

 

dengan

 

doa

 

dan

 

korbannya.

 

   

Almamaterku

   

MOTTO

“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,

dan

sumbuh

yang

pudar

nyalahnya

tidak akan dipadamkan-Nya,

sampai Ia menjadikan hukum itu menang”. ( Mat 12:20 )

“Kita tidak dapat melakukan hal-hal yang besar,

Kita hanya dapat melakukan hal yang kecil

tetapi dengan cinta yang besar”.

( Ibu Teresa)

“Jikalau engkau mengasihi, engkau akan menderita,

dan jikalau engkau tidak mengasihi,

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN

MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON

LULUSAN SMK

Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Oktober 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi ) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka

saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar

akademik yang saya peroleh ( S.E. ) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku ( UU No 20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70 ).

Yogyakarta, 31 Oktober 2011

Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

:

Theresia

Trice

Suri

Nomor Induk Mahasiswa

: 062214017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN

MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON

LULUSAN SMK

Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Oktober 2011

Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Yang Maha Kudus, bersama doa

Bunda Maria Pengantara Rahmat Allah dan bapak Mgr.Yohanes Aerts MSC, yang

telah menyertai penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Kinerja Guru, Partisipasi Orang Tua, dan Manfaat Kerja Praktek Terhadap

Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK”, Studi kasus pada SMK Maria Mediatrix

Tangerang.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan Akademik untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma.

Saya sunguh menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena adanya bantuan

dan campur tangan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara

istimewa saya mengucapkan limpah terima kasih kepada :

1.

Rama Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ.,M.Sc., selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma.

2.

Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(9)

viii

4.

Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen pembimbing I

yang dengan penuh perhatian, ketelitian, kesabaran, dan kesetiaan

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5.

Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E, M.B.A. selaku Dosen pembimbing II yang

dengan penuh ketelitian dan kesetiaan membantu memeriksa serta

memberikan bimbingan, nasehat dan saran kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.

Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan

pengarahan dan bimbingan selama penulis menjalani studi di Universitas

Sanata Dharma.

7.

Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah

banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang

perkuliahan.

8.

Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican,

Yogyakarta yang selama ini telah memberikan pelayanan yang baik

kepada penulis.

(10)

ix

10.

Bapak Ferdinandus Labatar, S.H, selaku kepala sekolah SMK Maria

Mediatrix Tangerang yang telah memberikan ijin penelitian sehingga

penulis dapat mengadakan penelitian di SMK Maria Mediatrix Tangerang.

11.

Sr. Yosephina Nurmalay, TMM, Pemimpin Umum Tarekat Maria

Mediatrix bersama staf dewan yang memberikan kepercayaan kepada

penulis untuk melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

12.

Sr. Esterlina Umpanmetan, TMM, selaku pemimpin komunitas studi

Yogyakarta bersama saudara – saudaraku sepanggilan dalam Tarekat

Maria Mediatrix yang telah ikut mendukung penulis selama menjalani

studi.

13.

Mama dan saudara –saudaraku di Atambua yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan dalam doa yang tulus sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

14.

Untuk teman – teman Fakultas Ekonomi angkatan 2006- 2007 yang

senantiasa memberikan dorongan dan perhatian kepada penulis selama

menjalani studi di USD, Nining, Erika, Yoris, Ester, Ayu, Denis, Dwi,

siska, Ema dan ade Regis Jeujanan.

(11)

x

memberikan informasi bagi penulis dalam mengadakan penelitian di SMK

Maria Mediatrix Tangerang.

16.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

keterbatasan baik dari segi materi maupun dari susunan kalimat, namun penulis

berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini, dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam pengembangan pendidikkan di SMK Maria Mediatrix Tangerang.

Yogyakarta, 31 Oktober 2011

Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT………..xviii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 5

C.

Pembatasan Masalah ... 5

D.

Tujuan Penelitian ... 6

E.

Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

B.

Kinerja ... 9

C.

Penelitian sebelumnya ... 24

D.

Kerangka Konseptual ... 24

E.

Hipotesis ... 26

(13)

xii

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 27

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 27

D. Variabel Penelitian ... 28

E. Definisi Operasional ... 28

F. Populasi dan Sampel ... 34

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 35

H. Sumber Data ... 35

I. Teknik Pengumpulan Data ... 36

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 36

K. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A.Sejarah Singkat SMK Maria Mediatrix Tangerang... 43

B. Visi dan Misi SMK Maria Mediatrix ... 44

C. Struktur Organisasi SMK Maria Mediatrix ... 45

D. Kekhasan Kurikulum SMK Maria Mediatrix ... 56

E. Fasilitas yang Tersedia di SMK Maria Mediatrix ... 59

F. Profil Guru dan Tenaga Administrasi SMK Maria Mediatrix ... 59

G. Profil Sosial Ekonomi Orang Tua SMK Maria Mediatrix ... 61

H. Profil Lulusan SMK Maria Mediatrix ... 61

I. Jaringan Kerja Sama SMK Maria Mediatrix dengan Industri ... 63

J. Keadaan Siswa SMK Maria Mediatrix ... 64

K. Kebijakan Yayasan dalam Meningkatkan Mutu di SMK ... 64

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Karakteristik Responden ... 67

B. Deskripsi Tingkat kinerja guru, Partisipasi orang tua,

dan Manfaat kerja praktek ... 69

C. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 78

(14)

xiii

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

C. Keterbatasan penelitian ... 91

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

IV.1 Keadaan Siswa SMK Maria Mediatrix ... 64

V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 67

V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 68

V.4 Deskripsi Tingkat Kinerja Guru Jurusan Akuntansi ... 70

V.5 Deskripsi Tingkat Partisipasi Orang Tua Jurusan Akuntansi... 71

V.6 Deskripsi Tingkat Manfaat Kerja Praktek Jurusan Akuntansi ... 72

V.7 Deskripsi Tingkat Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK

Jurusan Akuntansi ... 73

V.8 Deskripsi Tingkat Kinerja Guru Jurusan Perkantoran ... 74

V.9 Deskripsi Tingkat Partisipasi Orang Tua Jurusan Perkantoran ... 75

V.10 Deskripsi Tingkat Manfaat Kerja Praktek Jurusan Perkantoran ... 76

V.11 Deskripsi Tingkat Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK

Jurusan Perkantoran ... 77

V.12 Coefficien

a

Jurusan Akuntansi ... 79

V.13 Hasil Uji F Jurusan Akuntansi ... 80

V.14 Hasil Uji Koefisien Korelasi Jurusan Akuntansi ... 81

V.15 Coefficien

a

Jurusan Perkantoran ... 82

V.16 Hasil Uji F Jurusan Perkantoran ... 83

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran

(18)

xvii

ABSTRAK

PENGARUH KINERJA GURU, PARTISIPASI ORANG TUA DAN

MANFAAT KERJA PRAKTEK TERHADAP KESIAPAN KERJA CALON

LULUSAN SMK

Studi Kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang

Thresia Trice Suri

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta,

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua

dan manfaat kerja praktek dan juga untuk mengetahui pengaruh kinerja guru,

partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan

menurut persepsi siswa SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan Jurusan

Perkantoran. Penelitian ini dilakukan selama bulan April 2011. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

SMK Jurusan Akuntansi dan Jurusan Perkantoran. Jumlah sampel sebanyak 48

responden yang terdiri atas Jurusan Akuntansi dan Jurusan Perkantoran. Pengambilan

sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan

adalah penentuan tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja praktek

dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jurusan

Akuntansi menurut persepsi siswa tingkat kinerja guru cukup, partisipasi orang tua

tinggi, manfaat kerja praktek sangat tinggi dan kesiapan kerja siswa tinggi. Untuk

Jurusan Perkantoran menurut persepsi siswa kinerja guru cukup, partisipasi orang tua

tinggi, manfaat kerja praktek tinggi dan kesiapan kerja siswa tinggi.Untuk Jurusan

Akuntansi secara sendiri – sendiri kinerja guru dan partisipasi orang tua tidak

berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan sedangkan untuk manfaat kerja

praktek berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja calon lulusan. Sedangkan secara

bersama-sama kinerja guru, partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek

berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan. Dan untuk Jurusan Perkantoran

secara sendiri – sendiri maupun bersama –sama kinerja guru, partisipasi orang tua,

dan manfaat kerja praktek tidak berpengaruh terhadap kesiapan kerja calon lulusan.

(19)

xviii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHERS’ PERFORMANCE, PARENTS’

PARTICIPATION, AND BENEFITS OF PRACTICAL WORK TO THE JOB

READINESS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL PROSPECTIVE

GRADUATES

A Case Study at Maria Mediatrix Vocational High School Tangerang

Theresia Trice Suri

Sanata Dharma University

Yogyakata,

2011

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia (human resources managemen)

mempunyaiperan yang penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mencapai

tujuan perusahaan atau organisasi. Menurut Simamora (2004 : 4) manajemen

sumber daya manusia adalah ”pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau

kelompok karyawan, juga menyangkut desain dan implementasi sistem

perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan

karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan

yang baik”. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas yang

dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan

secara efektif guna mencapai tujuan. Sumber daya manusia juga memilki kaitan

yang sangat erat dengan produktivitas perusahaan atau organisasi.

Menurut Formulasi dari National Productivity Board, Singapore menyatakan

bahwa produktivitas adalah sikap mental ( attitude of mind ) yang mempunyai

semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan

peningkatan perbaikan. Jay Heizer dan Barry Render (2006:16-17)

mengemukakan bahwa: produktivitas (productivity) adalah perbandingan antara

(21)

dan modal). Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi. Dari

segi ekonomi, input adalah tenaga kerja, modal, dan manajemen. Manajemen

menciptakan sistem produksi yang menghasilkan proses transformasi dari input

menjadi output dan bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan

modal yang digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktifitas.

Manajemen bertanggung jawab pada lebih dari separuh peningkatan

produktivitas yang termasuk didalamnya upaya peningkatan kualitas sumber

daya manusia melalui pendidikan yang memegang peran penting dalam proses

peningkatan ketersediaan tenaga kerja yang berbakat dan memiliki keahlian

dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan organisasi/perusahaan demi

tercapainya tujuan organisasi / perusahaan.

Upaya peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan organisasi nirlaba /

perusahaan dan bekerjasama dengan pemerintah khususnya melalui Depdiknas

yang terus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem

pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan

dengan faktor guru. Dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, yang pada dasarnya merupakan kebijakan

pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Michael G.

Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan

bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada

“whatteachers doand think” atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan

kompentensi guru karena guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda

(22)

dengan itu maka guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, berkaitan

dengan kinerja, totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya. Upaya apapun

yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan

sumbangan yang signifikan jika tanpa didukung oleh kinerja guru yang

profesional dan berkualitas.

Di samping itu juga peran dan partisipasi orang tua menjadi salah satu kunci

keberhasilan anak dalam belajar, sehingga orang tua perlu menciptakan

komunikasi yang intensif dengan anak terhadap proses belajar anaknya. Orang

tua harus menjadikan rumah sebagai wadah untuk berkomunikasi secara intens

dengan anaknya yang berhubungan dengan kegiatan belajar anak di rumah dan

di luar rumah serta pemenuhan kebutuhan belajar anak (Suryo Subroto,

1990:11). “Orang tua dituntut selalu mengkomunikasikan kebutuhan

pendidikkan anaknya, karena anak membutuhkan komunikasi dalam bentuk

perhatian dan penghargaan, sebab komunikasi seperti itu dapat memberi

motivasi dan memperlancar proses belajar anak”. Apabila dihubungkan antara

kehidupan anak di rumah dengan orang tua, maka orang tua harus menciptakan

rumah sebagai “learning environment”, mengajarkan nilai-nilai kebaikan moral,

etis, dan sebagainya.

