• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL

PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA

MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI

KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing : Hadi Hidayatullah Falah

Riza Meilina Pu tri R. Dian Puspasari Ina A.

Yenny Prasyaning P. Tantri Wulandari S.

Dani Widjaya

Oleh:

Golongan K / Kelompok 3

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN PRO GRAM ST UDI AGRI BISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

i

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL

PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA

MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI

KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing:

Dani Widjaya

Oleh :

Golongan K/ Kelompok 3

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(3)

ii

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

GOLONGAN K / KELOMPOK 3

(4)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis dengan Judul “Sistem Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember” telah diperiksa dan disahkan oleh Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian pada:

Hari :

Tanggal :

Koordinator Praktikum Komunikasi Bisnis

Asisten Pembimbing

Dian Puspitasari Ina Ayati NIM: 131510601017

Dani Widjaya NIM: 121510601021

Mengesahkan

Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Lapang Praktikum Komunikasi Bisnis dengan judul “Sistem Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi Serba Usaha Keluarga Mitratani 27 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember”dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penyusunan laporan praktek lapang ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir Jani Januar, MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember 2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur. M selaku Ketua Jurusan Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember 3. Tim dosen pembicara mata kuliah Komunikasi Bisnis

4. Sudarko, SP., M.Si selaku Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan 5. Tim asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian yang telah

memberikan bimbingan mulai awal hingga akhir

6. Direktur dan segenap jajaran KSU Keluarga Mitratani 27

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal hingga terselesaikannya laporan akhir praktikum ini.

Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Penyusunan Laporan Praktek Lapang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan dan kebaikan.

Jember, Mei 2016

(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan dan Manfaat ... 5

1.3.1 Tujuan ... 5

1.3.2 Manfaat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Komunikasi ... 7

2.2 Komunikasi Bisnis ... 10

2.3 Presentasi Bisnis ... 13

2.4 Strategi Pengembangan ... 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM USAHA ... 18

3.1 Lokasi Perusahaan ... 18

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 19

3.3 Produk Perusahaan ... 21

3.4 Mitra Usaha ... 22

BAB 4 PEMBAHASAN ... 23

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal KSU Keluarga Mitratani 27 ... 23

(7)

vi

4.3 Strategi Pengembangan KSU Keluarga Mitratani 27 ... 28

BAB 5 PENUTUP ... 32

5.1 Simpulan ... 32

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

- Dokumentasi - Kuisioner

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

1. Langkah – Langkah Proses Komunikasi... 8

2. Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27... 20

3. Skema Komunikasi Intenal... 24

(9)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumbangan sektor pertanian bagi negara-negara berkembang seperti

Indonesia selalu menduduki posisi yang sangat vital. Pemilihan sektor pertanian

sebagai andalan pembangunan nasional setidaknya didukung beberapa alasan.

Penduduk Indonesia sebagian besar masih hidup di sektor pertanian atau

menggantungkan kehidupannya dari kegiatan yang secara langsung maupun tidak

langsung memiliki kaitan dengan sektor pertanian. Indonesia masih menghadapi

masalah pangan, baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Komoditas

pangan juga memiliki nilai strategis sebagai komoditas politik. Ketegaran sektor

pertanian dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia dibandingkan dengan

sektor lainnya. Besarnya sumbangan sektor pertanian bagi pengembangan sektor

industri (penyedia bahan baku, penyedia tenaga kerja murah, penyedia modal

maupun konsumen produknya) terutama di awal pembangunan sektor industri

(Oktavia dkk, 2015).

Indonesia sebagai negara agraris dan juga negara maritim dengan letak geografis yang strategis dan berada di kawassan Asia Tenggara. Indonesia memiliki penduduk dengan karakteristik budaya yang beraneka ragam. Banyaknya ciri budaya yang beraneka ragam di Indonesia membutuhkan adanya suatu alat komunikasi selain bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Komunikasi sangat dibutuhkan bagi setiap orang untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut (Lubis, 2015).

(10)

dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang bisa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non verbal. Kemampuan berkomunikasi dalam bisnis dapat berguna untuk mengantisipasi masalah, membuat keputusan, mengkoordinasi arus kerja, mengembangkan hubungan serta mempromosikan produk dan jasa. Kemampuan komunikasi yang efektif menambah produktifitas, baik individu maupun organisasi (Purwanto, 2008).

Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang berniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada), dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Pengusaha dalam bisnis harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang menguntungkan agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dalam jangka panjang. Pengusaha juga harus selalu peka terhadap kesempatan atau peluang baru dalam memuaskan keinginan pembeli (Umar, 2008).

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi bisnis juga dapat berarti pertukaran gagasan, pendapat, informasi yang memiliki tujuan yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal dalam dunia bisnis yang dilakukan. Dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja), juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis agar pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat tercapai (Purwanto, 2008).

(11)

3

model canvas merupakan model bisnis dimana dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu menggambarkan hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Chandra, 2016).

Salah satu bentuk strategi dalam mengembangkan bisnis adalah dengan

membentuk suatu organisasi bisnis, salah satunya yaitu koperasi. Koperasi adalah

bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang sesuai dengan Pancasila dan UUD

1945. Pembangunan koperasi yang cukup menonjol pada masa ini adalah

pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah Koperasi

serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan.

