• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIKBERBANTUAN ORIGAMI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKASISWA KELAS V SDDI DESA LES KECAMATAN TEJAKULA TAHUN PELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIKBERBANTUAN ORIGAMI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKASISWA KELAS V SDDI DESA LES KECAMATAN TEJAKULA TAHUN PELAJARAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

REALISTIKBERBANTUAN ORIGAMI TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKASISWA KELAS V SDDI DESA LES

KECAMATAN TEJAKULA

TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Nyoman Tri Anarta Putra

1

, I Made Suarjana

2

, I Gusti Ngurah Japa

3

1,2,3

Jurusan PGSD,FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: lilikermasari@yahoo.co.id

1

, pgsd_undiksha@yahoo.co.id

2

,

ngrjapa_japa@yahoo.co.id

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui deskripsi hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami terhadap siswa kelas V SD di Desa Les. (2) Mengetahui deskripsi hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional terhadap siswa kelas V SD di Desa Les. (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran Matematika kelas V SD di Desa Les.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas V SD di Desa Les. Dari 5 kelas yang ada diambil 2 kelas secara acak melalui teknik group random sampling dan diperoleh kelas V SD N 1 Les dan kelas V SD N 2 Les. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t.Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Les yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami berada pada katagori tinggi dengan rata-rata skor 17,24. (2) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Les yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional berada pada katagori rendah dengan rata-rata skor 14,47. (3) Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran matematika kelas V SD di Desa Les. (thitung>ttabel = 3,049>1,684). Hal ini berarti pendekatan pendidikan matematika

realistik berpengaryh positf terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V sd di Desa Les.

Kata kunci: pendidikan matematika realistik, origami, hasil belajar

Abstract

(2)

result of the learning process were collected by using objectif tests. The data gotten from the reseach was analyzed by using static analysis of descriptive technigne and static inferential, t-test. The result of this reseach are: 1) The result 5th grade of students learning in mathematic in Les village who used the ralistic mathematic education aided origami approuch in the high category with the mean score of 17,24. 2) The result of the 5th grade students learning in mathematic who used the conventional learning in the low category with the mean score of 14,47. 3) thre is a difference of the students result in learning mathematic by using the realistic mathematic education aided origami approuch the conventional learning.( tcount> ttable =3,049 >1,689).based on this approach aided origami realistic

mathematics education has a positive effect on learning outcomes of students in grade 5 mathematics

Keywords:realistic mathematic education, origami, the result of learning

PENDAHULUAN

Perkembangan globalisasi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan suatu negara.Agar mampu bersaing di era globalisasi ini maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pola pikir tinggi. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pola pikir tinggi yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. “Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional” (UU RI No. 20 tahun 2003 dalam Mulyasa, 2008).

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak lepas dari peran penting seorang guru. Guru sebagai pelaksana pendidikan dituntut harus mampu

mengembangkan strategi-strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kondisi siswa di lapangan. Pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai akan membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan motvasi siswa dalam belajar.

Keberhasilan seorang guru dalam kegiatan belajar-mengajar tidak lepas dari kemampuan guru tersebut dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar(Astawa, 2007). Dalam merancang pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan tujuan diselenggarakannya pembelajaran itu sendiri. Dalam pembelajaran matematika, seorang guru dituntut untuk mampu menguasai konsep matematika dan menerapkan suatu strategi yang dapat membuat siswa berperan aktif dalam mencari pengetahuannya sendiri.

(3)

meningkatkan sikap positif siswa terhadap mata pelajaran matematika.

Akan tetapi, pada kenyataannya pembelajaran matematika diSD yang ada di Desa Les saat ini belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil pencatatan dokumen tentang nilai hasil ulangan tengah semester, rata-rata nilai masih berada di bawah KKM

.

hasil wawancara dengan guru- guru di Desa Les, rata-rata nilai ulangan tengah semester yang rendah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu siswa masih beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat sulit. Hal ini menyebabkan siswa mengalami tekanan psikologis saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa sulit memahami konsep matematika yang disampaikan. Pernyataan tersebut didukung dari hasil observasi di kelas yaitu pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang cenderung terkesan hanya mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, sehingga materi tidak bertahan lama dalam ingatan siswa, dan guru belum mampu mengembangkan kemampuan siswa sehingga siswa hanya mampu memahami materi.

Permasalahan-permasalahan

tersebut tentunya harus dicarikan solusi guna membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajar. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan masalah tersebut adalah pendekatan pendidikan matematika realistik

Ketepatan dalam pemilihan model dan media pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa, terutama pola pembelajaran yang membuat peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik akan lebih paham terhadap apa yang mereka temukan sendiri daripada diberi tahu langsung oleh guru.Pendekatan pendidikan matematika realistik adalah salah satu pendekatan belajar matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan matematika kepada siswa. Benda-benda nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa

dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran matematika sehingga siswa merasa senang, tidak merasa tertekan dan materi yang dipelajari bisa bertahan lama dalam ingatan. (Aisyah, 2008) menyatakan pendekatan pendidikan matematika realistik menekankan akan pentingnya konteks nyata dalam lingkungan sekitar yang dikenal murid dan proses konstruksi pengetahuan matematika dilakukan sendiri oleh siswa.

Agar tercapainya proses pembelajaran yang senang, gembira, tidak merasa tertekan, menjadikan siswa aktif, dan bertahan lama dalam ingatan siswa, maka diperlukan suatu permainan dalam bentuk kesenian yang mampu mendukung proses pembelajran. Salah satu permainan yang di gunakan adalah origami. Origami merupakan satu kesenian melipat kertasyang berasal dari Jepang, membentuk suatu kertas menjadi bentuk tertentu dengan cara melipat. Dalam hal ini bentuk-bentuk kertas tersebut akan disesuaikan dengan materi yang ada dalam matematika, sehingga mampu mengkongkritkan materi-materi yang ada dalam matematika.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Berbantuan Origami terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD di Desa Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014”.

(4)

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.1) Untuk mengetahui deskripsi hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami terhadap siswa kelas V SD di Desa Les.2) Untuk mengetahui deskripsi hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional terhadap siswa kelas V SD di Desa Les. 3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origamidan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran matematika kelas V SD di Desa Les.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.Manfaat teoretis, yaitu hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar melalui pemdekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami.Manfaat Praktis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1) BagiSiswa, yaitu hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan hasil belajar matematika. 2) Bagi Guru, yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar. 3) Bagi Sekolah, yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif pada pembelajaran Matematika, dan juga diharapkan dapat dikembangkan dalam pembelajaran bidang studi lainnya. 4) Bagi Peneliti Lain, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi para peneliti bidang pendidikan, untuk meneliti aspek atau variabel lain yang diduga memiliki kontribusi terhadap konsep-konsep dan teori-teori tentang pembelajaran.

METODE

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji keefektifan suatu teori/konsep/model dengan cara menerapkan (treatment) pada satu kelompok subjek penelitian dengan menggunakan kelompok pembanding yang biasa disebut kelompok kontrol (Agung, 2011). Dalam penelitian ini yang diuji keefektifannya adalah penerapan pendekatan pendidikan mataematika realistik dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD di Desa Les, kecamatan Tejakula tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas.Untuk mengetahui tingkat kesetaraan siswa kelas V masing-masing SD yang terdapat di Desa LesKecamatan Tejakula, maka dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis nilai sumatif mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD di Desa Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Uji kesetaraan penelitian ini menggunakan uji ANAVA satu jalur dengan dibantu program

Microsoft excel 2007 for Windows.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan ANAVA satu jalur pada taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,55 dan nilai Ftabel pada dbantar = 4 dan dbdalam = 124 adalah 2,45. Dengan demikian, Fhitung lebih kecil Ftabel (Fhitung< Ftabel), maka H0 diterima. Jadi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran Matematika di Desa LesKecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng atau dengan kata lain kemampuan siswa kelas V SD di Desa LesKecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng adalah setara.

(5)

kelas V SD N 2 Les sebagai kelompok kontrol.

Ada dua jenis variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu satu atau lebih dari variabel-variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung (Agung, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model atau pendekatan yang diterapkan yaitu pendekatan pendidikan matematika realistik dan pembelajaran konvensional. Variabel tergantung yaitu variabel yang keberadaanya atau munculnya bergantung pada variabel bebas (Agung, 2011).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Peneliti menggunakan rancangan penelitian “Post Test Only with Non-Equivalent Control Group Design”. Desain ini menunjukkan

satu kelompok yang digunakan sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi digunakan sebagai kelas kontrol.

Data yang diperlukan adalah data hasil belajar matematika siswa. Untuk mengumpulkan data hasil belajar tersebut, dalam penelitian ini digunakan metode tes. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara memperoleh data berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang atau kelompok yang dites (testee) dan menghasilkan suatu data berupa skor.Data mengenai hasil belajar matematika diperoleh melalui tes objektif yang dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur hasil belajarmatematika siswa.

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan yaitu data hasil matematika pada siswa kelas V SD di Desa Les Kecamatan Tejakula. Berdasarkan jenis data tersebut maka instrumen yang digunakan untuk mengukur data tersebut adalah tes hasil belajar matematika siswa. Tes yang digunakan berupa tes objektif.Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mendapat gambaran secara empirik apakah instrumen hasil belajar layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian tersebut terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji: validitas tes,reliabilitas tes,taraf kesukarantes, dan daya beda tes. Validitas tes berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Anzwar, 2009).Suatu item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyatakan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sebuah item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Suatu tes dapat dikatajan mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg), tes yang akan digunakan harus memiliki kreteria reliabilitas mulai dari sedang sampai sangat tinggi.Taraf kesukaran adalah kesulitan tes dipandang dari kemampuan peserta didik untuk menjawab soal tersebut; artinya, tes tersebut akan lebih banyak dijawab benar oleh peserta didik yang pandai dan lebih banyak dijawab salah oleh peserta didik yang bodoh (Koyan,2011). Tingkat kesukaran tes merupakan bilangan yang menunjukan proposi peserta ujian yang dapat menjawab betul butir soal tersebut, sedangkan tingkat kesukaran perangkat tes adalah bilangan yang menunjukan rata-rata proposi tes yang dapat menjawab seluruh (perangkat tes tersebut.tes yang baik adalah tes dengan taraf kesukaran antara 0,25-0,75 (Agung, 2011).Daya beda butir tes adalah kemampuan butir tes tersebut membedakan antara testee kelompok atas (pintar) dan testee kelompok bawah (lemah). Daya beda perangkat tes adalah rata-rata kemampuan tiap butir tes membedakan antara testee kelompok atas (pintar) dan testee kelompok bawah (lemah).Untuk tes bentuk objektif, perlu juga dianalisis efektvitas pengecohnya.Berdasarkan hasil uji validitas butir tes (post-test), diperoleh 25 butir tes yang valid dari 30 butir tes yang diujicobakan

(6)

statistik inferensial yang digunakan adalah uji-t. Namun, sebelum melakukan uji-t harus melaksanakan uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini uji-t menggunakan rumus

polled varians.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data post-tes kelompok eksperimen, maka dapat dideskripsikan, yaitumean (M) = 17,24, median (Md) = 17,50, modus (Mo) = 18, varians (s2) = 7,67,danstandardeviasi (s) = 2,77.Mean, median, modus skor hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen.Selanjutnya disajikan ke dalam kurve poligon berikut. Tujuan penyajian data ini adalah untuk menafsirkan sebaran data hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen. Hubungan antara mean (M), median (Md), dan modus (Mo) dapat digunakan untuk menentukan kemiringan kurve poligon distribusi frekuensi.

Data hasil post-tes tersebut dapat disajikan dalam bentuk kurve poligonseperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Kurve poligon data hasil belajar afektif kelompok eksperimen Berdasarkan grafik poligon pada Gambar 1, diketahui modus lebih besar dari median dan median lebih besar dari mean (Mo>Md>M), yaitu 18 > 17,50 > 17,24. Dengan demikian, kurva tersebut adalah kurva juling negatif, yang berarti sebagian besar skor cenderung tinggi. Hal tersebut terlihat dari mean kelompok eksperimen yang termasuk dalam kategori tinggi didasarkan pada pedoman konversi skala lima.

Selanjutnya,Deskripsi data kelompok kontrol untuk hasil mean, median,

dan modus yaitu: mean (M) = 14,74,

median (Md) = 14,50, modus (Mo) = 15, varians (s2) = 8,71, dan standar deviasi (s) = 2,95.Mean, median, modus skor hasil belajar Matematika siswa kelompok kontrol, selanjutnya disajikan ke dalam kurve poligon berikut. Tujuan penyajian data ini adalah untuk menafsirkan sebaran data hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Hubungan antara mean (M), median (Md), dan modus (Mo) dapat digunakan untuk menentukan kemiringan kurve poligon distribusi frekuensi.

Data hasil post-tes tersebut dapat disajikan dalam bentuk kurve poligonseperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Kurve poligon data hasil belajar afektif kelompok kontrol

Berdasarkan grafik poligon pada Gambar 2, diketahui mean lebih besar dari median dan median lebih besar dari modus (M>Md>Mo), yaitu 14,74>14,50>15. Dengan demikian, kurva tersebut adalah kurva juling positif, yang berarti sebagian besar skor cenderung rendah. Hal tersebut terlihat dari mean kelompok kontrol yang termasuk dalam kategori sedangdidasarkan pada pedoman konversi skala lima.

Selanjutkan dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis statistik inferensial yaitu uji-t. Namun, sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji Normalitas skor post-tes

hasil belajar afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan rumus chi-kuadrat.Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi-kuadratuntuk data post-test kelompok eksperimen, diperoleh

2hitungsebesar 7,16

(7)

dan

2tabeldengan taraf signifikansi 5% dan

dk = 3 adalah 7,815. Hal ini berarti,

2hitung

lebih kecil dari

2tabel (

2hitung 

2tabel ),

sehingga data post-test kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk data post-test kelompok kontrol, diperoleh

hitung 2

sebesar5,69dan

2tabeldengan taraf

signifikansi 5% dan dk = 3 adalah 7,815. Hal ini berarti,

2hitung hasil post-test

kelompok kontrol lebih kecil dari

2tabel ( tabel

hitung 2

2

 ), sehingga data post-test

kelompokkontrol berdistribusi normal. Setelah itu dilanjutkan dengan uji homogenitas. Berdasarkan hasil

perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji-F, diketahui Fhitunghasil belajar afektifkelompok eksperimen dan kontrol adalah 0,88. Sedangkan Ftabell dengan dbpembilang = 22, dbpenyebut = 24, dan taraf signifikansi 5% adalah 1,91. Hal ini berarti, Fhitung<Ftabel, dengan demikian varians data hasil belajar matematika siswakelas eksperimen dan kontrol adalah homogen.

Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan uji-t sampel independent (tidak berkorelasi) dengan rumuspolled varians dengan kriteria H0 tolak jika thitung> ttabel dan H0 terima jika thitung< ttabel. Ringkasan hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Kelompok

Varians

(s

2

)

N

Db

(n1+n2-2)

t

hitung

t

tabel

Kesimpulan

Eksperimen

7,67

25

46

3,049

1,684

t

hitung

> t

tabel

H

0

ditolak

Kontrol

8,71

23

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh thitung sebesar 3,049. Sedangkan, ttabel dengan db = 46 dan taraf signifikansi 5% adalah 1,684. Hal ini berarti, thitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan PMR berbantuan Origamidengan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvesional pada siswa kelas V SD di

Desa Les Kecamatan

Tejakulatahunpelajaran 2013/2014.

Pendekatan PMR berbantuan origami yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan Pembelajaran konvesional yang diterapkan pada kelompok kontrol dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang berbeda pada hasil belajar Matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis data hasil belajar siswa. Analisis

yang dimaksud adalah analisis deskriptif dan inferensial (uji-t).

(8)

Berdasarkan analisis inferensial menggunakan uji-t yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 diketahui thit = 3,049 dan ttab (db = dan taraf signifikansi 5%) = 1,684. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thit lebih besar dari ttab (thit> ttab). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvesional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematikasiswa.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengaruh penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami diantaranya adalah 1) Siswa melakukanreinvention

(penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran siswa di berikan kebebasan dalam menyusun strategi dalam setiap persoalan yang dihadapi. Hal ini meranmgsang siswa untuk menemukan sendiri hal-hal yang bersifat baru dalam diri siswa mengenai materi matematika. Memalui proses penemuan kembali, siswa mampu mengingat materi lebih lama. Dari proses tersebut terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa. Hal ini didukung oleh Bruner (dalam Heruman, 2008:4) mengungkapkan bahwa “dalam pembelajaran matematika, siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya”. 2) Siswa menggunakan kertas origami dalam proses pembelajaranOrigami memfasilitasi pendekatan pendidkan matematika realistik dalam proses mengkongkritkan materi. Origami dapat digunakan sebagai alat pengajaran yang menarik. Selain itu origami dimanfaatkan sebagai terapi fisik dalam program kesehatan mental, sebagai sumber hiburan dan kesenian. Media origami dapat digunakan dalam membuat bentuk-bentuk bangun datar, dalam hal ini untuk memperkenalkan bentuk-bentuk

bangun datar yang ditampilkan pada siswa. Hal ini mengakibatkan proses pemebelajaran menjadi menyenangkan, siswa tidak tertekan, dan siswa menjadi lebih aktif.hal ini didukung oleh pendapat Karmachel (2008) bahwa, melipat kertas adalah aktivitas seni yang mudah dibuat dan menyenangkan. Diantara perannya adalah sebagai aktivitas untuk mengisi waktu luang dan media pengajaran dan komunikasi dengan anak karena biasa dilakukan secara bersama-sama. Selain itu melipat kertas juga sangat fungsional untuk anak dan aktivitas ini memiliki fungsi melatih motorik halus dalam masa perkembangannya. 3) Siswa berinteraksi dengan guru dan siswa lain dalam proses pembelajaran.Interaksi antara siswa dengan guru dan siswsa dengan siswa mampu menumbuhkan kerjasama dalam proses pembelajaran, siswa tidak merasa takut untuk bertanya kepada guru jika menemukan permasalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman (2003) bahwa, penerapan strategi yang dipilih dalam pembelajaran matematika haruslah mampu mengoptimalisasikan interaksi seluruh anggota dalam kelas.

(9)

kertas (origami). Hal ini yang menyebabkan siswa merasa senang dan aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa secara langsung mencari dan menemukan materi-materi dalam matematika. Penjelasan tersebut sesuai dengan pernyataan Tarigan, (2006) bahwa, dalam pembelajaran matematika realistik siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru. Proses penemuan kembali ini dikembangkan melalui penjelajahan berbagai persoalan dunia nyata. Di sini dunia nyata diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar matematika, seperti kehidupan sehari-hari, lingkungan sekitar, bahkan mata pelajaran lain pun dapat dianggap sebagai dunia nyata. Dunia nyata digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Untuk menekankan bahwa proses lebih penting daripada hasil, dalam pendekatan matematika realistik digunakan istilah matematisasi, yaitu proses mematematikakan dunia nyata.

penelitian ini konsistendengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wiguna, (2011) dan Arini (2011). Dengan temuan-temuan yang telah diuraikan di atas, maka jelas bahwa pembelajaran dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa

.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Les yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami berada pada katagori tinggi dengan rata-rata skor 17,24. 2) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Lesyang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional berada pada katagori rendah dengan rata-rata skor 14,74. 3) Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika

realistik berbantuan origamidan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran matematika kelas V SD di Desa Les. Hal ini berarti pendekatan matematikia realistik berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Les.

Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Disarankan bagi kepala sekolah untuk dapat menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar matematika siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan Origami lebih baik daripada sebelum penerapan pendekatan tersebut. 2) Disarankan bagi guru-guru di sekolah dasar agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang baru dengan menerapkan pendekatan pembelajran yang lebih inovatif, seperti pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan Origami. 3) Kepada siswa, dengan diterapkannya pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan Origami diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika. 4) Disarankan bagi peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pendekatan pendidikan matematika realistik agar memperhatikan kendala-kendala yang dialami dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan.

.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A. A. Gede. 2010a. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha Singaraja.

---. 2010b. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Undiksha Singaraja.

(10)

Eksperimental)”. Makalah disajikan dalam Seminar dan Pelatihan tentang Penelitian Ex Post Facto dan Eksperimental. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja 14 April 2011.

Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Artini,

Luh Putu Sudi. 2011. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dalam Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD N 2 Pegayaman Kecamatam Sukasada Kabupaten

Buleleng

Tahun

Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak

diterbitkan).

Jurusan

Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Undiksha.

Astawa, I Wayan Puja. 2007. “Profil Upaya Guru Matematika Sekolah Menengah Atas di Kota Singaraja

dalam Memahami dan

Melaksanakan Perubahan Kurikulum”.Laporan Penelitian Dosen Muda (tidak diterbitkan). Lembaga Penelitian, Universitas Pendidikan Ganesha.

Koyan, I Wayan. 2007. Statistik Terapan (Teknik Analisis Data Kualitatif). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

---. 2011. Asesmen dalam Pendidikan.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Press.

Mulyasa. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Sebuah Panduan

Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Gambar 2. Kurve poligon data hasil belajar
Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Di daerah sebagian tempat, di depan stasiun dan tempat lainnya, dan memparkir sepeda dan motor dengan berbaris di tempat wilayah yang dilarang (Area yang dilarang

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pada umumnya klien yang

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman keudara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).Sekali batuk dapat

11) Semua siswa ditugaskan untuk berkelompok dengan teman yang duduk di bangku belakangnya (berpasangan/berdua) kemudian mengerjakan tugas di halaman 34 (Ajang Pendapat)

Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman konsep dapat mengukur

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah memberi informasi mengenai ukuran berat sabut kelapa sebagai penahan air yang tepat untuk pertumbuhan bibit sukun (

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Lombok, jumlah wisatawan Pulau Lombok pada tahun 2016 mencapai 3.094.437 orang namun jumlah kapal yacht yang beroperasi hanya

maka muncul Wireless Network Connection Properties, dan setelah itu setting ip address dengan mengklik Internet Protocol version 4(TCP/IPv4) seperti pada gambar dibawah,