• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Feminis dalam Buku 13 Perempuan Karya Yonathan Rahardjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Feminis dalam Buku 13 Perempuan Karya Yonathan Rahardjo"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

REPRESENTASI FEMINIS DALAM BUKU 13 PEREMPUAN

KARYA YONATHAN RAHARDJO

Oleh :

Maria Dorotea D.A. Stevianita

362008078

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)

MOTTO

Everday is the best day of the year

”- Emerson

With Man

this is impossible, but with God all things are possible

.”

-

Matthew 19:26

Bukankah sudah kau serahkan segala bebanmu padaKu, lantas untuk

apa guna khawatirmu?

(3)
(4)
(5)
(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan anugerah-Nya. Hanya

karena pertolongan kasih dan curahan hikmat-Nya, penulis menyelesaikan skripsi dengan

judul ‘REPRESENTASI FEMINIS DALAM BUKU 13 PEREMPUAN KARYA

YONATHAN RAHARDJO’.Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan

mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi di Universitas Kristen Satya Wacana.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini atas bimbingan dan bantuan serta dukungan moral maupun material dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Drs. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si, Phd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Komunikasi Satya Wacana Salatiga, sekaligus dosen pembimbing utama, yang

dengan penuh apresiasi dan kesabaran membantu penulis menyelesaikan karya ini

- Mustika Kuri Prasela S.Sos, M.A , selaku ketua program studi ilmu komunikasi.

- Ir. John R. Lahade, M.Soc.Si, selaku dosen pembimbing kedua. Terima kasih Om

John atas pembimbingan, waktu dan cerita-cerita yang dibagikan dengan penuh

semangat.

- Seluruh staf dosen dan staf admisnistrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Komunikasi. Pak Budi, Pak Panto dan Mbak Yeni, terima kasih atas bantuan dan

kerja samanya selama studi saya berlangsung.

2. Kedua orang tua penulis dan keluarga penulis yang dengan setia mendukung

secara materi, moral dan doa. You’re the best of mine.

3. Mas Udin, yang telah meminjamkan buku Analisis Wacana Kritis. Really Helpful.

Tea ucapkan terima kasih sekali. Senang bisa menjalin silaturahmi denganmu.

Sukses untuk masa depanmu.

4. Mas Yonathan Rahardjo, pengarang 13 Perempuan. Terima kasih telah meluang

waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Dan tidak pernah lupa

(7)

ii

5. Pak Prawoto, Ibu Djarwatiningrum Peni dan Kak Steaven Octavianus, terima

kasih atas kesediaannya untuk membantu penulismelakukan interpretasi dan juga

memberikan komentar terhadap hasil tulisan skripsi ini.

6. Teman-teman yang setia setiap saat mengingatkan dan memberikan semangat

dalam proses pengerjaan skripsi ini. Khususnya, Mbak Dian, Becca, Mila, Nesya,

Sagha Yanuar. Baik dalam suka atau galau, kita bersama. Peluk dan Ciumku.

Tidak ketinggalan pula, thesis mate saya Priscillia Marrieta ‘Icil’, selalu teringat

bimbingan dan curhat skripsi sama kamu.

7. Teman-teman di rumah kos Agra. Terima kasih telah mengiringi perjalanan studi

saya.

8. Juga teman-teman di Campus Ministry, Pak Wellem dan Pak Tri. Matur Nuwun

saged sudah memberikan cerita tersendiri dalam kisah studi saya.

9. Terima kasih pula untuk seorang yang teristimewa, atas doa, perhatiannya dan

waktu bercanda yang selalu datang tepat waktu.

10.Tak lupa untuk teman-teman satu fakultas yang selalu memberi semangat selama

penulis menempuh studi dan menyelesaikan tulisan skripsi ini.

11.Berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dengan baik

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Karena apabila terdapat kekurangan didalam menyusun skripsi ini, peneliti dengan senang hari menerima segala saran dan kritik demi sempurnanya skripsi ini.

Salatiga, 8 Agustus 2011

(8)

iii

SARIPATI

Dunia sastra turut memberi sumbangan terhadap pandangan sosial mengenai perbedaan gender. Dalam dekade terakhir terjadi banyak perubahan dalam dunia sastra di Indonesia, ditandai lahirnya para penulis perempuan dengan karya-karya yang menawarkan hal-hal baru, laris dipasaran dan emansipatoris. Di tengah gencarnya gerakan feminis yang dilakukan oleh para penulis perempuan, tampil Yonathan Rahardjo menyajikan sebuah kumpulan cerita pendek mengenai perempuan, berjudul ’13 Perempuan’.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi feminis dalam buku 13 Perempuan karya Yonathan Rahardjo. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Feminisme dan Analisis Wacana Kritis Sara Mills. Sara Mills fokus untuk membongkar pengoperasian ideologi gender dalam wacana sastra. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Hasil analisis menungkapkan bahwa dari tiga belas cerpen, enam cerpen menunjukan ideologi perjuangan gender. Empat diantaranya beraliran liberalis dan dua cerpen menampilkan ideologi feminis sosialis. Berdasarkan hal tersebut, pengarang dapat dikategorikan sebagai ‘feminis setengah jalan’, karena pandangan feminismenya masih terangkai dalam bingkai pemikiran dan perspektif patriarki. Hal ini dipengaruhi oleh aspek kelelakian pengarang, latar belakang pendidikan dan lingkungan sosial, tempat pengarang tinggal.

(9)

iv

ABSTRACT

Literature contributes social perspective about gender diversity. On last decade, literature has many changes, women writers’ offer some new, sold out and emancipator works. On the feminist’ movement which is did by women, Yonathan Rahardjo presents thirteen short stories entitled ’13 Perempuan’.

This study is aimed at describing feminist representation on 13 Perempuan by Yonathan Rahardjo. Theories which are used in this study are Feminism and Sara Mills Critical Discourse Analysis. Sara Mills focuses on operating gender ideology in literature discourse. This study uses a descriptive qualitative approach.

The analysis revealed that six from thirteen short stories present feminist ideology. The four short stories are liberal feminist, and the other two are socialist feminist. The author categorized as ‘feminis setengah jalan’, because his feminist perspective combines with patriarchy ideology. That perspective influenced by his self as a man, education background and his neighborhood.

(10)

v

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS ROYALTI DAN PUBLIKASI

KATA PENGANTAR ……… i

1.4.Manfaat Penelitian ……….. 6

1.5. Konsep-konsep yang Digunakan ………... 7

BAB II KAJIAN TEORI ……… 9

2.1. Representasi ………... 9

2.2. Cerita Pendek (Cerpen) ………. 11

2.3. Feminisme ……… 13

2.4.Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills ………. 17

2.5.Penelitian Sebelumnya ………... 20

2.6.Kerangka Pikir ………... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 24

3.1.Macam Pendekatan dan Jenis Penelitian ………... 24

3.2. Unit Amatan dan Unit Analisa ………. 24

3.3. Jenis Data ……….. 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 25

3.5. Teknik Analisis Data ……… 25

(11)

vi

BAB IV GAMBARAN UMUM BUKU 13 PEREMPUAN KARYA

YONATHAN RAHARDJO ……….. 27

4.1. Gambaran Umum 13 Perempuan Karya Yonathan Rahardjo ….. 27

BAB V REPRESENTASI FEMINIS DALAM BUKU

13 PEREMPUAN KARYA YONATHAN RAHARDJO ………. 33 5.1. Cerpen 1

5.1.1. Sinopsis Cerpen 1: Cerita Perempuan ………. 35

5.1.2. Interpretasi Cerpen ”Cerita Perempuan”………. 35 5.1.3. Ideologi Patriakhi ……… 39

5.2. Cerpen 2

5.2.1. Sinopsis Cerpen 2: Tanya Tukang Cuci ………... 43 5.2.2. Interpretasi Cerpen ”Tanya Tukang Cuci” ……….. 44 5.2.3. Heroisme Laki-Laki ………. 46 5.3. Cerpen 3

5.3.1 Sinopsis Cerpen 3: ”Masuknya Lelaki Itu” ………. 49

5.3.2. Interpretasi Cerpen ”Masuknya Lelaki Itu”……….. 50 5.3.3. Perempuan TKW ………. 52

5.4. Cerpen 4

5.4.1. Sinopsis Cerpen 4: Kekuatanku ………... 54 5.4.2. Interpretasi Cerpen “Kekuatanku” ………... 55 5.4.3. Feminis Sosialis ………... 57

5.5. Cerpen 5

5.5.1.Sinopsis Cerpen 5: “Cermin Peninggalan” ………... 59 5.5.2. Interpretasi Cerpen “Cermin Peninggalan” ………. 60 5.5.3. Feminis Liberal ……… 62 5.6. Cerpen 6

5.6.1. Sinopsis Cerpen 6: “Rumah Warisan” ……… 65 5.6.2. Interpretasi Cerpen “Rumah Warisan” ………... 65 5.6.3. Feminis Liberal ……….. 68

5.7. Cerpen 7

5.7.1. Sinopsis Cerpen 7: “Ingat Pesan Sarni” ……….. 71 5.7.2. Interpretasi Cerpen “Ingat Pesan Sarni” ………. 72

5.7.3 Feminis Sosialis……… 74

5.8. Cerpen 8

5.8.1. Sinopsis Cerpen 8 “Tetangga Nenek” ………. 76 5.8.2. Interpretasi Cerpen “Tetangga Nenek” ………... 77

5.8.3. Ideologi Familialisme ………... 80 5.9. Cerpen 9

(12)

vii

5.9.2. Interpretasi Cerpen “Korban Banjir” ………... 83

5.9.3. Feminis Liberalis ………... 84

5.10. Cerpen 10 5.10.1. Sinopsis Cerpen 10: “Banjir Bik Sarti” ………. 86

5.10.2. Interpretasi Cerpen Banjir Bik Sarti ………. 86

5.10.3. Perempuan Menindas Perempuan Lain ……… 88

5.11. Cerpen 11 5.11.1. Sinopsis Cerpen 11: “Hubungan Abadi” ……….. 91

5.11.2. Interpretasi Cerpen Hubungan Abadi ………... 91

5.11.3. Pendeta Perempuan ………... 93

5.12. Cerpen 12 5.12.1. Sinopsis Cerpen 12: “Anak Walikota” ……….. 96

5.12.2. Interpretasi Cerpen “Anak Walikota” ………... 96

5.12.3. Perempuan Membaca yang Tersirat ……….. 98

5.13. Cerpen 13 5.13.1. Sinopsis Cerpen 13: “Di Balik Gunung” ………. 101

5.13.2. Interpretasi Cerpen “Di Balik Gunung” ………... 102

5.13.3. Perempuan yang Tekun dalam Pengharapan …………... 103

5.14. Ringkasan Representasi Feminis Dalam Cerpen 13 Perempuan Karya Yonathan Rahardjo ……… 105

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ……….. 108

6.2. Saran ……….. 109

DAFTAR PUSTAKA .……… 110

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tahap Representasi Menurut John Fiske 10

Tabel 2.2. Perbedaan Antara Roman, Novel, Dan Cerpen 11

Tabel 2.3. Model Analisis Sara Mills 18

Tabel 2.4. Penelitian Sebelumnya 20

Tabel 5.1. Model Analisis Sara Mills 33

Tabel 5.1.3. Representasi Feminis Cerpen ‘Cerita Perempuan’ 42

Tabel 5.2.3. Representasi Feminis dalam cerpen ‘Tanya Tukang Cuci’ 48

Tabel 5.3.3. Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Masuknya Lelaki Itu’ 53

Tabel 5.4.3. Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Kekuatanku’ 58

Tabel 5.5.3. Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Cermin Peninggalan’ 64

Tabel 5.6.3 Represetasi Feminis dalam Cerpen ‘Rumah Warisan’ 70

Tabel 5.7.3 Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Ingat Pesan Sarni’ 75

Tabel 5.8.3. Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Tetangga Nenek’ 81

Tabel 5.9.3 Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Korban Banjir’ 85

Tabel 5.10.3 Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Banjir Bik Sarti’ 90

Tabel 5.11.3 Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Hubungan Abadi’ 95

Tabel 5.12.3 Representasi Feminis dalam Cerpen ‘Anak Walikota’ 100

Tabel 5.13.3 Representasi Feminis dalam Cerpen “Di Balik Gunung” 104

Tabel 5.14. Ringkasan Ringkasan Representasi Feminis

(14)

ix

DAFTAR BAGAN

Halaman

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aktiva tetap tanah diakui pada

Membuat dokumen pengolah angka dengan teks, tabel, grafik, gambar dan diagram. Teknik Dasar Operasional LibreOffice Calc Membuat dan menyimpan

Based on the research findings, it could be concluded that there is a significant correlation between EFL students‟ belief about language learning and their

Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh Kepemilikan Publik yang diproksi dengan Saham Publik, Kebijakan hutang yang diproksi oleh Debt to Equity

[7] studied the real measurement result of contact width, area when surface roughness is considered and local contact stress have been examined through numerical

Jika terjadi pelanggaran seperti setelah sampai jatuh temponya nasabah tidak melunasi pinjaman terhadap gadai emasnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

Based on these results, it can be concluded that the students’ parents had strong efforts to encourages their children to connect with people who speak Javanese language.. This

Islam memang mengakui adanya perbedaan ( distincion ) antara laki-laki dan perempuan, tetapi bukan pembedaan ( discrimination ). Perbedaan tersebut didasarkan atas