MENINGKATKAN PEMAHAMAN
TENTANG MACAM-MACAM DAUN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA
PADA SISWA KELAS IV SD N 2 LENGKONG
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Agnes Tri Dewi Marganingsih
NIM : 081134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN
TENTANG MACAM-MACAM DAUN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA
PADA SISWA KELAS IV SD N 2 LENGKONG
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Agnes Tri Dewi Marganingsih
NIM : 081134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”SI OPTIMIS MELIHAT MAWAR BUKAN DURINYA,
SI PESIMIS MEMANDANG DURINYA, TIDAK MELIHAT MAWARNYA”
Karya tulis ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu memberkati aku
Ibuku tersayang
Bapak dan Pak De yang sudah tiada
Kakakku tercinta Mas Singgih dan Heru
Orang rumah yang ada di Jogja Bu De, mba Icing + Mas Encep,
Mba Lia dan Mba Ima + Mas Yus
Sahabatku Gendut
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Februari 2011
Penulis
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agnes Tri Dewi Marganingsih
NIM : 081134201
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Meningkatkan Pemahaman Tentang Macam-macam Daun dengan Menggunakan Media Nyata pada Siswa Kelas IV SD N 2 Lengkong Tahun Ajaran 2010/2011” Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 04 Februari 2011 Yang menyatakan
ABSTRAK
Agnes, Tri Dewi Marganingsih. Meningkatkan Pemahaman Tentang Daun Dengan Menggunakan Media Nyata pada Siswa Kelas IV SD N 2
Lengkong Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP.
USD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media nyata dalam meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong. Tindakan-tindakan yang dilakukan yaitu berupa penggunaan media nyata saat pembelajaran berlangsung, terutama saat pembahasan materi daun yang digolongkan berdasarkan struktur tulang daun, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD N 2 Lengkong yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 9 orang siswa putra dan 6 orang siswa putri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda dan isian singkat. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji data adalah teknik perbandingan, dimana peneliti membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus 1 dan siklus 2. Teknik analisis data didapat dari hasil evaluasi akhir yang telah dilakukan oleh siswa. Kemudian, peneliti mencari banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM pada siklus 1 dan siklus 2 dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM mencapai 66,67 %, hal ini lebih besar daripada kondisi awal yang hanya mencapai 55 %. Siswa yang memenuhi KKM pada siklus 2 yaitu 80 %, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 13,33 %.
ABSTRACT
Agnes, Tri Dewi Marganingsih.Increasing Understanding About Leaves Using a Real Media on Student Grade IV SD N 2 Lengkong Academic Year
2010/2011.Thesis. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.
This researchs aims to determine the use of real media in improving the understanding of the various leaves in the fourth grade students of SD N 2 Lengkong. The actions undertaken in the form of real-time media use of learning going on, especially when the discussion of leaf material that is classified based on bone structure of leaves, leaf shape, leaf color, leaf surface and leaf arrangement.
This researchs is action research, with the fourth grade students study subjects SD N 2 Lengkong which totaled 15 children consisting of 9 boys and 6 girls students. The instrument used in this study were multiple choice questions and short answer. The data analysis techniques used to assess the data is the comparison technique, in which researchers compared the increase in the number of students who meet the criteria completeness minimal from cycle 1 and cycle 2. The data analysis technique derived from the results of the final evaluation was done by students. Later, the investigator found the number of students who met the criteria completeness minimal value in cycle 1 and cycle 2 by using a predetermined formula.
The results showed that in cycle 1 students who meet the criteria completeness minimal reached 66,67%, this is greater than the initial condition that only reached 55%. Students who meet the criteria completeness minimal in cycle 2 is 80%, so it can be deduced that from cycle 1 to cycle 2 was increased by 13,33%.
Keywords:
- Understanding - Media
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan pada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1 PGSD USD.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga Skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd. dan Drs. J. Sumedi selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD USD. 3. Drs. P. Wahana, M. Hum. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Ibu yang telah memberikan bantuan baik secara moral maupun spiritual. 5. Guru-guru beserta siswa SD Negeri 2 Lengkong.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 04 Februari 2011
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
C. Perumusan Masalah ... 3
D. Pemecahan Masalah ... 3
E. Batasan pengertian ... 4
G. Manfaat Penulisan Penelitian ... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Pemahaman ... 7
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 7
1. Pengertian IPA ... 7
2. Hakekat IPA ... 9
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 16
C. Media Pengajaran ... 24
1. Pengertian Media ... 24
2. Macam-macam Media ... 25
3. Tujuan Penggunaan Media ... 31
4. Media Nyata ... 32
a. Pengertian Media Nyata ... 32
b. Manfaat Media Nyata ... 32
D. Penggunaan Media Nyata dalam Meningkatkan Pemahaman tentang Daun ... 32
E. Hipotesis Tindakan ... 34
BAB III. METODE PENELITIAN ... 35
A. Setting Penelitian ... 35
B. Desain Penelitian ... 36
1. Model Penelitian ... 36
2. Rencana Banyaknya Siklus ... 36
C. Rencana Tindakan ... 38
1. Persiapan ... 38
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus ... 38
a. Siklus 1 ... 38
b. Siklus 2 ... 41
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 43
1. Pengumpulan Data ... 43
2. Penyusunan Instrumen ... 44
E. Analisis Data ... 45
1. Kriteria Keberhasilan ... 45
2. Analisis Data ... 46
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Siklus 1 ... 48
2. Siklus 2 ... 50
B. Pembahasan ... 54
1. Siklus 1 ... 54
2. Siklus 2 ... 56
BAB V. PENUTUP ... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35
Tabel 2 Indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria capaiannya di awal, siklus 1, dan Siklus 2 ... 37
Tabel 3 Kisi-kisi Soal pada Siklus 1 ... 44
Tabel 4 Kisi-kisi Soal pada Siklus 2 ... 45
Tabel 5 Kriteria Keberhasilan Pembelajaran ... 46
Tabel 6 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1 ... 49
Tabel 7 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 52
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Daun Menyirip ... 18
Gambar 2.2 Daun Menjari ... 19
Gambar 2.3 Daun Melengkung ... 19
Gambar 2.4 Daun Sejajar ... 19
Gambar 2.5 Bentuk Daun Bulat Telur ... 20
Gambar 2.6 Bentuk Daun Bundar ... 20
Gambar 2.7 Bentuk Daun Panjang ... 20
Gambar 2.8 Bentuk Daun Lanset ... 21
Gambar 2.9 Bentuk Daun Jantung ... 21
Gambar 2.10 Bentuk Daun Segitiga ... 21
Gambar 2.11 Bentuk Daun Pita ... 22
Gambar 2.12 Bentuk Daun Jarum ... 22
Gambar 2.13 Daun Polos ... 23
Gambar 2.14 Daun Belang ... 23
Gambar 2.15 Daun Berpola... 23
Gambar 2.16 Daun Tunggal ... 24
Gambar 2.17 Daun Majemuk ... 24
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 62
Lampiran 2 - 5 RPP ... 66
Lampiran 6 – 9 LKS ... 76
Lampiran 10 - 11 Soal Evaluasi ... 90
Lampiran 12 Kunci Jawaban ... 96
Lampiran 13 Hasil Evaluasi Siswa ... 97
Lampiran 14 Surat Ijin ... 121
Lampiran 15 Surat Pernyataan Telah Mengadakan Penelitian ... 122
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
SD Negeri 2 Lengkong terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk, tapi jauh dari keramaian dan jauh dari pusat kota Jogjakarta. Dengan letak yang seperti itu, guru pamong kurang mendapatkan informasi yang sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Jika hal tersebut dapat terwujud, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal serta menghasilkan peserta didik yang berfikir kreatif serta aktif. Selain itu, penyampaian materi pun lebih banyak menggunakan metode ceramah. Dimana siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru saja, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat membuat siswa jenuh dan bosan untuk mengikuti pembelajaran dan tak jarang mereka lebih asik bermain sendiri. Metode-metode mengajar sesungguhnya sudah banyak macamnya saat ini, tetapi tidak semua guru mengetahui metode-metode tersebut.
