• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG HIV/AIDS DI DUKUH KADRENGAN DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG HIV/AIDS DI DUKUH KADRENGAN DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 37 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA

SUBUR TENTANG HIV/AIDS DI DUKUH KADRENGAN DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

The Effect of Health Education to Fertile Age Woman of Knowledge about HIV/AIDS in Kadrengan Joho Mojolaban Sukoharjo

Fitria Ika Wulandari, Nur Qusnul Qotimah

Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

ABSTRACT

Population always increase and the lack of knowledge about the Human Immuno Virus or Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV / AIDS) is a major problem for the countries in the world. According to reports from the World Health Organization (WHO) and the Joint United Nations Programme on HIV / AIDS (UNAIDS), in 2012 about 34 million people worldwide currently suffer from HIV / AIDS. In Indoneisa Progression of HIV / AIDS were diagnosed positive and AIDS cases reported to the ministry from 2005 – 2011 reached 28,041 cases. This study aimed to determine the effect of education about HIV / AIDS on Fertile age women of knowledge about HIV / AIDS

The research method use d is experiment and measuring instruments used by the questionnaire. Samples were Kadrengen village, the sampling technique is purposive sampling with wilcoxon test analysis. The results of wilcoxon test obtained p significant = 0.000 ( p<0.05), showed there is an effect for knowledge.

The conclusion from this research that there is an effect to increase knowledge from health education about HIV/AIDS for fertile age woman. Hope health provider give health education for people in community in order to increase their knowledge.

Key Words : Health hducation, Knowledge, HIV, AIDS, Fertile age woman

ABSTRAK

(2)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 38 untuk mengetahui pengaruh pendidikan tentang HIV / AIDS pada perempuan usia subur terhadap pengetahuan tentang HIV/AIDS.

Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Sampel WUS desa Kadrengen, teknik sampling purposive sampling dengan analisis uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon diperoleh p signifikan = 0,000 (p <0,05), menunjukkan ada pengaruh untuk pengetahuan.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh untuk meningkatkan pengetahuan dari pendidikan kesehatan tentang HIV / AIDS untuk wanita usia subur. Berharap penyedia kesehatan memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan mereka.

Kata kunci: Pendidikan kesehatan, Pengetahuan, HIV, AIDS, Wanita usia subur

PENDAHULUAN

Jumlah penduduk yang terus meningkat dan rendahnya pengetahuan tentang Human Immuno Virus atau Acquired Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) merupakan masalah besar bagi Negara - negara di dunia. Menurut laporan dari World Health Organization (WHO) dan Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), tahun 2012 sekitar 34 juta orang di dunia saat ini menderita HIV/AIDS dan angka ini menunjukan kenaikan dibandingkan dengan angka di tahun 2007 yaitu 33,2 juta yang diakibatkan oleh infeksi tingkat tinggi.

Di Indonesia perkembangan HIV/AIDS positif yang terdiagnosis dan kasus AIDS dilaporkan kementrian dari

tahun 2005 – 2011secara kumulatif mencapai 28.041 kasus. Berdasarkan kasus HIV/AIDS tersebut, proporsi kumulatif kasus HIV/AIDS tertinggi adalah kelompok umur 20–29 tahun (45,9%), diikuti kelompok umur 30 – 39 tahun (31,1%) dan kelompok umur 40 – 49 tahun (9,9%)(Rahayu, 2011).

(3)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 39 rumah tangga. Proporsi perempuan

untuk infeksi baru HIV/AIDS di Indonesia telah mengalami peningkatan 34 persen.

Penyakit HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi atau ganti - ganti pasangan. Penyakit HIV/AIDS menjadi masalah penyakit menular seksual terbesar didunia maupun di Indonesia yang paling berbahaya, yang belum ditemukan pengobatannya dan berdampak pada kematian bagi penderitannya. Penyakit HIV/AIDS bisa menyerang pada siapa saja, tetapi perempuan lebih mudah terkena penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum, 2011).