Wilayah kerja KUD mencakup satu wilayah kecamatan. Keberadaan dan

perkembangan KUD juga sangat erat kaitannya KUD dengan program dan peran

pemerintah dalam pembangunan pertanian dan pedesaan. Secara umum dinilai

telah memberikan dukungan yang signifikan terhadap keberhasilan pembangunan

pertanian yang berorientasi pada peningkatan produksi, khusunya swasembada

beras. KUD sebagai sentral perekonomian pedesaan dihadapkan pada tantangan

untuk dapat mewujudkan KUD sebagai badan usaha yang tangguh, yang mampu

menerapkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia dan mampu mewujudkan misinya

dalam memerdayakan ekonomi rakyat (Ramenayanthi dkk, 2016).

Koperasi Unit Desa adalah suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan

penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya

mencankup satu wilayah kecamatan. Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) ini

merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak

jumlahnya dipedesaan. Koperasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal itu

sesuai dengan pasal 3 UU No. 25/1992, dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa

tujuan koperasi Indonesia adalah memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan

(12)

Koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 sebagai suatu

organisasi perlu memperhatikan komunikasi guna mencapai kelancaran kegiatan

bisnisnya. Komunikasi dapat berperan sebagai metode penyampaian pesan antar

anggota koperasi maupun dengan pihak luar. Komunikasi akan mempermudah

tercapainya tujuan koperasi sebagai suatu organisasi yang memiliki visi dan misi.

Komunikasi yang baik akan dapat menghidari terjadinya ketimpangan informasi

dan juga dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam koperasi.

Mengingat pentingnya peran komunikasi di dalam suatu badan koperasi maka

perlu adanya kajian tentang tata cara berkomunikasi yang baik.

Komunikasi internal yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU)

Keluarga Mitra Tani 27 yaitu menggunakan komunikasi tatap muka dengan

seringnya mengadakan rapat antara pengurus dan anggota. Rapat yang sering

dilakukan KSU Keluarga Mitra Tani 27 yaitu untuk memberikan informasi

kepada seluruh anggota mengenai kinerja yang telah mereka lakukan. Pimpinan

bidang operasional KSU Keluarga Mitra Tani 27 juga melakukan komunikasi

melalui kegiatan evaluasi kepada pengurus dan anggota setiap 3 bulan sekali.

Rapat yang diadakan setiap 3 bulan ini merupakan rapat rutin yang dilakukan

untuk mengevaluasi yang berkaitan dengan laporan kinerja perusahaan dan

laporan pelaksanaan program kerja, termasuk marketing dan biaya operasional

yang dikeluarkan setiap kali program kegiatan dilakukan. Selain komunikasi tatap

muka, terdapat komuniaksi yang menghubungkan anggota dengan pimpinan yaitu

komunikasi melalui surat direksi. Surat direksi diberikan kepada pembina

koperasi terlebih dahulu untuk diberi pengesahan kemudian baru diberikan

kepadan atasan.

Komunikasi eksternal yang dilakukan KSU yaitu KSU selalu berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen (ramah, sopan serta jujur)

agar dapat atau memuaskan konsumen. Koperasi serba usaha (KSU) melakukan

hal tersebut karena berusaha untuk memenuhi harapan pelanggan serta

memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan. Koperasi

serba usaha (KSU) menyatakan keloyalitasan dan kepuasan pelanggan merupakan

(13)

5

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa peneliti ingin menganalisis salah satunya yaitu mengenai komunikasi

internal dan eksternal yang seperti apa yang diterapkan pada koperasi serba usaha

(KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kapubaten Jember. Penelitian ini memiliki

beberapa tujuan, salah satunya yaitu untuk mengetahui komunikasi internal dan

eksternal yang ada pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27

Kapubaten Jember. Penelitian ini juga memiliki beberapa manfaat, salah satu

manfaat tersebut bagi mahasiswa yaitu bagi mahasiswa atau bagi penulis mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk menunjang studinya.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal pada koperasi serba usaha

(KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

2. Bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU)

Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

3. Bagaimana strategi pengembangan yang diterapkan pada koperasi serba

usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal yang ada pada koperasi

serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

2. Untuk mengetahui bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi

serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan apa yang diterapakan pada

koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

1.3.2 Manfaat

(14)

2. Bagi KSU Keluarga Mitra Tani 27, dapat memperoleh informasi tentang peran komunikasi di dalam melakukan kegiatan bisnis dan usahanya.

(15)

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Menurut Suprapto (2009), kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti „pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Secara

(16)

8

Komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponen saling terkait satu sama lain. Para pelaku komunikasi bereaksi dan beraksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Setiap elemen di dalam setiap transaksi berkaitan secara integral dengan elemen yang lain. Artinya, elemen-lemen komunikasi saling bergantung, tidak independen, dan masing-masing komponen saling mengait dengan komponen lain. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi sebagai berikut:

Gambar 2.1 Langkah-langkah Proses Komunikasi

Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi yang ditujukan kepada komunikan. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, selanjutnya terjadi proses umpan balik dimana penerima memberikan tanggapan atas pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan.

Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek. Konsep komunikasi paradigmatis menyebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola yang meliputi sejumlah komponen (unsur) serta memiliki dampak-dampak tertentu.

Gagasan

Encoding

Pengiriman

Decoding

(17)

9

Pola-pola komunikasi yang memiliki dampak terhadap kehidupan komunikan antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara radio/televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu:

1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan. Menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut kognitif.