dapat mencapai nilai 60. Siswa yang memenuhi KKM hanya 55% dari seluruh jumlah siswa yang ada.
Faktor penyebab yang lain, yang menyebabkan pembelajaran IPA belum menarik yaitu belum menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran sebenarnya sangat membantu guru dalam menyampaikan materi, bahkan media pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan cepat menerima materi. Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tapi tidak semua dari macam media tersebut kita gunakan saat memberikan materi pelajaran. Media harus disesuaikan dengan bahan ajar atau materi yang hendak disampaikan.
Dilihat dari beberapa faktor penyebab diatas, yang akan diteliti yaitu pembelajaran yang belum menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran ini berfungsi untuk merangsang anak untuk berfikir lebih kreatif dan lebih aktif. Siswa tidak hanya diam mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru melainkan mereka yang akan lebih banyak aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Peneliti dalam menyampaikan materi akan menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi bahan ajar. Media pembelajaran yang digunakan untuk penelitian adalah media nyata atau obyek nyata. Karena dengan media nyata siswa dapat melihat secara langsung akan suatu obyek tertentu.
media nyata dalam kegiatan belajar dihadirkan dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak dimodifikasi, dan tidak ada pengubahan hanya dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya saja. Harapannya agar siswa mendapatkan gambaran yang nyata akan sebuah obyek yang sedang dipelajarinya.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini ditujukan untuk siswa kelas IV SD N 2 Lengkong semester 1 pada mata pelajaran IPA dalam materi daun, khususnya tentang macam susunan tulang daun, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya:
1. Apakah penggunaan media nyata dapat meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong ? 2. Berapa besar peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam
hal pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong dari siklus 1 ke siklus 2?
D. Pemecahan Masalah
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan/tafsiran tentang istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang kami ambil, diantaranya:
1. Pemahaman
Pemahaman adalah suatu proses dimana siswa menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah serta menangkap arti dari suatu materi atau bahan. Pemahaman setiap siswa dapat dilihat dari hasil akhir evaluasi yang diberikan oleh guru. Jika dari hasil evaluasi tersebut siswa sudah memenuhi KKM yaitu 62, maka siswa dikatakan sudah memahami materi.
2. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Briggs, 1970 dalam Arief S. Sadiman dkk, 2009:6).
3. Media Nyata
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan media nyata dapat meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong.
2. Untuk mengetahui besarnya peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam hal pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong dari siklus 1 ke siklus 2.
G. Manfaat Penulisan Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dalam menggunakan media untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar.
2. Bagi siswa
Membantu siswa yang berkesulitan dalam menerima materi selama pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
3. Bagi guru
4. Bagi Pihak Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemahaman
Pemahaman adalah proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan (Muhammad Sutan Zain, 1990:636). Menurut Winkel (1987:5) pemahaman diartikan sebagai reorganisasi dari kesan-kesan yang diperoleh, seperti bilamana seseorang memiliki suatu gagasan baru atau menemukan suatu cara pemecahan / penyelesaian. Pemahaman adalah suatu kemampuan untuk menangkap arti dari bahan yang dipelajari (Sri Esti Wuryani Djiwandono 1989:101).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu proses dimana siswa menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah serta menangkap arti dari suatu materi atau bahan.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian IPA
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmodjo, 1991:3).
Science is a collection of well attested theories which explain
the patterns and regularities among carefully studied phenomena
(IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama). Hal tersebut memuat dua hal yang penting yaitu pertama, bahwa IPA suatu kumpulan pengetahuan yaitu berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam (Rom Harre dalam Hendro Darmodjo, 1991:4).
IPA merupakan suatu system of knowing atau sistem untuk mengetahui alam dan IPA sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang diperoleh (Carin dan Sund, 1985 dalam Hendro Darmodjo, 1991:4).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis ( Purnell’s, 1983 dalam Srini M. Iskandar, 2001:2 ).
serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis.
2. Hakikat IPA
Pada dasarnya, IPA mengandung beberapa hakekat yang dapat dipandang dari segi proses, produk, dan pengembangan sikap. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain, sehingga ketiganya tidak dapat berdiri sendiri.
a. IPA sebagai proses
Proses IPA merupakan bagaimana mengumpulkan dan menghubungkan fakta-fakta untuk menginterprestasikannya. Cara untuk mengumpulkan dan menghubungkan fakta-fakta yang dilakukan oleh para ilmuwan melalui keterampilan proses IPA, diantaranya adalah (Srini M. Iskandar, 2001:4 - 8) :
1) Mengamati
Mengamati merupakan proses dimana kita mengumpulkan informasi dengan menggunakan semua alat indera atau menggunakan instrumen yang membantu alat pengindera. Pengamatan ini dapat dilakukan terhadap alam sekitar kita.
2) Mengukur
mengumpulkan fakta - fakta. Fakta-fakta yang ada tersebut dapat dipakai sebagai dasar dalam melakukan observasi. 3) Menarik kesimpulan
Penarikan kesimpulan (inferensi) diambil setelah peneliti melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Inferensi mencakup tiga komponen, yaitu : observasi yang merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, dan kesimpulan.
