BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor kunci dengan analisa internal dan
eksternal. Analisa internal tertujuan mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor
yang menjadi kekuatan (
strength
) dan kelemahan (
weakness
), kajian internal pada
hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang
dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi.
Sedangkan
análisis
lingkungan
eksternal
bertujuan
untuk
mengidentifikasi
dan
menjelaskan berbagai faktor yang menjadi peluang (
Opportunity
) dan tantangan (
Threat
).
Guna mencapai strategi yang ada diperlukan sasaran, sesuai hasil analisa kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam SWOT.
Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, dan menangani isu strategis yang dihadapi. Sasaran
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik , mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan
berdasarkan kondisi saat ini.
4.1 Air Limbah Domestik
Tabel 4.1
Pembobotan Air Limbah Domestik
No. Faktor Internal Skor Angka
1,00 2,00 3,00 4,00
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Aspek Kelembagaan
1,1 Adanya Perda Menyangkut Pengelolalaan air Limbah dan Perda RTRW √ 3,00 1,2 Ada SKPD Pengelolaan Air Limbah dan telah melakukan kampanye sanitasi √ 3,00 1,3 Kepemilikan Laboratorium KLH Kabupaten Wonogiri √ 2,00 1,4 Komitmen Pemda Wonogiri dalam perencanaan sector air limbah √ 4,00
2 Aspek Keuangan
2,1 Tren pembiayaan / alokasi anggaran APBD Kabupaten pengelolaan limbah domestik mengalami peningkatan √ 3,00
3 Aspek Teknis Operasional
3,1 Masyarakat Wonogiri yang menggunakan jamban layak adalah 254.822 KK atau 74,09% √ 4,00 3,2 Terjadinya peningkatan layanan air limbah domestic di Kabupaten Wonogiri √ 3,00
4 Aspek Komunikasi
4,1 Media cetak, radio maupun TV local yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri berperan dalam sosialisasi sektor sanitasi √ 4,00
5 SDM
5,1 -
JUMLAH NILAI KEKUATAN 26,00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1,1 Aturan dan Perundang - undangan belum diperlakukan secara tepat pelaksanaanya √ 3,00
2 Aspek Keuangan
2,1 -
3 Aspek Teknis Operasional
3,1 Belum mempuyai IPLT atau IPAL Terpusat serta belum memiliki truk tinja √ 4,00 3,2 Belum mempunyai Master Plan ataupun DED Air Limbah Kabupaten √ 4,00 3,3 Masih banyak bangunan rumah yang tidak mengikuti aturan IMB √ 2,00 3,4 Program yang menyangkut Penanganan air Limbah dan pemberdayaaan masyarakat masih kurang √ 2,00 3,5 Masih terdapat 81.484 KK (23,69% ) menggunakan cubluk/tangki septik individual belum aman √ 3,00
4 Aspek Komunikasi
4,1 Media Elektronika belum dimanfaatkan secara maksimal √ 3,00
5 SDM
5,1 Keterbatasan SDM dalam implementasi dan dalam melakukan monev √ 2,00
JUMLAH NILAI KELEMAHAN 23,00
No. Faktor Eksternal 1,00 2,00 3,00 4,00 Skor Angka
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1 Aspek Kelembagaan
5,1 Adanya LSM peduli lingkungan √ 2,00
2 Aspek Keuangan
2,1 Pendanan dari APBN, Provinsi dan DAK Pusat √ 3,00
3 Aspek Komunikasi
3,1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4,1 Ketrlibatan masyarakat dalam Pelaksanan Program SLBM dan SANIMAS √ 2,00 5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Melakukan Kerjasama dengan pihak ketiga terkait dengan Limbah domestik √ 2,00 5,2 Adanya peluang CSR dari swasta √ 2,00 5,3 Kerjasama denga Lembaga Perguruan Tinggi menyangkut penggunaan LAB. MIPA UNS √ 1,00 5,4 Adanya LSM peduli lingkungan 2,00
6 Aspek Sosial Budaya
6,1 -
7 Demografi dan LH
7,1 -
JUMLAH NILAI PELUANG 14,00
ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan 1,1 - 2 Aspek Keuangan 2,1 - 3 Aspek Komunikasi 3,1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4,1 Belum semua perusahaan swasta memiliki IPAL √ 2,00 4,2 Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran sungai atau di pekarangan dan hutan √ 4,00 4,3 Masih banyak pengusaha / industri belum menjalankan dokumen UKL / UPL √ 2,00 4,4 Masih banyak pengusaha / industri belum membuat dokumen UKL / UPL √ 2,00 4,5 Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di saluran terbuka √ 2,00 4,1 Masih terdapat 7618 KK (2,21% ) yang BABS √ 4,00 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Masih sedikitnya peran swasta dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (2 usaha sedot tinja) √ 2,00
6 Aspek Sosial Budaya
6,1 -
7 Demografi dan LH
7,1 -
JUMLAH NILAI ANCAMAN 18,00
Gambar 4.1
POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH KABUPATEN WONOGIRI
PELUANG
5 4 3 2 1KELEMAHAN
KEKUATAN
- 6 - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 0,00 1 2 3 4 5 - 1 - 2 - 3 - 4( 3, -4 )
ANCAMAN
Tabel 4.2
Matriks Strategi SWOT Sektor Air Limbah
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Komitmen Pemda Wonogiri dalam perencanaan sector air limbah
1 Belum mempuyai IPLT atau IPAL Terpusat serta belum memiliki truk tinja
2 Masyarakat Wonogiri yang menggunakan jamban layak adalah 254.822 KK atau 74,09%
2 Belum mempunyai Master Plan ataupun DED Air Limbah Kabupaten
3 Media cetak, radio maupun TV local yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri berperan dalam sosialisasi sektor sanitasi
3 Masih terdapat 81.484 KK (23,69% ) menggunakan cubluk/tangki septik individual belum aman 4 Tren pembiayaan / alokasi anggaran APBD Kabupaten
pengelolaan limbah domestik mengalami peningkatan
4 Media Elektronika belum dimanfaatkan secara maksimal
5 Terjadinya peningkatan layanan air limbah domestic di Kabupaten Wonogiri
5 Aturan dan Perundang - undangan belum diperlakukan secara tepat pelaksanaanya
PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O
1 Pendanan dari APBN, Provinsi dan DAK Pusat 1 Kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Swasta, SCR dan masyarakat dalam pengelollan air limbah
1 Proposal pembangunan dan penyedian sarpras pengelolaan air limbah
2 Melakukan Kerjasama dengan pihak ketiga terkait dengan Limbah domestik
2 Peningkatan Partisipasi stake holder dalam pengelolaan air limbah
2 Penyusunan dokumen perencanaan 3 Adanya peluang CSR dari swasta 3 Pengalokasian anggaran desa 3 Penyusunn regulasi sektor air limbah 4 Adanya LSM peduli lingkungan 4 Penumbuhan wirausaha sanitasi 4 Pencanangan Gertak ... dalam Sanitasi 5 Adanya LSM peduli lingkungan 5 Pencanangan komitmen kecamatan bebas BABS
ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T
1 Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran sungai atau di pekarangan dan hutan
1 Penguatan kelembagaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sektor air limbah
1 Kampanye sanitasi dan PHBS 2 Masih terdapat 7618 KK (2,21% ) yang BABS 2 Mobilisasi modal sosial masyarakat 2 Kampanye Stop BABS 3 Masih sedikitnya peran swasta dalam pengelolaan Air
Limbah Domestik (2 usaha sedot tinja)
Tabel 4.3
Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Wonogiri
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator
1. Terwujudnya dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
1. Tersunannya dokumen perencanaan air limbah domestik (Materplan) skala kabupaten pada tahun 2018
Belum memiliki masterplan 1. Kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Swasta, SCR dan masyarakat dalam pengelollan air limbah
2. Peningkatan Partisipasi stake holder dalam pengelolaan air limbah 3. Pengalokasian anggaran desa 4. Penumbuhan wirausaha sanitasi 5. Pecanangan komitmen kecamatan
bebas BABS
6. Proposal pembangunan dan penyedian sarpras pengelolaan air limbah 7. Penyusunan dokumen perencanaan 8. Penyusunn regulasi sektor air limbah 9. Pencanangan Gertak dalam Sanitasi 10.Penguatan kelembagaan
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sektor air limbah 11.Mobilisasi modal sosial masyarakat 2. Tersusunnya Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Air Limbah (SPAL) di tahun 2019
Belum memiliki Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
2.
Terwujudnya peraturan sector airlimbah di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
1. Tersunnya Perda Sistem Pengelolaan Air
Limbah (SPAL) di tahun 2018 Belum memiliki Perda Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) 2. Tersusunnya Perda dalam penyelengaraan
sistem air limbah rumah tangga di tahun 2019
Belum memiliki Perda dalam
penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga
3. Tersusunnya Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta di tahun 2020
Belum memiliki Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta
3.
Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pembangunan dan peningkatan layanan sanitasi yang berkualitas dan ramah lingkungan1. Menurunkan jumlah/angka penduduk yang tidak punya fasilitas (BABS) dari 2,21% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2021
Tahun 2016, jumlah / angka penduduk yang tidak punya fasilitas (BABS) = 2,21%
2 . Menurunkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) Cubluk/Tangki Septik Individual Belum Aman dari 23,68% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2021
Tahun 2016, jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) Cubluk/Tangki Septik Individual Belum Aman = 23,68%
12.Pegumpulan dana CSR untuk air limbah
13.Kampanye sanitasi dan PHBS 14.Kampanye Stop BABS
15.Penegakkan peraturan tentang K3 3 Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan
sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septic aman dari 60,16% di tahun 2016 menjadi 81,5% di tahun 2021
Tahun 2016 jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septic aman = 60,16%
4. Menurunkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septik komunal (≤ 10 KK) dari 13,56% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2019
Tahun 2016 jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septik komunal (≤ 10 KK) = 13,56%
5. Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan air limbah sistem komunal MCK dari 0% di tahun 2016 menjadi 8% di tahun 2031
Tahun 2016, jumlah dan cakupan layanan air limbah sistem komunal MCK = 0% 6. Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan
sistem pengolahan air limbah (SPAL) terpusat (Off-site) IPAL Komunal dari 25% di tahun 2031.
Tahun 2016 jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) terpusat (Off-site) IPAL Komunal = 25% 4. Terwujudnya sarana dan prasarana
pengolahan akhir terpusat (IPLT) di Kabupaten Wonogiri yang memadai
4.2 Pengelolaan Persampahan
Tabel 4.4
Pembobotan Persampahan
No Faktor Internal Skor Angka
1,00 2,00 3,00 4,00
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Aspek Kelembagaan
1,1 Adanya Perda Retribusi Persampahan √ 4,00
2 Aspek Keuangan
2,1 Anggaran Rutin APBD untuk Pemeliharaan TPS / TPA se Kab. Wonogiri √ 4,00 2,2 Penganggaran sektor persampahan mengalami peningkatan √ 4,00
3 Aspek Teknis Operasional
3,1 Tersedianya lahan TPA di 5 Kecamatan √ 4,00 3,2 Adanya Kendaraan Pengangkut Sampah √ 4,00 3,3 Adanya TPS dan Depo Transfer di Perkotaan Wonogiri √ 3,00
4 Aspek Komunikasi
4,1 Adanya kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat √ 3,00 4,2 Adanya kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
5 SDM
5,1 Ada personil pemicuan sanitasi khususnya sektor persampahan √ 3,00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 29,00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1,1 Perda belum diimplentasikan secara maksimal √ 2,00 1,2 Perda restribusinya belum dipahami sebagian besar masyarakat sehingga Restribusi Persampahan belum Maksimal √ 2,00 1,3
Kurang tegasnya sanksi pembuangan sampah sembarangan dan lemahnya penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan
sampah 3,00
2 Aspek Keuangan
2,1 Dukungan anggaran masih terbatas yang berakibat minimnya sarana prasarana sehingga pelayanan kepada masyarakat kurang optimal. √ 1,00
3 Aspek Teknis Operasional
3,1 5 TPA yang ada masih menggunakan sistem open dumping sehingga perlu peningkatan √ 3,00 3,2 Penaganan persampahan di 4 Kecamatan fokusnya hanya sampah pasar dan terminal √ 2,00 3,3 Jumlah personil pengelola persampahan kurang serta perlunya pelatihan kepada personil pengelola persampahan √ 2,00 3,4 Kabupaten Wonogiri belum memiliki dokumen Masterplan persampahan yang menjadi guideline dalam pelaksanaan operasionalisasi
persampahan.
√ 4,00
4 Aspek Komunikasi
4,1 Sosialisasi penanganan sampah dengan 3R belum optimal √ 4,00
5 SDM
5,1 -
JUMLAH NILAI KELEMAHAN 23,00
No Faktor Eksternal Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Kelembagaan 1,1 - 2 Aspek Keuangan
2,1 Adanya pendanaan dari APBN dan APBD Provinsi dalam pengelolaan persampahan √ 2,00
3 Aspek Komunikasi
3,1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4,1 Adanya bank sampah di masyarakat √ 4,00 4,2 Sudah ada pemilahan sampah di tingkat sekolah √ 3,00 4,3 Banyaknya depo daur ulang yang ada di Kab. Wonogiri √ 2,00 5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender
5,1 Adanya swadaya masyarakat unt mengangkut sampah ke TPS √ 3,00 5,2 Pihak swasta yanag terlibat dalm pembuatan Komposting √ 2,00 5,3 Peluang keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sampah dengan perusahaan daerah maupun swasta √ 2,00 5,4 Terbentuknya paguyuban K3 di setiap RW √ 4,00
6 Aspek Sosial Budaya
6,1 Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya meningkat √ 2,00
7 Demografi dan LH
7,1 -
JUMLAH NILAI PELUANG 24,00
ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan 1,1 - 2 Aspek Keuangan 2,1 - 3 Aspek Komunikasi 3,1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4,1 Kurang terintegrasinya pengelolaan sampah oleh masyarakat dan swasta dengan sistem pengelolaan sampah skala kabupaten √ 4,00 4,2 Semakin bertambahnya penduduk menambah jumlah volume sampah √ 3,00 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender
5,1 Masyarakat kurang berperan dalam memilah sampah √ 3,00 5,2 Masyarakat kurang berperan serta mengelola sampah √ 4,00 5,3 Kurangnya partisipasi pendanaan dari swasta (CSR) √ 3,00
6 Aspek Sosial Budaya
6,1 Masyarakat masih belum terbiasakan untuk memilah sampah √ 4,00 6,2 Masyarakat belum berfikir sampah mempunyai nilai ekonomi √ 3,00 6,3 Masih adanya perilaku buruk dalam penanganan sampah seperti membuang sampah sembarangan, membakar sampah, menimbun
sampah tanpa ada pemilahan √ 4,00
7 Demografi dan LH
7,1 -
JUMLAH NILAI ANCAMAN 28,00
Gambar 4.2
POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN KABUPATEN WONOGIRI
PELUANG
5 4 3 2 1KELEMAHAN
KEKUATAN
- 5 - 4 - 3 - 2 - 1 0,00 1 2 3 4 5 6 7 - 1 - 2 - 3 ( 6, -4 ) - 4ANCAMAN
Tabel 4.5
Matriks Strategi SWOT Sektor Persampahan
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Adanya Perda Retribusi Persampahan 1 Kabupaten Wonogiri belum memiliki dokumen Masterplan persampahan yang menjadi guideline dalam pelaksanaan operasionalisasi persampahan.
