• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 1

KETERPADUAN STRATEGI

PENGEMBANGAN KABUPATEN

HALMAHERA UTARA

5.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA

Sejalan dengan amanat UU No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, khususnya pasal 4 dan 5 tentang klasifikasi rencana tata ruang, penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.

5.1.1. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Sejalan dengan amanat UU No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, khususnya pasal 4 dan 5 tentang klasifikasi rencana tata ruang, penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.

Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap :

1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;

2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Jenis kawasan strategis kabupaten meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara

(2)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 2 lain adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia.

Nilai strategis kawasan tingkat kabupaten/kota diukur berdasarkan aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang tentang Pemerintahan Daerah.

Tabel 5.1. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Berdasarkan RTRW KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN SUDUT

KEPENTINGAN

LOKASI/BATAS KAWASAN

Kawasan Ekonomi Tobelo, Ekonomi Kota Tobelo

Kawasan Ekonomi Kao Ekonomi Kao

Kao Barat sebagai kawasan pertanian dan perkebunan

Ekonomi Kao Barat

Kawasan Galela Sosial Budaya Galela, Galela Barat

Kawasan Kao – Malifut Lingkungan Kao, Malifut

(3)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

(4)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 4

5.1.2. Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang

Kawasan budidaya merupakan kawasan di luar kawasan lindung, yang mempunyai fungsi utama budidaya, antara lain seperti: kawasan hutan produksi, pertanian, pertambangan, perindustrian, pariwisata, dan permukiman. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Arahan pola ruang Kawasan Permukiman antara lain:

1. Menyebarkan sarana pelayanan secara merata sesuai dengan hirarki dan sebaran penduduk dan kegiatan, serta kebutuhannya.

2. Menyediakan sarana secara lengkap dan memadai sesuai dengan hirarki pelayanannya.

3. Memusatkan sarana yang setingkat di satu lokasi atau yang berdekatan untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan pelayanannya.

4. Mengelompokkan kegiatan-kegiatan dengan pusat-pusat pada wilayah pengembangan agar dapat berperan sebagai pemacu perkembangan dan daya tarik untuk wilayah kota tersebut.

5. Mengefisiensikan sistem pelayanan aktivitas kota Arahan pengembangan struktur ruang:

1. Arahan Pengembangan Sistem Air Bersih yaitu sebagai berikut : a. Meningkatkan usaha-usaha pelestarian sumber-sumber air bersih

b. Pendistribusian air bersih dengan sistem grafitasi dan pelayanan dengan sistem pompa;

c. Perbaikan jaringan perpipaan;

d. Perluasan jaringan air bersih ke seluruh ibu kota kecamatan; e. Peningkatan jumlah kran-kran umum;

f. Peningkatan koordinasi pengembangan air bersih 2. Arahan Pengembangan Sistem Drainase

a. Bagian hilir saluran drainase harus direncanakan mampu mengatasi masalah

back water curve. Jika diperlukan, harus dibuat konstruksi penahan pasang surut air laut seperti pintu air yang dibantu oleh kolam tandon dan pompa air, atau membangun tanggul/tembok di sepanjang kiri kanan muara sungai/saluran. b. Di bagian hilir/pantai harus dapat menjamin kemiringan topografi kawasan agar

tidak menimbulkan daerah-daerah rawan genangan yang baru. Alternatif lainnya adalah dengan menyediakan akses drainase ke laut berupa saluran-saluran terbuka yang kapasitasnya sudah melalui perencanaan yang mantap.

c. Program normalisasi sungai yang memperlebar dan memperdalam alur sungai merupakan cara yang paling tepat untuk mengatasi penyempitan dan pendangkalan/penyumbatan di hilir/muara sungai.

d. Meningkatkan upaya non-struktur seperti penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga prasarana drainase, serta penegakan hukum terhadap kegiatan yang merusak prasarana drainase dan menghambat upaya pemeliharaan drainase.

3. Sistem Pengelolaan Persampahan

(5)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 5 atas, maka lahan yang dibutuhkan untuk lokasi TPA di Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2011 adalah seluas 9,4 hektar. Sedangkan pada tahun 2031 lahan yang dibutuhkan untuk TPA adalah seluas 15 hektar

4. Sistem Pengelolaan Limbah

Bentuk penanganan limbah cair dan tinja cukup beragam, dari mulai penggunaan septic tank, baik septic tank pribadi maupun komunal hingga penggunaan sistem sewerage. Sistem sewerage lebih memudahkan dalam hal pengendalian limbahnya, karena selain sistemnya terpusat juga bisa dilengkapi dengan instalasi pengolah air limbah sebelum kemudian dibuang ke badan perairan. Untuk kawasan yang padat sistem ini juga menguntungkan karena dapat memperkecil kemungkinan pencemaran air tanah terhadap sumur penduduk. Tetapi mengingat relatif lebih tingginya biaya untuk infrastruktur sewerage, serta wilayah Kabupaten Halmahera Utara yang masih rendah kepadatan penduduknya, maka penanganan air limbah dapat menggunakan sistem septick tank pribadi.

5.1.3. Indikasi Program Indikasi Program RTRW Kabupaten terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Indikasi program utama pembentuk struktur dan pola ruang di Kabupaten Halmahera Utara terkait pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya :

Tabel 5.2. Indikasi program utama terkait pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

No. Usulan Program Utama

1 Perencanaan Detail Kawasan Ibukota

3 Penataan Land Mark Kota

Tobelo dsk Ya APBN, APBD Bappeda,

PU, Pusat

4 Pembangun Fasos dan Fasum

Tobelo dsk Ya APBN, APBD Bappeda,

PU, Pusat

5 Penataan Lingkungan Kawasan Kota

Galela, Kao, Malifut

Ya APBD Bappeda, PU

6 Peningkatan fungsi kawasan pemerintahan

Galela, Kao, Malifut

Ya APBD Bappeda, PU

7 Pembangunan Fasos dan fasum

Galela, Kao, Malifut

Ya APBD Bappeda, PU

(6)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 6 Tobelo Barat,

Galela Selatan, Galela Utara, Galela Barat, Kao Utara, Kao Barat, Kao Teluk, Loloda Utara, Loloda Kepulauan

9 Penataan Lingkungan Kawasan Pst Galela Barat, Kao Utara, Kao Barat, Kao Teluk, Loloda Utara, Loloda Kepulauan

Ya/Tdk APBD Bappeda, PU

10 Pembangunan Fasos dan fasum Galela Barat, Kao Utara, Kao Barat, Kao Teluk, Loloda Utara, Loloda Kepulauan

Ya/Tdk APBD Bappeda, PU

11 Peningkatan Jaringan Pelayanan Air bersih

Seluruh Kecamatan

Ya/Tdk APBD PDAM, PU

12 Pembangunan TPA Modern Skala Kota

Seluruh Kecamatan

Ya/Tdk APBD Dinas LH, PU,

13 Pembangunan TPA Modern Skala Kota

Tobelo, Galela Ya APBD Dinas LH,

PU,

14 Pembangunan TPS Modern Skala

15 Pembangunan TPA Mandiri

2 Pulau Kecil Ya/Tdk APBD Dinas LH, PU,

16 Pembangunau UPL Skala Kota

(7)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 7

17 Penyusunan RTBL Kawasan Ibukota Baru

Kota Kecamatan Ya APBN, APBD Bappeda, PU

18 Panataan Lingkungan Permukiman Skala besar

Tobelo, Galela Ya APBN, APBD Bappeda, PU

19 Revitalisasi sarana dan prasarana perkotaan

Kota Kecamatan Ya APBN, APBD Bappeda, PU

20 Revitalisasi Kawasan Permukiman Pantai

Kws. Perkotaan& Perdesaan

Ya APBN, APBD Dinas PU, Perumahan, swasta, masyarakat

21 Penataan Lingkungan Kawasan

Kws. Strategis pariwisata

Ya APBN, APBD, investasi swasta

Bappeda, Dinas PU, Pariwisata

22 Pembangunan Sarana dan Prasarana

Kws. Strategis pariwisata

Ya APBN, APBD, investasi swasta

(8)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

(9)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 9

5.2.

ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)

Visi untuk membangun Kabupaten Halmahera Utara menuju perubahan yang lebih baik adalah :

Halmahera Utara yang Aman, Adil, Damai dan Sejahtera dalam suasana kekeluargaan sejati, Maju dan mampu bersaing dan tetap dalam bingkai

Negara kesatuan Republik Indonesia.

Makna yang terkandung dalam Visi ini adalah:

1. Aman, artinya Masyarakatnya membangun dan bekerja dengan tidak rasa takut atau was-was;

2. Adil, artinya seimbang dan selaras secara proporsional kadar dan takar masing-masing komponen;

3. Damai dan Sejahtera, artinya ada rasa percaya satu dengan yang lain dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan cinta lingkungan serta pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup;

4. Maju, artinya berjuang tanpa pamrih untuk meraih sesuatu yang lebih baik dan mampu bersaing baik lokal, regional, Nasional maupun global. Semua itu tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara adalah sebagai berikut :

Misi Pertama : Memantapkan ketertiban dan keamanan yang telah dicapai selama ini untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman kepada penduduk yang mendiami Halmahera Utara

Misi Kedua : Membangun sarana dan prasarana wilayah yang seimbang secara proposional baik jalan dan jembatan, pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, air bersih, pasar, pelabuhan udara, dermaga laut dan lainnya

Misi Ketiga : Mengupayakan dan mendorong saling percaya, dan saling melindungi baik antar sesama manusia maupun manusia dengan alam sekitar dan yang paling utama adalah tercipta hubungan yang sungguh-sungguh antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa

Misi Keempat : Menciptakan iklim yang sehat untuk berkompetisi secara sportif menuju kemajuan yang kompetitif dalam segala hal

Misi Kelima : Menjaga dan melestarikan rasa kebangsaaan dan nasionalisme yang tinggi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia

Strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kab. Halmahera Utara untuk mencapai tujuan kedua yang tertuang dalam RPJMD dan berkaitan dengan Dinas Pekerjaan Umum (Khusunya Bidang Cipta Karya) yaitu “Penataan Infrastruktur

(10)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 10

sebagai Wujud Kesetaraan Pembangunan Daerah (Kelistrikan, Jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan Transportasi baik Darat, Laut dan

Udara, Perumahan)” ditetapkan strategi-strateginya yaitu adalah:

1. Melakukan pembangunan dan peningkatan akses jalan dan jembatan ke seluruh wilayah,

2. Penyediaan sumber daya listrik pada semua desa dan sentra produksi, 3. Membangun jaringan drainase dan air bersih perdesaan dan perkotaan, 4. Membangun jaringan telekomunikasi untuk mempermudah akses informasi,

5. Mengembangkan alur transportasi baik laut maupun udara untuk akses regional maupun internasional dan

6. Penataan permukiman layak huni.

Berdasarkan strategi tersebut, dijabarkan menjadi beberapa arah kebijakan sebagai berikut:

1.

Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan.

2.

Penataan sistem drainase dan air bersih.

3.

Penyediaan layanan sarana informasi dan komunikasi pada setiap wilayah.

4.

Pengembangan MODA transportasi darat, laut dan udara.

5.

Penataan permukiman yang layak huni

6.

Penyediaan pembangkit listrik melalui sumber energi alternatif yang terbarukan. Berdasarkan strategi dan Kebijakan tersebut diatas maka dukungan pelaksanaanya dibagi menjadi 6 program yaitu:

1. Program Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan

2. Program Penataan sistem drainase dan air bersih, dijabarkan dalam program Satuan

Kerja Perangkat Daerah:

a. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

b. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

c. Program penyediaan dan pengolahan air baku

d. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya

e. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah f. Program pengendalian banjir

3. Program Penyediaan layanan sarana informasi dan komunikasi pada setiap wilayah

4. Program Pengembangan MODA transportasi darat, laut dan udara

5. Program Penataan permukiman yang layak huni, dijabarkan dalam program Satuan

Kerja Perangkat Daerah:

a. Program Pengembangan Perumahan

b. Program Lingkungan Sehat Perumahan

c. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

6. Program Penyediaan pembangkit listrik melalui sumber energi alternatif yang

terbarukan.

(11)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 11

Menerobos Keterisolasian Wilayah Sebagai Wujud Kesetaraan Pembangunan Daerah (Kelistrikan, Jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan Transportasi Baik Darat, Laut dan Udara, Perumahan) dituangkan dalam tabel berikut:

Tabel. 5.3. Indikator kinerja untuk mengukur pencapaian kinerja

No.

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 2010 Tahun

2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

14,22 16,26 18,29 20,33 22,36 24,40 24,40

2 panjang jembatan dalam kondisi baik

33,14 36,08 41,94 47,81 53,68 59,54 59,54

3 Rasio Jaringan Irigasi 8843 1000 2000 1000 1000 1000 14843

4 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

16,48 17,58 18,68 19,77 20,87 21,97 21,97

5 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat

60,00 64,01 68,01 72,02 76,02 80,03 80,03

6 Rumah tangga pengguna air bersih

32.224 150 160 170 180 190 33.074

7 Jumlah arus

penumpang angkutan umum

31.500 32.445 33.390 34.335 35.280 36.225 36.225

8 Rasio ijin trayek 114 120 130 150 175 250 250

9 Jumlah uji kir angkutan umum

344 350 375 400 425 450 450

10 Jumlah Pelabuhan Laut

3 3 3 3 3 4 4

Jumlah Terminal 3 3 3 3 3 3 3

(12)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 12 No.

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 2010 Tahun

2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

11 Angkutan darat 344 350 375 400 425 450 450

12 Pemasangan Rambu-rambu

8 18 25 30 40 50 50

13 Kepemilikan KIR angkutan umum

344 350 375 400 425 450 450

14 Persentase desa yang dialiri listrik

74% 74% 81% 87% 94% 100% 100%

5.3. ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG

Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan saat ini belum memiliki Peraturan Daerah mengenai Bangunan Gedung. Status penyusunan Peraturan Daerah Bangunan Gedung Kabuapten Halmahera Utara telah sampai pada tahapan telah Ranperda tapi belum Prolegda. Berdasarkan prosesnya, Perda Bangunan Gedung Kab. Halmahera Utara masih harus melalui satu tahapan lagi yaitu tahapan prolegda dan pembahasan di DPRD. Setelah melalui tahapan tersebut maka Perda Bangunan Gedung dinyatakan legal sehingga bisa digunakan dan secara otomatis naik dari KSN klaster B menjadi KSN klaster A bersama dengan Kota Ternate dan Kab. Halmahera Tengah.

5.4. ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

Penentuan tingkat pelayanan air didasarkan pada MDG’s (Millennium Development Goals), target pelayanan nasional dan kepedulian Pemerintah Daerah. Target cakupan pelayanan air untuk Kota Tobelo pada tahun 2025 adalah sebesar 90%, untuk jaringan perpipaan sebesar 60% dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) sebesar 30%. Hal tersebut mengacu dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Halmahera Utara. Pencapaian target tersebut dilaksanakan melalui beberapa tahapan.

Tahap II (tahun 2016 - 2020), pengembangan tingkat pelayanan direncanakan mulai dilakukan pada tahun ketiga (2018) karena adanya pembangunan sarana infrastruktur penunjang (bangunan intake di Wangongira) pada awal tahun 2016. Tingkat pelayanan yang direncanakan sampai dengan akhir tahun 2020 adalah mencapai 58% untuk sistem perpipaan dan untuk BJP sebesar 17,6%.

5.4.1. Rencana Pembangunan Tahap I (2011-2015)

(13)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 13 36% (khususnya di Kecamatan Tobelo yang belum terlayani oleh PDAM Tobelo) serta sekitar 5% berupa BJP.

Rencana pembangunan Tahap I terdiri atas rencana program teknis, manajemen dan keuangan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem jaringan yang ada dan pengembangan jaringan di daerah pelayanan PDAM Kota Tobelo. Rencana program teknis pada Tahap I antara lain:

1. Rehabilitasi unit produksi dan jaringan perpipaan eksisting. 2. Rehabilitasi jaringan distribusi beserta fasilitas penunjangnya. 3. Peningkatan kapasitas produksi berupa penambahan pompa. 4. Perluasan zona pelayanan.

5. Direncanakan penambahan pemasangan Sambungan Rumah (SR), Hidran Umum (HU) dan sambungan non domestik.

6. Pengamanan sumber daa air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air pada sumber.

7. Masterplan Sistem Pengembangan Air Minum/ Bersih.

8. Menyusun Fesebility Studi (FS) sistem pengembangan air minum pemanfaatan sumber mata air Molulu di Wangongira.

9. Detailed Engineering Design (DED) sistem pengembangan air minum pemanfaatan sumber air Molulu di Wangongira.

10. Menyusun Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sistem pengembangan air minum pemanfaatan sumber mata air Molulu di Wangongira.

Selain program teknis pada tahap ini juga dilakukan peningkatan terhadap bidang administrasi dan keuangan yaitu kegiatan peningkatan kinerja administrasi dan melengkapi sarana dan prasarana kepegawaian. Program bidang SDM dan organisasi ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas badan pengelola dalam bentuk bantuan pendidikan dan pelatihan. Rencana program manajemen dan keuangan pada Tahap I antara lain:

1. Melakukan konsultansi publik

2. Menyiapakan draft SK Bupati terkait RIP SPAM 3. Pelatihan Program Penurunan Kebocoran.

4. Penyusunan database pelanggan vs water meter (sambungan terpasang). 5. Pelatihan Operasi Unit Produksi jaringan perpipaan.

6. Pelatihan Marketing dan Public Relation. 7. Pelatihan Akuntansi dan Finpro.

8. Penyusunan SOP dan Quality System.

9. Pengadaan software akuntansi & billing sistem.

10. Melengkapi sarana kepegawaian/ perkantoran, seperti: Kendaraan, mebelair serta komputer (Lap Top, PC, printer dan LCD)

5.4.2. Rencana Pembangunan Tahap II (2016-2020)

(14)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 14 pelayanan yang direncanakan sampai dengan akhir tahun 2020 adalah mencapai 58% untuk sistem perpipaan dan untuk BJP sebesar 17,6%.

Rencana pembangunan pada Tahap II yang terdiri dari rencana-rencana program teknis, manajemen dan keuangan. Tujuan utama tahap ini adalah pengembangan jaringan/daerah pelayanan serta peningkatan kinerja badan pengelola. Rencana program program teknis pada Tahap II antara lain:

1. Pembangunan fisik instalasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang baru dengan sumber mata air Molulu di Wangongira pada awal tahun 2016.

2. Pengembangan jaringan distribusi dan fasilitas penunjangnya. 3. Penambahan zona pelayanan.

4. Direncanakan penambahan pemasangan Sambungan Rumah (SR), Hidran Umum (HU) dan sambungan non domestik.

5. Pengamanan sumber daya air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air pada sumber.

Disamping program teknis pada tahap ini juga dilakukan peningkatan terhadap bidang adminstrasi dan keuangan yaitu kegiatan peningkatan kinerja administrasi. Program bidang SDM dan organisasi ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas badan pengelola. Rencana program manajemen dan keuangan pada Tahap II antara lain:

1. Studi Banding.

2. Penyusunan instrumen evaluasi kinerja dan penilaian kinerja pegawai. 3. Penambahan pegawai dan tim teknis yang berkualitas.

5.4.3. Rencana Pembangunan Tahap III (2021-2025)

Tahap III (tahun 2021 - 2025), merupakan tahap terakhir pengembangan, yang mana sasaran pada akhir tahap ini adalah mengembangkan persentase pelayanan pada kisaran 60% dan untuk BJP sebesar 30% sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tentang persentase pelayanan wilayah perkotaan dan MDG’s (Millennium Development Goals) dan target pelayanan nasional dan kepedulian Pemerintah Daerah. Yang belum terlayani sistem perpipaan maupun BJP sampai akhir tahun 2025 yaitu sebesar 10% yang sementara masih bisa menggunakan air sumur.

Rencana pembangunan pada Tahap III yang terdiri dari rencana-rencana program teknis, manajemen dan keuangan. Tujuan utama tahap ini adalah pengembangan jaringan dan daerah pelayanan serta peningkatan kinerja badan pengelola. Rencana program program teknis pada Tahap III antara lain:

1. Pengembangan jaringan distribusi beserta fasilitas penunjangnya. 2. Penambahan zona pelayanan.

3. Direncanakan penambahan pemasangan Sambungan Rumah (SR), Hidran Umum (HU) dan sambungan non domestik.

4. Pengamanan sumber daya air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air pada sumber.

(15)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 15

5.4.4. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Kebocoran yang terjadi akan menimbulkan kerugian, karena itu diperlukan usaha-usaha untuk meminimalisirnya. Rencana penurunan tingkat kebocoran baik untuk teknis maupun non teknis akan dijabarkan sebagai berikut. Tingkat kebocoran yang ada di PDAM Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan tahun 2009 adalah sebesar 7,6 %. Kehilangan air maksimum sampai akhir tahun 2025 diharapkan hanya sekitar 23,08 L/detik yang akan diturunkan hingga 20%.

1. Penurunan Kebocoran Teknis

Rencana penurunan kebocoran teknis dilakukan dengan cara:

a. Pendeteksian secara langsung b. Metode isolasi/zone observasi c. Pemantauan wilayah/sistem distrik

d. Metode house to house survey and rehabilitation

e. Pilot Area dengan penanganan langsung f. Penggantian meter air

2. Penurunan Kebocoran Non Teknis

Rencana penurunan kebocoran non teknis dilakukan dengan cara :

a. Perbaikan mekanisme pembacaan meter air b. Penertiban pemakaian air tak resmi/ pencurian air c. Pelatihan penurunan dan penanganan kebocoran.

5.5. ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK)

Secara teknis pengelolaan komponen Air Limbah Domestik di Kabupaten Halmahera Utara dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota , Pertamanan dan Kebersihan. Kondisi eksisting pengelolaan komponen limbah domestik Kabupaten Halmahera Utara secara umum masih dilakukan dengan system onsite

(pengelolaan setempat) dengan teknologi tengki septik, hal ini disebabkan karena sarana prasarana terkait peneganan komponen limbah domestic belum tersedia.

Untuk Kabupaten Halmahera Utara terkait dengan sarana prasarana public pengelolaan komponen limbah domestic misalnya Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) baru padatahap pembangunan yang di mulai pada tahun 2013, pembangunan (IPLT) ini juga mendapat bantuan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum Khususnya Bidan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) sehingga diharapkan pemerintah daerahlebih memfokurkan dalam penyelesaiayan pembanguna IPLT.sehingga dapat menguragi dampak pencemaran lingkungan

Strategi Sanitasi Kabupaten Halmahera Utara ini telah dilakukan pemetaan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah (on site maupun off site) secara umum. Adapun kriteria yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/Center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan.

(16)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 16 disusun bersama maka dibutuhkan satu Strategi layanan sanitasi dasar untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan di sektor sanitasi. Dalam pelaksanaannya ada dua aspek yang menjadi isue strategis meliputi aspek teknis dan non teknis. Isue strategis dari aspek teknis mencakup tiga sub sektor meliputi komponen air limbah domestik, komponen persampahan, komponen drainase lingkungan, sektor air bersih serta aspek perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Sedangkan isue strategis dari aspek non teknis yang terdiri dari aspek kebijakan daerah dan kelembagaan, keuangan, keterlibatan pelaku bisnis atau swasta, pemberdayaan masyarakat, aspek jender dan kemiskinan, aspek monitoring dan evaluasi serta aspek komonikasi dan pemetaan media.

5.5.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Untuk mencapai Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Komponen Air Limbah Domestik berdasarkan pada hasil analisis SWOT dan permasalahan dan isue strategis sebagaimana tertuang dalam Buku Putih Sanitasi yang telah disepakati bersama oleh anggota pokja dalam rangka peningkatan layanan air limbah domestik (ALD), maka dapat disusun tujuan, sasaran dan strategi seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.4. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik.

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Peningkatan

Berkurangnya praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari 61,38% menjadi 10 % di tahun 2018

penduduk yang melakukan praktek BABS di tahun 2018 (target jangka panjang)

Meningkatkan akses layanan air limbah komunal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

Sosialisasi mengenai pembangunan tengki septik yang baik dan aman sesuai dengan standar kesehatan

1.

Berkurangnya praktek membuang limbah disaluran terbuka dan halaman

Tidak ada

penduduk yang membuang limbah di saluran dan pekarangan

Meningkatkan akses layanan Air Limbah Pemukiman kepada masyarakat melalui penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah yang memadai dan berkualitas

Terwujudnya

lingkungan yang bersih dan sehat

Berkurangnya jumlah jamban yang tidak aman dari 77 % menjadi 23 % pada tahun 2018

Sosialisasi dan

(17)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 17 domestik yang baik

Adanya regulasi tentang

pengelolaan sektor air limbah

domestik

2. Peningkatan proporsi anggran sektor limbah domestik

Peningkatan koordinasi lintas SKPD

Terbangunnya koordinasi yang baik antar semua stakeholder

Terbangunnya kerjasama antara Pemerintah Daerah dan pihak Swasta

5.5.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan

Dalam penyusunan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Komponen persampahan pokja melakukan kajian berdasarkan pada hasil analisis SWOT dan Stusi EHRA serta permasalahan dan isue strategis dalam Buku Putih Sanitasi yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan disektor persampahan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.5. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Peningkatan cakupan layanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan

Pembangunan TPA baru

Terbangunnya TPA baru 1 Unit

Meningkatkan

kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana

persampahan (TPA) Peningkatan Peran

serta masyarakat dalam pengelolaan Persampahan

3. Adanya Sosialisasi dan pendampingan dari pemerintah kepada masyarakat melalui program 3R Tebangunnya

komitmen bersama dalam mengatasi masalah sampah

Keterlibatan semua pihak (stekholders) pemerintah ,wasta dan masyarakat

kapasitas (Capacity Building) tentang sistem pengelolaan sampah

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan

Kapasitas kelembagaan dan regulasi

Terwujudnya tatakelolah kelembagaan komponen

persampahan yang baik

Komitmen PEMDA dalam pelaksanaan peraturan daerah sektor persampahan

Peningkatan kapasitas

kelembagaan/SKPD terkait dalam optimalisasi

(18)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 18

kerjasama dan koordinasi dengan pemangku

kepentingan (Steakeholder)

5.5.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase

Untuk penyusunan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Komponen Drainase pokja sanitasi melakukan kajian berdasarkan pada hasil analisis SWOT dan Studi EHRA serta permasalahan dan isue strategis dalam Buku Putih Sanitasi yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan disektor pengembangan Drainase seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.6. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana prasarana drainase

lingkungan yang baik dan

berkualitas

Meningkatnya

prosentase panjang saluran drainase yang terbangun dari 52 % menjadi 86 % pada akhir tahun 2018

Peningkatan volume panjang saluran drainase ditahun 2014

Optimalisasi APBD dan sinkronisasi

usulan/perencanaan drainase dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat

Meningkatnya persentase penduduk terlayani drainase lingkungan

Pengendalian wilayah rawan banjir dan genangan

pengurangan wilayah rawan bajir dan genangan di wilayah kota/desa

Optimalisasi lahan resapan dan drainase yang berkelanjutan

Pengembangan kapasitas kelembagaan, dukungan

pembiayaan dan regulasi

Terwujudnya tatakelolah kelembagaan

komponen Drainase lingkungan yang baik

Peningkatan koordinasi

masyarakat dalam pengelolaan Drainase Lingkungan

Menurunnya penduduk yang membuang sampah didrainase

(19)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 19 terhadap masyarakat

Meningkatnya

pembiayaan untuk komponen drainase dari APBD Kota

Tebangunnya koordinasi yang baik antara Kab/Kota,Provinsi dan Pusat

Sinkronisasi dan Optimalisasi anggaran APBD Kab/Kota, Provinsi maupun Pusat

5.5.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)

Dalam penyusunan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene

dan Sanitasi (Prohisan) pokja sanitasi melakukan kajian berdasarkan pada hasil analisis

SWOT dan Studi EHRA serta permasalahan dan isue strategis dalam Buku Putih Sanitasi

yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan strategi Pengelolaan

Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) dan dijabarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.7. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan sasaran Indikator

sasaran

Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBs) dalam mewujudkan Lingkungan yang sehat

Bertambahnya pemahaman

masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBs) tangga yang sehat dan CTPS dari 40,80% menjadi 80,0%(jangka panjang)

-kampanye dan

sosialisasi lewat media Pemda dan media setempat.

-Pendampingan yang berkelanjutan oleh pemerintah daerah

Meningkatnya Persentase

(20)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 20 rumah tangga

yang mempunyai akses terhadap air bersih

dalam proses penyediaan air bersih

Meningkatnya

keterlibatan seluruh stakeholder dan peran Media dalam mengefektifkan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Meningkatnya kinerja SKPD terkait tentang higiene sanitasi pada akhir tahun 2018

Peningkatan koordinasi lintas SKPD

Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan desa untuk promosi PHBS.

Menigkatkan kerja sama dengan pihak swasta dan media

Tercapainya kerja sama dengan pihak swasta

Optimalisasi peran media dalam mensosialisaikan dan Menerapkan STBM

Sebanyak 30 % berkelanjutan oleh Pemda

Tabel 5.8. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

Diharapkan siswa dapat berperilaku PHBS dan target 60% dari 40,80% Sekolah melakukan CTPS dengan benar ditahun 2014

Meningkatnya akses layanan sanitasi dilingkungan sekolah

Peningkatan sarana prasarana dan akses layanan terhadap air limbah domstik dan persampahan

Guru pendidik harus lebih pro aktif dalam memberikan

(21)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 21

5.6. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KP)

5.7.1. Strategi PPIP Skala Kota

Strategi PPIP skala kota pada dasarnya adalah perumusan stategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kabupaten Halmahera Utara yang intinya merumuskan strategi pembangunan permukiman skala kota berdasarkan tujuan dan kebijakan yang telah dirumuskan. Secara keseluruhan strategi PPIP skala kota, intinya adalah perumusan strategi skala kota, sektor yang menangani, aspek kegiatan dan lokasi kegiatan. Strategi PPIP skala kota adalah hasil analisis yang telah dilakukan dalam suatu bentuk strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam skala kota. Strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur Kabupaten Halmahera Utara mencakup skala kota, sebagai berikut :

 Optimalisasi penataan lingkungan permukiman kumuh masyarakat

 Pengembangan dan pembangunan sistem jaringan infrastruktur kawasan permukiman

 Implementasi pembangunan kawasan permukiman berbasis revitalisasi, peremajaan dan pembangunan baru

 Penataan aksesibilitas antar kawasan pusat kota dan kawasan sekitarnya  Penataan lingkungan permukiman masyarakat pada kawasan pesisir

 Pembangunan kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan sesuai kapasitas daya tampung ruang

 Efektivitas dan efisiensi pemanfaatan lahan dalam kerangka mendukung penyediaan RTH Pengembangan sumberdaya air untuk peningkatan pelayanan air minum perkotaan yang diikuti pembangunan sistem jaringan distribusi

 Pengembangan aksesibilitas kawasan pesisir

 Pengembangan kawasan perkotaan dalam kerangka mendukung fungsi-fungsi ekonomi strategis

 Optimalisasi pemanfaatan lahan dalam kerangka pengembangan kawasan permukiman

 Penyediaan RTH yang diikuti pengendalian ancaman bencana alam

 Pemanfaatan sumberdaya air yang diikuti pembangunan sistem jaringan distribusi air minum

 Peningkatan aksesibilitas antar kawasan dalam kerangka mendukung pengembangan kawasan perkotaan

 Pengembangan fungsi-fungsi ekonomi strategis berbasis karakteristik fisik wilayah  Optimalisasi pengendalian penguasaan lahan untuk mendukung pembangunan

permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Efektifitas pemanfaatan lahan dalam kerangka mendukung kawasan permukiman perkotaan

 Penataan kawasan pesisir dalam kerangka mendukung pengembangan kawasan perkotaan

(22)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 22  Pengendalian ancaman banjir dalam kerangka mendukung pembangunan kawasan

pesisir

 Pengamalan nilai tradisi “Hibua Lamo” sebagai modal sosial dalam Pembangunan  Peningkatan dan promosi potensi seni budaya dalam mendukung pembangunan

sektor pariwisata

 Terbangunnya tolerasi dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai agama sebagai modal sosial dalam pembangunan

 Peningkatan daya saing ekonomi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia  Perubahan struktur sosial masyarakat dalam kerangka mendukung peningkatan

produktivitas ekonomi masyarakat

 Penguatan pemahaman nilai-nilai tradisi yang positif sebagai motivasi dalam pembangunan

 Promosi budaya dan seni sebagai salah satu aktraksi dalam mendukung pariwisata  Peningkatan peranan lembaga pendidikan tinggi dalam menghasilkan tenaga terampil  Modernisasi kota memicu pengembangan fungsi-fungsi komersil dan mendorong

perubahan tatanan sosial masyarakat

 Penguatan nilai tradisi “Hibua lamo” sebagai wadah pemersatu kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat

 Percepatan pembangunan perkotaan dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat

 Perluasan lapangan kerja dan lapangan usaha yang diikuti dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

 Peningkatan sosial ekonomi dalam kerangka penanganan masyarakat marjinal

 Peningkatan daya adaptasi penduduk pendatang terhadap nilai-nilai tradisi yang ada dalam masyarakat lokal

 Meningkatkan kepekaan sosial untuk mengurangi konflik dalam masyarakat

 Peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat melalui peningkatan sumber daya manusia

 Modernisasi kota yang diikuti dengan pengendalian penguasaan lahan

 Efektivitas pemanfaatan alokasi anggaran pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur perkotaan Peningkatan pengelolaan sumberdaya ekonomi dalam kerangka pembiayaan pembangunan

 Pemanfaatan sektor swasta dalam pengelolaan ekonomi strategis

 Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya alam dalam mendorong pembiayaan pembangunan

 Peningkatan kemitraan dalam pengelolaan sektor-sektor ekonomi strategis

 Peningkatan penerimaan pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan sumberdaya ekonomi untuk mendukung pengalokasian pembiayaan pembangunan

 Pengembangan keterpaduan pembiayaan pembangunan dan infrastruktur perkotaan  Integrasi kegiatan lintas sektoral dalam pembiayaan pembangunan dan infrastruktur  Efisiensi pemanfaatan pembiayaan melalui alokasi anggaran

 Pengelolaan potensi sumberdaya alam melalui dukungan investor

 Pengembangan layanan jasa transportasi laut dan udara dalam kerangka kelancaran distribusi barang dan jasa

(23)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 23  Pembangunan infrastruktur ekonomi dalam kerangka mendorong pertumbuhan

ekonomi

 Pengembangan kompetensi SDM dalam mendorong investasi pembangunan  Pembentukan lembaga kerjasama investasi dalam pengelolaan sumberdaya alam  Peningkatan sistem pelayanan terhadap penanam modal

 Peningkatan kelestarian lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam  Peningkatan kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi

 Peningkatan frekuensi jasa angkutan transportasi laut dan udara  Peningkatan koordinasi dan kemudahan dalam penanam modal

 Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Peningkatan sumberdaya aparatur yang diikuti pelibatan peran kelembagaan masyarakat

 Efektivitas kelembagaan pemerintah yang diikuti implementasi perundang-undangan sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

 Optimalisasi kelembagaan pemerintah dalam kerangka mendukung kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pengembangan kualitas layanan publik yang prima dalam kerangka mendukung pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang diikuti pemberdayaan

kelembagaan pemerintah daerah

 Optimalisasi peraturan perundang-undang untuk mendukung SDM dalam pelaksanaan pembangunan

 Pengembangan tata cara dan prosedur pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan diikuti peningkatan kualitas sumberdaya manusia

 Peningkatan fungsi pengawasan dan pengendalian yang membidangi permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pengembangan kinerja SDM dalam pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pengembangan fasilitas umum sesuai standar pelayanan

 Peningkatan sarana pendidikan yang memadai dan representatif  Pengembangan lokasi permukiman baru

 Pengembangan fasilitas kesehatan yang lebih memadai  Pengembangan fasilitas perdagangan yang representative  Penataan sarana hunian masyarakat yang layak dan terjangkau  Penyediaan tenaga pengajar sesuai rasio guru dan murid  Pengendalian perkembangan kawasan permukiman perkotaan

 Pemberian subsidi jasa pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu

 Pengembangan sarana kesehatan dan pemenuhan tenaga medis sesuai rasio jumlah penduduk

 Penyediaan sarana permukiman yang lebih memadai  Pengembangan sarana kesehatan skala regional  Pengembangan jaringan jalan sesuai hirarkinya

(24)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 24  Peningkatan terminal angkutan darat

 Peningkatan dan pengembangan bandar udara perintis menjadi bandar udara nasional  Rehabilitasi jaringan jalan

 Optimalisasi tingkat pelayanan pelabuhan

 Optimalisasi dan normalisasi sistem jaringan drainase

 Penataan infrastruktur permukiman disekitar kawasan pelabuhan  Penataan sistem tata kelola terminal angkutan darat

 Pembangunan sistem jaringan drainase sesuai hirarki

 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan berlandaskan nilai–nilai budaya yang ada

 Implementasi program pembangunan yang didukung keterlibatan masyarakat secara aktif

 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam mendukung kelestarian lingkungan secara berkelanjutan

 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan

 Optimalisasi pengembangan sumber daya manusia yang didukung partisipasi masyarakat

 Penguatan kelembagaan adat dalam mendukung program-program pembangunan  Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam

bentuk sosialisasi

 Peningkatan akses informasi terhadap pengelolaan lingkungan hidup

 Pengembangan sumber daya manusia yang didukung pembangunan lembaga pendidikan tinggi

 Peningkatan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap program-program pembangunan berdasarkan tradisi yang ada

 Peningkatan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan

 Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup

 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran pendidikan non formal

5.7.2. Strategi PPIP Skala Kawasan

Pada dasarnya adalah perumusan stategi pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan permukiman prioritas yang intinya merumuskan strategi

pembangunan permukiman skala kawasan berdasarkan tujuan dan kebijakan yang telah dirumuskan. Secara keseluruhan strategi PPIP skala kawasan, intinya adalah perumusan strategi skala kawasan, sektor yang menangani, aspek kegiatan dan lokasi kegiatan. Strategi PPIP skala kawasan adalah hasil analisis yang telah dilakukan dalam suatu bentuk strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam skala kawasan. Strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur skala kawasan, sebagai berikut:

 Pengembangan kawasan prioritas untuk mendukung terselenggaranya pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

(25)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 25  Pembangunan kawasan permukiman yang terintegrasi dengan pengelolaan kawasan

pesisir

 Pengembangan moda transportasi regional yang diikuti dengan pembangunan kawasan permukiman secara berkelanjutan

 Pembangunan permukiman sesuai karakteristik daya dukung lingkungan

 Penataan bangunan dan lingkungan untuk mendukung pengembangan infrastruktur kawasan prioritas

 Penataan kawasan permukiman prioritas yang diikuti pengendalian kawasan pesisir  Pengembangan ekonomi strategis yang diikuti pengendalian fungsi-fungsi ruang

kawasan prioritas

 Pembangunan permukiman dan infrastruktur sesuai morfologi kawasan

 Penataan kawasan pesisir yang diikuti pengendalian konflik kepentingan dalam penguasaan lahan

 Pembangunan kawasan permukiman yang diikuti pengendalian kawasan kumuh

 Pengembangan kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan pemanfaatan lahan kawasan prioritas

 Pengembangan kawasan prioritas yang diikuti pengendalian banjir perkotaan  Pembangunan kawasan prioritas yang diikuti dengan proteksi ancaman kebakaran  Pengendalian sedimen, abrasi pantai dan air pasang pada kawasan pesisir

 Pengembangan kawasan prioritas yang diikuti pengendalian pemanfaatan ruang

 Pembangunan dan pengembangan kawasan prioritas mendorong dinamika sosial ke arah sistem sosial terbuka

 Peningkatan nilai kawasan yang diikuti dengan pemberdayaan masyarakat akan mendorong perubahan sistem stratifikasi sosial

 Dinamika sosial masyarakat yang berlangsung secara kondusif akan mempercepat pembangunan pada kawasan permukiman dan infrastruktur Kota Tobelo

 Pemahaman nilai-nilai agama mendorong toleransi yang tinggi sebagai modal dasar pembangunan

 Peningkatan adaptasi masyarakat dalam peningkatan produktivitas sosial ekonomi masyarakat

 Pemerataan sumberdaya ekonomi masyarakat akan mendorong terciptanya lapangan kerja dan lapangan usaha dalam kerangka mendukung pengembangan kawasan prioritas

 Penggalangan kegiatan pembangunan yang diikuti partisipasi akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat

 Partisipasi kelembagaan masyarakat akan mendorong peningkatan nilai ekonomi kawasan

 Peningkatan kemampuan masyarakat dalam hal penguasaan usaha ekonomi akan mengurangi kesenjangan sosial

 Peningkatan fungsi-fungsi ekonomi startegis akan meminimalkan marginalisasi pada komunitas lokal

 Peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat yang didukung perubahan orientasi pekerjaan akan mendorong peningkatan sistem strata ekonomi masyarakat

(26)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 26  Pengelolaan sumber-sumber ekonomi dalam mendorong peningkatan penerimaan

APBD

 Keterpaduan pembiayaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

 Peningkatan kerjasama dalam kerangka pengembangan kegiatan ekonomi produktif  Pengelolaan sumber pendapatan yang bersumber dari pajak dan retribusi

 Pembentukan pola kemitraan usaha ekonomi produktif dalam rangka peningkatan PAD

 Pengelolaan keuangan berbasis kinerja yang bersumber dari penerimaan pajak dan retribusi

 Pengalokasian anggaran berdasarkan urgensitas penanganan pembangunan  Kerjasama antar sektoral dan lintas sektoral dalam pembiayaan pembangunan  Implementasi sistem penerimaan pajak dan retribusi

 Peningkatan pengawasan penerimaan pendapatan hasil pengelolaan sumberdaya ekonomi

 Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan formal dan non formal

 Pengawasan pembangunan yang bersumber dari pembiayaan pemerintah pusat Peningkatan infrastruktur untuk mendorong investasi pembangunan

 Pemanfaatan pusat perdagangan dan jasa dalam kerangka peningkatan ekonomi masyarakat

 Peningkatan lembaga keuangan formal dalam menorong peningkatan usaha masyarakat

 Peningkatan kualitas SDM dalam pengelolaan sumberdaya kelautan  Pemberian modal usaha melalui lembaga keuangan formal dan non formal

 Pengembangan kelembagaan masyarakat dalam kerangka percepatan pembangunan permukiman dan infrastruktur

 Peningkatan koordinasi antar lembaga dalam mendukung pembangunan permukiman  Peningkatan fungsi kelembagaan dalam mendukung pembangunan permukiman dan

infrastruktur

 Optimalisasi fungsi dan peran kelembagaan masyarakat yang diikuti sosialisasi program pembangunan

 Pengembangan sarana permukiman yang lebih representatif  Pengembangan dan pembenahan rute angkutan kota

 Penataan kawasan permukiman kumuh

 Pengembangan sarana dan prasarana angkutan umum  Pengendalian kawasan permukiman kumuh pesisir pantai  Pembangunan sarana hunian melalui kerjasama swasta

 Penyediaan kawasan hunian yang layak huni dan berkelanjutan  Pengembangan sarana permukiman pada kawasan pinggiran kota  Peningkatan kualitas sistem jaringan jalan kawasan prioritas

 Peningkatan kapasitas pelayanan distribusi jaringan air minum kawasan permukiman  Penataan sistem sambungan jaringan listrik perumahan

 Pengembangan sistem pengelolaan air limbah rumah tangga bersama  Pengembangan jaringan jalan kawasan sesuai hirarkinya

(27)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 27  Peningkatan kapasitas badan jalan lingkungan permukiman

 Peningkatan kualitas dan debit air minum

 Sosialisasi ancaman kebakaran permukiman perkotaan  Penyediaan ruang terbuka hijau kawasan permukiman  Pengembangan dan peningkatan sumber air baku

 Proteksi ancaman kebakaran kawasan permukiman perkotaan  Penyediaan dan pengelolaan air limbah buangan secara terpusat

 Optimalisasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pelibatan peran serta organisasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan

 Peningkatan spirit pembangunan ekonomi akan meningkatkan kesejateraan masyarakat

 Peningkatan strata sosial akan mengurangi konflik dalam masyarakat

 Penyebaran informasi hasil-hasil pembangunan pada semua dimensi dan lapisan sosial masyarakat

 Peningkatan infrastruktur ekonomi dalam mendukung peningkatan produktivitas masyarakat

 Peningkatan solidaritas masyarakat dapat mengurangi dispraitas kesempatan kerja

5.7.3. Penetapan Kawasan Prioritas

Penetapan kawasan permukiman perioritas berdasarkan hasil analisis Tim

Konsultan dan disepakati oleh Tim Pokjanis SPPIP Kabupaten Halmahera Utara, dengan

urutan prioritas sebagai berikut :

1. Kawasan Tobelo (Tambatan Perahu) sebagai kawasan prioritas 1

2. Kawasan Gorua (Perkebunan) sebagai kawasan prioritas 2

3. Kawasan Korehara (Bagian Selatan) sebagai kawasan prioritas 3

4. Kawasan Land Bow (Tanah Tinggi) sebagai kawasan prioritas 4

Hasil analisis penetapan kawasan permukiman prioritas diatas yang diusulkan

dalam RP2KP Kabupaten Halmahera Utara, dapat dilihat pada penjelasan Tabel dibawah

ini.

Tabel 5.9 Hasil Analisis Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas SPPIP Kabupaten Halmahera Utara

No Item/Sub Sistem

Sub Kawasan Prioritas

Total Gorua Land Bow Tobelo Korehara

1

2

Karateristik Fisik

Kependudukan

1.8

0.60

1.6

0.30

3.2

0.90

1.6

(28)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 28

Prasarana dan Sarana

Dasar

Tingkat Aksesibilitas

Kondisi Sosial ekonomi

Kondisi Sosial budaya

1.05

0.529017857 3.124556962

Sumber: RP2KP Kab. Halmahera Utara, 2012

5.7. INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA DAN SEKTOR

(29)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 29 Tabel 5.10 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota Dan Sektor

N

PROGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR

1 2 3 4 5 6 7

Perencanaan Detail Kws. Ibukota Kabupaten

Tobelo PBL

Perda No. 09 Tgl 27 Des. 2012

Penataan Land Mark Kota Tobelo PBL

Pembangunan Kws. Pusat Pemerintahan

Tobelo PBL

Penataan Lingkungan Kws. Kota

Galela, Kao, Malifut

PBL

Peningkatan fungsi Kws. pemerintahan

Galela, Kao, Malifut

PBL

Penataan Lingkungan Kws. Pusat Kec. Pelayanan Air bersih

Seluruh Kec.

AM

Pembangunan TPA Modern Skala Kota

Seluruh Kec.

PLP

Pembangunan TPA Modern Skala Kota

Tobelo, Galela

(30)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 30 Pembangunan TPS Modern

Skala Kec.

Seluruh Kec.

PLP

Pembangunau UPL Skala Kota

Seluruh Kec.

PLP

Penyusunan RTBL Kws. Ibukota Baru

Kota Kec. PBL

Panataan Lingkungan Permukiman Skala besar

Tobelo, Galela

PBL, Bangkim

Revitalisasi sarana dan prasarana perkotaan

Kota Kec. PBL

Revitalisasi Kws. Permukiman Pantai

Kws.

Penataan Lingkungan Kws. Kws.

(31)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 31

Penyusunan Master Plan Air Minum

Kota Tobelo

AM

Pembangunan Intake Baru Tobelo,

Gorua, Land Bow, dan Korehara

AM

Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi

Penataan Kws. permukiman kumuh masyarakat

Pembangunan jaringan drainase dan jalan lingkungan

Penataan permukiman yang layak huni

Pengembangan Kws. permukiman perkotaan Jaringan Jalan Kws. Pesisir

Tobelo, Gorua, dan Korehara

BANGKIM

Penyusunan RTBL Kws. Ekonomi Strategis

Penataan Kws. permukiman dan infrastruktur perkotaan

Tobelo, Gorua, Land Bow,

(32)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 32 dan

Korehara

Penyusunan Rencana Detail Kws. Perkotaan

Penyiapan KASIBA/LISIBA Gorua,

Land Bow dan Korehara

PBL

Penataan Kws. Pusat Perdagangan

Kota Tobelo

PBL

Penyusunan Master Plan Kws. Bisnis

Penyusunan Master Plan Drainase

Gorua, dan Korehara

PLP

Penyusunan Master Plan Drainase

Normalisasi Aliran Drainase Perkotaan

Pembangunan Pipa Distribusi Air Minum

Kws. Tobelo

AM

Pengelolaan Air Baku Kws.

Tobelo

Penataan Kws. Permukiman Prioritas

Kws. Tobelo

BANGKIM

Penyiapan Pembangunan Infrastruktur Kws. Prioritas

Kws. Tobelo

(33)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 33 Penataan Permukiman Kws.

Pesisir

Kws. Tobelo

BANGKIM

Penataan Kws. Pesisir Kws.

Tobelo

BANGKIM

Penataan Infrastruktur Kws. Prioritas

Kws. Tobelo

BANGKIM

Penataan Kws. Permukiman Kumuh

Kws. Tobelo

BANGKIM

Pembangunan Saluran Drainase Primer dan Sekunder

Kws. Tobelo

BANGKIM

Pembangunan Tanggul Penahan Ombak Kws. Pesisir

Penataan Kws. Permukiman Kumuh Pesisir Pantai

Kws.

Penyusunan RTBL Kws. Prioritas

Kws. Tobelo

PBL

Penataan Pusat Kegiatan Ekonomi

Kws. Tobelo

PBL

Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)

Kws. Tobelo

PBL

Penyusunan Ranperda Kws.

Tobelo

PBL

Penyiapan KASIBA/LISIBA Kws.

Tobelo

PBL

Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)

Kws. Tobelo

PBL

Penyediaan Sistem Informasi Pembangunan

Kws. Tobelo

PBL

Pengadaan TPS dan sarana angkutan persampahan

Kws. Tobelo

PLP

Penyediaan Sarana Pengelolaan Air Limba Rumah Tangga

Kws. Tobelo

(34)

Bantuan Teknis

RPI2JM

Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

Provinsi Maluku Utara Tahun

2014

V - 34 Penyediaan Sistem

Pembuangan Air Limbah Terpusat

Kws. Tobelo

Gambar

Tabel 5.1. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Berdasarkan RTRW
Gambar 5.1 : Peta Kawasan Strategis Kab. Halmahera Utara
Tabel 5.2. Indikasi program utama terkait pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar 5.2 : Peta Arahan Lokasi TPA Kab. Halmahera Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, akan digunakan metode ultrasonik- milling dalam proses pembuatan nanopartikel silika.. Menurut Sidqi (2011),

Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pengaruh Volume Air Berdasarkan Daya Serap Air Tepung dan Mixing Time Terhadap Sifat Fisik

Pilihlah satu jawaban dari 4 (empat) alternatif pilihan jawaban yang tersedia yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan diri Bapak/Ibu yang sebenarnya pada saat

Sistem administrasi santri pada pondok pesantren minhajut thalibiun saat ini masih menggunakan media buku (konvensional), pencatatan dan penyimpanan data masih

Skripsi berjudul “Persepsi Lansia Potensial tentang Program Pemberdayaan Karang Werda di Kabupaten Jember” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Kesehatan

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat penulis simpulkan, bahwa menulis cerpen merupakan suatu kegiatan kreatif yang bertujuan untuk mengung- kapkan gagasan atau

terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, dapat mengakibatkan gangguan yang serius terhadap penduduk & lingkungan, menimbulkan kematian dan gangguan kesehatan, kerusakan

Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid sekolah dasar kelas I – VI yang ada di SD X Pekanbaru Kecamatan Rumbai Pesisir dengan total 599 murid. Pengambilan