4) Mengendalikan variabel
Ada tiga macam variabel dalam suatu penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang dengan sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Variable terikat adalah variabel yang berubah-ubah dalam penelitian sebagai akibat dari perubahan variabel bebas, sedangkan variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dibuat konstan oleh peneliti. 5) Merumuskan hipotesis
dan dapat diterima atau ditolak, berdasarkan observasi maupun eksperimen yang telah dilakukan.
6) Menginterprestasikan data
Menginterprestasikan data adalah menganalisis data yang diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola keterhubungan pada data secara keseluruhan.
7) Membuat pengukuran
Membuat pengukuran adalah membuat observasi kuantitatif dengan cara membandingkannya dengan alat-alat ukur standar.
8) Memprediksi
Memprediksi adalah membuat ramalan akan kejadian atau kondisi yang diharapkan.
9) Melakukan eksperimen
Eksperimen atau percobaan adalah kegiatan menguji suatu dugaan atau jawaban sementara atas masalah yang dihadapi.
b. IPA sebagai produk
Dari beberapa bentuk IPA tersebut, fakta-fakta IPA merupakan hasil dari kegiatan empirik, sedangkan konsep-konsep IPA, prinsip-prinsip IPA dan teori-teori IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik (Srini M. Iskandar, 2001:2-4).
1) Fakta
Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi. Contoh: Bumi merupakan planet ke 3 dari Matahari.
2) Konsep
Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan atau menghubungkan fakta-fakta IPA yang memiliki hubungan satu sama lain. Contoh: semua zat tersusun atas partikel-partikel.
3) Prinsip
4) Teori
Teori merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip, teori juga dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh : teori geosentrik alam semesta yang menonjol lima ratus tahun yang lalu sekarang hanyalah merupakan bagian dari sejarah.
c. IPA sebagai pengembangan sikap
Pengertian “sikap” disini dibatasi pada “sikap ilmiah terhadap alam sekitar”, ada sembilan aspek ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar antara lain (Hendro Darmodjo, 1991:10):
1) Sikap ingin tahu (curiousity)
Saat pembelajaran berlangsung, guru membangkitkan rasa keingintahuan siswa dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi.
mencoba hal-hal baru yang mereka temukan dan yang belum diketahuinya.
3) Sikap kerjasama (cooperation)
Pembelajaran IPA dapat meningkatkan kerjasama antar siswa-siswa, terutama saat pembelajaran yang mengharuskan mereka untuk melakukan pembelajaran secara berkelompok. Selain itu, dengan adanya kerja kelompok ini siswa yang belum faham dan takut untuk bertanya pada guru, dapat bertanya pada temannya yang sudah faham sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan dapat meringankan pekerjaan guru.
4) Sikap tidak putus asa (perseverence)
Saat melakukan eksperimen atau percobaan ada kalanya terjadi kegagalan. Kegagalan ini jangan dijadikan siswa untuk berkecil hati, tapi siswa harus berusaha terus untuk mencoba dan mencari sumber kegagalan tersebut, sehingga eksperimen yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Dari sini, siswa dapat belajar bahwa dalam melakukan sesuatu janganlah cepat menyerah atau putus asa.
5) Sikap tidak berprasangka (open-mindedness)
suatu masalah yang sedang dihadapi. Siswa diajarkan untuk mencari kebenaran dari masalah yang dihadapi melalui sebuah observasi dan/atau melalui sebuah eksperimen. Hasil observasi (pengamatan) dan/atau eksperimen (percobaan) tersebut dapat diuji kebenarannya. 6) Sikap mawas diri (self criticism)
Melakukan sebuah observasi dan/atau eksperimen dalam IPA membutuhkan sebuah ketelitian dan kehati-hatian, sehingga diharapkan tidak menimbulkan kekeliruan atau kegagalan saat percobaan berlangsung. Hal ini, melatih siswa untuk selalu berhati-hati dalam melakukan sebuah kegiatan dalam berbagai hal atau aspek. 7) Sikap bertanggungjawab (responsibility)
8) Sikap berfikir bebas (independence in thinking)
IPA membantu siswa untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran baru yang dimungkinkan terjadi saat melakukan sebuah observasi (pengamatan) dan/atau ekperimen (percobaan). Kemungkinan yang dapat diungkapkan oleh siswa tidak hanya satu, tapi berbagai kemungkinan sehingga tidak membuat siswa hanya memandang sebuah masalah hanya pada satu sisi saja. 9) Sikap kedisiplinan diri (self discipline)
Dalam IPA siswa diajarkan untuk melakukan segala kegiatan, terutama eksperimen, menggunakan prosedur atau aturan-aturan yang telah berlaku. Siswa diharapkan agar menggunakan prosedur atau aturan-aturan yang ada, agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
tentang alam atau lingkungan saja tetapi juga membahas mahluk-mahluk yang terdapat di alam tersebut. IPA khususnya pada cabang Biologi, setidaknya membahas tiga aspek kehidupan, diantaranya adalah manusia, hewan dan tumbuhan. Pada penelitian yang lakukan saat ini, peneliti hanya mengambil pembahasan khusus tentang tumbuhan.
Tumbuhan memiliki bagian-bagian tubuh seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut memiliki berbagai macam jenis dan memiliki fungsi yang berbeda-beda pula.
Tubuh tumbuhan sebagian besar memiliki tiga bagian tubuh yang paling utama, yaitu: akar, batang, dan daun. Bagian lain hanya dianggap sebagai pelengkap. Dari ketiga bagian utama tubuh tumbuhan tersebut, peneliti hanya membahas khusus pada bagian daun saja, terutama tentang macam-macam daun yang digolongkan dalam beberapa jenis.
sebagai alat pernapasan tumbuhan dan juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses penguapan.
Daun memiliki berbagai macam jenis. Macam-macam daun dapat dibedakan berdasarkan struktur tulang daunnya, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
Berdasarkan struktur tulang daunnya, dapat dibedakan menjadi: daun bertulang menyirip, daun bertulang menjari, daun bertulang melengkung dan daun bertulang sejajar. Terkadang siswa sulit untuk membedakan antara menyirip dan menjari, selain itu juga sulit untuk membedakan antara melengkung dan sejajar. Hal tersebut dikarenakan bila dilihat sekilas mata bentuknya memang hampir mirip, tapi jika dilihat secara seksama sesungguhnya bentuk satu sama lain berbeda. Oleh karena itu, peneliti ingin menekankan hal tersebut pada siswa, sehingga tidak lagi terjadi salah pengertian.
Daun yang menjari merupakan daun yang memiliki struktur tulang daun yang membentuk seperti susunan jari-jari tangan. Seperti dapat kita lihat pada gambar disamping (sumber gambar: Gembong T. hal. Gambar 2.2 39). Contohnya dapat kita lihat pada daun singkong, papaya, jarak dan kapas.
Daun yang melengkung merupakan daun yang memiliki struktur tulang daun yang membentuk seperti garis-garis lengkung dan setiap ujung tulang daunnya terlihat menyatu (sumber gambar: Gembong T. hal. 39). Gambar 2.3 Contohnya dapat kita lihat pada gambar disamping yaitu daun eceng gondok, contoh yang lain yaitu daun genjer dan gadung.
Selain berdasarkan struktur tulang daunnya, daun dapat dibedakan berdasarkan bentuk daunnya. Berdasarkan bentuk daunnya, daun dapat dibedakan menjadi:
a. Bentuk daun bulat telur, misalnya: daun bunga sepatu
Gambar 2.5
Sumber gambar: Gembong T. hal. 27 b. Bentuk daun bundar, misalnya: daun teratai
Gambar 2.6
Sumber gambar: Gembong T. hal. 24 c. Bentuk daun panjang, misalnya: daun srikaya
Gambar 2.7
d. Bentuk daun lanset, misalnya: daun kemboja
Gambar 2.8
Sumber gambar: Gembong T. hal. 24 e. Bentuk daun jantung, misalnya: daun sirih
Gambar 2.9
Sumber gambar: Gembong T. hal. 28 f. Bentuk daun segitiga, misalnya: daun bunga pukul 4
Gambar 2.10
g. Bentuk daun pita, misalnya: daun jagung
Gambar 2.11
Sumber gambar: Gembong T. hal. 24 h. Bentuk daun jarum, misalnya: daun pinus
Gambar 2.12
Sumber gambar: Gembong T. hal. 31
Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Daun Polos Daun Belang Daun Berpola
Berdasarkan permukaan daunnya, daun dapat dibedakan menjadi: daun yang memiliki permukaan daun yang halus dan daun yang memiliki permukaan daun yang kasar. Kita dapat mengetahui apakah daun tersebut memiliki permukaan yang halus atau kasar, dengan cara kita meraba permukaannya saja.
Gambar 2.16 Gambar 2.17
Daun Tunggal Daun Majemuk
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata “media” merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” yang berarti “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara pemberi pesan dan penerima pesan ( John D. Latuheru, 1988:9 ).
Media adalah sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dengan penerima (Heinich dkk, 1982 dalam (http://biocyberway.blogspot.com/2009/12/arti-media-pembelajaran. html).
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (NEA (National Education Association) dalam Arief S. Sadiman dkk, 2009:7).
Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan/menyebar ide, sehingga idea atau pendapat atau gagasan yang dikemukan/disampaikan itu bisa sampai pada penerima (Santoso S. Hamijojo dalam John D. Latuheru, 1988:11).
Media adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan ( Blake dan Horalsen dalam John D. Latuheru, 1988:11 )
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, media adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber (pemberi) kepada penerima ( siswa ) untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Alat tersebut dapat berbentuk audio, visual maupun audiovisual.
2. Macam-macam Media
Berdasarkan macam-macamnya, media dapat diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audiovisual. Berikut merupakan penjelasannya:
a. Media Visual
bersadarkan (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/ 2009441-media-pembelajaran/) :
Media yang Tidak Diproyeksikan 1) Media Nyata
Media nyata merupakan media pembelajaran yang yang ditampilkan dalam bentuk yang sesungguhnya. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat diajak untuk melihat langsung ke lokasi dimana obyek tersebut berada. Contoh: siswa diajak untuk melihat gajah, guru dapat mengajak siswa karyawisata ke kebun binatang.
2) Model
3) Media Grafis
Media grafis merupakan media yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Berikut merupakan macam-macam media grafis, diantaranya :
a) Gambar / Foto
Gambar / foto merupakan media yang paling banyak digunakan. Kelebihan dari media gambar / foto ini, diantaranya sifatnya konkret, tidak membatasi ruang dan waktu, tidak membatasi pengamatan kita, memperjelas suatu masalah, harganya murah, mudah didapat dan mudah digunakan.
b) Sketsa
c) Diagram / Skema
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar yang memiliki hubungan diantara komponen tersebut. Diagram digunakan untuk menyederhanakan sesuatu yang kompleks agar pesan yang disampaikan jelas.
d) Bagan / Chart
Fungsi utama dari bagan adalah menyajikan ide atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau lisan dengan menggunakan media visual, sehingga dapat lebih mudah diterima atau dicerna penerima pesan (siswa). Selain itu, bagan dapat memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian materi.
e) Grafik
Media Proyeksi
1) Transparansi OHP
Transparansi OHP (Overhead projektor) merupakan alat bantu mengajar dalam bentuk media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan.
2) Film bingkai / slide
Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2 x 2 inci. b. Media Audio
Media audio merupakan media yang hanya melibatkan indera pendengaran. Ada beberapa jenis dari media audio diantaranya (Arief S. Sadiman dkk, 2009:49-55) :
1) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita, mengetahui beberapa kejadian atau peristiwa-peristiwa penting dan peristiwa baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
tidak disajikan oleh guru didalam kelas, dan tidak membatasi ruang dan waktu.
2) Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) atau sering disebut tipe recorder merupakan
salah satu media pendidikan yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan double track recording.
3) Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa merupakan tempat beserta peralatan yang digunakan untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disampaikan sebelumnya.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual merupakan media yang hanya melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. Ada beberapa jenis dari media audio diantaranya:
1) Televisi (TV)
merupakan salah satu media yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
2) Komputer
Komputer sebagai media yang memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas (http://id.shvoong.com/social-sciences/ education/2009441-media-pembelajaran/).
3. Tujuan Penggunaan Media
Berdasarkan pengertiannya, media adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber atau pemberi pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Alat yang digunakan dapat berbentuk audio, visual maupun audiovisual. Media banyak membantu guru untuk menjelaskan materi dan guru juga dapat mengurangi dalam penggunaan bahasa verbal. Hal tersebut juga dapat mengurangi kebosanan siswa saat mengikuti pembelajaran.
