• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SD NEGERI 2 LENGKONG TAHUN PELAJARAN 20102011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SD NEGERI 2 LENGKONG TAHUN PELAJARAN 20102011"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA

DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2

DI SD NEGERI 2 LENGKONG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

NITA LESTIANA

081134176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA

DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2

DI SD NEGERI 2 LENGKONG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

NITA LESTIANA

081134176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Orang Tua ku :

Ibu ku tercinta

Sebagai Tanda Bakti dan Ucapan Terima Kasihku

Teman Spesial ku :

Yogi Progo Agung Urisaputro

Sebagai ucapan terima kasihku atas Kasih sayang dan Semangatmu

Sahabat ku :

Agnes Tri Dewi, Ika Setyasari, Mb’ Hanifah

Sebagai ucapan terima kasihku atas Persahabatan kalian

Teman dan sahabat ku :

(6)

v

MOTTO

A brilliant person is a person who always

remembers his or her death so that he or she

will do the best for his or her future (death).

Everything in this world just belongs to

Allah thus No one deserves to walk on the

earth with pride.

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Januari 2011 Penulis

Nita Lestiana

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa USD : Nama : NITA LESTIANA

NIM : 081134176

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DALAM MATERI

SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI 2

LENGKONG TAHUN PELAJARAN 2010/2011”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 11 Januari 2011 Yang menyatakan

(9)

viii

Lestiana, Nita. 2011. Peningkatan Pemahaman Konsep IPA Dalam Materi Sifat-sifat Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V Semester 2 Di SD Negeri 2 Lengkong Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA terutama materi sifat-sifat cahaya setelah diterapkannya metode eksperimen yang dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 di SD Negeri 2 Lengkong tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki nilai atau prestasi siswa, disamping itu menggunakan PTK sangat dianjurkan karena sesuai dengan tuntutan sekolah yang dapat memperbaiki baik nilai ataupun prestasi siswa, karena dengan PTK diharapkan nilai siswa akan meningkat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Dalam penelitian ini terdapat dua siklus, siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 pertemuan.

Subyek penelitian adalah siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2010/2011, SD Negeri 2 Lengkong yang berjumlah 18 orang anak, terdiri dari 10 orang siswa putra dan 8 orang siswa putri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tertulis dan portofolio yang meliputi siklus I ; pilihan ganda 10 soal, isian singkat 10 soal, dan uraian 5 soal dan siklus II terdiri dari penilaian produk (periskop sederhana), penilaian presentasi dan soal tertulis terdiri dari 5 soal uraian.

(10)

ix

Lestiana, Nita. 2011. Increasing Science Concept Understanding In Light Character Materials Using Experiment Method Of The Fifth Grade Students Semester 2 Of SD Negeri 2 Lengkong In The Academic Year Of 2010/2011. Yogyakarta : Sanata Dharma University.

ABSTRACT

The research is aimed to know the increasing of science concept understanding especially light character materials after being applied through experiment method that is analyzed from students’ average test result of the fifth grade in semester 2 of SD N 2 Lengkong in the academic year of 2010/2011.

This is an action research, since by using of action research is expected to improve students point or students achievement, despitefully the utilizes of action research is so encouraged since according to school charge that can improve students point or students achievement. By action research, students point is expected to increase. In this research the writer utilizes Kemmis's research model and Mc Taggart. This research includes two circles. The first circle consists of two meetings and second circle consists of two meetings too.

The observational subject of this research is fifth grade students of SD N 2 Lengkong in semester 2 in the academic year of 2010 / 2011. The students involve 18 students including of 10 boys and 8 girls. Instrument that is used in this research is written tests and portofolio. It covers cycle I ; 10 multiple chioces, 10 short essays, and 5 description tests and cycle II consists of product estimations (simple periscope), presentation and 5 written tests.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DALAM MATERI

SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI 2 LENGKONG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011 ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai jenjang kesarjanaan S1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai salah satu upaya untuk memperdalam dan memperkaya wawasan berpikir pada umumnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D., selaku Dekan sekaligus Dosen Pembimbing pertama yang telah memberikan saran dan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Kaprodi PGSD, yang telah memberikan saran dan masukan selama perkuliahan.

(12)

xi

4. Ibu Sutini, S. Pd., selaku Kepala Sekolah Negeri 2 Lengkong atas pemberian izin dan bimbingan saat penelitian berlangsung.

5. Bapak Tugi Harsono, A. Ma. Pd., selaku guru kelas V atas bimbingan saat penelitian berlangsung.

6. Bapak Ibu guru SD Negeri 2 Lengkong atas dukungan dan pemberian izin dalam melakukan penelitian sehingga skripsi ini dapat selesai dengan tepat waktu.

7. Segenap Dosen PGSD dan USD Universitas Sanata Dharma atas pengajaran, pelayanan, dan fasilitas yang telah diberikan.

8. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas pelayanan dan fasilitas yang telah diberikan.

9. Ibu ku tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

10. Teman tercintaku Yogi Progo Agung Urisaputro yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

11. Sahabat : Ika Setyasari, Agnes Tri Dewi, dan Mb Hanifah atas dukungan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

12. Teman-teman PGSD D2 angkatan 2006 dan PGSD S1 angkatan 2008 atas kebersamaan selama kuliah.

(13)

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan skripsi ini.

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

(15)

xiv

D. Pemecahan Masalah ... 7

E. Batasan Pengertian ... 7

F. Tujuan Penelitian ... 8

G. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 11

B. Pemahaman Konsep IPA ... 12

C. Mengajar IPA di Sekolah Dasar ... 13

D. Cahaya ... 16

E. Metode Mengajar ... 21

F. Metode Eksperimen ... 23

G. Hubungan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Metode Eksperimen ... 25

H. Kerangka Berpikir ... 26

I. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Setting Penelitian ... 29

C. Rencana Tindakan ... 30

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 46

(16)

xv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 62

BAB V. PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 29

Tabel 2. Kriteria Keberhasilan ... 46

Tabel 3. Kisi-kisi soal siklus I ... 48

Tabel 4. Penskoran Soal Siklus I ... 49

Tabel 5. Rubrik Penilaian Produk ... 50

Tabel 6. Rubrik Penilaian Presentasi Siswa ... 51

Tabel 7. Kriteria Soal Tertulis ... 52

Tabel 8. Pedoman Penskoran Soal Tertulis ... 53

Tabel 9. Keberhasilan Siklus I ... 59

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Percobaan Cahaya Merambat Lurus ... 17

Gambar 2. Percobaan Cahaya Dapat Menembus Benda Bening ... 18

Gambar 3. Cahaya Dapat Dipantulkan ... 19

Gambar 4. Percobaan Cahaya Dapat Dibiaskan ... 20

Gambar 5. Cakram Warna ... 21

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas V ... 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Siklus I Pertemuan 1 72

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Siklus I Pertemuan 2 75

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Siklus II Pertemuan 1 . 78

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Siklus II Pertemuan 2 . 81

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Cahaya Merambat Lurus ... 84

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Cahaya Menembus Benda Bening ... 87

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Cahaya Dapat Dibiaskan ... 90

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa Cahaya Dapat Dipantulkan ... 93

Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna 96 Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa Membuat Periskop Sederhana ... 99

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa Presentasi Hasil Karya Siswa ... 102

Lampiran 13.Kisi-kisi Soal ... 104

Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus I ... 108

Lampiran 15. Kunci Jawaban Siklus I ... 112

Lampiran 16. Soal Evaluasi Siklus II ... 114

Lampiran 17. Kunci Jawaban Siklus II ... 115

Lampiran 18. Data Nilai Kondisi Awal Siswa Kelas V ... 116

Lampiran 19. Data Nilai Siswa Siklus I ... 117

(20)

xix

Lampiran 21. Hasil Penilaian Presentasi Siswa Siklus II ... 119

Lampiran 22. Hasil Penilaian Soal Tertulis Siklus II ... 120

Lampiran 23. Data Penilaian Akhir Siklus II ... 121

Lampiran 24. Data Perbandingan Hasil Nilai Siswa Siklus I dan Siklus II .... 123

Lampiran 25. Permohonan Izin Penelitian ... 124

Lampiran 26. Surat izin Penelitian ... 125

Lampiran 27. Hasil Kerja Siswa Kelas V ... 126

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang sangat menyenangkan. Banyak pengetahuan dan pemahaman yang dapat dipetik dari pelajaran IPA. Pengetahuan yang dimaksud adalah apa yang ada di dalam ilmu alam tersebut dapat kita ambil sebagai acuan untuk belajar terutama belajar mengenai alam, sedangkan pemahaman yang dimaksud adalah bagaimana kita memahami ilmu tentang alam itu. Oleh karena itu belajar IPA bukan hanya sekedar memahami konsep yang ada dalam sebuah tulisan yang hanya bisa dibaca, tetapi memahami bagaimana dan mengapa suatu hal dapat terjadi secara nyata (fakta). Belajar memahami akan ilmu alam dalam setiap kejadian tidaklah sulit, apabila kita benar-benar mengerti dan mau berusaha mempelajarinya dengan sungguh-sungguh maka pemahaman akan konsep IPA yang sebenarnya akan kita peroleh dengan mudah.

(22)

dari siswa yang ditujukan untuk guru tentang hal yang mereka anggap janggal atau asing, sehingga kelas tersebut penuh dengan keaktifan. Dalam perkembangannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (kelas rendah dan kelas tinggi) dipengaruhi oleh adanya kurikulum. Pembelajaran IPA di SD kelas atas yang sesuai dengan kurikulum saat ini yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran IPA Terpadu. Dalam pembelajaran IPA Terpadu mengharuskan adanya peran guru yang memberikan penjelasan dengan lebih rinci yang dibantu dengan adanya alat peraga dan berbagai model atau metode pembelajaran. Dengan guru menggunakan alat peraga dan motode pembelajaran diharapkan siswa lebih mengerti dan memahami akan konsep pemahaman pembelajaran IPA yang sesungguhnya.

(23)

pembelajaran IPA guru masih sering menggunakan metode ceramah (cenderung monoton) tanpa ada keinginan untuk mencoba dengan menggunakan metode yang lain. Padahal dalam kenyataannya kelas yang pasif atau cenderung monoton menyebabkan motivasi siswa dalam belajar terutama belajar IPA menjadi berkurang. Sedangkan pasif untuk siswa dimaksudkan bahwa siswa cenderung terpaku pada buku paket, lebih banyak hanya duduk tanpa bekerja dalam kelompok, kurang adanya keinginan untuk bertanya dan lebih banyak diam saat menerima pelajaran. Oleh sebab itu guru jangan hanya terpaku pada buku paket yang sebenarnya membuat suasana pembelajaran cenderung menjadi monoton atau pasif. Yang dimaksud dengan pembelajaran monoton atau pasif adalah dalam suatu pembelajaran kurang adanya interaksi antara guru dengan siswa, tidak adanya hal yang membuat anak termotivasi dalam belajar, tidak ada keinginan siswa untuk bertanya tentang apa yang telah dipelajari dan siswa cenderung bosan dengan pembelajaran yang disampaikan sehingga siswa menjadi cenderung diam. Hal inilah yang menunjukkan masih rendahnya mutu pembelajaran pada mata pelajaran IPA terutama di Sekolah Dasar.

(24)

pelajaran IPA yang bisa dipecahkan dengan alat peraga dan berbagai metode pembelajaran.

Untuk menyikapi masalah tersebut diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran terutama pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Salah satunya dengan menggunakan alat peraga dan memilih salah satu metode mengajar ataupun strategi agar pembelajaran dapat aktif, hidup, dan menyenangkan. Sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar IPA, karena pada saat ini siswa mengira bahwa IPA hanya sekedar mengingat, melihat, menghafal yang ada di dalam buku paket saja dan bukan suatu proses untuk menemukan konsep IPA yang sesungguhnya. Misalkan konsep tentang sifat-sifat cahaya. Misal siswa hanya mengingat, menghafal, dan melihat gambar di dalam buku paket bahwa sifat cahaya dapat merambat lurus, akan tetapi siswa masih kurang memahami tentang konsep cahaya dapat dikatakan merambat lurus.

(25)

Berdasarkan kondisi dan masalah di atas maka penulis mencoba untuk menerapkan salah satu metode mengajar yang dapat meningkatkan pemahaman siswa akan konsep IPA yang sebenarnya. Di dalam karya ilmiah ini penulis mencoba menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dipilih karena dimaksudkan untuk membuktikan apakah metode ini memang benar dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang IPA. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis metode ini sangat tepat untuk pembelajaran IPA terutama di Sekolah Dasar.

Dengan menggunakan metode ekperimen ini penulis berharap dalam suatu kelas siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa juga dapat memecahkan atau menemukan sendiri masalah yang dihadapi. Guru berperan sebagai pembimbing, pengarah, dan pemberi petunjuk cara memecahkan masalah tersebut.

Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Peningkatan Pemahaman Konsep IPA dalam Materi Sifat-sifat Cahaya dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V Semester 2 di SD Negeri 2 Lengkong Tahun Pelajaran 2010/2011 ”.

B. Pembatasan Masalah

(26)

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V semester 2 di SD Negeri 2 Lengkong tahun pelajaran 2010/2011.

2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

3. Materi yang akan disampaikan adalah pokok bahasan Sifat-sifat Cahaya yang dibatasi pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut ;

Standar Kompetensi :

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.

Kompetensi Dasar :

6.1. Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya melalui suatu percobaan. 6.2. Membuat suatu karya atau model (periskop sederhana) dengan

menggunakan penilaian produk.

C. Perumusan Masalah

Pokok perumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan dan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

(27)

D. Pemecahan Masalah

Dengan adanya masalah yang ada di SD Negeri 2 Lengkong yakni kurangnya pemahaman konsep IPA dalam materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2009/2010, dipandang dengan menggunakan metode eksperimen dapat membuat pemahaman konsep IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya akan meningkat, karena dengan metode eksperimen anak memperoleh pengalaman langsung dan dapat membuktikan sendiri kebenaran dari suatu teori, dengan hal itu anak bisa lebih menangkap pelajaran lebih baik.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multitafsir (banyak pendapat) tentang konsep atau istilah yang akan dipahami, maka perlu diberi batasan pengertian sebagai berikut :

1. Pemahaman konsep adalah suatu proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan sesuatu yang dipelajari, berhubungan dengan suatu konsep, dan memberikan reaksi yang tepat terhadap suatu obyek atau suatu masalah, didalamnya terdapat suatu ide atau gagasan atau dasar dari suatu teori yang ingin dipelajari.