Pentingnya pendidikan kesehatan masalah HIV/AIDS di Indonesia umumnya dilakukan dengan bentuk penyuluhan, penyuluhan di masyarakat khususnya wanita usia subur yang sudah menikah maupun yang belum menikah dilakukan oleh lembaga – lembaga seperti Puskesmas, BKKBN dan PKBI.

Karena wanita usia subur rawan sekali dalam berhubungan seksual yang tidak terlindungi atau ganti ganti pasangan seksual yang bisa mengakibatkan terkena virus HIV/AIDS (Benita, 2012).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo melaporkan bahwa kejadian HIV/AIDS dan penyakit menular seksual tahun 2011 sebanyak 290 kasus dan jumlah kematian HIV/AIDS di Sukoharjo adalah 3 orang. Data dari Puskesmas Mojolaban melaporkan tahun 2011 jumlah penyakit menular seksual sebanyak 12 kasus dan salah satunya meninggal karena HIV/AIDS. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo di Puskesmas Mojolaban melaporkan kegiatan penyuluhan berkelompok sejumlah 1.506 tetapi belum mencakup penyuluhan tentang HIV/AIDS (Dinas Kesehatan Kota Kabupaten Sukoharjo, 2011).

(4)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 40 tentang HIV/AIDS di Dukuh

Kadrengan, Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

METODE PENELITIAN Variabel adalah gejala yang menjadi fokus dalam penelitian. Variabel menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Misalnya kadar HB, gizi, suhu dan kompetensi bidan. Variabel Bebas (Independen Variabel) adalah variabel bebas atau independen sering disebut juga variabel, prediktor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Penyuluhan Tentang HIV/AIDS. Variabel (Dependent Variabel) adalah Variabel dependent atau terikat sering juga disebut variabel kriteria, respon dan output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS (Setiawan dan Saryono, 2010).

Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh antara penyuluhan HIV/AIDS terhadap pengetahuan pada Wanita usia subur di Dukuh Kadrengan, Joho, Sukoharjo.

Jenis penelitian ini adalah Eksperimen adalah penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat

dari adanya perlakuan

(Notoatmodjo,2010).

(5)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 41 mata dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam praeksperimen tidak ada variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono,2010).

One group pretest posttest design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai satu kelompok saja secara utuh. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama pretest yang memungkinkan menguji perubahan – perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program).

Populasi adalah seluruh subyek penelitian yaitu semua wanita usia subur (WUS) di dukuh Kadrengan, Joho, Mojolaban, Sukoharjo. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Setiawan dan Saryono, 2010)

n =

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Standar error (10%)

Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling Purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah di ketahui sebelumnya. Peneliti mengidentitifikasi semua karakteristik populasi, dengan mengadakan studi pendahuluan atau mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi (Notoatmodjo,2010).

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang dapat berupa: kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data, dan sebagainya. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden tinggal memberikan jawaban dengan member tanda tertentu (Hidayat, 2010).

Menurut Notoatmodjo tahun 2010 Analisa univariat adalah analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat bertujuan untuk

(6)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 42 menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya pada analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Setelah seluruh data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan prosentase untuk setiap alternatif jawaban per item pertanyaan caranya yaitu dengan membagi frekwensi jawaban (f) dengan jumlah skor seluruh item soal (n) dan dikalikan 100 % dengan rumus :

keterangan : P = Prosentase

n = jumlah pertanyaan ƒ = jumlah jawaban benar (Budiarto,2002)

Analisa bivariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolaborasi (Setiawan dan Saryono,2010). Dalam penelitian bivariat digunakan untuk menganalisa

pengaruh penyuluhan HIV/AIDS terhadap pengetahuan wanita usia subur antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS,sehingga uji hipotesis yang digunakan uji t berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi syarat distribusi normal, tetapi jika tidak memenuhi syarat maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji Wilcoxon dengan menggunakan program computer SPSS (Dahlan M.S,2011). Hasil analisa diambil kesimpulan :

a. Bila , H0 diterima, berarti

ada pengaruh pemberian penyuluhan tentang HIV/AIDS terhadap pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS.

b. Bila , H0 ditolak, berarti

tidak ada pengaruh pemberian penyuluhan tentang HIV/AIDS terhadap pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS.

%

100

x

n

f

(7)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 43 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan Analisis Univariat

Pengetahuan tentang HIV/AIDS

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan sebelum penyuluhan

No Pengetahuan Responden

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan setelah penyuluhan

No Pengetahuan Responden perbandingan sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu 16.65 dan 25.83. Pada

saat sebelum penyuluhan (pretest) terlihat rerata pengetahuan lebih rendah daripada sesudah diberikan penyuluhan, Hasil uji Wilcoxon diperoleh signifikan 0,000 < p < 0,05 dengan demikian disimpulkan bahwa “terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan”.

(8)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 44 mempengaruhi pengetahuan yaitu

pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya, bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Wawan dan Dewi, 2010).

Pendidikan adalah suatu usaha menanamkan pengertian dan tujuan agar pada diri manusia (masyarakat) tumbuh pengertian,sikap dan perubahan positif, dengan demikian semakin tingginya tingkat pendidikan maka diharapkan akan semakin luas pula pengetahuan responden serta semakin mudah dan cepat pula untuk menerima berbagai informasi dari berbagai media khususnya tentang HIV/AIDS dan kaitannya dengan kesehatan. Pernah diteliti oleh Rusimah dengan penelitian tentang pengaruh penyuluhan Diabetes Mellitus terhadap pengetahuan Gizi dengan kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus dengan hasil pretest 41,2% dan posttest 58,8%, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang pernah ditempuh maka semakin mudah menyerap informasi baru (Rusimah, 2010).

(9)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 45 masyarakat secara keseluruhan ingin

hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok, dan meminta pertolongan bila perlu (Nugroho dan Setiawan, 2010).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang sejenis di SMP Kristen Gergaji tentang kesehatan reproduksi di mana terdapat peningkatan setelah diberikan penyuluhan, yaitu pengetahuan pretest 59% dan pengetahuan posttest 70% (Benita, 2012).

Berdasarkan tabel 3 hasil analisis data tentang tingkat pengetahuan menunjukkan perbandingan tingkat pengetahuan wanita usia subur sebelum penyuluhan (pretest) dan tingkat pengetahuan wanita usia subur sesudah penyuluhan (postest). Tingkat pengetahuan yang didapatkan sebelum penyuluhan didapatkan rerata yaitu 16.65 dan tingkat pengetahuan sesudah penyuluhan didapatkan rerata yaitu 25.83. Hal ini menunjukan perbandingan atau perbedaan antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, bahwa ada perbedaan dan

ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS.

Menurut DEPKES RI penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan yang berlandaskan pada prinsip – prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok, dan meminta pertolongan bila perlu (Nugroho dan Setiawan, 2010).

(10)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 46 sikap sebesar 78,4% dan 83,8% (Djafar,

Mantu, Patellongi; 2012).

Dari hasil menunjukan bahwa nilai significan p=0,000, dan p<0,005 jadi dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh penyuluhan yang significan terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dukuh Kadrengan Desa Joho Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Dalam Undang - undang Republik No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 38 ayat 1, tertulis

bahwa “ penyuluhan kesehatan

masyarakat merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya kesehatan”. Penyuluhan kesehatan masyarakat diselenggarakan untuk mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (Benita, 2012).

Hal ini sejalan dengan penelitian sejenis tentang pengaruh penyuluhan tentang Kesiapsiagaan Bencana Banjir terhadap pengetahuan dan sikap kepala keluarga di Makasar dimana terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap dengan nilai

signifikan p=0,000 (p<0,005). (Djafar, Mantu, Patellongi; 2012).

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dukuh Kadrengan, Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo sebelum diberikan penyuluhan mempunyai nilai tingkat pengetahuan yang cukup.

2. Hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dukuh Kadrengan, Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo sesudah diberikan penyuluhan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik.

3. Ada pengaruh penyuluhan HIV/AIDS terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS di Dukuh Kadrengan, Desa Joho, Sukoharjo.

Saran 1. Peneliti

(11)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 47 2. Institusi Pendidikan

Dapat mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS lebih luas agar bisa mencegah terjadinya HIV/AIDS dan bisa untuk pembelajaran baik secara keilmuan dan pengembangan akademi.

3. Masyarakat

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS agar bisa terhindar dari penyakit HIV/AIDS dan bisa mencegah terjadinya HIV/AIDS

4. Bagi Tenaga Kesehatan

Agar meningkatkan perannya dalam peningkatan pengetahuan kesehatan tentang HIV/AIDS dengan penyuluhan kesehatan terutama HIV/AIDS dan diperlukan kerja sama antara masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak lainnya untuk dapat mengembangkan penyuluhan tentang HIV/AIDS di lingkungan masyarakat. 5. Bagi Responden

Bisa meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang pentingnya pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan membaca buku atau ikut

penyuluhan kesehatan dan mencari informasi di internet atau konseling dengan tenaga kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Jumlah Kasus HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan puskesmas kabupaten Sukoharjo. 2011.

Didapat dari:

dkk.sukoharjokab.go.id/.../PROFI L%20KAB.%20SUKOHARJO%20 2011.pdf

Benita NR. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Siswa SMP Kristen Gergaji. 2012. Didapat dari: www.prints.undip.ac.id/.../Nydia_ Rena_Benita_G2A008137_Lap._K TI.pdf

Budiarto. Bioststatistika untuk kedokterandan kesehatan masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran ECG;2002.h.37.

(12)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 48 Djafar MI, Mantu FN, Patellongi IJ.

Pengaruh Penyuluhan Tentang Kesiapsiaagaan Bencana Banjir Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Di Desa Romang Tangaya Kelurahan Tamanggapa Kecamatan Manggala Kota Makassar. Didapat dari: http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files /6d9de94803c2b27bd2d0a69668cb e23c.pdf

Hidayat.A. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika; 2010. H.87 – 188.

NotoatmodjoS. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta; 2010. h.57-87;124-5;182.

Nugroho T, Setiawan A. Kesehatan

wanita, gender, dan

permasalahannya. Yogyakarta: Nuha medika; 2010. h.94 - 100; 122 – 5.

Rahayu E. Menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Jakarta: SalembaMedika; 2011.h.85.

Rusimah. Pengaruh Penyuluhan Diabetes Mellitus Terhadap Pengetahuan Gizi Dengan kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus Di Banjarmasin. Didapat dari:http://perpustakaanhb.files.wo rdpress.com/2011/11/skripsi1.pdf (skripsi pendidikan & pengetahuan)

Setiawan A, Saryono. Metodologi penelitian kebidanan DIII, DIV, SI, dan S2. Yogyakarta: Nuha medika; 2011.h.99 – 128.

Sugiyono.Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta;h. 74.

Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha medika; 2011.h.11 – 8.

Referensi

Dokumen terkait

• Jika dua switch atau bridge memilki prioritas yang sama, maka barulah MAC address digunakan untuk menentukan mana di antara keduanya yang memiliki prioritas paling rendah.

Pantai Sembilangan masih kurang memadai untuk daerah tujuan wisata, yaitu kurangnya prasarana seperti lampu jalan yang masih minim bahkan dibeberapa jalan tidak ada penerangan

Pengaruh pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai Dari analisis sidik ragam dapat diketahui bahwa pupuk kandang kambing tidak berpengaruh

Jika kamu memikirkan rencana-rencana pendidikan setelah lulus SMP/SMA, pernyataan mana dibawah ini yang paling sesuai dengan kamu.. 1.Jelas bahwa saya akan melanjutkan studi

Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan yang memberikan jasa untuk menghubungkan dana dari pihak

Penulisan skripsi dengan judul “Analisis Dan Perancangan Aplikasi Kios Informasi Layanan Pelanggan Mandiri” ini disusun sebagai syarat akademis untuk menyelesaikan jenjang

The objective of this thesis is to analyze the current skateboarding scheme that is happening nowadays and build a user interface for the street skateboarding simulations to deliver

Tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi pajak restoran terhadap PAD Kabupaten Kudus dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2002- 2004) dan untuk