4. Media Nyata
a. Pengertian Media Nyata
Media nyata adalah media pembelajaran yang ditampilkan dalam bentuk yang sesungguhnya. Siswa dapat mengetahui secara nyata obyek yang sedang dipelajarinya.
b. Manfaat Media Nyata
Media nyata merupakan salah satu media pembelajaran yang ditampilkan secara nyata/sesungguhnya ke dalam kelas. Penggunaan media realia dalam kegiatan belajar dihadirkan dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak dimodifikasi, dan tidak ada pengubahan hanya dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Harapannya agar siswa mendapatkan gambaran yang nyata akan sebuah obyek yang sedang dipelajarinya.
D. Penggunaan Media Nyata dalam Meningkatkan Pemahaman Tentang
Daun
Media nyata dapat digunakan saat membahas macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun. Siswa dapat mengamati dengan seksama struktur tulang daun, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun yang sesungguhnya, tidak hanya dari gambar saja.
Media nyata banyak sekali tersedia di lingkungan sekitar kita dan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Salah satu contoh media nyata yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya cabang Biologi yaitu daun. Daun sudah tersedia di lingkungan sekitar kita, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli dan mencari daun-daun tersebut. Oleh karena itu, tidak selamanya penggunaan media nyata membutuhkan biaya dan guru dapat menerapkan penggunaan media nyata ini didalam kelas.
penggunaan media nyata dapat meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Lengkong.
E. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu penelitian
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Waktu Kegiatan di SD
Oktober 2010
Meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan penelitian dan menyusun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas pada siklus 1 dan siklus 2
15 dan 19 November 2010 Melaksanakan siklus 1 20 dan 22 November 2010 Melaksanakan siklus 2
Desember 2010 Menyusun laporan
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu di SD Negeri 2 Lengkong.
3. Subyek Penelitian
Siswa SD yang dijadikan subjek penelitian ini yaitu Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Lengkong yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 9 orang siswa putra dan 6 orang siswa putri.
4. Obyek Penelitian
B. Desain Penelitian
1. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah penelitian tindakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart.
Gambar 3.1 Alur Model Penelitian Tindakan Kelas
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa, dalam perencanaannya menggunakan sistem spiral refleksi. Dimana diagram ini dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, kemudian perencanaan kembali. Perencanaan kembali merupakan dasar untuk pemecahan permasalahan pada siklus selanjutnya.
2. Rencana Banyaknya Siklus
Siklus yang akan digunakan pada penelitian kali ini adalah 2 siklus. Bila siklus pertama belum memenuhi standar keberhasilan
yang diinginkan peneliti,maka peneliti dapat menggunakan siklus ke 2 untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di siklus pertama. Sehingga, diharapkan tingkat keberhasilannya bertambah / memenuhi syarat.
3. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai tuntas yaitu siswa yang mencapai lebih dari atau sama dengan skor KKM yaitu 62. Dengan target indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria pencapaian hasil awal, siklus 1 dan siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria capaiannya di awal, siklus 1, dan Siklus 2
Peubah Indikator
Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM dalam % Kondisi
Awal Siklus 1 Siklus 2
Pemahaman akan macam-macam daun.
Siswa dapat
mengidentifikasi macam-macam daun.
55% 65% 75% Siswa dapat menyebutkan
contoh macam-macam daun.
Prosentase yang diperoleh dari table diatas diperoleh dengan menggunakan rumus :
Keterangan
Σn % : Jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen Σntuntas : Jumlah siswa yang memenuhi KKM
Σn : Jumlah seluruh siswa
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Mengidentifikasi masalah yang muncul dikelas berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas dan menentukan alternatif solusi.
b. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan yang sesuai dengan materi dan mencari sumber belajar.
c. Menentukan banyaknya siklus.
d. Menyusun silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. e. Menyusun soal-soal evaluasi dan lembar pengamatan.
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
a. Siklus 1
Siklus pertama direncanakan menjadi dua kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Adapun tahapan proses pembelajarannya sebagai berikut:
1) Rencana tindakan a) Pertemuan 1 (2 jp)
- Siswa dibentuk dalam kelompok (sudah dibentuk pada minggu yang lalu).
- Perwakilan setiap kelompok mengambil LKS.
- Guru menjelaskan petunjuk yang harus dilakukan oleh siswa.
- Setiap kelompok mengeluarkan berbagai macam bentuk daun yang telah dibawa dari rumah.
- Setiap kelompok mengidentifikasi daun-daun yang ada sesuai dengan struktur tulang daun dan bentuk daunnya. - Siswa membedakan struktur tulang daun menyirip dan
menjari, serta membedakan struktur tulang daun melengkung dan sejajar.
- Siswa mengelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan struktur tulang daun dan bentuk daunnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok yang telah dilakukan.
- Guru mengoreksi jawaban yang belum betul dari hasil presentasi setiap kelompok.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
b) Pertemuan 2 (2 jp)
- Bertanya pada siswa kesulitan apa yang masih dialami setelah melakukan percobaan pada pertemuan pertama. - Membahas kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
tersebut.
- Setiap siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru, untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan.
- Membahas dan menilai hasil latihan. 2) Observasi
Mengamati proses pembelajaran dan menilai presentasi yang dilakukan oleh siswa, serta mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
3) Refleksi
- Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang muncul saat pembelajaran berlangsung.
- Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan yang dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siklus 2
Siklus kedua direncanakan menjadi dua kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Adapun tahapan proses pembelajarannya sebagai berikut:
1) Rencana tindakan a) Pertemuan 1 (2 jp)
- Pembelajaran diawali dengan apersepsi. - Siswa masuk kembali ke dalam kelompok. - Perwakilan setiap kelompok mengambil LKS.
- Guru menjelaskan petunjuk yang harus dilakukan oleh siswa.
- Setiap kelompok mengeluarkan berbagai macam bentuk daun yang telah dibawa dari rumah.
- Setiap kelompok mengidentifikasi daun-daun yang ada sesuai dengan warna daun, permukaan daun, dan susunan daunnya.
- Siswa mengelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan warna daun, permukaan daun, dan susunan daunnya. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
yang telah dilakukan.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
b) Pertemuan 2 (2 jp)
- Pembelajaran diawali dengan apersepsi.
- Bertanya pada siswa kesulitan apa yang masih dialami setelah melakukan percobaan pada pertemuan pertama. - Membahas kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
tersebut.
- Setiap siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru, sebagai evaluasi siklus 2.
- Membahas dan menilai hasil akhir evaluasi. 2) Observasi
- Mencatat hal-hal yang timbul pada saat siswa bekerja dalam kelompok atau saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
- Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
3) Refleksi
- Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang muncul saat pembelajaran berlangsung.
- Mengidentifikasi tingkat keberhasilan siklus 2, dari data yang sudah diperoleh.
