• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi dengan metode drill pada siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi dengan metode drill pada siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN

HURUF KAPITAL DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS

SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh DELIMA LAIA 081134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN

HURUF KAPITAL DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS

SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh DELIMA LAIA 081134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan

Kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Para dosen Pembimbingku

Kedua orangtua saya

Seluruh persaudaraan OSF-Sibolga

&

(6)

v

MOTTO

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

(Mat. 11:28)

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri

(7)

vi

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juli 2010

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Delima Laia

Nomor Mahasiswa : 081134182

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital dalam Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Drill pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistri-busikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain un-tuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberi-kan royalty kepada saya selama tetap mencantummemberi-kan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta pada tanggal : 21 Juli 2010 yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

Laia, Delima. 2010. Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital dalam Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Drill pada Siswa SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi S-1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Dalam tulis-menulis, penulisan kata harus sesuai dengan kaidah ejaan yang berlaku yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2009/2010 belumlah sepenuhnya memiliki kemampuan menggunakan huruf kapital sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penyebabnya adalah siswa kurang latihan dan sering lupa pada apa yang sudah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjeknya adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2009/2010, yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan peneliti adalah (1) tugas menyempurnakan teks dengan menggunakan ejaan khususnya huruf kapital yang benar, (2) tugas membuat kalimat berdasarkan kata yang tersedia, dan (3) tugas membuat karangan deskripsi dengan tema ”Upacara bendera”.

Analisis data dilakukan dengan mencari nilai rata-rata sebelum siklus pertama, sesudah siklus pertama, dan sesudah siklus kedua. Rata-rata itu diban-dingkan dan diuji menggunakan uji-t. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Hal ini terbukti dari rata-rata kelas yang melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu sebesar 67,48 pada siklus pertama dan 76,0 pada silus kedua. Jadi, metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi.

(10)

ix ABSTRACT

Laia, Delima. 2010. Improvement of the Competence in Using Capital Letters in Writing Description though the Drilling Method among the Students of So-rowajan Canisius Elementary School in Yogyakarta of the Academic Year 2009/2010. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Elementary-School Teacher Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sa-nata Dharma University.

In writing, words must be spelled in line with the valid spelling rules, which is the revised spelling rules of the Indonesian language. The field reality shows that students of the fourth grade of Sorowajan Canisius Elementary School of the Academic Year 2009/2010 did not fully master using the capital letters in accordance with the existing spelling rules. The reason was that students did not have enough exercise and often forgot what they have learned. This research aimed at discovering whether the drilling method could be used to improve the competence in using capital letters in writing description.

This research employed the descriptive method. The subjects were 33 fourth-graders of Sorowajan Canisius Elementary School of the Academic Year 2009/2010. The instruments used in this research were (1) a writing assignment to improve the spelling of a text, specifically the correct use of capital letters, (2) a writing assignment to write sentences based on the presented words, and (3) a writing assignment to write a description with the theme “A Flag Ceremony”.

The data were analyzed by identifying the average scores before the first cycle, after the first cycle, and after the second cycle. The average scores were compared and examined with the t-test. The analysis result showed significant dif-ferences. This was shown by the class’s average scores which were above the Minimum Mastery Criterion, namely 67.48 after the first cycle and 76.0 after the second cycle. Therefore, it is concluded that the drilling method can increase the students’ competence in using capital letters in writing description.

Based on the research results, the present researcher has suggestions for the teacher and other researchers. The teacher should use the drilling method more often and should always remind the students to correctly use capital letters in writ-ing in accordance with the existwrit-ing rules. For other researchers interested in simi-lar research, the present researcher suggests that they conduct research on other aspects of teaching spelling using the same or another method.

(11)

x

Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Baik yang selalu menunjukan jalan keluar, menerangi hati dan pikiran serta memberikan kesehatan kepada penulis selama menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini diberi judul Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital dalam Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Drill pada Siswa SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Penulis merasakan bahwa karya ilmiah ini selesai karena bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada yang disebutkan berikut ini.

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D selaku Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Ketua Prodi PGSD Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Y. Karmin, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses menyusun karya ilmiah ini. 4. Bapak Rusmawan, S. Pd. selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar dan

rela membimbing penulis selama proses menyusun karya ilmiah ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang telah membimbing dan mengajari penulis selama belajar di PGSD.

(12)

xi

7. Kepada Orangtua dan saudara-saudariku yang selalu memberikan dorongan kepada penulis untuk tetap setia menjalani tugas perutusan di meja studi. 8. Saudariku Sr. Rikarda, FCJM ; Sr. Krispina, FSE ; Sr. Rafaela, SCMM ; Sr.

Stevani, AK ; Sr. Else, FCJM dan Mbak Caecilia Fani Sulistyaningrum, sebagai sahabat untuk berbagi suka duka dan yang selalu bersedia membantu. 9. Saudari-saudariku sekomunitas yang dengan cinta memberi dukungan kepada

penulis.

10.Kepada semua teman-teman PGSD angkatan 2008 terima kasih atas semua kebaikan.

11.Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini, meskipun demikian penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat.

Yogyakarta 2010

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

(14)

xiii

E. Batasan Istilah ... 4

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Timjauan Penelitian yang Relevan ... 6

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kelas IV .... 7

C. Menulis ... 8

D. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... 10

E. Ejaan yang Disempurnakan ... 12

F. Penggunaan Huruf Kapital ... 13

4. Prinsip dan Petunjuk Penggunaan Metode Drill ... 18

I. Kerangka Berpikir ... 20

J. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN ... 22

A. Setting Penelitian ... 22

B. Desain Penelitian ... 23

(15)

xiv

D. Penyusunan Instrumen ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Data ... 41

1. Pretes ... 41

2. Siklus I ... 43

3. Siklus II ... 44

B. Analisis Data ... 46

1. Kondisi Awal ... 46

2. Data Siklus I ... 47

3. Data Siklus II ... 48

C. Pembahasan ... 51

1. Kondisi Awal ... 51

2. Siklus I ... 60

3. Siklus II ... 71

4. Pengujian Hipotesis Uji-t ... 81

BAB V PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Implikasi ... 86

(16)

xv

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Ketentuan Penggunaan Huruf Kapital ... 91

LAMPIRAN 2. Silabus ... 98

LAMPIRAN 3 RPP ... 100

1. RPP Siklus I ... 100

2. RPP Siklus II ... 104

3.RPP Siklus III ... 109

4. RPP Siklus IV ... 114

LAMPIRAN 4 ... 117

1. Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 117

2. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 118

3. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 119

4. Penggunaan Huruf Kapital pada Kondisi awal ... 120

5. Penggunaan Huruf Kapital pada Siklus I ... 123

6. Penggunaan Huruf Kapital pada Siklus II ... 126

LAMPIRAN 5 Hasil Pekerjaan Siswa ... 129

LAMPIRAN 6 Foto Dokumentasi Penelitian ... 148

LAMPIRAN 7 ... 151

1. Surat Izin ... 151

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kriteria Penilaian Instrumen ... 37

Tabel 2 Pedoman Konversi Angka dalam Skala Seratus ... 39

Tabel 3 Hasil Tes Pretes ... 41

Tabel 4 Hasil Tes Siklus I ... 43

Tabel 5 Hasil Tes Siklus II ... 45

Tabel 6 Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 49

Tabel 7 Jumlah Siswa yang Tuntas dan Persentase Ketuntasan ... 50

Tabel 8 Perbandingan Kondisi Awal, dan Siklus I Menggunakan Program SSPS ... 82

Tabel 9 Perbandingan Siklus I dan Siklus II Menggunakan Program SSPS ... 83

Tabel 10 Silabus ... 98

Tabel 11 Ketuntasan Siswa pada Kondisi Awal ... 117

Tabel 12 Ketuntasan Siswa pada Siklus I ... 118

Tabel 13 Ketuntasan Siswa pada Siklus II ... 119

Tabel 14 Penggunaan Huruf Kapital pada Kondisi Awal ... 120

Tabel 15 Penggunaan Huruf Kapital pada Siklus I ... 123

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Pelaksanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 23 Gambar 2 Grafik Jumlah Siswa yang Tuntas dan Persentase

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana komunikasi yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia baik secara pribadi maupun secara bersama. Melalui bahasa

seseorang dapat menyampaikan gagasannya, kebutuhannya, perasaannya dan

segala hal yang dirasakan. Tarigan (1990: 2) mengatakan bahwa fungsi utama

bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Demikian juga Chaer (1998: 2)mengata-

kan fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau

berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat.

Berdasarkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, bahasa dibeda-

kan atas bahasa lisan dan bahasa tulisan. Pada bahasa lisan, orang yang berbicara

berhadapan langsung dengan pendengarnya, sedangkan pada bahasa tulisan orang

yang berbicara tidak berhadapan secara langsung dengan pendengarnya untuk itu

perlu ditulis lebih cermat dan lebih jelas. Moeliono (1989: 145-146) mengatakan

Jika kita menggunakan sarana tulisan, kita berpraanggapan bahwa orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Akibatnya bahasa kita perlu lebih terang dan jelas karena ujaran kita tidak dapat disertai oleh gerak isyarat, pandangan atau anggukan, tanda penegasan di pihak pendengar kita. Itulah sebabnya, kalimat dalam ragam tulisan lebih cermat sifatnya.

Supaya gagasan yang disampaikan dalam bahasa tulis dapat dipahami oleh

pembaca perlu memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Bahasa

dikatakan benar apabila penggunaannya mengikuti kaidah yang berlaku

(21)

bahwa penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam tulis-menulis, harus

ditunjang dengan peraturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu

ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Untuk itu, penelitian ini

difokuskan pada penggunaan ejaan khususnya huruf kapital, agar siswa kelas IV

SD Kanisius Sorowajan mampu berbahasa dengan baik dan benar dalam menulis.

Hal ini dapat tercapai apabila disertai dengan drill/latihan yang dilakukan

secara berulang-ulang. Latihan adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang

sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memper-

kuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi

permanen (Shalahuddin, dkk. 1987: 100).

Salah satu bentuk latihan yang mau diterapkan dalam penelitian ini agar

siswa memiliki pengetahuan yang permanen dalam menggunakan ejaan (huruf

kapital) yaitu dengan menulis karangan deskripsi. Karangan deskripsi adalah

karangan yang melukiskan suatu pengalaman yang dirangkai dengan kata-kata

sendiri. Bentuk karangan ini sudah diterima oleh siswa sejak di kelas tiga. Maka,

tepat bila diingatkan kembali melalui latihan.

SD Kanisius Sorowajan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang mengupayakan tercapainya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar sesuai dengan kaidah yang resmi. Namun, berdasarkan pengamatan

kemampuan menulis sesuai dengan kaidah yang berlaku terutama dalam hal

menggunakan huruf kapital belumlah sepenuhnya dimiliki oleh siswa kelas IV SD

(22)

terungkap bahwa hal ini terjadi karena kurang latihan dan siswa sering lupa pada

apa yang sudah dipelajari.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berusaha meningkatkan kemam-

puan menggunakan ejaan (huruf kapital) dalam menulis karangan deskripsi pada

siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Usaha ini akan diupayakan

dengan mempraktikkan metode drill. Dengan metode drill siswa diharapkan dapat

memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari yang telah

dipelajari.

B. Pembatasan Masalah

Tidak mungkin mengatasi masalah penggunaan semua ejaan pada siswa

kelas IV dalam waktu singkat dengan memperhatikan semua kemungkinan

pe-nyebabnya. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi sesuai dengan kompetensi

dasar yaitu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma dll).

Se-cara khusus ejaan yang akan dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada

peng-gunaan huruf kapital.

C.Rumusan Masalah

”Apakah dengan metode drill ada peningkatan kemampuan menggunakan

huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Kanisius

(23)

D. Pemecahan Masalah

Masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini akan diatasi dengan

menggunakan metode drill untuk melatih siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan

tahun ajaran 2009/2010 agar memiliki keterampilan yang tinggi pada apa yang

telah dipelajari.

E. Batasan Istilah

1. Menulis

Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan pesan

dengan menggunakan bahasa tulis yang dapat dimengerti oleh orang lain.

2. Metode Drill

Metode drill/metode latihan adalah suatu cara mengajar di mana siswa

dilatih secara berulang-ulang sehingga memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

3. Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan pengalaman atau

hasil pengamatan seseorang tentang suatu objek dengan kata-kata yang

dirangkai menjadi paragraf dalam bahasa tulis agar orang lain juga dapat

menikmati pengalaman tersebut sekaligus menarik perhatian orang lain atau

(24)

F. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui

apakah dengan metode drill ada peningkatan kemampuan menggunakan ejaan

(huruf kapital) dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010?

G.Manfaat Penelitian

1. Bagi pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kemampuan siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam menggunakan ejaan (huruf

kapital) dan menjadi bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

seka-ligus menjadi acuan untuk melakukan penelitian berikutnya.

3. Bagi sekolah

Hasil yang diperoleh memberikan gambaran tentang kemampuan

siswa kelas IV dalam menggunakan ejaan sekaligus memberikan masukan

bagi sekolah bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan

(25)

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang kemampuan menggunakan huruf kapital, sepengetahuan

penulis belum pernah dilakukan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Da-sar, FKIP, USD. Di Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan

Dae-rah (PBSID), FKIP USD peneliti menemukan satu penelitian yang relevan.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Bernadeta Indah Setiasih tahun 2005 yang

meneliti tentang kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD

Wanatirta IV, Paguyuban, Brebes tahun ajaran 2004/2005.

Nilai rata-rata kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD

Wanatirta IV Brebes adalah 65,5. Nilai tersebut bila ditransformasikan ke dalam

skala seratus terletak pada tingkat penguasaan 46%-55%. Jadi, kemampuan

menggunakan huruf kapital siswa kelas III Wanatirta IV, Brebes dikategorikan

hampir sedang.

Penelitian kedua dilakukan oleh Susilowati (2003) yang meneliti tentang

kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas V sekolah dasar.

Penelitian difokuskan pada kesalahan ejaan bahasa Indonesia, yaitu (1) kesalahan

pada penggunaan huruf kapital, (2) kesalahan penulisan kata, (3) kesalahan

(26)

Penelitian ketiga dilakukan oleh Astuti (2004) yang meneliti tentang

kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada karangan argumentasi siswa kelas II

SMPN Pakem dan SMPN 4 Pakem, Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2003/2004.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, peneliti melihat bahwa penelitian

tentang peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital pada siswa kelas IV

sekolah dasar belum diteliti. Jadi, penelitian ini masih relevan untuk diteliti.

B.Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kelas IV

Bahasa memiliki peran penting dalam mempelajari semua mata pelajaran.

Dalam buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (2006:279) dijelaskan

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, juga dalam mengemukakan gagasan dan perasaan serta berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan meningkatkan kemampuan

siswa untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Di dalam

KTSP (2006: 279) dijelaskan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan

agar siswa memiliki kemampuan dalam beberapa hal seperti berikut.

1. Mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku baik secara lisan maupun secara tertulis.

2. Mampu menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara.

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

(27)

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial.

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas budi pekerti

serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6. Menghargai dan membanggakan sastra bahasa Indonesia sebagai khasanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar berorientasi pada hakikat

pembela-jaran bahasa, yaitu belajar berkomunikasi. Untuk itu, pembelapembela-jaran bahasa di

ke-las IV SD diharapkan dapat membantu siswa mengungkapkan pikiran, perasaan,

dan informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

C. Menulis

Menulis adalah kegiatan memaparkan gagasan, isi jiwa, pengalaman, dan

penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai wadahnya (Urias Bait,

dkk. 1987: 12). SelanjutnyaKartono mengungkapkan (2009: 17) menulis adalah

sebuah aktivitas yang kompleks, bukan hanya sekedar mengguratkan

kalimat-kalimat, tetapi lebih daripada itu. Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan

menyampaikannya kepada khalayak. Dengan kata lain, menulis adalah suatu

upaya untuk mewariskan dan meneruskan ide atau gagasan kepada orang lain agar

ide tersebut terpelihara dan tetap hidup.

Di dalam buku KTSP (2006: 280), dijelaskan bahwa tujuan menulis

ada-lah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengekspresikan berbagai

(28)

sendiri atau pengalamannya, serta menulis karangan berdasarkan topik sederhana

dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan

seseorang menuangkan pikiran, perasaan, dan segala yang dialami ke dalam

baha-sa tulis untuk dibaha-sampaikan kepada orang lain. Tulibaha-san yang teratur dan jelas

membuat pembaca dapat memahami makna tulisan yang disampaikan. Jadi, se-

orang dikatakan mampu menulis apabila memiliki kemampuan menyampaikan

gagasan dengan jelas secara tertulis menggunakan ejaan yang baik dan benar.

Apabila seseorang menggunakan buah pikiran, gagasan, perasaan,

pengalaman atau lainnya ke dalam bahasa tulis, kegiatan tersebut adalah kegiatan

mengarang. Menurut The Liang Gie (1992: 3), mengarang adalah rangkaian

kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya mela

lui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Selanjutnya

Widyamartaya (1978: 9) mengatakan bahwa mengarang adalah suatu proses

kegiatan pikiran manusia yang mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang

lain atau kepada diri sendiri dalam tulisan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah

kegiatan menulis yang tersusun dari kata, kalimat, sampai paragraf yang saling

berhubungan untuk mengungkapkan suatu kandungan jiwa kepada orang lain atau

(29)

D.Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Pembelajaran menulis sudah mulai diberikan di tingkat Sekolah Dasar

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Di

dalam buku KTSP (2006: 279) tercantum kompetensi dasar yang dijelaskan

sebagai berikut.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.

Berikut ini disampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar siswa

SD kelas IV pada aspek menulis.

Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mengungkapkan pikiran, perasaan,

dan informasi secara tertulis dalam

bentuk percakapan, petunjuk, cerita,

dan surat.

a.Melengkapi percakapan yang belum

selesai dengan memperhatikan

penggunaan ejaan (tanda titik dua,

dan tanda petik).

b.Menulis surat untuk teman sebaya

tentang pengalaman atau cita-cita

dengan bahasa yang baik dan benar

dan memperhatikan penggunaan ejaan

(huruf kapital, tanda titik, tanda koma,

(30)

Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mengungkapkan pikiran perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan, pengumuman, dan pantun

siswa.

Menyusun karangan tentang berbagai

topik sederhana dengan memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda

titik, tanda koma dll).

Di dalam buku KTSP (2006: 279) dijelaskan bahwa dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar bahasa Indonesia di atas, diharapkan:

1. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap

hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.

2. Guru dapat memusatkan perhatian kepada kompetensi bahasa siswa dengan

menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar.

3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan

dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan

siswanya.

Di dalam KTSP 2006 dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran

menu-lis di Sekolah Dasar adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaannya

(31)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan melalui pembelajaran menulis di

Sekolah Dasar diharapkan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis.

E.Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan adalah sistem atau aturan pelambangan bunyi bahasa dengan huruf,

aturan menuliskan kata-kata dan cara-cara mempergunakan tanda baca

(Kridalaksana 1982: 39). Akhadiah, dkk. (1991: 77) mengatakan bahwa dalam

berkomunikasi secara lisan, dengan mudah kita dapat memahami gagasan yang

disampaikan oleh pembicara, sebab gerak, pandangan mata, ekspresi wajah,

intonasi dan sebagainya menunjang kejelasan maksud yang diungkapkan melalui

bahasa. Hal-hal yang mendukung kejelasan itu tidak terdapat dalam komunikasi

secara tertulis. Oleh karena itu, ejaan berperan penting untuk memperjelas

gagasan yang disampaikan.

Dalam buku KTSP (2006), dijelaskan bahwa pokok bahasan yang

berkaitan dengan ejaan diberikan kepada siswa mulai dari kelas I sampai dengan

kelas IV. Ejaan yang dimaksudkan yakni: menulis huruf kapital, menggunakan

tanda baca, menulis kata berimbuhan, kata gabung, kata ulang, kata depan, dan

suku kata.

Ejaan yang disempurnakan dimaksudkan sebagai pedoman atau kaidah

pembakuan bahasa, khususnya bahasa tulis. Oleh karena itu, EYD seharusnya

(32)

F.Penggunaan Huruf Kapital

Huruf kapital merupakan huruf yang biasa digunakan sebagai huruf

pertama pada kata di awal kalimat, huruf pertama nama diri, huruf pertama

nama kota dan sebagainya (Salim, 1991: 543). Ejaan merupakan kesepakatan

diantara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menulis bahasanya.

Bunyi bahasa yang seharusnya diucapkan diganti dengan huruf-huruf atau

lambang-lambang lainnya. Mustakim (1992) mengemukakan dalam

tulisan-nya bahwa penulisan huruf kapital lazimtulisan-nya orang menggunakan dua cara,

yaitu:

1. Mengikuti metode yang dikembangkan oleh Winnen, yaitu dengan meng-

gunakan bentuk huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R,

S, T, U, V, W, X, Y, Z.

2. Menggunakan metode yang dikembangkan oleh Tazelaar, yaitu dengan

menggunakan huruf kecil yang ukurannya dibesarkan, misalnya a, b, c, d,

e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z.

Kedua cara di atas dapat digunakan setiap menulis, hanya dalam

bahasa Indonesia kedua bentuk tersebut dibedakan antara huruf kecil dan

huruf besar atau huruf kapital. Penelitian ini memfokuskan pada metode

yang dikembangkan oleh Winnen, karena bentuk inilah yang resmi

digunakan sebagai huruf kapital seperti yang tercantum dalam buku

(33)

G.Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah karangan yang memberikan sesuatu atau

menggambarkan sesuatu dengan kata-kata sehingga pembaca juga seolah-olah

melihat atau merasakannya (Sabarti, Akhadiah 1989: 82). Selanjutnya Gorys

Keraf (1982: 93) mengatakan,

Karangan deskripsi merupakan sebuah tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata Latin describere yang berarti menulis tentang, atau membeberkan sesuatu hal. Sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian, yang berasal dari kata peri⎯memerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal.

Tarigan (1994: 52) mengatakan bahwa tujuan tulisan deskripsi adalah

mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan, memahami

dengan sebaik-baiknya beberapa objek (sasaran, maksud), adegan, kegiatan

(aktivitas), orang (pribadi/oknum) atau suasana hati (mood) yang dialami oleh

sang-penulis. Demikian juga Gorys Keraf (1982: 93) mengatakan bahwa

sasaran yang ingin dicapai oleh seorang penulis deskripsi adalah menciptakan

atau memungkinkan terciptanya daya khayal (imaginasi) pada para pembaca,

seolah-olah mereka melihat sendiri objek tadi secara keseluruhan sebagai yang

dialami secara fisik oleh penulisnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah

karangan yang melukiskan pengalaman atau hasil pengamatan seseorang tentang

suatu objek yang dirangkai menjadi paragraf dalam bahasa tulis untuk menarik

perhatian orang lain atau pembaca supaya juga dapat menikmati pengalaman

(34)

Setiap orang pasti mempunyai gagasan, pengalaman yang penting dan

menarik untuk dibagikan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak

langsung melalui tulisan. Tetapi pengalaman tersebut sering menjadi pengalaman

sendiri yang tidak terbagikan kepada orang lain. Hal ini bisa terjadi karena kurang

adanya latihan untuk menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan dan juga

karena ada pemikiran bahwa apa yang dibagikan tersebut kurang berkualitas.

Tarigan (1994: 54) mengatakan bahwa kualitas yang dituntut oleh tulisan

pemerian atau deskripsi adalah daya tangkap yang tajam dan kepandaian untuk

menggunakan kosa kata yang memadai. Ditinjau dari segi bentuknya, tulisan

pemerian atau deskripsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemerian faktual dan

personal.

1. Deskripsi atau pemerian faktual

Deskripsi atau pemerian faktual harus menyatakan inilah dia apa yang

dilihat tidak ditambahi juga tidak dikurangi. Deskripsi atau pemerian faktual

menuntut seseorang untuk menyampaikan informasi secara jelas dan objektif.

2. Deskripsi atau pemerian pribadi

Deskripsi atau pemerian pribadi adalah cara seseorang melukiskan

kembali objek yang dilihat kepada para pembaca agar pengalaman tersebut dapat

dinikmati bersama-sama, dengan harapan dapat menimbulkan respon yang sama.

Gorys Keraf (1982: 93) mengatakan, berdasarkan tujuannya deskripsi

di-bagi menjadi dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi teknis.

1. Deskripsi sugestif bermaksud menciptakan sebuah pengalaman pada diri pem-

(35)

Dengan kata lain deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu pengha-

yatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.

2. Deskripsi teknis atau ekspositoris bertujuan untuk memberikan identifikasi

atau informasi mengenai objeknya, sehingga pembaca dapat mengenalnya bila

bertemu atau berhadapan dengan objek tersebut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi bertujuan

menyampaikan kepada pembaca hasil pengamatan yang sebenarnya dari apa yang

diamati. Deskripsi yang mampu memberikan informasi mengenai objek yang

se-benarnya membuat pembaca ingin mengenal dan bertemu atau berhadapan dengan

objek tersebut.

H.Metode Drill

1. Pengertian Metode Drill

Metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara

mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki

ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari

(Roestiyah N. K, 1985: 125). Demikian juga Shalahuddin, dkk, (1987: 100)

berpendapat bahwa metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang

sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memper-

kuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi

permanen.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

drill adalah suatu cara mengajar di mana siswa dilatih secara berulang-ulang

(36)

telah dipelajari. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali

dengan pengetahuan secara teori secukupnya.

2. Tujuan Metode Drill

Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986: 112) mengatakan, tujuan metode drill

adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang

dipelajari siswa dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan

yang dipelajari siswa itu siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.

Selanjutnya Roestiyah N. K (1985: 125-126) dalam strategi belajar mengajar

mengatakan, teknik metode drill ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar

siswa memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata, menu-

lis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda, dan melaksanakan gerak

dalam olah raga.

Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986: 112) mengatakan agar tujuan dari

metode ini dapat tercapai, harus diperhatikan sifat-sifat yang terdapat dalam

metode drill tersebut yaitu:

a. Pada setiap situasi tertentu, latihan-latihan itu akan berbeda. Latihan yang

pertama, tidak akan sama dengan latihan yang kedua dan sebagainya.

b. Waktu yang dipergunakan untuk setiap macam latihan, tidak akan sama.

c. Latihan-latihan tentang sesuatu pelajaran, keterampilan, kecakapan dan sete-

rusnya tidak dapat dilakukan dengan drill secara membuta, tanpa pengertian,

(37)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan metode

drill adalah untuk melatih siswa agar memiliki ketangkasan, keterampilan, dan

seterusnya dalam menulis, menghafal kata-kata dan dalam melaksanakan

gerakan olahraga. Agar hal ini tercapai harus memperhatikan bentuk latihan

yang diberikan kepada siswa dan waktu yang dipergunakan setiap latihan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill

Menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986: 113) kelebihan dan

kelemahan metode drill adalah sebagai berikut.

Kelebihan Metode Drill

a. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.

b. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.

Kelemahan Metode Drill

a. Siswa cenderung belajar secara mekanis.

b. Dapat menyebabkan kebosanan.