Selain dari komunikasi,keberhasilan dalam kegiatan belajar yang dilakukan

oleh setiap siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dianggap cukup

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah adalah faktor

sosial ekonomi atau faktor keadaan ekonomi yang terdiri dari tingkat

(23)

Slameto (1991:65) menjelaskan bahwa : keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan hasil belajar anak. Kebutuhan-kebutuhan anak harus

terpenuhi adalah : makanan, pakaian, kesehatan, dan fasilitas belajar seperti

ruang belajar, meja, kursi, penerangan dan buku-buku.

Dengan fasilitas belajar yang tersedia dapat menunjang tercapainya prestasi

belajar siswa yang berada dijenjang pendidikan khususnya Sekolah Menengah

Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang

mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang dibekali dengan pengetahuan,

ketrampilan, keahlian, sikap mental dan kemauan untuk terjun ke dunia kerja.

Kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki siswa SMK sebelum

terjun ke dunia kerja harus diawali dengan persiapan dari dirinya sendiri, baik

kesiapan fisik maupun kesiapan mental. Oleh sebab itu, baik siswa maupun guru

serta orang tua mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam

mempersiapkan dan menciptakan prestasi siswa yang memuaskan, yang pada

akhirnya menimbulkan kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang secara

formal memiliki peran penting bagi peningkatan sumber daya manusia yang

mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja

pada bidangnya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi serta mampu

mengembangkan diri, melalui ketrampilan dan keahlian yang dimiliki dan juga

menyiapkan mental dalam menghadapi kemungkinan yang terjadi dalam dunia

(24)

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kinerja Guru, Partisipasi

Orang Tua, dan Manfaat Kerja Praktek Terhadap Kesiapan Kerja Calon

Lulusan SMK ”. Dengan studi kasus pada SMK Maria Mediatrix Tangerang.

B. Rumusan Masalah

1. Seberapa tinggi tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja

praktek, dan kesiapan kerja siswa menurut persepsi siswa?

2. Apakah ada pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua siswa, dan

manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja siswa secara

bersama-sama maupun sendiri-sendiri menurut persepsi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat menjawab

permasalahan yang ada, maka masalah akan dibatasi:

1. Responden yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII tahun ajaran 2010

/ 2011 yang berada di SMK Maria Mediatrix Tangerang Jurusan

Akuntansi dan Jurusan Administrasi Perkantoran.

2. Pada variabel kinerja guru akan diteliti 4 aspek yaitu kompentensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompentensi sosial dan kompetensi

(25)

3. Pada variabel partisipasi orang tua akan diteliti 3 aspek yaitu pemberian

motivasi, komunikasi yang efektif dan penyediaan fasilitas.

4. Pada variabel manfaat kerja praktek akan diteliti yaitu manfaat magang.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat kinerja guru, partisipasi orang tua, manfaat kerja

praktek, dan kesiapan kerja siswa menurut persepsi siswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua, dan

manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja siswa secara bersama-sama

maupun sendiri-sendiri menurut persepsi siswa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. SMK Maria Mediatrix

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi para guru, orang tua siswa-siswi, dan pimpinan SMK Maria Mediatrix

Tangerang dalam meningkatkan kesiapan kerja calon lulusan.

2. Universitas Sanata Dharma.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan ilmiah bagi

(26)

3. Penulis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu usaha untuk memperoleh dan

menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen sumber daya

(27)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik

yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk

memenuhi kepuasannya. Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:

sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai

proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan

kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana

organisasi”.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut SP Hasibuan Manajemen Sumber Daya Manusiaadalah ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Henry

Simamora Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap

individu anggota organisasi. Menurut Flippo Edwin B. (1982 :10) : “Manajemen

Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

(28)

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan sumber daya manusia ke suatu titik

akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat terpenuhi.

B.Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah prestasi yang dapat dicapai seseorang atau organisasi

berdasarkan kriteria dan alat ukur tertentu. Mangkunegara (2001) menyatakan

bahwa kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang

berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseeorang.

Simamora (2002:423) memberi batasan kinerja, kinerja merupakan terjemahan

dari bahasa Inggris, performance atau job performance tetapi dalam bahasa

Inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa

Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja (performance)

diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,

keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja

(performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu

yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik

kuantitas maupun mutunya. Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil

yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan.

Bernardin dan Russel (2002:15) memberikan pengertian kinerja sebagai

berikut : “performance is defined as the record of outcomes produced on a

specifiedjob function or activity during time period”. Prestasi atau kinerja adalah

catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu

(29)

job performance adalah hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi,

efisiensi dan kefektifan kinerja. Sementara menurut Ilyas (1999: 99), kinerja

adalah penampilan hasil kerja personil maupun dalam suatu organisasi.

Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan

fungsional maupun struktural tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil di

dalam organisasi.

Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005:1)

yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan

tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Prawirosentono (1999) kinerja seorang

pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan

untuk bekerja, adanya imbalan / upah yang layak dan mempunyai harapan masa

depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku

kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan

variabel psikologis.

2. Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing

individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Menurut Irawan (2002:11),

bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat

diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan

organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam

(30)

Dessler (2000:87) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah

prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari

karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun

sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya

dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari

karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat

tentang kinerja dan prestasi kerja dapat dipahami bahwa pengertian kinerja

maupun prestasi kerja mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh

seseorang.

Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan

hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan

(individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau

kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan

perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka

kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik.

Ada tiga faktor situasional yang mempengaruhi job performance adalah:

abilities and skill, role perceptions dan effor or motivation. Konsep perubahan

perilaku dari Cascio (1992) yang menyebutkan abilitas dan motivasi sebagai

faktor-faktor yang berinteraksi dengan kinerja. Abiliti ditentukan oleh skill dan

pengetahuan, sedangkan skill dipengaruhi oleh kecakapan, kepribadian dan

pengetahuan yang terbentuk oleh pendidikan, pengalaman, latihan dan minat.

(31)

untuk mengetahui prilaku dalam organisasi memerlukan pemahaman terhadap tiga

hal.