2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.

3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif atau psikomotorik.

Menurut Nugroho (2009), komunikasi adalah suatu ilmu dan seni penyampaian suatu pesan dari komunikator kepada komunikan, sehingga tercapai pengertian bersama. Suatu pesan atau ide baru yang diterima oleh setiap individu secara teori akan melalui beberapa tahap. Menurut Rogers ada 5 tahapan, yaitu: 1. Awareness, yaitu tahap ketika seseorang sadar atau menyadari adanya suatu

pesan yang disampaikan.

2. Interest (perhatian), yaitu tahap ketika penerima pesan tertarik pada isi pesan yang disampaikan.

3. Evaluation (evaluasi), yaitu tahap ketika penerima pesan mulai mengadakan penilaian keuntungan dan kerugian dari isi pesan yang disampaikan.

4. Trial, yaitu tahap ketika penerima pesan mencoba mempraktikkan isi pesan yang diterima atau didengarnya.

5. Adoption, yaitu tahap ketika penerima pesan mempraktikkan dan melaksanakan isi pesan dalam kehidupan sehari-hari (telah dirasakan seperti “mendarah daging”).

(18)

10

baik. Bentuk komunikasi yang kedua adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang digunakan dalam mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, rindu, maupun berbagai macam perasaan lainnya. Bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur, sehingga membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat.

2.2 Komunikasi Bisnis

Menurut Effendy (2004) dalam Ramadanty (2014), komunikasi memiliki peranan penting terutama pada konteks komunikasi di tempat kerja. Setiap individu dalam organisasi mendapatkan komunikasi untuk menjalankan fungsi dan tugas masing-masing. Komunikasi tersebut dikelola dengan komunikasi internal. Komunikasi internal menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Komunikasi internal merupakan proses pertukaran informasi dan komunikasi di antara pemimpin dan para karyawan dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya struktur yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan pekerjaan dapat berlangsung secara efektif.

Menurut Makmuri (2005) dalam Putri (2014), proses komunikasi menunjukkan suatu rangkaian tahap-tahap atau langkah-langkah dimana suatu informasi/pengertian dikirimkan dari sumbernya yang disebut pengirim pesan menyampaikan informasi kepada sasaran komunikasi. Arah aliran komunikasi terdiri dari :

(19)

11

2. Komunikasi ke atas, merupakan aliran informasi dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misalkan pesan yang disampaikan oleh karyawan kepada atasan mengenai persoalan-persoalan kerja yang dihadapi oleh karyawan.

3. Komunikasi horizontal, merupakan penyampaian informasi diantara rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Misalkan komunikasi yang terjadi dalam rapat komisi obrolan santai, interaksi pribadi, dan lain-lain.

4. Komunikasi lintas saluran, merupakan penyampaian informasi rekan sejawat yang melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka.

5. Komunikasi selentingan, merupakan informasi yang mengalir dengan arah yang tidak dapat diduga. Komunikasi slentingan digambarkan sebagai metode penyampaian laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui salura perusahaan yang formal.

(20)

12

Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan bisnis yag lazim ditemui adalah dalam bentuk surat bisnis. Jenis surat bisnis terdiri dari (Purwanto, 2008) :

1. Surat Pemesanan, merupakan salah satu surat bisnis yang dibuat oleh sesorang, sekelompok orang, atau organisasi untuk untuk melakukan pemesanan barang atau jasa kepada pihak lain guna memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Surat konfirmasi, merupakan surat yang berisi data pesanan mengenai barang atau jasa yang dibeli.

3. Surat pengaduan, merupakan surat yang dibuat oleh client dengan maksud memberitahukan bahwa barang yang diteriam oleh client tersebut tidak sesuai dengan pesanan.

4. Surat permintaan informasi, merupakan surat yang dikirimkan oleh sesorang, kelompok, atau lembaga untuk meminta berbagai informasi penting kepada pihak lain.

5. Surat ucapan selamat, surat yang dikirimkan oleh seseorang, kelompok, maupun lembaga yang berisi pemberian ucapan selamat atas keberhasilan sesorang, kelompok, atau lembaga dalam melakukan suatu kegiatan.

6. Surat pemberitahuan, merupakan surat yang dibuat oleh seseorang atau organisasi yang isinya memberitahukan sesuatu kepada pihak lain, baik seseorang maupun organisasi.

7. Surat penagihan, merupakan surat yang dibuat perusahaan ketika client belum memenuhi kewajibannya.

8. Surat peringatan, merupakan surat yang ditulis oleh perusahaan yang ditujukan kepada pihak lain yang berisi peringatan atas suatu hal.

9. Surat perintah, merupakan surat yang ditulis oleh manajer perusahaan kepada karyawan yang berisikan perintah untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.

(21)

13

2.3 Presentasi Bisnis

Presentasi bisnis merupakan bentuk komunikasi yang berorientasi pada proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada khalayak yang relatif homogen dari berbagai tingkat pengambil keputusan. Fungsi dari sebuah presentasi bisnis adalah untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi pengambil keputusan. Tahap setelah presentasi yang tidak kalah penting adalah negosiasi. Negosiasi atau perundingan adalah proses untuk menghasilkan kesepakatan atau perjanjian diantara kedua pihak yang bermasalah. Negosiasi memerlukan trik dan strategi karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas. Oleh sebab itu, pilihan yang paling baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak (Sindharta dan Anita, 2014).