- Membandingkan perubahan skor dari siklus 1 dan siklus 2, untuk mengetahui berapa besar peningkatan siswa yang memenuhi KKM.
D. Pengumpulan Data dan Istrumennya
1. Pengumpulan Data a. Peubah
Dalam penelitian ini ada dua peubah, yaitu:
1) Peubah bebas, yaitu: pembelajaran dengan menggunakan
media nyata.
2) Peubah terikat, yaitu: pemahaman siswa tentang macam-
macam daun.
b. Indikator
- Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun. - Siswa dapat menyebutkan contoh macam-macam daun. c. Cara pengumpulan data
Cara pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu dengan memberikan tes tertulis. Tes tertulis ini terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 10 butir soal isian singkat.
d. Data yang diperoleh
2. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pemberian tes pada siswa adalah tes tertulis. Tes tertulis ini terdiri dari 10 butir soal jawaban singkat dan 10 butir soal pilihan ganda.
Validitas tes yang digunakan adalah tes validitas isi. Kevaliditasan ini dapat dilihat dan dapat dibuktikan melalui kisi-kisi soal yang dibuat. Selain itu, validitas dilakukan dengan berkonsultasi pada dosen pembimbing. Berikut merupakan kisi-kisi soal siklus 1 dan siklus 2:
Tabel 3. Kisi-kisi Soal pada Siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No. soal Jumlah
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
• Siswa dapat mengiden-tifikasi macam-macam daun (berdasarkan struktur tulang daun dan bentuk daun).
1,2,3,4,5, 6,7,8
1,2,3,4,5,
6,7,8 16
• Siswa dapat menyebutkan
Tabel 4. Kisi-kisi Soal pada Siklus 2
Kriteria Penentuan Skor Tes tertulis
Jika soal dikerjakan dengan benar maka skor yang diperoleh adalah 1. Jika soal dikerjakan salah maka skor yang diperoleh adalah 0.
E. Analisis Data
1. Kriteria Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil, apabila jumlah siswa yang memiliki skor diatas KKM pada kondisi akhir adalah 75% dari seluruh jumlah siswa kelas IV.
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No. soal
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya.
• Siswa dapat mengiden-tifikasi macam-macam daun (berdasarkan warna daun, permukaan daun, dan susunan daun).
1,2,3,4,5, 6,7
1,2,3,4,5,
6,7,8 15
• Siswa dapat menyebutkan
contoh macam-macam daun.
Tabel 5. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran
Peubah Indikator
Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM dalam %
Kondisi
awal Siklus 1 Siklus 2 Pemahaman
siswa akan macam-macam daun .
Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun.
55 % 65% 75%
Siswa dapat menyebutkan contoh macam-macam daun.
2. Analisis Data
a. Rumus Menentukan Banyaknya Siswa yang Memenuhi KKM. Cara yang digunakan untuk menarik kesimpulan banyaknya siswa yang sudah memenuhi KKM dalam persen dari setiap siklus, dengan rumus:
∑ % ∑ ∑ 100%
Keterangan
Σn % : Jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen
Σntuntas : Jumlah siswa yang memenuhi KKM Σn : Jumlah seluruh siswa
n = N2 – N1 Ket:
n : Besarnya peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen
N1 : Jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen pada siklus 1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang dilaksanakan dalam empat
tahapan, yaitu rencana kegiatan, tindakan kegiatan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut penjelasan hasil penelitian dari setiap siklus:
1. Siklus 1
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 1 yaitu
menentukan beberapa persiapan, diantaranya menyusun silabus,
RPP, LKS, soal evaluasi, dan mempersiapkan media nyata.
Materi yang disampaikan pada siklus 1 adalah mengidentifikasi
macam-macam daum berdasarkan stuktur tulang daun dan
bentuk daunnya.
b. Tindakan Kegiatan
1) Siklus 1 Pertemuan Pertama
Tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama ini dilakukan
pada tanggal 15 November 2010. Subyek penelitian yang
digunakan yaitu siswa kelas IV SD Negeri 2 Lengkong yang
berjumlah 15 siswa.
Siklus 1 pertemuan pertama ini, siswa dibagi dalam
Masing-masing siswa memperoleh lembar kerja, yang dikerjakan
bersama-sama dalam kelompok. Setiap kelompok memperoleh
media pembelajaran yaitu media nyata yang berupa
macam-macam daun. Macam-macam-macam daun yang tersedia tersebut,
dikelompokkan berdasarkan struktur tulang daun dan bentuk
daunnya. Melalui media tersebut diharapkan siswa dapat
membedakan macam-macam daun. Setelah siswa selesai bekerja
dalam kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Kelompok lain memperhatikan presentasi dan
diperbolehkan untuk bertanya pada kelompok tersebut. Pada
proses ini, siswa dilatih untuk percaya diri saat berada
dihadapan orang banyak. Kemudian, guru mengoreksi jawaban
yang belum betul dari setiap kelompok. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
2) Siklus 1 Pertemuan Kedua
Tindakan pada siklus 1 pertemuan kedua ini dilakukan
pada tanggal 19 November 2010. Pertemuan kedua ini, peneliti
bersama siswa membahas kesulitan-kesulitan yang dialami saat
melakukan percobaan pada pertemuan pertama. Kemudian,
Akhir siklus pertama diadakan evaluasi dalam bentuk pilihan
ganda dan isian singkat, untuk mengetahui tingkat pemahaman
c. Pengamatan
Diskusi kelompok pada siklus 1, siswa diminta untuk
mengelompokkan daun berdasarkan struktur tulang daun dan
bentuk daun. Siklus pertama ini siswa belum terbiasa untuk
bekerja dalam kelompok, sehingga ada siswa yang hanya diam
saja. Kemudian, guru membimbing siswa dalam kerja kelompok
melalui lembar kerja yang telah dibagikan.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya, hal ini melatih percaya diri siswa itu sendiri.
Setiap kelompok sudah mempresentasikannya dengan baik,
walaupun ada siswa yang masih gugup saat berada didepan
teman-temannya.
d. Hasil Penelitian Siklus 1
Setelah dilakukan evaluasi pada siklus 1, berikut
Tabel 6. Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Evaluasi Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswa A 65 √
2 Siswa B 30 √
3 Siswa C 100 √
4 Siswa D 25 √
5 Siswa E 45 √
6 Siswa F 70 √
7 Siswa G 65 √
8 Siswa H 65 √
9 Siswa I 65 √
10 Siswa J 70 √
11 Siswa K 65 √
12 Siswa L 65 √
13 Siswa M 60 √
14 Siswa N 60 √
15 Siswa O 90 √
Rata-rata Kelas 63 10 5
Berdasarkan data diatas siswa yang memenuhi KKM pada
Siklus 1, yaitu:
∑ % ∑ ∑ 100%
∑ % 1015 100%
∑ % 66,67 %
e. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat
1) Adanya siswa yang hanya diam saja saat kerja kelompok
berlangsung, peneliti menegur dan mengarahkan siswa tersebut
agar aktif dalam kelompok tersebut.