Pertama individu yang meliputi kemampuan, keterampilan mental dan fisik,

latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur,asal usul dan

jenis kelamin). Kedua, variabel organisasi yang meliputi sumber daya,

kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan. Ketiga variabel psikologi yang

meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Sementara itu Zane K.

Quible (2005:214) berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

manyatakan: “basic human traits affect employees’ job related behaviour and

performance. These human traits include ability, aptitude, perception, values,

interest, emotions, needs and personality”. Ability atau kemampuan akan

menentukan bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaan, bakat dan berperan

dalam membantu melaksanakan pekerjaan jika ada kesesuaian dengan jenis

pekerjaannya, demikian juga halnya dengan persepsi, konsep diri, nilai-nilai,

minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian.

3. Kinerja Guru

Dengan pemahaman konsep kinerja sebagaimana dikemukakan di atas, maka

akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan kinerja guru. Kinerja guru pada

dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan

mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagai guru

tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan

(32)

tugasnya di sekolah khususnya dalam proses pembelajaran dalam konteks

sekarang ini memerlukan pengembangan dan perubahan kearah yang lebih

inovatif. Kinerja inovatif guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya

implementasi inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan/pembelajaran.

Guru merupakan profesi profesional di mana guru dituntut untuk berupaya

semaksimal mungkin menjalankan profesinya sebaik mungkin. Sebagai seorang

profesional maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih hendaknya

dapat berimbas kepada siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya dapat terus

meningkatkan kinerjanya yang merupakan modal bagi keberhasilan pendidikan.

Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam Sedarmayanti (2001:50)

mengemukakan, performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi

kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan

kerja. Sedang August W. Smith dalam kutipan Sedarmayanti menyatakan bahwa

performance atau kinerja adalah “…. Output drive from processes, human or

otherwise”, jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari

suatu proses.

Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah

telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam

Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, yaitu :

a. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta

(33)

2) pemahaman terhadap peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/

silabus; 4) perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis; 6) evaluasi hasil belajar; dan 7) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang:1)

mantap; 2) stabil; 3) dewasa; 4) arif dan bijaksana; 5) berwibawa; 6)

berakhlak mulia; 7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 8)

mengevaluasi kinerja sendiri; dan 9) mengembangkan diri secara

berkelanjutan.

c. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk : 1) berkomunikasi lisan dan tulisan; 2) menggunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 3) bergaul secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua/wali peserta didik; dan 4) bergaul secara santun dengan masyarakat

sekitar.

d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) konsep, struktur,

dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi

ajar; 2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; 3) hubungan konsep

antar mata pelajaran terkait; 4) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari; dan 5) kompetisi secara profesional dalam konteks

(34)

4. Partisipasi Orang Tua

Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh pengajaran di sekolah melainkan

ditentukan pula oleh berbagai faktor, termasuk kegiatan belajar di rumah. Orang

tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Oleh karena itu, usaha peningkatan

hasil belajar anak juga harus dilakukan dengan memperhatikan kemajuan

pendidikan anak, memberi bimbingan dan motivasi belajar serta melengkapi

fasilitas belajar anak, disamping itu orang tua juga harus menjalin hubungan

dengan sekolah. Atas dasar pemikiran inilah, maka Orang tua perlu memberikan

perhatian sepenuhnya terhadap proses belajar anak. (Ihsan,1996: 72) Untuk

mencapai suatu prestasi yang baik, maka siswa harus belajar secara efektif.

Untuk keefektifan belajar itu sangat dibutuhkan komunikasi orang tua di

rumah, mulai dari memperhatikan kemajuan belajar anak, kegiatan belajar di

rumah dan di sekolah, menciptakan kondisi belajar yang kondusif di rumah,

memberi pengertian pentingnya belajar dan melengkapi peralatan belajar, memberi

motivasi belajar, mengatasi kesulitan-kesulitan belajarnya, sampai membimbing

dalam mempelajari ulang pelajaran yang diperolehdi sekolah. Salah satu indikator

yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam

menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang

dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada

lembaga pendidikan tersebut.

Prestasi yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari dalam diri

siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya: fasilitas belajar,

(35)

sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor

tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting

dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya

adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata (1988)

bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari

dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa

meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari luar meliputi

lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai

sarana dan prasarana dalam belajar.

Kondisi psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar

siswa adalah perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif dalam proses

belajar mengajar. Sedangkan kondisi fisiologis mencakup faktor materi

pembelajaran, faktor lingkungan, faktor individual siswa. Selain itu ada faktor

fisiologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi

individual siswa termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan

kesehatan pancaindra. Siswa yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang

segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan

belajar

.

Sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan
(36)

Selanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa keberadaan

faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat

hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat

berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat.

Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat

perkembangan siswa itu sendiri. Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa

dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor

partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat

penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan

dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta

sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan

keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang

tinggi.

Setiap orang tua memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya

dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena

latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di

sini adalah pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi

orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya.

Dan beberapa latar belakang tersebut, pertama pendidikan orang tua merupakan

faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap anaknya,

sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap prestasi

(37)

di atas, penulis berasumsi bahwa partisipasi orang tua dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa termasuk dalam kesiapan kerja siswa untuk bekerja.

Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal

yang berhubungan antara partisipasi orang tua dengan kesiapan siswa SMK Maria

Mediatrix sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa

pada jenjang kelas 3 atau semester terahkir berada pada masa transisi. Artinya,

bahwa mereka akan menuju jenjang pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja,

tentunya sangat berbeda bila berada di jenjang pendidikan tinggi atau dunia kerja.

Oleh karena itu, masa transisi tersebut, partisipasi orang tua sangat diperlukan

untuk mengontrol perilaku anak, khususnya dalam hal belajar perlu mendapat

perhatian yang serius.

