• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (SIZE), PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2014-2016) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (SIZE), PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2014-2016) SKRIPSI"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (

SIZE

),

PROFITABILITAS DAN

LEVERAGE

TERHADAP

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR)

(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA TAHUN 2014-2016)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

DEWI OKTAVIA NI’AMI

213 13 094

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dewi Oktavia Ni’ami

NIM : 213-13-094

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : Perbankan Syariah (S1)

Judul : Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-2016)

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 05 Maret 2018

Penulis

(4)

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dewi Oktavia Ni’ami

NIM : 213-13-094

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : Perbankan Syariah (S1)

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2016)” benar-benar bebas dari unsur plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak bernar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 05 Maret 2018 Penulis

(5)

v

MOTTO

Barang siapa yang bersungguh-

sungguh maka akan berhasil”

(Man Jadda Wajada)

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

orang l

ain”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Kedua Orang Tuaku (Bapak Sururun dan Ibu Anik Purwanti)

terimakasih atas dukungan yang tak terhingga serta do’a untuk

kesuksesan penulis kelak,

Mbak Dini Kafanila, Mas Arif dan Raras yang selalu direpotkan,

Untuk sahabat-sahabat seperjuangan S1 Perbankan Syariah angkatan

2013 yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Sejawat-sejawat MAPALA MITAPASA IAIN SALATIGA yang telah

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. WR. WB

Dengan Menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan judul “Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan

Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2016) ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan beribu-ribu terimakasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi. M. Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

(8)

viii

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan mengajarkan banyak ilmu dan pengalaman sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Staf dan Karyawan IAIN Salatiga

6. Kepada Bapak, Ibu, Mbak, Mas yang telah memberikan dukungan dan

do’a restunya.

7. Mas Ahmad Hanafi Zakariya yang selalu memotivasi dan menerima keluh kesah dari penulis ketika dalam pembuatan skripsi.

8. Sahabat-sahabat di rumah Muna Rif’atil Akhlaq, Maiminna Udkhiani,

Ni’ma Yunita, Khafidza Yunita, Hanik Asih Izzati, yang selalu menyemangati.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus Ferliansyah, Ratih Lidiya, Rati Nawastuti, Mia Yunita, Ika Septiana yang selalu mendukung dan memberikan motivasi satu dengan yang lainnya.

10. Keempat sahabat penulis Yuliana Putri Mega Sari, Mutiara Relung Sukma, Alif Ibadurrahman dan R Adi Saputro yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi.

(9)

ix

Dengan segala rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca semua. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Salatiga, Maret 2018 Penulis

(10)

x ABSTRAK

Ni’ami, Oktavia, Dewi. 2018. Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-2016.

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan., MM.

Penelitian ini bertujuan Menganalisa pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menganalisa pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menganalisa

Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-2016. Sumber data diperoleh dari website masing-masing bank umum syariah di Indonesia. Teknik Pengumpulan sampel yaitu purposive sampling dengan kriteria tertentu, yaitu bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2016, sehingga terdapat 11 bank umum syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 20.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif signifikan terhadap CSR, Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR dan Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap CSR.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Telaah Pustaka ... 13

B. Kerangka Teori ... 18

(12)

xii

2. Bank Syariah ... 20

a. Fungsi Bank Syariah ... 20

b. Tujuan Bank Syariah ... 22

c. Prinsip Bank Syariah ... 22

3. Ukuran Perusahaan (Size) ... 23

4. Profitabilitas ... 24

5. Leverage ... 25

6. Corporate Social Responsibility (CSR) ... 26

C. Kerangka Penelitian ... 28

D. Hipotesis ... 29

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ... 29

2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ... 30

3. Pengaruh Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ... 36

(13)

xiii

1. Variabel Dependen (Y) ... 37

2. Variabel Independen (X)... 39

1. Ukuran Perusahaan (Size)... 39

2. Profitabilitas ... 40

3. Leverage ... 40

E. Teknik Analisis Data... 41

1. Stasioner ... 41

2. Statistik Deskriptif ... 42

a. Uji Statistik t ... 42

b.Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)... 43

c. Koefisien determinasi (R2) ... 44

3. Uji Asumsi Klasik ... 44

a. Uji Normalitas ... 44

b. Uji Multikolonieritas ... 44

c. Uji Heteroskedastisitas ... 45

d. Uji Autokorelasi ... 46

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskriptif Objek Penelitian ... 47

B. Uji Stasioneritas ... 47

C. Analisa Statistik Deskriptif ... 49

1. Persamaan Linier Berganda ... 50

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ... 52

(14)

xiv

4. Koefisien Determinasi ... 53

D. Uji Asumsi Klasik ... 54

1. Uji Multikolonieritas ... 54

2. Uji Autokorelasi ... 55

3. Uji Normalitas ... 56

3. Uji Heteroskedastisitas ... 57

E. Uji Hipotesis ... 58

F. Pembahasan ... 60

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR ) ... 60

2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ... 61

3. Pengaruh Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B.Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 70

1. Data Laporan Perbankan ... 71

2. Hasil Uji Stasioner Unit Root Augment Dickey-Fuller (ADF) ... 72

1) Output E-Views 7 Variabel Ukuran Perusahaan (Size) ... 72

(15)

xv

3) Output E-Views 7 Variabel Leverage ... 72

4) Output E-Views7 Variabel CSR ... 73

3. UJI AUTOKORELASI ... 73

4. UJI MULTIKOLONIERITAS ... 73

5. UJI NORMALITAS ... 74

6. UJI HETEROSKEDASTISITAS UJI GEJSLER ... 74

7. KOEFISIEN DETERMINASI ... 74

8. UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (Uji f) ... 75

9. UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (Uji Statistik t) ... 75

10. DAFTAR RIWAYAT HIDUP 76

11. PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI 77

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Research Gap 6

2. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 16

3. Tabel 2.2 Hipotesis 33

4. Tabel 3.1 Kriteria Sampel 35

5. Tabel 3.2 Jumlah Sampel 36

6. Tabel 4.1 Hasil Uji Unit Root Pada Level 48

7. Tabel 4.2 Uji Unit Root 48

8. Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif 49

9. Tabel 4.4 Regresi Berganda 51

10. Tabel 4.5 Uji T 52

11. Tabel 4.6 Uji F 53

12. Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi 53

13. Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas 54

14. Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi 55

15. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas 56

16. Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas 57

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan sering dianggap inti dari etika bsinis yang merupakan mekanisme bagi suatu perusahaan yang secara sukarela memberikan perhatian lebih terhadap lingkungan dan sosial dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Di dalam melaksanankan tanggung jawab sosial, perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (kepada pemegang saham atau shareholder ) tetapi juga memiliki kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, dan suplier, Masruroh (2017).

(19)

2

barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.

Menurut Sahroni (2016), perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga cukup menggembirakan dengan melihat banyaknya kantor bank syariah, maupun penghimpunan dan pembiayaan dibandingkan dengan sejak berdirinya Bank Syariah pertama di Indonesia. Adapun berdasarkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) sampai bulan Desember 2016, Bank Umum Syariah di Indonesia berjumlah 13, Unit Usaha Syariah (UUS) berjumlah 34. Sedangkan total aset BUS dan UUS per Desember 2016 telah mencapai Rp 356.50 triliun .

Dalam hal ini yang menjadi tantangan bagi bank syariah saat ini adalah mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Kepercayaan dari

(20)

3

Melalui CSR inilah perusahaan dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan dan pemegang sahamnya, posisi

merk perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Alasan tersebut mendorong perusahaan untuk berlomba-lomba meluncurkan berbagai program-program CSR yang beraneka ragam.

Selama ini aktivitas yang berhubungan dengan program CSR tidak memiliki standar atau praktik-praktik tertentu yang dianggap paling baik hingga pada bulan November 2010. Badan Standarisasi Internasional mengesahkn ISO 26000 yang merupakan panduan tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Isi dari ISO 26000:2010 pada dasarnya berupa definisi, prinsip, subjek, inti, dan petunjuk mengenai CSR serta bagaimana CSR tersebut ditegakkan di dalam suatu organisasi namun pengungkapan CSR dalam laporan keuangan perusahaan telah diatur di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Pada pasal 66 ayat (2) bagian C disebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Untung, 2014:18).

(21)

4

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi 2009) paragraf sembilan secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah lingkungan dan sosial.

Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka penting bagi bank syariah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan transaksi di Bank Syariah. Bank syariah juga harus berperan aktif dalam membangun dinamika di masyarakat dengan mengalokasikan dananya melalui Corporate Social Responsibility guna memberikan kesan positif pada benak masyarakat. Perusahaan akan berhasil apabila tidak hanya memperhatikan profitnya saja namun memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan peduli terhadap lingkungannya (Masruroh dan Mulazid, 2017).

Menurut Ghazali dan Chariri (2007:404), ada beberapa motivasi bagi manajer untuk mengungkapkan inforrmasi secara sosial dan lingkungan, yaitu: keinginan untuk memenuhi persyaratan yang ada dalam peraturan, pertimbangan rasionalitas ekonomi dan untuk memenuhi harapan dari masyarakat.

(22)

5

diwajibkan untuk tujuan melindungi (protective), informatif (informative),

atau melayani kebutuhan khusus (differential)..

Dalam CSR terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan laporan CSR, diantara lainnya yaitu, Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage. Sampai saat ini baru beberapa penelitian yang dilakukan mengenai pengungkapan CSR. Tetapi dari berbagai penelitian tersebut banyak ditemui hasil penelitian yang berbeda hasil satu sama yang lainnya.

Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga investor akan semakin aman dalam berinvestasi ke perusahaan tersebut.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui profitabilitas, ktia dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.

(23)

6

Penelitian yang dilakukan Fahrizqi (2010), Purwanto (2011), Wijaya (2012) dan Worontika (2015) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar atau luas mengungkapkan CSRnya. Sementara penelitian Widayuni (2014) dan Rifqiyah (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Ramdhaningsih (2013) menyebutkan bahwa hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan CSR berpengaruh signifikan dan didukung oleh peneliti lain Fahrizqi (2010), Widayuni (2014) dan Rindawati (2015). Namun hasil yang berlawanan ditemukan oleh Wijaya dan Nur (2012), Adawiyah (2013), Putri dan Rahayu (2014) dan Rifqiyah (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

(24)

7

Tabel 1.1. Research Gap

NO Peneliti dan Tahun

Variabel

Kesimpulan

X Y

Ukuran Perusahaan (size) dan CSR 1. Fahrizqi,2010

Ukuran Perusahaan CSR

+/ Signifikan

Profitabilitas

Leverage

2. Purwanto,2011

Ukuran Perusahaan CSR

+/ Signifikan

Ukuran Perusahaan CSR

+/ Signifikan

ROA

Leverage

5. Masruroh & Mulazid,2017

Size Perusahaan CSR

+/ Signifikan

Ukuran Perusahaan CSR

(25)

8

Tipe Industri CSR

-/ Signifikan

Ukuran Perusahaan CSR

+/ Signifikan

Size Perusahaan CSR

-/ Signifikan

(26)

9

NPF

ROA

FDR

Sumber: Jurnal dan Skripsi

Fahrizqi,2010, Purwanto,2011, Wijaya, 2012, Worontika, 2015, Masruroh & Mulazid,2017 menyatakan bahwa ukuran perusahaan (Size) berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sementara Widayuni & Puji,2014 dan Rifqiyah,2016 menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap CSR.

Fahrizqi,2010, Widayuni & Puji,2014, Rindawati,2015 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sementara Wijaya,2012, Nur,2012, Adawiyah,2013, Rahayu & Cahyati,2014 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap CSR.

Ramadhani,2016 menyatakan bahwa Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sementara Wijaya, 2012, Wijaya, 2012, Masruroh & Mulazid,2017 menyatakan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap CSR.

(27)

10 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan tersebut, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility?

2. Bagaimana Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)?

3. Bagaimana Pengaurh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan :

1. Menganalisa pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).

2. Menganalisa pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).

3. Menganalisa Leverage terhadap Corporate Social Responsibility

(CSR).

D. Manfaat Penelitian

(28)

11

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta pertimbangan dalam pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan keuangan yang disajikan.

2. Bagi Akademisi

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam khasanah ilmu pengetahuan tentang perbankan serta menambah pengetahuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya secara luas dan mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial / Corporate Social Responsibility (CSR)

perbankan syariah di Indonesia. 3. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial / Corporate Social Responsibility (CSR) perbankan syariah khususnya di Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

(29)

12

Bab I, Bab ini diuraikan latar belakang masalah yang merupakan landasan pemikiran. Perumusan masalah merupakan pernyataan tentang keadaan dan konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai sesuai latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.

Bab II, Dalam bab ini berisi landasan teori yang merupakan penjabaran dari teori-teori yang mendukung perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis hasil penelitian. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan secara singkat tentang permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.

Bab III, Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, menentukan populasi dan sampel, menguraikan variabel-variabel dalam penelitian yang selanjutnya harus dapaat didefinisikan secara operasional, menentukan teknik pengumpulan data, serta metode analisis data.

Bab IV, Dalam bagian ini, akan diuraikan deskripsi objek penelitian yang merupakan gambaran singkat mengenai objek penelitian. Merupakan penjelasan mengenai gambaran umum dan data deskriptif, serta hasil analisis dan pembahasan.

(30)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian karya ilmiah yang membahas tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR). Di antaranya karya Masruroh dan Mulazid (2017) dalam penelitian yang

berjudul “Analisa Pengaruh Size Perusahaan, CAR, NPF, ROA, FDR, Terhadap Pengungkapan Corporate social Responsibility (CSR)”.

Analisa yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan jumlah sampel 11 bank Umum Syariah. Hasil penelitian menunjukkan

size perusahaan, CAR, NPF, ROA dan FDR, berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan corporate socaial responsibility. Size

bank, ROA berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Bank Umum syariah.

Penelitian karya Rahayu dan Cahyati (2014) dalam penelitian

yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perbankan Syariah”.

(31)

14

pengungkapan CSR. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. UDK berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Karya Ramadhani F (2016) dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran

Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR”. Analisis

yang digunakan adalah linear berganda dengan menggunakan sampel bank umum syariah pada tahun 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Profitabiltias tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.

Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. UDPS berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.

Wulandari F (2015) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, dan Leverage

terhadap Pngungkapan ISR”. Analisa yang digunakan adalah regresi

(32)

15

Roziani dan Sofi (2010) dalam penelitian yang berjudul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Bank Konvensional dan Bank Syariah

di Indonesia”. Analisa yang digunakan adalah regresi linear berganda

dengan sampel bank konvensional dn bank syariah di Indonesi pada tahun 2004 - 2007. Hasil penelitian menunjukkan Size, likuiditas,

Leverage dan NPM berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial bank konvensional. Size, Likuiditas, Leverage, dan NPM mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sosial pada bank syariah.

Widayuni dan Harto (2014) melakukan penelitian yang

berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perbankan Syariah di Indonesia dan

(33)

16

pengungkapan CSR pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia. Tidak terdapat hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap tingkat pengungakapn CSR pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia.

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO Penulis Sampel Variabel Hasil

Size Perusahaan terhadap CSR berpengaruh.

Size Perusahaan terhadap CSR tidak berpengaruh

Profitbilitas terhadap CSR tidak berpengaruh

Leverage terhadap CSR tidak berpengaruh

(34)

17

Leverage terhadap ISR berpengaruh

Profitabilitas terhadap ISR berpengaruh signifikan

Ukuran Perusahaan

terhadap ISR berpengaruh signifikan

Kinerja Lingkungan

terhdap ISR tidak

berpengaruh signifikan

Leverage terhadap ISR

tidak berpengaruh

Anggota DPS terhadap

CSR tidak berpengaruh

Profitabiltas terhadap CSR (+)

(35)

18 Perusahaan

Ukuran Perusahaan

terhadap CSR tidak

berpengaruh

Sumber: Jurnal dan Skripsi B. Kerangka Teori

1. Teori Keagenan (Agency)

Prinsip utama teori ini adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (agensi) yaitu manajer. Jansen dan Meckling (1986) menyatakan hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) melibatkan oranglain (agen) untuk melakukan beberpa layanan atas nama meeka yang melibatkan mendegelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen.

Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Sehingga terjdi konflik kepentingan antara pemilik dan agen kareana kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan terebut.

(36)

19

(contracting costs), dan visibilitas politis. Perusahaan yang melakukan pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan perhatian daari masyarakat. Perusahaan memerlukan biaya dalam rangka untuk memberikan informasi pertanggungjawaban sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas politis yang tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial. Jadi pengungkapan infomasi pertanggungjawaban sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif dengan biaya kontrak dan pengawasan (biaya keagenan) (Belkaoui dan Karpik, 1989 dalam Permatasari, 2014 ).

(37)

20

pihak prinsipal, dalam hal ini adalah pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan.

2. Bank Syariah

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Antonio, 2001 dalam Yudiana, 2014:2). Pengertian bank syariah sebenarnya telah diatur dalam UU pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, memberikan definisi bahwa bank umum syariah dalam melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Yudiana, 2014:2)

a. Fungsi bank syariah

Secara garis besar terdiri atas empat fungsi utama (Antonio, 2001 dalam Yudiana, 2014:3).

1) Fungsi bank syariah sebagai manajemen investasi. Dalam hal ini bank syariah membantu masyarakat untuk menyalurkan dananya dalam berbagai macam alternatif investasi yang halal.

(38)

21

Menurut pasal 4 UU Perbankan syariah No. 21 Tahun 2008 bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah akan menginvestasikan dana yang dihimpun dari masyarakat pada dunia usaha baik itu sebagai dana modal maupun sebagai dana rekening investasi, dengan menggunakan alat-alat investasi sesuai dengan syariat islam. Dalam menjalankan fungsi ini bank syariah hanya bertindak sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dan ingin mengimvestasikan dananya dengan pihak yang memerlukan dana (Yudiana, 2014:4).

3) Fungsi bank syariah sebagai jasa keuangan

Bank syariah juga dapat menawarkan beberapa jasa keuangan dan mendapatkan upah dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan (Yudiana, 2014:4).

4) Fungsi bank syariah sebagai jasa sosial

(39)

22 b. Tujuan bank syariah

Menurut UU tentang Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 pasal 3, perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat (Yudiana, 2014:7)

c. Prinsip Bank Syariah

Menurut Yudiana (2014:6-7) pada dasarnya prinsip bank syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sangat hati-hati.

1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moral yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelola diperkenankan atau diperbolehkan serta menajuhi cara-cara yang meragukan terlebih lagi bersifat yang terlarang.

(40)

23

3) Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan sosialisasi tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah semata, namun juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah.

4) Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan oleh bank, termasuk didalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan serta penuh rasa tanggung jawab.

3. Ukuran Perusahaan (Size)

(41)

24

melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Purnasiwi dalam Masruroh, 2017).

Besar atau kecilnya suatu perusahaan dapat di lihat dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Pada penelitian ini ukuran bank dinyatakan dengan total aset yang dimiliki BUS pda BUS yang terdapat di laporan keuangan tahunan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui bahwa semakin besar total aset yang dimiliki bank tersebut maka akan semakin besar pula tanggungjawab sosial yang harus diungkapkan (Sembiring, 2003).

4. Profitabilitas

(42)

25

kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan menentukan bank itu sehat apabila bank meiliki ROA diatas 1,215% menurut SK DIR BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB masing-masing tanggal 30 April 1997 (Defri,2012).

Rasio ROA dapat dihitung dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva, rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118)

ROA= Laba bersih setelah pajak X 100% Total Aktiva

5. Leverage

(43)

26

Teori keagenan memprrediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.

6. Corporate Social Responsibility (CSR)

Mengabdi kepada sang pencipta dengan cara melakukan pengelolaan terhadap setiap sumber alam yang di amanatkan-Nya kepada manusia dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan makhluk-makhluk lain di bumi ini. Ia tidak boleh memimpin hanya berdasarkan logika dan emosi belaka, apalagi demi mengejar kepentingan usahanya tanpa memperhatikan kepentingan lingkungan dan masyarakat banyak. Dalam hal ini Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu kepedulian dalam membangun lingkungan sekitar yang baik dan sejahtera.

(44)

27

dengan membeli produk barang dan jasa yang telah kita usahakan. Dengan memberikan sebagian keuntungan perusahaan kepada masyarakat, maka akan semakin banyak orang yang mendoakan perusahaan kita (Sucipto, 2010:161)

Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan materi yang baru diatur dalam ketentuan Undang-Undang Persereoan Terbatas. Latar belakang dimaksudkannya ketentuan ini adalah sebagai bentuk pertanggugjawaban sosial perseroan terhadap lingkungan dan keadaan masyarakat disekitar tempat usaha perseroan.

(45)

28 C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1. Kerangka Penelitian

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan matematis sebagai berikut:

Y=β0+β1X1 +β2X2 +β3X3+e

Keterangan:

Y = Corporate Social Responsibility (CSR)

β0 = Konstanta

β1-3 = Koefisien regresi

X1 = Ukuran Perusahaan (Size) X2 = Profitabilitas

X3 = Leverage

e = error

Ukuran Perusahaan (X1)

Profitabilitas (X2)

Leverage (X3)

(46)

29 D. Hipotesis

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

Ukuran perusahaan (Size) merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholdernya.

Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki

public demand terhadap informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah stakeholder pada bank syariah adalah mayoritas beragama islam dimana mereka memiliki kebutuhan pemenuhan informasi kegiatan yang ada pada tempat mereka berinvestasi.

Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak sehingga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat, memiliki lebih banyak pemegang saham yang punya perhatian terhadap program sosial yang dilakukan perusahaan dan laporan tahunan merupakan alat yang efisien untuk mengkomunikasikan informasi ini (Cowen et Al., 1987) dalam (Nur, 2012)

(47)

30

perusahaan besar mempunyai biaya agensi yang besar, oleh karena itu perusahaan besar akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan informasi yang lebih lengkap (Nugraha, 2013).

Hal ini juga dibuktikan oleh Nurani (2017) dalam penelitiannya yang menjelaskan bahwa ukuran perusahaan (size) merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis:

H1: semakin besar ukuran perusahaan maka semakin meningkat corporate socail responsibility (CSR).

2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Semakin besar profitabilitas suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya,2009:118).

(48)

31

dalam menghasilkan laba, sehingga mempengaruhi tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal pada perusahaan.

Rindawati (2015) menyatakan bahwa pengungkapan informsi digunakan oleh para manajer perusahaan kepada para investor dan untuk membantu mendukung keberlanjutan dan kompensasi manajemen. Profitabilitas tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, dan dengan laba yang tinggi perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat menyajikan pengungkapan yang lebih komprehensif. Oleh karena itu semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan pengungkapan laporan tahunan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat ditarik hipotesis:

H2: semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat corporate social responsibility (CSR)

3. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

(49)

32

pihak lain. Perusahaan harus menjelaskan kepada investor, kreditor ataupun pihak berkepentingan lainnya mengenai kemampuan mereka untuk membayar hutang dan dampak pinjaman tersebut dalam kegiatan perusahaan.

Menurut (Widayuni, 2014) keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial, akan diikuti pengeluaran untuk pengungkapan yang dapat menurunkan pendapatan. Artinya, leverage memberikan sinyal yang buruk bagi para

stakeholder. Para stakeholder perusahaan, akan lebih percaya dan memilih untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan baik. Oleh karena itu, manajer perusahaan harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya-biaya untuk mengungkapkan laporan sosial dan lingkungan) agar kinerja keuangannya menjadi bagus.

Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, maka pengungkapan informasi tanggung jawab sosial akan semakin terbatas agar tidak menjadi sorotan dari para

(50)

33

mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, pengungkapan informasi sosial juga menjadi rendah atau terbatas.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur (2012) dan Ale (2012) menunjukkan adanya pengaruh negatif antara

leverage dengan pengungkapan CSR. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3: semakin tinggi leverage maka semakin rendah corporate social responsibility (CSR).

Tabel 2.1. Hipotesis

NO HIPOTESIS

H1 semakin besar ukuran perusahaan maka semakin meningkat

corporate socail responsibility (CSR).

H2 semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat corporate social responsibility (CSR)

(51)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data yang dapat diukur dalam skala angka dengan menggunakan data skunder. Periode yang digunakan adalah laporan tahun 2014-2016.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yng ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Bank Umum Syariah yang tercatat pada Bank Indonesia dari tahun 2014-2016 jumlahnya sebanyak 13 bank.

2. Sampel

(52)

35

sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan kriteria sampel yang diperlukan. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kriteria Sampel

B

Berdasarkan kriteria sampel, maka dalam penelitian ini akan menggunakan 11 bank umum syariah yang ada di Indonesia sebagai sampel yaitu:

NO Kriteria Sampel Ket

1. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah

yang ada di Indonesia 13

2. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah yang terdaftar di OJK dan sejak tahun 2014-2016 13

3.

Bank yang akan diteliti memiliki laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan di website resmi OJK atau dari website resmi BUS dari tahun 2014-2016

11

4. Tersedianya informasi mengenai pelaksanaan CSR

secara lengkap disertai biaya 11

5. Tersedianya informasi mengenai total Liabilitas di

(53)

36

Tabel 3.2. Jumlah Sampel

No Nama Bank

1 Bank Muamalat Indonesia 2 Bank Negara Indonesia Syariah 3 Bank Bukopin Syariah

4 Bank Rakyat Indonesia Syariah 5 Bank Central Asia Syariah 6 Bank Mandiri Syariah 7 Bank Panin Syariah 8 Maybank Syariah 9 Bank Viactoria Syariah 10 Bank Jabar Banten Syariah 11 Bank Mega Syariah

Sumber: OJK 2017

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data adalah metode atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan kesimpulan (Bawono, 2006:29)

Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Data-data penelitian ini berasal dari sumbr-sumber yang relevan, seperti buku teks, jurnal ilmiah,

(54)

37

memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

Dokumentasi, Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan obyek penelitian. Pengambilan data diperoleh melalui website resmi masing-masing bank yang laporannya dipublikasikan pada periode 2014-2016, data yang diambil berupa informasi laporan keuangan bank umum syariah serta informasi lainnya yang menunjang penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang data penelitian tersebut (Sugiyono: 2010). Berikut adalah definisi operasional dari variabel yang diteliti:

1. Variabel Dependen (Y)

(55)

38

biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengungkapan CSR selama satu tahun.

Variabel pengukuran CSR diukur dengan indeks GRI (Global Reporting Inviatate) yang merujuk pada penelitian (Trisnawati,2013) dan (Rama,2014). Untuk mengidentifikasi pengukuran CSr digunakan metode content analysis dengan cara membaca dan menganalisis laporan tahunan bank syariah. Jenis pengungkapan CSR tersebut dikodekan ke dalam coding sheet. Adapun komponen utama dari indeks CSR adalah terdiri dari enam indikator utama yaitu, tatakelola organisasi, kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, ketenagakerjaan, masyarakat dan tanggung jawab produk. Enam indikator utama tersebut kemudian dikembangkan menjadi 50 item.

Berdasarkan model CSR tersebut dilakukan metode skoring, yaitu nilai 0 untuk setiap item yang tidak diungkapkan dan nilai 1 untuk setiap item yang diungkapkan. Setelah pemberian nilai pada indeks CSR selesai dilakukan, maka besarnya disclousure level dapat ditentukan dengan rumus berikut:

(56)

39 2. Variabel Independen (X)

1. Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan (size) merupakan besar kecilnya perusahaan dilihat dari berbagai aspek, menurut Heckston dan Milne (1996) dari beberapa penelitian ukuran perusahaan dapat diukur dengan jumlah karyawan, toal nilai aset, volume penjualan, atau peringkat indeks. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan (size) diukur dengan mentransformasikan total aset perusahaan ke dalam bentuk logaritma natural. Ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan log natural total asset dengan tujuan agar mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Dengan menggunakan

log natural, jumlah aset dengan nilai ratusan milliar bahkan triliun akan disederhanakan, tanpa mengubah proporsi dari jumlah aset sesungguhnya. Total asset yang ditransformasikan dalam logaritma bertujuan untuk menyamakan dengan variabel lain karena total asset perusahaan relatif besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain dalam penelitian ini, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

SIZE=Ln Total Asset

Keterangan:

(57)

40 2. Profitabilitas

ROA merupakan rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. Rasio ROA dapat dihitung dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva, rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya:2009:118).

ROA= Laba bersih setelah pajak X 100% Total Aktiva

3. Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan-perusahaan bergantung kepada kreditur dalam pembiayai aset perusahaan.

Tingkat Leverage dari suatu perusahaan dapat ditunjukkan oleh salah satunya menggunakan rasio hutang, dilakukan dengan membandingkan antara total hutang dan total aset. Pengukuran ini konsisten dengan pengukuran yang dilakukan oleh (Chandra, 2012):

(58)

41 E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian. Sedangkan analisis linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis, yang terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

1. Stasionaritas

Stasioner merupakan suatu prasyarat penting untuk runtut waktu (time series. Data stasioner adalah data yang menunjukkan rata-rata,

(59)

42

Yt= a0+Yt-1+Yt-1+1+et Keterangan:

Y = variabel yang diamati

Yt = Yt-Yt-1 T = trend waktu

Menurut Rusdi (2011) nilai statistik t dibandingkan dengan nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Untuk menentukan apakah stasioner atau tidak. Atuan keputusan diambil berdasarkan kriteria berikut:

1. Jika statistic t lebih besar dari nilai kritis Mac Kinnon dikatakan stasioner.

2. Jika statistic t lebih kecil dari nilai kritis Mas Kinnon dikatakan tidak stasioner

2. Satistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan model analisis statistik deskriptif. Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data, meliputi rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi, dari masing-masing data (Ghozali, 2013:19)

a. Uji Statistik t

(60)

43 Thitung = r√n-2

√1- r2 Keterangan:

r = koefisien korelasi n= jumlah data

menggunakan harga koefisien thitung yang dibandingkan dengan ttabel untuk tingkat alpha 5% dengan dk =(n-2)atau ttabel = ta/2,(n-2) . kritetia ujinya adalah sebagai berikut:

apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha ditermia papabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak b. Uji signifikan simultan (Uji Statistik F)

Fhitung= R2/k

(1- R2)/(n – k – 1) Keterangan:

R= koefisien korelasi berganda K= jumlah variabel independen n= jumlah anggota sampel

harga koefisien Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5%, dengan dk pembilang k,dan dk penyebut (n-k-1). Kriteria ujinya sebagai berikut:

(61)

44 c. Koefisien determinasi (R2)

Nilai Adjusted R2 perlu digunakan dalam mengevaluasi model regresi yang terbaik. Berbeda dengan nilai R2, nilai Adjusted R2 ini dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Jika dalam uji empiris nilai adjusted R2=1 , maka nilai adjusted R2 = R2 = 1. Sedangkan jika nilai R2 = 0, maka nilai adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka nilaiadjusted R2 akan bernilai negarif (Ghazali, 2013)

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan dengan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (KS). Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis, dimana hipotesis yang diekmukakan:

Ho= Data residual berdistribusi normal\ Ha= Data residual tidak

berdistribusi normal

b. Uji Multikolinieritas

(62)

45

orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel beabs yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, 2006:116).

Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan varian inflation factor atau VIF. Data dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance

≥0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2012:105-106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas (heteroscedasticity) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang alin. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model rergresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, 2013:69)

(63)

46 d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari stu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada satu variabel yang sama pada periode berikutnya(Ghozali, 2013:110)

Adapun pengujiannya dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson (DW test) dengan ketentuan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.

1) 0 < d < dl maka ditolak

2) dl ≤ d ≤ du maka tidak terdapat decision 3) 4 –dl < d < 4 maka ditolak

(64)

47 BAB IV ANALISIS DATA

A. Diskriptif Obyek Penelitian

Penelitian ini berjudul pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas, Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) study kasus pada Bank Umum Syariah yang terdapat di Indonesia periode 2014-2016. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilias, Leverage dan variabel dependen

Corporate Social Responsibility (CSR).

Data rasio keuangan sesuai periode penelitian yaitu tahun 2014-2016, di dapat dari laporan tahunan perbankan syariah yang dipublikasikan melalui website yang disajikan masing-masing bank.

B. Uji Stasioneritas

Stasioneritas merupakan salah satu prasyarat penting untuk data runtut waktu (time series). Salah satu konsep yang dipakai untuk mengetahui stasioneritas data adalah melalui uji akar unit (unit root test). Uji ini merupakan pengujian yang populer, dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne Fuller dengan sebutan Augment Dickey-Fuller (ADF)

(65)

48

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Unit Root Pada Level

Variabel ADF

-5.408071 -3.752946 -2.998064 -2.638752 Stasioner

Profitabilitas -6.407957 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Stasioner

Leverage -6.602303 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Stasioner

CSR -7.282154 -3.661661 -2.960411 -2.619160 Stasioner

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Pengujian Unit Root pada tingkat level menunjukkan bahwa data sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai absolut statistik ADF yang lebih besar dari McKinnon Critical Value pada nilai kritis 1%, 5% dan 10%. Dengan demikian semua dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel yang akan diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada tingkat yang sama yaitu pada tingkat level.

Tabel 4.2. Uji Unit Root

Variabel Prob ADF Apha 5% Keterangan

Size 0.0002 0,05 Stasioner

Profitabilitas 0.0000 0,05 Stasioner

Leverage 0.0000 0,05 Stasioner

CSR 0.0000 0,05 Stasioner

(66)

49

Pengujian unit root pada tingkat level menunjukkan bahwa data sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai Prob statistik ADF yang lebih kecil dari Alpha 0,05 McKinnon. Dengan demikian semua dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel yang akan diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada tingkat yng sama yaitu pada tingkat level.

C. Analisa Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai obyek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang dilakukan. Dengan memberikan penjelasan tentang statistik deskriptif, diharapkan dapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang yang diteliti dalam penelitian.

4.3 Tabel Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LgSize 33 ,26 ,32 ,2871 ,01753

Profitabilitas 33 -20,13% 3,61% -0,6209% 4,33187%

Leverage 33 ,1160 2,3470 ,937091 ,4941547

CSR 33 10,00% 66,00% 37,2121% 15,75547%

Valid N (listwise) 33

Sumber: Data sekunder yang diolah 2018

Tabel 4.3 adalah statistik deskriptif variabel ukuran perusahaan (Size) (X1), Profitabilitas (X2), Leverage (X3) dan CSR (Y).

(67)

50

paling sedikit total asetnya adalah 0,26 juta rupiah dan paling banyak total asetnya adalah 0,32 juta rupiah.

Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukkan rata-rata sebesar -0,6209%. Nilai profitabilitas minimum -20,13% atau terdapat kerugian sebesar -20,13% dari seluruh nilai aset perusahaan, dan proftabilitas maksimum adalah sebesar 3,61%. Hal ini berarti perusahaan dapat menghasilkan laba hingga 3,61% dari total aset yang dimiliki perusahaan.

Variabel leverage menunjukkan rata-rata 0,937091 atau sebesar 93,7091% total hutang yang dimiliki perusahaan. Nilai leverage minimum diperoleh sebesar 0,1160 atau tedapat hutang sebesar 11,6%. Dan leverage

terbesar adalah 2,3470 atau terdapat hutang 234,7% yang dimiliki perusahaan.

1. Persamaan Regresi Linier Berganda

Regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan

(68)

51

Tabel 4.4. Tabel Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Berdasarkan tabel pada unstandardized coefficients Beta diperoleh data sebagai berikut: nilai konstanta α = -173,286 dan koefisien regresi β1

= 764,337, β2 = 0,118 dan β3 = -9,504. Berdasarkan data tersebut diperoleh

persamaan sebagai berikut:

CSR =-173,286+764,337Size+0,118Profitabiltias-9,504Leverage +0,05 1. Konstanta sebesar -173,286 menyatakan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan, maka CSR sebesar -173,286.

2. Koefisien regresi size sebesar 764,337 menyatakan bahwa setiap total aset bertambah sebesar 1.000.000 rupiah akan meningkatkan CSR sebesar 764.337.000 rupiah.

(69)

52 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji t atau uji signifikansi parsial adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi atau pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial. Berikut adalah penjelasan mengenai analisis uji signifikansi parsial atau uji-t pada ketiga variabel bebas (independen).

Tabel 4.5. Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000

LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000

Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721

Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001

b. Dependent Variable: CSR

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

(70)

53 3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan mempengaruhi secara simultan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.6. Uji F

a. Dependent Variable: CSR

a. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Dari uji ANOVA atau uji F didapat nilai hitung sebesar 39,573 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka model regresi dapat dikatakan Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan.

4. Koefisien Determinasi

Tabel 4.7. Uji Koefisien Determinasi

(71)

54

b. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Dari tabel output SPSS model Summary besarnya Adjusted R

Square adalah 0,783, hal ini berarti 78,3 % variabel CSR dapat dijelaskan oleh variabel independen Size, Profitabiltias dan

Leverage. Sedangkan sisanya (100%-78,3%=21,2 %) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar variabel independen.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas

Tabel 4.8. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

LgSize ,850 1,177

Profitabilitas ,832 1,202

Leverage ,976 1,024

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Pada hasil uji Multikonolieritas menunjukkan nilai Tolerance

untuk variabel Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage

(72)

55

diperoleh dari variabel tersebut lebih dari 0,1 serta nilai VIF untuk variabel Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage yaitu msing-masing sebesar 1,177, 1,202 dan 1,024 dimana nilai VIF pada variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas.

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4.9. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), LnLeverage, LnSize, LnProfitabiltias

b. Dependent Variable: LnCSR

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Dari uji autokorelasi dengan jumlah sampel 33(n=33) dan jumlah variabel independen 3(k=3), di dapat nilai Durbin-Watson (DW) hitung sebesar 1,915. Besarnya DW tabel untuk dl (batas bawah) = 1,258 dan DW tabel untuk du (batas atas) = 1,651. Besarnya nilai d-du (4-1,651=2,349).

(73)

56 3. Uji Normalitas

Tabel 4.10. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 26

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1,71491257

Most Extreme

Differences

Absolute ,099

Positive ,099

Negative -,084

Kolmogorov-Smirnov Z ,503

Asymp. Sig. (2-tailed) ,962

a. Test distribution is Normal.

a. Calculated from data.

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Berdasarkan hasil uji dari statistik non-parametrik Kolmogrov-Sminov Z menyatakan koefesien Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,962 sedangkan tingkat signifikansi adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data yang berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (0,962>0,05). 4. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.11. Uji Heteroskedastisitas

(74)

57

b. Dependent Variable: ABSU

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

Bedasarkan Uji Gejsler uji Heteroskedastisitas terlihat bahwa nilai signifikan variabel independen Ukuran Perusahaan (Size), Profitabiltias dan Leverage masing-masing sebesar 0,099, 0,616 dan 0,239. Nilai masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

E. Uji Hipotesis

Tabel 4.12. Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

c. Dependent Variable: CSR

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

H01= semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil

corporate social responsibility (CSR)

(75)

58

Berdasarkan table 4.11 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variable Ukuran Perusahaan (Size) terhadap CSR dengan koefisisen regresi sebesar 764,337 sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil; dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap CSR, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin meningkat corporate social responsibility (CSR) (Ha1) dinyatakan diterima.

b. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

H02= semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah

corporate social responsibility (CSR)

Ha1= semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat

corporate social responsibility (CSR)

(76)

59

meningkat corporate social responsibility (CSR) dinyatakan ditolak.

c. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

H03= semakin tinggi leverage maka semakin tinggi corporate social responsibility (CSR)

Ha3= semakin tinggi leverage maka semakin rendah corporate social responsibility (CSR)

Berdasarkan table 4.11 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel leverage terhadap CSR dengan koefisien regresi sebesar -9,504 dengan nilai probabilitas sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negative signifikan terhadap CSR, sehingga hipotesis (Ha3) yang menyatakan semakin tinggi

leverage maka semakin rendah corporate social responsibility

(CSR) diterima.

F. Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

(77)

60

(78)

61

saja sehingga kurang dapat menggambarkan ukuran perusahaan yang sebenarnya.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

(79)

62

informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan

akan membaca “ good news” kinerja perusahaan. Good news ini dapat berupa aktivitas-aktivitas sosial lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Chandra dan Santioso (2012), Fahrizqi (2010), Widayuni (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan dengan profit yang lebih tinggi memiliki kecenderungan untuk intervensi kebijakan. Oleh karena itu, perusahaan tersebut akan terdorong untuk mengungkapkan informasi yang lebih rinci dalam laporan tahunan mereka dalam rangka mengurangi biaya politik dan menunjukkan kinerja keuangan pada publik.

3. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam penelitian ini antara variabel Leverage terhadap CSR dengan koefisien regresi sebesar -9,504 kearah negatif hal ini menujukkan Leverage

memiliki pengaruh negatif terhdap CSR, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan H3 yang menyatakan bahwa semakin tinggi Leverage

Gambar

Tabel 1.1. Research Gap
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian
Tabel 2.1. Hipotesis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peserta Didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah membuat animasi sederhana menggunakan pemrograman visual versi online dengan mengerjakan evaluasi yang terkait pada

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan

Penilaian pada program Panduan Belajar Cara Membaca Al-Qur’an (Tajwid) ini merupakan hasil rekapitulasi dan di analisa dari kuesioner yang dibagikan kepada user dengan membahas 10

Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa pada klas- ter plot 2, 6, dan 13 memiliki nilai kesehatan hutan yang jelek karena pada klaster plot 2, 6, dan 13 memiliki nilai

Saat ini Badan Litbangkes mempunyai UPT Litbang di 8 (delapan) propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Nusa Tenggara

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul “ ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN

Perancangan alat pengendap debu meliputi pembuatan pembangkit tegangan tinggi searah (DC) menggunakan metoda penyearah pengali tegangan atau Walton- Cockroft

Kenaikan konduktivitas pada komposit (Ag 2 S) x (-Al 2 O 3 ) 1-x, seiring dengan kenikan suhu pemanasan dimungkinkan karena perlakuan panas pada bahan komposit