KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh firm size, earning per share dan book to marketterhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI)” Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari
berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua
saya yang sangat saya kagumi, Syaiful dan Nur Aprisah yang tidak pernah lelah
memberikan kasih sayang, doa, nasehat serta semangat yang tulus hingga saat ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, Mec.Ac,Ak,CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, selaku Ketua Departemen
dan bapak Drs.Hotmal Ja’far, M.M., Ak. selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi S-1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak. selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, Msi, Ak. selaku Penasehat Akademik
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan selama
4. Ibu Dra. Naleni Indra, M.M., Ak. yang juga selaku Dosen Pembimbing
saya, Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak. selaku Dosen Penguji dan Bapak
Drs. Idhar Yahya, Mba, Ak. selaku Dosen Pembanding saya yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Yang sangat saya kasihi adik-adik saya Kori Bahana, Gilang Kurnia,
Melati Mahardika Lestari dan Bunga Indah Lestari yang selalu
memberikan doa, semangat serta kasih sayang yang tulus selama ini.
Teman-teman angkatan 2011 teristimewa Antassa, Fika, Debby, Widhy,
Reno, Adrian, Tiasa, Fani, Doly, Ahmad, Eka dan Gordon yang tidak
pernah letih memberikan kasih sayang, semangat dan bantuan sepanjang
masa perkuliahan saya. Serta semua keluarga dan pihak yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan selama ini dan saya sangat banggakan organisasi yang telah
mengajarkan saya banyak hal yaitu Himpunan Mahasiswa Akuntansi
(HMA) FE USU.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 23 Maret 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK ...ii
ABSTRACT...iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... .. 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 12
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 13
1.3.1 Tujuan Penelitian.. ... 13
1.3.2 Manfaat Penelitian... ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... .. 15
2.1Tinjauan Teoritis ... 15
2.1.1 Investasi ... 15
2.1.2 Return Saham ... 16
2.1.3 Ukuran Perusahaan (Firm Size) ... 18
2.1.4 Earning Per Share ... 20
2.1.5 Book to Market Ratio ... 22
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27
2.3Kerangka Konseptual ... 32
2.4Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1Desain Penelitian ... 37
3.2Jenis dan Sumber Data ... 37
3.3Populasi dan Sampel Penelitian... 37
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.5Definisi Operasional dan Pengurukan Variabel ... 40
3.5.1 Variabel Dependen (Y) ... 40
3.5.2 Variabel Independen (X) ... ... 41
3.5.2.1 Firm Size ... ... 41
3.5.2.2 Earning Per Share ... 41
3.5.2.3 Book to Market Ratio ... 42
3.5.3 Variabel Moderating ... 42
3.6Metode Analisis Data ... 44
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 44
3.6.1.1 Uji Normalitas Data ... 44
3.6.1.2.Uji Multikolonearitas ... 45
3.6.1.3Uji Heteroskedastisitas ... 45
3.6.1.4Uji Autokolerasi ... 46
3.6.2.2Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 48
3.6.2.3Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 49
3.6.2.4 MengujiRegresi dengan Variabel Moderating .... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
4.1Gambaran Umum ... 52
4.2Hasil Penelitian ... 52
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 52
4.2.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum Transformasi ... 55
4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 55
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 57
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 58
4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 59
4.2.3 Uji Asumsi Klasik Setelah Transformasi ... 60
4.2.3.1 Uji Normalitas Data ... 60
4.2.3.2 Uji Mulikolinearitas ... 63
4.2.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 64
4.2.3.4 Uji Autokorelasi ... 65
4.3Pengujian Hipotesis ... 66
4.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi ... 66
4.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 67
4.3.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 67
4.3.3 Pengujian Regresi dengan Variabel Moderating ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 73
5.3 Saran ... 73
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu...29
3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ...39
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...43
4.1 Statistik Deskriptif ...53
4.2 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...57
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Transformasi ...57
4.4 Uji Durbin-Watson ...60
4.5 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test setelah Transformasi ...63
4.6 Hasil Pengujian Multikolinearitas Setelah Transformasi ...64
4.7 Durbin-Watson Setelah Transformasi ...66
4.8 Uji Koefisien Determinasi ... 66
4.9 Hasil Uji F ... 67
5.0 Hasil Uji t ...67
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual Penelitian...32
4.1 Normal P-Plot Sebelum Transformasi ...55
4.2 Grafik Histogram Sebelum Transformasi ...56
4.3 Diagram Scatterplot Sebelum Transformasi ... 59
4.4 Grafik Histogram Setelah Transformasi ...61
4.5 Normal Plot Setelah Transformasi ...62
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
A Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Pertambangan Batubara Periode
2011-2013... 78
B Data Firm Size ...79
C Data Earning Per Share ...80
D Data Book To Market Ratio ...81
E Data Dividend Payout Ratio ...82
F Data Return Saham ...83
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Return merupakan alasan mengapa investor menginvestasikan uangnya. Investasi atau penanaman sejumlah sumber daya yang dilakukan oleh investor
bertujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian investasi. Hasil atau keuntungan yang diperoleh dari investasi disebut return. Emamgholipour (2013:1) menyatakan bahwa tujuan utama dari investor untuk berinvestasi di perusahaan
adalah untuk peningkatan kekayaan yang ingin dicapai melalui return saham. Ada beberapa bentuk investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat, salah satunya
adalah investasi dalam bentuk penyertaan modal atau biasa dikenal dengan
investasi saham. Saham merupakan instrument yang banyak dipilih para investor
karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham juga
merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Harga saham sebagai proksi dari return
saham mudah berfluktuasi sejalan dengan pasang surut kegiatannya. Hal ini
mencerminkan bahwa investasi saham di pasar modal berisiko tinggi namun
menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Kelaziman yang sering dijumpai
adalah bahwa semakin besar return yang diharapkan (expected), semakin besar pula peluang resiko yang terjadi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu realized return atau return realisasi (return yang terjadi atau return sesungguhnya) dan
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi (realized return) ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) yang merupakan return yang diharapkan oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return
ekspektasi sifatnya belum terjadi. Pada dasarnya, return terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Dalam investasi saham
capital gain (loss) dapat terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Jika harga saham sekarang lebih tinggi dari harga saham periode
lalu maka investor dapat dikatakan memperoleh keuntungan modal (capital gain),
sebaliknya jika harga saham sekarang lebih rendah dari harga saham periode lalu
maka investor mengalami kerugian modal (capital loss).
Terdapat beberapa rasio keuangan yang mempengaruhi return saham seperti profitabilitas dan likuiditas. Kemampuan perusahaan memperoleh laba
atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan tercermin dalam
profitabilitas. Sedangkan likuiditas menunjukkan kemampuan pendanaan
operasional perusahaan serta pelunasan kewajiban jangka pendeknya. Akan tetapi
profitabilitas dan likuiditas merupakan penilaian kinerja perusahaan yang
dilakukan hanya berdasarkan analisis rasio keuangannya. Oleh karena itu, diluar
rasio keuangan tersebut terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh
terhadap return saham.Salah satunya adalah faktor ukuran perusahaan. Faktor ini
besar sehingga mendapatkan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Dengan demikian investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di
perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini menunjukkan bahwa
pasar modal lebih mudah dimasuki oleh perusahaan yang besar sehingga dengan
kesempatan ini perusahaan akan lebih optimal dalam menghasilkan output guna memaksimalkan laba yang akan diperoleh untuk membayar dividen yang semakin
besar kepada pemegang saham. Fama dan French (1992:11) membagi perusahaan
berdasarkan ukurannya (firm size) yaitu besar (big) dan kecil (small) serta berdasarkan perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan (book to market rasio) yaitu tinggi (high) dan rendah (low). Investor sering menggunakan
firm size sebagai indikator apakah mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya, hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi
suatu perusahaan. Firm Size atau Ukuran Perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan,
rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Sehingga, ukuran perusahaan
merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran
perusahaan dikaitkan dengan return saham. Hal ini tidak mengherankan karena komponen utama return saham adalah harga saham, dan harga saham seringkali digunakan sebagai indikator nilai perusahaan. Sehingga, semakin besar
perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan tersebut. Penelitian Drew
Salah satu pendekatan penilaian harga saham menggunakan analisis rasio,
dimana pendekatan yang diambil untuk menaksir harga saham dengan
menggunakan analisis fundamental yaitu pendekatan price earning ratio (PER) dan earning per share (EPS). Price Earning Ratio (PER) adalah cara mengukur seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. PER dapat
menjadi indikator pertumbuhan laba dan mengindikasikan pertumbuhan laba di
masa yang akan datang. Namun, pada umumnya manajemen perusahaan,
pemegang saham biasa dan calon pemegang saham lebih tertarik pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek perusahaan di
masa depan. Informasi tentang EPS menjadi kebutuhan yang sangat mendasar
dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengurangi
ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi sehingga keputusan yang diambil
diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tujuan utama investor
melakukan investasi saham adalah mengharapkan manfaat yang akan dihasilkan
dalam bentuk laba per lembar. EPS dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan
perusahaan, apabila EPS yang dibagikan kepada para investor tinggi maka
menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang dibagikan
rendah maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan manfaat
sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham. EPS merupakan perbandingan
antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar.
laba menurun maka harga saham ikut turun juga, hal itu juga akan diikuti
perubahan return sahamnya. Setiap perubahan laba bersih maupun jumlah lembar saham biasa yang beredar dapat mengakibatkan perubahan laba per saham.
Keputusan investor untuk berinvestasi dilandasi oleh trade-off antara
return yang diharapkan dan risiko yang dihadapinya. Setiap investor pada umumnya mengharapkan return yang sebesar-besarnya. Namun hal ini tidak selalu dapat dicapai karena adanya kendala-kendala yang dihadapi investor.
Kendala utama yang dihadapi investor adalah risiko. Menurut Jiang dan Lee
(2009:6), rasio keuangan dan pendapatan dapat digunakan untuk memprediksi
return saham baik jangka panjang maupun jangka pendek. Investor aktif perlu memperhatikan rasio keuangan karena risiko pasar yang terjadi setiap waktu.
Risiko pasar ini adalah perubahan yang terjadi setiap waktu pada pasar modal.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengantisipasi risiko pasar seperti
risiko sistematis menggunakan Beta (β) pasar. Beta (β) pasar yaitu beta dari suatu
sekuritas terhadap pergerakan pasar. Beta pasar mengukur respon dari
masing-masing sekuritas terhadap pergerakan pasar. Risiko sistematis berpotensi untuk
mempengaruhi kinerja pasar modal, kinerja perusahaan, dan nilai perusahaan.
Namun rasio keuangan paling populer yang berkaitan untuk mengantisipasi risiko
pasar antara lain Book to Market Ratio (BtM). BtM adalah perbandingan antara nilai buku per lembar saham dengan nilai pasar saham. Nilai buku per lembar
saham sangat mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada
nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku per lembar saham
beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total
kewajiban, sedangkan harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli
saham. Analisis Book to Market Ratio diperlukan bagi investor karena nilainya yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa perusahaan tersebut masih
undervalue. Ketika suatu perusahaan dinilai undervalue maka dapat dikatakan perusahaan tersebut sedang dalam kondisi kurang bagus sehingga kurang mampu
memberikan keuntungan bagi para investor yang telah menanamkan modalnya.
BtM merupakan cerminan apresiasi atau penilaian investor terhadap nilai
perusahaan melalui harga saham. Menurut Pontiff dan Schall (1998:142), dalam
penelitiannya Book to Market Ratio mampu memperkirakan pengaruh antara nilai buku dengan stock return, serta menentukan apakah investor akan mendapatkan
capital gain (keuntungan) atau capital loss (kerugian) atas investasi saham yang telah dipilihnya. Menurut Ang (1997:67), book to market ratio merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur kinerja perusahaan melalui
harga pasarnya. Perusahaan dengan BtM tinggi mengindikasikan bahwa pasar
menghargai perusahaan relatif lebih rendah daripada nilai buku perusahaan.
Secara teoritis rasio BtM memiliki pengaruh negatif terhadap return saham
dengan kata lain semakin tinggi rasio BtM suatu perusahaan maka semakin
rendah return saham yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya dimana perusahaan
dengan rasio BtM rendah memiliki tingkat return saham yang relatif lebih tinggi,
Fama dan French (1992:10) menyatakan nilai book to market ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja buruk dan cenderung
kurang baik. Mereka berkesimpulan bahwa BtM mempunyai hubungan negatif
terhadap return, artinya semakin besar nilai BtM maka semakin kecil return
saham suatu perusahaan.
Dividen merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang
saham yang diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Badan usaha
tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu membayar dividen kepada pemegang
saham biasa. Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba
yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen. Dalam
menetapkan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, badan
usaha menetapkan kebijakan berupa dividen payout ratio yang merupakan penetapan persentase laba bersih yang dibagikan. Dividen yang diberikan oleh
badan usaha dapat berupa dividen kas dan dividen saham. Semakin besar dividen
yang dibagikan kepada pemegang saham, maka return saham perusahaan akan dianggap semakin tinggi dan pada akhirnya penilaian terhadap perusahaan yang
tercermin melalui harga saham akan semakin baik. Kebijakan Dividen adalah
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan
guna pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan
selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau keuangan internal.
Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka
kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Kebijakan dividen
keadaaan seperti apa) dan berapa bagian dari laba perusahaan yang dicapai dalam
suatu periode, yang didistribusikan kepada para pemegang saham dan yang
ditahan didalam perusahaan, dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan nilai perusahaan. Kebijakan dividen ini sangat penting artinya bagi
manajer keuangan, karena seorang manajer harus memperhatikan kepentingan
perusahaan, pemegang saham, masyarakat dan pemerintah.
Peneliti beranggapan bahwa kebijakan dividen menarik untuk digunakan
sebagai variabel moderasi antara firm size, earning per share dan book to market ratio terhadap return saham dalam penelitian ini, karena peneliti ingin melihat apakah kebijakan dividen akan memperkuat atau memperlemah variabel
independent terhadap return saham. Diharapkan semakin baik kebijakan perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemegang saham, maka return
saham akan dianggap semakin tinggi dengan demikian dapat memaksimumkan
nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk mengidentifikasi sejauh mana hubungan kebijakan dividen dapat
mempengaruhi return saham.
Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang baik apabila perusahaan
memperhatikan stakeholder atau pemegang saham. Fenomena yang terjadi dilapangan masih sedikit perusahaan yang memikirkan cara untuk meningkatkan
nilai pemegang saham. Sebuah artikel berjudul “Low Adoption of Shareholder Value Concepts Here” dalam majalah di Singapura bernama The Business Times
tanggal terbit 14 Februari 2002 menjelaskan bahwa
pemegang saham. 90% mengatakan tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai pemegang saham namun hanya 44% yang mengambil langkah mencapai tujuan tersebut.
Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa masih sedikit perusahaan
yang memperhatikan nilai pemegang sahamnya melalui nilai perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin baik pula penilaian investor
terhadap perusahaan tersebut begitu pula terhadap return sahamnya. Semakin baik nilai perusahaan makan semakin tinggi pula return yang diharapkan oleh para investor dan hal itu yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di suatu
perusahaan.
Di Indonesia investor dapat melakukan investasi saham dengan cara
membeli saham-saham perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dikelompokkan berdasarkan sektor usaha yang dilakukan, salah satunya adalah
sektor pertambangan batubara. Sektor pertambangan batubara merupakan
kelompok emiten yang cukup diandalkan Indonesia karena Indonesia merupakan
negara yang kaya akan sumber daya alam. Perusahaan yang berada pada sektor
pertambangan juga merupakan emiten yang berbeda dengan industri lainnya.
Karena industri ini memerlukan biaya investasi yang sangat besar dan berjangka
panjang. Dengan biaya investasi yang sangat besar tentunya investor
mengharapkan return yang besar pula dan hal itu yang dapat menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan pertambangan, selain itu berinvestasi di bidang
pertambangan merupakan investasi jangka panjang seperti yang kita ketahui
perusahaan pertambangan batubara di Indonesia yang berjumlah 23 perusahaan
dimaksud agar penelitian ini lebih fokus untuk melihat pengaruh-pengaruh yang
terjadi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk
meneliti perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013.
Dalam penelitian lain, Fama dan French (1995:45) menyatakan bahwa
firm size dan book to market ratio memiliki sensitivitas terhadap faktor risiko yang juga merupakan faktor penentu pada variasi stock return dan membantu menjelaskan cross sections of average return. Bukti-bukti pada penelitian mereka menunjukkan bahwa firm size dan book to market ratio berhubungan dengan keuntungan yang diperoleh. Penelitian yang dilakukan oleh Martani, Mulyono dan
Khairurizka (2009:1) dalam penelitian “The effect of financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return”
mengatakan bahwa firm size tidak memiliki pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2003-2006.
Penelitian pada objek lain juga dilakukan oleh Emamgholipour, Pouraghanjan, Tabari, Haghparast, dan Shirsavar (2013:3) yang melakukan penelitian terhadap Tehran Stock Exchange periode 2006 – 2010 untuk menguji
return saham, dalam hubungannya dengan earning per share (EPS), Price to Earnings Ratio (P/E) dan ratio of market value to book value (M/B). Dari hasil penelitian tersebut, mereka menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan
Berbeda dengan Lestari (2012:25) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Price Earning Ratio dan Earning Per Share terhadap Retun Saham (Studi pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI)” yang menyatakan bahwa EPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dan bernilai negatif.
Arlian (2009:5) dalam penelitian “Pengaruh Profitabilitas, leverage dan
Book to Market Ratio pada Return Saham pada Perusahaan Property di BEI” menemukan hubungan negatif antara book to market ratio dan return saham yang ditandai dengan peningkatan market capitalization, dan menegaskan bahwa adanya peran informasional volume penjualan saham dan penerapannya dalam
analisis teknis. Berbeda dengan Margaretha dan Damayanti (2008:6) dalam
penelitian “ Pengaruh Price Earning Ratio, dividend yield dan Book to Market Ratio terhadap Stock Return di BEI” yang menemukan bahwa book market to ratio memiliki hubungan signifikan terhadap return saham.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini peneliti
menggunakan kebijakan dividen sebagai variable moderating untuk melihat
pengaruh kebijakan dividen terhadap hubungan antara variabel independen
dengan return saham. Untuk penelitian tentang kebijakan dividen sebagai variabel moderator di Indonesia hasil temuan Sinaga (2013:7) menunjukan bahwa
kebijakan dividentidak mampu secara signifikan memoderasi current ratio, debt to equity, return on assets, size, cash flow to debt, cash flow terhadap return
sahampada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
digunakan oleh peneliti juga berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan perusahaan pertambangan batubara yang
terdaftar di BEI dan tahun penelitian menggunakan periode terbaru yaitu
2011-2013.
Dengan adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu (research gap) serta perbedaan realita dan teori (fenomena gap), maka perlu diadakan penelitian mengenai hubungan antara Ukuran Perusahaan (firm size), earning per share dan
book to market ratio terhadap return saham dengan kebijakan dividen sebagai moderating variabel pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas terlihat bahwa terdapat reseach gap dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan. Terjadi ketidak konsistenan hasil
mengenai hubungan antara firm size, earning per share dan book to market ratio
dan return saham dengan kebijakan dividen sebagai moderating variabel. Dari uraian latar belakang juga terlihat bahwa adanya fenomena gap tentang masih
sedikitnya perusahaan yang memperhatikan nilai pemegang sahamnya melalui
nilai perusahaan yang tercermin dalam Firm Size, EPS, dan Book to market Ratio. Berdasarkan masalah penelitian tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
(research gap) sebagai berikut :
1. Apakah Firm Size, Earning Per Share dan Book To Market Ratio
2. Apakah Kebijakan Dividen mempengaruhi Firm Size, Earning per Share dan Book To Market Ratio terhadap Return saham ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Sebagaimana uraian dari rumusan masalah yang telah dikemukaan di
atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Menguji dan menganalisis hubungan antara ukuran perusahaan
(firm size), earning per share dan book to market ratio secara parsial maupun simultan terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2011-2013.
2. Menguji dan menganalisis hubungan antara firm size, earning per share dan book to market ratio terhadap return saham dengan kebijakan dividen sebagai moderating variabel pada perusahaan
pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2011-2013.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam
menerapkan strategi di pasar modal khususnya saham.
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dalam pasar modal
untuk memaksimalkan capitalization market dan kebijakan harga saham. 3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat menambah temuan dalam penelitian
serupa yang nantinya dapat dikaji ulang sehingga tercapainya