5. Manfaat Kerja Praktek

Kegiatan magang / pratek kerja industri adalah Kegiatan bekerja sambil belajar

atau belajar sambil bekerja dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman dan

keterampilan dalam Dunia Usaha/Dunia Industri dan merupakan bagian integral

dalam sistem pendidikan di SMK yang ditujukan untuk memberikan sarana

penguasaan kompetensi bagi siswa yang relevan dengan kebutuhan Dunia

Usaha/Dunia Industri dan praktikan diharapkan dapat memiliki wawasan

industrialisasi secara utuh. Kegiatan magang/praktek kerja industri mempunyai

nilai tambah bagi peserta didik yaitu :

a. Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat mereka memiliki

keahlian sebagai bekal untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.

(38)

c. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan

percaya diri tamatan, yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk

meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi

(Dedikbud,1994)

Tujuan dari praktek kerja industri dari siswa SMK adalah :menghasilkan tenaga

kerja yang berkualitas, memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja,

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga

kerja berkualitas dan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap

pengalaman kerja sebagai bagian dari profesinal siswa. Dan mempersiapkan para

siswa/siswi untuk belajar secara mandiri, disiplin, teliti dalam bekerja, mampu

bekerja dalam suatu tim, kemampuan untuk berelasi dengan orang, bekerja dengan

target waktu, dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan

bakat masing-masing. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman

dalam kerja sehingga siswa dalam pembelajaran di sekolah tidak hanya memahami

sebuah teori saja, namun dapat mengetahui dan memahami seluk beluk dalam

kerja di sebuah perusahaan, sehingga dalam masa yang akan datang di saat siswa

sudah memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun merasa tidak

percaya diri dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini siswa

dapat pengalaman kerja yang lebih baik. (Abur Mustikawanto, disdik prop.Jabar)

6. Kesiapan Kerja Calon Lulusan

Menurut pendapat God yang dikutip oleh Sukirin (1975) kesiapan terhadap

(39)

a. Tingkat Kematangan

Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam perkembangan yang berkaitan

dengan fungsi fisik atau mental yang telah mencapai perkembangan sempurna

dalam arti siap digunakan. Tingkat kematangan ini banyak berhubungan dengan

usia dan kondisi fisik siswa. Kematangan tidak dapat dipengaruhi bila saatnya

belum tiba, tetapi dengan latihan tingkat kematangan dapat dicapai. Kematangan

dapat memberikan hasil yang maksimal bagi seorang siswa yang menyiapkan diri

untuk terjun ke dunia kerja sehingga mempunyai kemungkinan yang terbaik untuk

mempraktekan ketrampilan dan keahlian yang diperoleh dalam pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Ditinjau dari segi usia, seorang siswa dikatakan siap bekerja jika telah

mencapai usia dewasa. Pada usia dewasa seorang siswa mengalami perkembangan

karakteristik jenis kelamin, baik yang bersifat primer, dalam artian bentuk tubuh,

maupun yang bersifat sekunder berupa fungsi sosial dalam masyarakat atau

lingkungan. Pada masa ini seorang siswa memasuki masa pendewasaan baik dalam

penampilan maupun tingkah laku dan mulai memerankan peranan sebagai orang

dewasa dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Dalam kehidupan sosial

menyibukan diri dengan upaya berlatih fungsi dari status sangat tergantung ke

status mandiri.

Di sisi lain, tahap usia ini menjadikan seorang siswa mengalami kehidupan

petualangan, kreatif, idealis dan sangat memperhatikan kepentingan bersama

(40)

mereka dalam kegiatan yang bertanggungjawab sebagai mana layaknya orang

dewasa dan melimpahkan hak-hak serta kewajiban sebagai masyarakat.

Menurut Samuel Soeitoe (1982) dalam proses pematangan ada tiga hal yang

ensensial yaitu: 1) Faktor kematangan itu sendiri. Bahwa tidak semua perubahan

dan kemajuan pada seseorang disebabkan pengaruh lingkungan, tetapi sebagian

besar terjadi perkembangan sendiri dari dalam induvidu; 2) Proses kematangan

berjalan melalui beberapa tingkat atau fase; 3) Sebagian besar proses

perkembangan psikis pada siswa harus dipandang sebagai satu kerja sama yang

diberikan oleh lingkunganya.

Menurut Syamsu Mappa dan Anisah Basleman (1994) seseorang mencapai

usia dewasa pada usia antara 16 – 20 tahun, Sedangkan Imam Soepomo (1974)

menyatakan bahwa orang dewasa adalah laki-laki atau perempuan yang telah

berusia 18 tahun ke atas.

b. Pengalaman yang Diperlukan

Pengalaman merupakan salah satu penentu kesiapan kerja. Untuk menciptakan

kesiapan kerja siswa terhadap suatu pekerjaan dapat direncanakan melalui

pengalaman yang diberikan pada siswa tersebut. Menurut Sukirin (1975)

pengalaman-pengalaman yang diperlukan adalah pengalaman-pengalaman tertentu

yang diperoleh siswa yang ada sangkut pautnya dengan keadaan lingkungan kerja,

kesempatan-kesempatan yang tersedia dan pengaruh dari luar baik yang disengaja

maupun tidak. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah

diketahui dan dikuasai siswa, sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang

(41)

Dari kedua definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman

adalah suatu tingkat penguasaan serta pemahaman siswa dalam bidang yang

diminatinya dan dapat diukur dari lamanya kegiatan belajar serta tingkat

pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman dapat diperoleh

melalui pendidikan dan latihan. Pada dasarnya pendidikan dimaksudkan guna

mempersiapkan tenaga kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan, agar

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan syarat yang

dikehendaki oleh suatu jenis pekerjaan.

Bagi sebagian besar siswa terutama yang kurang memiliki pengalaman kerja

atau bahkan belum pernah bekerja, sering mengalami banyak kesulitan dalam

menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang diembannya. Siswa yang memiliki

cukup pengalaman kerja dapat memperoleh kepuasan kerja yang lebih baik, sesuai

dengan pekerjaan yang dipilih bila dibandingkan dengan yang kurang mempunyai

pengalaman kerja. Bahkan pengalaman kerja sambilan yang diperoleh pada waktu

siswa masih sekolah di tingkat SMK dapat digunakan untuk menilai jenis

pekerjaan yang dianggap cocok dari berbagai alternatif pekerjaan yang tersedia

demi hari depannya kelak.

