• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Diklat BP3IP SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK BAB VI B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Diklat BP3IP SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK BAB VI B"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya.

Pandangan keliling sekitar pedoman menjadi terhalang untuk mengambil suatu baringan. Maka untuk menanggulangi hal tersebut di atas terutama di kapal-kapal yang lama ditempatkan beberapa buah pelurus (atau pedoman tiruan), di tempat-tempat yang sesuai sehingga , pengambilan baringan dapat dilakukan.

Tempat-tempat yang biasanya pelurus dapat dipasang di kiri dan kanan anjungan (wing bridge), di buritan dan sebagainya. Di atas kapal-kapal yang lebih modem dimana digunakan pedoman giro, di tempat-tempat pelurus biasanya ditempatkan sebagai gantinya ditempatkan pedoman giro pengulang (gyro repeaters).

Sebuah pelurus sebenarnya hanyalah sebuah cincin logs biasa dibuat dari kuningan dan tidak bermagnit, dipasang secara mendatar melalui / dengan cincin lenja. Keseluruhannya ditempatkan pada suatu kerangka-kerangka tegak setinggi kurang lebih 1 1/2 meter.

(2)

Gambar :

Cara penggunaannya adalah sebagai berikut :

Untuk memperoleh haringan sejati langsung dan suatu benda bantu navigasi, maka skala derajat pelurus, yang besarnya sesuai dengan haluan sejati kapal ditempatkan / dipasang pada tepat layar pelurusnya (sama dengan garis layar kapal). Dimana juru mudi harus membantu. Ada saat perwira membaring, juru mudi siap membaca Setiap kali haluan pedoman di skala derajat. Setiap kali hal itu terjadi juru mudi memberitahu dengan teriakan "Tepat".

Pada saat yang sama perwira harus mengambil baringan, ini dilakukan lebih dari sat kali (3 atau 4 kali).

Hasil rata-ratanya adalah baringan sejati benda bantu navigasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh baringan relatip, maka skala derajat 0° pelorus dipasang tepat pada garis layar kapal. Setiap kali Perwira mengambil baringan, juru mudi harus melihat penunjukkan pada skala derajat pedoman kemudi. Selanjutnya hasil baringan pelorus hares diperbaiki dengan salah tunjuk untuk mendapatkan baringan. sejati.

(3)

Sebuah pelorus yang berukuran yang kecil dan yang dapat dengan mudah diangkut dan dipasang di sembaran tempat yang sesuai untuk penggunaan banyak digunakan di kapal-kapal, terutama oleh para pandu laut.

Pelorus jenis ini sangat praktis digunakan, terutama pada keadaan khusus seperti cuaca hujan atau malam hari. Si pembaring tidak perlu pindah-pindah tempat dan dalam waktu yang singkat dapat diperoleh suatu hasil baringan gaga cukup baik.

Alat Baring Thomson

Alat baring ini sama baiknya dengan azimuth circles, malahan dalam beberapa hal lebih praktis.

Alat baring ini digunakan dengan mudah balk untuk membaring benda atau navigasi (bumiawi) maupun benda angkasa seperti matahari, dan dapat ditempatkan hampir setiap piringan pedoman yang memiliki tuas atau paku di tengah-tengahnya.

(4)

2. Semat (S) 3. Pegas (P) 4. Lensa (L) 5. Prisma (lvi

6. Anak panah penunjuk Skala (A)

Rangka alat baringan ini dibuat dari kuningan yang tidak bermagnit : diperlengkapi dengan sebuah Jarum semat. Di bagian tengahnya di bagian tengah rangka berlubang-lubang berlektuk untuk menempatkan rangka mendatar di tengah-tengah piringan pedoman.

Rangka diperlengkapi pula dengan sebuah pegas sehingga dapat berputar bebas keliling tuas. Di atas pada bagian depan rangka ditempatkan sebuah tabling secara miring. Di dalam tabling ditempatkan sebuah lensa cembung. Pada ujung bagian depan rangka berimpit dengan titik fokus lensa. Tepat di ujung atas tabling terdapat rumah untuk menempatkan suatu prisma pantul yang dilengkapi dengan kaca berwarna. Prisma ini dapat diputar sehingga dapat disesuaikan untuk membaring benda bantu navigasi dan benda angkasa.

Cara menggunakannya sebagai berikut :

Pada saat kita akan membaring benda bantu navigasi maka alat baring Thomson kita arahkan ke benda yang bersangkutan. Dari arah belakang semat dan melalui bagian tepi prisma yang berlekuk (di bagian tengah) kita harus melihat lurus ke arah bonda bantu navasi jadi satu. Untuk melihat besar baringan, maka harus diarahkan pada prisma sehingga anak panah penunjuk Skala derajat yang merupakan besarnya baringan dari benda bantu navigasi yang bersangkutan.

(5)

Kita melihat dari arah belakang semat ke arah prisma. Prisms kita putar sedemikian rupa sehingga bayangan berkas sinar dari benda angkasa seperti matahari, akan dipantulkan ke lensa cembung. Oleh lensa berkas sinar tersebut, akan terlihat berupa bayangan dari matahari, tepat di depan anak panah penunjuk,

Maka kita akan melihat bayangan matahari ini dari skala derajat yang terkena bayangan tersebut melalui prisma sehingga dapat dibaca hasil baringan dari benda angkasa matahari.

Apabila tidak digunakan maka alat baring ini diangkat dari atas pedoman dan disimpan di kotaknya, di tempat yang bebas dari pengaruh magnit sekitarnya. Selanjutnya secara teratur alat ini harus dibersihkan dari debu dan kotoran.

Catatan :

Pada saat membaring benda angkasa agak tinggi, besar kemungkinan akan terjadi kesalahan baring, terutama karena kedudukan pedoman dan alat baring Thomson tidak datar betel, akibat kapal yang oleng. Sebaiknya tidak membaring benda angkasa yang lebih tinggi dari 30°.

SOAL:

1. Sebutkan jeni-jenis alat baring yang anda kenal

2. Jelaskan anda membaring matahari dengan sebuah azimuth circle 3. Lukiskan skema sebuah penhera celah benang dan sebut

bagian-bagiannya

4. Jelaskan cara anda membaring benda darat dengan sebuah penjera celah baring

5. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki suatu alat baring

Gambar

Gambar :

Referensi

Dokumen terkait

8.976.815.000,- (Delapan milyar sembilan ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus lima belas ribu rupiah) Tahun Anggaran 2014, maka bersama ini kami Kelompok Kerja III Unit

Demikian pengumuman ini dikeluarkan sesuai dengan penetapan, bagi yang keberatan atas penetapan ini dapat mengajukan sanggahan secara elektronik selama 3 (tiga) hari kerja..

Menurut Mintzberg dalam Robbins dan Judge (2008:32), manajer memiliki || peran hubungan antar pribadi, terdiri dari peran manajer sebagai tokoh yang harus mampu

Sehubungan dengan dinyatakannya perusahaan Saudara sebagai peserta yang masuk dalam calon daftar pendek pada seleksi sederhana oleh Kelompok Kerja I untuk Pekerjaan

1 Sehubungan dengan Pelelangan e-Seleksi Umum Paket Pekerjaan Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Tahun 2017 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh

Berdasarkan keseluruhan analisis rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa PT Pakuwon Jati Tbk mampu mengelola aktiva modal untuk meningkatkan penjualan dan laba

Berdasarkan hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya serta Penetapan Pemenang, kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan positif secara bersama-sama antara jumlah