Menurut Purwanto (2006) Kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti pengajajuan usulan royek-proyek baru, pengembangan produk baru, perluasan pasar dan kebagainya dalam dunia bisnis bukanlah hal yang baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga tujuan presentasi bisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai. Secara umu, presentasi bisnis mempunyai empat tujuan pokok yaitu :

a. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens. Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience). Pesan-pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.

(22)

14

dalam presentasi bisnis juga perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya seperti dagelan atau lelucon. Seorang pembicara yang berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah ritme presentasi dan kapan harus memesukkan humor- humor penyegar suasana. Perlu diingat bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan yang utama.

c. Menyentuh emosi audiens. Selain memmberi informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk dapat menyentuh emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens. Gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens.

d. Memotivasi audiens untuk bertindak. Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Artinya bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.

(23)

15

sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas hasil yang lebih baik. Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi bisnis. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan ringan membawanya. Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut memiliki motor elektrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih yang barn, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya. Video Cassette Recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Kita dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer dan bertindak seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar. Panel LCD ini baru dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk portable computer maupun desktop computer.

2.4 Strategi Pengembangan

(24)

16

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) secara terus menerus, serta dilakukan berdasarkan pada sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa yang akan datang. Strategi selalu dimulai dari apa yang akan terjadi, dan bukan dimulai dari apa yang terjadi (Yasin dan Harman, 2014).

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2006), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

a. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Strategi memiliki tiga tipe yang terdiri dari strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi poduksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan (Rangkuti, 2006). Strategi yang tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan lingkunganya, sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan peluang yang dihadapinya. Analisis yag tepat dalam menyusun strategi adalah analisis SWOT (Rangkuti dalam Gultom dkk, 2014).

(25)

17

Khoiriyah et al dalam Rauf dkk, 2015). Analisis SWOT dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat strategis yaitu kondisi wilayah, situasi, keadaan dan pengaruh yang mengelilingi dan dapat mempengaruhi perkembangan dari waktu ke waktu. Secara struktur lingkungan strategis yaitu faktor kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berupa lingkungan eksternal yang terdiri atas 2 (dua) faktor strategis yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) (Rauf dkk, 2015).

(26)

18 3.1 Lokasi KSU Keluarga Mitratani 27

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 didirikan sejak tahun 1996. Tujuan utama didirikannya KSU Keluarga Mitratani 27 adalah untuk mensejahterakan karyawan Perusahaan Mitratani 27. Terdapat dua pelayanan yang ditawarkan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu simpan pinjam yang dikhususkan bagi karyawan perusahaan Mitratani 27 serta mendirikan suatu usaha dagang yang mengoperasikan toko yang menjual produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan Mitratani 27. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Mitratani 27 adalah edamame dan produk olahan dari edamame serta produk yang diproduksi oleh masyarakat di sekitar KSU Keluarga Mitratani 27.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 terletak di jalan Brawijaya nomor 83 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember. Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 berdiri di areal lahan seluas kurang lebih 4,2 ha. Alasan mendasar dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kecamatan Mangli adalah karena letaknya yang strategis dan berada pada jalur arah menuju Surabaya sehingga para pengendara yang melalui daerah Jember dapat membeli oleh-oleh di KSU Keluarga Mitratani 27. Alasan lain yang dipertimbangkan dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kabupaten Jember karena Jember memiliki tanah yang subur untuk pertanian, irigasi yang memadai, dan ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan mendukung untuk mengembangkan pertanian. Secara umum, mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Mangli dapat dibagi dalam beberapa sektor yaitu pertanina, jasa, industri, dan perdagangan. Sektor perdagangan menjadi mata pencaharian yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Mangli karena memang kondisinya yang sesuai untuk mengembangkannya, seperti toko dan koperasi.

(27)

19

yang letaknya cukup dekat jaraknya dari kecamatan Mangli. Penanganan pasca panen yang dilakukan oleh pihak KSU Keluarga Mitratani 27 adalah dengan mengumpulkan edamame yang telah dipanen oleh petani. Kegiatan pasca panen yang dimaksud adalah sortasi dan grading dan juga pengemasan.

3.2 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27

Suatu koperasi pada umumnya menyusun struktur organisasi agar aktivitas dapat berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam koperasi. Stuktur organisasi sangat penting karena dengan adanya stuktur organisasi setiap fungsi dan satuan tanggung jawab serta hubungan yang terdapat dalam KSU Keluarga Mitratani 27 dapat di arahkan untuk mencapai tujuan bersama. Koordinasi dapat dilakukan dengan mudah dengan stuktur organisasi sehingga setiap kelompok dari fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dapat bekerja sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

(28)

20

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitra Tani 27

Adapun tugas atau wewenang dari bagian pengawas yaitu melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. Tugas, tanggung jawab serta wewenang dari seorang ketua yaitu mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja dan produk menurut ketentuan yang berlaku. Mengkoordinasi kegiatan setiap bagian dan memeriksa administrasi keuangan koperasi tentang kebenaran dan kelengkapan laporan laporan keuangan. Sedangkan tugas, tanggung jawab serta wewenang dari seorang sekretaris yaitu menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi dan semua arsip; memelihara tata kerja merencanakan peraturan khusus serta ketentuan lain; merencanakan kegiatan operasional bidang ideal meliputi program pendidikan, penyuluhan, dan sebagainya; bertanggung jawab dalam bidang administrasi organisasi kepada ketua. Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari seorang bendahara meliputi pencari dana dan mengatur arus uang keluar masuk, membantu dan mengawasi pekerjaan ketua dalam hal penyelenggaraan administrasi keuangan koperasi serta memelihara harta kekayaan koperasi.