(28)

dari sebuah fakta, gejala atau konsep pada sebuah percobaan, kemudian siswa mengamati dan hasil pengamatan disimpulkan. 3. Sifat-sifat cahaya adalah suatu ciri atau hal yang terkandung di dalam

cahaya, antara lain cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya terdiri atas berbagai warna.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada di SD Negeri 2 Lengkong, penelitian ini bertujuan untuk :

Mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA terutama materi sifat-sifat cahaya setelah diterapkannya metode eksperimen yang dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 di SD Negeri 2 Lengkong tahun pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi Guru

(29)

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam memberikan pembelajaran IPA pada siswa agar pembelajarannya lebih menyenangkan, penelitian ini juga mempermudah guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memberikan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menggunakan penelitian ini sebagai tolok ukur saat pembelajaran berlangsung terutama pada bidang studi IPA, bahwa menggunakan alat peraga dan tidak menggunakan alat peraga sangat berpengaruh pada saat pembelajaran berlangsung, mengetahui metode mengajar yang cocok digunakan pada pelajaran IPA, mengembangkan kreativitas untuk memberikan kemampuan terbaik untuk peserta didik, dan meningkatkan kemampuan sebagai pendidik untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik lagi.

3. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi para mahasiswa terutama mahasiswa PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) pada saat melakukan praktik pembelajaran atau kemantapan kemampuan mengajar terutama pada saat melakukan pembelajaran IPA.

4. Bagi Pihak Sekolah

(30)

meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik, dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan metode dalam pembelajaran. 5. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memacu semangat belajar para siswa, terutama memberikan suasana belajar IPA yang menarik dan menyenangkan, meningkatkan keaktifan masing-masing siswa dalam pembelajaran IPA, dan dapat meningkatkan motivasi masing-masing siswa dalam belajar IPA.

6. Bagi Pembaca

(31)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari ilmu tentang kejadian yang ada di alam. Ilmu ini merupakan kumpulan yang lebih bersifat pengetahuan dan proses. Yang dimaksud sebagai pengetahuan yaitu pada setiap ilmu yang dipelajari terdapat hal baru yang menarik untuk dipelajari sebagai hal yang baru. Sedangkan proses yaitu pada setiap ilmu yang dipelajari mempunyai cara dan langkah sendiri mencari penjelasan dari suatu masalah. Oleh karena itu IPA adalah salah satu mata pelajaran yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa akan materi yang sedang dipelajari, khususnya rasa ingin belajar mengetahui pemahaman tentang apa yang terjadi di alam semesta ini karena mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang menarik di Sekolah Dasar (SD) dan pada mata pelajaran IPA mengacu pada proses tentang gejala-gejala alam dan mengarah ke pembelajaran aktif dan menyenangkan.

(32)

dimaksudkan agar konsep pemahaman tentang hal yang dipelajari lebih dipahami dengan lebih baik dan lebih jelas.

Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992:3), IPA berarti “ Ilmu” yang artinya suatu pengetahuan yang benar. “Pengetahuan Alam” yang artinya pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya. Jadi IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

Pendapat lain tentang IPA menurut Depdikbud (1995:17), IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan.

Dengan penjelasan di atas maka IPA dapat disimpulkan sebagai ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang mempunyai sifat analitis, cermat, dan lengkap yang digunakan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam yang di dalamnya memuat prinsip, teori, hukum, konsep ataupun fakta yang mendukung penjelasan tersebut dan terorganisasi dalam serangkaian proses ilmiah yang terdapat penyelidikan, penyusunan, dan pengujian terhadap suatu gagasan.

B. Pemahaman Konsep IPA

(33)

masalah. Pengertian konsep (Amien : 35), konsep adalah suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, dasar dari suatu teori yang dipelajari. Suatu ilmu pengetahuan apabila ingin diterapkan dan dipelajari maka harus mengetahui dasarnya terlebih dahulu. Di dalam IPA memuat prinsip, teori, hukum, konsep ataupun fakta yang mendukung penjelasan dari apa yang dipelajari. Oleh karena itu untuk belajar ilmu pengetahuan alam terlebih dulu harus mengetahui dasar dari apa yang dipelajari, dengan belajar dasarnya maka pemahaman akan pengetahuan tersebut akan timbul.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk belajar suatu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan alam perlu memahami, mengkaji, dan mengerti dasar-dasarnya terlebih dulu, sehingga akan diperoleh pemahaman konsep dari IPA. Diharapkan dengan belajar dasarnya terlebih dahulu maka pemahaman konsep IPA akan meningkat dan akan lebih paham akan apa yang dipelajari dari IPA. Apabila hal ini diterapkan di SD diharapkan siswa akan lebih jelas dan akan lebih termotivasi lagi dalam belajar IPA.

C. Mengajar IPA Di Sekolah Dasar

(34)

yang terdapat dalam suatu ilmu alam yang sedang dipelajari. Oleh karena itu dalam memberikan pengetahuan tentang IPA, pemahaman konsep sangat penting dimiliki seorang guru, karena dengan menerapkan konsep pemahaman akan pembelajaran IPA yang sesungguhnya, pengetahuan siswa dapat terasah, berkembang dan juga siswa menjadi terlatih untuk lebih kritis dan kreatif. Dalam hal ini salah satunya dapat dilakukan dengan penggunaan media atau alat peraga dan metode belajar yang menjadi pelengkap saat pembelajaran berlangsung.

Dalam mengajarkan IPA yang baik, perlu mengetahui prinsip-prinsip yang mendukung saat pembelajaran berlangsung. Darmodjo dan Kaligis (1992:12) menyatakan prinsip yang penting dipakai saat pembelajaran berlangsung adalah :

1. Prinsip Keterlibatan Siswa Aktif

Keikutsertaan siswa dalam mencari dan menemukan konsep yang sebenarnya tentang apa saja yang ada dalam ilmu tersebut. 2. Prinsip Belajar Berkesinambungan

Dalam proses berkesinambungan proses belajar haruslah dimulai dari kehidupan sehari-hari siswa, yang bertujuan agar siswa mendapatkan pengetahuan yang baru.

3. Prinsip Motivasi

(35)

4. Prinsip Multi Saluran

Pada prinsip ini seorang guru harus memahami dengan cara apa saja siswa dapat menangkap pelajaran. Hal ini bertujuan agar semua siswa dengan berbagai kemampuan daya tangkap dapat menerima pelajaran dengan baik.

5. Prinsip Penemuan

Prinsip ini, mendorong seorang guru untuk memberikan arahan atau bimbingan pada anak pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang guru sebelum melakukan pembelajaran guru memberikan arahan, penjelasan, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai saat pembelajaran berlangsung. 6. Prinsip Perbedaan Individu

Pada prinsip ini seorang guru harus dapat mengerti dan memahami bahwa kemampuan berpikir siswa itu berbeda-beda. Dengan menguasai prinsip ini seorang guru akan lebih memahami bahwa pembelajaran harus sesuai dengan daya pikir siswa dan tingkat kebutuhan siswa.

