Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang secara umum
bertujuan untuk melihat adanya perbedaan koefisien reliabilitas tes hasil belajar
sejarah yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan koefisien reliabilitas tes
hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok heterogen. Tes hasil belajar
sejarah diberikan pada siswa kelas XI IPS sebagai responden yang terbagi
kedalam dua kategori, yaitu, kelompok dengan kategori heterogen dan kelompok
dengan kategori homogen.
Menurut Sudjud (dalam Arikunto, 2006, hlm. 267) penelitian komparasi
memiliki tujuan untuk menemukan persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, ide-ide, orang
dan kelompok. Pada penelitian komparatif, peneliti membandingkan efek
relative dari variabel yang dibandingkan; peneliti membandingkan antara suatu
peristiwa atau kasus dengan peristiwa atau kasus lainnya secara langsung (Ragin
dan Rubinson, 2009, hlm. 1). Sehingga penelitian komparatif merupakan
penelitian yang membandingkan dua variabel penelitian atau lebih, dengan tujuan
untuk melihat perbedaan yang terjadi pada variabel-variabel tersebut.
Kerlinger (1990, hlm. 49) mengartikan variabel sebagai suatu sifat yang dapat
memiliki bermacam nilai, lebih lanjut variabel didefinisikan sebagai simbol atau
lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Sedangkan Ali (2011,
hlm. 69) mendefinisikan variabel sebagai segala sesuatu yang ada dan
keberadaannya memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai.
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya akibat,
sedangkan variabel terikat adalah akibat dari adanya sebab. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah variansi skor yang dihasilkan oleh kedua kelompok
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah koefisien reliabilitas tes
hasil belajar sejarah yang diberikan pada kedua kelompok yang dibandingkan.
B. RESPONDEN PENELITIAN
Berdasarkan desain penelitian, terdapat dua kelompok responden yang akan
dibandingkan dalam penelitian ini, yaitu responden dengan kategori kelompok
homogen dan kelompok kategori heterogen. Responden kelompok homogen
merupakan siswa kelas XI IPS yang diambil dari SMA Unggulan yaitu SMA
Negeri 1 Palembang, SMA Negeri 5 Palembang dan SMA Negeri 6 Palembang
sebanyak 200 orang. Sedangkan responden kelompok heterogen adalah siswa
kelas XI IPS dari SMA Reguler yaitu SMA Negeri 10 Palembang dan SMA
Negeri 15 Palembang sebanyak 200 orang.
Sifat heterogen dan homogen kelompok responden dalam penelitian ini
dipilih berdasarkan pada nilai passing grade sekolah yang terpilih menjadi
kelompok responden. Siswa pada SMA unggulan dengan passing grade ≥75
memiliki rentangan variasi nilai kecil dibandingkan dengan SMA Reguler,
sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih homogen. Sedangkan SMA
Reguler dengan passing grade <75 yang memiliki rentang variansi nilai yang
besar, sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih heterogen.
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah data skor tes hasil belajar sejarah yang
dikenai pada kedua kelompok responden, sehingga diperoleh skor tes hasil
belajar sejarah sebanyak 400 buah, yang terdiri dari 200 skor yang diperoleh dari
kelompok homogen dan 200 skor yang diperoleh dari kelompok heterogen.
Sampel pada penelitian ini adalah skor yang diambil dari populasi skor tes
hasil belajar sejarah yang dikenai pada responden kemudian dihitung koefisien
reliabilitasnya. Sampel penelitian diambil dengan dengan menggunakan teknik
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampling with replacement adalah cara pengambilan sampel dengan jumlah
tertentu dan dikembalikan lagi ke populasi semula untuk mendapatkan peluang
yang sama (Busnawir, 2006, hlm. 26). Pengambilan sampel dengan metode ini
kemungkinan setiap anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel adalah 1/N,
tanpa memperhatikan berapa kali suatu subjek dalam populasi terpilih menjadi
anggota sampel, sehingga ketelitian yang dimiliki oleh sampel menjadi lebih
tinggi untuk mengestimasi parameter dibandingkan dengan teknik pengambilan
sampel tanpa pengembalian.