(29)

21

3.3 Produk KSU Keluarga Mitratani 27

KSU Keluarga Mitratani 27 memiliki berbagai macam produk komoditi ekspor diantaranya yaitu Okra, Terong, Ubi Jalar, Lobak, Kacang Panjang, Buncis dan Mangga. Produk yang menjadi ciri khas KSU Keluarga Mitratani 27 adalah Okra dan Frozen Edamame yang dapat tahan lama dan tanpa bahan pengawet (kimia). Edamame mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kesehatan. Edamame juga merupakan satu-satunya sayuran yang mengandung semua dari 9 jenis asam amino esensial yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme, dan kadar energi serta membantu membangun otot dan sel-sel sistem imun. Edamame juga mengandung isoflavon, beta karoten, dan serat. Komoditas tersebut akhirnya terseleksi sebagai produk unggulan yang diproduksi hingga saat ini. Produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 sangat diminati oleh pasar lokal maupun pasar internasional. Produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 memiliki masa berlaku hingga kurang lebih 2 tahun. Okra adalah salah satu sayuran yang sangat rendah kalori. Tanaman yang juga disebut sebagai gumbo ini hanya mengandung 30 kalori per 100 g dan tidakk mengandung leak jenuh dan kolesterol. Okra adaalah salah satu sumber sayuran yang kaya akan serat, mineral, dan vitamin. Okra juga sering direkomendasikan oleh ahli gzi unuk mengendalikan kadar kolesterol dan proram penurunan berat badan. Okra mengandung banyak serat, sehingga sayuran ini dapaat membantu dalam proses peristaltik pencernaan dan meringankan sembelit. Okra memiiki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga sayuran polong ini layak untuk terus dikembangkan.

(30)

22

3.4 Mitra Usaha KSU Mitratani 27

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 tidak dapat melakukan usahanya tanpa adanya bantuan dari pihak luar. Kerja sama yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu berupa penitipan barang oleh produsen di wilayah KSU Keluarga Mitratani 27 kepada KSU Keluarga Mitratani 27. Pihak KSU Keluarga Mitratani 27 dengan pihak produsen sebelumnya telah membuat surat perjanjian yang digunakan selama kerjasama tersebut berlangsung dalam melakukan kerjasama.

(31)

23

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Koperasi Serba Usaha Mitratani 27

Komunikasi merupakan hal yang pasti terjadi dalam suatu lingkungan kerja. Adanya komunikasi memungkinkan antar individu atau karyawan untuk saling berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana bagi upaya stimulasi terhadap individu-individu sehingga anggota organisasi perusahaan untuk mencapai rencana perusahaan secara sukarela dan rasa antusias yang besar. Masalah yang sering mempengaruhi pencapaian komunikasi yang efektif dalam perusahaan adalah latar belakang, pengalaman dan tujuan yang berbeda dari masing-masing individu.

Bentuk dasar komunikasi terdiri dari dua macam yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang umum digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan. Komunikasi verbal pada perusahaan digunakan pada saat presentasi bisnis, negosiasi dalam lingkup internal maupun eksternal perusahaan, dan rapat internal maupun eksternal perusahaan. Komunikasi non verbal yang dilakukan leh pihak internal yaitu berupa gerakan-gerakan anggota tubuh dengan menggerakkan kepala ke bawah sebagai isyarat tanda setuju dan menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak setuju serta penyampaian pesan secara gerakan untuk menunjukkan cara pengoperasian alat-alat atau mesin produksi. Komunikasi verbal maupun nonverbal telah dilakukan pihak perusahaan sebagai komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.

(32)

resmi organisasi dan masing-masing kontak mewakili satu mata rantai ari rantai komando, dan setiap garis mewakili saluran formal untuk mengirimkan pesan formal. Komunikasi informal merupakan desas desus sebagai tambahan dari saluran resmi. Arus informasi dalam komunikasi informal merupakan percakapan biasa antar anggota. Berikut ini merupakan skema yang menggambarkan komunikasi internal dalam KSU Keluarga Mitra Tani 27.

Berdasarkan skema komunikasi internal pada KSU Keluarga Mitra Tani 27, arus informasi yang terjadi dalam komunikasi tersebut berlangsung dari atas ke bawah, bawah ke atas, dan horizontal. Arus informasi ke bawah berlangsung dari Pembina/pengawas kepada ketua, dari ketua terhadap sekretaris dan bendahara, dan dari sekretaris dan bendahara terhadap anggota. Informasi dari atas ke bawah pada KSU Keluarga Mitra Tani 27 umumnya berupa pengarahan kebijakan dari atasan kepada bawahan dan informasi rapat internal perusahaan oleh ketua terhadap sekretaris. Arus informasi dari bawah ke atas merupakan kebalikan dari informasi dari atas ke bawah dimana umumnya berupa komplain yang disampaikan anggota terhadap perusahaan. Anggota akan menyampaian suatu komplain kepada sekretaris atau bendahara dan kemudian akan disampaikan ke ketua. Komplain tersebut umumnya menyangkut penyediaan fasilitas KSU yang dirasa kurang memuaskan anggota. Selain itu, sekretaris akan menyampaikan laporan kinerja perusahaan dan bendahara menyampaikan laporan keuangan perusahaan dalam periode tertentu kepada ketua untuk kemudian ketua

Pembina/Pengawas

Ketua

Sekertaris Bendahara

Anggota

(33)

25

melaporkan kepada pembina atau pengawas. Pembina mengetahui kinerja perusahaan dari laporan yang telah disediakan dan menindaklanjuti sebagai bahan evaluasi perusahaan.

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses komunikasi internal perusahaan. Kendala yang terjadi hanya berupa surat yang telah sampai ke meja pimpinan belum tentu langsung dibaca oleh pimpinan perusahaan dikarenakan kesibukan pimpinan maupun hal lain yang terkait dengan terhambatnya penyampaian informasi pesan sehingga apabila terjadi informasi penting untuk perusahaan tidak dapat langsung diselesaikan. Solusi dari permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan peran aktif pimpinan dalam peninjauan langsung terhadap kinerja anggota atau meniadakan surat direksi untuk penyampaian informasi yang sangat mengancam. Penyampaian informasi penting dilakukan langsung dari anggota kepada pengurus kemudian dari pengurus kepada pimpinan langsung hingga dapat segera ditindaklanjuti.

Komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan pihak luar pada koperasi. Komunikasi eksternal biasanya dilakukan dengan beberapa tujuan dan maksud tertentu dalam pengembangan usaha yang dilakukan. Komunikasi eksternal antara Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 dengan pihak lain sering dilakukan untuk memperlancar jalannya birokrasi perusahaan. Media komunikasi yang sering dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 dengan pihak luar adalah :

1. Telepon, yaitu untuk memperlancar hubungan komunikasi

2. Surat-menyurat, yaitu menyampaikan suatu bahan komunikasi secara tertulis 3. Rapat, atau pertemuan secara langsung antara pihak Koperasi Serba Usaha

Mitratani 27 dengan mitra lainnya.

(34)

Komunikasi eksternal KSU Keluarga Mitra Tani 27 terhadap pihak mitra dan juga pelanggan. Komunikasi eksternal terdiri dari komunikasi formal dan komunikasi informal dengan pihak luar. Komunikasi formal dengan pihak luar merupakan merupakan sarana yang penting agar perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan. Komunikasi formal kepada pihak mitra dilakukan oleh KSU dalam bentuk surat pemberitahuan kepada pihak mitra mengenai prospek pengembangan produk yang dijual oleh perusahaan, informasi harga produk agar pihak yang ingin diajak untuk bermitra merasa yakin bahwa produk yang dijual perusahaan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan, dan surat perjanjian kerjasama. Informasi tersebut memerlukan arus pesan formal khusus yang disampaikan kepada pihak luar.

Komunikasi informal umunya dilakukan perusahaan dengan pelanggan pada saat promosi produk. Promosi produk dilakukan dengan komunikasi nonformal agar pelanggan merasa nyaman dan tidak merasa kaku dengan pelayanan yang diberikan. Selain itu, komunikasi nonformal dapat lebih menjalin kedekatan antara perusahaan dengan pelanggan sebab umumnya pelanggan lebih memilih menggunakan komunikasi formal dibandingkan komunikasi nonformal dalam menerima produk.

Kendala yang sering dihadapi dalam komunikasi eksternal sebenarnya pada sisi komunikator. Komunikasi eksternal yang dihadapi KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah ketidakmampuan KSU dalam menilai kepuasan konsumen. KSU belum melakukan survei terhadap kepuasan konsumen hingga saat ini dengan menggunakan cara tertentu. Koperasi Serba Usaha hanya melihat kepuasan konsumen yang ditandai dengan kembalinya konsumen setelah membeli produk yang dipasarkan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah KSU dapat melakukan pengembangan sasaran pemasaran interaktif dimana hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah fungsi dan kualitas layanan yang telah ditawarkan KSU kepada konsumen dapat dipenuhi oleh pengurus dan anggota.

KSU Keluarga Mitra tani 27 Pihak Mitra

(35)

27

4.2 Presentasi Bisnis pada Koperasi Serba Usaha Keluarga Mitratani 27 Presentasi bisnis merupakan usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan produk ataupun koperasi kepada pihak lain yang berkaitan dengan tujuan bisnis suatu koperasi atau perusahaan. Presentasi bisnis yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitra Tani 27 jarang dilakukan. Presentasi hanya dilakukan saat ada acara-acara pameran ataupun event-event yang sekiranya dapat dimanfaatkan dan juga ketika ada dari pihak luar yangg ingin bekerjasama dengan pihak KSU. Presentasi yang dilakukan pun terjadi secara formal dan non formal. Komunikasi yang dilakukan apabila pada suatu pameran maka Koperasi Serba Usaha Mitra Tani 27 menggunakan bahasa non formal yang sekiranya menarik penonton, sedangkan pada pihak yang ingin bekerjasama menggunakan bahasa yang formal tapi tetap santai agar dapat menarik pihak lain.

Sebelum melakukan presentasi bisnis pada pihak luar, pihak KSU biasanya mengadakan presentasi bisnis secara internal untuk menentukan produk yang akan dipresentasikan. Pihak KSU biasanya mengadakan rapat pengembangan usaha setiap 3 bulan sekali, dalam rapat ini dibahas berbagai macam hal salah satunya adalah ide dan inovasi. Hasil dari rapat tersebut yang kemudian akan digunakan untuk menentukan produk yang akan di presentasikan, meskipun produk dari KSU sendiri masih belum ada inovasi dan ide baru.

Presentasi bisnis yang banyak dilakukan pihak Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 adalah presentasi pada pameran dan event. Pameran dan event dinilai sebagai salah satu tempat yang efektif dan potensial. Presentasi langsung dilakukan kepada pembeli menggunakan beberapa alat bantu seperti banner dan phamplet. Presentasi kebanyakan memberi informasi tentang keuntungan dari produk agar dapat menarik perhatian dari konsumen.

(36)

ditemui saat pihak dari Perusahaan Mitratani 27 mengadakan study tour. Presentasi bisnis ini biasanya dilakukan oleh pihak dari pengurus, tapi tidak menutup kemungkinan karyawan yang melakukannya. Alat bantu dalam presentasi ini biasanya berupa PPT, banner, phamplet. Tujuan utama dari adanya presentasi bisnis baik secara langsung di lapang ataupun secara formal pada pihak lain adalah untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan tingkat usaha serta memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi karyawan.

Kendala yang dihadapi pada saat presentasi bisnis adalah kurang minatnya pengunjung terhadap presentasi yang dilakukan oleh perusahaan hal ini dikarenakan media yang digunakan hanya berupa PPT, banner, dan phamplet. Pengunjung merasa jenuh dengan media yang digunakan untuk presentasi bisnis sehingga ketertarikan pengunjung terhadap produkyang ditawarkan perusaaan masih kurang. Solusi yang dapat dilakukan atas permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media presentasi yang lebih menarik perhatian konsumen. Media presentasi yang digunakan harus dibuat sekreatif mungkin misalnya dengan menampilkan video promosi yang di prentasikan kepada pengunjunga dan bersifat menghibur serta menyentuh emosi pengunjung. Media audio visual merupakan media yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam mempresentasikan produknya.

4.3 Strategi Pengembangan KSU Keluarga Mitra Tani 27

(37)

29

pengembangan. Hal yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan pelatihan atau pembinaan bagi para karyawan agar dapat menjadi SDM yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi koperasi, sehingga koperasi dapat terus maju dan berkembang sesuai dengan tujuan yang direncanakan di awal berdirinya. Strategi lain yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah dengan mengadakan atau mengikuti seminar dan pertemuan yang berkaitan dengan perkoperasian sehingga pengetahuan tentang koperasi dapat terus bertambah. Seminar atau pertemuan ini biasanya diadakan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang perkoperasian bagi insan koperasi. Kunjungan kerja atau study banding ke koperasi lain juga dilakukan untuk mengatasi masalah kurangnya kapabilitas karyawan, karena dengan melakukan kunjungan kerja dapat menyerap pengetahuan dari pihak yang menjadi tujuan kunjungan kerja.

Sumber daya manusia merupakan salah satu kelemahan yang umum dihadapi oleh seluruh perusahaan. KSU Mitra Tani 27 dalam mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia koperasi yang terlibat di dalam KSU, agar mampu memanfaatkan setiap peluang atau kesempatan usaha dari setiap perubahan yang terjadi ataupun peluang usaha yang diberikan oleh pemerintah. Pelatihan yang diperlukan oleh sumber daya manusia yaitu tentang bagaimana berwirausaha, latihan kepemimpinan, manajemen, dan pemasaran.

(38)

eksternal lain yang masih ingin dilaksanakan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah dengan membuka cabang baru. Cabang ini rencananya akan dibangun di tempat yang prospektif dengan melihat prospek pasar dan sasaran konsumen. Rencana pembangunan cabang baru ini merupakan harapan dari pembina (Direksi Perusahaan) agar KSU Keluarga Mitra Tani 27 agar KSU Keluarga Mitra Tani 27 dapat terus berkembang dan dapat menghadapi ancaman persaingan di masa depan seiring dengan munculnya produk-produk baru dan koperasi-koperasi baru.

Rencana atau strategi pengembangan internal dan eksternal KSU Keluarga Mitra Tani 27 bertujuan untuk mewujudkan tuntutan dari anggota koperasi yang menginginkan agar KSU Keluarga Mitra Tani 27 semakin berkembang sehingga pendapatan koperasi juga semakin banyak dan kesejahteraan para anggota juga akan terwujud seiring dilaksanakannya rencana atau strategi pengembangan KSU Mitra Tani 27. Hal lain yang merupakan tujuan dari rencana pengembangan tersebut adalah sesuai dengan harapan dari para pembina (Direksi Perusahaan Mitra Tan) agar KSU Mitra Tani 27 memiliki cabang sehingga dapat dikenal oleh kalangan masyarakat. Target utama dari program pengembangan KSU Mitra Tani 27 adalah agar koperasi semakin besar dan berkembang, baik dari segi omset penjualan maupun pengembangan kualitas karyawan KSU Keluarga Mitra Tani 27. Target lain yang ingin dicapai oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah dapat memberikan manfaat kepada para anggota dan karyawan. Rencana atau strategi pengembangan tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi yang lancar dari setiap pihak yang menjadi sasaran dalam proses rencana pengembangan tersebut, namun komunikasi yang dilakukan dalam program rencana pengembangan KSU Keluarga Mitra Tani 27 belum efisien karena butuh proses lebih lanjut untuk melaksanakannya.

(39)

31

(40)

32 5.1 Kesimpulan

1. Komunikasi internal pada KSU Keluarga Mitra Tani 27 berupa komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terjadi dari atasan kepada bawahan, dari bawahan kepada atasan, dan komunikasi horizontal. Komunikasi dari atasan kepada bawahan berupa pengarahan dari atasan kepada bawahan, sedangkan dari bawahan kepada atasan umumnya berupa komplain mengenai fasilitas yang disediakan perusahaan. Komunikasi horizontal terjadi antar anggota mengenai masalah pekerjaa.

2. Komunikasi eksternal berupa komunikasi formal dan non formal. Komunikasi eksternal yang berbentuk formal terjadi antara perusahaan dengan mitra kerja sedangkan komunkasi informal terjadi antara KSU dengan pelanggan dalam pemasaran produk.

3. Presentasi bisnis yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 jarang dilakukan, biasanya dilakukan ketika ada pameran produk dan kerjasama dengan pihak lain. Presentasi yang dilakukan ditujukan kepada konsumen, pihak luar, dan pihak dalam. Presentasi bisnis kepada konsumen bertujuan untuk memperkenalkan produk secara langsung. Presentasi bisnis kepada mitra kerja dilakukan untuk menjalin kerjasama perdagangan produk. Presentasi binis kepada pihak dalam bertujuan untuk menentukan produk yang akan dibawa keluar dan mengembangkan produk dari KSU sendiri. 4. Strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha

(41)

33

5.2 Saran

1. Bagi pemerintah, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada KSU agar dapat berkebang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

2. Bagi KSU, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki komunikasi dalam KSU Keluarga Mitra Tani serta dapat mengembangkan lebih lanjut usaha yang telah dijalankan.

3. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2007. Korespondensi BisnisModern. Jakarta : Erlangga.

Chandra, Devyana. 2016. Model Bisnis pada Perusahaan X Menggunakan Business Model Canvas. Agora. 4(1):18-25.

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Publishing.

Gultom, B., Thomson S., dan Mozart B.D. 2014. Strategi Pengembangan Usahatani Kopi Samosir (Coffeea arabica) (Studi Kasus: Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir). Agribisnis dan Manajemen, 3(9): 1-11.

Lubis, Murad. 2015. Implementasi Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi Komunikasi untuk Pengembangan Masyarakat. Komunikator. 7(1):52-62.

Nugroho, Wahjudi. 2009. Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Oktavia, Zalika., D. Hadi Darwanto, dan S. Hartono. 2015. Sektor Pertanian Unggulan di Sumatera Selatan. AGRARIS. 1(2):61-69.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Erlangga.

Purwanto, Djoko. 2008. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Putri, Nia Septiana. 2014. Komunikasi Organisasi dalam Mensosialisasikan Budaya Organisasi Prinsip 46 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK. Kantor Cabang Utama Samarinda. Ilmu Komunikasi, 2(2): 385-399.

Ramadanty, Sari. 2014. Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan Hubungan di Tempat Kerja. Ilmu Komunikasi, 5(1): 1-12.

Ramenayanthi, K. Tri., I Ketut Suamba., dan I Nyoman Gede Ustriyana. 2016. Kinerja Keuangan KUD Mambal di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Agribisnis dan Agrowisata. 5(1):1-10.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(43)

Saleh, Yanti., S. Ismail. 2015. Strategi Pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD) Berkat Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah. 2(4):217-222.

Sindharta, A. dan Anita Herawati. 2014. Presentasi Dan Negosiasi Pt Macanan Cemerlang Dalam Memenangkan Tender. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.

Umar, Husein. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(44)

DOKUMENTASI

Gambar 1. Anggota Golongan K/Kelompok 3

Gambar

Gambar 2.1 Langkah-langkah Proses Komunikasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitra Tani 27
Gambar 4.1 Skema Komunikasi Internal
Gambar 1. Anggota Golongan K/Kelompok 3

Referensi

Dokumen terkait

Komisaris, Reputasi Auditor, Kompleksitas, Kepemilikan Asing, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keberadaan Risk Management Committee (RMC) pada Perusahaan Go Public di

Setelah hasil analisis data penelitian, selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel yang menggambarkan pendekatan

sebagai elite pedesaan ataupun entitas penyebar pesan larn, yar,g memiliki kejelasan dan kebenaran pesan, kesesuaian dengan kepentingan masyarakat desa, serta kriteria

Akustik Ruang pada Ruang Praktik, Ruang Studio Musik dan Auditorium Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan.. memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Pengetahuan pasien Terhadap Atrofi Otot Pada Pasien Trauma Kapitis sudah cukup baik namun kebanyakan mereka tidak mau dan masih enggan untuk menggunakan ROM aktif

Grafik diatas merupakan grafik titik embun hasil keluaran model WRF-ARW sebelum dan setelah diasimilasi terhadap data hasil observasi dari Stasiun Meteorologi Klas II Padang

Hasil dari penelitian menunjukkan hubungan pola asuh ibu permisif dengan perkembangan bahasa anak usia toddler yang hasilnya baik hanya 2 responden (4,2%), sedangkan ibu yang

Pencarian pada aplikasi Semantic Wikipedia Indonesia ini mampu menampilkan artikel terkait dan kategori terkait yang relevan dengan artikel hasil pencarian. Aplikasi