5 Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara umum dapat dimaknai sebagai usaha sadar yang
dilakukan untuk mendewasakan manusia. Bentuk usaha sadar yang dimaksud
yaitu kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan. UU No 20 Tahun 2003
Pasal 3, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
mendukung terselenggaranya tujuan pendidikan nasional dan wajib dipelajari
di tingkat Sekolah Dasar (SD). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif yang membahas tentang
gejala – gejala alam yang disusun secara sistematis oleh manusia berdasarkan
hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan para ahli. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukakan Depdiknas (2006, hlm. 484) bahwa “IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.
Terselenggaranya pembelajaran IPA di SD harus mengacu pada
kurikulum IPA. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang tercantum
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ialah :
▸ Baca selengkapnya: bagaimana upaya untuk mengendalikan sifat moha
(2)2
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4)Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5)Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan; (6)Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. (Depdiknas, 2006, hlm. 484)
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan masih banyaknya
pembelajaran IPA yang dilaksanakan kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPA yang tercantum dalam KTSP. Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan
tanggal 1 April 2014 di kelas V SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang,
ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan dalam
kegiatan pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru kelas bersangkutan.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa pembelajaran IPA
yang dilaksanakan masih bersifat konvensional. Dalam pembelajarannya
masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyampaikan materi
ajar di depan kelas menggunakan metode ceramah sementara siswa hanya
duduk, mendengarkan dan mencatat apa yang didengarnya dari penjelasan
guru ataupun menyalin catatan yang guru tulis di papan tulis. Hal ini
mengakibatkan siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengasah
kemampuan psikomotor dan afektif siswa.
Hal lain ialah penggunaan alat peraga dan media pembelajaran selama
kegiatan pembelajaran. Alat peraga dan media pembelajaran IPA jarang
digunakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan percobaan
pun jarang dilakukan. Guru hanya menggunakan buku siswa dan papan tulis
dalam pembelajaran. Pengetahuan siswa terkesan hanya didapatkan dari
materi yang diceramahkan oleh guru. Siswa hanya mengetahui materi sebatas
yang disampaikan guru.
Motivasi belajar sebagian besar siswa masih rendah. Hanya beberapa
siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari
3
dibuktikan dengan hasil tes kognitif siswa. Berdasarkan hasil tes kognitif,
masih banyak siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari data yang diperoleh, nilai rata-rata dari
29 orang siswa yang mengikuti ulangan harian IPA adalah 46.06. Dengan
persentase ketuntasan 17.24%. Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah
yaitu 65. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri Cibeunying pada pelajaran IPA. Data nilai ulangan harian siswa,
penulis sajikan dalam tabel 1.1.
Mengingat berbagai uraian permasalahan di atas, dapat disimpulkan
bahwa permasalahan inti dari kegiatan pembelajaran IPA di Kelas V SDN
Cibeunying ialah pembelajaran yang masih bersifat konvensional yang
berpusat pada guru (teacher centered). Agar pembelajaran IPA lebih
maksimal, pembelajaran harus berubah menjadi berpusat pada siswa. Pada
penelitian ini penulis menitikberatkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
yang menekankan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Agar pembelajaran IPA lebih maksimal dan hasil belajar siswa pun dapat
meningkat, maka diperlukan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan
untuk siswa. Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting. Guru harus dapat
merancang proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
nyata dan langsung bagi siswa dengan pemilihan pendekatan, strategi, model,
metode ataupun penggunaan media yang tepat disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat merasakan sendiri
apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa mendapatkan pemahaman
yang lebih nyata dan bermakna mengenai materi pembelajaran terkait.