Dengan metode drill diharapkan siswa memiliki pengertian lebih luas

tentang penggunaan ejaan (huruf kapital) dan siap menggunakannya setiap kali

menulis. Agar hal ini tercapai latihan yang diberikan jangan selalu sama.

4. Prinsip dan Petunjuk Penggunaan Metode Drill

Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986: 113) mengatakan, metode drill baik

dipergunakan untuk melatih kecakapan seperti yang dijelaskan berikut ini.

a. Melatih kecakapan motoris. Umpamanya menulis, melafalkan, menggu

(38)

b. Melatih kecakapan mental, melatih perkalian, menjumlah, mengenal

tanda-tanda baca, adat, tata-cara dan lain-lain.

c. Asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dengan ejaan penggu-

naan simbol-simbol dalam membaca peta dan lain-lain.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa metode drill sangat cocok

untuk melatih daya ingat siswa terhadap penggunaan ejaan khususnya huruf

kapital.

Nana Sudjana (1989: 95-96), mengatakan bahwa metode drill umumnya

digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan

yang dipelajarinya. Metode drill dapat dipraktekkan seperti dalam tabel berikut.

No Langkah Jenis-Jenis Kegiatan

1.

1. Menyediakan peralatan yang diperlukan.

2. Menciptakan kondisi siswa untuk belajar.

1. Memberikan pengertian/penjelasan sebelum

latihan dimulai.

2. Mendemonstrasikan proses/prosedur jenis

latihan.

3. Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan.

1. Siswa bersama Peneliti membuat kesimpulan

dari kegiatan yang dilakukan.

2. Peneliti bertanya kepada siswa tentang

(39)

Menurut Sudjana (1989: 96)prinsip pelaksanaan metode drill yaitu seba-

gai berikut.

a.Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharap-

kan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai yang diharapkan.

b. Menentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan supaya para siswa menge-

tahui apa yang harus dikerjakan.

a. Lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

b. Peneliti perlu memperhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan

c. Kesalahan umum diperbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan

dibetulkan secara perorangan.

Jika prinsip yang diutarakan oleh Sujana di atas diikuti dengan baik maka,

siswa tidak akan bingung dan tidak merasa terbebani dengan latihan-latihan yang

dikerjakan.

I. Kerangka Berpikir

Kemampuan berbahasa Indonesia khususnya kemampuan menggunakan

huruf kapital merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan

dan pengajaran. Kemampuan menggunakan huruf kapital pada setiap siswa di

sekolah perlu dibina dan dikembangkan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran khususnya pengajaran bidang studi Bahasa Indonesia.

Kemampuan berbahasa khususnya bahasa tulis membuat seseorang lebih

mencintai dan merasa bangga dalam berkomunikasi, karena bahasa merupakan

(40)

jika ada kesempatan untuk berlatih. Metode drill merupakan salah satu metode

yang dapat memantapkan kemampuan siswa menggunakan ejaan khususnya huruf

kapital.

Metode drill adalah suatu metode mengajar di mana siswa dilatih dengan

kegiatan yang sama secara berulang-ulang sehingga memiliki ketangkasan dan

keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Metode drill melatih

siswa agar memiliki keterampilan dalam menulis, menghafalkan kata-kata yang

dapat dipergunakan kapan saja diperlukan. Melalui metode drill para siswa

mem-peroleh keterampilan lebih luas dan lebih kaya dari apa yang telah dipelajarinya.

Dengan demikian diharapkan metode drill meningkatkan kemam puan siswa kelas

IV SD Kanisius Sorowajan dalam hal menggunakan ejaan khususnya huruf

kapital dalam menulis.

J. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan

kemampuan siswa menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi

(41)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi adalah penelitian

tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi

serta kualitas pembelajaran di kelas sekaligus memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Sesuai dengan pendapat Kasbolah (2001: 9) yang mengatakan,

bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya peneliti atau praktisi

dalam berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang

tidak/kurang memuaskan atau untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian ini, diperkirakan berlangsung selama +

enam minggu yaitu mulai bulan Maret s.d April 2010. Setiap siklus terdiri atas

tiga kali pertemuan.

3. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

4. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

yang berjumlah 33 orang yang terdiri atas 15 orang laki-laki dan 18 orang

(42)

5. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penggunaan ejaan (huruf kapital).

B.Desain Penelitian 1. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Target karena

sesuai rencana pelaksanaan yang dimulai dengan rencana tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Lebih jelas lihat

skema berikut ini.

Siklus 1 Siklus 2

Gambar : 1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.

(43)

2. Kriteria Keberhasilan

Keberhasilan dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM)

pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV dibandingkan dengan rata-rata kelas

setiap akhir siklus. Kriteria ketuntansan minimal (KKM) adalah 6,5. Pada

akhir siklus pertama diharapkan rata-rata kelas mencapai minimal 7,0 dan

pada akhir siklus kedua diharapkan rata-rata kelas mencapai minimal 7,5.

C. Rencana Tindakan 1. Persiapan

a. Menentukan SK, KD sesuai materi pembelajaran.

b. Menyusun (menyiapkan) silabus. Silabus yang digunakan disusun

sendiri oleh peneliti dengan menggunakan silabus model KTSP (lihat

lampiran 2).

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) yang akan

digunakan (lihat lampiran 2).

d. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) (lihat lampiran 2).

2. Rencana Tindakan

a Persiapan setiap siklus

1) Rencana Tindakan

2) Pelaksanaan Tindakan

3) Observasi/Pengamatan

(44)

b. Kondisi Awal

1) Rencana Tindakan

a) Merencanakan pelaksanaan pretes/tes awal.

b) Menentukan jumlah dan bentuk soal.

c) Menentukan skor soal.

d) Menyiapkan dan menggandakan soal.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Menyiapkan batin siswa untuk mengikuti pretes/tes awal.

b) Membagikan teks bacaan yang belum sempurna untuk disempur-

nakan siswa menggunakan huruf kapital yang benar.

c) Memberikan petunjuk mengerjakan soal.

d) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dikoreksi.

3) Observasi/Pengamatan

Melakukan observasi dengan memperhatikan siswa selama

mengerjakan pretes.

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa.

b) Menganalisis soal yang dikerjakan siswa.

c) Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa menggunakan

huruf kapital.

(45)

c. Siklus I Pertemuan Pertama

1) Rencana Tindakan

a) Kegiatan Awal

(1) Pembelajaran diawali dengan apersepsi, yaitu peneliti bertanya

jawab dengan siswa tentang penggunaan huruf kapital.

(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti menyampaikan materi pembelajaran tentang pengguna

an huruf kapital pada awal kalimat, huruf pertama petikan

langsung, huruf pertama kata yang berhubungan dengan nama

Tuhan, dan seterusnya sesuai ketentuan dalam buku EYD

(2001: 14-19). Kemudian tanya jawab dengan siswa.

(2) Siswa dilatih menggunakan ejaan (huruf kapital) dengan men-

yempurnakan teks.

(3) Siswa membacakan teks yang sudah disempurnakan, yang lain

memperhatikan.

(4) Peneliti mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dikoreksi.

c) Kegiatan Penutup

(1) Siswa bersama peneliti merefleksikan kegiatan yang sudah

dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi yang diterima melalui latihan.

(2) Doa dan salam.

(46)

2) Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

3) Observasi/Pengamatan

Melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan selama

siswa mengerjakan soal-soal latihan.

4) Refleksi

a Mengidentifikasikan kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian

khusus selama kegiatan.

b Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa dalam memahami

penggunaan ejaan (huruf kapital).

c Merencanakan kegiatan selanjutnya.

d Siklus I Pertemuan Kedua

1)Rencana Tindakan

a) Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan apersepsi. Siswa diajak mengingat

kembali kegiatan pada pertemuan pertama dengan tujuan untuk

mengetahui pemahaman siswa tentang penggunaan ejaan (huruf

kapital). Diharapkan siswa dapat mengungkapkan kembali

pengalaman mereka pada pembelajaran pertama. Dengan

demikian peneliti memberikan penegasan mengenai hal-hal yang

perlu diperhatikan setiap menulis. Kemudian, menyampaikan

(47)

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti menjelaskan penggunaan ejaan (huruf kapital).

(2) Peneliti memberikan contoh menggunakan ejaan (huruf

kapital) dengan membuat kalimat berdasarkan kata tertentu.

(3) Peneliti membagikan soal latihan kepada siswa untuk dikerja-

kan.

(4) Beberapa dari siswa maju menuliskan kalimat yang sudah

dibuat.

(5) Peneliti meminta siswa mengungkapkan kesulitan mengguna

kan huruf kapital dalam membuat kalimat.

(6) Peneliti bersama siswa membuat rangkuman dari yang dipela-

jari.

c) Kegiatan Penutup

(1) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya untuk dikoreksi

oleh peneliti.

(2) Doa dan salam.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

3) Observasi/Pengamatan

Peneliti bersama kolaborasi, mengamati siswa selama mengikuti

pembelajaran dan mengerjakan soal latihan.

(48)

Mengidentifikasikan kesulitan dan kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menggunakan ejaan (huruf kapital) selama membuat kalimat.

e. Siklus I Pertemuan Ketiga

1) Rencana Tindakan

a) Merencanakan pelaksanaan ulangan.

b) Menentukan jumlah dan bentuk soal.

c) Menentukan skor setiap soal.

d) Menyiapkan dan menggandakan soal.

2) Pelaksanaan Tindakan

Menyiapkan batin siswa untuk mengikuti ulangan dengan kata-kata

peneguhan. Misal tidak perlu takut semua pasti bisa.

a) Membagikan teks soal kepada setiap siswa.

b) Memberikan petunjuk mengerjakan soal.

c) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dikoreksi.

3) Observasi Pengamatan

Melakukan observasi dengan memperhatikan siswa selama mengerjakan

soal-soal ulangan.

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi soal-soal yang mudah dan yang sulit dikerjakan

siswa.

b) Menganalisis soal yang dikerjakan siswa.

(49)

huruf kapital.

d) Memodifikasi pelaksanaan siklus kedua.

f. Siklus II Pertemuan Pertama

1) Rencana Tindakan

a) Kegiatan Awal

(1) Doa dan salam.

(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1)Peneliti menjelaskan penggunaan ejaan (huruf kapital).

(2)Peneliti menjelaskan dan memberikan contoh karangan deskripsi

berdasarkan gambar.

(3)Peneliti membagikan gambar kepada setiap siswa.

(4)Siswa dilatih menggunakan ejaan (huruf kapital) dengan menulis

karangan berdasarkan gambar yang tersedia.

(5)Beberapa siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas.

(6) Peneliti meminta siswa mengungkapkan kesulitan yang dihadapi

selama mengerjakan latihan.

(7) Peneliti mengumpulkan hasil kerja siswa untuk dikoreksi.

(c) Kegiatan Penutup

Pemberian PR, doa, dan salam.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

(50)

Peneliti mengamati siswa menulis kemudian menulis hal-hal yang

diamati.

4) Refleksi

a. Mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam

menulis karangan deskripsi.

b. Merefleksikan apakah karangan yang dibuat sudah sesuai

indikator yang diharapkan.

g. Siklus II Pertemuan Kedua

1) Rencana Tindakan

(a) Kegiatan Awal

(1)Doa dan salam.

(2) Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.

(3) Membimbing siswa mengingat kembali situasi pelaksanaan

upacara penaikan bendera di sekolah. (4)Menyampaikan tujuan pelajaran.

(b) Kegiatan Inti

(1)Peneliti meminta dua orang siswa menyampaikan secara lisan

gambaran situasi pelaksanaan upacara penaikan bendera.

(2)Peneliti membimbing siswa membayangkan kembali hal-hal yang

diamati pada saat mengikuti upacara penaikan bendera.

(3)Siswa dilatih menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan

deskripsi dengan tema upacara penaikan bendera.

(51)

(c) Kegiatan Penutup

Pemberian PR dan doa penutup.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana.

3) Observasi/pengamatan

Mengamati siswa selama menulis dan membaca di depan kelas.

4) Refleksi

Mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan deskripsi terutama dalam menggunakan ejaan (huruf kapital) dengan tepat.

h. Siklus II Pertemuan Ketiga

1) Rencana Tindakan

a) Merencanakan pelaksanaan ulangan.

b) Menentukan jumlah dan bentuk soal.

c) Menentukan skor setiap soal.

d) Menyiapkan dan menggandakan soal.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Menyiapkan siswa untuk mengikuti ulangan.

b) Membagikan teks soal kepada setiap siswa.

c) Memberikan petunjuk mengerjakan soal.

d) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dikoreksi.

3) Observasi/Pengamatan

Melakukan observasi dengan memperhatikan siswa selama mengerjakan

(52)

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi soal-soal yang mudah dan yang sulit dikerjakan siswa.

b) Menganalisis soal yang dikerjakan siswa.

c) Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa menggunakan huruf

kapital.

D. Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah test tertulis yang berkaitan dengan penggunaan ejaan (huruf kapital) yang

dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Instrumen tersebut sebagai berikut.

1. Pretes

Petunjuk

Bacalah teks di bawah ini dengan teliti, kemudian salin kembali dengan

menggunakan huruf kapital yang benar!

nyamuk? berantas saja pakai teman drakula!

untuk memberantas nyamuk dan lalat, orang biasannya menggunakan

insektisida (racun pemberantas serangga). namun, memakainya harus hati-hati.

karena insektisida ini adalah racun yang berbahaya bagi manusia maupun

binatang peliharaan. insektisida bisa menyebabkan keracunan. apabila sudah

terlanjur kereacunan insektisida cepatlah menghubungi dokter. supaya tidak

terkena racun insektisida dianjurka untuk tidak menggunakannya. lalu, adakah

cara yang aman?

ehm... sejak hari selasa bulan juli lalu, banyak orang florida yang

(53)

menurut hasil dari penelitian, kini banyak jenis kelelawar yang doyan makan

serangga yang berterbangan di malam hari. konon mereka bisa melahap sampai

1000 ekor. mulai dari nyamuk, lalat, ngengat, dan serangga lainnya.

nah, karena bisa membantu memberantas serangga, warga pun

membuatkan rumah bagi kelelawar di halaman belakang. di belakang

rumahteman kita agus suseno ada sebuah rumah kelelawar. rumah kelelawar ini

dapat memancing hewan yang terbang di malam hari untuk tinggal di situ.

karena banyak rumah kelelawar yang dibuat warga, maka kelelawar jadi

tidak kelihatan seram lagi. soalnya, selama ini kelelawar memang dianggap

sebagai teman drakula atau penghuni rumah hantu.

namun, bagaimana kalau kelelawar itu berkembang biak dan memenuhi

seluruh kota? bagaimana menanggulanginya? hmm ... teman-teman punya ide?

Sumber: Bobo, 15 Juni 2006 dengan pengubahan seperlunya.

Siklus I

Petunjuk

Buat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia di bawah ini,

gunakan huruf kapital yang tepat!

(54)

4. tuhan

...

5. presiden soeharto

...

6. bahasa jawa

...

7. pelajaran bahasa indonesia

...

8. s.h. (sarjana hukum)

...

9. sengsara membawa nikmat

...

10.undang-undang dasar

...

11.hari natal

...

12.hari rabu

...

13.alkitab

...

14.amerika

(55)

15.medan

...

16.danau toba

...

17.dewan perwakilan rakyat

...

18.ayah

...

19.perkembangan teknologi

...

20.yohanes

...

2. Siklus II

Petunjuk

1. Buatlah karangan deskripsi dengan tema “Upacara bendera”.

2. Gunakan huruf kapital dengan tepat. Panjang karangan minimal tiga

paragraf.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memerlukan beberapa data, yaitu (1) skor pretest

(kemampuan awal) dan (2) skor evaluasi setiap akhir siklus. Langkah-langkah

(56)

1. Peneliti mengkonsultasikan instrumen yang berupa soal beserta kriteria

penilaian kepada dosen pembimbing juga kepada guru kelas IV SD

Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2009/2010.

2. Peneliti melakukan pengambilan data.

3. Mengumpulkan hasil tes untuk diteli, setelah itu merumuskan hasil tes.

Kriteria penilaian yang digunakan penulis untuk menentukan skor

yang diperoleh siswa dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 1

Pretest 1 Menyempurnakan teks dengan

menggu-nakan ejaan (huruf kapital) yang benar. 0-30 30

Siklus I 2 Membuat kalimat berdasarkan kata

yang tersedia menggunakan huruf

kapital.

20

1 20

Siklus II 3 Membuat karangan deskripsi dengan

tema “Upacara Bendera.”

0-30 30

Kriteria penilaian yang digunakan peneliti untuk menentukan skor yang

diperoleh siswa berpedoman pada skor di setiap instrumen. Instrumen pertama

yaitu menyempurnakan teks, skornya 30. Skor ini ditentukan berdasarkan jumlah

(57)

huruf kapital diberi skor 1. Instrumen kedua yaitu membuat kalimat berdasarkan

kata yang tersedia, skor setiap soal adalah 1. Penentuan skor ini didasarkan pada

banyaknya huruf kapital yang diharapkan oleh peneliti yaitu setiap soal terdapat

satu huruf kapital. Pada instrumen ketiga yaitu mengarang, jumlah skornya 30.

Dalam mengarang peluang untuk menggunakan semua ketentuan mengenai huruf

kapital sangat besar.

F. Teknik Analisis Data

Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik

analisis deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes akhir dari setiap siklus.

Kegiatan yang terpenting dalam pelaksanaan analisis adalah mengolah data

menjadi skor. Untuk menentukan skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan

rumus berikut.

kapital) dalam menulis dengan metode drill, peneliti menggunakan pedoman

persentase rata-rata kelas dalam persen menurut (Nurgiyantoro, 1995: 394) yang

(58)

Tabel 2

Pedoman Konversi Angka dalam Skala Seratus

Tingakat Pemahaman % Skor Ubahan Skala (100) Keterangan

96% - 100% 100 Sempurna

86%-95% 90 Sangat baik

76%-85% 80 Baik

66%-75% 70 Cukup

56%-65% 60 Sedang

46%-55% 50 Hampir sedang

36%-45% 40 Kurang

26%-35% 30 Kurang sekali

16%-25% 20 Buruk

05% - 15% 10 Buruk sekali

        Sumber : Nurgiyantoro, 1995: 394

Setelah mencari nilai rata-rata, kemudian mencari hasil uji beda dari nilai

rata-rata dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan

huruf kapital sebelum dan sesudah menggunakan metode drill. Mencari hasil uji

beda dapat dihitung dengan uji-t pada program SPSS. Uji ini dirumuskan sebagai

berikut (Bhuono, 2005: 30).

d = X1 – X2

t-hitung = d =

(59)

Keterangan:

t = nilai yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

d = rata-rata

sd = standar deviasi/simpangan baku

(60)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data kuantitatif.

Data kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil tes soal-soal berkaitan dengan

penggunaan huruf kapital. Tes tersebut dikerjakan oleh siswa kelas IV SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Skor yang diperoleh

diubah menjadi nilai dengan menghitung skor rata-rata (mean). Mean

digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IV SD Kanisius

Sorowajan Yogyakarta dalam menggunakan huruf kapital. Adapun data yang

diperoleh peneliti akan dipaparkan di bawah ini.

1. Pretes/Tes Awal

Tabel 3

Hasil Tes Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital

(61)

No Skor (X) Frekuensi (f) f (X)

f = frekuensi kemunculan skor

f (x) = skor yang dikalikan frekuensi

N = jumlah siswa

Σ(x) = jumlah seluruh skor

2. Siklus I

a. Hasil Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan pengamatan

di-lakukan selama pembelajaran berlangsung. Adapun hal yang didapat oleh

peneliti dalam pengamatan selama pembelajaran berlangsung adalah

(62)

te-pat, hal ini nampak dari gerak-gerik siswa selama menegerjakan soal-soal

latihan. Kebanyakan siswa gelisah dan ada 4 orang siswa yang terus

bertanya kepada yang lain. Situasi tersebut disebabkan karena siswa masih

belum memahami dengan benar penggunaan huruf kapital yang tepat.

Pe-neliti sendiri telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pe-laksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pada akhir siklus pertama ini, dilaksanakan ulangan yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa menggunakan huruf kapital

setelah menerima pembelajaran. Hasil dari ulangan pada siklus I dapat

di-lihat pada tabel di bawah ini.

b. Hasil Tes Siklus I

Tabel 4

Hasil Tes Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital

(63)

No Skor (X) Frekuensi (f) f (X)

f = frekuensi kemunculan skor

f (x) = skor yang dikalikan frekuensi

N = jumlah siswa

Σ (x) = jumlah seluruh skor

3. Siklus II

1) Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan pengamatan dilakukan

selama pembelajaran berlangsung. Pada siklus II kesulitan yang dihadapi

sis-wa sudah lebih berkurang. Sissis-wa mengerjakan tugas yang diberikan tanpa

ber-tanya kepada teman dan suasana kelas sudah lebih tenang. Hal ini lebih jelas

pada akhir siklus II ketika diadakan ulangan. Ulangan dilaksanakan dengan

tu-juan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa

(64)

peneliti menerapkan metode drill. Hasil dari ulangan pada siklus II dapat

dili-hat pada tabel di bawah ini.

2) Hasil Tes Siklus II

Tabel 5

Hasil Tes Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital

pada Siklus II

f = frekuensi kemunculan skor

f (x) = skor yang dikalikan frekuensi

N = jumlah siswa

(65)

B. Analisis Data

1. Kondisi Awal

Kemampuan rata-rata siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan pada

kondisi awal menggunakan huruf kapital dapat dihitung jika diketahui

Σ(X) = 1931 dan N = 33. Perhitungan rata-rata (mean) dilakukan dengan

menggunakan rumus berikut.

X = ΣX N

= 1931 33

= 58,51

Jadi, rata-rata kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas

IV SD Kanisius Sorowajan pada kondisi awal adalah 58,51. Jika hasil

yang diperoleh pada kondisi awal ini dibandingkan dengan KKM yaitu

6,5 maka, dapat diketahui ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal.

Jumlah yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 10 orang dari 33

orang siswa atau mencapai 30%. Sedangkan yang nilainya di bawah KKM

adalah 23 orang atau mencapai 70% (lihat tabel 11).

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kondisi awal ini, peneliti

memutuskan untuk melaksanakan tindakan pada siklus pertama. Hal ini

(66)

2. Siklus I

Kemampuan rata-rata siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan pada

siklus pertama menggunakan huruf kapital dalam membuat kalimat

berdasarkan kata yang tesedia dapat dihitung jika diketahui Σ (X) = 2227

dan N = 33. Perhitungan rata-rata (mean) dilakukan dengan menggunakan

rumus berikut.

X = ΣX N

= 2227 33

= 67,48

Jadi, rata-rata kemampuan menggunakan huruf kapital pada

siklus pertama adalah 67,48. Setelah melakukan tindakan berupa kegiatan

belajar mengajar dan menerapkan metode drill pada siklus pertama terjadi

peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital sebanyak 8,97.

Den-gan skor tersebut dapat diketahui ketuntasan belajar siswa. Jumlah yang

mencapai KKM adalah 24 orang atau mencapai 73%. Sedangkan siswa

yang nilainya di bawah KKM adalah 9 orang atau mencapai 27% (lihat

table 12).

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama ini, peneliti

memutuskan untuk melanjutkan pelaksanaan tindakan pada siklus kedua.

(67)

3. Siklus II

Kemampuan rata-rata siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan pada

siklus kedua menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan dengan

tema ”Upacara bendera” dapat dihitung jika diketahui Σ(X) = 2508 dan N

= 33. Perhitungan rata-rata (mean) dilakukan dengan menggunakan rumus

berikut.

nulis karangan dengan tema “Upacara bendera” siswa kelas IV SD

Kani-sius Sorowajan adalah 76,0. Setelah melakukan pembelajaran dan

menerapkan metode drill dengan memberikan PR, maka pada siklus kedua

terjadi peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital sebanyak

8,45%. Dengan skor tersebut dapat diketahui ketuntasan belajar siswa.

Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 30 orang atau mencapai 91%.

Sedangkan siswa yang nilainya di bawah KKM adalah 3 orang atau

men-capai 9% (lihat table 13).

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus kedua ini, peneliti

memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan tindakan, karena hasil yang

(68)

Tabel 6

Perbandingan Hasil Tes pada Kondisi Awal,

Siklus Pertama, dan Siklus Kedua

No Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah 1931 2227 2508

(69)

Tabel 7

Jumlah Siswa yang Tuntas dan Persentase Ketuntasan

Gambar 2 : Grafik jumlah siswa yang tuntas dan pesentase ketuntasan. Jumlah siswa Tuntas Persentase Tuntas

(70)

C. Pembahasan 1. Kondisi Awal

Pada pelaksanaan pretes/tes awal, siswa kelas IV SD Kanisius

Sorowajan sebanyak 33 orang semua hadir. Berdasarkan hasil penelitian

terhadap 33 orang kelas IV dapat dipaparkan kemampuan menggunakan huruf

kapital yang diperoleh.

Rata-rata kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas IV

SD Kanisius Sorowajan pada kondisi awal adalah 58,51. Berdasarkan skor

perolehan pada pretes/tes awal yang tertera pada tabel di atas dan KKM

pencapaian yang ditentukan peneliti yaitu 6,5 maka, dapat diketahui ketuntasan

belajar siswa pada kondisi awal. Jumlah yang mencapai KKM pada kondisi

awal adalah 10 orang dari 33 orang siswa atau mencapai 30%. Sedangkan yang

nilainya di bawah KKM adalah 23 orang atau mencapai 70% (lihat tabel 11).

Kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital pada kondisi

awal belum mencapai target. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata yang dicapai

adalah 58,51. Nilai tersebut jika ditransformasikan ke dalam persentase skala

seratus (Nurgiyantoro, 1995: 394) terletak pada interval tingkat penguasaan

56%-65% (lihat tabel 2). Jadi, tingkat kemampuan rata-rata siswa kelas IV SD

Kanisius Sorowajan pada kondisi awal adalah sedang.

Pencapaian ini belum memenuhi target. Adapun penyebabnya

adalah siswa kurang memahami tentang penggunaan huruf kapital dan kurang

Gambar

Gambar 3 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian di Kelas IV SD Kanisius
Gambar : 1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.
Tabel 1 Kriteria Penilaian Instrumen
Tabel 2 Pedoman Konversi Angka dalam Skala Seratus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konflik antara menantu dengan mentua Bapa Dr Raiha kurang bersetuju dengan perkahwinan Dr Raiha dengan Dr Sadiz kerana usia Dr Sadiz yang hampir sebaya dengannya Konflik antara

Pasal 18 Ayat (1) : Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah pajak pada Surat Ketetapan Pajak dan Pemungutan tidak sebagaimana mestinya, maka Wajib Pajak

Metode yang digunakan pada aplikasi ini adalah komunikasi NFC dengan perangkat NFC lainnya yang tidak berdaya integrated circuit, yang disebut “tag” untuk pembacaan

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah melalui tahap-tahap ilmiah

disoroti untuk dipakai sebagai landasan mencari disoroti untuk dipakai sebagai landasan mencari permasalahannya /diagnosanya yang kemudian permasalahannya /diagnosanya yang kemudian

Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara sikap tentang bahaya rokok dengan tindakan pencegahan merokok pada pelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Perdiansyah 2014