KOLABORASI CARD SORT DAN PAIKEM UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN HUKUM BACAAN NUN
MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII
SMPN 1 PURWOREJO
Tatik Pudjiani, S.Ag., M.S.I.
Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Purworejo, Peserta Program Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ditjen Pendidikan Agama Islam, yang diselenggarakan FITK UNSIQ kerjasama dengan Kementrian Agama RI
Abstrak
Peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim matisebagai bekal untuk membaca al Qur’an dengan benar. Namun fakta di lapangan mengungkapkan pada membelajarkan pokok bahasan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan, antara lain; motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru; Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru; dan hasil tes formatif hanya 60% peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut peneliti menggunakan kolaborasi model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM. Model pembelajaran card sort yaitu suatu model pembelajaran yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Adapun pendekatan PAIKEM dititik beratkan pada keaktivan peserta didik terlibat dalam pembelajaran, kreatif mencari contoh-contoh Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dalam Juzz Amma, efektif dalam penggunaan waktu pembelajaran dan membuat suasana menyenangkan. Penggunaan model pembelajaran card sort dipadukan dengan pendekatan PAIKEM diharapkan dapat lebih mempercepat penguaaan konsep Hukum Nun Mati/Tanwin dan mim Mati.
Kata-kunci : Card Sort, PAIKEM, Penguasaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
▸ Baca selengkapnya: soal essay tajwid hukum nun mati dan tanwin
(2)hidangan Allah. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Agar dapat menikmati hidangan Allah tersebut, kaum muslimin harus dapat membaca, mengkaji dan memahami al-Qur’an sehingga mampu menikmatinya.
Berkaitan dengan pentingnya membaca, mengkaji dan memahami al-Qur’an tersebut, maka peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati sebagai bekal untuk membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Namun pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Purworejo ketika membelajarkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu;
1. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik.
2. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru.
3. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.
Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan Kompetensi Dasar al-Qur’an. Karena itulah, Guru mesti mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, pada peserta didik untuk menggali informasi, salah satunya melalui kegiatan interview terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Dari hasil interview ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap peserta didik, terhadap penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Pertama, peserta didik menganggap sulit konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Kedua, peserta didik kurang dilibatkan secara aktif karena guru masih menguasai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas (teacher centered), jadi peserta didik kurang menguasai konsep sehingga tidak percaya diri. Ketiga peserta didik lebih banyak mendengar, mencatat dan menghafal materi yang disampaikan guru walaupun tidak menguasai konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati sehingga sulit untuk mengerjakan soal-soal tes formatif.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah kolaborasi card sort dan PAIKEM dapat meningkatkan penguasaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati?
2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik setelah digunakan kolaborasi card sort dan PAIKEM?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan penguasaan konsep pokok bahasan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo, melalui kolaborasi penggunaan model pembelajaran card sort dan pendekatan PAIKEM.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang akan didapat dari Penelitian Tindakan Kelas ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bagi peserta didik; melalui pembelajaran dengan model pembelajaran card sort, akan terbiasa untuk aktif dalam pembelajaran, dapat mengklasifikasikan ayat-ayat al-Qur’an dalam hukum bacaan dan meningkatkan motivasi belajar.
b. Bagi guru; penelitian ini dapat memberikan masukkan, tentang perlunya penggunaan variasi model pembelajaran terutama untuk penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati.
c. Bagi sekolah; penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dan meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru.
KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran card sort
Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Menurut Ismail SM, (2008:88-89), Card sort dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Guru mempersiapkan kartu berisi materi pokok sesuai SK
2. Seluruh kartu diacak/dicampur
3. Bagikan kartu kepada murid
4. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori tersebut.
5. Peserta didik dengan kategori sama diminta menempelkan hasilnya di papan secara urut
7. Penanggung jawab kelompok menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lain.
8. Berikan apresiasi
9. Lakukan klarifikasi.
B. PAIKEM
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif,
maksudnya pembelajaran memberi inspirasi pada peserta didik untuk dapat melakukan inovasi-inovasi. Kreatif, memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
Menyenangkan, maksudnya bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan sehingga akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif. (Ismail SM, 2008: 46-47). Penggunaan model PAIKEM dalam penelitian ini meliputi:
1. Aktif yaitu peserta didik aktif mencoba, dan mau memanfaatkan media belajar.
2. Inovatif yaitu peserta didik berani melakukan kegiatan yang inovatif dan menantang
3. Kreatif yaitu peserta didik memiliki banyak cara untuk melakukan sesuatu, tidak cepat putus asa, selalu ingin berbuat terus dan menumbuhkan motivasi, percaya diri, serta kritis
4. Efektif yaitu dapat memanfaatkan waktu yang ada, dan mengoptimalkan panca indera.
5. Menyenangkan yaitu kelas tidak membosankan, belajar sambil bermain dan bernyanyi
C. Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati
Salah satu ilmu tajwid yang harus dikuasai peserta didik adalah hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
1. Hukum bacaan nun mati (
ْ ن
) atau tanwin (ْ ٍْْْْْْْْ ً
ْْ
)Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar (jelas), idgham (memasukkan atau melebur), iqlab (membalik atau mengganti), dan ikhfa (menyamarkan/menyembunyikan).