Berdasarkan kajian literatur terdapat beberapa alternatif kegiatan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa yaitu: (1) Penggunaan media audio
visual; (2) Penerapan metode demonstrasi dan (3) Penerapan metode
eksperimen. Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan mengingat
ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, alternatif kegiatan pembelajaran
4
penerapan metode eksperimen. Pada penelitian ini, metode eksperimen
5
Nama
Siswa Nilai
1 Sy 10
2 Ac 80
3 Le 76.6
4 Sa 76.6
5 Na 73.3
6 Di 70
7 Ra 63.3
8 Ta 63.3
9 Ri 60
10 En 56.6
11 Me 56.6
12 Fi 56.6
13 In 56.6
14 Fa 53.3
15 Kh 50
Rata – Rata Kelas 46.06
Siswa yang Tuntas 5 orang
Persentase
Ketuntasan Siswa 17.24 %
16 Hi 50
17 Pr 46.6
18 An 46.6
19 Am 43.3
20 Te 40
21 Ro 36.6
22 Me 30
23 Ih 30
24 Ip 23.3
25 Ro 23.3
26 As 20
27 De 16.6
28 An 13.3
5 Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Roestiyah (2001, hlm. 80) “Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.” Pendapat lain
tentang metode eksperimen diungkapkan oleh Schonher (dalam Heriawan
dkk., 2012, hlm. 86 ) bahwa :
Metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Penerapan metode eksperimen dapat membantu proses pembelajaran di
kelas. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan metode
eksperimen: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran; (2) Siswa
dapat merasakan pembelajaran yang bermakna; (3) Siswa dapat meyakini
kebenaran suatu teori/materi ajar karena dibuktikan dengan percobaan yang ia
lakukan sendiri; (4) Siswa dapat mengoreksi langsung apabila terjadi
kesalahan – kesalahan dari dalam percobaan atau data empiris yang dibuat;
dan (5) Membina siswa untuk berani melakukan percobaan dan membuat
terobosan-terobosan baru dari hasil percobaannya dan dapat bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui
Penerapan Metode Eksperimen tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya(Penelitian
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah umum penelitian adalah: “Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi sifat –
sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat?”
Selanjutnya rumusan umum tersebut dijabarkan pada rumusan masalah
khusus sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode
eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung
Barat?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode
eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung
Barat?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi
sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen di kelas V SD
Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan umum penelitian ini adalah : “ Untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen pada materi sifat –
sifat cahaya di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat.
Selanjutnya tujuan umum tersebut dijabarkan pada rumusan masalah
khusus sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tahap perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat –
sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying
7
2. Mengidentifikasi tahap pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat –
sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying
Kabupaten Bandung Barat).
3. Mengidentifikasi sejauh mana pengaruh penerapan metode eksperimen
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
materi sifat – sifat cahaya di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten
Bandung Barat).
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang akan di peroleh dari pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Melalui metode eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini, siswa
memiliki lebih banyak kesempatan untuk bereksplorasi dan menguji serta
menemukan sendiri kebenaran- kebenaran yang perlu diungkapkan tentang
alam sehingga mendorong siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam
proses pembelajaran IPA di kelas. Penelitian ini pun diharapkan dapat
mengatasi kesulitan – kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA khususnya
pada materi sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa yang dapat berimplikasi
pada meningkatnya hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini, guru dapat
memperluas pengetahuan dan menambah wawasan mengenai metode
pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran IPA serta memberikan
stimulus agar lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan dapat memotivasi guru
untuk senantiasa melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sehingga
proses pembelajaran di kelas pun senantiasa dapat terus diperbaiki dan
8
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas sekolah. Dengan dilaksanakannya penelitian ini,
sekolah diharapkan dapat mendukung kegiatan guru dalam merancang,
mengimplementasi, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di kelas
dalam rangka meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah akan
terasa lebih kreatif, inovatif dan bervariatif untuk mencapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diinginkan.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan ajang menambah wawasan dan pengalaman
juga merupakan bekal bagi peneliti sebagai seorang calon guru untuk
belajar menghadapi dan memperbaiki permasalahan - permasalahan
pembelajaran di kelas.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan
sebagai berikut : Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pada
materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi pokok-pokok masalah yang akan
diteliti dalam judul Penelitian Tindakan Kelas ini, maka ada beberapa istilah
dalam penelitian ini yang perlu dijelaskan yaitu:
1. Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat-Sifat Cahaya
Pembelajaran IPA adalah kegiatan belajar-mengajar mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Materi yang akan dibahas pada
pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah materi sifat- sifat cahaya
9
cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Pembelajaran IPA
materi sifat- sifat cahaya pada penelitian ini menerapkan metode
eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang dicapai dari proses
belajar atau perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam
indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Perubahan perilaku tersebut meliputi tiga domain yaitu kognitif,
afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini pengukuran hasil belajar
disesuaikan dengan materi sifat-sifat cahaya pada pembelajaran IPA di
Kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014 dengan
penerapan metode eksperimen. Untuk hasil belajar kognitif, hasil belajar
yang diukur ialah jawaban benar terhadap tes kognitif pada setiap siklus.