Berdasarkan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, maka jumlah
sampel yang akan diambil adalah sebayak 133 sampel dari masing-masing
kelompok homogen dan heterogen. dibawah ini merupakan rumus Slovin yang
digunakan untuk menentukan banyaknya jumlah sampel:
n =
(3.1)
Keterangan:
n : banyaknya skor subjek penelitian (sampel )
N : banyak populasi data skor penelitian (200 skor responden) ⍺ : taraf signifikansi yang digunakan ( α = 0,05)
kemudian sampel skor yang telah diambil dikembalikan lagi ke dalam
populasi skor. Pengambilan masing-masing sampel akan diambil sebanyak 30 kali
sehingga diperoleh data sebanyak 30 (n=30) hal ini didasarkan kepada pendapat
Roscoe (1992, hlm. 253) dalam Sugiyono (2013, hlm: 12) yang menyatakan
bahwa bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30. Skor sampel dari 30 kali penarikan sampel ini kemudian
dihitung koefisien reliabilitasnya. Sehingga diperoleh distribusi data koefisien
reliabilitas sebanyak 60 buah koefisien reliabilitas. Sehingga sampel terdiri dari
masing-masing 30 data koefisien reliabilitas yang berasal dari kelompok homogen
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. DEFINISI OPERASIONAL
Merujuk pada teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, dan untuk
menghindari kesalahan persepsi dari variabel-variabel yang diteliti ini, peneliti
merangkum definisi oprasional pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Homogenitas merupakan kesamaan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah
kelompok, homogenitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor tes
hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki
varian skor yang kecil.
2. Heterogenitas adalah keragaman karakteristik yang dimiliki oleh sebuah
kelompok, heterogen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu skor yang
dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki varians skor yang besar.
3. Reliabilitas diartikan sebagai stabilitas dan konsistensi dari skor yang
dihasilkan melalui tes hasil belajar sejarah. Ukuran reliabilitas ini didasarkan
pada besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh setelah tes hasil belajar
diberikan masing-masing pada kelompok homogen dan kelompok heterogen,
untuk kemudian dilihat perbedaan yang terjadi diantara kedua kelompok.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghitung koefisien
reliabilitas dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar sejarah. Sebelum
melakukan penelitian, dilakukan pengkonstruksian tes hasil belajar sejarah yang
disusun oleh penulis sendiri. Adapun prosedur dalam pembuatan instrument
penelitian ini yaitu:
1. Membuat Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Sejarah dan Menuliskan Butir Soal
Tes hasil belajar sejarah ini berbentuk tes objektif pilihan ganda, dengan
materi “Perkembangan Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Pendudukan
Militer Jepang”. Banyaknya butir soal yang dipersiapkan sebelum dilakukan validasi isi dan ujicoba lapangan berjumlah 50 butir soal. Penskoran
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0 (nol) untuk setiap jawaban salah. Pemilihan tes hasil belajar sebagai alat
pengumpul data dilakukan dengan pertimbangan bahwa tes hasil belajar
merupakan pengukuran yang paling valid, reliabel dan berguna bagi peneliti
dibidang pendidikan (Borg dan Gall, 1989. Hlm. 302). Sedangkan Pemilihan tes
berbentuk objektif pilihan ganda sebagai instrument penelitian didasarkan pada
pertimbangan bahwa saat ini penggunaan tes objektif lebih banyak digunakan
pada tes-tes yang dalam dunia pendidikan yang hasilnya digunakan untuk
menentukan kebijakan selanjutnya, seperti Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah,
atau pun ujian penerimaan siswa atau mahasiswa baru, karena dinilai lebih praktis
dalam melakukan penskoran dan sampel pengetahuan yang dapat diambil lebih
luas serta kualitas item dapat dianalisis secara empirik. Selain itu koefisien
reliabilitas dari tes objektif relative lebih tinggi dibandingkan dengan tes bentuk
lain seperti tes bentuk esai. Kawasan ukur kognitif yang diukur dalam instrument
ini mencakup ranah kemampuan (C1), pemahaman (C2) dan kemampuan
menganalisis (C4). Kisi-kisi instrument tes hasil belajar dan butir soal yang
dikonstruksi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 1 dan lampiran A
halaman 4.
2. Melakukan analisis validitas isi.
Untuk memperoleh butir soal dengan kualitas baik maka selanjutnya
dilakukan proses validasi isi atau content validity yang dilakukan oleh ahli.
Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur (Azwar, 2011, hlm. 175). Pengujian
validitas isi dilakukan oleh ahli sebanyak 5 orang, yaitu 2 (dua) orang guru
Sejarah SMA, dan 3 (tiga) orang dosen pendidikan sejarah. (Data Validator
Instrumen tercantum pada lampiran A halaman 12).
Pengujian validitas isi menggunakan perhitungan persentase pada “pernyataan cocok terhadap indikator soal” berdasarkan penilaian ahli. Butir akan dinyatakan valid jika kecocokannya dengan indikator mencapai lebih besar dari 50%.
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase =
x 100% (3.2)
Keterangan:
f : frekuensi cocok menurut penilai ⅀f : Jumlah penilai
Berdasarkan rumus diatas, kemudian dilakukan perhitungan validitas isi
berdasarkan nilai kecocokan yang telah diberikan oleh panel ahli pada lembar
validasi yang telah disediakan sebelumnya oleh penulis (Lampiran A, halaman
13).
Berdasarkan hasil perhitungan validasi isi kecocokan indikator dengan butir
soal, dengan menggunakan persentase, diperoleh hasil ke-50 butir soal memiliki
nilai persentase diatas 50% yang berarti ke-50 butir soal dinyatakan valid (Hasil
perhitungan prosentase validitas isi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman
29).
Catatan yang telah diberikan pada lembar “judgement ahli” oleh validator dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap butir soal. Setelah dilakukan
perbaikan berdasarkan catatan dan saran yang diberikan, kemudian validator
diminta untuk melakukan penilaian kembali pada instrument penelitian. Sehingga
diperoleh seperangkat tes hasil belajar sejarah yang siap untuk diuji cobakan ke
lapangan (Tabel rincian catatan dan saran dari validator dilampirkan pada
lampiran A halaman 31).
3. Melakukan uji coba dan menganalisis hasil ujicoba lapangan yaitu pengujian
tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas.
Perangkat tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh panel ahli kemudian
dilakukan uji coba atau field test. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis
kualitas tes hasil belajar yang telah dibuat sebelumnya. Uji coba dilakukan pada
siswa kelas XI IPS di SMA Srijayanegara Palembang Siswa yang terdiri dari 50
siswa. Setelah dilakukan ujicoba lapangan kemudian dilakukan analisis kualitas
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Perangkat butir soal yang telah diperbaiki berdasarkan hasil validasi isi oleh ahli
dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 55).
a. Menganalisis Tingkat Kesukaran Butir Soal.
Setelah dilakukan ujicoba lapangan, tahapan selanjutnya adalah pemberian
skor terhadap jawaban siswa peserta ujicoba (Rincian skor siswa dapat dilihat
pada bagian lampiran B halaman 64). Tingkat kesukaran butir soal dihitung
dengan menggunakan formula berikut ini (Susetyo: 2011, hlm. 155):
(3.3)
Keterangan:
:
Peserta yang menjawab benar:
Taraf kesukaran butirM : Jumlah peserta
Perhitungan tingkat kesukaran butir ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
program Anates 4.0.9. dan diperoleh hasil sebgai berikut yaitu: butir soal nomor 1
dan 28 memiliki kategori “sangat mudah”, butir soal nomor 3, 21, 25 dan 39
memiliki kategori “mudah”, butir soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 29, 30, 31, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48,
49 dan 50 memiliki kategori “sedang”, sedangkan butir soal nomor 10, 12, 24, 26,
27, 32, 35 dan 45 memiliki kategori “sukar”.
Merujuk pada pendapat Borg dan Gall (1989, hlm. 303) yaitu “pada pengukuran prestasi, jika tes terlalu mudah akan menghasilkan skor yang
mendekati skor maksimal, sehingga tidak dapat merefleksikan gains tiap siswa
dan tidak dapat indikasi akurat tentang level prestasi siswa”, maka butir soal yang
berkategori “sangat mudah” tidak dimasukkan kedalam instrument penelitian,
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertimbangkan daya beda butir soal tersebut. Hasil analisis tingkat kesukaran
ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada bagian lampiran B halaman 71.
b. Menganalisis Daya Beda Butir Soal
Selanjutnya dilakukan perhitungan daya beda butir soal, analisis ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana sebuah butir soal dapat membedakan antara siswa
dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah, jika nilai daya beda yang
dimiliki oleh butir soal tersebut tinggi maka, butir soal tersebut memiliki kualitas
yang baik. Perhitungan daya beda butir soal ini dilakukan dengan menggunakan
formula (Azwar, 2011, hlm. 138) :
D =
-
(3.4)
Keterangan:
: Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi : Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
: Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah : Banyaknya penjawab dari kelompok rendah
Syarat bahwa tes hasil belajar yang baik adalah tes yang mampu menunjukkan
perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan yang
rendah. Menurut Thorndike et.al, (1991, dalam Azwar, 2011, hlm. 139) “Dalam seleksi aitem, setiap aitem yang memiliki indeks d lebih besar daripada 0.50 dapat
langsung dianggap sebagai aitem yang berdaya diskriminasi baik, aitem yang
memiliki indeks d kurang dari 0.20 dapat langsung dibuang…”. Berdasarkan hasil
analisis daya beda butir soal yang dilakukan dengan bantuan program anates
4.0.9, terdapat 42 butir soal bernilai diatas 0.20 atau 20% dan delapan butir soal
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimasukkan kedalam perangkat instrument yang akan dijadikan instrument
penelitian, sedangkan butir butir yang dimasukkan kedalam instrument penelitian
dipilih sebanyak 35 butir soal yang memiliki nilai d tertinggi. (Rekapitulasi hasil
analisis daya beda pada instrument penelitian ini dapat dilihat di bagian lampiran
B halaman 72).
c. Menghitung Reliabilitas Tes
Instrumen tes yang diujicobakan dihitung nilai reliabilitasnya, perhitungan
reliabilitas merupakan salah satu syarat dari tes yang baik. Reliabilitas atau
keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes
telah menyajikan pengukuran yang baik (Supranata, 2009, hlm. 86). Nilai
reliabilitas yang tinggi menggambarkan tentang konsistensi dan stabilitas skor
pengukuran yang dihasilkan melalui tes tersebut, sehingga para penyusun dan
pengguna tes berusaha untuk memperoleh nilai koefisien reliabilitas yang tinggi.
Wells dan Wollack (2003, dalam Azwar, 2012, hlm. 98) mengemukaan “…untuk tes yang digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki
koefisien reliabilitas 0.70 atau lebih”. Berdasarkan pendapat ini, harga minimal
dari koefisien reliabilitas tes yang diharapkan pada penelitian ini ≥ 0.70.
Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan formula
Kudher-Richardson-20 atau KR-20 (Susetyo, 2011, hlm. 116):
= (3.5)
Keterangan:
p = Proporsi jawaban benar
q = Proporsi jawaban salah
k = Jumlah butir tes
= Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah
ρKR20 = Koefisien reliabilitas
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan
anates 4.0.9. dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.87,
dengan nilai rata-rata sebesar 24.48 dan simpangan baku sebesar 8.20. Dari hasil
perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh, perangkat tes dinilai cukup
reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Perhitungan reliabilitas tes
hasil belajar sejarah sebagai instrumen penelitian ini dapat dilihat pada bagian
Lampiran B halaman 71.
d. Pemilihan Butir Soal yang akan Dijadikan Instrument Penelitian.
Setelah dilakukan analisis butir soal pada perangkat tes hasil belajar yang
telah dikontruksi oleh penulis sebelumnya, dipilih butir –butir soal yang berkualitas baik berdasarkan hasil ujicoba di lapangan, dengan
mempertimbangkan daya beda butir soal yang memadai yaitu sebanyak 35 butir
soal Pemilihan 35 butir soal ini juga didasarkan pada pertimbangan terbatasnya
waktu yang tersedia dalam kelas pada saat pengerjaan soal (Lampiran B halaman
72).
F. PROSEDUR PENELITIAN
Setelah dilakukan pembuatan Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar
sejarah, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes hasil belajar
sejarah yang telah dipersiapkan dan diujicobakan sebelumnya kepada kedua
kelompok yang diteliti yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen,
kemudian dilakukan skoring tes hasil belajar dengan skala dikotomus.
Selanjutnya diambil sampel skor dari populasi skor sebanyak 133 skor
responden secara acak sederhana atau simple random sampling) dari
masing-masing kelompok lalu dihitung koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan persamaan (Susetyo, 2011, hlm. 116):
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ujicoba Lapangan
Keterangan:
p = Proporsi jawaban benar
q = Proporsi jawaban salah
k = Jumlah butir tes
= Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah
ρKR20 = Koefisien reliabilitas
= Varian skor
Perhitungan reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan bantuan
program anates 4.0.9 terhadap 133 skor yang menjadi sampel penelitian.
Kemudian dilakukan pengembalian sampel kepada populasinya. Lalu dilakukan
penarikan sampel kembali sebanyak 133 skor dan dihitung koefisien
reliabilitasnya. Pengulangan penarikan sampel ini dilakukan sebanyak 30 kali,
sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sejumlah masing-masing
30 data dari kelompok homogen dan kelompok heterogen untuk kemudian diuji
perbedaannya, hal ini berfungsi untuk melihat apakah terdapat perbedaan diantara
kedua kelompok.
Berikut ini adalah alur penelitian dan pengumpulan data yang akan dilakukan:
Mengkonstruksi Kisi-kisi soal dan Menulis butir soal
Validasi isi oleh ahli
Perbaikan Butir soal
Analisis kualitas butir soal Tingkat kesukaran, daya beda, dan
reliabilitas tes
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data
G. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis dilakukan untuk menentukan model analisis
statistik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu, model statistik parametrik
atau model statistik non-parametrik. uji persyaratan ini meliputi uji normalitas dan
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Uji Normalitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada
Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen.
Pengujian normalitas terhadap koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh
kelompok homogen dan kelompok heterogen ini menggunakan uji
Kormogolov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 18 pada taraf signifikansi 5%, dengan
hipotesis sebagai berikut:
: Data koefisien reliabilitas tes berasal dari populasi yang terdistribusi normal
: Data koefisien reliabilitas tes tidak berasal dari populasi yang terdistribusi
normal
Kriteria pengujian:
Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS
18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.1. Hasil Uji Normalitas (Kormogolov-Smirnov) Koefisien Reliabilitas
Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen
Reliabilitas N Taraf
Signifikansi P-Value
Kesimpulan Data
Kelompok Homogen 30 0.05 0.001 Terdistribusi Data Tidak Normal
Kelompok Heterogen 30 0.05 0.002 Terdistribusi Data Tidak Normal
Dari tabel hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh p-value sebesar 0.001
untuk kelompok homogen, dan p-value sebesar 0.002 untuk kelompok heterogen.
Berdasarkan kriteria pengujian, diketahui bahwa p-value < dari α (0.05) atau
0.001 < 0.05 untuk kelompok homogen dan 0.002 < 0.05 untuk kelompok
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
koefisien reliabilitas kedua kelompok yaitu kelompok homogen dan kelompok
heterogen tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada
Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen
Pengujian Homogenitas varians dilakukan dengan uji-Levene dengan bantuan
program SPSS 18.00 pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut:
: Data berasal dari varians yang homogen
: Data tidak berasal dari varians yang homogen
Kriteria Pengujian:
Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak
Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varian dengan bantuan program
SPSS 18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2. Hasil Uji Homogenitas Varians Koefisien Reliabilitas Kelompok
Homogen dan Kelompok Heterogen
Dari hasil pengujian homogenitas varians diatas, diperoleh p-Value sebesar
0.075, yang berarti nilai p-Value > dari α (0.05) atau 0.075 > 0.05, sehingga
diterima, dengan kata lain data koefisien reliabilitas ini berasal dari varians yang
homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis model statistik yang
Eva Dina Chairunisa,2014
Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok homogen dan heterogen tidak terdistribusi normal, artinya terdapat
salah satu asumsi pra-analisis untuk model statistik parametrik yang tidak
terpenuhi, maka pengujian hipotesis akan menggunakan model statistik
non-parametrik yaitu uji-U Mann-Withney. Corder dan Foreman (2009, hlm. 57)
mengemukakan tentang pengertian uji-U mann withney yaitu“The Mann
-Witheney U-test is a nonparametric statistical procedure for comparing two samples that are independent, or not related”. Model statistik non-parametrik. uji-U ini merupakan pengganti dari uji-t jika asumsi –asumsi yang harus dipenuhi pada uji-t tidak terpenuhi.
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
(Uyanto, 2009: 322) : Keterangan:
: Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok heterogen
: Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok homogen
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
18.00 pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunkan kriteria sebagai
berikut seperti yang diungkapkan oleh Uyanto (2009, hlm. 322 ) yaitu dengan
uji-U-Mann Withney dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan kriteria sebagai berikut:
diterima jika p-value ≥ α ditolak jika p-value < α
Setelah analisis data dilakukan dengan program SPSS18.00 hasil yang
diperoleh akan dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perbedaan rata-rata