• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN - GIZI IBU HAMIL.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN - GIZI IBU HAMIL.doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami yang menyangkut seluruh organ-organ wanita baik jasmani maupun rohani dan keduanya meminta kesehatan tubuh secara optimal pula. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ini, wanita tersebut harus mempersiapkan dari jauh sebelumnya persalinan terjadi.

(2)
(3)

BAB. II PENTINGNYA GIZI PADA IBU HAMIL

Sejak abad XVI telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi, dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh karena itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua, yaitu untuk ibu sendiri dan untuk anaknya dalam kandungan.

Makanan yang cukup mengandung zat-zat gizi selama hamil sangat penting artinya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi maka berat bayi akan dilahirkan menjadi kecil.

Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal.

Komplikai pada ibu yang mungkin terjadi adalah antara lain anemia. Selain berat badan janin yang lebih kecil, menyebabkan pula pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna. Ibu hamil yang cukup makanannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil 9 – 13,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Bila kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus dilakukan pemantauan yang cermat.

Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, yaitu: fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta retensi air.

Beberapa minggu awal kehamilan ibu hamil merasa mual, muntah dan nafsu makan menurun. Pada pertengahan kehamilan, nafsu makan kembali menurun.

(4)

Berdasarkan penelitian pada hewan, perubahan metabolic selama hamil, terutama terhadap protein dan lemak dibagi menjadi dua bagian yaitu fase anabolic dan fase katabolic. Fase anabolic terjadi pada trimester I dan II. Pada masa ini janin relative masih kecil sehingga kebutuhan zat-zat gizi juga kecil. Fase katabolic terjadi pada trimester III, dimana kebutuhan janin terhadap gizi besar.

Selama hamil hormone estrogen dan progesterone menyebabkan relaksasi otot-otot polos termasuk traktus intestinal, mengurangi gerakan di usus sehingga gizi lebih lama diabsorbsi.

Selain mempengaruhi alat pencernaan, progesteron juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat yaitu berupa penimbunan lemak dan meningkatnya ekskresi sodium ginjal. Hormon estrogen menyebabkan retensi cairan secara fisiologis. Peningkatan hormon menyebabkan mual pada pagi hari (morning sickness). Peningkatan sirkulasi steroid menyebabkan peningkatan lemak, termasuk serum trigliserin, kolesterol asam dan vitamin A.

(5)

BAB III. KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat-zat gizi akan maksimum pada minggu-minggu mendekati kelahiran. Zat-at ini diperoleh janin dari simpangan ibu pada masa anabolic dan dari makanan ibu sehari-bari sewaktu hamil.

a. Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi pada waktu hamil adalah 300 – 500 kkal lebih banyak dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300 – 500 kkal ini, dianggap zat-zat gizi (protein, vitamin, dan mineral) juga ikut terpenuhi, baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk kebutuhan janin dalam kandungan.

Penggunan kalori tidak sama selama kehamilan. Pada awal kehamilan trimester I, kebutuhan energi sangat sedikit namun pada akhir semester terjadi peningkatan.

Pada trimester II kalori dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mammae, dan penimbunan lemak.

Selama trimester akhir, kalori digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber kalori yang dimamfaatkan hendaknya menggunakan hidrat arang.

Sumber kalori yang lain adalah protein dan lemak. Makanan yang mengandung hidrat arang antara lain:

○ Golongan padi – padian : Beras, jagung, dan gandum.

○ Golongan umbi-umbian : Kentang, ubi jalar dan ubi kayu.

(6)

Tabel Kebutuhan Kalori

Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam amino untuk perkembangan janin, penambahan volume darah, dan pertumbuhan mammae ibu serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 gram lebih banyak dari yang tidak hamil.

Perlu diingat!!: Bahwa konsumsi yang adekuat tanpa pemenuhan kebutuhan kalori adekuat, menyebabkan protein dalam tubuh akan lebih banyak dimamfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga (energi) dari pada fungsi utama protein yaitu untuk pertumbuhan.

Sumber protein:

○ Protein hewani: daging, ikan, unggas, telur, kerang dan lain sebagainya.

(7)

Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin-vitamin A, D, E & K.

d.Kebutuhan Vitamin

Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat selama hamil. Vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu vitamin yang perlu diperhatikan selama hamil adalah folic acid (folacin).

1. Vitamin A

Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk pemeliharaan jaringan mata.

Sumber vitamin A adalah:

Hewani : Minyak ikan, kuning telur.

Nabati : Wortel, sayuran yang berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna merah (tomat, papaya).

2. Vitamin B kompleks

Vitamin B kompleks mengandung:

* Vitamin B1 (aneurin)

* Vitamin B2 (riboflavin)

* Asam nikotin (niasin)

* Vitamin B6 (peridoksin)

* Vitamin B12 (cyanocobalamin)

* Asam folik

Vitamin B1 penting untuk pembakaran hidrat arang, guna menghasilkan

tenaga serta urat saraf.

Hewani : telur, ginjal, otak ikan.

(8)

Vitamin B2 penting untuk pernapasan antar sel, pemeliharaan jaringan

syaraf, jaringan pelepas, kulit dan kornea mata.

Kekurangan vitamin B2 menyebabkan kornea akan tampak

pembuluh-pembuluh halus, luka pada bibir dan sudut mulut (seilosis).

Sumber vitamin B2: bermacam-macam buah, sayur biji kacang dan

lain-lain.

3. Asam nikotin (niasin)

Penting sebagai proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga. Kekurangan niasin yang hebat akan menyebabkan penyakit pellagra. 4. Vitamin B12

Penting untuk pematangan eritrosit.

Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena terdapat sel-sel hewan. 5. Folic acid (folacin)

Adalah vitamin yang berfungsi sebagai coenzyme dalam sintesa DNA. Gejala klinis yang akan terjadi pada defesiensi folic acid biasanya pertama-tama terlihat pada jaringan yaitu anemia.

Folic acid memelihara pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia macrocytic megaloblastic, selama hamil. Kebutuhan folacin selama hamil antara 400 gram – 8000 gram / hari.

Sumber folacin adalah makanan segar, misalnya: sayuran yang berwarna hijau tua, telur dan jeruk, pisang, kacang dan roti.

Folic acid sangat sensitif terhadap panas tinggi sehingga apabila makanan dimasak terlalu lama akan merusak folic acid.

Pola makanan masyarakat di Negara berkembang pada umumnya kurang mencukupi kebutuhan ibu hamil, berkaitan dengan hal tersebut, perlu ditambahkan 400 mg – 800 mg folic acid bagi ibu hamil.

Demikian pula ibu hamil yang termasuk kelompok risiko tinggi, misalnya:

○ Sosial ekonomi rendah (kemiskinan).

(9)

○ Grade multi

○ Hamil ganda

○ Anemia haemolytic chronis

○ Ibu hamil yang mendapat pengobatan anti coagulant

Ada gambaran bahwa defesiensi folic acid memiliki kaitan dengan solutio placentae, abortus spontan dan pre eklempsia, kelainan khususnya berupa gangguan persarafan dan perkembangan bayi di bawah normal. Dengan demikian perlu diperhatikan adanya penekanan penambahan folic acid bagi ibu hamil.

e. Garam Mineral

Garam mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil antara lain kalsium atau garam kapur, zat besi dan zat pospor.

* Kalsium (garam kapur):

Garam kapur bersama dengan garam pospor diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin.

(10)

BAB IV. SUPLEMENT MULTIVITAMIN &

MINERAL

Secara teknis ibu hamil tidak perlu mendapatkan supplement vitamin maupun mineral. Namun bagi ibu hamil yang pola makanannya tidak memenuhi kebutuhan, perlu diberikan supplement vitamin dan mineral. Suplement yang dapat diberikan adalah vitamin B6, C, D, E, Folic acid dan panthothemic acid.

Khusus mengenai zat besi, banyak sekali ibu hamil mengalami kekurangan zat besi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa lebih dari 70% ibu hamil menderita kekurangan zat besi. Pil besi yang dibutuhkan adalah sebanyak 1 – 2 x 100 mg/hari, selama 2 bulan sampai dengan melahirkan.

Pemberian supplement calsium (khususnya Ca fosfor) dan magnesium pada saat perut kosong akan menurunkan absorbsi supplement zat besi. Hal ini disebabkan karena Ca dan Mg akan menurunkan kadar keasaman lambung. Pemberian Ca tidak lebih dari 250 mg/hari.

Suplement vitamin, dalam keadaan normal, tidak dibuthkan oleh hamil. Kecuali dalam keadaan tertentu, misalnya ibua hamil sedang sakit, ibu hamil yang masih remaja (umur kurang dari 20 tahun), kurang gizi dan lain-lain. Selain itu pemberian vitamin dengan dosis yang berlebihan, akan menimbulkan efek samping, contohnya:

a. Vitamin A

○ Penimbunan besi pada kulit

○ Rambut rontok

○ Sakit kepala

○ Penglihatan kabur

○ Kerusakan hepar, ginjal dan tulang

(11)

Kerusakan ginjal yang bersifat irreversible, hypercalcemia pada ibu hamil dan neonatus

c. Vitamin C

Mempengaruhi proses metabolisme sehingga mengalami mual, kram perut.

BAB V. PENUTUP

Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil, perlu adanya peningkatan kandungan supklai maknan sehari-hari. Hal ini karena disamping untuk kesehatan bayi dalam kandungan sekaligus kesehatan ibu. Nutrisi yang cukup pada masa kehamilan memegang peranan penting terhadap tumbuh kembang bayi pada masa-masa selanjutnya. Asupan gizi yang cukup akan mengoptimalkan pertumbuhan otak bayi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

1) Syahlan, J.H. Dr, SKM. 1993. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

2) Ebrahim, G.J. 1982. Perawatan Anak. Yogyakarta: penerbit buku-buku ilmiah kedokteran.

Gambar

Tabel Kebutuhan Protein:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Secara Parsial, Suku Bunga (BI Rate) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham sedangkan Tingkat Inflasi dan Kurs

Nojorono Tobacco International Pangkalpinangjika tidak memperhatikan hak-hak Sales Promotion Girl (SPG) sebagai pekerja dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah kegiatan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang berjudul “Analisis

Perbedaan EVA dengan analisa rasio keuangan lainnya adalah EVA menghasilkan jumlah uang bukan rasio Sedangkan analisis rasio keuangan adalah hubungan antara variabel variabel

Selain itu, selama ini PKn masih dianggap sebagai pelajaran yang mementingkan hafalan semata, bukan untuk berpikir kreatif, kritis, dan analitis (Ananda, 2017: 22). Hasil

Walhasil perkembangan kuantitas masyarakat muslim yang luar biasa pesat ini, harus diimbangi dengan kualistas umat Islam yang akan mampu memgembalikan kembali kejayaan

question: You might feel like Jimmy Stewart in"Rear Window," if you're stuck at home with what injury..

Berdasarkan suatu penelitian terdapat 48% penggunaan obat bebas untuk mengatasi asma, sehingga perlu diketahui seperti apakah karakteristik pelaku swamedikasi serta