2) Kesulitan siswa pada siklus 1 ini yaitu siswa belum dapat
membedakan daun berdasarkan struktur tulang daunnya,
dikarenakan ada kemiripan antara menjari dan menyirip, serta
antara sejajar dan melengkung. Oleh karena itu, peneliti
kemudian membahas kesulitan siswa pada pertemuan kedua.
Dengan harapan, agar siswa lebih jelas dan lebih faham akan
materi yang disampaikan oleh peneliti.
3) Pemahaman siswa meningkat, hal ini terbukti dengan hasil
evaluasi pada siklus 1 tentang daun lebih tinggi daripada hasil
awal yang didapat berdasarkan wawancara dengan guru kelas,
siswa yang memenuhi KKM pada siklus 1 mencapai 66,67%.
2. Siklus 2
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 yaitu
menentukan beberapa persiapan, diantaranya menyusun RPP,
LKS, soal evaluasi, dan mempersiapkan media nyata. Materi
yang disampaikan pada siklus 2 adalah mengidentifikasi
macam-macam daun berdasarkan warna daun, permukaan daun,
b. Tindakan Kegiatan
1) Siklus 2 Pertemuan Pertama
Tindakan pada siklus 2 pertemuan pertama ini dilakukan
pada tanggal 20 November 2010. Subyek penelitian yang
digunakan yaitu siswa kelas IV SD Negeri 2 Lengkong yang
berjumlah 15 siswa.
Siklus 2 pertemuan pertama ini, siswa dibagi dalam
kelompok dan setiap kelompok berjumlah 4–5 siswa.
Masing-masing siswa memperoleh lembar kerja, yang dikerjakan
bersama-sama dalam kelompok tersebut. Setiap kelompok
memperoleh media pembelajaran yaitu media nyata yang berupa
macam-macam daun. Macam-macam daun yang tersedia
tersebut dikelompokkan berdasarkan warna daun, permukaan
daun, dan susunan daunnya. Setelah siswa selesai bekerja dalam
kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Kelompok lain memperhatikan presentasi dan
diperbolehkan untuk bertanya pada kelompok tersebut. Pada
proses ini, siswa dilatih untuk percaya diri saat berada
dihadapan orang banyak. Kemudian, guru mengoreksi jawaban
yang belum betul dari setiap kelompok, setelah itu guru bersama
2) Siklus 2 Pertemuan Kedua
Tindakan pada siklus 2 pertemuan kedua ini dilakukan
pada tanggal 22 November 2010. Pertemuan kedua ini, peneliti
bersama siswa membahas kesulitan-kesulitan yang dialami saat
melakukan percobaan pada pertemuan pertama. Kemudian,
Akhir siklus pertama diadakan evaluasi dalam bentuk pilihan
ganda dan isian singkat, untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa setelah mempelajari materi ini.
c. Pengamatan Kegiatan
Diskusi kelompok pada siklus 2 ini sudah berjalan dengan
lancar, siswa sudah dapat saling bekerjasama. Hal ini
dikarenakan siswa sudah memiliki pengalaman dari siklus 1.
Presentasi siklus 2 pun berjalan dengan baik, hal ini
diperlihatkan dengan siswa mulai terlihat percaya diri. Siswa
tidak menunjukkan rasa malu-malu berada dihadapan
teman-temannya.
d. Hasil Penelitian Siklus 2
Setelah dilakukan evaluasi pada siklus 2, berikut
Tabel 7. Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2
No Nama Siswa Nilai Evaluasi Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswa A 80 √
2 Siswa B 55 √
3 Siswa C 90 √
4 Siswa D 45 √
5 Siswa E 55 √
6 Siswa F 70 √
7 Siswa G 65 √
8 Siswa H 75 √
9 Siswa I 75 √
10 Siswa J 65 √
11 Siswa K 80 √
12 Siswa L 70 √
13 Siswa M 75 √
14 Siswa N 75 √
15 Siswa O 95 √
Rata-rata Kelas 71,33 12 3
Berdasarkan data diatas siswa yang memenuhi KKM pada
Siklus 2, yaitu:
∑ % ∑ ∑ 100%
∑ % 1215 100%
Tabel 8. Nilai Evaluasi Siklus 1 dan 2
No Nama Siswa
Siklus 1 Siklus 2
Nilai
Evaluasi Tuntas
Tidak
Tuntas
Nilai
Evaluasi Tuntas
Tidak
Berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2, dapat ditarik
kesimpulan peningkatan siswa yang memenuhi KKM adalah sebagai
berikut:
n = N2 – N1
n = 80% - 66,67 %
e. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat
pembelajaran berlangsung, berikut hasil refleksi yang diperoleh:
1) Saat pembelajaran berlangsung dalam kelompok, ada siswa
yang bermain-main dengan media yang dipakai. Peneliti
mendekati siswa tersebut dan menegur serta mengarahkan siswa
untuk mau berdiskusi dalam kelompoknya.
2) Kesulitan siswa pada siklus 2 ini yaitu siswa belum dapat
membedakan daun berdasarkan warnanya, karena ada kemiripan
antara daun belang dan daun berpola. Oleh karena itu, peneliti
kemudian membahas kesulitan yang dialami oleh siswa pada
pertemuan kedua. Dengan harapan, agar siswa lebih memahami
materi yang disampaikan oleh peneliti.
3) Pemahaman siswa meningkat, hal ini terbukti dengan hasil
evaluasi siklus 2, siswa yang memenuhi KKM mencapai 80%.
4) Adanya peningkatan pemahaman pada siswa kelas IV SD N 2
Lengkong tentang macam-macam daun dari siklus 1 ke siklus 2.
Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang memenuhi KKM
pada siklus 1 mencapai 66,67%, sedangkan pada siklus 2
mencapai 80% sehingga mengalami peningkatan sebesar
B. Pembahasan
Berikut merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada setiap siklus:
1. Siklus 1
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada akhir siklus 1
diadakan evaluasi dan hasil evaluasi menunjukkkan bahwa siswa yang
memenuhi KKM sebesar 66,67%. Hal ini meningkat dibandingkan
pada kondisi awal, dimana siswa yang memenuhi KKM sebesar 55%.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media nyata dapat
meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa
kelas IV SD N 2 Lengkong.
