6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Sedangkan Perencanaan Pembangunan
Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan
berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance). Proses pembangunan yang baik selalu diawali perencanaan yang matang, baik dari aspek mekanisme, proses, sistem maupun subtansi. Berkaitan dengan mekanisme, pilihan terhadap perencanaan dari bawah (bottom up planning) adalah untuk mencapai sebuah proses perencanaan yang partisipatif (dalam penentuan kebutuhan masyarakat), dan subtansial (jenis kebutuhan secara nyata diperlukan masyarakat).
Konsep perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif yaitu melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dengan mempertimbangkan relevansi pemangku kepentingan, kesataraan antara pemangku kepentingan, transparansi dan akuntabilitas, keterwakilan seturuh segmen masyarakat, rasa memiliki dokumen perencanaan serta terciptanyan konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan, jika diterapkan dalam perencanaan pembangunan akan mengintegrasikan keinginan dari pemerintah daerah
dengan perangkat di bawahnya serta pemerintah daerah dengan masyarakatnya.
a. Program dan Kegiatan
Dalam rangka pelaksanaan Urusan Perencanaan, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 telah dialokasikan sebesar Rp. 6.829.826.500 atau sebesar 0,552 % dari total APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp. 1.236.421.504.788 dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp. 5.765.068.705. Angka realisasi ini merupakan 0,58% dari total realisasi belanja Kabupaten Wonosobo tahun 2013 yang berjumlah Rp 988.103.772.409.
Belanja urusan perencanaan pembangunan tersebut digunakan untuk pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan penataan administrasi kependudukan. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.B.6.1
Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)
A Belanja Langsung 4.586.462.500 3.678.260.251
1 Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
2.618.300.000 1.963.372.920
2 Program Pengembangan Data/ Informasi 690.000.000 663.793.435
3 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
392.460.500 361.153.616
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
367.702.000 365.370.530
5 Program Peningkatan Kapasitas SDM
Aparatur
8.000.000 2.850.000
6 Program Kerjasama Pembangunan 275.000.000 171.671.250
7 Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
590.000.000 544.888.700
8 Program Perencanaan Sosial dan Budaya 235.000.000 150.048.500
B Belanja Tidak langsung 2.243.364.000 2.086.808.454
1 Belanja Pegawai 2.243.364.000 2.086.808.454
Gaji dan Tunjangan 1.908.266.000 1.856.662.454
Tambahan Penghasilan 335.098.000 230.146.000
Insentif Pajak/Retribusi Daerah - -
2 Belanja Hibah dan Bantuan Sosial - -
3 Belanja Tak Terduga - -
Jumlah total 6.829.826.500 5.765.068.705
Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Realisasi pelaksanaan program Perencanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan pada tahun 2013 melalui 51 (lima puluh satu) kegiatan di SKPD Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, Sekretariat Daerah, dan Bapermasdes, dengan rincian sebagai berikut :
Fasilitasi Program Percepatan Sanitasi Perkotaan ( PPSP ) di Dinas Kesehatan, Dinas
Pekerjaan Umum dan Bappeda
Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP)
Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Perencanaan Infrastruktur Vital Strategis
Penyusunan Dokumen SOP Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan
Penyusunan Perencanaan Gambar dan RAB Kegiatan Pembangunan T-1
Pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2014
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014
Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas pembantuan (TP) dan Dekosentrasi
Kabupaten Wonosobo Tahun 2013
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Perencanaan dan Hasil Pembangunan daerah
Tahun 2013
Kajian Litbang dalam Penguatan Perencanaan Pembangunan di Kabupaten
Wonosobo
Evaluasi Capaian RPJMD Tahun 2012
Pengadaan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penguatan Kelembagaan Litbang (Fasilitasi Pembentukan Inkubator Kluster UMKM)
Perencanaan Identifikasi Potensi Energi Jaringan Irigasi
DED Ipal Puskesmas Rawat Inap Kaliwiro, Wadaslintang, Selomerto dan Kejajar
DED Septictank Komunal dan Penataan Jaringan Air Limbah di Kawasan Kumuh Kota
Wonosobo
DED Revitalisasi Saluran Wanganaji
DED Penanganan Limbah Ipal Produksi Carica
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Koordinasi Pelaksanaan dan Administrasi Pembangunan
Pengendalian Kegiatan DAK
Pengendalian Kegiatan Bantuan Keuangan Provinsi
Penyusunan Buku Laporan Akhir Pembangunan Tahun 2012
Pembinaan Jasa Konstruksi
Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan di 15 (lima belas) kecamatan
Anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar Rp. 2.618.300.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 1.963.372.920. Program Pengembangan Data/ Informasi
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data statistik dengan memperkuat sistem basis data pembangunan daerah melalui kegiatan :
Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Wonosobo
Tahun 2013
Revitalisasi Data Center
Study dan Masterplan Kota Bunga
Pendataan sarana air bersih di Kabupaten Wonosobo
Penyusunan Masterplan Kota Tani Utama Sawangan
Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten
Penyusunan Basis Data Sanitasi di Desa Non Pamsimas Kabupaten Wonosobo
Adapun anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Pengembangan Data/ Informasi sebesar Rp. 690.000.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 663.793.435.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk mendukung pelayanan administrasi SKPD Bappeda melalui kegiatan :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan
Penyelesaian Pekerjaan Kantor
Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Pemerintahan
Adapun anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 392.460.500, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 361.153.616.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Dalam rangka mendukung adminstrasi Urusan Perencanaan diperlukan peningkatan sarana dan prasarana aparatur di SKPD pengampu urusan ini melalui kegiatan :
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Kantor
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 367.702.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 365.370.530.
