• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep partisipasi masyarakat

Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang berarti

pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Keith davis (1995) menjelaskan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Berdasarkan defenisi tersebut dijelaskan bahwa keterlibatan mental dan emosi merupakan hal yang paling penting dalam partisipasi dan kemudian akan timbul rasa ikut bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan tersebut.

Verhangen dalam Mardikanto (2003) menyatakan bahwa partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian : kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat.

(2)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan menjadi satu pengertian yang menjelaskan keiikutsertaan dan keterlibatan yang menjadi subjek pelaku yang beraktivitas adalah seseorang atau kelompok interaksi dan komunikasi yang timbul dari keterlibatan mental dan emosi terhadap suatu kondisi untuk mencapai suatu tujuan yang memerlukan kerjasama dan rasa tanggungjawab bersama.

Oleh sebab itu keikutsertaan maupun keterlibatan seseorang (individu) tersebut berhubungan dengan masyarakat, maka dapat dikatakan sebagai partisipasi masyarakat. Menurut Hetifah Sj.Soemanto (2005) partisipasi masyarakat merupakan proses ketika warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, dan pemantauan kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka.

Conyers (1991) menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat adalah merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program serta proyek -proyek akan gagal.

Partisipasi diharapkan dapat memberikan hasil yang berguna bagi masyarakat yang ikut berpartisipasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu perlu diperhatikan sifat dan cirri-ciri partisipasi yaitu:

1. Partisipasi harus bersifat sukarela.

2. Berbagai issue dan masalah haruslah disajikan dan dibiarakan secara jelas dan objektif.

3. Kesempatan berpartisipasi haruslah mendapat keterangan/informasi yang jelas dan memadai tentang setiap segi dari program yang dilaksanakan. 4. Partisipasi masyarakat dalam rangka menentukan kepercayaan diri sendiri

(3)

R.Asisasmita (2006) mempaparkan bahwa keterlibatan anggota masyarakat dalam segala jenis aktivitas pelaksanaan perencanaan pembangunan dikerjakan dalam masyarakat lokal. Dengan kata lain partisipasi atau peran masyarakat dalam pembangunan merupakan aktualisasi, kesediaan dan kemampuan anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam program yang dilaksanakan. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu:

 Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan.

 Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas.

 Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program.  Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan

yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkan.  Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide,

pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkan dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.

Ada tiga alasan utama yang membuat partisipasi masyarakat menjadi sangat penting menurut Diana Conyers dalam Suparjan ( 2003: 53), yaitu:

1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi kondisi, kebutuhan, dan sikap kebutuhan masyarakat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.

(4)

3. Partisipasi menjadi urgen karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat.

Menurut Sundariningrum dalam Sugiyah (2001: 38) , Partisipasi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan cara keterlibatannya, yakni :

a. Partisipasi Langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.

b. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya. (dalam tulisan Rizuan ramadhan, 2013 http://rizuan-ramadhan.blogspot.com/2013/12/pengertian-partisipasi.html)

Partisipasi masyarakat dapat dilihat berdasarkan indikator, menurut Marschall (2006) indikator tersebut sebagai berikut:

1. Adanya forum untuk menampung partisipasi masyarakat, 2. Kemampuan masyarakat terlibat dalam proses,

3. Adanya akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan. (http://perencanaankota.com /2011/11/indikator-alat-ukur-prinsip-partisipasi.html)

Berbeda dengan Marschall (2006), menurut Oakley (1991:9) partisipasi masyarakat dapat dilihat berdasarkan indikator, yaitu: 1. Adanya kontribusi,

(5)

2.2. Kondisi Daerah aliran Sungai di Indonesia

Keberadaan DAS secara yuridis formal terdapat dalam peraturan No. 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan. Peraturan pemerintah ini DAS dibatasi sebagai suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kesatuan dengan anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsi untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya, penyimpanannya dan pengalirannya disusun dan ditata berdasarkan hukum alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah tersebut.

Daerah aliran sungai memiliki batasan-batasan berdasarkan fungsinya, yaitu pertama DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang dapat diindikasi dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air dan curah hujan. Kedua DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang dapat diindikasikan terkait dengan kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolahan sungai, waduk, dan danau. Ketiga DAS bagian hilir didasarkan fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi ini tidak jauh berbeda dengan fungsi yang kedua, tetapi bagian ini fungsinya terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolahan limbah.

(6)

Pertumbuhan pembangunan dibidang pemukiman, pertanian, perkebunan, serta eksploitasi sumber daya alam berupa hutan menyebabkan penurunan kondisi hidrologis daerah aliran sungai tersebut. Oleh sebab itu diperlukan pertimbangan dalam pelestarian DAS yang memiliki fungsi pembangunan yang berkelanjutan.

2.3. Modal sosial

Menurut Franke (2005) modal sosial digunakan pada beragam kajian seperti: keluarga dan pemuda, sekolah dan pendidikan, kehidupan dalam komunitas, pekerjaan dan organisasi, demokrasi dan tata pemerintahan, permasalahan-permasalahan yang terkait dengan tindakan kolektif, kesehatan fisik dan mental, serta proteksi publik. Hasbullah (2006) menjelaskan bahwa modal sosial merupakan segala sesuatu

yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsure-unsur utamanya seperti trust (rasa saling percaya), aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya.

Selanjutnya Putnam dan Fukuyama menjelaskan defenisi modal sosial yang sama pentingnya. Walaupun defenisinya berbeda tetapi memiliki keterkaitan yang erat yang menyangkut kepercayaan (trust). Putnam (2000) menjelaskan modal sosial sebagai penampilan organisasi sosial seperti jatingan-jaringan dan kepercayaan yang menfasilitasi adanya kordinasi dan kerjasama bagi keuntungan bersama. Menurut Fukuyama (1995), modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan dari sebuah komunitas.

(7)

Modal sosial tidak berbeda dengan modal finansial yaitu merupakan sumber yang digunakan dalam suatu kegiatan maupun suatu proses dalam mencapai suatu tujuan. Dalam pengukurannya modal sosial berbeda dengan modal finansial, karena modal sosial bersifat kumulatif dan bertambah dengan sendirinya. Pada dasarnya modal sosial tidak akan habis jika dimanfaatkan, sebaliknya apabila modal sosial tidak dimanfaat atau dipergunakan modal sosial akan habis.

Beberapa indikator kunci yang dapat dijadikan ukuran terhadap modal sosial antara lain (Suharto,2006):

a. Perasaan indentitas

b. Perasaan memiliki atau sebaliknya perasaan aliensi c. Sistem kepercayaan dan ideology

d. Nilai-nilai dan tujuan e. Ketakutan-ketakutan

f. Sikap terhadap anggota lain dalam masyarakat

g. Pesepsi mengenai akses terhadap pelayanan, sumber dan fasilitas (misalnya pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi dan jaminan sosial)

h. Opini terhadap kinerja pemerintah yang dilakukan terlebih dahulu

i. Keyakinan pada lembaga-lembaga masyarakat dan orang-orang pada umumnya

j. Tingkat kepercayaan

k. Harapan-harapan yang ingin dicapai dimasa depan

(8)

2.4. Teori Interaksionisme simbolik (Herbert Blumer)

Pokok-pokok pndekatan interasksi simbolik

“……. Masyarakat terdiri dari individu-individu yang memiliki kedirian mereka sendiri (yakni indikasi untuk diri mereka sendiri), tindakan individu itu merupakan suatu konstruksi dan bukan sesuatu yang lepas begitu saja, yakni kebenarannya dibangun oleh individu melalui catatan dan penafsiran situasi dimana dia bertindak, sehingga kelompok atau tindakan kolektif itu terdiri dari beberapa susunan tindakan individu yang disebabkan oleh penafsiran individu/ pertimbangan individu terhadap setiap tindakan yang lainnya”. (Irving Zetlinn, 1995:332)

Menurut Blumer (dalam Poloma, 2004:258) interaksionisme simbolis bertumpu pada tiga premis:

1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka .

2. Makna tersebut berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain. 3. Makna-makna tersebut disempurnakan disaat proses interaksi sosial

berlangsung.

Makna-makna tersebut bearasal dari interaksi seseorang dengan orang lain terutama orang yang dianggap cukup berarti seperti yang dinyatakan Blumer (dalam Poloma,2004:259), bagi seseorang, makna dari sesuatu berasal dari cara-cara orang lain bertindak terhadapnya dalam kaitan dengan sesuatu itu. Tindakan-tindakan yang mereka lakukan akan melahirkan batasan sesuatu bagi orang lain.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan pengetahuan tentang 1000 HPK (p=0,011) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.. Hasil

Maka dari itu, dirancang sebuah aplikasi pengenalan rambu lalu lintas menggunakan metode fuzzy mamdani berbasis android, yang diharapkan dapat memberi pemahaman dan

yang terdiri dari tampilan yang mudah untuk dipahami dan kekurangannya yaitu beberapa objek. yang dikelola tidak dapat digunakan secara maksimal, tidak memiliki data yang

umur 6-24 bulan tersebut termasuk dalam periode 1000 HPK yang merupakan.

[r]

Bayi pada umur 9-12 bulan diperkenalkan dengan makanan keluarga yang.. berbentuk lunak secara bertahap dengan takaran yang cukup,

Nilai PBKB yang diharapkan: Rasa Ingin Tahu. Siswa menentukan garis besar laporan prakerin yang akan dibuat dalam naskah pidato.A. b. Guru menjelaskan cara

Menyatakan bahwa naskah Karya Tulis Ilmah ini dengan judul Ekstrak Bunga Kamboja ( Plumeria acuminata ) Pada Larva Aedes aegypti (Studi Di Wilayah Kecamatan