2. Siklus 2
Berdasarkan hasil akhir evaluasi siklus 2 diperoleh, siswa yang
memenuhi KKM sebesar 80% dari seluruh jumlah siswa. Pada siklus
2 ini, ada siswa yang mengalami penurunan nilai, dikarenakan siswa
kurang teliti dalam memahami soal. Ada pula siswa yang nilainya
meningkat, hal ini dikarenakan siswa yang tadinya pasif pada siklus 1
pada siklus 2 lebih banyak terlibat lagi saat bekerja dalam kelompok.
Sehingga dengan lebih aktif dalam kelompok, siswa lebih memahami
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan penelitian tentang macam-macam daun dapat ditarik kesimpulan, diantaranya:
1. Penggunaan media nyata dapat meningkatkan pemahaman tentang macam-macam daun pada siswa kelas IV SD N 2 Lengkong.
2. Prosentase jumlah siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada siklus 1 yaitu sebesar 66,67 % dan pada siklus 2 yaitu 80 %, sehingga prosentase peningkatan jumlah siswa dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu sebesar 13,33 %.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan:
1. Dalam penyampaian bahan ajar, guru jangan takut untuk manggunakan media nyata karena penggunaan media nyata tidak selamanya memerlukan biaya yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: DEPDIKBUD.
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Iskandar, Srini. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana.
Latuheru, D. John. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tata dan McMarthy. 26 Agustus 2010. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2009441-media-pembelajaran/
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Van210. 26 Agustus 2010. http://biocyberway.blogspot.com/2009/12/arti-media-pembelajaran.html
Winkel, S. W. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN 1
SILABUS MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS IV
Siklus I dan Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Lengkong Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Senin / 15 November 2010 / 1 Kelas / Semester : IV / 1
Cabang IPA Terkait : Biologi, IPBA Unit / Tema : 2 / Tumbuhan
Alokasi Waktu : 160 menit (4 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Cabang IPA
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Pengalaman Belajar Indikator Penilaian
Sumber struktur daun tumbuhan struktur tulang daunnya (sejajar, melengkung, menjari dan menyirip).
Pertemuan ke 1
- Menyebutkan macam-macam daun berdasarkan stuktur tulang daun dan bentuk daun.
- Mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan stuktur tulang daunnya dan bentuk daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan bentuk daun.
• Siswa dapat membandingkan perbedaan struktur tulang daun menyirip dan menjari.
• Siswa dapat membandingkan perbedaan struktur tulang daun melengkung dan sejajar.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan bentuk daun.
A. Jenis untuk Sekolah
Dasar Kelas
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari
masing-masing macam daun berdasarkan stuktur tulang daun.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan bentuk daunnya.
Pertemuan ke 2
- Menyebutkan macam-macam daun berdasarkan stuktur tulang daun dan bentuk daun.
- Menjelaskan macam-macam daun berdasarkan stuktur tulang daunnya dan bentuk daunnya.
- Evaluasi hasil pembelajaran siklus 1.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan bentuk daun.
• Siswa dapat menjelaskan macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat menjelaskan macam-macam daun berdasarkan bentuk daun.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan stuktur tulang daun.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan bentuk daunnya.
IPBA Jenis-jenis daun
berdasarkan struktur tulang daunnya (sejajar, melengkung, menjari dan
Pertemuan ke 3
- Menyebutkan macam-macam daun berdasarkan warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
- Mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan warna daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan permukaan daunnya.
menyirip). daunnya.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan warna daunnya.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan permukaan daunnya.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan susunan daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan warna daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan permukaan daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan susunan daunnya.
Pertemuan ke 4
- Penjelasan akan macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daun, bentuk daun, warna daun, permukaan daun, dan susunan daun.
- Evaluasi hasil pembelajaran siklus 2.
• Siswa dapat menjelaskan macam-macam daun berdasarkan warna daunnya.
• Siswa dapat menjelaskan macam-macam daun berdasarkan permukaan daunnya.
• Siswa dapat menjelaskan macam-macam daun berdasarkan susunan daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari
masing-masing macam daun berdasarkan warna daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan permukaan daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan susunan daunnya.
Mengetahui Yogyakarta, 15 November 2010
Guru Pamong Calon Guru
NGATINAH, A. Ma. Pd AGNES TRI DEWI .M
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA
Siklus I Pertemuan 1Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Lengkong Hari dan Tanggal : Senin, 15 November 2010
Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : IV/ 1 Materi Pokok : Tumbuhan Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya.
III. Indikator
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam daun berdasarkan bentuk daun. • Siswa dapat membandingkan perbedaan struktur tulang daun menyirip
dan menjari.
• Siswa dapat membandingkan perbedaan struktur tulang daun melengkung dan sejajar.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daunnya.
• Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam daun berdasarkan bentuk daun.
• Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing macam daun berdasarkan stuktur tulang daun.
IV. Materi Pokok Pembelajaran
• Macam-macam daun berdasarkan struktur tulang daun dan bentuk daunnya.
V. Alat Peraga/Media/Sumber
• Buku IPA kelas IV (Erlangga) • Macam-macam daun.
VI. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Salam Pembuka
- Guru memeriksa kesiapan siswa - Apersepsi (tanya jawab)
- Menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan dari guru akan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa pada hari ini.
- Siswa dibagi kedalam 4 kelompok, setiap kelompok berjumlah 4-5 orang siswa.
- Perwakilan setiap kelompok mengambil LKS.
- Guru menjelaskan petunjuk yang harus dilakukan oleh siswa. - Setiap kelompok mengeluarkan berbagai macam bentuk daun
yang telah dibawanya dari rumah.
- Setiap kelompok mengidentifikasi daun-daun yang ada sesuai dengan struktur tulang daun dan bentuk daunnya.
- Siswa membedakan struktur tulang daun menyirip dan menjari, serta membedakan struktur tulang daun melengkung dan sejajar. - Siswa mengelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan
struktur tulang daun dan bentuk daunnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok yang telah dilakukan.
- Setiap kelompok mengumpulkan hasil kegiatan pembelajaran dalam bentuk lembar kerja.
c. Kegiatan Akhir
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. - Refleksi
- Penutup
VII. Penilaian
a. Jenis tes : Lisan b. Bentuk tes : -
VIII. Sumber Belajar
Buku paket :
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Mengetahui Yogyakarta, 15 November 2010
Guru Pamong Calon Guru
NGATINAHA. Ma. Pd AGNES TRI DEWI .M