Info Artikel: Diterima 01/11/2013 Direvisi 12/112013 Dipublikasikan 29/11/2013
Hubungan Kemampua de
Siti Khomsiyati
Universitas Negeri Padang
Abstract
Penelitian ini berawal da berdasarkan wawancara y Padangpanjang. Kinerja do penasehat akademik yang tanggung jawab yang dib penelitian adalah korelasio teknik pengambilan sampe Pengumpulan data dengan Hasil penelitian menunjukk mahasiswa berada pada ka kinerja dosen PA dengan m dengan masalah akademik dikatakan hampir tidakberk
Keyword:helping relationships, m
Copyright © 2013 IICE - Multika Rights Reserved
Indonesian Institute for Counselin
PENDAHULUAN
Konseling merupakan pelay Perkembangan yang terjadi dewas layanan bimbingan konseling teru Nurihsan (2008:37) kebanyakan sis karena disebabkan oleh keterbatasa memiliki kesan bahwa guru BK ti mengemukakan bahwa banyak klie merasa memerlukan bantuan. Kon motivasi siswa untuk mengikuti
uan Guru Bimbingan dan Konseling Membina Hubunga dengan Motivasi Siswa Melanjutkan Konseling
dari rendahnya kinerja dosen penasehat akademik y a yang dilakukan dengan mahasiswa jurusan TV d dosen penasehat akademik adalah sesuatu yang telah dica ng diukur melalui persepsi mahasiswa dalam melaksana diberikan kepadanya berdasarkan kompetensi yang dimili
sional deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat populasi pel teknik Simple Random Sampling dan diperoleh jumla an skala likert, dan analisis data dengan analisis deskripti ukkan bahwa kinerja dosen PA berkategori rendah dan mas kategori sedang, , sehingga dapat disimpulkan bahwa hu n masalah akademik mahasiswa. Tingkat korelasi antara kin ik mahasiswa sangat rendah atau tidak terlalu signifika erkorelasi sama sekali.
s, motivation counseling.
ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo
ling and Education (IICE) Multikarya Kons
layanan yang memfasilitasi siswa untuk dapat menjadi pr asa ini pada sekolah-sekolah menengah pertama menunjukk erutama konseling perorangan belum terlaksana dengan ba
siswa yang memiliki permasalahan di sekolah enggan datan tasan Konselor dalam hal keilmuan Bimbingan dan Konselin tidak menunjukkan kepedulian, keakrabannya dan perhati klien yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada onselor yang bersikap hangat, penuh keakraban terhadap ko ti konseling dalam rangka memperoleh harapan-harapan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
ungan Konseling
yang diketahui dan FILM ISI icapai oleh dosen nakan tugas dan milikinya. Jenis lasi sebesar 135, lah sampel 100. iptif korelasional. asalah akademik hubungan antara kinerja dosen PA ikan bahkan bisa
elor Indonesia - All
faktor pendorong bagi siswa untu diri seseorang untuk melakukan s yang tidak mempunyai motivasi da Keberhasilan penyelenggaraa dalam membina hubungan yang suatu kemampuan yang harus dik terhadap pandangan siswa terhad dalam mengungkapkan masalah ya Pepinskys’ (dalam L.M B hypothetical construct to designa individuals. Proses membina hub hipotesis yang bersifak afektif, baik dalam membangun kepercayaan k oleh konselor itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawanca ruang BK dan mengikuti pelayan BK. Siswa-siswi tersebut mengu melaksanakan proses konseling k proses konseling guru BK mengo tersebut merasa tidak diperhatika sendiri, tetapi karena dipanggil ole atau tidak akrab ketika menyambu dalam proses konseling sehingga sekedar memberikan nasehat setela
Menanggapi keterangan yan lanjut meneliti tentang motivasi sis dengan lima siswa SMP Neger Berdasarkan wawancara tersebut, siswa tersebut, ketika melakukan bosan, siswa merasa tidak diperha siswa masih ragu dengan guru BK Berdasarkan permasalahan Bagaimanakah kemampuan guru kehangatan, empati, dan kesegara terdapat hubungan antara kemam melanjutkan konseling ?
Tujuan penelitian ini adalah hubungan konseling, ditinjau dari guru BK dalam konseling. 2) M Mengetahui hubungan antara kem melanjutkan konseling.
METODOLOGI
Penelitian ini merupakan p yang sistematis, dimana peneliti variabel tersebut telah terjadi (Em pendekatan korelasional. Menur yang meilhat antara satu atau b
ntuk mengikuti proses konseling. Motivasi memiliki peran n sesuatu. Dalam proses konseling motivasi sangat diperlu i dalam konseling, akan sulit melakukan proses konseling.
raan proses konseling sangat dipengaruhi oleh kemampuan g baik dengan konseli. Membina hubungan dalam proses dikembangkan oleh konselor. Kemampuan membina hubun hadap konselor, sikap siswa untuk percaya terhadap kons
yang sedang dialami kepada konselor (Munro, 1983:35). Brammer, 1982:144) mendefinisikan hubungan (relan nate the inferred effective character of the observable in hubungan sering kali disebut sebagai fase dalam memb baik dari klien ataupun dari konselornya sendiri. Dengan de n klien pada konselor dan proses konseling dibentuk dari
ncara yang dilakukan, diperoleh keterangan bahwa siswa e anan konseling atau melanjutkan konseling yang pernah i gungkapkan alasan mereka enggan datang keruang BK k
kurang peduli atau memperhatikan siswa. Siswa menjela gobrol dengan sesama guru yang kebetulan berada di ruan tikan. Siswa yang mengikuti konseling kebanyakan buka il oleh guru BK. Selain itu, alasan lain adalah sikap guru B
but klien yang datang, guru BK cenderung memposisikan a menjadi paling aktif sedangkan klien hanya sebagai pend telah itu siswa dipersilahkan keluar ruangan BK.
ang diberikan oleh siswa tersebut, peneliti tertarik untuk i siswa melanjutkan konseling. Untuk itu, peneliti kembali m eri 13 Padang yang pernah mengikuti konseling pada ut, rata-rata siswa merasa malas untuk kembali melanjutk kan proses konseling guru BK cenderung memberikan n rhatikan, siswa merasa kurang akrab dengan guru BK dalam
K bisa mengatasi masalah mereka.
n di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian in ru BK dalam membina hubungan konseling ditinjau dari araan ?. 2) Bagaimana motivasi siswa untuk melanjutkan ampuan guru BK dalam membina hubungan konseling d
lah untuk: 1) Memperoleh gambaran tentang kemampuan gu ari aspek: kepedulian dan kehangatan guru BK, empati gu ) Mengungkap seberapa besar motivasi siswa untuk mela
emampuan guru BK dalam membina hubungan konseling
penelitianEx Post Facto. PenelitianEx Post Facto adala liti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung (Emzir, 2008: 119). Pendekatan penelitian yang digunakan
urut A. Muri Yusuf (2005: 84) Penelitian korelasional me beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan
ranan yang penting dalam erlukan, sebab seseorang .
an konselor atau guru BK ses konseling merupakan bungan akan berpengaruh onselor, dan keterbukaan .
lantionship) adalah,”…as interaction between two mbentuk suatu hipotesis-demikian peran konseling ari hubungan yang dibina
a enggan untuk datang ke h ia lakukan dengan guru karena guru BK dalam jelaskan bahwa pada saat uang BK, sehingga siswa kan karena kemauannya u BK yang kurang ramah an pihak yang dibutuhkan endengar, guru BK sering
uk mengungkapkan lebih i mengadakan wawancara a tanggal 19 November. utkan konseling. Menurut nasehat sehingga siswa lam proses konseling, dan
ini sebagai berikut: 1) ri aspek: kepedulian dan an konseling? 3) Apakah dengan motivasi siswa
guru BK dalam membina guru BK, dan kesegeraan elanjutkan konseling. 3) ling dengan motivasi siswa
korelasional dipilih karena peneliti dalam penelitian, yaitu membina h
Analisis yang digunakan dala untuk mendapatkan informasi yan perubahan atau untuk memperjela analisis deskriftif, diharapkan pe membina hubungan konseling, d hubungan antara kemampuan guru konseling, maka dilakukan denga
Karakteristik populasi dalam mengikuti pelayanan konseling p pertanyaan yang sesuai dengan ka pernah konseling. Untuk menentu penentuan sampel didasarkan pad Melalui teknik Purposive Samplin konseling lebih dari 2 kali, sehingg
HASIL
sesuai dengan tujuan penelitia mudah memahami hasil penelitian
a. Kemampuan Guru BK
Rangkuman Perhit
Rangkuman perhit ditetapkan sebagai berik
Kategori Pencapa
eliti ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubunga a hubungan konseling dan motivasi siswa melanjutkan kons
alam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis desk ang lebih mendalam dan luas, atau untuk dapat menentuk jelas dan mempertajam konsep (A. Muri Yusuf, 2005: 83 penelitian ini dapat mengungkapkan secara mendalam
, dan motivasi siswa untuk melanjutkan konseling. Sed uru BK dalam membina hubungan konseling dengan motiv gan analisis korelasional.
lam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 g pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Berdasar karakteristik populasi, maka diperoleh populasi penelitian s ntukan sampel penelitian, peneliti menggunakan teknikPu
pada maksud yang telah ditetapkan sebelumnya ( A. Mu pling, peneliti mengambil sampel penelitian dengan karakte ingga diperoleh jumlah 66 siswa.
litian, maka hasil penelitian akan disajikan menjadi beberap tian yang telah diperoleh. Hasil penelitian secara rinci disajik u BK Membina Hubungan Konseling.
Tabel 1.
erhitungan Data Kemampuan Guru BK Membina Hubu
Mean 150
Median 152,50
Mode 149
Standar deviasi 16,318
Skor minimal 83
Skor maksimal 181
Total skor 9904
hitungan data tersebut akan dibandingkan dengan pengkateg erikut.
Tabel 2.
ncapaian Skor Kemampuan Guru BK Membina Hubunga
Klasifikasi Kategori
˃ 163 Sangat tinggi
131-162 Tinggi
99-130 Sedang
66-98 Rendah
≤ 65 Sangat rendah
ngan variabel yang terkait nseling.
skriptif merupakan usaha tukan hubungan beberapa : 83). Dengan melakukan m kemampuan konselor Sedangkan untuk melihat otivasi siswa melanjutkan
13 Padang, yang pernah sarkan penyebaran daftar n sebesar 119 siswa yang Purposive Samplingyaitu Muri Yusuf, 2005: 205). kteristik pernah mengikuti
rapa bagian sehingga akan jikan sebagai berikut.
ubungan Konseling.
tegorian yang telah
Dari hasil perhitunga pencapaian skor berada pa membina hubungan konseli
Rekapitulasi peroleha
No Indika
membina
1 Kepedulia
2 Empati
3 Kesegeraa
b. Motivasi siswa melanj
Rangkum
Selanjutnya untuk me yang telah dianalisis diband
Kate
gan dan setelah dibandingkan dengan kategori yang tela pada kategori tinggi, dengan demikian disimpulkan bahwa seling di SMP Negeri 13 Padang berada pada kategori tingg
Tabel 3.
han skorkemampuan guru BK membina hubungan kons indikator
ndikator Kemampuan
bina hubungan konseling SI ST SR Rata-rata
lian dan kehangatan 75 70 34 59,71
70 66 33 53,06
raan 50 47 16 37,29
njutkan konseling
Tabel 4.
kuman Perhitungan Data Motivasi Siswa Melanjutkan K
Mean 120,56
Median 122,00
Mode 122
Standar deviasi 22,310
Skor minimal 46
Skor maksimal 166
Total skor 7957
mengetahui tingkat motivasi siswa melanjutkan konseling andingkan dengan kategori yang telah ditentukan sebagai be
Tabel 5.
ategori Pencapaian Skor Motivasi Melanjutkan Konseling
Klasifikasi Kategori
˃ 143 Sangat tinggi
116-142 Tinggi
89-115 Sedang
62-88 Rendah
≤ 61 Sangat rendah
telah ditetapkan, rata-rata wa kemampuan guru BK
ggi.
onseling untuk setiap
a Ket
T
T
T
n Konseling
ling, maka data penelitian i berikut.
Dari hasil perhitunga pencapaian skor berada pa melanjutkan konseling di SM
Rekapitulasi Peroleha
Berdasarkan table rek siswa untuk melanjutkan ko
PEMBAHASAN
Pembahasan hasil penelitian kemampuan guru BK membina hu dan analisis terhadap data kem kemampuan guru BK membina h sangat dipengaruhi oleh kemampu guru BK dalam menerima siswa y Kemampuan guru BK memb hati menerima dan mensukseskan guru BK atau konselor dalam mela memperhatikan kebahagiaanya k jawabnya melaksanakan konselin terhadap upaya guru BK membantu
Kemampuan guru BK mem tinggi. secara umum responden pe yang membuat siswa merasa penyelenggaraan proses konselin membina hubungan yang baik de kemampuan yang harus dikemb terhadap pandangan siswa terhad dalam mengungkapkan masalah ya Motivasi Siswa Melanjutkan oleh kemampuan guru BK membin siswa melanjutkan konseling be persentase 63,63%. Motivasi si melanjutkan konseling. Hasil pen memiliki keinginan untuk mela masalahnya belum terentaskan. Ke
gan dan setelah dibangdingkan dengan kategori yang tela pada kategori tinggi, dengan demikian disimpulkan bahwa
i SMP Negeri 13 Padang berada pada kategori tinggi.
Table 6.
lehan Skor Motivasi Siswa Melanjutkan Konseling untuk
Motivasi Siswa
Melanjutkan Konseling SI ST SR Rata-rata
Keinginan Melanjutkan
konseling 65 59 16 43,41
Tingkah laku siswa
dalam konseling 45 43 11 32,43
Harapan terhadap
konseling 60 59 19 44,71
rekapitulasi data motivasi siswa melanjutkan konseling, se konseling tinggi.
tian ini berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian. Hasil hubungan konseling berada pada kategori tinggi. Setelah m emampuan guru BK membina hubungan konseling, dip a hubungan konseling 150. Kemampuan guru BK membin puan guru BK dalam menjalin kepedulian dan kehangatan, a yang ingin konseling.
mbina hubungan konseling terkait erat dengan komitmen g kan proses konseling yang dilaksanakan. Munro (1983: 1 elaksanakan konseling harus bertanggung jawab atas tingk kliennya. Dengan sikap dan kemampuan guru BK dala ling, akan menyebabkan konseli merasa nyaman dan me antu mengatasi masalah siswa.
mbina hubungan konseling memperoleh skor yang cukup penelitian menilai bahwa guru BK mampu mengembangk a dihargai dan diperhatikan oleh guru BK atau k ling di sekolah tidak terlepas dari kemampuan konselor dengan konseli. Membina hubungan dalam proses konse mbangkan oleh konselor. Kemampuan membina hubung hadap konselor, sikap siswa untuk percaya terhadap kons
yang sedang dialami kepada konselor (Munro, 1983:35). kan Konseling dalam penelitian ini merupakan variabel te
bina hubungan konseling. Berdasarkan analisis terhadap d berada pada kategori tinggi. perolehan skor rata-rata
siswa mengikuti konseling terkait dengan indikator k enelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah siswa meng elanjutkan kembali proses konseling ketika mengalami Keinginan melanjutkan konseling dari siswa secara sukarela
telah ditetapkan rata-rata wa motivasi siswa untuk
secara rata-rata motivasi
il penelitian menunjukan h melakukan perhitungan diperoleh skor rata-rata bina hubungan konseling n, empati, dan kesegeraan
n guru BK untuk sepenuh : 11) menjelaskan bahwa gkah lakunya sendiri dan alam membina tanggung memiliki persepsi positif
up baik, dengan kategori gkan hubungan konseling konselor. Keberhasilan lor atau guru BK dalam nseling merupakan suatu ungan akan berpengaruh onselor, dan keterbukaan .
pada dasarnya adalah hasil dari hubungan membantu kepada siwa bahwa kesukarelaan adalah sikap ketdakragu-raguan dalam mengun melanjutkan konseling karena ko pihak yang bisa untuk mengatasi m
Motivasi siswa melanjutkan Harapan–harapan siswa terhadap konseling. Peran atau fuungsi pok Ahmadi (2007:178) yaitu faktor untuk melakukan suatu aktifitas. berpengaruh terhadap bagaimana p perorangan.
Harapan-harapan yang dimili pengembangan diri dan pengenta menyebutkan bahwa pelaksanaan konseling perorangan meliputi: (1 belajar dan (4) bidang bimbingan baru berdasarkan bidang bimbin konseling perorangan secara langs
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitia maka dapat dirumuskan kesimpula sebagai berikut:
1. Kemampuan guru BK SMP Pada ketiga indikator ke kepedulian dan kehangatan kehangatan dan kepedulian guru BK juga mau menerim dikatakan siswa. b) Kema guru BK sudah cukup baik dan memahami apa yang s tidak pernah menyalahkan rata-rata berada pada kateg siswa ketika membutuhkan minta pendapat.
2. Motivasi siswa SMP N 13 indikator tentang motivas melanjutkan konseling bera dengan guru BK karena sis BK. b) Tingkah laku siswa siswa baik dan positif ketik terbuka dan tanpa ragu-ragu sukarela mendatangi guru pada konseling secara
rata-ari kemampuan guru BK untuk menciptakan kondisi yan wa yang mengikuti konseling. Prayitno dan Erman Amti (2 ap yang diharapkan dalam proses konseling, kesukarelaan ungkapkan masalah. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa konseli telah merasa memiliki kesukarelaan dan meman si masalah yang dihadapinya.
kan konseling terkait juga dengan harapan-haparan sisw dap konseling merupakan faktor yang mendasari seseo
okok adanya harapan terhadap aktifitas seseorang seperti y tor kebutuhan (need) individu terhadap sesuatu dapat memb s. Kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh siswa terhadap a perasaan/ keinginan, dorongan dan harapan yang dimilikin
miliki oleh siswa terhadap pelaksanaan konseling peroran entasan permasalahan tentang berbagai bidang kehidupa
an Bimbingan dan Konseling di sekolah menengah secara i: (1) bidang bimbingan pribadi, (2) bidang bimbingan sosial,
an karir. Harapan-harapan siswa yang positif terhadap dip bingan yang ada, mengindikasikan tingginya motivasi s
gsung dengan Konselor.
N SARAN
litian, dan juga telah melakukan pembahasan terhadap tem ulan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah dan
SMP N 13 Padang dalam membina hubungan konseling berad kemampuan membina hubungan konseling, yaitu: a) atan, berada pada kategori tinggi. Siswa merasa guru BK lian. Hal ini terlihat dari perhatian guru BK yang besar ter rima siswa dengan hangat dan memberika tanggapan yang ampuan guru BK dalam membina empati berada pada k aik dalam membina empati dengan siswa. Siswa merasa gur g sedang siswa alami. Guru BK juga mengerti bagaimana an atau menyudutkan siswa. c) Kemampuan guru BK dalam tegori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru BK siap dan
an bantuan. Siswa merasa guru BK bisa menjadi tempatnya
13 Padang untuk melanjutkan konseling berada pada k tivasi siswa melanjutkan konseling yang diteliti, yaitu: erada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari sikap siswa siswa punya keyakinan untuk dapat menyelesaikan masala swa dalam konseling rata-rata berada pada kategori tinggi. ketika konseling dengan guru BK. Hal itu terlihat dari si agu untuk menceritakan masalah yang dialami kepada guru ru BK untuk konseling, tanpa perlu dipanggil atau dipaksa
ta-rata berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari har
yang nyaman dan penuh i (2004: 116) menjelaskan an dari konseli berbentuk wa, kesukarelaan konseli andang konselor sebagai
iswa terhadap konseling. eorang untuk mengikuti ti yang diungkapkan oleh mbangkitkan motivasinya dap konseling perorangan likinya terhadap konseling
rangan berkaitan dengan pan. Prayitno (1997:50) ara umum dan khususnya ial, (3) bidang bimbingan iperolehnya pengetahuan i siswa untuk mengikuti
temuan-temuan penelitian, n tujuan penelitian, yaitu
rada pada kategori tinggi. ) kemampuan membina K baik dalam membina terhadap siswa, selain itu g baik terhadap apa yang a kategori tinggi. Artinya guru BK dapat merasakan napun kondisi siswa dan lam membina kesegeraan, an tepat dalam membantu ya mengadu atau sekedar
untuk dapat mengatasi sega untuk dapat membantunya. Terdapat hubungan yang sig siswa melanjutkan konseling. H konseling berada pada kategori tin tinggi.
Implikasi
Beberapa implikasi yang per
1. Menunjukkan sikap siap d siswa memerlukan layanan hubungan dengan para sisw datang menemuinya melay memberikan kesan pada sis 2. Meningkatkan kemampuan BK membina hubungan kon masing jawaban dari item pernyataan tersebut ketika merasakan yang siswa ala konseling nyaman.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian terkait, yaitu sebagai berikut:
1. Guru BK atau Konselor Guru BK disarankan dalam membina kepedulia belum dimiliki secara baik pelatihan, seminar dan la hubungan konseling yang kemampuan membina hubu konseling. Guru BK juga Konseling, khususnya tenta materi yang berkaitan deng 2. Jurusan BK UNP
Disarankan kepada K Negeri Padang untuk m pembentukan, pengembang profesional kepada mahas kepribadian Konselor profe Selain itu jurusan BK dalam melakukan konseling kemampuan praktikum Bim
egala masalahnya dengan konseling dan siswa berharap ba a.
signifikan antara kemampuan guru membina hubungan kon Hasil penelitian menunjukan bahwa, kemampuan guru i tinggi, dan motivasi siswa untuk melanjutkan konseling jug
erlu dilakukan oleh guru BK yakni sebagai berikut:
dan ramah ketika siswa datang menemui guru BK. Bahw nan konseling perorangan terkait dengan kemampuan gur
iswanya. Oleh karena itu guru BK perlu menunjukkan sik layani dengan penuh kepedulian, kehangatan, empati dan siswa bahwa guru BK benar-benar peduli dengan siswa.
an membina hubungan konseling. Berdasarkan hasil penelitia konseling berada pada kategori tinggi, akan tetapi jika dilih item pernyataan terdapat hasil pengolahan yang skorny
a siswa datang guru BK menanyakan kabar atau kesehatan alami, guru BK tidak menyalahkan siswa, guru BK da
tian, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukak
r
kan dapat meningkatkan kemampuan membina hubunga lian, kehangatan, empati dan kesegeraan dengan siswa. A ik oleh guru BK disarankan guru BK untuk mengikuti berb lain sebagainya untuk meningkatkan kemampuan guru g dapat menjadikan profesional. Serta dapat meningkatka ubungan konseling secara efektif guna meningkatkan motiv ga disarankan menyusun dan melaksanakan program pela
ntang layanan layanan informasi dan layanan bimbingan d ngan konseling perorangan.
Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu P menyusun program-program pembelajaran yang mem angan dan pelatihan mengenai kemampuan membina hub hasiswa calon Konselor, melalui mata kuliah yang khus ofesional.
K dapat melahirkan lulusan-lulusan mahasiswa BK yang ling perorangan. Dan sebagai bahan masukan dalam membe imbingan dan Konseling, khususnya melalui praktik-prakti
banyak kepada guru BK
onseling dengan motivasi uru membina hubungan juga berada pada kategori
ahwa sedikit atau banyak uru BK dalam membina sikap hangat ketika siswa an kesegeraan. Sehingga
elitian, kemampuan guru ilihat satu persatu masing-rnya rendah. Butir-butir tan siswa, guru BK dapat dapat membuat suasana
akan kepada pihak-pihak
gan konseling khususnya . Apabila kemampuan itu erbagai macam pelatihan-uru BK dalam membina tkan dan pengembangan otivasi siswa melanjutkan elayanan Bimbingan dan dan kelompok mengenai
u Pendidikan Universitas emberikan pengetahuan, ubungan konseling yang husus membahas tentang
dan juga melatih komunik karakterisitik.
3. Peneliti
Dapat dijadikan sebag serta penelitian pengemba konseling, dan model penin
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu. 1991.Bimbingan da
Brammer L.M & E.L Shostrom. 1 New Jersey: Prentice-Hall.
Emzir, 2008.Metodologi Penelitia
Lesmana , Jeanette. Murad. 2008.
Munro, E.A dkk. 1983. Penyuluh oleh Erman Amti (Ed). Ja
Nurihsan, Achmad Juantika. 2005
Prayitno & Erman Amti.2004.Da
Prayitno, 2009.Wawasan Profesio
Surya, M. 1988. Dasar-dasar P Tenaga Kependidikan.
Yusuf, A. Muri. 2005.Metodologi
nikasi dan sikap guru BK menghadapi konseli yang m
bagai dasar penelitian lanjutan dengan memperluas variabe bangan tentang model peningkatan kemampuan guru B ningkatan motivasi siswa melanjutkan konseling.
n dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
. 1982.Therapeutic Psychology: Fundamentals of Counse all.
litian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif,Jakarta: Pt Grafind
8.Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: UI-Press.
luhan (Counseling): Suatu Pendekatan Berdasarkan Kete . Jakarta: Ghalia Indonesia.
05.Strategi Layanan Bimbingan Dan konseling. Bandung: R
Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cip
sional Konseling. Padang: UNP Press
Penyuluhan (Konseling). Jakarta: Proyek Pengembangan
logi Penelitian: Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: U
memiliki perbedaan dan
bel dan subjek penelitian BK membina hubungan
seling and Psychoterapy.
findo Persada.
eterampilan. Terjemahan
g: Refika Aditama.
ipta
an Lembaga Pendidikan