• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fungsi Dan Makna Yin Yang Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Fungsi Dan Makna Yin Yang Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan penyelidikan atau mempelajarinya (KBBI, 2003:1998). Pustaka adalah kitab-kitab; buku (KBBI, 2003:912). Jadi, tinjauan pustaka adalah hasil meninjau atau hasil pandangan terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah diselidiki atau dipelajari sebelumnya.

Penulis menemukan beberapa buku, skripsi, jurnal yang isinya relevan dengan judul penelitian ini. Adapun buku dan jurnal yaitu:

Leman dalam The Best Of Chinese Life Philosophies (2008), menulis bagaimana filosofi kehidupan berdasarkan Yin Yang, Wu wei, dan Wu Chang yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan untuk meraih kehidupan yang diidamkan. Buku ini sangat membantu peneliti untuk melihat bagaimana filosofi Yin Yang di dalam kehidupan dan menjadi bahan referensi di dalam penelitian ini.

(2)

Ebook Yin Yang Balance, dijelaskan bagaimana cara menyeimbangkan kehidupan, memperlakukan tubuh, mencapai tujuan dengan menggunakan prinsip

Yin Yang dan menjaga fisik, emosional dan kesehatan.

Yulia Rusianti (jurnal) dalam Unsur Yin Yang dalam Kehidupan Sehari-hari (2010) menjelaskan apa itu Yin Yang, bagaimana sejarah, teori dan makna dari Yin Yang bagi kehidupan. Jurnal ini sangat membantu peneliti dalam menggambarkan sejarah Yin Yang dan penggunaannya di dalam kehidupan.

Udayana Gendo dalam bukunya Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina (2006), memaparkan tentang arti Yin Yang dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional cina. Buku ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk dapat melihat penggunaan Yin Yang dalam kesehatan dan pengobatan tradisional cina.

2.2Konsep

Konsep adalah suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep dapat diartikan sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah jalinan komunikasi antara manusia serta memunkinkan manusia untuk berpikir (Hamidi, 2010).

(3)

2.2.1 Fungsi

Fungsi adalah guna atau manfaat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:323) fungsi adalah kegunaan atau manfaat suatu hal bagi hidup suatu masyarakat.

Pada umumnya filsafat menjadikan orang mampu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metode-metode ilmu khusus. Filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas dan ruang lingkupnya. Filsafat mempunyai manfaat yang besar bagi manusia dan masyarakat. Manfaat yang dapat diambil dari filsafat yaitu mengajarkan manusia untuk mampu memecahkan masalah-masalah secara kritis tentang segala sesuatu dan juga sebagai pedoman dalam bertingkah laku antara manusia atau kelompok.

2.2.2Makna

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:703), makna yaitu : 1. Arti atau maksud

2. Pengertian yang diberikan kepada benda kebahasaan

(4)

2.2.3 Filsafat

Filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu philos dan sophia. Philos berarti senang, gemar atau cinta, sedangkan sophia dapat diartikan sebagai kebijaksanaan. Dengan begitu filsafat dapat diartikan sebagai suatu kecintaan kepada kebijaksanaan. Filsafat adalah berfikir dan merasa sedalam-dalamnya terhadap segala sesuatu sampai kepada inti persoalan (Saefullah, 2004:1).

Adapun filsafat menurut Ali Mudhofir (1996) sangatlah beragam, yaitu sebagai berikut:

1. Filsafat sebagai suatu sikap

Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta. Sikap secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu problem dari semua sudut pandang.

2. Filsafat sebagai suatu metode

Filsafat sebagai metode, artinya cara berfikir secara mendalam (reflektif), penyelidikan yang menggunakan alasan, berfikir secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha untuk memikirkan seluruh pengalaman manusia secara mendalam dan jelas.

3. Filsafat sebagai kelompok persoalan

(5)

Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran yang terletak pada nama-nama filsuf besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan lain-lainnya.

5. Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah, kebanyakan filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa.

6. Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan menyeluruh, filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan dari berbagai ilmu da pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten.

2.2.4 Yin Yang

(6)

Gambar 2.1 Simbol Yin dan Yang ( Smber: www.google.com )

Yin dan Yang adalah lingkaran yang terbagi atas dua bagian yang sama pembagiannya seperti huruf “S”. Yin adalah sisi hitam dengan titik putih dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam.

(7)

garis diagonal dari bukit. Ini artinya bagian yang terang karena tersinari oleh matahari. Begitulah Yin dan Yang bertindak sebagai dua kutub bagi alam raya ini. Penggunaan Yin Yang ini dalam dunia perfilsafatan dimulai pada abad ke-4 sebelum masehi.selain itu, Yin Yang juga banyak digunakan dalam kalender dan kitap pujian/Shi Jing (Freya 2011:107).

2.3 Landasan Teori

Teori adalah landasan dasar keilmuan yang berfungsi untuk menganalisis berbagai fenomena. Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, Atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu (Soekanto 2001:30). Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Tanpa adanya teori, pengetahuan hanya menjadi serangkaian fakta saja, tetapi tidak ada ilmu pengetahuan. Karena teori berguna untuk mempertajam atau mengkhususkan fakta yang dipelajari.

Adapun teori yang penulis gunakan adalah teori fungsionalisme dan teori semiotik.

2.3.1 Teori Fungsionalisme

(8)

Teori fungsionalisme dapat digunakan dalam menganalisa mekanisme kebudayaan - kebudayaan secara tersendiri, tetapi teori ini tidak mengungkapkan dalil - dalil sendiri untuk menerangkan mengapa kebudayaan memiliki unsur - unsur budaya yang berbeda dan mengapa terjadi perubahan dalam kebudayaan. Salah satu yang mengembangkan teori fungsionalisme adalah seorang Antropologi bernama Bronislaw Malionowski (1884-1942).

Malinowski mengemukakan bahwa setiap kebudayaan yang ada merupakan kesatuan yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu, tidak ubahnya sebagai suatu tubuh yang hidup dimana setiap bagiannya memiliki fungsi yang berhubungan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan tidak dapat dipelajari dan dipahami, kalau tidak dihubungkan dengan kebudayaan sebagai keseluruhan. Malinowski juga beranggapan bahwa setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi dan tujuan dan berbeda, tetapi saling berhubungan satu sama lain dan semua unsur kebudayaan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dimana unsur itu terdapat.

(9)

bahwa setiap unsur kebudayaan memiliki tujuan dan fungsi yan berbeda, tetapi saling berhubungan satu sama lain, demikian juga dengan Yin Yang pada Masyarakat Tionghoa di Kota Medan yang juga memiliki fungsi bagi mereka, salaha satunya yaitu sebagai landasan dalam menentukan hidup ke arah baik atau buruk.

2.3.2 Teori Semiotik

Istilah semiotik sering digunakan dengan istilah semiologi. Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah pertama merujuk pada sebuah disiplin sedangkan istilah kedua merefer pada ilmu tentangnya. Istilah yang berasal dari kata Yunani, yaitu Semion yang berarti “tanda” atau “sign” dalam bahasa inggris adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda. Tanda tersebut dianggap mewakili sesuatu objek secara representative.

Semiotik biasanya didefenisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi (Sobur, 2004). Tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia.

(10)

menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang didalamnya beroprasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti (Kusumarini,2006).

Gambar

Gambar 2.1 Simbol Yin dan Yang

Referensi

Dokumen terkait

Posisi WC dengan letak pintu yang langsung berhubungan dengan ruang tamu akan mengundang rasa tidak nyaman pada kehidupan dan komposisi ini merupakan Feng

Topik tulisan ini adalah fungsi dan makna sumpit bagi masyarakat Tionghoa yang terdiri dari sejarah atau awal munculnya sumpit, bentuk dan ukuran sumpit, cara pemakaian sumpit,

Untuk mengkaji fungsi perayaan sembahyang arwah pada penghormatan leluhur dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa Kota Pematangsiantar, penulis menggunakan teori fungsionalisme

Untuk mengkaji fungsi Tari Tibet dalam budaya masyarakat Tionghoa di Kota Medan, digunakan teori fungsionalisme dari disiplin ilmu budaya (antropologi budaya), khususnya

keberuntungan pada masyarakat Tionghoa di desa Lincun Binjai. 2) Untuk mengetahui fungsi dari 15 jenis simbol keberuntungan pada. masyarakat Tionghoa di desa Lincun Binjai.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Fungsi meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi Masyarakat Tionghoa di kota Medan adalah untuk memberi penghormatan pada

Oleh karena itu penulis menggunakan teori fungsionalisme dalam mengkaji fungsi dari meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi masyarakat Tionghoa di Kota Medan.. 2.2.2

Tionghoa yang datang berkunjung dibanding dengan masyarakat Tionghoa. Masyarakat umum menganggap patung Dewi Kwam Im menjadi objek wisata. Namun demikian, masyarakat Tionghoa