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Dalam rangka mendukung Urusan Perencanaan diperlukan peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur di SKPD pengampu urusan ini melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.000.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 2.850.000.
Program Kerjasama Pembangunan
Realisasi pelaksanaan program Kerjasama Pembangunan dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Program KKN), BOP Panitia Kemitraan Kabupaten Program HIK (Hibah Insentif Kabupaten) Pamsimas, dan Dana Pendamping Hibah DIKTI. Anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Kerjasama Pembangunan sebesar Rp. 275.000.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 171.671.250.
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Realisasi pelaksanaan Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan melalui 12 ( dua belas ) kegiatan yaitu:
Fasilitasi Kegiatan FEDEP (Bantuan Provinsi)
Fasilitasi Website Produk Klaster
Fasilitasi Agropolitan
Kajian Pengembangan Ekonomi Lokal
Kajian Pengembangan Klaster Bisnis Kabupaten Wonosobo
Promosi Produk Unggulan
Rakor antar Dinas Terkait dengan Melibatkan Pelaku Usaha
Sosialisasi Kebijakan Ekonomi
Fasilitasi Pengalihan Aset Pemerintah Kabupaten menjadi Penyertaan Modal BUMD
Fasilitasi Agropolitan
Penyusunan Studi Kelayakan Pendirian Perusda Baru
Pembuatan Naskah Akademis dan Studi Kelayakan Perda Perusda Aneka Usaha
Anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi sebesar Rp., 590.000.000 dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 544.888.700.
Program Perencanaan Sosial dan Budaya
Realisasi pelaksanaan program Perencanaan Sosial dan Budaya dilaksanakan melalui kegiatan :
Fasilitasi Tim KHPPIA Kabupaten Wonosobo
Fasilitasi TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) Kabupaten
Wonosobo
Fasilitasi Perencanaan PUS (Pendidikan Untuk Semua) - Bantuan Provinsi
Penyusunan Strategi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (belum
dilaksanakan)
Analisis Data Kemiskinan
Anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Perencanaan Sosial dan Budaya sebesar Rp. 235.000.000, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 150.048.500.
c. Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tabel IV.B.6.2
Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2013
berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah
No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja
2012 2013
1 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Perda RPJP Ada Perda nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJP 2005-2025 Ada Perda nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJP 2005-2025
2 Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
Ada
Perda no. 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Kab Wonosobo Tahun 2011-2015
Ada
Perda no. 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Kab Wonosobo Tahun 2011-2015
3 % Ketepatan waktu tahapan
Musrenbang RKPD
100% 100%
4 % kesesuaian program RKPD dengan
APBD
85,12% 83,69%
5 Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada Perbup No. 19 tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Kab. Wonosobo Tahun 2012 Ada Perbup No. 12 tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Kab. Wonosobo Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja
2012 2013
7 Tersedianya dokumen evaluasi
pembangunan Ada Ada
8 Penjabaran Program RPJMD ke dalam
RKPD
(Jumlah program RKPD tahun
berkenaan) / (Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkenaan) x 100 % 131 ---- x100 158 = 82,91% 128 ---- x100 181 = 68,50% Sumber: Bappeda, 2014 Tabel IV.B.6.3
Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD
No. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian Pembangunan
2012 2013
1 Tersedianya Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Kab Belum Belum
2
Tersedianya dok perencanaan pembangunan daerah :
a. RPJMD Ada Ada
b. RKPD Ada Ada
c. % kesesuaian RKPD dgn RPJMD 82,91 68,50
d. (%) kesesuaian proses dan tahapan
penyusunan RKPD 100 100
e. (%) kesesuaian Program Renstra SKPD
dengan RPJMD 65 65
3 % Ketepatan waktu tahapan Musrenbang RKPD 100 100
4 % kesesuaian program RKPD dgn APBD 85,12 83,69
5 Tersedianya dokumen evaluasi
pembangunan Ada Ada
6 Tersedianya data profil daerah Ada Ada
Sumber: Bappeda, 2014
Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Daerah secara umum sudah dilaksanakan sesuai target yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2015. Untuk penyusunan Dokumen perencanaan baik jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) maupun tahunan RKPD sudah terlaksana dan tersedia dokumen perencanaan yang digunakan untuk pembahasan penyusunan kebijakan umum anggaran pemerintah daerah. Pada tahun 2013 terjadi penurunan persentase kesesuaian RKPD dengan RPJMD dari 82,91 % menjadi 68,50 %.
d. Permasahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan Urusan Perencanaan Pembangunan, yaitu :
Masih rendahnya komitmen dan konsistensi dari stakeholder dalam mengawal
perencanaan pembangunan daerah ke dalam proses penganggaran dalam APBD, terutama terkait dengan pendekatan partisipatif sehingga memunculkan apatisme masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, sehingga menjadikan proses musrenbang tidak efektif,
Masih rendahnya kesesuaian program dan kegiatan antara Renstra SKPD dengan RPJMD
Kabupaten
Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Musrenbang, karena
selama ini hasil Musrenbang yang merupakan usulan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah bersama masyarakat sering kali tidak terakomodir dalam proses penganggaran karena adanya dinamika pembahasan anggaran antara TAPD dengan legislatif, sehingga terbentuk opini dalam masyarakat bahwa ada tidaknya musrenbang tidak berpengaruh terhadap penyusunan APBD,
Masih belum sinkronnya antara hasil kajian maupun dokumen perencanaan yang
telah disusun dengan pelaksanaan penyusunan perencanaan makro pembangunan, sehingga hasil kajian tidak memberikan kemanfaatan yang signifikan terhadap penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan,
Masih rendahnya kemampuan pengelola perencanaan pembangunan daerah di
semua tingkatan karena belum pernah adanya upaya untuk pengembangan SDM perencana secara profesional dan kelembagaan yang belum terstruktur dengan baik sehingga perencanaan pembangunan masih dilaksanakan secara parsial dan terkesan seadanya.
Belum terlaksananya pengelolaan data secara optimal, baik dalam kegiatan
pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya karena pengelolaan data yang belum terintegrasi dengan baik. Dalam hal pengumpulan data, masih terdapat ketidakkonsistenan pemberi data dalam memberikan informasi baik yang berasal dari SKPD maupun kewilayahan (desa/kelurahan/kecampatan) karena desain instrumen data yang belum terintegratif yang disesuaikan dengan semua kebutuhan data secara keseluruhan.
Upaya dan solusi yang perlu dilakukan yaitu :
Perlunya pemahaman akan pentingnya konsistensi dan komitmen kuat dari para
Stake holder dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan dan penganggaran pemerintah daerah, dan dapat secara konsisten untuk memperjuangkan bersama atas apa yang telah disepakati dalam forum musrenbang sebagai bagian dari pendekataan bottom up dalam perencanaan pembangunan yang memang wajib untuk diakomodir walaupun juga harus mempertimbangkan faktor pendekatan top down dan politis, sehingga semua stake holder terakomodir. Selain itu perlu adanya revitalisasi peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya secara optimal dalam proses penganggaran dengan perlu adanya koordinasi yang baik dan secara intens antar anggota tim sehingga mekanisme proses perencanaan sampai dengan penganggaran dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan konsisten.
Perlu adanya penetapan pagu wilayah kecamatan (PWK) untuk memberikan batasan
dan efektifitas pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dimana PWK ini akan digunakan sebagai pagu indikatif usulan kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan yang akan memberikan garansi kepada masyarakat terkait hasil usulan yang telah disepakati dalam Musrenbang Kecamatan. PWK diterjemahkan sebagai patokan batas maksimal anggaran belanja kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang alokasi besarannya ditetapkan secara proposional setiap tahunnya sesuai dengan indikator-indikator yang disepakati, seperti luas wilayah, jumlah penduduk, PDRB, dan lain-lain. PWK bukanlah alokasi dana SKPD Kecamatan, melainkan dana APBD yang disediakan dan dijamin ketersediannya oleh Pemerintah Kabupaten untuk membiayai usulan kegiatan prioritas pembangunan di tingkat kecamatan berdasarkan hasil musrenbang kecamatan dimana pelaksanaannya dikelola oleh SKPD teknis terkait
Kajian - kajian yang disusun agar benar-benar dapat memberikan manfaat dalam
proses perencanaan pembangunan, sehingga hasil dari kajian-kajian tersebut dapat teraplikasi secara konstruktif pada proses perencanaan pembangunan sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang berkualitas.
Penguatan kelembagaan dan kemampuan SDM pengelola perencanaan
pembangunan daerah, dan pembekalan kemampuan teknis perencanaan kepada pengelola perencanaan melalui pendidikan dan pelatihan yang terkait perencanaan pembangunan.
Perlu dilakukan upaya pengintegrasian pengelolaan data baik secara kelembagaan
maupun desain instrumen data dengan pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan SDM pengelola data di semua SKPD dan tingkatan pemerintahan.
Perlu dilakukan penyusunan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) maupun Pagu Indikatif
untuk SKPD berdasarkan prioritas urusan.
Perlu dilakukan penyelarasan kegiatan dan program antar dokumen perencanaan