Untuk hasil belajar psikomotor indikator yang diukur ialah a) merangkai
dan melakukan percobaan. dan untuk hasil belajar afektif, indikator hasil
belajar yang diukur adalah a) kerjasama dalam diskusi dan b) percobaan
serta ketelitian dalam melakukan pengamatan. Penjabaran lebih lanjut
terdapat pada rubrik yang dilampirkan untuk masing-masing aspek.
3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk dapat
memahami objek, ilmu, atau mencapai tujuan dengan cara melakukan
suatu percobaan. Percobaan yang dilakukan disesuaikan dengan
langkah-langkah metode eksperimen. Langkah-langkah-langkah metode eksperimen yang
digunakan meliputi a) persiapan eksperimen, b) pelaksanaan eksperimen,
dan c) tindak lanjut eksperimen. Pada penelitian ini metode eksperimen
diterapkan pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara untuk
memperoleh data dengan tujuan tertentu melalui kegiatan penyelidikan. Pada
penelitian ini, metode yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK).
Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2008, hlm. 11) menyatakan bahwa :
Penelitian kelas , untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikam prosedur penelitian dengan tindakan substantive, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Pendapat lain tentang Penelitian Tindakan Kelas dikemukan oleh Kemmis dan
Mc Taggart (dalam Sumadayo,2013, hlm.29) yang menyatakan bahwa :
Penelitian tindakan bersifat kolaboratif, yakni melibatkan semua orang yang bertanggung jawab untuk tindakan dalam meningkatkan pendidikan, memperluas kelompok kolaboratif dari yang langsung terlibat sampai sebanyak mungkin orang lain yang terkena tindakan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa Penelitian Tindakan
Kelas bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran
guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru sendiri. Guru
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ia temukan
dalam proses pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran agar lebih baik. Namun dalam pelaksanaannya guru membutuhkan
partisipan atau mitra kerja untuk membantu mencapai tujuannya. Partisipan ini
berperan sebagai observer dapat memberikan masukan-masukan guna mencapai
tujuan PTK tersebut.
B. Model Penelitian
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model PTK
26
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan bahwa model ini mengacu pada model PTK Kurt Lewin.
Dikatakan demikian, karena di dalam satu siklus terdiri atas empat komponen,
keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi. Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan,
khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang
untuk melaksanakan siklus berikutnya.
Penelitian tindakan model ini dapat dipandang sebagai suatu siklus dari
penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan
refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus berikutnya. Dalam
pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat
rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung
memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data,
sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk
melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah
penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
yang dapat diuraikan sebagai berikut. Alur PTK digambarkan pada diagram 3.1.
Berdasarkan diagram 3.1 refleksi awal atau tindakan pra siklus merupakan
tahap observasi awal untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah.
Setelah didapatkan permasalahan, peneliti dibantu oleh para observer dan mitra
kerja merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan penelitian. Tahap selanjutnya ialah tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap implementasi sesuai dengan hasil
perencanaan, tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap observasi. Tahap
observasi merupakan tahap pengamatan ketika pelaksanaan tindakan
berlangsung. Tahap terakhir ialah tahap refleksi. Pada tahap ini keseluruhan data
dari proses dan hasil ditinjau kembali untuk mengetahui ketercapaian tujuan
27
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diagram 3.1 Diagram Alur PTK
Sumber : http://e-jurnalpendidikan.blogspot.com/2012/04/penelitian-tindakan
kelas-model-kemmis.html
1. Refleksi awal
Refleksi awal merupakan kegiatan pengamatan awal untuk
mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema
penelitian. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan
masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Pada
penenelitian ini, masalah yang dtemukan pada pembelajaran IPA kelas V
SDN Cibeunying ialah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan data hasil kognitif siswa, dari 29 siswa yang mengikuti tes, hanya
lima orang siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata
28
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Penelitian
tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ketika
refleksi awal dilakukan, paling tidak calon peneliti sudah menelaah
teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab
itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan
kerangka konseptual dari penelitian. Setelah menelaah teori-teori yang
relevan dengan masalah yang akan diteliti, tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki permasalahan hasil belajar siswa ialah dengan penerapan
metode eksperimen pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Cibeunying.
2. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi awal.