Menurut Kartini Kartono (1985) bahwa pada hakekatnya pemilihan jenis

pekerjaan tidak lepas dari masalah pendidikan. Hal ini berkaitan dengan bekal

pengetahuan dan adanya kemampuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk

bekerja dibidang yang akan dituju. Untuk menyiapkan kualitas siswa yang handal

(42)

kualitas pengajarannya, baik dengan cara menambah sarana prasarana maupun

dengan pembenahan sistem pengajaran.

c. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi

Menurut Sukirin (1975) keadaan mental dan emosi yang serasi adalah suatu

keadaan yang meliputi sikap kritis, memiliki pertimbangan-pertimbangan yang

logis, obyektif, bersikap dewasa dan emosi yang terkendalikan. Menurut Bern

Hard yang dikutip oleh Mar’at (1984) sikap adalah suatu prodisposisi atau

kecenderungan untuk melakukan respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia

sekitarnya baik berupa individu maupun obyek-obyek tertentu. Menurut Krench

yang dikutip oleh Mar’at (1984) mendefinisikan sikap sebagai suatu sistem yang

mantap, yang berupa evaluasi positif dan negatif, perasaan emosional,

kecenderungan-kecenderungan untuk menyetujui terhadap suatu obyek.

Jadi sikap siswa terhadap suatu obyek akan timbul jika ada rangsangan

tertentu yang akan menyebabkan timbulnya perasaan mendukung atau tidak

mendukung terhadap obyek tersebut. Dengan sikap kerja yang baik seorang siswa

akan bekerja penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri dan mampu menyelesaikan

segala kesulitan yang dihadapi serta menentukan keberhasilan kerja. Bila sikap

kerja dikaitkan dengan kesiapan mental dari seorang siswa untuk memasuki dunia

kerja maka diperlukan adanya kematangan emosional siswa yang akan bekerja dan

(43)

C. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya berjudul “ Pengaruh Kinerja kepala Sekolah dan

Kinerja Guru terhadap mutu lulusan” yang ditulis oleh Suryawati ( Studi kasus

pada SMA Negeri Purwakarta ) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui

kinerja kepala sekolah dan kinerja guru terhadap mutu lulusan. Pengumpulan data

dilakukan dengan melakukan survei langsung dengan memberikan kuesioner.

Sampel yang diambil dilakukan dengan menggunakan sampel secara acak (random

sampel) jumlah sampelnya 100 orang. Sampel yang diambil dilakukan dengan

menggunakan sampel secara acak( random sampel ) jumlah sampelnya 100 orang.

Kuisioner dibuat dengan skala likert. Alat analisis yang digunakan adalah regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja kepala sekolah dan kinerja

guru secara bersama–sama mempunyai penagaruh terhadap mutu lulusan.

D. Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teori mengenai pengaruh kinerja guru, partisipasi

orang tua dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan, maka

dikembangkan kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini seperti yang

(44)

Gambar II.1

Keterangan :

X1 = Kinerja Guru

X2 = Partisipasi Orang Tua

X3 = Manfaat Kerja Praktek

Y = Kesiapan Kerja Calon Lulusan SMK

→ = Pengaruh X1, X2, dan X3 secara sendiri -sendiri

... = Pengaruh X1, X2, dan X3 seacara bersama -sama Kinerja guru: (X1)

- kompetensi pedagogik - kompetensi kepribadiaan - kompetensi sosial

- kompetensi profesional

Kesiapan kerja calon lulusan SMK ( Y) -Profesional terhadap pekerjaan

-Kematangan mental dan emosi Partisipasi Orang Tua (X2) -Pemberian motivasi -Komunikasi yg efektif -Menyediakan fasilitas

Manfaat Kerja Praktek (X3) -Menerapkan teori dan

praktek

(45)

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban teoretis terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah.

Ha : Terdapat pengaruh kinerja guru, partisipasi orang tua dan manfaat kerja

(46)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Menurut Singarinbun

(1995:3) yang dimaksud penelitian survei adalah penelitian yang mengambil

sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

sehingga penelitian survei bertujuan untuk mengetahui pendapat responden.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa - siswi kelas XII SMK Maria Mediatrix

Jurusan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kinerja guru, partisipasi orang tua,

manfaat kerja praktek dan kesiapan kerja calon lulusan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2011.

(47)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan variabel – variabel yang akan diteliti untuk

mendukung data yang telah diperoleh.

1. Variabel bebas ( Independent Variable ) adalah variabel yang dianggap

dapat menentukan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah kinerja guru, partisipasi orang tua, dan manfaat kerja praktek.

2. Variabel terikat ( Dependent Variable ) adalah variabel yang terikat

oleh variabel lain atau variabel yang tergantung dengan variabel yang

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja calon

lulusan

E. Defenisi Operasional

1. Kinerja Guru

Kinerja guru adalah prestasi yang dapat dicapai seseorang atau organisasi

berdasarkan kriteria dan alat ukur tertentu. Parameter yang paling umum

digunakan, menurut Drucker (1997:23) adalah efektivitas, efisiensi, dan

produktivitas. Sedangkan menurut pendapat Stoner( 1996) kinerja guru adalah

prestasi yang dapat ditunjukan oleh guru. Kinerja merupakan hasil yang dapat

dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada guru

berdasarkan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu yang tersedia.

Kinerja guru merupakan pencapaian hasil kerja yang dicapai guru berdasarkan

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

(48)

Standar dan alat ukur tersebut merupakan indikator untuk menentukan apakah

seorang guru berkinerja tinggi atau rendah.

Aspek : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,

dan kompetensi sosial.

a.Aspek pedagogik dengan indikatornya

1). Kesanggupan merencanakan program pembelajaran.

2). Kesanggupan menciptakan interaksi dalam proses pembelajaran.

3). Kemampuan melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar.

b. Aspek kepribadian dengan indikatornya

1).Memiliki rasa tanggungjawab.

2). Tidak emosional.

3). Mampu memberikan perhatian dan dukungan.

4). Dekat dengan anak didik.

c. Aspek sosial dengan indikatornya

1). Mampu berkomunikasi secara lisan, tulisan maupun isyarat dengan baik.

2). Dapat memahami dengan baik kepribadian siswa.

d. Aspek profesional dengan indikatornya

1). Penguasaan materi pembelajaran.

2). Penggunaan media atau sumber pembelajaran.

(49)

2. Partisipasi Orang Tua

Partisipasi orang tua adalah bentuk dukungan dan keikutsertaan dalam

pendidikan anak baik yang bersifat formal maupun nonformal demi keberhasilan

anak pada masa yang akan datang. Partisipasi orang tua secara formal

didefinisikan sebagai turut wewenang baik secara mental dan emosional

memberikan sumbangsih kepada proses pembentukan dimana kerterlibatan secara

pribadi orang yang bersangkutan untuk melaksanakan tanggung jawabnya (

Winardi, 1973:323). Partisipasi orang tua sangat diperlukan dalam menunjang

kemajuan dan pendidikan seorang anak. Apabila orang tua memperoleh

pemahaman yang benar mengenai pentingnya pendidikan bagi anak, maka

terbentuk kenyakinan mengarah pada pembentukan sikap positif dan

menumbuhkan aspirasi yang tinggi terhadap pendidikan.

Aspek : pemberian motivasi, komunikasi yang efektif dan penyediaan fasilitas.

a. Aspek motivasi dengan indikatornya

1). Mampu mencintai anak apa adanya.

2). Pemberian pujian penghargaan bila anak mendapat prestasi yang baik.

3). Mampu memberikan solusi bila anak mengalami kesulitan atau

masalah.

b. Aspek komunikasi yang efektif dengan indikatornya

1). Memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga inti

2). Dalam berkomunikasi mampu menghargai dan menghormati pendapat

anak.

(50)

c. Aspek penyediaan fasilitas dengan indikatornya

1).Menyediakan ruang belajar di rumah

2). Menyediakan perabot belajar di rumah

3). Menyediakan dana untuk pembelian buku pelajaran

4). Menyediakan uang transportasi untuk kegiatan belajar.

5). Menyediakan alat-alat tulis yang dibutuhkan

3. Manfaat Kerja Praktek.

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu sistem

pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan

pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara umum pelaksanaan

program Praktek Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang

sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan

langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktek

Kerja Industri, secara khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang

mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang

berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi

untuk belajar secara mandiri, disiplin, teliti dalam bekerja, mampu bekerja dalam

suatu tim, kemampuan untuk berelasi dengan orang, bekerja dengan target waktu,

dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat

masing-masing. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam kerja

sehingga siswa dalam pembelajaran di sekolah tidak hanya memahami sebuah

(51)

sebuah perusahaan, sehingga dalam masa yang akan datang di saat siswa sudah

memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun merasa tidak percaya

diri dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini siswa dapat

pengalaman kerja yang lebih baik. (Abur Mustikawanto, disdik prop.Jabar)

Indikator dari manfaat kerja praktek :

a. Menerapkan teori yang didapat di sekolah ke dalam praktek.

b. Dilatih untuk disiplin dalam bekerja.

c.Berelasi dengan orang lain di tempat praktek.

d. Mengalami relasi dengan orang lain dalam kerja tim.

e. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu.

f. Dilatih melakukan pekerjaan yang menuntut ketelitian.

4. Kesiapan Kerja Calon Lulusan

Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan

subsistem dari sistem pendidikan. Evans & Edwin (1978:24) mengemukakan

bahwa pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang

mempersiapkan individu pada suatu pekerjaan atau kelompok pekerjaan. Harris

seperti yang dikutip oleh Slamet (1990:2), menyatakan pendidikan kejuruan

adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang

disukai individu untuk kebutuhan sosialnya. Menurut House Committee on

Education and Labour (HCEL) pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk

pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan, dan

kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan

(52)

Vocational Education Amereka Serikat (NCRVE, 1981:15), Pendidikan

kejuruan merupakan subsistem pendidikan yang secara khusus membantu

peserta didik dalam mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. Salah satu ciri

pendidikan kejuruan dan yang sekaligus membedakan dengan jenis

pendidikan lain adalah orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk

memasuki lapangan kerja. Pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik

untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, berarti pula mempersiapkan siswa agar

dapat memperoleh kehidupan yang layak melalui pekerjaan yang sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki, kemampuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai

manusia yang bertanggung jawab dan mencintai profesi pekerjaannya.

Aspek : kematangan mental dan emosi dan Profesional terhadap pekerjaan.

a. Aspek tingkat kematangan mental dan emosi dengan indikatornya

1). Apabila bekerja dan melakukan kesalahan bersedia menerima teguran.

2). Tertarik untuk bekerja lembur guna menyelesaikan pekerjaan.

3). Bersedia untuk dipindahkan ketempat dan pekerjaan yang baru.

4). Bersedia melakukan pekerjaan yang sama dari hari ke hari.

5). Memiliki informasi mengenai alternatif pekerjaan yang akan ditekuni.

6). Tertarik untuk bekerja dalam timework.

7). Siap bekerja secara mandiri (menyelesaikan pekerjaan secara sendiri).

8). Mampu berbahasa asing misalnya bahasa Inggris dan atau Mandarin.

(53)

b. Aspek Profesional terhadap pekerjaan dengan indikatornya

1). Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer.

2). Melakukan download, upload dan membuat web, blog.

3). Mempunyai kemampuan mengoperasikan mesin hitung.

4). Memiliki kemampuan mengerjakan administrasi Gudang.

5). Mampu menyusun laporan keuangan.

6). Mampu menjalankan tugas sebagai Kasir.

7). Mampu menjalankan tugas sebagai Teler.

8). Mampu menjalankan tugas sebagai Juru Penggajian.

9). Mampu menjalankan tugas sebagai sekretaris yunior/mudah.

10). Mampu menjalankan tugas sebagai juru tik/steno.

11). Mampu menjalankan tugas sebagai juru tata usaha kantor/ arsiparis.

12). Mampu menjalankan tugas sebagai humas/keprotokolan.

13). Mampu menjalankan tugas sebagai operator telepon,teleks dan facsimile.

14). Mampu menjalankan tugas sebagai resepsionis.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto (2003:108) memberikan pengertian tentang populasi, yaitu

keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan Sugiyono, ( 2007:57 ) memberi

pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya

orang akan tetapi juga benda – benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

(54)

dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah seluruh siswa kelas XII SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan

Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 52 orang siswa.

2. Sampel

Riduwan (2007: 56) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 orang

yaitu seluruh siswa kelas XII SMK Maria Mediatrix Jurusan Akuntansi dan

Administrasi Perkantoran yang merupakan seluruh anggota populasi hal ini sesuai

dengan pendapat Arikunto (1989 : 107 ), “jika kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2003: 61 )

H. Sumber Data

1. Data Primer adalah data yang di ambil secara langsung melalui angket /

kuesioner dan observasi yang diberikan kepada responden. Data primer

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner pada saat penelitian.

(55)

I . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dengan mengunakan metode angket / kuesioner dengan

mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara tertulis pada subyek penelitian

dengan maksud untuk memperoleh data tentang kinerja guru, partisipasi orang tua

dan manfaat kerja praktek terhadap kesiapan kerja calon lulusan SMK Maria

Mediatrix. Teknik pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini

mengunakan instrument yang berupa kuesioner yang diberikan kepada responden

yang telah ditentukan, dimana kuesioner tersebut disusun dalam kalimat – kalimat

pertanyaan dan responden di minta untuk memberikan jawaban dengan

memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai. Skala yang digunakan

adalah skala Likert, yaitu :

-Untuk jawaban sangat tinggi (ST) nilainya 5

-Untuk jawaban tinggi (T) nilainya 4

-Untuk jawaban cukup (C) nilainya 3

-Untuk jawaban rendah (R) nilainya 2

-Untuk jawaban sangat rendah nilainya 1

J. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yang diperlukan

dalam penelitian ini menggunakan intrumen yang berupa kuesioner yang

diberikan kepada responden yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan instrumen

yang handal dan dapat dipercaya, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

(56)

1. Uji Validitas

Menurut Imam Ghozali ( 2001: 135 ) uji validitas menunjukkan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan tugasnya dalam

suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan validitas yang tinggi apabila

instrumen ukur memberikan hasil sesuai dengan tujuan. Dalam penelitian ini uji

validitas mengunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan sebagai

berikut :

r

xy=

keterangan :

rxy : korelasi Product Moment

n : jumlah sampel yang diuji

X : Skor total dari semua item

Y : Skor faktor/skor dari setiap ite

Kuesioner dikatakan valid bila r hitung ≥ r tabel, karena dalam pengujian

validitas jumlah responden yang di gunakan 30 responden maka r tabelnya 0,361.

Bila hasil pengujian menunjukkan tidak valid maka kemungkinan kesalahan

dalam membuat pernyataan yang kurang mengarah ke topik skripsi atau

kurangnya pernyataan, sehingga perlu diperbaiki struktur pernyataan atau

penambahan pernyataan hingga pengujian itu valid.

1. Uji Reliabilitas

Menurut Singarimbun dan Sofyan ( 1989 : 40) reliabilitas adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau

(57)

menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan sebagai

berikut :

 

Keterangan:

rtt : Reliabilitas instrumen

Vx : Variansi butir

Vt : Varians total

M : Jumlah butir

Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha > r kritis product moment.

Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas < 0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Priyatno,

2008:26)

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian akan penulis gunakan daftar pertanyaan untuk variabel

kinerja guru, yang terdiri dari 4 aspek dengan 12 pertanyaan, partisipasi orang tua,

yang terdiri dari 3 aspek dengan 11 pertanyaan, dan manfaat kerja praktek dengan

6 pertanyaan serta kesiapan kerja calon lulusan yang terdiri dari 2 aspek dengan

14 pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban lima kategori

yang dimulai dari Sangat Tinggi sampai Sangat Rendah. Berikut bobot nilai dari

(58)

Sangat Tinggi (ST) dengan skor 5

Tinggi (T) dengan skor 4

Cukup (C) dengan skor 3

Rendah (R) dengan skor 2

Sangat Rendah (SR) dengan skor 1

1. Untuk menganalisis masalah pertama akan dilakukan perhitungan rata-rata

skor dari semua siswa pada masing –masing variabel yaitu : kinerja guru,

partisipasi orang tua, manfaat kerja praktek, dan kesiapan kerja calon

lulusan. Dari hasil rata-rata dikategorikan ke Sangat Tinggi, Tinggi,

Cukup, Rendah , dan Sangat Rendah dengan kriteria:

1,00 -1,80 = SR

1,81 -2,60 = R

2,61 -3,40 = C

3,41 -4,20 = T

4,21 – 5,00 = ST

2. Untuk menganalisis masalah kedua, penulis akan mengunakan rumus

(59)

e x b X b X b a

Y = + 1 1+ 2 2 + 3 3+

Keterangan:

Y = Skor kesiapan kerja calon lulusan

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien regresi

X1 = Skor kinerja guru

X2 =

Gambar

Tabel Judul
Gambar   Judul
Gambar II.1
Gambar IV.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

aegypti di dalam rumah banyak ditemukan di RW 12, RT 4, hal ini berhubungan dengan banyaknya kontainer yang ditemukan di dalam rumah penduduk yang kurang

Kali ini saya update salah satu aplikasi yg banyak user android pakai,terutama untuk pecinta internet gratis,.5 dias atrás.. HTTP Injector

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Panjang sungai yang diukur dalam dugaan populasi hanya sebagian kecil dari luasan habitat utama labi-labi di Kalimantan Tengah, karena bagian yang diukur hanya panjang sungai

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p&lt;0,05)

Tri Karya Abadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Melakukan Usaha Penambangan Bauksit tanpa IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37

Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik