• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 10

KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA

LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM

PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN

Ilham Kamaruddin

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602

Abstract: Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan Dalam Permainan Anggar Senjata Degen. Penelitian bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Sampel dalam penelitian adalah 60 orang mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM yang diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, dan uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk Test, dan untuk Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau α 0,05. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi kekuatan pegangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. (2). Ada kontribusi keseimbangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. (3). Ada kontribusi daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. (4). Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut

Kata kunci: kekuatan pegangan, keseimbangan, daya ledak tungkai, dan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen.

Prestasi permainan anggar di negara kita Indonesia belum terlalu menggembirakan, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China, Jepang dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu permainan anggar belum memasyarakat, sarana prasarana, peralatan anggar yang digunakan masih belum memadai dan masih kurangnya club anggar. Bertitik tolak dari hal itu maka PB IKASI

melakukan beberapa program untuk

mendorong dan meningkatkan prestasi permainan anggar dengan mengadakan try

out ke negara-negara lain untuk melatih atau menatar para pelatih-pelatih anggar di Indonesia.

Lutan (1988:9) mengungkapkan pandangannya tentang kegiatan olahraga sebagai berikut: Inti dari kegiatan adalah bermain dan dalam kegiatan itu pada manusia memperagakan keterampilannya dalam melakukan suatu gerakan. Berbagai cabang olahraga telah diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat modern. Dari berbagai macam ciri yang singkat dan padat itu, pada akhirnya kita dapat

(2)

menyimpulkan bahwa ciri khas kegiatan olahraga adalah peragaan keterampilan fisik untuk mencapai kemenangan atau tingkat kemampuan terbaik, tujuan ini direalisasi dimana seorang terkait dengan peraturan-peraturan.

Sebagai atlet anggar berusaha bagaimana supaya olahraga anggar dapat diminati oleh masyarakat luas seperti olahraga lainnya, karena di Sulawesi Selatan atlet anggar masih sangat kurang, ini disebabkan masyarakat kurang berminat dan belum mengetahui tentang olahraga anggar itu sendiri secara luas, juga karena masih kurangnya klub anggar, sarana dan prasarana untuk latihan anggar, peralatan-peralatan yang digunakan dalam latihan anggar seperti masker, pakaian anggar dan peralatan lainnya. Walaupun atlet anggar masih kurang, tetapi keikutsertaan atlet-atlet anggar Sulawesi Selatan disetiap even nasional maupun internasional masih dapat meraih medali atau tempat terhormat, baik kejuaraan nasional seperti PON dan kejurnas-kejurnas lainnya, ini terbukti pada kejurnas tahun 2006 dan pada PON XVII tim anggar Sulawesi-Selatan tampil sebagai juara umum, dan juga pemanggilan atlet-atlet anggar Sulawesi Selatan masuk Pelatnas.

Menurut Harsono (1988) dalam Amahoru (2002:2) “Prestasi ditentukan oleh empat aspek penting yaitu fisik, teknik, taktik dan mental, disamping itu faktor sarana dan prasarana juga sangat mendukung peningkatan suatu prestasi”. Untuk lebih meningkatkan prestasi anggar di Sulawesi Selatan, maka hal utama yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan dan penguasaan teknik dasar baik untuk semua jenis senjata dalam permainan anggar yaitu: senjata floret, degen dan sabel. Menurut Nur dan Tato (1995:8) bahwa: Teknik dasar olahraga anggar terdiri dari langkah maju, langkah mundur, lompat kebelakang, dan serangan. Disamping teknik dasar, dikenal juga tangkisan yang terdiri dari tangkisan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu yang singkat membutuhkan unsur kondisi fisik yang baik. Namun

dalam kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk meningkatkan prestasi anggar usaha yang perlu dilakukan adalah bagaimana semua hal tersebut di atas dapat dimiliki oleh atlet, khususnya kemampuan serangan yang menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu singkat dengan tidak mengabaikan kemampuan fisik. Ketepatan tusukan ini sangat menentukan kemenangan dalam pertandingan. Apalagi dalam senjata degen yang sasarannya adalah seluruh tubuh dan tidak diberlakukannya hak menyerang, jadi lawanpun bisa mendapatkan poin secara bersamaan ketika kita melakukan serangan. Kenyataan yang terjadi dilapangan adalah

seorang pemain anggar terkadang

melakukan tusukan tidak tepat pada sasaran

yang sah, sehingga serangan yang

dilakukan tidak menghasilkan sebuah poin, malahan situasi ini dijadikan sebagai momen oleh lawan untuk mendapatkan poin pada dirinya. dalam permainan anggar senjata degen, sasarannya yang sah adalah seluruh tubuh dan yang melekat padanya. Hal ini berarti bahwa seorang pemain

anggar senjata degen dituntut bisa

mendapatkan poin setiap kali ia melakukan serangan. Setidaknya setiap kali melakukan serangan pemain sama-sama mendapatkan poin akibat dari tusukan rangkap (coup double). Hal inilah yang harus dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh atlet dan pelatih untuk terus mengasah ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen, sehingga hasil diharapkan dalam pertandingan yang akan datang seorang atlet dapat melakukan tusukan tepat pada

sasaran yang diinginkannya. Dengan

demikian serangan yang dilakukan dalam permainan anggar senjata degen tidak sia-sia. Masih banyak atlet dan pelatih masih kurang menerapkan latihan-latihan yang mendukung ketepatan tusukan seperti latihan untuk melatih kekuatan pegangan, latihan unutk melatih keseimbangan, dan latihan untuk melatih daya ledak otot tungkai. Padahal unsur-unsur ini dapat mempengaruhi ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Masih

(3)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 12

minimnya pengetahuan tentang pentingnya melatih atau mengaplikasikan latihan tersebut membuat atlet sukar unutk mendapatkan ketepatan tusukan yang maksimal, baik dalam latihan maupun saat bertanding. Sehingga hal ini perlu dikaji lebih jauh untuk dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada atlet dan pelatih tentang latihan-latihan yang perlu dilakukan untuk mencapai ketepatan tusukan yang maksimal dalam permainan anggar senjata degen.

Permainan anggar merupakan

serangkaian gerakan dasar yang dilakukan melibatkan aktivitas fisik, seperti gerakan dasar menyerang, menangkis, menghindar, ataupun mengelak semuanya memiliki unsur kekuatan pegangan, keseimbangan,

dan daya ledak tungkai sehingga

diharapkan para atlet anggar memiliki unsur-unsur tersebut. Unsur kekuatan pegangan merupakan unsur yang penting dalam kemampuan memegang senjata juga untuk melakukan gerakan-gerakan cepat dalam waktu yang singkat dengan kekuatan yang maksimal, sehingga dapat menunjang teknik dan kecepatan guna melakukan serangan, gerakan menangkis dan secara tiba-tiba kembali melakukan serangan.

Kekuatan pegangan juga berguna untuk mempermudah mempelajari teknik-teknik dasar permainan anggar, mencegah terjadinya cedera dan memantapkan sikap percaya diri. Kekuatan pada pegangan digunakan pada saat memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan untuk mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit, lawan juga akan lebih mudah untuk memukul senjata kita sehingga membuat sasaran kita jadi terbuka dan akhirnya

lawan dengan gampang melakukan

tusukan. Kekuatan pegangan dalam

permainan anggar senjata degen juga berguna untuk memelihara tekanan yang kuat pada tangan saat melakukan tusukan, tangkisan atau memukul senjata.

Evektifitas serangan dalam

permainan anggar bagaimana kita dapat menusuk secara tepat pada bidang sasaran

yang sah untuk mendapatkan nilai atau poin. Untuk melakukan hal tersebut maka seorang pemain anggar harus ditunjang

oleh beberapa hal seperti kekuatan

pegangan, percaya diri yang tinggi, keseimbangan yang baik, daya ledak tungkai yang baik, dan memiliki kepekaan terhadap tempo (timing). Keseimbangan

merupakan kemampuan seseorang

mempertahankan sistem tubuh, baik dalam

posisi gerak dinamis yang mana

keseimbangan juga merupakan hal yang sangat penting didalam melakukan suatu gerakan, karena dengan keseimbangan

yang baik, maka seseorang mampu

mengkoordinasikan gerakan-gerakan, dan dalam beberapa hal ketangkasan unsur kelincahan, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988) dalam Henriyadi (2008:18)

bahwa ”Keseimbangan berhubungan

dengan koordinasi diri, dan dalam beberapa keterampilan, juga agilitas”. Dengan demikian untuk menjaga keseimbangan dalam melakukan kegiatan jasmani, maka gerakan-gerakan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan baik sebagai usaha untuk mengontrol semua gerakan.

Keseimbangan merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan serangan. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada Pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet harus dapat bergerak dengan cepat, menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakan-gerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan. Faktor

pendukung ketepatan serangan pada

permainan anggar senjata degen yang lain adalah daya ledak tungkai. Daya ledak tungkai biasa juga di sebut dengan istilah power yang sangat di butuhkan dalam

(4)

berbagai cabang olahraga apalagi kalau olahraga itu menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan itu harus dilakukan dalam waktu singkat dengan beban yang berat. Untuk melaksanakan aktifitas seperti itu di perlukan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan otot yang di kerahkan secara bersama-sama dalam mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Sajoto (1988:58) bahwa: Power

adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini di katakan bahwa daya ledak otot atau power

= kekuatan atau force x kecepatan atau

velocity.

Daya ledak sangat penting dalam

setiap aktifitas pada cabang-cabang

olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara cepat dan kuat dalam waktu yang terbatas. Begitu pula dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai.

Meskipun pelatih dan atlet telah mengetahui unsur- unsur tersebut penting

untuk dikembangkan, namun dalam

kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar, sehingga hampir pada setiap pertandingan masih nampak adanya atlet yang tidak dapat mempertahankan keterampilan dan kemampuan serangan yang dimiliki mulai dari awal sampai akhir pertandingan, salah satu penyebab utama yaitu karena tidak ditunjung oleh kondisi

fisik yang prima, seperti kekuatan

pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Selama ini FIK UNM merupakan sumber atlet anggar Sulawesi Selatan. Terbukti bahwa sebagian besar atlet anggar

Sulawesi Selatan adalah alumni dan masih berstatus mahasiswa pada FIK UNM. Mata kuliah anggar sekarang ini adalah mata kuliah pilihan yang disajikan pada FIK UNM. Mahasiswa yang memprogramkan anggar juga semakin meningkat, sehingga setelah mendapatkan perkuliahan anggar, banyak berminat lebih memperdalamnya lagi. Tetapi di sisi lain klub anggar yang ada dikampus tidak berkembang sesuai apa yang diharapkan, sehingga mahasiswa yang

telah memprogramkan mata kuliah

permainan anggar dan ingin lebih

mendalaminya, mereka diarahkan untuk bergabung pada klub IPASS yang sampai sekarang masih eksis dan satu-satunya klub yang membina permainan anggar di Sulawesi Selatan. Namun demikian, hal ini tidak menyurutkan minat mahasiswa untuk bisa tetap menekuni dan mengetahui lebih jauh tentang permainan anggar.

METODE

Jenis penelitian. penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan pada permainan anggar senjata degen. Untuk mendukung maksud tersebut di atas, maka digunakan jenis penelitian deskriptif. Variabel merupakan obyek peneliti atau sesuatu yang hendak diselidiki

sebagai titik pusat perhatian suatu

penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti atau diselidiki adalah:

Variabel bebas: Kekuatan pegangan,

keseimbangan dan dayaledak tungkai. Variabel terikat Ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen.

Untuk dapat dijadikan sebagai acuan yang akan mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu menentukan desain

penelitian. Model desain penelitian

disesuaikan dengan jenis penelitian,

variabel yang terlibat dan teknik analisis data yang digunakan. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan jenis analisis statistik berbentuk analisis korelasi ganda serta analisis regresi.

Instrumen tes yang digunakan

untuk mengukur kekuatan pegangan,

kecepatan reaksi. kelentukan dan serangan langsung adalah instrumen yang digunakan

(5)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 14

untuk mendapatkan data kekuatan

pegangan adalah dengan menggunakan

Hand Grip Dynamometer (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data keseimbangan yaitu dengan menggunakan tes keseimbangan dinamis (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data

daya ledak tungkai yaitu dengan

menggunakan tes lompat jauh tanpa awalan atau standing broad jump (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan ketepatan tusukan yaitu dengan menggunakan Kuhajda Fencing Tes.

Penelitian ini populasinya adalah mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM sebanyak 185 orang. Menurut Sugiyono (2006:55) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah anggar. Kriteria pengambilan sampel adalah telah mempelajari teknik dasar anggar. Berdasarkan jumlah populasi tersebut, kemudian diambil sebagai sampel sebanyak 60 orang putra.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kekuatan pegangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas (0,000) <  0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan

demikian ada hubungan yang signifikan

antara kekuatan pegangan dengan

ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik kekuatan pegangan

maka semakin baik pula ketepatan

tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien

determinasi) 0,564. Hal ini berarti 56,4% ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan. Sedangkan sisanya (100% - 56,4% = 43,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 75,142 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka

model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat

diberlakukan untuk populasi dimana

sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai thitung diperoleh 8,668 terlihat pada

lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah  0,05. Maka H0 ditolak dan H1diterima atau

koefisien regresi signifikan, atau kekuatan

pegangan benar berpengaruh secara

signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara kekuatan pegangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 56,4%. Hipotesis statistik yang akan diuji:Ho : ρx2y = 0, H1 : ρx2y ≠ 0, Jika rho

(Pvalue.> α 0, 05), maka, terima H0 dan tolak

H1. Jika rho (Pvalue.< α 0, 05), maka tolak

H0 dan terima H1.

Berdasarkan hasil pengujian analisis

regresi data Keseimbangan terhadap

ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilita (0,000) <  0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan

demikian ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik keseimbangan maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk

mengetahui berapa besar kontribusi

diperoleh berdasarkan nilai R square.

Untuk nilai R Square (koefisien

determinasi) 0,407. Hal ini berarti 40,7% ketepatan tusukan dalam permainan anggar

senjata degen dijelaskan oleh

(6)

keseimbangan. Sedangkan sisanya (100% - 40,7% = 59,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 39,830 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka

model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat

diberlakukan untuk populasi dimana

sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai thitung diperoleh 6,311 terlihat pada

lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah  0,05. Maka H0 ditolak dan H1diterima atau

koefisien regresi signifikan, atau

keseimbangan benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara keseimbangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 40,7%. Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : ρx3y = 0, H1 : ρx3y ≠ 0, Jika rho (Pvalue.> α

0, 05), maka terima H0 dan tolak H1..Jika

rho (Pvalue.< α 0, 05), maka tolak H0 dan

terima H1.

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas (0,000) <  0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan

demikian ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square.

Untuk nilai R Square (koefisien

determinasi) 0,508. Hal ini berarti 50,8% ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen dijelaskan oleh daya ledak tungkai. Sedangkan sisanya (100% - 50,8% = 49,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung

adalah 59,947 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk

populasi dimana sampel diambil).

Sedangkan untuk uji t untuk menguji

signifikansi konstanta dan variabel

dependen (ketepatan tusukan dalam

permaianan anggar senjata degen). Nilai thitung diperoleh 7,743 terlihat pada lampiran

kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah  0,05. Maka H0

ditolak dan H1 diterima atau koefisien

regresi signifikan, atau daya ledak tungkai

benar berpengaruh secara signifikan

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 49,2%.

Ada kontribusi kekuatan pegangan

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 15.00 telah diperoleh hasil pada Tabel 7 berikut: Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : Rx1,2,3y = 0, H1 : Rx1,2,3y ≠ 0, Jika rho

(Pvalue.> α 0, 05), maka terima H0 dan tolak

H1..Jika rho (Pvalue.< α 0, 05), maka tolak

H0 dan terima H1.

Berdasarkan hasil pengujian analisis

regresi data kekuatan pegangan,

keseimbangan dan daya ledak tungkai

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM pada Tabel 7, diperoleh nilai

korelasi (r) 0,773 dengan tingkat

probabilitas (0,000) <  0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian

ada hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti

semakin baik kekuatan pegangan,

keseimbangan dan daya ledak tungkai

maka semakin baik pula ketepatan

tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar

(7)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 16

kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,589 . Hal ini berarti 58,9% ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Sedangkan sisanya (100% - 58,9% = 41,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung adalah 0,589 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk

populasi dimana sampel diambil).

