• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTI KUM DASPERLINTAN MENGENAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTI KUM DASPERLINTAN MENGENAL"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Deskripsi dari serangga predator secara umum adalah predator atau pemangsa yang didefinisikan sebagai makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lainnya. Pemangsaan tersebut merupakan suatu cara hidup yang bersumber dari makanannya yanag diperoleh dengan menangkap, membunuh, dan memakan hewan lain. Serangga predator pada umumnya memakan jenis serangga yang lebih kecil atau lebih lemah, untuk sekali makan, dan memangsa satu atau lebih serangga dan biasanya serangga tersebut aktif dan kuat, hidup terpisah dari mangsa mereka dan seringkali mencari serangga ke tempat berbeda untuk waktu makan yang berbeda. Contoh dari serangga predator adalah kumbang ladybird, lalat perompak, dan larva syrphidae. (Adisubroto, W. 1990). Deskripsi dari serangga parasit adalah hewan atau binatang pada umumnya serangga yang hidupnya di dalam atau menumpang pada binatang atau serangga lain dan menjadikan binatang yang ditumpanginya sebagai sumber kehidupannya. (Hartati, 2009).

(2)

deuterotoky (keturunannya sebagian besar betina diploid yang tidak mempunyai induk jantan dan jarang ditemukan jantan haploid), dan arrhenotoky (keturunan jantan haploid tidak mempunyai induk jantan, dan keturunan betinanya berasal dari induk betina dan jantan (diploid). Sebagian besar dari serangga parasitoid itu ditemukan di dalam dua kelompok utama bangsa serangga, yaitu Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat gergaji) dan bangsa Diptera (lalat beserta kerabatnya). (Triharso, 2004).

Manfaat dalam mempelajari serangga predator dan serangga parasit di bidang pertanian adalah agar praktikan dapat mengenal serangga-serangga tersebut mulai dari jenis mulut, daur hidup, tipe perkembangbiakan dan siklus penyerangannya terhadap hama yang merugikan di bidang pertanian sehingga dapat diketahui cara pengembangannya dan mempertahankannya di ekosistem sehingga dapat mengendalikan hama-hama lain yang merugikan di bidang pertanian.

I.2. Tujuan Praktikum

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Serangga Parasit dan Jenis Ordo

(4)

inang. (Sofa, 2008). Hiperparasitoid atau parasitoid sekunder adalah parasitoid yang menyerang parasitoid primer. Adelphoparasitoid adalah parasitoid jantan yang memparasiti larva betina dari jenisnya sendiri. Multiparasitisme adalah parasitisme terhadap inang yang sama oleh lebih dari satu jenis parasitoid primer, superparasitisme adalah parasitisme satu inang oleh banyak parasitoid dari jenis yang sama. (Sofa, 2008). Parasitoid dianggap lebih baik daripada pemangsa sebagai agen pengendali hayati. Analisis terhadap introduksi musuh alami ke Amerika serikat menunjukkan bahwa keberhasilan penggunaan parasitoid dalam pengendalian hayati mencapai dua kali lebih besar daripada pemangsa. Contoh dari Serangga Parasit adalah 1) Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk) anggotanya meliputi serangga tumbuhan, penghisap darah, predator dan parasitoid. Contoh : lalat buas (Lepitogaster miegan); 2) Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut) merupakan kelompok besar parasitoid yang sangat penting. Contoh : parasit pinggang ramping (Xanthopimpla sp.). (Triharso, 2004).

II.2. Pengertian Serangga Predator dan Jenis Ordo

(5)

menekan perkembangan hama tanaman. Predator sebagai serangga liar yang berguna ini perlu mendapat perhatian kita karena seringkali akibat perbuatan manusia, jumlah musuh-musuh alami ini cenderung menjadi sedikit, bahkan musnah sama sekali. Contoh dari serangga predator adalah kumbang ladybird, lalat perompak, dan larva syrphidae. (Adimaryanto, 2011).

II.3. Perbedaan Serangga Parasit dan Predator

(6)

Larva merupakan fase yang aktif makan, sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyususunan kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Contoh : Ordo Orthoptera (bangsa belalang), Ordo Hemiptera (bangsa kepik), Ordo Coloeptera (bangsa kumbang). Siklus hidup serangga parasit adalah metamorphosis sederhana (Paurometabola) yaitu serangga yang mengalami perubahan bentuk secara paurometabola selama siklus hidupnya mengalami tiga stadia pertumbuhan, yaitu stadia telur, nimfa dan imago. Serangga pradewasa disebut nimfa. Nimfa dan imago memiliki tipe alat mulut dan jenis makanan yang sama, bentuk nimfa menyerupai induknya hanya ukurannya lebih kecil, belum bersayap, dan belum memiliki alat kelamin. Serangga pradewasa mengalami beberapa kali pergantian kulit, diikuti pertumbuhan tubuh dansayap secara bertahap. Contoh : Ordo Hymenoptera dan Ordo Diptera. (Pracaya, 2008).

II.4. Tipe Perkembangan dan Tipe Alat Mulut Serangga

(7)

kepompong. Contohnya adalah kepik dan capung. Telur menetas menjadi nimfa, kemudian melepaskan kulitnya beberapa kali bila sedang mengalami proses perkembangan. Pada saat melepas kulit terakhir, nimfa berubah menjadi serangga dewasa. (Adi dwiguna, 2013).

(8)

menjadi tabung yang bercelah. Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum. Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum. Tipe Alat Mulut Mengisap. Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap. Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah. (Adi dwiguna, 2013).

(9)

III.1. Tempat dan Waktu

Kegiatan Praktikum ke II Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman dengan materi Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator yang dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015 bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

III.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu: lalat buas (Lepitogaster miagen) ordo diptera, belalang sembahn(Himenopus coronotu L) ordo orthoptera, parasit pinggang ramping (Xanto pinepla sp) ordo orthoptera, kumbang lembing (Monochillus scymoculatis), dan capung jarum (Agriocermis fygmae). Sedangkan alat yang digunakan yaitu lup, alat gambar dan alat tulis lainnya.

III.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari praktikum ini adalah membuat hasil pengamatan dalam bentuk gambar, yaitu :

a. Mengamati bentuk serangga dengan lup (kaca pembesar), kemudian perwakilan setiap kelompok mengambil gambar dengan kamera.

b. Menggambar bentuk serangga secara utuh.

c. Masing-masing bagian (sayap depan dan belakang, kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen), dan kaki).

(10)

IV. HASIL DAN PENGAMATAN

IV.1. Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil pengamatan Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

(11)

Klasifikasi pinggang ramping (Xantopinepla sp)

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Subphylum : Mandibulata

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Famili : Braconidae

Genus : Xantopinepla

Spesies : Xantopinepla Sp

(12)

lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Serangga pinggang ramping dilestarikan dengan cara menjaga habitatnya dan juga dibantu dengan cara konservasi, yakni upaya pelestarian keberadaan musuh alami di suatu wilayah dengan antara lain melalui pengelolaan habitat. Dan augmentasi apabila serangga ini mulai terlihat sangat kurang di suatu daerah.

IV.2.2. Lalat Buas (Laptogaster Sp)

(Dokumentasi Pribadi) (Sumber : http://adidwiguna.blogspot.com)

Klasifikasi dari lalat buas adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Klas : Insekta

Subklas : Pterygota

Ordo : Diptera

Famili : Asilidae

Genus : Leptogaster

(13)
(14)

sehingga serangga ini dapat bertambah lagi populasinya sehingga dapat membantu usahatani untuk mengendalikan serangga hama lainnya.

IV.2.3. Capung Jarum (Agriochemis figmae)

(Dokumentasi Pribadi) (Sumber : http://adidwiguna.blogspot.com)

Klasifikasi Ilmiah Capung jarum:

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Odonata

Famili : Coenayrionidae

Genus : Agriocermis

Spesies : Agriocermis fygmae

(15)
(16)

besar. Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air. Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama , seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.

IV.2.4. Kumbang Lembing (Monochillus scymoculatus)

(Dokumentasi Pribadi) (Sumber : http://adidwiguna.blogspot.com)

Klasifikasi Ilmiah Kumbang lembing (Monochillus scymoculatus)

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Coleoptera

Famili : Cocultopdoe

Genus : Monochillus

Spesies : Monochillus scymoculatus

(17)

(istirahat) dan bertipe bebas/libera. Setelah keluar dari telur, larva sangat aktif, mencari mangsa seperti ulat dan serangga lain pada tanah dan tanaman. Larva biasanya berwarna hitam atau coklat. Tubuh larva panjang, dengan sekitar 12 ruas yang mudah dilihat. Larva menjadi kepompong, dan kumbang dewasa yang keluar dapat hidup lebih dari setahun. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala. Untuk pelestarian kumbang lembing ini sendiri adalah dengan upaya sedapat mungkin untuk tidak sampai mematikan serangga ini baik dalam perlakuan pada usahatani dan juga melakukan pelestarian dengan cara pengembangan skala wilayah area predator ini kewilayah baru sehingga populasi serangga ini dapat meningkat.

IV.2.5. Belalang Sembah (Himenopus coronopus L.)

(Dokumentasi Pribadi) (Sumber: http://adidwiguna.blogspot.com)

Klasifikasi dari belalang sembah adalah sebagai berikut: Kingdom: Animalia

(18)

Ordo: Mantodea Famili: Mantidae Genus: Himenopus

Spesies: Himenopus coronatus L.

(19)

selektif dalam memakan mangsanya. Seranga ini tidak memakan semua bagian tubuh mangsanya dan seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa bagian tubuh lain yang tidak disukai. Pelestariannya dengan tidak membunuh belalang sembah jika ditemui dilahan atau dimana saja karena akan bersifat menguntungkan bagi petanikarena membantu mengurangi populasi hama yang merugikan.

IV.2.6. Kepik Hijau (Cyrtorhinus lividipennis)

(Dokumentasi Pribadi) (Sumber : : www.blog.ub.ac.id)

Klasifikasi Kepik Hijau :

Kerajaan : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hemiptera

(20)
(21)

V.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari hasil praktikum ini yaitu tidak seluruh serangga merupakan hama/organisme yang menyerang tanaman sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu, yang berdampak turunnya kualitas dan kuantitas serta kerugian ekonomis bagi manusia nsmun sebagian dari golongan serangga ada yang menguntungkan manusia terutama petani. Serangga-serangga yang menguntungkan ini bersifat predator dan parasit yang dapat mengurangi populasi dan dapat mengendalikan hama tanaman. Serangga menguntungkan ini biasanya berasal dari ordo orthoptera, ordo odonata, ordo diptera, ordo coleoptera merupakan serangga bersifat predator atau memangsa hama dan ordo hymenoptera yang bersifat parasit dan menjadikan serangga tanaman sebagai inang. Perbedaan serangga predator dan serangga parasit yaitu berada pada strategi penanganan hama itu sendiri, untuk serangga predator ham yang diserang disebut dengan mangsa karena serangga ini secara langsung menyerang, membunuh dan memakan serangga hama dan ukuran serangga predator ini biasanya lebih besar dari pada hama yang dimangsanya. Sedangkan untuk serangga parasit serangga hama yang diserangnya disebut dengan inang karena sifat serangga ini adalah memparasiti hama serangga yang dapat menyebabkan sakit hingga kematian pada serangga hama dan ukurannya biasanya lebih kecil dari pada inangnya. Serangga parasit dan predator ini sedapat mungkin jangan sampai terbasmi bila perlu dilakukan pelestarian terutama di lahan pertanian karena serangga ini sangat membantu petani untuk mengendalikan serangga hama sehingga keberadaan serangga hama tidak sampai pada ambang batas yang merugikan, sehingga produksi pertanian dapat dihasilkan secara maksimal.

(22)

Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan diadakannya praktikum ini adalah agar praktikum berikutnya praktikan bisa lebih tenang dalam mengikuti kegiatan praktikum.

(23)

Adisubroto, W. 1990. Pengkajian Populasi Predator Hama Kedelai pada Musim Tanam. Jurusan hama dan Penyakit Tumbuhan UGM, Yogyakarta.

Adimaryanto, 2011. Pengertian Predator dan Parasit. http://adimaryanto.blogspot.com. (Di akses pada tanggal 21 April 2015) Adidwiguna, 2012. Klasifikasi Serangga Hama. http://adidwiguna.blogspot.com.

(Diakses pada tanggal 21 April 2015).

Triharso, 2004. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Habibi Bin Yahya, 2012.

http://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-pengendalian-hama-tanaman.html. (Diakses pada tanggal 21 April 2015)

Adi dwiguna, 2013. http://adidwiguna.blogspot.com/2013/04/mengenal-ordo-seranga-hama.html

Hartati, 2009. Laporan Praktikum Zoologi. http:// biologi-staincrb.web.id. (Di akses pada tanggal 21 April 2015).

Triharso, 2004. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Sofa. 2008. Menggunakan Serangga Pemangsa dan Parasitoid sebagai Pengendalian Hama. http://massofa.wordpress.com/page/44/ Di akses pada tanggal 21 April 2015.

Gambar

Tabel 1. Hasil pengamatan Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator di

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan di bidang keamanan terdapat negara Tiongkok, India, Sri Lanka, Indonesia, dan Perancis melalui segala strateginya berusaha untuk menjaga jalur perekonomian

Oleh sebab itu, strategi di sini lebih mengutamakan cara orang tua untuk mendidik anak dalam keluarga supaya anak tidak lari dari norma-norma dan nilai-nilai budaya yang dianut

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelambanan waktu (time lag) yang dibutuhkan oleh indikator inflasi, jumlah uang beredar (JUB), suku bunga sertifikat Bank

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul: Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Struktur Kepemilikan, dan Environmental Sensitivity terhadap Penerapan Integrated

Suatu linear code C disebut cyclic codes (kode siklik) jika C merupakan cyclic subspace.. Karena cyclic code merupakan linear code, maka suatu cyclic code mempunyai

dilakukan dengan teknik penyimpanan dalam keadaan tumbuh pada media yang sama dan penyimpanan dengan pertumbuhan minimal dapat dengan menggunakan ABA, Manitol dan pengurangan

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!. Jasa Bongkar dan Instalasi Kaca Bangunan Bagi anda yang membutuhkan jasa instalasi dan bongkar kaca. Sedangkan pengertian software menurut

Dekomposisi serasah memainkan peran yang sangat penting dalam kesuburan tanah, seperti regenerasi dan keseimbangan nutrisi dari senyawa organik yang ada di