Secara rinci perencanaan mencakup rancangan tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang
diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam hasil refleksi awal. Pada tahap ini pula instrumen penelitian dibuat
berdasarkan hasil diskusi peneliti, observer, dan mitra kerja. Pada penelitian
ini, intrumen penelitian yang dibuat mencakup instrumen pembelajaran dan
instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran yang dimaksud yaitu
RPP dan LKS. Sedangkan instrumen pengumpul data yang dibuat meliputi
instrumen penilaian perencanaan pelaksanaan pembelajaran, lembar
observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi kemampuan
psikomotor dan afektif siswa, serta soal kognitif siswa. Selain penyusunan
instrumen penelitian, pada tahap ini pula sumber dan bahan belajar
disiapkan. Catatan penting mengenai perencanaan ialah perencanaan ini
bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang
ada.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan.
29
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu
berdasarkan pada pertimbangan teoritis dan empiris agar hasil yang
diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. Pada
penelitian ini pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan upaya
perbaikan hasil belajar siswa dengan penerapan metode eksperimen pada
pembelajaran IPA meteri sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen
pada penelitian berdasarkan pada pertimbangan teoritis dan empis yang telah
dilakukan.
4. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaaan tindakan. Dalam penelitian formal, kegiatan ini bersamaan
dengan kegiatan pengumpulan data. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengamati proses dan hasil serta dampak dari tindakan yang dilaksanakan.
Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik
observasi. Pada penelitian ini observasi dilakukan oleh peneliti dengan
bantuan para observer.
5. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul dipelajari, dan
dilihat keterkaitannya satu sama lain serta kaitannya dengan teori atau hasil
penelitian yang telah ada dan yang relevan. Melalui refleksi yang mendalam
dapat ditarik kesimpulan yang akurat.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK. Pada tahap
refleksi, proses dan hasil yang terjadi dapat ditelaah dan dipahami. Proses
dan hasil yang terjadi merupakan bentuk dari perubahan sebagai akibat dari
tindakan yang dilakukan. Pada tahap refleksi pula ketercapaian tujuan dari
30
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat diakhiri. Namun ketika tujuan yang diharapkan belum tercapai,
diperlukan penelitian kembali yang dimulai dengan perencanaan pada siklus
selanjutnya. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari
permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu
siklus.
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cibeunying Desa Cibodas
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cibeunying
sebanyak 26 orang dengan komposisi 12 orang laki-laki dan 14 orang
perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam
masing-masing siklus terdiri dari empat tahap , meliputi : 1) tahap perencanaan,
2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi atau pengamatan, 4) tahap refleksi.
Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Refleksi Awal
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah meneliti kelas. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan didapatkan beberapa masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya.
Namun dalam penelitian ini, peneliti mengambil satu masalah yang perlu
segera dicarikan pemecahan masalahnya, yaitu mengenai lemahnya hasil
belajar siswa yang disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang
kurang tepat.
2. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana
pelaksanaan tindakan yaitu peneliti menentukan materi dan metode
31
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil kajian literature dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa, penelitin ini menerapkan metode
eksperimen pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Pada tahap ini
pun peneliti mempersiapkan observer dalam rangka membantu kegiatan
penelitian. Selanjutnya disiapkan alat dan media belajar yang mendukung
proses pembelajaran serta melakukan penyusunan instrumen penelitian.
Penyusunan instrumen dilakukan sebagai alat perekam data selama proses
penelitian dilaksanakan. Instrumen penelitian yang disusun meliputi
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen
pembelajaran ialah RPP dan LKS yang disusun berbeda tiap siklus yang
disesuaikan dengan materi sifat cahaya yang dibelajarkan. Instrumen
pengumpul data terdiri dari lembar penilaian perencanaan pelaksanaan
pembelajaran, lembar observasi aktivas guru dan siswa, lembar penilaian
kemampuan psikomotor dan afektif siswa serta soal evaluasi di akhir
pembelajaran yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap aplikasi dari perencanaan yang telah disusun.
Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ialah melaksanakan kegiatan
pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan metode
eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying Tahun Pelajaran 2013-2014.
Melalui pelaksanaan tindakan ini, diharapkan hasil belajar siswa dapat
meningkatkan.
4. Tahap Observasi
Tahap observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini, guru dapat mengenal siswa lebih dalam dengan
mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai.