Sedangkan untuk uji t untuk menguji

signifikansi konstanta dan variabel

dependen (ketepatan tusukan dalam

permaianan anggar senjata degen). Nilai thitung diperoleh 1,384 terlihat pada lampiran

kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah  0,05. Maka H0

ditolak dan H1 diterima atau koefisien

regresi signifikan, atau kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada

kontribusi antara kekuatan pegangan

keseimbangan dan daya ledak tungkai

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 58,9%.

Pembahasan

Hasil-hasil analisis kontribusi antara ketiga variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis

perlu dikaji lebih lanjut dengan

memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang

diperoleh. Adapun penjelasan untuk

memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan pegangan terhadap ketepatan

tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai

korelasi (r) 0,751 dengan tingkat

probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan merupakan komponen yang sangat penting guna

meningkatkan kondisi fisik secara

keseluruhan, kekuatan otot merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik, melindungi atlet dari kemungkinan cedera. Hal ini di perjelas oleh pendapat Halim (2004:18) kekuatan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk menerima beban sewaktu bekerja.” Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Dengan kekuatan, suatu benda

dapat bergerak atau berubah arah

tergantung pada fisik benda, besarnya kekuatan, titik tumpuan dan arah kekuatan.

Namun dalam permainan anggar secara khusus, kekuatan lebih di arahkan pada kemampuan fisik pegangan. Kekuatan pegangan pada permainan anggar sangat penting, karena hanya dengan pegangan yang kuat pemain dapat melakukan

tangkisan yang baik, pemain dapat

melakukan gerakan-gerakan tangan serta melakukan serangan dengan tepat. Hal ini diperkuat oleh Ihsan (2006:82) mengatakan bahwa: “Kekuatan pegangan pada senjata merupakan salah satu faktor yang penting, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata secara efektif.”

Dalam permainan anggar, kekuatan pegangan merupakan salah satu unsur kemampuan gerak sebagai kemampuan biomotorik yang dominan. Permainan anggar merupakan sebuah permainan yang menggunakan alat berupa senjata, senjata tersebut dimainkan oleh pemain dengan menggunakan tangan. Untuk itu selama latihan atau bertanding tentu tangan yang memegang senjata harus ditunjang dengan kemampuan fisik kekuatan. Oleh karena itu

pegangan pemain dalam memainkan

senjata harus kuat selama melakukan teknik-teknik gerakan dalam permainan

(8)

anggar. Dan dengan dasar tersebut

kekuatan pegangan digunakan untuk

melakukan pergerakan seperti memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar. Kekuatan pegangan juga digunakan untuk mempertahankan posisi ujung senjata agar tetap berada pada daerah sasaran, dan menjaga agar senjata tidak mudah lepas dari pegangan ketika lawan memukul senjata kita, selain itu seorang pemain anggar harus selalu siap siaga dalam menghadapi situasi secara tiba-tiba atau tidak boleh lalai dalam memegang senjata. Oleh karena itu kekuatan pegangan

memiliki kontribusi sebesar 56,4%

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM.

Ada kontribusi keseimbangan

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai ketepatan tusukan dalam

permainan anggar yang maksimal.

Keseimbangan merupakan kemampuan

seseorang mengendalikan organ-organ

syaraf otot untuk menahan beban atau tahanan yang dilakukan dalam beraktifitas baik secara statis maupun secara dinamis. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Sajoto (1988:58) tentang kemampuan mengatasi titik berat badan yang lebih

dikenal dengan istilah keseimbangan

bahwa:

Keseimbangan atau balance adalah

kemampuan seseorang mengendalikan

organ syaraf otot selama melakukan

gerakan-gerakan yang cepat dengan

perubahan letak titik berat badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih dalam keadaan gerak

dinamis.Pendapat yang lain yang

mendukung hasil penelitian ini adalah Harsono (1988) dalam Rustanto (2008:25) mengemukakan bahwa keseimbangan atau

balance adalah “Kemampuan untuk

mempertahankan sistem neuromuscular

kita dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efesien selagi kita bergerak”.

Keseimbangan sangat dibutuhkan pada permainan anggar, terutama pada saat mengarahkan tusukan pada saat menyerang dalam permainan anggar, disini dibutuhkan

keseimbangan yang tinggi untuk

meletakkan titik berat yang sekecil

mungkin agar tusukan pada saat serangan dilakukan dapat terkontrol dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan, serta dapat dengan mudah dalam menentukan maupun melakukan gerakan selanjutnya, seperti melakukan tangkisan, melompat kebelakang atau melanjutkan serangan itu dengan gerakan langkah dalam serang ataupun dengan gerakan flash. Keseimbangan badan yang baik dapat memberikan dukungan dalam hal ini mempertahankan sasaran ujung senjata terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Sebagai contoh pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet

harus dapat bergerak dengan cepat

menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakan-gerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan.

Dari uraian tersebut di atas,

menunjukkan bahwa apabila keseimbangan terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Selanjutnya semakin baik keseimbangan

seseorang maka semakin baik pula

ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian keseimbangan sangatlah dibutuhkan dalam ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa

(9)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 18

keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 40,7% terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM.

Ada kontribusi daya ledak tungkai

terhadap ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Dari hasil R square (koefisien determinasi) dapat dikatakan bahwa peranan daya ledak tungkai cukup besar terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini sesuai dengan uraian pada sebelumnya bahwa pemain anggar yang mempunyai daya ledak tungkai yang prima akan mudah

melakukan gerakan menyerang dan

mengarahkan senjata dengan baik, karena daya ledak tungkai merupakan perpaduan antara kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerkkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dan kemampuan

otot untuk mengarahkan kekuatan

maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sajoto (1988:58) bahwa:

Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya”.

Dari pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam power yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerakkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, batasan

power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Daya ledak tungkai atau tenaga eksplosif ini sangat diperlukan pada saat melakukan serangan, karena setelah tangan diluruskan dan ujung senjata diarahkan kesasaran maka gerakan selanjutnya mengangkat kaki kedepan dibarengi dengan muluruskan tungkai kaki

belakang yang disertai tolakan sekuat dan secepat mungkin sehingga lutut kaki depan berada diatas sejajar dengan ujung jari-jari kaki. Dengan demikian, untuk membawa ujung senjata kepusat sasaran diperlukan daya ledak tungkai. Untuk menampilkan gerak eksplosif diperlukan unsur kekuatan

otot maupun kecepatan otot yang

dikombinasikan dalam suatu gerakan

terpadu. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ateng (1992:140) bahwa tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang singkat”.

Dalam permainan anggar, Daya ledak sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara meledak dalam waktu yang terbatas. dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai. Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa

apabila daya ledak tungkai terus

ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan ketepatan tusukan dalam

permainan anggar senjata degen.

Selanjutnya semakin baik daya ledak tungkai seseorang maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian daya ledak tungkai memiliki kontribusi sebesar 50,8% terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM.

Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 <  0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598.

(10)

Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut

Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar yang menuntut agar serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan waktu yang singkat sehingga membutuhkan unsur kondisi fisik

atau kemampuan fisik yang baik.

Kemampuan fisik pemain atau atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan harus direncanakan secara baik serta sistematis ditujukan untuk meningkatkan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan memungkinkan pemain untuk

mencapai prestasi yang lebih baik.

Sehingga jika peningkatan kondisi fisik tercapai dengan baik, maka: Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. Akan ada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Kalau faktor tersebut tidak atau kurang tercapai setelah suatu masa latihan tertentu, berarti perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi. Semakin jelas kemampuan fisik yang tinggi memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan mutu permainan. Kondisi fisik atau kemampuan fisik yang dimaksud adalah kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM.

Dalam permainan anggar serangan merupakan proses gerakan yang dilakukan oleh pemain untuk memperoleh nilai. Nilai diperoleh apabila pemain dapat mengenai bidang sasaran atau perkenaan yang sah pada senata degen. Serangan adalah suatu pergerakan yang dilakukan oleh pemain

dimulai dengan meluruskan lengan yang memegang senjata dengan ujung senjatanya diarahkan ke bidang sasaran. Serangan dapat merupakan tindakan atau gerakan lanjutan dari posisi bertahan, perubahan dari sikap bertahan ke sikap menyerang dapat dimulai dengan melakukan langkah maju yang bertujuan untuk mendekati lawan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sajoto (1998:59) Ketepatan merupakan kemampuan untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Berdasarkan pendapat diatas ada dua hal yang perlu untuk pahami bahwa ketepatan bukan hanya dalam bergerak (bertindak) yang sesuai, tetapi lebih diarahkan pada sasaran yang dapat tercapai dengan tepat.

Rangkaian gerak serangan untuk melakukan tusukan harus dimulai dengan melakukan lengan yang memegang senjata dengan ancaman ujung senjata tertuju pada bidang sasaran lawan. Dalam suatu serangan tangan yang memegang senjata diluruskan dengan cepat dan lancar, senjata dipegang dengan lembut namun kuat dan langsung diluruskan pada arah sasaran yang dikehendaki kemudian kembali ke posisi semula. Pada saat dua pemain anggar berada pada jarak yang cukup berjauhan

sehingga tidak satupun yang dapat

menjangkau bidang sasaran, hanya dengan

meluruskan lengan dengan senjata,

disamping perlu mengambil langkah yang panjang.

Dari analisa gerak tersebut dapat diungkapkan senjata dapat diluruskan atau bertahan dengan baik di tangan, bilamana tangan yang memegang senjata ditopang dengan adanya kemampuan fisik kekuatan pegangan. Sebab senjata akan bergerak dengan lurus dalam melakukan serangan.

Untuk mempertahankan senjata agar

maksimal didalam melakukan tusukan harus ditunjang dengan kekuatan pegangan. Oleh karena itu kekuatan pegangan sangat berfungsi untuk mempertahankan senjata, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit. Disamping itu gerakan tusukan dapat diperoleh dengan mencapai nilai atau poin harus memiliki suatu gerakan yang cepat dan tepat pada

(11)

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 20

sasaran. Cepat dan tepat dapat diperoleh bila pemain memiliki keseimbangan dalam melakukan serangan dengan baik. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada. Disisi lain bahwa tungkai yang

menopang sebuah pergerakan harus

ditunjang dengan adanya daya ledak

tungkai. Sebab tungkai akan selalu

bergerak untuk memperoleh nilai dalam menyerang.

Tusukan dengan melakukan

serangan sebagai suatu gerakan tunggal yang terpenting dan harus dikuasai oleh pemain anggar. Dengan demikian ketepatan tusukan dapat dilakukan dengan baik bila ditunjang dengan adanya kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Permainan anggar suatu kesatuan pelaksanaan pergerakan lengan dan kaki. Oleh karena itu dalam melatih anggar, pelatih harus meningkatkan latihan antara tangan dan kaki. Namun perlu diketahui bahwa ketiga variabel yang diteliti adalah sebagian dari penunjang dalam pencapaian ketepatan tusukan dalam permainan anggar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas, yang paling banyak memberikan kontribusi

terhadap ketepatan tusukan adalah

kekuatan pegangan yaitu sebesar 56,4%. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama dari ketiga variabel tersebut di atas. Selebihnya ketepatan tusukan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari hasil koefisien determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa peranan secara bersama-sama kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai sangat besar terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen dan ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak bisa berdiri sendiri untuk meningkatkan ketepatan tusukan. Apabila salah satu dari variabel itu tidak

ada maka akan sulit menampilkan

ketepatan tusukan yang baik dan maksimal. Dengan demikian, jika kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senata degen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen sebaiknya memiliki kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan: Kekuatan pegangan

cukup memberikan kontribusi yang

berguna terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Keseimbangan memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Daya Ledak Tungkai cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Kekuatan pegangan, Keseimbangan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama

cukup memberikan kontribusi yang

berguna terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM.

Saran

Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Kepada atlit anggar, agar selalu memperhatikan dan melatih diri dan membekali diri mengenai

pengetahuan tentang pentingnya

mengembangkan kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai untuk meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Kepada pembina maupun pelatih anggar, direkomendasikan bahwa

kiranya dalam upaya meningkatkan

(12)

ketepatan tusukan dalam permainan snggar

senjata degen, hendaknya perlu

memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen.

DAFTAR RUJUKAN

AFA. 1994. Know the Game Fencing. London: A & C Black Publishers Ltd.

Amahoru, Nurul Musfira. 2002.

Kontribusi koordinasi, Reaksi Tangan dan daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan serangan

Dalam Permainan anggar.

Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Bower, Muriel and Mori. Torao. 1996.

Fencing. USA:WMc.Brown Company Publishers.

Crosnier, Roger. 1968. Fencing With The Foil. London:Printed in Great Britain.

Deladrier, Clovis. 1954. Modern Fencing A Comprehensive Manual For the

Foil, the Epee, the Sabre.

Annapolis: The United States Naval Institute.

Elaine, Charis. 2001. Fencing, Steps to

Success. Amerika:Kinetis

Publisher. Inc.

Garret, Maxwell R. 1961. Fencing Athletic Institute. New York, Series Sterling Publishing Co. Inc.

Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes dan

Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: Sum Press.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek

Psikologis dalam Coaching. Jakarta:P2LPTK.

Hendryadi. 2008. Kontribusi Kekuatan

Pegangan Kecepatan Reaksi

Tangan dan Kelentukan Terhadap

Kemampuan Serangan Dalam

Permainan Anggar Senjata Floret Mahasiswa FIK UNM.Makassar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Ihsan, Andi. 2006. Permainan Anggar. Makassar: Badan Penerbit UNM. Jensen, C.R, Gorden W, and Begester,BL.

1983. Aplied Kinesiology and Boimekanic. New York: McGrow Hill Book Company.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Pilihan Soft Ball. Jakarta: FPOK Dirjen DIKTI, Departemen P & K.

Norc Ross Rom. 1978. Fencing the Foil. London: Pentos Group.

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. . Jakarta: Dirjen Olahraga

Nur, Jacob dan Tato, Kahar. 1995.

Pedoman Permainan dan

Peraturan Permainan Anggar.

Makassar: Diktat FIK UNM

Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi.

2008. Makassar: Program

Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Rahantoknam, BE. 1988. Belajar Motorik; Aplikasi Didalam Pendidikan

Jasmani dan Olah Raga.

Jakarta:Dirjen Dikti. PALPTK. . Rustanto. 2008. Analisis kecepatan Reaksi

Tangan, Kekuatan Tungkai dan Keseimbangan dengan Kecepatan Serangan dalam Olahraga Anggar Jenis Sensata Floret.Makassar: FIK UNM

Sajoto, 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK.

Santoso Singgih. 2006. Menguasai

statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta:Elex Media Komputindo

Suhantoro. 1999. Pedoman Pembinaan

Kesegaran Jasmani untuk Tenaga Kerja. Jakarta:Menpora.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai nilai p = 0,003 (p&lt;0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

Model pembelajaran daring yang menjadi pilihan pertama, yaitu sebanyak 100% guru-guru menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan WhatsApps , dimana guru membuat

Sari, Dian Anita. Pelaksanaan Klub Percakapan Bahasa Inggris pada Siswa Kelas XI MA NU BANAT KUDUS pada Tahun Ajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris,

Kalus yang mampu beregenerasi berasal dari media kombinasi 2,4-D 1 mg/l dan BA 2 mg/l dengan persentasi 16,67% dengan jumlah kecambah sebanyak 6 buah per 0,2 gram kalus..

Pada tanggal 2 Januari 2019 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang amarnya menerima banding dari Penasihat Hukum Syafruddin

Pada saat kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan 2 berlangsung, peneliti bertugas mengajar dan menunjuk rekan untuk mengamati jalannya pembelajaran yang sedang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat dalam minyak daging buah pala yang mempunyai potensi sebagai antijamur serta potensi minyak

(4) Dalam hal setelah dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), orang perseorangan dan Korporasi Non-Bank tetap melanggar