2 Penganggaran sektor persampahan mengalami
peningkatan 2 Sosialisasi penanganan sampah dengan 3R belum optimal 3 Tersedianya lahan TPA di 5 Kecamatan 3 5 TPA yang ada masih menggunakan sistem open
dumping sehingga perlu peningkatan 4 Anggaran Rutin APBD untuk Pemeliharaan TPS /
TPA se Kab. Wonogiri 4 Kurang tegasnya sanksi pembuangan sampah sembarangan dan lemahnya penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah
PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O
1 Adanya bank sampah di masyarakat 1 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan persampahan 1 Penyusunan Masterplan persampahan 2 Terbentuknya paguyuban K3 di setiap RW 2 Meningkatkan kinerja pengelolaan layanan
persampahan 2
Pembangunan TPA
3 Sudah ada pemilahan sampah di tingkat sekolah 3 Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan dan peningkatan TPA
4 Adanya swadaya masyarakat unt mengangkut
sampah ke TPS 4
ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T
1 Kurang terintegrasinya pengelolaan sampah oleh masyarakat dan swasta dengan sistem pengelolaan sampah skala kabupaten
1 Penumbuhan pembentukan bank sampah 1 Kampanye pengelolaan sampah secara bijak 2 Masyarakat kurang berperan serta mengelola sampah 2 Penyediaan sarpras pengelolaan sampah 2 Penegakan peraturan
3 Masyarakat masih belum terbiasakan untuk memilah
sampah 3 Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat peduli lingkungan dan pihak swasta 3 Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten 4 Masih adanya perilaku buruk dalam penanganan
sampah seperti membuang sampah sembarangan, membakar sampah, menimbun sampah tanpa ada pemilahan
Tabel 4.6
Strategi Pengembangan Persampahan Kabupaten Wonogiri
TujuanSasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator
1. Terwujudnya dokumen perencanaan persampahan skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
1. Tersunannya dokumen perencanaan umum persampahan Rencana Induk lintas Kabupaten dan/atau Kota di tahun 2018
Belum memiliki dokumen perencanaan umum persampahan Rencana Induk lintas Kabupaten dan/atau Kota
1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan 2. Meningkatkan kinerja pengelolaan
layanan persampahan
3. Penyusunan Masterplan persampahan 4. Pembangunan TPA
5. Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan dan peningkatan TPA 6. Penumbuhan pembentukan bank
sampah
7. Penyediaan sarpras pengelolaan sampah
8. Kampanye pengelolaan sampah secara bijak
9. Pengakkan peraturan
10. Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten 2. Tersusunnya dokumen Perencanaan Teknis
dan Manajemen Persampahan (PTMP)-(untuk Kota Sedang & Kecil) di tahun 2019
Belum memiliki dokumen Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP)-(untuk Kota Sedang & Kecil) 3. Terlaksananya Studi tentang kualitas dan
kuantitas sampah Kabupaten Wonogiri di tahun 2018
Belum melakukan Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah
4. Tersusunnya dokumen Rencana Usaha
(Business Plan) Persampahan di tahun 2021 Belum memiliki dokumen Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan 5. Tersusunnya Data Base Data Persampahan
tahun 2017
Data Base Data Persampahan perlu pembaharuan
2. Terwujudnya peraturan sektor persampahan di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
1. Tersusunnya Perda Pengelolaan
Persampahan di tahun 2020 Belum memiliki Perda Pengelolaan Persampahan 2. Tersusunnya Peraturan di Daerah tentang
3. Mewujudkan lingkungan yang bersih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Wonogiri dengan mengacu Standar Pelayanan Minimum /SPM.
Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan dari 74,13% di tahun 2016 menjadi 100% di tahun 2019
Tahun 2016, cakupan layanan pengelolaan persampahan = 74,13%
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
1. Terbangunnya TPA baru di Desa Mlopoharjo
Kecamatan Wuryantoro di Tahun 2020 Terdapat 5 TPA di Kabupaten Wonogiri 2. Terwujudnya peningkatan dan pemeliharaan
5 TPA di Kabupaten Wonogiri Perlu peningkatan dan pemeliharaan 5 TPA di Kabupaten Wonogiri 3. Terlaksananya proses tahapan penutupan
4.3 Drainase Perkotaan
Tabel 4.7
Pembobotan Drainase Perkotaan
No Faktor Internal Skor Angka
1,00 2,00 3,00 4,00
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Aspek Kelembagaan
1,1 -
2 Aspek Keuangan
2,1 Ada pendanaan dari APBD dan DAK (APBN) √ 3,00 2,2 Ketersediaan dana untuk operasional dan pemeliharaan dari APBD Kabupaten. √ 4,00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Melakukan Perencanaan / Desain sesuai NSPM yang ada. √ 4,00 3.2 Kewajiban kepada pengembang dan masyakat untuk menyediakan sarana drainase lingkungan. √ 2,00 3.3 Kabupaten Wonogiri sudah mempunyai Master Plan Drainase perkotaan √ 4,00 3.4 Adanya Peraturan Teknis menyangkut IMB terkait sumur resapan pada bangunan baru √ 3,00 3.5 Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai area genangan (0% ) √ 4,00
4 Aspek Komunikasi
4,1 -
5 SDM
5,1 Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di Cipta Karya menyangkut pembangunan drainase √ 4,00 5,2 Telah melibatkan masyarakat dalam kegiatannya √ 4,00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 32,00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1 -
2 Aspek Keuangan
2.1 Sumber dana belum sesuai kebutuhan √ 3,00 2.2 Menyangkut kepentinganya penganggaran pemerintah dalam bidang saluran Drainase masih pada wilayah perkotaan saja √ 3,00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Belum adanya Perda terkait drainase maupun Restribusi menyangkut Drainase lingkungan √ 3,00 3.2 Masih fokus di perkotaan untuk saluran drainase sekunder maupun yang tersier √ 4,00 3.3 Belum adanya masterplan drainase tingkat Kabupaten. √ 4,00 3.4 Masih banyak bangunan rumah yang tidak mengikuti aturan IMB yang ada terkait sumur resapan pada bangunan baru √ 3,00 3.5 Belum ada regulasi daerah yang mengatur tentang drainase √ 4,00 3.6 Belum ada Perda mengatur drainase √ 4,00
4 Aspek Komunikasi
4.1 -
5 SDM
5.1 SDM sudah ada tetapi secara kuantitas belum mencukupi
No Faktor Eksternal Skor Angka 1,00 2,00 3,00 4,00 PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 - 2 Aspek Keuangan
2.1 Swadaya masyarakat masih dimaksimalkan pada pembangunan drainase secara mandiri √ 3,00
3 Aspek Komunikasi
3.1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4.1 -
5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender 5.1 Adanya kesempatan kerjasana dengan pihak swasta dalam pembangunan drainase √ 4,00 5.2 Forum Musyawarah dan kajian sering diadakan dalam masyarakat dalam proogram pemberdayaan masarakat √ 4,00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1 Kerja Bakti Lingkungan masih membudaya dalam masyarakat √ 4,00
7 Demografi dan LH
7.1 Dengan Topografi wilayah Kabupaten Wonogiri yang pegunungan memudahkan pembuangan air ke sungai / waduk (perbedaan ketinggian) √ 4,00
JUMLAH NILAI PELUANG 19,00
ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan 1,1 - 2 Aspek Keuangan 2.1 - 3 Aspek Komunikasi 3.1 -
4 Aspek Teknis Operasional
4,1 Banyak Program Pemberdayaan yang tidak jalan tanpa monitoring pemerintah (PAMSIMAS /PPIP / SLBM / SANIMAS) √ 1,00 4,2 Tuntutan pemabanguan saluran drainase yang menjangkau di seluruh wilayah menjadi problem tersendiri dalam pendanaanya √ 2,00 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender
5,1 Belum banyak bantuan dari CSR yang terlibat dalam pembangunan saluran Drainase √ 2,00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1 Perilaku masyarakat sangat rendah dalam memelihara drainase lingkungan √ 4,00 6,2 Masih ada warga yang membuang sampah di saluran drainase terbuka √ 2,00 6,3 Budaya Gotong royong di masyarakat di beberapa wilayah semakin berkurang terutama di perkotaan √ 2,00
7 Demografi dan LH
7,1 -
JUMLAH NILAI ANCAMAN 13,00
Gambar 4.3
POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR DRAINASI KABUPATEN WONOGIRI
PELUANG
8 7 6 ( 4, 6 ) 5 4 3 2 1KELEMAHAN
KEKUATAN
- 6 -5 - 4 - 3 - 2 - 1 0,00 1 2 3 4 5 - 1 - 2 - 3 - 4ANCAMAN
Tabel 4.8
Matriks Strategi SWOT Sektor Drainase
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Ketersediaan dana untuk operasional dan
pemeliharaan dari APBD Kabupaten. 1 Masih fokus di perkotaan untuk saluran drainase sekunder maupun yang tersier 2 Melakukan Perencanaan / Desain sesuai NSPM yang
ada. 2
Belum adanya masterplan drainase tingkat Kabupaten. 3 Kabupaten Wonogiri sudah mempunyai Master Plan
Drainase perkotaan 3 Belum ada regulasi daerah yang mengatur tentang drainase 4 Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai area genangan
(0% ) 4 Belum ada Perda mengatur drainase 5 Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Tugas Pokok
dan Fungsi yang ada di Cipta Karya menyangkut pembangunan drainase
5 Sumber dana belum sesuai kebutuhan
PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O
1 Adanya kesempatan kerjasana dengan pihak swasta dalam pembangunan drainase 1
Pengelolaan drainase berbasis masyarakat
berkelanjutan 1
Mewujudkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif
2 Forum Musyawarah dan kajian sering diadakan dalam masyarakat dalam proogram pemberdayaan
masarakat
2 Meningkatkan sarana dan prasarana drainase
lingkungan 2 Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase 3 Kerja Bakti Lingkungan masih membudaya dalam
masyarakat
4 Dengan Topografi wilayah Kabupaten Wonogiri yang pegunungan memudahkan pembuangan air ke sungai / waduk (perbedaan ketinggian)
ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T
1 Perilaku masyarakat sangat rendah dalam memelihara
drainase lingkungan 1 Penyusunan perda pengelolaan drainase berbasis masyarakat 1 Penyusunan prioritas pembangunan drainase 2 Tuntutan pemabanguan saluran drainase yang
menjangkau di seluruh wilayah menjadi problem tersendiri dalam pendanaanya
2 Membentuk dan memperkuat kelembagaan dan
pengelolaan sektor drainase lingkungan 2 Melakukan sosialisasi, kampanye dan pemeliharaan serta tentang pengelolaan dan pemanfaatan drainase yang bijaksana
3 Belum banyak bantuan dari CSR yang terlibat dalam pembangunan saluran Drainase 3
Operasional, pemeliharaan, pengendalian dan
monitoring sektor drainase dilakukan secara optimal 3 4 Budaya Gotong royong di masyarakat di beberapa
Tabel 4.9
Strategi Pengembangan Drainase Kabupaten Wonogiri
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator
1. Terwujudnya prasarana dan sarana
drainase lingkungan yang memadai Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana drainase lingkungan yang berkelanjutan di tahun 2021
Terbangun drainase lingkungan 1. Pengelolaan drainase berbasis masyarakat berkelanjutan
2. Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan
3. Mewujudkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif
4. Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase 5. Penyusunan perda pengelolaan
drainase berbasis masyarakat 6. Membentuk dan memperkuat
kelembagaan dan pengelolaan sektor drainase lingkungan
7. Operasional, pemeliharaan, pengendalian dan monitoring sektor drainase dilakukan secara optimal 8. Penyusunan prioritas pembangunan
drainase
9. Melakukan sosialisasi, kampanye dan pemeliharaan serta tentang
pengelolaan dan pemanfaatan drainase yang bijaksana
2. Terwujudnya dokumen perencanaan drainase skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
1. Tersusunnya dokumen perencanaan drainase Masterplan Sistem Drainase di tahun 2018
Belum memiliki Masterplan Sistem Drainase
2. Tersusunnya Data Base Sistem drainase
tahun 2018 Data Base Sistem drainase perlu diperbaharui 3. Terlaksananya Studi Kelayakan
Pembangunan Drainase Wilayah Kota tahun 2018
Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Drainase Wilayah Kota 4. Terlaksananya Studi Kelayakan
Pembangunan Tandon Air/Embung di tahun 2019
Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Tandon Air/Embung 5. Terlaksananya Studi Kelayakan
Pembangunan Sudetan di tahun 2020 Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Sudetan 6. Studi Kelayakan Pembangunan Polder Belum terlaksananya
3. Terwujudnya peraturan sektor drainase di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan
Tesusunnya Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase di tahun 2018
Belum memiliki Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase