• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Compliance on Consuming Fe Tablets Pregnant Women and incidency of anemia at Mrs. NS midwifery practice Suruh, Semarang regency.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Compliance on Consuming Fe Tablets Pregnant Women and incidency of anemia at Mrs. NS midwifery practice Suruh, Semarang regency."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

The Compliance on Consuming Fe Tablets Pregnant Women and incidency of anemia at Mrs. NS midwifery practice Suruh, Semarang regency.

Jatmiko Susilo, Chichik Nirmasari, and Putu Novi Sulasni jatmiko_susilo@yahoo.com

ABSTRACT

The prevalence of anemia in Indonesia by as much SKRT 40.1%, while in Central Java some 63.7% in 2005. Consumption or low Fe supplementation has a chance to happen anemia. Purrpose of this research to identify differences in incidence of anemia based on the level of compliance of pregnant women consume Fe tablets at BPS Mrs. NS, Suruh, Semarang regency.

The study was quasi experimental design with "two group pretest-posttest". Subjects were pregnant women who had ANC at BPS Mrs NS, Suruh, Semarang regency. The sampling technique is the total sampling of 35 pregnant women. Data were taken by the interviews and conducted one-way anova test.

The results showed that there were significantly different in incidence of anemia based on the level of compliance in consuming Fe tablets. F value >19,735 and significance <0,05. the LSD test showed that the more obedient consume Fe tablets, the lower the incidence of anemia, pvalue : 0,012 and the Odd Ratio was

(2)

Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Ibu Hamil dan Kejadian Anemia di BPS Ny. NS, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Jatmiko Susilo, Chichik Nirmasari, dan Putu Novi Sulasni jatmiko_susilo@yahoo.com

INTISARI

Prevalensi anemia di Indonesia menurut SKRT sebanyak 40,1%, sedangkan di Jawa tengah sejumlah 63,7% pada tahun 2005. Konsumsi atau suplementasi zat besi yang rendah berpeluang terhadap kejadian anemia. Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui perbedaan kejadian anemia berdasarkan tingkat kepatuhan konsumsi tablet zat besi ibu hamil di BPS Ny. NS, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Desain penelitian adalah eksperimental semu dengan rancangan“two group pretest-posttest”. Subyek penelitian adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS Ny. NS Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling sebanyak 35 orang ibu hamil. Data diambil dengan wawancara dan dilakukan uji anova satu jalan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna kejadian anemia berdasarkan tingkat kepatuhan konsumsi tablet zat besi ibu hamil. Fhitung >19,735 dan signifikan <0,05. Pada Uji LSD menunjukkan bahwa semakin patuh responden mengkonsumsi tablet Fe, maka kejadian anemia semakin rendah. Pada responden yang patuh dengan responden yang tidak patuh perbedaan rata-ratanya -1,35 dengan signifikasi 0,012.

Saran Bagi bidan diharapkan penelitian ini dapat digunakan bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan ANC khususnya suplementasi tablet Fe.

Kata kunci: kepatuhan, tablet Fe, anemia, ibu hamil. PENDAHULUAN

Anemia ibu hamil disebut Potensial danger of mother and child, karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan pada masa depan (Manuaba, 2007). Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara sedang berkembang berkaitan dengan anemia masa kehamilan. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Jawa Tengah cukup tinggi yaitu sebesar 80 % pada tahun 2004 dan menurun menjadi 63,7 % pada tahun 2005 (Dinkes, 2005). Kebanyakan anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2000).

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi di usus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit, serta ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe) (Amirudin, 2007).

Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang mengatakan tidak rutin meminum tablet zat besi, ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Anemia masa

(3)

kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik masa kehamilan, persalinan, maupun nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri,

perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum (Manuaba,2001),

Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Suruh didapatkan data bahwa ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang tahun 2009 sebanyak 720 orang, sebanyak 108 (15%) ibu hamil mengalami anemia, dari 15 % tersebut 75 % diantaranya ibu hamil tidak mengetahui tentang anemia serta pemberian tablet Fe yang sangat diperlukan selama masa kehamilan untuk mencegah kejadian anemia.

Atas dasar tersebut perlu dilakukan penelitian tentang Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia di BPS Ny. NS Suruh Kabupaten Semarang”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design.

Kelompok Pre Intervensi Post

Perlakuan 01 X 02

Kontrol 01 02

Jumlah sampel yang digunakan adalah sebesar 35 ibu hamil. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei – Juni 2010.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN I. Analisa Univariat a. Umur responden

Tabel 1 Distribusi frekuensi umur responden ibu Hamil

Dari tabel 1 didapatkan hasil bahwa umur responden 20 – 35 tahun berjumlah 91.4 %, Umur termuda adalah 18 tahun dan yang tertua adalah 36 tahun

b. Pendidikan responden

Tabel II Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil

Dari tabel 2 didapatkan hasil bahwa responden berpendidikan setingkat SMA yang sederajat sejumlah 48.6 %.

c. Pekerjaan responden

Tabel III Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil Dari tabel 3 didapatkan hasil

bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga sejumlah 48.5%.

d. Kejadian Anemia Responden sebelum diberi Fe No Umur (tahun) Frekuensi % 1. < 20 tahun 2 5.7 2. 20 - 35 tahun 32 91.4 3. > 35 tahun 1 2.9 Total 35 100.0 No Pendidikan Frekuensi % 1. SD 4 11.4 2. SMP 13 37.1 3. SMA 17 48.6 4. PT 1 2.9 Total 35 100.0 No Pekerjaan Frekuensi % 1. PNS 1 2.9 2. Dagang 9 25.7 3. Swasta 5 14.3 4. Tani/Buruh 3 8.6 5. IRT 17 48.5 Total 35 100.0

(4)

Tabel IV. Distribusi frekuensi kejadian anemia ibu hamil sebelum diberi tablet Fe

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden mengalami anemia sedang 65,7 %. Hal ini sesuai dengan pendapat Prawirohardjo (2002), bahwa anemia lebih sering ditemukan pada kehamilan hal itu disebabkan saat hamil perlu tambahan zat – zat makanan dan guna mencegah kejadian anemia pada ibu hamil diperlukan tambahan zat besi.

Apabila makanan yamg dikonsumsi setiap hari tidak adequat mengandung zat besi, atau absorbsinya rendah, maka ketersediaan zat besi untuk tubuh tidak cukup memenuhi kebutuhan akan zat besi. Faktor utama penyebab terjadinya anemia zat besi adalah kurangnya konsumsi zat besi dari makanan atau rendahnya absorbsi zat besi dari dalam makanan dan konsumsi tablet Fe. Di samping itu, penyebab anemia lainnya adalah kurang gizi (malnutrisi), mal absorbsi, kehilangan darah banyak dan penyakit kronik.

Fungsi zat besi didalam tubuh berhubungan dengan pengangkutan, penyimpanan dan pemanfaatan oksigen dan berada dalam bentuk haemoglobin, myoglobin dan eryochrom, sebagian besar digunakan untuk pembentukan haemoglobin berasal dari pemanfaatan kembali hasil pemecahan sel darah merah, sedang kekurangannya diperoleh dari makanan. Kebutuhan zat besi hariani sebagai pengganti yang dikeluarkan tubuh melalui kulit, keringat, tinja, air seni dan rambut yang besarnya sekitar 0,5-1,0 mg..

Menurut Arisman (2004), wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam

program suplementasi, dosis yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet mengandung 60 mg

Fe dan 200 mg asam folat) diminum selama paruh kedua kehamilan, saat tersebut kebutuhan zat besi sangat tinggi. Pemberian tablet Fe sebagai salah satu alternatif mengurangi kejadian anemia masa kehamilan e. Kejadian Anemia Responden sesudah

diberi tablet Fe pada bulan Mei tahun 2010

Tabel V. Distribusi

frekuensi kejadian anemia ibu hamil sesudah diberi Fe

Dari tabel V didapatkan hasil bahwa sesudah diberi tablet Fe sebagian besar responden mengalami anemia sedang sejumlah 60.0 %..

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 didapatkan data bahwa sesudah diberi tablet Fe sebagian besar responden mengalami anemia sedang yaitu sejumlah 21 responden (60,0 %). Kejadian anemia sedang pada sebagian besar responden tersebut disebabkan masih banyaknya responden yang tidak mengkonsumsi tablet Fe yang telah diberikan baik oleh peneliti maupun oleh bidan setempat saat melakukan pemeriksaan No Anemia Frekuensi % 1. Anemia Ringan 9 25.7 2. Anemia Sedang 23 65.7 3. Anemia Berat 3 8.6 Total 35 100.0 N o Me an Maxim um Mini mum Median SD H b1 8.0 14 10.2 6.7 8.000 .9527 H b2 7.8 14 10.0 6.7 7.000 1.0500 No Anemia Frekuensi % 1. Anemia Ringan 8 22.9 2. Anemia Sedang 21 60.0 3. Anemia Berat 6 17.1 Total 35 100.0

(5)

kehamilan.

f. Pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb

Tabel VI. Kadar Hb sebelum dan sesudah ibu hamil diberi tablet Fe

Dari tabel VI didapatkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe sebanyak 15 tablet per orang. Ini mungkin karena kekurang patuhan masing- masing responden. Hal ini tidak sesuai dengan Musclher yang menyatakan bahwa kadar Hb darah dapat dipengaruhi oleh pemberian tablet Fe. g. Kepatuhan Konsusmsi tablet Fe

Tabel VII. Distribusi

frekuensi kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet Fe No Patuh Frekuensi % 1. Patuh 9 25.7 2. Kurang patuh 19 54.3 3. Tidak Patuh 7 20.0 Total 35 100.0

Dari tabel VII. didapatkan 54.3 % kurang patuh konsumsi tablet Fe. Hal ini ternyata banyak responden yang mengatakan jarang atau sedikit mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh bidan. Selain itu

adanya anggapan bahwa

mengkonsumsi tablet Fe dapat menyebabkan mual, nafsu makan menurun. Berbagai alasan dan fakta tersebut merupakan faktor yang menyebabkan banyaknya ibu hamil kurang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan, dan perilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi antara lain adalah :

a. Kesadaran individu.

b. Tingkat pengetahuan individu. c. Mengetahui kegunaan dan fungsi

konsumsi tablet zat besi masa kehamilan.

d. Motivasi dari tenaga kesehatan dan keluarga.

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi antara lain adalah (Niver, 2002) : a. Individu tidak merasa dirinya sakit. b. Ketidaktahuan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan.

c. Kelalaian atau rendahnya motivasi ibu hamil konsumsi zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama.

d. Adanya efek samping seperti rasa mual, dan rasa nyeri lambung. e. Kurang diterimanya rasa, warna

dan karakteristik lain tablet zat besi II. Analisa Bivariat

a. Hasil Uji beda dengan t-test kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe

Tabel VIII. Hasil t-test kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe

Pada tabel diatas, nilai t hitung = 1,364 dengan nilai signifikannya 0.182, dengan demikian tidak ada perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan

Mean SD t df Sig. (2-tailed) HB1

(6)

kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe.

b. Kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan Kejadian Anemia

Tabel IX. Kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia sesudah diberi Fe responden Kepatuhan Anemia Total Anemia Ringan Anemia

sedang Anemia Berat

N % N % N % N %

Patuh 7 77.8 2 22.2 0 0 9 100.0

Kurang Patuh 1 5.3 16 84.2 2 10.5 19 100.0

Tidak Patuh 0 0 3 42.9 4 57.1 7 100.0

Dari tabulasi silang di atas, diantara 9 responden patuh konsumsi tablet Fe, 77.8 % di antaranya mengalami anemia ringan. Responden kurang patuh, 84.2%, mengalami anemia sedang, dan responden tidak patuh, 57.1 %, mengalami anemia berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepatuhan konsumsi dengan kejadian anemia. Menurut Niver (2002), faktor-faktor berpengaruh terhadap kepatuhan antara lain pengetahuan

tentang anemia dan kegunaan zat besi serta latar belakang pendidikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pekerjaan responden berpengaruh terhadap kejadian anemia ibu hamil.

Pengetahuan rendah

mengakibatkan responden kurang memperhatikan konsumsi makanan dan nutrisi khususnya konsumsi tablet Fe bagi ibu hamil yang berakibat pada resiko kejadian anemia.

f. Uji Anova satu jalan .

Tabel X. Hasil Uji anova satu jalan hubungan antara tingkat kepatuhan dengan kejadian anemia

Variabel N F df1 df2 Sig

(2-tailed) Kepatuhan

35 19.735 2 32 0,000

Anemia sesudah diberi Fe

Uji statistik anova satu jalan menunjukkan nilai F hitung 19.735 dengan signifikansi 0,000, Nilai F tabel dengan df 1 = 2 dan df 2 = 32 dengan taraf kepercayaan 95 % sebesar 19.46. Dengan demikian karena nilai F hitung (19.735) >

nilai F tabel (19.46) dan nilai signifikansi (0.000) < 0.05, maka ada perbedaan yang signifikan kejadian anemia antara responden patuh, kurang patuh dan tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. c. Perbedaan Kejadian anemia setelah pemberian tablet Fe antara responden patuh, kurang

patuh dan tidak patuh

Tabel XI. Perbedaan kejadian anemia sesudah diberi Fe antara responden patuh, kurang patuh dan tidak patuh responden pada bulan Mei tahun 2010

(7)

Kepatuhan (I) Kepatuhan (J) Beda rata-rata (I-J)

Sig Keterangan

Patuh Kurang Patuh -0.83 0.000 Beda signifikan

Tidak Patuh -1.35 0.000 Beda signifikan Kurang Patuh Tidak Patuh 0.52 0.012 Beda signifikan

Uji LSD pada tabel XI didapatkan hasil bahwa kejadian anemia antara responden patuh dengan kurang patuh ada perbedaan signifukan, pvalue =

0.000. Kejadian anemia antara responden patuh dengan tidak patuh ada perbedaan bermakna, pval = 0.000. Kejadian anemia

responden kurang patuh dengan responden tidak patuh berbeda bermakna pval = 0.012. Dengan

demikian semakin patuh responden tersebut mengkonsumsi tablet Fe maka kemungkinan terjadinya anemia semakin kecil.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Ibu Hamil dengan kejadian anemia di BPS Ny. NS, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebelum dan sesudah diberi tablet Fe, katagori anemia sedang sebanyak 65,7%. mengalami penurunan menjadi 60,0%.

2. Tidak ada pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb

3. Tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu hamil dengan kejadian anemia:

a. Responden patuh mengalami anemia ringan sebanyak 77,8%. b. Responden kurang patuh mengalami anemia sedang sebanyak 84,2%

c. Responden tidak patuh mengalami anemia berat sebanyak 57,1%

4. Ada perbedaan kejadian anemia secara bermakna berdasarkan tingkat kepatuhan responden mengkonsumsi tablet Fe, pval. =

0.000

5. Uji LSD menunjukkan bahwa semakin patuh responden mengkonsumsi tablet Fe, maka semakin rendah kejadian anemia. SARAN

1. Upaya meningkatkan mutu pelayananan dengan memberikan KIE tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil khususnya tablet Fe dengan terus menerus.

2. Bagi ibu hamil untuk tidak bosan mengkonsumsi tablet Fe,dan mentaati aturan minum, agar kejadian anemia ibu hamil bisa ditekan.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, R. 2007., Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil di Indonesia,

http://www.ridwanamiruddin.wordpr ess.com

Departemen Kesehatan R.I., 2001, Standar Pelayanan Maternitas, Bakti Husada, Jakarta

Departemen Kesehatan R.I., 2002, Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks Keluarga, Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehata, Jakarta.

Herlina, N., 2007, Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil, Jakarta, http://www.bppsdmk.depkes.go.id Manuaba, I.B.G., 2007, Pengantar Ilmu

(8)

Mochtar, R., 2005, Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Jilid I, EGC, Jakrta,

Niven, N., 2002, Psikologi Kesehatan, Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain, Ed. 2, EGC, Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2006, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.

Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Merdeka, Jakarta.

Price, S.A., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Alih Bahasa Peter Anugerah, EGC, Jakarta.

Prowiroharjo, S., 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan bina Pustaka, Jakarta.

Sugiono, 2003, Statistik Nonparametrik untuk Penelitian, CV. Afabeta, Bandung.

Gambar

Tabel 1  Distribusi  frekuensi  umur  responden ibu Hamil
Tabel IV.  Distribusi  frekuensi  kejadian  anemia  ibu  hamil  sebelum  diberi tablet Fe
Tabel IX. Kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia sesudah diberi Fe  responden   Kepatuhan  Anemia  Total Anemia  Ringan  Anemia

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Partisipasi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis : 1) Konflik Hubungan memediasi pengaruh Konflik Tugas pada Bullying di Tempat Kerja. 2) Manajemen Konflik

Durabilitas lightweight concrete terhadap asam klorida didapatkan dengan menguji kuat tekan dan berat jenis beton setelah pengujian dengan jangka waktu tertentu serta

Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan harga saham di pasar modal Indonesia secara teknikal dalam rentang waktu Januari 2009 sampai dengan Desember 2014

Pelatihan regulasi emosi dalam penelitian ini terdiri atas tiga sesi yang diberikan dalam dua pertemuan dengan tujuan agar informasi mengenai regulasi.. emosi

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya terhadap beton dengan agregat kasar styrofoam, diketahui bahwa mutu beton turun seiring dengan

1 Untuk umur r 40 tahun, seluruh sub variabel gaya kepemimpinan berkorelasi nyata dengan Motivasi Kerja pegawai, sedangkan untuk kelompok umur > 40 tahun, hanya sub variabel

Secara umum penggunaan media audio sebagai sarana pembelajaran memiliki beberapa keunggulan antara lain: (1) relatif murah untuk mengkomunikasikan informasi; (2)