Mim mati atau mim sukun (
م
) apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi (adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim), idghom mimi (menyuarakan mim rangkap ) dan idhar syafawi (bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas). (Multahim dkk, 2007:130-137).METODE PENELITIAN
A. Seting penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 4 Februari sampai dengan 25 Maret 2012, dengan lokasi penelitian di SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo, pada tahun pelajaran 2011/2012. Adapun subyek penelitian ini adalah Peserta didik kelas VII E sebanyak 28 orang.
B. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu hukum bacaan.
2. Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi hasil penyortiran kartu.
3. Minimal 80% peserta didik mendapat nilai di atas batas ketuntasan.
C. Gambaran umum penelitian (siklus tindakan)
Penelitian dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Siklus pelaksanaan tindakan ini dapat dilukiskan sebagai berikut (Mulyasa, 2010:112).
Gambar Alur PTK
Langkah tindakan yang akan dilakukan adalah:
1. Siklus Pertama; Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut: Planning, Ackting, Observing, Reflecting
2. Siklus Kedua, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning, Ackting, Observing, Reflecting
3. Siklus Ketiga, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning, Ackting, Observing, Reflecting
Ackting
Observing
Reflecting
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal:
Secara umum kondisi awal peserta didik kelas VII E SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2011/2012, dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik.
2. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru.
3. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.
B. Deskripsi Tiap Siklus
1. Siklus I
Perencanaan Tindakan
a. Guru menyiapkan syair
lagu tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dan Nun Mati
b. Guru menyiapkan
beberapa kartu induk dan potongan ayat-ayat
al-Qur’an yang sesuai
dengan pokok bahasan
c. Semua peserta didik
diberikan satu kartu
d. Anak diminta untuk
menyortir kartu.
e. Guru membimbing anak
yang mengalami kesulitan saat menyortir kartu.
f. Anak diminta untuk
menempelkan kartu yang telah disortir di depan
g. Anak presentasi hasil sortir
kartunya
h. Anak mencari contoh
Hukum Bacaan Nun
a. Anak menyanyikan lagu
tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dengan irama lagu Gundul-Gundul Pacul.
b. Guru membagikan 28
kartu induk dan potongan
ayat-ayat al-Qur’an.
c. Guru membantu peserta
didik dalam melakukan kegiatan belajar.
d. Guru memberikan motivasi
agar peserta didik menyortir kartu yang dipegangnya.
e. Peserta didik yang telah
berhasil menyortir kartu diminta untuk
menempelkan di depan/papan tulis.
f. Anak presentasi hasil sortir
kartunya
Mati/Tanwin dan Mim Mati
a. Peserta didik Nampak
bergembira saat menyanyikan lagu dan berekspresi
b. Peserta didik aktif
menyortir kartu
c. Beberapa peserta didik
nampak bingung dengan model
d. Waktu yang digunakan
melonjak dari alokasi waktu yang ditetapkan
e. Masih banyak beberapa
peserta didik yang keliru menyortir kartu
f. Karena pengaturan tempat
duduk yang berjajar, membuat gerak anak saat menyortir kartu menjadi terhambat
g. Saat presentasi belum
semua anak mendengarkan atau menanggapi presentasi temannya
h. Beberapa anak tidak mau
mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a. Guru menjelaskan
langkah-langkah card sort dengan rinci
b. Guru lebih mengatur
waktu agar waktu yang digunakan dapat efektif
c. Guru lebih intensif
membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu
d. Diusahakan meletakkan
tempat duduk di pinggir atau pindah di ruang lain yang tidak memakai tempat duduk
e. Guru mengkondisikan
suasana kelas agar semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi
f. Guru lebih memotivasi
anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati
g. Masih ada 14 anak yang
belum tuntas belajar
Hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:
Tabel 01
Tindakan Peserta didik siklus I
No Butir pengamatan Jml (%)
2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi. 22 78,57
Adapun hasil tes peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 02
Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1 Rerata Nilai peserta didik 66,428
2 Nilai tertinggi 90
3 Nilai terendah 50
4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 14
5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 14
6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 50%
7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 50%
Keterangan :
KKM Materi pelajaran al-Qur’an: Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 75.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah menggunakan model cardsort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 66,428. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Peserta didik yang mendapat nilai prestasi belajar sama dengan atau lebih tinggi dari KKM berjumlah 14 anak atau 50% Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM juga sebanyak 14 anak atau 50%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I sudah ada peningkatan sebesar 2,50%, namun belum maksimal karena nilai komulatif yang diperoleh peserta didik baru 66,428%.
2. Siklus II
Perencanaan Tindakan
a. Pembelajaran pindah ke serambi mushala
b. Guru menjelaskan langkah-langkah model
card sort dengan rinci
c. Guru lebih mengatur waktu agar dapat
efektif dan efisien
d. Guru lebih intensif membimbing peserta
didik yang belum benar menyortir kartu
e. Guru mengkondisikan suasana kelas agar
pada saat presentasi, semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi
f. Guru lebih memotivasi anak agar mau
mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a. Pembelajaran dilaksanakan di serambi
musholla
b. Anak menyanyikan lagu Hukum Mim Mati
dengan irama lagu Cucak Rawa
c. Guru membagikan 28 kartu induk dan
potongan ayat-ayat al-Qur’an.
d. Guru membantu anak dalam melakukan
kegiatan belajar dengan card sort.
e. Guru memberikan motivasi agar peserta
didik menyortir kartu yang dipegangnya.
f. Anak yang telah berhasil menyortir kartu
menempelkan di depan/papan tulis.
g. Presentasi hasil sortir kartu
h. Peserta didik diminta mencari contoh
Hukum Bacaan nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dalam juz amma
i. Melaksanakan evaluasi
Pengamatan Refleksi
a. Jumlah peserta didik yang aktif
menyortir kartu bertambah
b. Peserta didik sudah tidak bingung
dengan model card sort
c. Waktu masih melonjak dari alokasi
waktu yang ditetapkan
d. Masih ada peserta didik yang keliru
menyortir kartu
e. Saat presentasi masih ada anak yang
belum mendengarkan/menanggapi
f. Hanya sedikit anak yang tidak mencari
contoh hukum bacaan
a. Guru harus kembali mengatur waktu agar waktu
yang digunakan dapat efektif dan efisien
b. Guru harus lebih intensif membimbing peserta
didik yang belum benar menyortir kartu
c. Guru memotivasi peserta didik agar mau
mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi
d. Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari
contoh hukum bacaan
e. Ada 7 anak yang belum tuntas belajar
Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:
Tabel 03
Tindakan Peserta didik siklus II
No Butir pengamatan Jml (%)
1 Peserta didik aktif menyortir kartu. 28 100
Adapun analisis melalui tes maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 04
Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Rerata Nilai Peserta didik 81,428
2 Nilai Tertinggi 100
3 Nilai Terendah 70
4 Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar 21
5 Jumlah Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 7
6 Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar 75
7 Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 25
Tabel tersebut menggambarkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 81,428% meningkat dari siklus I sebanyak 14,64%. Nilai tertinggi mencapai angka 100 dan nilai terendah 70. Peserta didik yang tuntas belajar berjumlah 21 anak atau 75 %, meningkat 25% Sedangkan peserta didik yang belum tuntas belajar sebanyak 7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua hasil belajar peserta didik meningkat, namun dirasa belum maksimal karena ada yang memperoleh nilai di bawah KKM.
Pada siklus ini tindakan sudah lancar, terdapat peningkatan tindakan peserta didik, namun masih ada peserta didik yang belum tuntas belajar yang mengindikasikan belum semua menguasai konsep Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Oleh karena itu akan dimantapkan dalam siklus III dengan perbaikan-perbaikan tindakan.
3. Siklus III
a. Guru lebih mengatur waktu agar dapat efektif dan efisien
b. Guru intensif membimbing
peserta didik yang salah menyortir kartu
c. Guru mengkondisikan
suasana kelas agar pada saat presentasi, aktif menanggapi presentasi
d. Guru lebih memotivasi
anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a. Peserta didik menyanyikan
lagu Hukum Nun
Mati/Tanwin dan Nun Mati yang syairnya telah diganti.
b. Guru membantu anak
melakukan kegiatan belajar dengan card sort.
c. Guru memberikan motivasi
agar anak menyortir kartu yang dipegangnya.
d. Anak yang telah berhasil
menyortir kartu
a. Peserta didik aktif
menyortir kartu
b. Waktu yang digunakan
sesuai dengan alokasi yang ditetapkan
c. Hanya ada satu peserta
didik yang keliru menyortir kartu
d. Presentasi sudah berjalan
dengan baik dan lancer.
e. Seluruh anak semangat
mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati
a. Pembelajaran sudah aktif.
b. Pelaksanaan sortir kartu
berjalan lancar
c. Presentasi berjalan lancar,
peserta didik merasa senang
d. Guru memotivasi peserta
didik agar aktif
menanggapi presentasi
e. Peserta didik mencari
contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati.
f. Seluruh anak tuntas
belajar
Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:
Tabel 05
Tindakan Peserta didik siklus III
No Butir pengamatan Jml (%)
1 Peserta didik aktif menyortir kartu. 28 100
Analisis melalui hasil tes maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 06
Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
1 Rerata Nilai peserta didik 86,071
2 Nilai tertinggi 100
3 Nilai terendah 80
4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 28
5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 0
6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 100 %
7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 0 %
C. Pembahasan Antar Siklus
1. Peningkatan Tindakan Peserta Didik
Tabel 07
Peningkatan Tindakan Peserta Didik Siklus I-III
No Butir pengamatan Siklus I Siklus II Siklus III
1 Peserta didik aktif menyortir kartu. 20 28 28
2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi. 22 24 27
Tabel 08
Perbandingan Indikator Kinerja Kualitatif dan pencapaian Tindakan
No Indikator Keberhasilan Pencapaian Tindakan
a. Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu 100% peserta didik aktif menyortir kartu.
b. Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi
96,42% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi
2. Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Peserta didik
Hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 09
Tingkat Hasil Belajar Rata-rata dan Ketuntasan Belajar Peserta didik
No. Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
1. Nilai Hasil Belajar Rata-Rata 73,925 81,425 86,071
2. Nilai Tertinggi 90 100 100
3. Nilai Terendah 60 70 80
4. Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar 14 21 28
5. Jumlah Peserta didik yang Belum tuntas Belajar 14 7 0
6. Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar 50% 75 100 %
7. Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 50% 25 0 %
Dilihat dari tabel di atas bahwa:
1. Nilai hasil belajar rata-rata peserta didik selalu meningkat, diawali siklus I meningkat 7,497% selanjutnya siklus II meningkat 7.5% dan pada siklus III mencapai 86,071
2. Nilai tertinggi pada siklus I dapat memperoleh angka 90 adapun siklus II dan III, angka tertinggi mencapai 100.
3. Nilai terendah pada siklus I meningkat menjadi 60, selanjutnya pada siklus II sudah berada pada angka 70 dan pada siklus III nilai terendah ada pada posisi 80.
mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar.
Tingkat ketuntasan belajar peserta didik dapat dilihat dalam grafik berikut:
Gambar 04 :
Ketuntasan Belajar Peserta didik Siklus 1-3
Hasil Angket ( Tanggapan tentang card sort dengan pendekatan PAIKEM)
No Indikator Respon Peserta didik Siklus
I (%)
Siklus II (%)
Siklus III (%)
1. Adanya kegiatan menyortir kartu? Sangat Menarik
Menarik
2. Adanya kegiatan presentasi Sangat senang
Senang
3. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM memudahkan untuk menguasai konsep Hukum Bacaaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati?
Sangat Setuju
nilai rata-rata 69.28571429 81.42857143 86.07142857
nilai tertinggi
85
100
100
nilai terendah
50
70
80
4. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM menumbuhkan motivasi belajar dan membuat selalu aktif terlibat dalam pembelajaran
Sangat Setuju
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran card sort dipadukan dengan pendekatan PAIKEM dapat disimpulkan bahwa:
1. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM yaitu dengan menyanyikan lagu bertema Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta kegiatan menyortir kartu dengan mengklasifikasikan kartu potongan ayat al-Qur’an ke dalam hukum bacaannya dapat meningkatkan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati yaitu keaktivan peserta didik mencapai 100% dan hasil belajar peserta didik meningkat sehingga tuntas 100%.
2. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu siklus I, 14 (50%) meningkat 7,15%, pada siklus II mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar.
B. Saran-saran
1. Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati guru hendaknya mempertimbangkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Pembelajaran lebih bermakna apa bila peserta didik terlibat secara aktif, mandiri, dan dapat membina kebersamaan dalam rangka menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Aminah. 2009, “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Kelas VII-A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak Di
MTs Negeri Batu”, Malang: Skripsi.
Kartono, Kartini. 1990, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju.
Moleong, Lexy. J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S.Tt, Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2006, Metode penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif da R & D, Bandung: Alfabeta.
Syarifuddin, Ahmad. 2004, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai
Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani.