• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN DAN KEAJAIBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN DAN KEAJAIBA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN DAN KEAJAIBAN SERAT BAMBU UNTUK TEKSTIL YANG RAMAH LINGKUNGAN

Oleh : Gusmailina

Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (PUSTEKOLAH), Badan Litbang Kehutanan, Jalan Gunung Batu No. 5. Telp/Fax (0251) 8633378;

8633413. Bogor. Email : gsmlina@gmail.com

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saat ini semua orang menjadi lebih sadar terhadap lingkungan, organik, rendah karbon, dan minimal dampak lingkungan. Demikian juga halnya dengan produksi serat kain untuk pakaian dibuat dengan ramah lingkungan yang dikenal dengan kain hijau. Hal ini tentunya besar sekali manfaatnya bagi lingkungan. Disisi lain ketergantungan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia terhadap bahan baku serat impor sangat tinggi. Indonesia mengimpor serat kapas 99.5% dari kebutuhan serat kapas dalam negeri. Keadaan seperti ini berisiko tinggi pada waktu terjadi fluktuasi yang tajam pada harga dan suplai kapas dunia sehingga dapat mengancam kelangsungan industri TPT yang menyerap banyak tenaga kerja. Dari data BPS tahun 2004, pemasok kapas utama adalah Amerika dan Australia yang proporsinya lebih dari setengah (51.8%) kebutuhan kapas Indonesia. Ketergantungan ini perlu dikurangi dengan peningkatan produksi di dalam negeri. Langkah yang dapat ditempuh adalah selain perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas nasional kapas, juga mengupayakan diversifikasi dari bahan lain terutama yang berasal dari dalam negeri, seperti salah satunya adalah bambu. Secara alami serat bambu memiliki fungsi anti bakteri, anti tungau, anti bau dan anti-ultraviolet, bakteri bacteriostasis dan deodorisasi. Hal ini divalidasi oleh Jepang Tekstil Inspeksi Asosiasi, bahkan setelah dicuci 50 kali kain serat bambu masih memiliki fungsi yang sangat baik sebagai anti-bakteri, bacteriostasis. Sehingga serat kain bambu dapat mengurangi perkembangan bahkan dapat membunuh bakteri pada pakaian penyebab bau yang tidak menyenangkan. Selain itu kain bambu juga dapat membunuh bakteri penyebab bau yang hidup pada kulit manusia. Efek pemakaian kain serat bambu terasa dingin dan sejuk jika dipakai pada musim panas, sebaliknya terasa hangat jika dipakai pada musim dingin

B. Serat Bambu Ramah Lingkungan

(2)

tanahnya mengandung banyak air. Mesir merupakan penghasil katun berkualitas yang terbesar. Gurun pasir dan sungai Nil yang dimiliki negara inilah yang menjadikan katun bisa tumbuh subur. Hal tersebut membuat para pelaku industri tekstil mencari alternatif lain untuk menghasilkan kain yang senyaman katun tapi dengan harga yang relatif lebih murah sehingga bambu sebagai alternatif yang tepat sebagai serat kain. Kain yang terbuat dari serat bamboo memiliki kelembutan yang alami karena tekstur dari bambu itu sendiri, mengurangi alergi pada kulit, menyerap kelembaban, anti bakteri, pelindung sinar UV, dan memberi ruang bagi kulit untuk bernapas. Bambu dapat menyerap air lima kali lebih baik daripada katun. Serat bambu kuat baik dalam keadaan kering maupun basah sedangkan katun hanya dalam keadaan basah. Bambu juga mempunyai daya mulur yang lebih baik dibanding katun. Kain yang terbuat dari bambu merupakan alternatif yang sangat bagus, karena bambu mudah ditemui dan mudah tumbuh di negara mana pun termasuk Indonesia.

Bambu dapat dipanen sepanjang tahun, sehingga produksi kain dengan bahan baku bambu dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengkhawatirkan biaya. Bambu memberi keuntungan baik bagi lingkungan, karena bambu dapat membersihkan udara dari zat polutan, membutuhkan sedikit air, tidak perlu pupuk atau pun pestisida, waktu panen sepanjang tahun, dan dapat dengan mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Tumbuhan bambu mampu melepas 35 persen oksigen dan menyerap hampir 5 kali jumlah gas rumah kaca. Oleh sebab itu bambu adalah tanaman yang sangat ramah lingkungan serta sering digunakan sebagai tumbuhan untuk memperbaiki tingkat erosi sekaligus menghijaukan tanah yang tidak produktif.

Perkebunan bambu juga memberikan manfaat yang luas, tumbuh cepat, dan dapat dipanen dalam waktu singkat. Menurut Peneliti Bambu Nusa Verde, Marc Peeters, alasan industri tekstil menggunakan bahan dasar bambu, diantaranya karena bambu tidak pernah diserang hama dan pemeliharaannya cukup praktis. Sebaliknya budidaya kapas harus disemprot pestisida karena sering terserang hama dan penyakit, sedangkan bambu tidak membutuhkan pestisida dalam pertumbuhannya. Keuntungan lain adalah karena bambu merupakan salah satu tumbuhan dengan pertumbuhan paling cepat karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik. Bambu tumbuh dengan tinggi maksimum dalam waktu sekitar 3 bulan dan mencapai kematangan dalam 3-4 tahun dengan tingkat pertumbuhan kadang-kadang melebihi 1 meter per hari. Hal ini berkelanjutan bambu ini bisa dibilang sumber daya yang paling terbarukan di planet kita. Ini memiliki sistem perakaran yang luas dan membutuhkan sedikit air, tumbuh 4-6 tunas baru per tahun. Hal ini, pada kenyataannya, dianggap sebagai tanaman yang paling cepat berkembang di dunia.

Diantara keunggulan bambu sebagai sumber serat kain adalah sebagai berikut: 1. Mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus.

2. Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi.

(3)

4. Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.

5. Memiliki ketahanan yang luar biasa, Sebagai contoh : rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih bertahan hidup.

II. KEAJAIBAN SERAT BAMBU

Serat bambu adalah serat selulosa yang diekstrak dari tanaman bambu. Dalam aplikasinya serat bambu dapat berdiri sendiri, juga bisa ditambah dengan bahan tambahan lainnya. Serat selulosa ini dibuat dari batang bambu yang sudah dihancurkan menjadi bubur. Secara kualitas, misalnya kain seprai yang terbuat dari serat bambu ini dalam banyak aspek mampu mengalahkan bahan lainnya. Berikut ini beberapa kelebihan dan keajaiban serat bambu.

1. Anti bakteri dan membasmi bakteri

Bambu di alam bebas dapat menjaga keadaan tanpa serangga, tidak busuk, karena bambu mengandung anti bakteri alami yang disebut dengan “Penny quinone”; dalam proses produksi, serat bambu diolah menggunakan teknik tingkat tinggi baru, menjaga kemampuan bambu untuk melawan bakteri, membuat zat-zat anti bakteri terus berada pada serat bambu. Maka, walaupun kain dari serat bambu dicuci berulang kali, dijemur matahari, tetap tidak akan kehilangan kemampuan melawan bakterinya. Menurut laporan, karena kain yang terbuat dari serat bambu, kemampuan anti bakterinya mencapai 75% dalam 24 jam, jauh melebihi serat lainnya. Penelitian dari Organisasi Inspeksi Tekstil Jepang juga membuktikan bahwa kain dan benang yang terbuat dari serat bambu memiliki kemampuan anti bakteri alami.

Hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron, bakteri dalam jumlah yang sama pada kain jenis katun dan serat kayu dapat menggandakan diri dalam jumlah besar, sedangkan pada produk serat bambu bakteri tersebut dalam 24 jam kemudian mati terbunuh sekitar 75%. Penemuan baru autoriti Jepang menambahkan nilai lebih pada produk ini, kemudian melewati tes dari pusat pengontrolan kualitas produk katun China dan melewati tes dari Pusat Penelitian Mikroorganisme Akademi Sains Shanghai China juga membuktikan hasil-hasil diatas ( handuk katun di musim panas mudah bau sehingga kuman berkembang biak menjadi puluhan ribu kali lipat).

2. Menyerap dan menghilangkan Bau

Pada bagian dalam serat bambu terdapat struktur pori-pori kecil khusus yang memiliki daya serap yang tinggi, dapat menyerap formaldehyde, benzene, toluene, amonia dan substansi berbahaya lainnya sekaligus dapat menghilangkan bau yang tidak sedap.

3. Menyerap dan menghilangkan kelembapan

(4)

berbentuk oval. Hal menunjukkan daya kapilaritas yang tinggi, bisa dengan cepat menyerap dan menguapkan air, dari semua serat alami, daya serap dan daya pengeluaran air serat bambu adalah yang paling tinggi. Pada suhu 36°C, dalam kondisi 100% basah, daya serap kembali serat bambu mencapai 45%, sirkulasi udara lebih tinggi dari katun 3.5 kali, maka serat bambu disebut juga “Serat yang bisa bernapas”. Jika digunakan sebagai bahan jadi tekstil diistilahkan juga sebagai “Kulit manusia lapisan kedua.

4. Super anti-ultraviolet

Serat bambu memiliki daya tembus terhadap ultra violet sebesar 0,6 %, sebaliknya daya tembus ultraviolet di katun mencapai 25%. Daya menangkal ultraviolet serat bambu 98%, berfungsi sebagai tirai pelindung alamiah tubuh, sehingga menjaga kulit tubuh dari paparan sinar ultraviolet. Daya tahan serat bambu lebih tinggi 417 kali dibanding katun. Produk serat bambu dapat digunakan di musim panas dan gugur, membuat orang terasa nyaman, sejuk. Di musim dingin dan semi menggunakannya juga membuat kita terasa nyaman dan dapat mengeluarkan kelebihan panas dan air dalam tubuh.

5. Menjaga Kesehatan

Bambu mengandung banyak pectin, madu bambu, tyrosine, vitamin E dan SE, GE berbagai mikro elemen lainya yang dapat melawan kanker, anti-tua. Anti oksidan dari elemen bambu efektif menghilangkan radikal bebas di tubuh, memiliki kemampuan anti-penuaan. Gabungan dari peroxide dan esters dapat menghentikan Carcinogen, N-nitrite ammonia, yang dengan jelas meningkatkan antibodi tubuh. Serat bambu mengandung berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, memiliki fungsi khas menjaga kulit; elemen serat bambu, madu bambu, pectin, memiliki fungsi membasahkan kulit dan fungsi anti-lelah. Serat bambu tidak membawa muatan listrik, anti listrik statis, anti gatal. Produk serat bambu lembut, nyaman di kulit, dapat memperbaiki sirkulasi darah di tubuh, mengaktifkan sel-sel tubuh, efektif mengontrol sistem saraf, menambah stamina, menyebabkan efek domino menghasilkan panas bagi tubuh, meningkatkan kualitas tidur. Selain itu kepadatan anion dalam serat bambu mencapai 6000 bh/ M3, setara dengan kepadatan anion di luar lapangan, membuat orang terasa segar nyaman.

6. Kenyamanan dan Keindahan

(5)

dengan bahan serat lainnya. Kerapatan serat bambu, tingkat keputihan yang bagus, setelah diwarnai terlihat indah, warna yang cerah, tidak luntur, bersinar bercahaya, elegan, enak dikenakan, memiliki perasaan anggun alami.

7. Mengandung ion negatif (anion)

Kepadatan anion dalam serat bambu mencapai 6000 bh/cm3. Ion negative : adalah ion-ion yang yang mempunyai muatan oksigen, tidak berwarna dan tidak berasa. Proses terjadinya ion negatif: ketika udara di alam bebas mengalami tekanan makan elektron bebas tersebut sebagian besar akan menjadi ion oksigen, dan sering disebut ion negatif oksigen (Olsen, 2012). Kegunaan Ion negatif untuk menenangkan, membuat tidur, meringankan sakit, menghentikan gatal-gatal, melancarkan air kencing menambah nafsu makan, dan menurunkan tekanan darah. Misalnya setelah hujan petir, ion negatif di udara akan bertambah banyak, dan banyak orang akan merasakan udara segar. Dan contoh lain, seperti di ruangan ber – AC, karena ion negatif di udara setelah melalui serangkaian permurnian melalui saluran ventilasi yang terdapat dalam AC maka ion negatif hampir semuanya hilang, Orang-orang akan merasa sesak bila tinggal dalam ruangan ber AC dalam waktu lama, pusing, lemah, kemampuan bekerja dan kesehatan menurun, disebut dengan istilah air-conditioning syndrome.

8. Fungsi far infrared rays (FIR)

Tingkat emisi sinar infrared panjang serat bambu mencapai 0.87, jauh mengungguli bahan serat tradisional. Fungsi far infrared rays (FIR) : Memperbaiki aliran darah dalam tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki dan memulihkan system pernafasan, mencegah pertumbuhan bakteri, mengeluarkan keringat, menjaga tubuh lebih teratur, menjaga kesegaran badan, mengurangi kandungan asam dalam darah, menghilangkan rasa sakit pada tubuh dan tempat yang sakit, tidur lebih nyenyak, menghilangkan bau badan, menghilangkan bakteri dan jamur, membersihkan udara dalam badan, menjaga suhu tubuh, memperbaiki sistem urat syaraf dalam tubuh secara otomatis (Olsen, 2012).

III. PROSESING SERAT BAMBU

Serat bambu sangat mirip dengan serat kapas dalam bentuk pintalan benang. Benang bambu yang diperoleh dari bubur batang bambu, kemudian bubur bambu tersebut diolah menjadi serat, kemudian dipintal menjadi benang. Benang tersebut kemudian dianyam untuk dijadikan kain tenun (woven fabric) atau pun dirajut untuk dijadikan kain rajut (knit fabric). Benang bambu terkenal memiliki kilat yang bagus, lembut, “jatuh” dan warnanya yang keren. Kain dari serat bambu lebih lembut dari katun serta mempunyai tekstur yang mirip dengan sutra. Selain itu juga memiliki sifat antibakteri alami yang bersifat hypoallergenic serta dapat menyerap 3-4 kali lebih dari kapas.

(6)

Gambar 1. Alur proses untuk medapatkan benang serat bambu (Sumber : Olsen, 2012 A. Bio prosesing serat bambu

Proses untuk membuat pakaian bambu memiliki dampak yang sangat kecil terhadap lingkungan. Pengolahan secara mekanik dilakukan dengan cara menghancurkan bambu kemudian menggunakan enzim alami untuk memecah bambu menjadi bubur, sehingga kemudian dapat disisir dan dipintal menjadi benang. Bambu kain yang diproduksi dengan cara ini memiliki dampak yang rendah terhadap lingkungan, dan umumnya dikenal sebagai kain bambu. Namun hal ini tidak umum digunakan untuk pakaian karena padat karya dan mahal. Umumnya penerapan teknologi ini lebih cenderung pada usaha menengah keatas yang memiliki investasi cukup tinggi.

(7)

B. Prosesing Kimia serat bambu

Ada beberapa proses kimia yang berbeda untuk merubah bambu menjadi serat, beberapa di antaranya lebih ramah lingkungan daripada yang lain. Proses yang digunakan untuk memproduksi kain bambu dikenal sebagai hidrolisis alkalisasi dengan multi-fase pemutihan. 1. Bubur bambu. Batang bambu yang keras dihancurkan dengan cara merendam dalam

larutan 15% sampai 20% natrium hidroksida pada suhu antara 20 derajat C sampai 25 derajat C selama 1-3 jam untuk membentuk selulosa alkali;

2. Bambu selulosa alkali kemudian ditekan untuk menghilangkan larutan natrium hidroksida berlebih. Selulosa alkali jatuh oleh penggiling dan dibiarkan kering selama 24 jam; Kira-kira karbon disulfida sebanyak ketiga ditambahkan ke bambu selulosa alkali untuk sulfurize senyawa menyebabkan ia kental; Setiap karbon disulfida tersisa dihilangkan dengan penguapan akibat dekompresi dan natrium selulosa xanthogenate hasilnya;

3. Sebuah solusi diencerkan natrium hidroksida ditambahkan ke sodium selulosa xanthogenate melarutkannya untuk menciptakan solusi viscose yang terdiri dari sekitar 5% natrium hidroksida dan 7% sampai 15% serat bambu selulosa.

4. Selulosa viscose bambu dipaksa melalui nozel spineret ke dalam wadah besar larutan asam sulfat encer yang mengeras viscose bambu natrium selulosa xanthogenate dan reconverts untuk selulosa benang serat bambu yang dipintal menjadi benang serat bambu untuk ditenun menjadi direkonstruksi dan regenerasi bambu kain (Ryan, 2009).

C. Modifikasi prosesing serat bambu

Metode lain pengolahan kimia serat bambu yaitu menggunakan teknologi pengolahan bambu yang lebih ramah lingkungan. Proses manufaktur kimia yang digunakan untuk memproduksi lyocell dari selulosa kayu dapat dimodifikasi untuk menggunakan selulosa bambu. Proses lyocell, juga digunakan untuk menggunakan N-metilmorfolina-N-oksida. Pengolahan liosel ini jauh lebih aman bagi pekerja dan lebih ramah lingkungan karena N-metilmorfolina-N-oksida ini diklaim tidak beracun bagi manusia dan proses manufaktur kimia loop tertutup sehingga 99,5% dari bahan kimia yang digunakan selama pengolahan dikumpulkan dan didaur ulang untuk digunakan lagi (Ryan, 2010).

C. PROSPEK INDUSTRI

(8)

Hingga saat ini Indonesia belum memiliki industri serat bamboo, masih mengandalkan impor dari china. Pasar tekstil Cina memiliki market share sebanyak 30 triliun Yuan. Dengan pertimbangan bahwa serat bamboo memiliki sifat yang unik dan ajaib untuk kesehatan, maka kebanyakan produk serat bambu lebih menitik beratkan pada produk kesehatan dan anti-kuman, pakaian dalam, bra, produk-produk kasur, handuk, kaus kaki, produk rumah tangga, pasaran ibu hamil dan bayi. Bambu memiliki masa depan sebagai kain yang ramah lingkungan. Bambu adalah sumberdaya yang berkelanjutan dengan sifat yang fantastis dan ramah lingkungan, menjadi dorongan untuk pengembangannya di masa datang.

DAFTAR BACAAN

Bamboo Biofuel and Biodiesel. http://www.completebamboo.com/bamboo. “Bamboo.” Wikipedia. Wikimedia Foundation, 22 Feb. 2013.

http://en.wikipedia.org/wiki/Bamboo#Uses

Berlin, N.V.A., dan Estu. R., 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya. Jakarta. Calvin Olsen. 2012. Serat bambu memiliki potensi pasar yang besar dan masa depan yang

cerah. PT Flier Internasional Indonesia.

Fatriasari, W., Euis Hermiati, (2008). Analisis Morfologi Serat dan Sifat Fisis-Kimia pada Enam Jenis Bambu sebagai Bahan Baku Pulp dan Kertas. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 1(2): 67-72

(9)

JELU-WERK J. Ehrler GmbH & Co. KG. 2010. Natural fibres. Simple and effective. Ludwigsmühle. 73494 Rosenberg. Germany. 2010

K. Wanket. 2013. Bamboo in Chinese Medicine. Bamboo Facts, Fiber Element. http://www.itmonline.org/arts/bamboo.htm

McClure, Floyd Alonzo. The Bamboos. Washington: Smithsonian Institution, 1993. Print. "Nonwood Alternatives to Wood Fiber in Paper"

Ryan. 2009. 2009. Bamboo an Eco-Friendly Fabric or Not?. (http://www.cheaptents.com). Subyakto dkk., 2009. Proses Pembuatan Serat Selulosa Berukuran Nano Dari Sisal (Agave sisalana) dan Bambu Betung (Dendrocalamus asper). LIPI. Cibinong.

Gambar

Gambar 1.  Alur proses untuk medapatkan benang serat bambu (Sumber : Olsen, 2012

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa peserta merasa puas terhadap inovasi-inovasi metode pembelajaran yang dijalankan instruktur dalam menyampaikan

Kemunculan IgG anti HEV pada kontak dengan pasien hepatitis E dapat bersifat proteksi, akan tetapi efektifitas dari immunoglobulin yang mengandung anti HEV

Tunjukkan bagian “landasan” dari lampu baca dan jelaskan kepada anak-anak bahwa sekalipun bagian ini penting untuk lampu baca, tapi kalau hanya bagian “landasan ” ini

Berdasarkan pelaporan pemasukan Media Pembawa HPHK atau Produk Hewan yang dilakukan melalui penyerahan Dokumen Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) dan ditindak lanjuti

Studi lain tentang pemilihan hotel oleh mahasiswa di Amerika Serikat, Liu & He (2013) menunjukkan bahwa harga kamar, ketersediaan fasilitas dan kedekatan

Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai.. Alokasi waktu : 2x 40 menit (1

Polysindo Eka Perkasa secara umum telah menggunakan ciri-ciri display yang baik seperti menggunakan kalimat yang pendek, menggambarkan kejadian yang sebenarnya dan menyampaikan

Setelah melakukan semua teknik penelitian dan menemukan data maka penulis akan melakukan analisis data, data yang telah ditemukan dari lapangan akan dikelompokkan