7. Prinsip Totalitas

(36)

Dari prinsip di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran sangatlah penting untuk diperhatikan, yang bertujuan untuk agar dalam menyampaikan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat berjalan dengan baik dan efektif.

D. Cahaya

Cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang. Tetapi gelombang tersebut tidak dapat dilihat secara kasat mata atau hanya dengan indera penglihat. Ada 2 macam cahaya yaitu :

1. Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, contohnya matahari, senter, lilin, dan lampu.

2. Cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya, misalnya, jika melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru, karena benda tersebut terkena cahaya.

Cahaya mempunyai berbagai sifat yang dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat cahaya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah :

1. Cahaya merambat lurus.

(37)

senter dinyalakan di ruang yang gelap maka apabila diamati dengan seksama cahaya senter akan merambat lurus sesuai arah senter tersebut. Percobaan lain yang bisa digunakan untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus yaitu dengan menyiapkan 3 buah karton yang telah dilubangi bagian tengahnya, lalu pada ujung diberikan lilin. Bisa dilihat bahwa cahaya merambat lurus melalui lubang karton. Hal ini adalah bukti bahwa cahaya merambat lurus karena medium yang bersifat homogen. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1 di bawah ini.

Percobaan cahaya merambat lurus

Gambar 1. Percobaan cahaya merambat lurus

2. Cahaya dapat menembus benda bening.

(38)

disimpulkan bahwa salah satu sifat cahaya adalah dapat menembus benda bening. Cahaya dapat menembus benda bening dapat dibuktikan melalui percobaan sederhana jika menerawangkan plastik bening pada arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena cahaya tersebut dapat meneruskan cahaya atau menembus plastik bening. Kebalikannya apabila cahaya mengenai benda gelap atau benda tak tembus cahaya maka hanya akan membentuk bayangan. Untuk lebih jelasnya bahwa cahaya dapat menembus benda bening dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Percobaan cahaya menembus benda bening

Gambar 2. Percobaan cahaya dapat menembus benda bening

3. Cahaya dapat dipantulkan.

(39)

apabila mengenai permukaan yang rata misalkan cermin datar. Jika cermin tidak rata maka pemantulan akan kabur atau tidak teratur. Untuk lebih jelasnya bahwa cahaya dapat dipantulkan lihat gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Cahaya dapat dipantulkan

4. Cahaya dapat dibiaskan.

(40)

Percobaan cahaya dapat dibiaskan

Gambar 4. Percobaan cahaya dapat dibiaskan

5. Cahaya putih terdiri dari berbagai warna

(41)

Gambar 5. Cakram Warna

E. Metode Mengajar

Dalam proses belajar mengajar tidak akan lepas dari bagaimana, apa, dan mengapa mengajarkan suatu bidang studi. Setiap kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran IPA menuntut seorang guru tentang bagaimana IPA itu diajarkan agar siswa aktif, kritis, dan kreatif. Apa yang akan diajarkan oleh guru agar siswa mendapatkan ilmu pengetahuan. Mengapa guru mengajarkan pembelajaran tersebut yang bertujuan agar siswa mendapat sesuatu yang pasti dari pengetahuan yang ada. Dalam menciptakan suasana yang aktif, diperlukan suatu metode ataupun media dalam mengajar, tujuannya adalah agar siswa tidak jenuh dan suasana menjadi menyenangkan.

(42)

memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan. Metode mengajar dapat disimpulkan sebagai hal yang penting untuk dipakai pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bertujuan agar kelas menjadi hidup dan aktif, minat belajar anak tumbuh dan kreativitas anak dapat meningkat. Namun untuk lebih baiknya dalam menggunakan metode mengajar jangan monoton atau itu-itu saja, diusahakan setiap mengajar menggunakan metode yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak bosan pada suasana pembelajaran. Macam-macam metode mengajar menurut Djajadisastra (1981 : 9), adalah :

1. Metode Eksperimen

Memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep yang terdapat pada suatu percobaan.

2. Metode Pemecahan Masalah

Mendorong siswa untuk menganalisis dan menyimpulkan sendiri masalah dalam suatu percobaan.

3. Metode Bermain Peran

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakuan kegiatan bermain peran tertentu dan siswa dituntut berpikir kritis atas peran yang dilakukan.

4. Metode Kelompok

(43)

5. Metode Proyek atau Unit

Pengajaran bersifat menggunakan tema atau unit hidup siswa sehari-hari, siswa dilatih untuk berlatih merencanakan suatu kegiatan dengan matang sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Dari uraian di atas terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran di Sekolah Dasar, agar pembelajaran dapat lebih aktif dan tidak membosankan, maka pendidik sebaiknya menggunakan salah satu metode dalam pembelajaran dan harus disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan.

F. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah salah satu metode yang digunakan pada saat Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung. Menurut Jusuf (1981:10), metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya. Menurut Amien (1987:105), metode eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mempelajari dan memecahkan suatu problem. Sedangkan menurut Roestiyah (2001:80), metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

(44)

siswa untuk menemukan sendiri fakta, gejala atau konsep pada sebuah percobaan, kemudian siswa mengamati dan hasil pengamatan disimpulkan.

Di dalam metode eksperimen juga terdapat suatu kelebihan dan kekurangan yang menyebabkan metode tersebut sering digunakan ataupun jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Keunggulan metode ekperimen (Roestiyah, 2001:82), adalah :

1. Siswa terlatih dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya sebelum membuktikannya.

2. Siswa lebih aktif berpikir dan berbuat.

3. Siswa akan banyak memperoleh ilmu pengetahuan, banyak memperoleh pengalaman serta keterampilan terutama dalam menggunakan alat-alat percobaan.

4. Siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.

Kelemahan metode eksperimen (Djajadisastra, 1981:17), adalah :

1. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode eksperimen.

(45)

3. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan. 4. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan

hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen.

Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang pasti dan kecermatan dalam setiap menggunakan suatu metode, agar metode yang digunakan saat pembelajaran berlangsung sesuai dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

G. Hubungan Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang mempunyai sifat analitis, cermat, dan lengkap yang digunakan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam yang di dalamnya memuat prinsip, teori, hukum, konsep ataupun fakta yang mendukung penjelasan tersebut dan terorganisasi dalam serangkaian proses ilmiah yang terdapat penyelidikan, penyusunan, dan pengujian terhadap suatu gagasan ataupun ide. Sedangkan metode eksperimen adalah suatu metode yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri fakta atau konsep pada sebuah percobaan, kemudian siswa mengamatinya dan hasil pengamatan siswa disampaikan di depan kelas kemudian disimpulkan bersama-sama dengan guru.

(46)

ataupun fakta yang ada dalam IPA dapat terpecahkan oleh siswa dengan melakukan suatu percobaan yang kemudian siswa mengamati dan menyimpulkan fakta apa yang siswa temukan dari suatu pengujian ataupun percobaan. Dengan hal ini maka metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA yang sebenarnya.

H. Kerangka Berpikir

(47)

kebenaran dari suatu teori yang akan dipelajari. Melalui metode v eksperimen, siswa diajak untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam proses menemukan suatu konsep.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen pemahaman konsep yang terkandung dalam IPA akan lebih dimengerti oleh siswa, disamping itu secara otomatis pemahaman konsep IPA siswa akan meningkat.

I. Hipotesis Tindakan

(48)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

karena dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki nilai atau

prestasi siswa, disamping itu menggunakan PTK sangat dianjurkan karena

sesuai dengan tuntutan sekolah yang dapat memperbaiki baik nilai ataupun

prestasi siswa, karena dengan PTK diharapkan nilai siswa akan meningkat.

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc

Taggart. Model Penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan saat akan

mengadakan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat

penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah

dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk

tindakan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 di

(49)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Lengkong. Alamat

Lengkong, Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran

2010/2011, SD Negeri 2 Lengkong yang berjumlah 18 orang anak,

terdiri dari 10 orang siswa putra dan 8 orang siswa putri.

3. Obyek Penelitian

Pemahaman konsep IPA pada materi Sifat-sifat Cahaya.

4. Waktu Peneltian

Untuk melakukan penelitian ini dibutuhkan berbagai tahapan, tahapan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

1. Observasi anak di Sekolah SD

Negeri 2 Lengkong

2. Penyusunan Proposal √

3. Permintaan izin ke Sekolah √

4. Pelaksanaan penelitian √ √

(50)

6. Penyusunan laporan hasil

penelitian

7. Ujian √

8. Pengumpulan laporan

penelitian

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

a. Mengkaji kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang

ingin dicapai.

b. Menyusun silabus.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).

e. Menyusun kisi-kisi soal dan soal-soal evaluasi untuk siklus 1 dan

siklus 2.

f. Menentukan skor tiap soal pada setiap siklus.

g. Menentukan dan menyiapkan media yang akan dipakai pada tiap

siklus.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

a. Pada siklus I pertemuan 1 membahas materi sifat cahaya merambat

lurus, dapat menembus benda bening, dan dapat dibiaskan.

b. Pada siklus I pertemuan 2 membahas materi sifat cahaya dapat

dipantulkan, cahaya putih terdiri atas berbagai warna, dan evaluasi

(51)

c. Pada siklus II pertemuan 1 penerapan sifat-sifat cahaya melalui

pembuatan produk yakni periskop sederhana (penilaian produk).

d. Pada siklus II pertemuan 2 evaluasi berupa presentasi setiap

kelompok tentang penerapan sifat-sifat cahaya pada periskop yang

dibuat mereka dalam kelompok dan dilanjutkan dengan evaluasi.

Untuk lebih jelasnya tentang rencana tindakan setiap siklus dapat

dilihat pada rencana tindakan di bawah ini.

Siklus I

Pertemuan Pertama

a. Rencana Tindakan

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya atau model.

Kompetensi Dasar

6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya melalui suatu percobaan.

Indikator

• Siswa dapat menjelaskan pengertian cahaya.

• Siswa dapat menjelaskan sifat cahaya yang dapat merambat

lurus.

• Siswa dapat menjelaskan sifat cahaya yang dapat menembus

benda bening.

(52)

• Siswa dapat melakukan percobaan tentang sifat cahaya

merambat lurus, menembus benda bening dan dapat

dibiaskan.

Materi Pokok Pembelajaran

• Sifat-sifat Cahaya (dapat merambat lurus, dapat menembus

benda bening, dan dapat dibiaskan).

Alat Peraga/Media/Sumber

• Buku IPA kelas V (Buku Erlangga dan BSE)

• Alat Peraga (terlampir di LKS)

Kegiatan Pembelajaran

- Kegiatan Awal

- Salam Pembuka

- Guru memeriksa kesiapan siswa

- Apersepsi (tanya jawab)

- Menyampaikan tujuan yang akan dicapai

- Dalam pertemuan pertama siswa akan melakukan 3

percobaan untuk membuktikan sifat cahaya dapat merambat

lurus, menembus benda bening, dan dapat dibiaskan.

- Guru membagikan LKS (lembar kerja siswa)

- Kegiatan Inti

- Siswa dibagi dalam 4 kelompok dalam setiap kelompok

(53)

- Perwakilan dari setiap kelompok mengambil alat dan bahan

untuk melakukan percobaan (alat dan bahan terlampir di

LKS).

- Siswa memperhatikan guru menjelaskan cara kerja atau

langkah-langkah dalam setiap percobaan yang akan

dilakukan (terlampir di LKS).

- Setelah siswa melakukan percobaan guru memberikan

pertanyaan yang berhubungan dengan percobaan yang telah

dilakukan (terlampir di LKS).

- Setiap siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah

dilakukan. Kesimpulan apa yang didapat ? Berdasarkan

percobaan yang telah dilakukan sifat cahaya apa yang dapat

diketahui ?

- Siswa mendengarkan guru menjelaskan tentang pengertian

cahaya.

- Siswa menyebutkan sifat-sifat cahaya yakni cahaya dapat

merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening.

- Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan contoh

tentang cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat

menembus benda bening, dan cahaya dapat dibiaskan dalam

(54)

- Kegiatan Akhir

- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan

pembelajaran

- Refleksi

- Penutup

Penilaian

- Jenis tes : -

- Bentuk tes : -

Sumber Belajar

- Buku paket :

Erlangga : Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas V. Jakarta :

Erlangga.

BSE : Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan.

- Alat dan bahan :

(Terlampir di LKS)

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan sesuai rencana tindakan.

c. Observasi

Melakukan observasi dan pengolahan data selama siswa mengikuti

(55)

disampaikan guru (materi sifat cahaya merambat lurus, menembus

benda bening, dan dapat dibiaskan).

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi masalah baik kekurangan dan kesalahan pada

saat pembelajaran berlangsung pada pertemuan 1 siklus I.

2) Perbaikan pada siklus I pertemuan 2.

Siklus I

Pertemuan Kedua

a. Rencana Tindakan

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya atau model.

Kompetensi Dasar

6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya melalui suatu percobaan.

Indikator

• Siswa dapat menjelaskan sifat cahaya yang dapat dipantulkan.

• Siswa dapat menjelaskan cahaya putih terdiri atas berbagai

warna.

• Siswa dapat melakukan percobaan tentang sifat cahaya dapat

dipantulkan.

• Siswa dapat melakukan percobaan tentang warna putih yang

terdiri atas berbagai warna.

• Siswa dapat mengidentifikasi warna-warna yang tampak pada

(56)

Materi Pokok Pembelajaran

• Sifat-sifat Cahaya (cahaya dapat dipantulkan dan cahaya putih

terdiri atas berbagai warna)

Alat Peraga/ Media/ Sumber

• Buku paket IPA kelas V (Erlangga dan BSE)

• Alat Peraga (terlampir di LKS)

Kegiatan Pembelajaran

- Kegiatan Awal

- Salam

- Guru memeriksa kesiapan siswa

- Apersepsi (tanya jawab)

- Menyampaikan tujuan atau indikator yang akan dicapai.

- Dalam pertemuan kedua siswa akan melakukan 2 percobaan

untuk membuktikan sifat cahaya dapat dipantulkan dan cahaya

putih terdiri atas berbagai warna.

- Guru membagikan LKS (lembar kerja siswa)

- Kegiatan Inti

- Siswa dibagi dalam 4 kelompok dalam setiap kelompok terdiri

dari 4 sampai 5 orang siswa.

- Perwakilan dari setiap kelompok mengambil alat dan bahan

(57)

- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara kerja dan

langkah-langkah dalam setiap percobaan yang akan dilakukan

(terlampir di LKS).

- Siswa melakukan percobaan dalam kelompok.

- Setelah siswa melakukan percobaan guru memberikan

pertanyaan yang berhubungan dengan percobaan yang telah

dilakukan (terlampir di LKS).

- Setiap siswa menyimpulkan 2 hasil percobaan yang telah

dilakukan. Kesimpulan apa yang kalian peroleh ? Berdasarkan

percobaan yang telah dilakukan sifat cahaya apa yang dapat

kalian ketahui ?

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang sifat-sifat cahaya

dapat dipantulkan dan cahaya putih terdiri atas berbagai warna.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang contoh cahaya

dapat dipantulkan, dan cahaya putih terdiri atas berbagai warna

dalam kehidupan sehari-hari.

- Siswa bersama guru membahas dan menyimpulkan kedua hasil

percobaan yang telah dilakukan.

- Kegiatan Akhir

- Evaluasi (siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2)

- Refleksi

- Tugas (Siklus II pertemuan 1 membawa alat dan bahan)

(58)

Penilaian

- Jenis tes : Tertulis

- Bentuk tes : PG, Isian Singkat, dan Essay (Terlampir)

Sumber Belajar

Buku Paket :

Erlangga : Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas V. Jakarta :

Erlangga

BSE : Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

Alat dan Bahan :

(Terlampir di LKS)

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan sesuai rencana tindakan.

c. Observasi

Melakukan observasi selama kegiatan belajar berlangsung dan saat

siswa belajar menemukan sendiri konsep sifat-sifat cahaya lewat

percobaan yang dilakukan dalam kelompok.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi masalah baik kekurangan dan kesalahan saat

pembelajaran berlangsung.

2) Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa dalam

(59)

3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai, apa sudah

memenuhi indikator keberhasilan yang diinginkan.

4) Refleksi tindakan akan kesalahan dan kekurangan dari

pembelajaran siklus 1 pertemuan 2, sekaligus siklus I secara

keseluruhan lalu melakukan upaya perbaikan pada rencana

tindakan siklus II baik pertemuan 1 atau pertemuan 2.

Siklus II

Pertemuan pertama

a. Rencana tindakan

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya atau model.

Kompetensi Dasar

6.1 Membuat suatu karya atau model (periskop sederhana) dengan

penilaian produk

Indikator

• Siswa dapat membuat karya atau model (periskop sederhana)

Materi Pokok Pembelajaran

• Penerapan Sifat-sifat Cahaya

Alat Peraga/ Media/ Sumber

• Buku Paket IPA kelas V (BSE)

• Alat Peraga dan Media (terlampir di LKS)

(60)

- Kegiatan Awal

- Salam

- Guru memeriksa kesiapan siswa

- Melakukan apersepsi tentang sifat-sifat cahaya, dengan

permainan hitung acak. Siswa yang tertunjuk diminta

menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki cahaya yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

- Menyampaikan tujuan atau indikator yang akan dicapai.

- Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

- Kegiatan Inti

- Siswa dibentuk dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4 orang siswa.

- Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan dalam percobaan membuat periskop sederhana

(alat dan bahan yang dibutuhkan terlampir di LKS).

- Setiap kelompok mendengarkan penjelasan guru tentang

langkah-langkah dalam membuat periskop sederhana.

- Siswa memperhatikan dan bekerja dalam kelompok.

- Kegiatan Akhir

- Refleksi

(61)

- Belajar di rumah untuk evaluasi

- Penutup

Penilaian

- Jenis tes : Produk

- Bentuk tes : -

Sumber Belajar

Buku Paket :

BSE : Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan.

Alat dan Bahan :

(Terlampir di LKS)

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus ini sesuai rencana tindakan yang telah

direncanakan sebelumnya.

c. Observasi

Melakukan observasi dan pengamatan selama kegiatan belajar

berlangsung. Saat siswa belajar menemukan sendiri konsep

sifat-sifat cahaya lewat percobaan membuat periskop sederhana yang

(62)

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi masalah, baik kekurangan dan kesalahan saat

pembelajaran berlangsung atau hambatan yang ada saat

pembelajaran.

2) Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa dalam

melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai pada akhir

pembelajaran, apakah sudah memenuhi indikator keberhasilan

yang diinginkan atau belum.

4) Refleksi tindakan akan kesalahan dan kekurangan dari

pembelajaran pembuatan produk berupa periskop sederhana

pada siklus II pertemuan 1.

Siklus II

Pertemuan kedua

a. Rencana Tindakan

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya atau model.

Kompetensi Dasar

6.2 Membuat suatu karya atau model (periskop sederhana) dengan

penilaian produk

Indikator

• Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya yang bekerja pada

(63)

• Siswa dapat menjelaskan cara kerja periskop sederhana.

Materi Pokok Pembelajaran

• Sifat-sifat Cahaya

Alat Peraga/ Media/ Sumber

• Buku Paket IPA kelas V (BSE)

• Alat Peraga dan Media (terlampir di LKS)

Kegiatan Pembelajaran

- Kegiatan Awal

- Salam

- Guru memeriksa kesiapan siswa

- Melakukan apersepsi tentang sifat-sifat cahaya, dengan

permainan hitung dor-dor kelipatan. Siswa yang tertunjuk

diminta menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki cahaya yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

- Menyampaikan tujuan atau indikator yang akan dicapai.

- Kegiatan Inti

- Perwakilan kelompok mengambil nomor undian yang telah

disiapkan oleh guru untuk maju ke depan mempresentasikan

hasil kerja produk dalam kelompok pada pertemuan 1 siklus

II.

- Siswa di dalam kelompok masing-masing maju ke depan

(64)

telah mereka buat (periskop sederhana) sesuai nomor undian

yang telah mereka ambil.

- Siswa di dalam kelompok menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

- Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompok, guru memberikan soal evaluasi terkait dengan

cara kerja periskop dan sifat cahaya yang bekerja dalam

periskop.

- Siswa mengerjakan soal secara individu (mengukur sejauh

mana siswa memahami materi dari pembuatan periskop dan

sifat cahaya yang bekerja dalam periskop saat di dalam

kelompok). Dengan evaluasi secara individu guru dapat

menilai siapa yang benar-benar aktif dan paham saat bekerja

berkelompok.

- Kegiatan Akhir

- Refleksi

- Penutup

Penilaian

- Jenis tes : Lesan dan Tertulis

(65)

Sumber Belajar

Buku Paket :

BSE : Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus ini sesuai rencana tindakan yang telah

rencanakan sebelumnya.

c. Observasi

Melakukan pengolahan data dari apa yang sudah diajarkan dari

siklus I (pertemuan 1 dan pertemuan 2 ) dan siklus II (pertemuan 1

dan pertemuan 2), kemudian data dibandingkan untuk mengetahui

perbaikan nilai dari siswa sebelumnya, mengalami peningkatan

atau tidak.

d. Refleksi

1). Mengidentifikasi masalah, baik kekurangan, kesalahan, dan

hambatan saat pembelajaran berlangsung selama siklus I dan

siklus II.

2). Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa dalam

melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

3). Membandingkan hasil yang sudah dicapai pada akhir

pembelajaran, apakah sudah memenuhi indikator keberhasilan

(66)

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Kriteria Keberhasilan

Peubah Indikator Kondisi

Awal

2. Peubah dalam penelitian ini yaitu Pemahaman Konsep IPA Materi

Sifat-sifat Cahaya.

3. Indikator yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah nilai rata-rata

siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

4. Data yang diperlukan adalah skor hasil evaluasi pada setiap siklus.

5. Pengumpulan data siklus I dengan tes tertulis, sedangkan siklus II

dengan penilaian produk (membuat periskop sederhana), presentasi dan

tes tertulis. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal evaluasi tentang

materi sifat-sifat cahaya, terdiri dari pilihan ganda, isian singkat, essay,

rubrik penilaian produk, rubrik penilaian presentasi,dan soal evaluasi

terdiri dari soal essay. Evaluasi pada siklus I menggunakan soal tertulis

yang terdiri dari 10 soal Pilihan Ganda, 10 soal Isian Singkat, dan 5 soal

(67)

sederhana dengan menggunakan rubrik penilaian produk, rubrik

penilaian presentasi,dan soal evaluasi terdiri dari soal essay yang dibuat

dalam kelompok dan tes tertulis individu. Soal tes disusun berdasarkan

indikator hasil belajar dan tingkat kesulitan atau tingkat kemampuan

siswa.

Berikut adalah kisi-kisi soal siklus I ;

Standar Kompetensi :

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model.

Kompetensi Dasar :

6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya

Indikator Materi (sifat-sifat cahaya) :

• Siswa dapat melakukan percobaan dan menjelaskan sifat cahaya

dapat merambat lurus

• Siswa dapat melakukan percobaan dan menjelaskan sifat cahaya

dapat menembus benda bening

• Siswa dapat melakukan percobaan dan menjelaskan sifat cahaya

dapat dibiaskan

• Siswa dapat melakukan percobaan dan menjelaskan sifat cahaya

dapat dipantulkan

• Siswa dapat melakukan percobaan menjelaskan cahaya terdiri dari

(68)

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Siklus I

Pilihan Ganda Isian Singkat Essay

(69)

100

Skor 1 : Jawaban Benar Tetapi Tidak Ada Penjelasan

Skor 2 : Jawaban Benar Tetapi Penjelasan Salah

Skor 3 : Jawaban Benar Sempurna

Tabel 4. Penskoran Soal Siklus I

No Jenis Soal Jumlah

Jumlah Skor Maksimal 45

(70)

Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi pada siklus II ;

Standar Kompetensi :

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya atau model.

Kompetensi Dasar :

6.3. Membuat suatu karya atau model periskop sederhana dengan

menerapkan konsep sifat-sifat cahaya melalui penilaian produk.

Indikator :

6.3.1. Dinilai dengan penilaian produk.

6.3.2. Dinilai dengan penilaian presentasi siswa.

6.3.3. Dinilai dengan soal ter tertulis berbentuk essay berjumlah 5 soal.

Tabel 5. Rubrik Penilaian Produk

No Nama

Kriteria Penilaian Produk :

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

(71)

Skor Minimal yang dapat dicapai siswa :

= Skor Minimal Tiap Aspek

x

Jumlah Aspek

= 1

x

4

= 4

Skor Maksimal yang dapat dicapai siswa :

= Skor Maksimal Tiap Aspek

x

Jumlah Aspek

= 4

x

4

= 16

Tabel 6. Rubrik Penilaian Presentasi Siswa

No Nama

Skor Minimal yang dapat dicapai siswa :

= Skor Minimal Tiap Aspek

x

Jumlah Aspek

= 1

x

3

(72)

Skor Maksimal yang dapat dicapai siswa :

= Skor Maksimal Tiap Aspek

x

Jumlah Aspek

= 3

x

3

= 9

Tabel 7. Kriteria Soal Tertulis

Indikator Pembelajaran

Skor 1 : Jawaban Benar Tetapi Tidak Ada Penjelasan

Skor 2 : Jawaban Benar Tetapi Penjelasan Salah

(73)

100

40

Pr

Pr

:

Skor

oduk

Skor

esentasi

SkorTertul

is

x

Nilai

+

+

Tabel 8. Pedoman Penskoran Soal Tertulis

No Jenis Soal Jumlah

Jumlah Skor Maksimal 15

Penilaian siklus II diambil dari :

6. Reliabilitas dan validitas pada penelitian ini menggunakan

expertjudgement, yakni reliabilitas pada penelitian ini instrumen

disusun sebaik mungkin sehingga dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya, sehingga hasil dari evaluasi yang menggunakan

instrumen ini paling tidak sama dengan pihak lain yang akan

menggunakan instrumen ini. Dalam arti lain reliabilitas instrumen pada

penelitian ini tinggi. Sedangkan validitas instrumen pada penelitian ini

menggunakan validitas isi dimana isi dari validitas sesuai dengan materi

yaitu sifat-sifat cahaya, dimana bahan atau isi instrumen ini sudah

dikonsultasikan kepada orang yang lebih ahli dalam hal ini adalah dosen

pembimbing. Dari uraian di atas dapat disimpulkan apabila validitas

soal tinggi maka hasil akan baik. Jadi sudah dinyatakan valid dan

(74)

100

:

Skor

oduk

Skor

esentasi

SkorTertul

is

x

Nilai

+

+

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis keberhasilan siswa setelah

proses belajar mengajar, menggunakan teknik analisis sederhana yaitu

dengan melihat nilai rata-rata siswa yang mencapai KKM, KKM di SD

adalah 62. Berikut adalah cara menentukan nilai setiap siklus :

(75)

=

N

X

X

Nilai rata-rata siswa :

Keterangan : X = Nilai rata-rata siswa Σ X = Jumlah semua nilai siswa

(76)

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Siklus I

1. Perencanaan

Pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang akan dicapai, dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal dan menentukan skor. Pada Siklus I membahas materi sifat-sifat cahaya, antara lain cahaya merambat lurus, menembus benda bening, dapat dibiaskan, dapat dipantulkan, dan cahaya terdiri atas berbagai warna. Setelah materi disiapkan kemudian menentukan alat peraga yang akan dipakai. 2. Pelaksanaan

(77)

Pada hari Rabu tanggal 20 Oktober 2010 dilanjutkan pertemuan 2. Pertemuan kedua membahas sifat cahaya dapat dipantulkan dan cahaya putih terdiri atas berbagai warna. Dalam penelitian pertemuan kedua ini siswa kembali dituntut untuk menemukan sendiri konsep sifat cahaya dari percobaan yang telah siswa lakukan.

3. Observasi

Pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 hasil observasi yang diperoleh yaitu dari 18 siswa diperoleh 15 orang anak mengaku lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, selain itu siswa juga memperhatikan setiap apa yang dijelaskan oleh guru, siswa aktif dalam kelompok, siswa banyak yang bertanya tentang kesulitan yang masih mereka alami. Dengan bekerja dalam kelompok kerja sama antar siswa meningkat. Kepercayaan diri siswa untuk berusaha melakukan percobaan tinggi, masing-masing siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, dengan dilihat dari keinginan tiap siswa untuk mencoba percobaan yang mereka lakukan. Selain itu siswa mengaku lebih senang dengan pembelajaran yang diberikan.

4. Refleksi

(78)

percobaan cahaya merambat lurus dibutuhkan karton yang tebal agar pada waktu melakukan percobaan karton tidak melengkung dan bisa tegak. Kesulitan yang dialami, siswa mengaku sulit dalam melubangi bagian tengah kertas karton dan harus sejajar, selain itu karena ruang kelas tidak terdapat gordein sehingga dapat menghambat percobaan yang dilakukan di dalam kelas, yakni pada saat melakukan percobaan cahaya dapat dipantulkan, karena harus mencari ruang yang gelap. Selain itu siswa juga mengeluh pada saat membuat cakram warna, karena pada saat itu cuaca tidak mendukung dan cakram lama keringnya. Oleh karena itu percobaan agak terhambat, namun semua itu masih dapat diatasi dengan baik.

(79)

Tabel 9. Keberhasilan Siklus I

Peubah Indikator Kondisi

Awal

Dari target 68 dan hasil akhir evaluasi siklus I 69,26 hanya beda tipis. Hal ini disebabkan siswa masih asing dengan metode ajar yang diberikan. Karena keseharian hanya menggunakan metode ceramah, disini siswa dihadapkan dengan metode baru yaitu metode eksperimen. Namun walau beda tipis tetap nilai rata-rata kelas meningkat, maka metode eksperimen benar-benar dapat meningkatkan konsep pemahaman siswa terutama pada materi sifat-sifat cahaya.

Siklus II

1. Perencanaan

(80)

dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan menentukan skor. Pada Siklus II melakukan penilaian produk yaitu berupa periskop sederhana. Sebelum melakukan penelitian siklus II ini, jauh sebelumnya berlatih untuk membuat periskop sederhana, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan saat penelitian berlangsung, yakni bagaimana untuk menjelaskan setiap langkah untuk membuat periskop. Dengan membuat dan berlatih terlebih dahulu maka pembuatan dan pelaksanaan penelitian akan lebih maksimal, karena manjadi lebih tahu bagian mana yang sulit dan rumit.

2. Pelaksanaan

Siklus II pertemuan 1 berlangsung pada hari Kamis tanggal 18 November 2010. Pada pertemuan ini siswa diminta membuat periskop sederhana dalam kelompok. Dalam pelaksanaan penelitian siklus II pertemuan 1 ini siswa dituntut untuk menemukan sendiri sifat cahaya yang bekerja pada periskop sederhana. Dalam hal ini diambil penilaian produk dari hasil masing-masing siswa.

Pada hari Sabtu tanggal 22 November 2010 dilanjutkan pertemuan 2. Pada pertemuan kedua membahas hasil periskop sederhana yang telah dibuat di dalam kelompok pada pertemuan sebelumnya dengan presentasi kelompok, dan dilanjutkan dengan evaluasi tiap individu. 3. Observasi

(81)

menjadi lebih aktif dalam bertanya ataupun belajar materi yangg disampaikan. Rasa ingin tahu siswa sangat tinggi untuk menemukan sifat cahaya yang bekerja pada alat yang mereka buat dalam kelompok. Pada saat presentasi kelompok rasa percaya diri siswa meningkat, rasa kerja sama antar kelompok juga baik.

4. Refleksi

Dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi masih banyak kekurangan yang perlu disikapi agar apabila akan melakukan penelitian lagi tidak terjadi hal yang sama. Dari tahap perencanaan yakni dalam persiapan alat dan bahan untuk membuat periskop. Kesulitan yang dialami yaitu dalam mencari cermin yang ukurannya sama dengan tempat cock (bola bulu tangkis). Hambatan yang dialami saat pembuatan periskop yakni dalam membuat lubang dari tepi atas dan tepi bawah, karena lubang periskop harus sama diameternya, selain itu dalam pemasangan cermin siswa masih kurang paham karena cermin harus berhadapan antara ujung atas dan ujung bawah. Hambatan dan kesulitan dalam siklus II masih dapat diatasi.

(82)

nilai rata-rata hanya 61,66 dengan KKM 62, dengan penelitian siklus I nilai rata-rata siswa kelas V yang diperoleh meningkat menjadi 69,26, dan siklus II nilai rata-rata siswa kelas V lebih meningkat hasil yang diperoleh adalah 77,22, maka nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 SD Negeri 2 Lengkong Meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Keberhasilan Siklus II

Peubah Indikator Kondisi

Awal

(83)

karton karena lubang karton harus sejajar di tengah-tengah dengan lubang karton yang lain. Percobaan 2 membahas cahaya menembus benda bening, hasil observasi menunjukkan siswa aktif pada saat percobaan berlangsung, semua siswa ingin mencoba dan menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari (rasa ingin tahu siswa sangat besar), pada saat refleksi diakhir percobaan 2 siswa mengaku lebih paham dan mengerti setelah mereka melakukan percobaan, dan refleksi akhir percobaan siswa tidak menemukan kesulitan. Percobaan 3 membahas cahaya dapat dibiaskan, hasil observasi menunjukkan siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, dan refleksi akhir percobaan siswa tidak menemukan kesulitan.

Gambar

Gambar 1. Percobaan Cahaya Merambat Lurus  ............................................
Gambar 3. Cahaya dapat dipantulkan
gambar 6 di bawah ini.
Gambar 5. Cakram Warna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui Berapa besar curahan tenaga kerja pria dan wanita dalam usahatani kubis, mengetahui berapa besar pendapatan keluarga wanita tani

The First International Conference on Green Computing (ICGC 2010) is an event organized by the Department of Electrical Engineering and Information Technology, Faculty of

Gambar 4 : Kondisi lingkungan di sepanjang saluran irigasi pada beberapa Sumber : Pemetaan Swadaya Kelurahan Kebondalem (2008).. Pengembangan Kearifan Lokal Dalam Perbaikan

Sasaran dalam asuhan comtinue of care ini adalah Ny “M” GII P10001 32 minggu dengan Kurang Energi Kronis di BPM Minarti Amd.Keb Desa Trawasan Kecamatan Sumobito

Masalah yang timbul seperti tidak memilikinya database yang ditujukan untuk kerapihan data, penginputan data yang masih menggunakan manual sehingga pencatatan akan lebih lama.

Kesalahan Leksiko-Semantik Dina Karangan Narasi Siswa Kelas VII- C SMP Laboraturium Percontohan UPI Taun Ajaran 2013-2014.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian lanjutan tersebut juga bermanfaat untuk mengetahui apakah pola ketergantungan untuk semua larutan asam berbentuk sama dengan pola ketergantungan pada larutan

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi