• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT SISTEM INFORMASI PROSEDUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT SISTEM INFORMASI PROSEDUR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT SISTEM

INFORMASI &

PROSEDUR

DOSEN :

Ir. I. JOKO DEWANTO., MM

(2)

Prosedur audit sistem informasi

Dalam kegiatan auditing paling tidak mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

„

Objektif: independen yaitu tidak tergantung pada

jenis atau aktivitas organisasi yang diaudit

„

Sistematis: terdiri dari tahap demi tahap proses

pemeriksaan

„

Ada

bukti

yang memadai: mengumpulkan,

mereview, dan mendokumentasikan

kejadian-kejadian

„

Adanya

kriteria: untuk

menghubungkan

(3)

Prosedur audit

„ Sebenarnya konsep dan prinsip auditing baik di lingkungan manual dan lingkungan sistem informasi yang berbasis komputer tidak berubah, yang berubah adalah metode dan tekniknya saja. Beberapa teknik dan metode tersebut berbeda karena antara lain disebabkan:

„ Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak ada (paperless office) sehingga untuk penelusuran dokumen (tracing) audit berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas.

„ Keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan catatan-catatan yang kurang terjaga.

„ Dengan sistem on line mengakibatkan output seringkali tidak tercetak.

„ “Audit Arround Computer” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau yang diuji adalah Input dan Output.

(4)

Prosedur audit

„ Jika pelaksanaan audit di sistem informasi berbasis komputer dilakukan secara konvensional terhadap lingkungan PDE seperti dalam sistem manual, maka cenderung tidak menghasilkan hasil yang memuaskan, baik oleh klien maupun auditor sendiri, bahkan cenderung tidak efisien dan tidak terarah.

„ Untuk itu seringkali dalam proses pengembangan sebuah sisem informasi akuntansi berbasis komputer melibatkan akuntan. Jika akuntan terlibat dalam desain sistem PDE sebuah organisasi maka akan memudahkan pengendalian dan penelusuran audit ketika klien tersebut meminta untuk pekerjaan audit.

(5)

Auditor dapat menggunakan tiga kategori sebagai

teknik audit berbantuan computer (Computer

Assisted Audit Techniques/CAAT) yang terdiri

atas:

1.

Audit

disekitar komputer

(

Audit

Arround

the Computer)

2.

Audit

melalui komputer

(

Audit

through

the Computer)

3.

Audit

dengan komputer

(

Audit

with the

(6)

1. Audit

disekitar komputer

(

Audit

Arround

the Computer)

„ Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara yang sama seperti dalam sistem bukan PDE. Auditor tidak melakukan upaya untuk menguji pengendalian PDE kilen, tetapi terhadap input serta output

sistem aplikasi. Dari penilaian terhadap kualitas input dan output

(7)

Metode

audit

disekitar komputer cocok

untuk situasi sebagai berikut

:

„ Dokumen sumber tersedia dalam bahasa non-mesin. „ Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara

yang mudah ditemukan.

„ Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.

„ Sistem komputer yang diterapkan masih sederhana.

(8)

Keunggulan dan kelemahan

„

Keunggulan metode

audit

disekitar komputer

adalah: 1) sederhana, dan 2) auditor yang

memiliki pengetahuan minimal di bidang

komputer dapat dilatih dengan mudah untuk

melaksanakan

audit

.

Kelemahannya

adalah

jika lingkungan berubah, maka kemungkinan

sistem

itupun akan berubah, sehingga auditor

tidak dapat menilai/menelaah

sistem

yang baik.

Dalam hal ini auditor harus waspada atas

kemampuan

sistem

itu dalam menyesuaikan

(9)

2. Audit Melalui Komputer

(

Audit

Through the Computer

)

„ Pendekatan ini banyak digunakan dalam audit PDE. Auditor menggunakan komputer untuk menguji logic dan pengendalian yang ada dalam komputer dan catatan yang dihasilkan oleh komputer. Besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit

tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit.

(10)

Pendekatan

audit

melalui

komputer cocok dalam kondisi :

„ Sistem aplikasi memroses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.

„ Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputer yang digunakan.

„ Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak failitas pendukung

(11)

Kelemahan dan keunggulan

„ Keungulan pendekatan audit melalui komputer adalah : (1) auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem

(12)

Kelemahan dan keunggulan

„ Kelemahan teknik uji data : (a). data uji bisa sangat mahal, dalam pengembangannya banyak memakan waktu, dan program pengujian sering mengalami perubahan , sehingga hasil yang diperoleh cepat usang, (b) bagi auditor pemula , mungkin sulit untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh operator komputer yang ahli menukar program, (c) teknik tesebut sifatnya statis , karena berfokus pada titik waktu tertentu

dan tidak memeberikan hasil yang

(13)

3. Audit dengan Komputer (

Audit with the computer

)

„ Pada pendekatan ini audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatisasi prosedur pelaksana

audit. Pendekatan ini dapat menggunakan beberapa Computer Assisted Audir Techniques sebagai berikut : Sistem Control Audit

Reviw File (SCARF), snapshot ( pemotretan cepat).

„ Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara audit

dengan bantuan komputer, yang sangat bermanfaat selama pengujian substantif ats file dan record perusahaan. Software

audit yang digunakan merupakan program komputer yang digunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan evaluasi keandalan record dan file perusahaan.

„ Software audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua golongan :

„ Perangkat lunak audit terspesialisasi ( SAS/ specialized audit

software)

„ Perangkat lunak auidit tergeneralisasi (GAS/ generalized audit

(14)

Perangkat Lunak Terspesialisasi

( Spcilized Audit software)

„

SAS merupakan satu atau lebih program khusus

yang dirancang oleh auditor agar sesuai dengan

situasi

audit

tertentu. Software

audit

ini jarang

digunakan karena penyiapannya maka waktu

dan mahal, dan diperlukan keahlian auditor

dibidang komputer. Cara penanggulangannya

dapat dengan menggunakan program yang

(15)

Perangkat Lunak Audit

tergeneralisasi (GAS)

„ Perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data atau manipulasi data. GAS dikembalikan oleh kantor akuntan untuk berbagai tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.

(16)

Tahapan Proses Audit

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor yang akan

melakukan proses audit di lingkungan PDE mempunyai 4 tahapan audit sebagai berikut:

1. Perencanaan Audit (Audit Planning)

„ Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi:

„ Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit

„ Pengorganisasian tim audit

„ Pemahaman mengenai operasi bisnis klien

„ Kaji ulang hasil audit sebelumnya (jika ada)

„ Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko audit

(17)

Tahap proses audit

2. Mengumpulkan bukti audit (Collection of Audit Evidence) yang meliputi:

„ Mengobservasi aktivitas operasional di lingkungan PDE

„ Mengkaji ulang sistem dokumentasi PDE

„ Mendiskusikan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan petugas berwenang.

„ Pengujian keberadaan dan kondisi fisik aktiva.

„ Konfirmasi melalui pihak ketiga

„ Menilai kembali dan re-performance prosedur sistem PDE.

„ Vouching ke dokumen sumber

(18)

Tahap proses audit

3. Evaluasi bukti (Evaluation of Audit Evidence)

Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable assurance), jika inherent risk dan control risk sangat tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar. Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi:

„ Menilai (assess) kualitas pengendalian internal PDE „ Menilai reliabilitas informasi PDE

„ Menilai kinerja operasional PDE

„ Mempertimbangkan kembali kebutuhan adanya bukti tambahan. „ Mempertimbangkan faktor resiko

(19)

Tahap proses audit

4. Mengkomunikasikan hasil audit

Auditor menyiapkan beberapa laporan temuan

dan

mungkin

merekomendasikan

beberapa

usulan

yang terkait

dengan

pemeriksaan

dengan di dukung oleh bukti dan dalam kertas

kerjanya. Setelah direkomendasikan juga harus

dipantau

apakah

rekomendasinya

itu

Referensi

Dokumen terkait

• Pengendalian aplikasi adalah untuk melindungi, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan dalam transaksi ketika mengalir melalui berbagai tahap dalam program pemrosesan data. Created

Sistem tidak memiliki kelemahan karena sudah menerapkan semua teknik pengendalian aplikasi yang bisa menjamin ketepatan dan keakuratan input

Sistem Informasi Sistem Pendukung Operasi Sistem Pendukung Manajemen Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem Pengendalian Proses Sistem Kerja sama Perusahaan Sistem

Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk saldo akun atau golongan transaksi yang material, selanjutnya ia akan mengembangkan prosedur

Maka dari itu pengendalian yang diterapkan dalam suatu sistem komputer, lebih menekankan pada pengendalian yang dapat mencegah timbulnya input atau masukan yang

Kurang memadainya matching check tidak terlepas dari kurang memadainya matching check pada pengendalian masukan. Matching Check sehan:snya diterapkan pada pemrosesan

Penelusuran dapat menguji kelengkapan karena auditor mengawalinya dengan dokumen sumber yang harus bermuara pada transaksi atau jumlah yang tercatat dalam catatan akuntansi,

Aktivitas Sistem Informasi  Input Sumber Daya Data  Pemrosesan Data menjadi Informasi  Output Produk Informasi  Penyimpanan Sumber Daya Data  Pengendalian Kinerja Sistem