Adapun indikator proses yang diobservasi pada penelitian ialah penilaian
perencanaan pelaksanan pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa pada
saat pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen. Hasil
32
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terencana ataupun tindakan yang tidak terencana namun muncul pada proses
dan hasil tindakan. Dalam penelitian ini, hasil yang dicapai ialah hasil
belajar siswa baik kemampuan kognitif, kemampuan afektif maupun
kemampuan psikomotor. Dalam pelaksanaan observasi guru dapat meminta
bantuan observer.
5. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap
semua data atau informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Adapun
data atau informasi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi data proses
dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen. Selama
proses tindakan dilaksanakan data yang diperoleh ialah yang data mengenai
penilaian perencanaan pelaksanan pembelajaran, data aktivitas guru, serta
data aktivitas siswa. Hasil yang dicapai ialah perubahan yang terjadi baik
yang timbul dari tindakan terencana ataupun tindakan yang tidak terencana
namun muncul pada proses dan hasil tindakan. Dalam penelitian ini, hasil
yang dicapai ialah hasil belajar siswa baik kemampuan kognitif, kemampuan
afektif maupun kemampuan psikomotor. Dalam setiap informasi yang
terkumpul perlu dipelajari, dan dilihat keterkaitannya satu sama lain serta
kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah dan yang relevan.
Melalui refleksi yang mendalam diharapkan dapat ditarik kesimpulan yang
akurat. Melalui penarikan kesimpulan pada tahap refleksi, ketercapaian
tujuan dari PTK dapat dilihat. Ketika tujuan yang diharapkan telah tercapai,
penelitian dapat diakhiri. Namun ketika tujuan yang diharapkan belum
tercapai, diperlukan penelitian kembali yang dimulai dengan perencanaan
pada siklus selanjutnya.
33
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian dibagi ke dalam dua
macam yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Berikut
pemaparan tentang instrumen penelitian secara terperinci:
1. Instrumen pembelajaran
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan gambaran
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan guru selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini terdapat dua
buah RPP yaitu RPP siklus I dan RPP siklus II. RPP pada penelitian ini
membahas tentang pembelajaran materi sifat – sifat cahaya yang
dilaksanakan dengan penerapan metode eksperimen.
b. Lembar kerja siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa merupakan instrumen yang digunakan ketika
proses pembelajaran berlangsung. LKS dibuat oleh guru sebagai alat
untuk mempermudah siswa melakukan kegiatan eksperimen dan
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. LKS memuat tujuan
kegiatan percobaan, langkah-langkah kegiatan serta
pertanyaan-pertanyaan arahan agar siswa lebih mudah memahami materi sifat-sifat
cahaya. LKS dapat digunakan oleh siswa secara individu ataupun
kelompok.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Instrumen Test
1) Soal Evaluasi (post test)
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan
yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas yang dilakukan oleh
peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu
(Poerwanti dalam Kadi, 2013, hlm. 10). Soal evaluasi atau tes yang
digunakan dalam penelitian ini ialah post test. Post test yaitu test yang
34
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa secara individu setelah
diberi tindakan dengan menerapkan metode eksperimen dalam
pembelajaran. Pembuatan post test mengacu kepada indikator
kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah
siswa mengikuti pembelajaran. Sebelum butir-butir soal dibuat, peneliti
terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal beserta kunci jawaban dan
pedoman penilaiannya. Soal post test terdiri dari 10 butir soal. Kisi –
kisi soal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Pada penelitian ini kisi-kisi soal mengacu pada materi pembelajaran IPA
materi sifat-sifat cahaya setiap siklus. Kisi-kisi soal siklus I secara terinci terdapat dalam lampiran halaman … dan kisi-kisi soal siklus II secara terinci terdapat dalam lampiran halaman ….
b. Nontest
1) Lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Lembar penilaian RPP dibuat untuk mengukur keterlaksanaan
perencanaan penelitian yang juga perencanaan pembelajaran
disiapkan. Lembar penilaian RPP dibuat setiap siklus sebanyak RPP
yang ada. Lembar penilaian RPP yang dibuat disesuaikan dengan
tahapan-tahapan RPP metode pembelajaran eksperimen yang
diterapkan.
2) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
Lembar observasi aktrivitas guru dan siswa merupakan instrumen
yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran
dengan penerapan tahapan-tahapan metode eksperimen yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Pada lembar ini, terdapat kolom
terlaksana dan tidak terlaksana di samping kolom butir kegiatan yang
diamati. Pada penggunaannya, observer tinggal membubuhkan tanda
ceklis() pada tahapan yang dilaksanakan. Di dalam lembar ini pun
35
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memfasilitasi observer memberikan saran-saran perbaikan terhadap
tindakan yang telah dilaksanakan.
3) Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan salah satu alat pengumpul data yang
disediakan penulis dibawah kolom lembar aktivitas guru dan siswa.
Catatan lapangan berguna untuk merekam aktivitas yang tidak
terdapat dalam lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Catatan
lapangan pun penulis sediakan untuk memfasilitasi observer apabila
memiliki saran yang ingin disampaikan dalam rangka memperbaiki
penelitian.
4) Lembar Observasi Kemampuan Afektif Siswa
Lembar observasi afektif siswa mengukur kemampuan (1)
kerjasama dalam diskusi dan percobaan serta (2) ketelitian dalam
melakukan pengamatan siswa. Kemampuan tersebut diuraikan
kembali dalam indikator –indikator yang disusun dalam rubrik
penilaian aspek afektif. Berikut rubrik penilaian aspek afektif
dalam Tabel 3.1:
Tabel 3.1
Rubrik Penilaian Aspek Afektif
Skor Kriteria
Kerjasama dalam Diskusi dan Percobaan
0 Tidak ikut bekerjasama (diam saja atau mengganggu temannya)
1 Ikut serta dalam diskusi kelompok tetapi tidak melakukan percobaan
2 Ikut serta dalam melakukan percobaan tetapitidak berdiskusi
3 Ikut serta dalam diskusi kelompok dan melakukan pengamatan
Ketelitian dalam Melakukan Pengamatan
0 Tidak teliti dalam melakukan pengamatan (mengerjakannya dengan asal-asalan, mengganggu teman)
36
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Melakukan pengamatan sesuai dengan langkah kerja tetapi tidak tepat waktu (melebihi batas waktu yang ditentukan)
3 Melakukan pengamatan sesuai dengan langkah kerja dan tepat waktu
5) Lembar Observasi Kemampuan Psikomotor Siswa
Kemampuan psikomotor yang diukur dalam lembar observasi
psikomotor ialah (1) merangkai dan menggunakan alat percobaan (2)
mengisi lembar kerja siswa. Kemampuan tersebut diuraikan kembali
dalam indikator –indikator yang disusun dalam rubrik penilaian
aspek psikomotor. Berikut rubrik penilaian aspek psikomotor dalam
Tabel 3.2 :
Tabel 3.2
Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor
Skor Kriteria
Merangkai dan Menggunakan Alat Percobaan
0 Tidak merangkai alat
1 Hanya memegang dan memperhatikan alat
2 Memegang dan merangkai alat percobaan
3 Merangkai alat percobaan dan melakukan percobaan
Mengisi Lembar Kerja Siswa
0 Tidak mengisi LKS
1 Mengisi LKS dengan melihat data hasil pengamatan pada teman kelompok lain
2 Mengisi LKS dengan data asal-asalan (tidak sesuai dengan pengamatan)
3 Mengisi LKS sesuai dengan data hasil pengamatan
F. Pengolahan Data
Data berperan penting dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
37
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan. Data-data tersebut dikumpulkan berdasarkan instrumen penelitian
yang telah disusun oleh peneliti. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis
dan diinterpretasikan sesuai dengan kebutuhan penelitian yang diperlukan.
1. Analisis data
Analisis data lakukan melalui teknik pengolahan data berdasarkan
perolehan dari hasil penelitian sesuai dengan penggunaan instrumennya.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif
dan kuantitatif, diantaranya yaitu :
a. Hasil tes
Jenis tes yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah post test
yang berfungsi untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif siswa
pada awal dan akhir pembelajaran. Analisis data dilakukan pada data
hasil tes yaitu dan dengan analisis kuantitatif. Adapun pengolahan data
tes tersebut dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya :
1) Penskoran
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan penilaian
teknik tes yaitu tes subjektif berupa uraian terbatas. Setelah tes
berlangsung langkah selanjutnya adalah memeriksa jawaban siswa,
memberi skor (penyekoran) kemudian mengolah skor dari skor
mentah menjadi skor matang. Pemeriksaan jawaban siswa
dilakukan berdasarkan kunci jawaban yang telah disediakan.
2) Menghitung Rata-rata
Untuk menghitung nilai rata-rata postest digunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
38
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= Jumlah seluruh skor siswa
= Jumlah siswa atau banyaknya data
3) Menghitung Nilai Akhir Siswa dan Kategorinya
Nilai akhir siswa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai akhir siswa =
4) Menghitung Persentase Siswa Tuntas
Siswa dinyatakan tuntas apabila siswa berhasil mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Pada penelitian ini acuan nilai KKM disesuaikan dengan nilai KKM yang berlaku pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Cibeunying yaitu 65.
Persentase Ketuntasan Siswa =
b. Hasil Observasi
Data hasil observasi meliputi data observasi penilaian RPP penelitian,
data observasi aktifitas guru, data observasi aktifitas siswa, data
observasi kemampuan afektif siswa, dan data observasi kemampuan
psikomotor siswa.
1) Mengukur Keterlaksanaan Penilaian RPP, Aktifitas Guru dan
Aktifitas Siswa
Untuk mengukur keterlaksanaan data penilaian RPP penelitian,
data observasi aktufitas guru dan data observasi aktifitas siswa,
peneliti menggunakan pilihan “ya” dan “tidak” dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Persentasi Keterlaksanaan =
39
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah mengukur persentase keterlaksanaan data yang
diobservasi, data tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan
kategori pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3
Interpretasi DataObservasi Perencanaan RPP, Data Observasi
Aktifitas Siswa dan Data Observasi Aktifitas Guru
No Persentase (%) Kategori
1 80 – 100 Sangat Baik
2 60 – 79 Baik
3 40 – 59 Cukup
4 21 – 39 Kurang
5 0 – 20 Sangat Kurang
2) Mengukur Kemampuan Afektif Siswa
Data kemampuan afektif siswa diukur berdasarkan jumlah skor
yang diperoleh oleh siswa. Skor maksimal kemampuan afektif adalah
9. Skor tersebut diinterpretasikan berdasarkan rentang skor pada
tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Pedoman Penilaian Kemampuan Afektif Siswa
SKOR NILAI KETERANGAN
6 – 5 B Baik
4 – 3 C Cukup
Kurang dari 3 D Kurang
40
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data kemampuan psikomotor siswa diukur berdasarkan jumlah
skor yang diperoleh oleh siswa. Skor maksimal kemampuan afektif
adalah 12. Skor tersebut diinterpretasikan berdasarkan rentang skor
pada tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5
Pedoman Penilaian Kemampuan Psikomotor Siswa
SKOR NILAI KETERANGAN
6 – 5 B Baik
4 – 3 C Cukup
Kurang dari 3 D Kurang
2. Interpretasi data
Data yang telah dianalisis selanjutnya diinterpretasikan atau
diterjemahkan berdasarkan hasil analisis data yang kemudian disajikan
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas
V SD Negeri Cibeunying mengenai “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya melalui Metode
Eksperimen” maka peneliti memperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Perencanan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan
metode eksperimen disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode eksperimen di dalamnya.
Perencanaan dalam pembelajaran menentukan kualitas pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan. Perencanan pembelajaran IPA materi sifat
– sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen siklus I telah terlaksana dengan sangat baik. Persentase keterlaksanaan perencanaan pembelajaran
siklus I mencapai 83%. Dalam rangka memperbaiki kekurangan pada
perencanaan siklus I, pada pembelajaran siklus II dilakukan perubahan
susunan kelompok. Pada siklus I satu kelompok terdiri dari lima-enam
orang, sedangkan pada siklus II satu kelompok terdiri dari dua-tiga orang.
Perencanan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan
metode eksperimen mengalami peningkatan pada siklus II. Persentase
keterlaksanaan perencanaan pembelajaran siklus II mencapai 100%.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan
metode ekperimen dilakukan dalam dua siklus. Siklus I membahas materi
dua materi sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya dapat
menembus benda bening. Siklus II membahas materi cahaya dapat
dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Pelaksanaan pembelajaran IPA
materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode ekperimen
menggunakan langkah-langkah metode eksperimen yaitu a) persiapan
77
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan pembelajaran diukur berdasarkan lembar observasi aktivitas
guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas guru
dan siswa disusun berdasarkan langkah-langkah dalam RPP. Berdasarkan
data observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I, keterlaksanaan
aktivitas guru dan siswa telah terlaksana dengan sangat baik. Keterlaksanaan
aktivitas guru dan siswa siklus I mencapai persentase keterlaksanaan 88%.
Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus II mengalami peningkatan
dari keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus I. Keterlaksanaan
aktivitas guru dan siswa siklus II mencapai persentase keterlaksanaan 100%.
3. Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi pokok
sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari ranah
kognitif, nilai rata-rata kelas siklus I mencapai nilai 73. 46 dengan
ketuntasan belajar mencapai persentase 81% dengan 21 dari 26 siswa
mencapai nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
83.63 dengan ketuntasan belajar mencapai persentase 100%. Dilihat dari
hasil belajar ranah afektif, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada
setiap siklus, pada pembelajaran siklus I kategori baik memperoleh
persentase sebesar 15, 38% , kategori cukup memperoleh persentase sebesar
61.54% dan kategori kurang memperoleh persentase sebesar 23.08% Pada
siklus II tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan cukup.
Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian persentase 100%.
Seperti halnya hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif, hasil belajar pada
ranah psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan di setiap
siklusnya. Kategori baik memperoleh persentase sebesar 46.15 % , kategori
cukup memperoleh persentase sebesar 34.5% dan kategori kurang
memperoleh persentase sebesar 19.23%. Pada siklus II mengalami
peningkatan. Tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan
cukup. Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian
78
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat
dikemukakan beberapa rekomendasi. Adapun rekomendasi tersebut sebagai
berikut:
1. Bagi guru
Guru dapat menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA
sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa. Metode
pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif agar pembelajaran dapat
berpusat pada siswa (student centered tidak berpusat pada guru (teacher
centered). Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) yang
cenderung konvensional tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk
terlibat langsung dalam pembelajarn dan memperoleh pengetahuan baru
dengan bermakna. Namun sebelum melaksanakan pembelajaran dengan
metode eksperimen, guru perlu memahami terlebih dahulu mengenai
metode ini secara mendalam dan komprehensif sehingga ketika digunakan
dapat diterapkan dengan baik. Penggunaan instrumen penelitian harus
diperhatikan. Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu instrumen
penelitian yang juga instrumen pembelajaran yang digunakan. Sebelum
LKS digunakan dalam pembelajaran, guru harus terlebih dahulu melakukan
uji coba terhadap LKS. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan
percobaan dikarenakan penggunaan LKS yang memiliki mutu kurang baik
seperti kurang terincinya langkah kerja dalam LKS. Dengan penggunaan
LKS yang memiliki mutu yang baik, tujuan percobaan yang diharapkan
dapat tercapai.
79
Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa diharapkan dapat belajar melalui metode eksperimen pada
pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya. Penerapan
metode eksperimen dalam proses pembelajaran dapat mengaktifkan
aktivitas siswa dan membuat siswa mengalami pembelajaran bermakna. Hal
ini dapat berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Metode eksperimen sangat membantu meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran terutama dalam pembelajaran IPA. Penerapan metode ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah diharapkan dapat
memfasilitasi dan mengarahkan guru untuk menerapkan metode eksperimen
pada pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun perbandingan oleh
peneliti lain guna dicobakan kembali pada siswa, kelas, materi maupun mata
80 Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., Kusumawati, R. (2008). IPA 5 Salingtemas
untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang - Undang no. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Mata Pelajaran. Jakarta: Dharma Bhakti.
Heriawan, A., Darmaji., dan Senjaya, A. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian
Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran.
Serang: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).
Khoerunisa, Eneng. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Materi Siklus Air Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen (Penelitian Tindakan Kela di SDN Bunisari Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung:
tidak diterbitkan.
Komarudin, Deni. (2010) Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa
Melalui Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Pada Pembelajaran Ipa Topik Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Kusnandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Muslichah, A. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran
Sainis di SD.[Online]. Tersedia di
81 Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muslim, Yunansah, H., Mulyana, E.H. Bahan Belajar Mandiri GD515/4 SKS/BBM
1-12 Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRESS.
Nasution, S. (2009) Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nuryani, Lilis. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Magnet
Melalui Metode Eksperimen : Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN Jatisari Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2009 – 2010.
Prihardina, Meidiana. Penerapan Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP
UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Purwanto. (2011) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rositawati, S. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Samatowa, U. ( 2006) .Bagaimana Membelajarkan IPA Di SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.
82 Minawati Dewi Eryani, 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukayati. (2012). Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc
Taggart.[Online]. Tersedia di:
http://ejurnalpendidikan.blogspot.com/2002/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#. Diakses 27 Maret 2014
Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sumadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wahidi, K. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Think Phair And Share Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Gaya .Skripsi pada Program
Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wiriatmadja, Rochiati. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk